Pengendalian Aksi Dua Posisi Pada Jaringan Simulator

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Praktek sistem kendali

3. PENGENDALIAN AKSI DUA POSISI (ON-OFF KONTROLER) PADA JARINGAN SIMULATOR


3.1 Tujuan Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat : a. Menjelaskan tanggapan karakteristik 2 titik pengatur kestabilan b. Menjelaskan tanggapan periodik variabel kendali jaringan orde satu dan jaringan orde dua dalam sistem pengendalian otomatis terdapat 2 titik pengatur kestabilan. c. Menerangkan pengaruh histerisis pengatur kestabilan pada tanggapan pengendalian. d. Menginterprestasikan pengaruh waktu tunda jaringan kendali pada tanggapan pengendalian dalam sistem pengendalian otomatis terdapat dua titik pengatur kestabilan. e. Menjelaskan pengaruh harga referensi pengesetan pada tanggapan pengendalian dalam jaringan orde dua terdapat dua titik pengatur kestabilan. 3.2 Dasar Teori Kendali aksi dua posisi adalah alat pengatur tidak kontinyu dengan keluaran kendali terhubung pada saat harga referensi tak terjangkau atau mati bilamana nilai referensi melebihi. Kontroler ipe ini !mplitudo dan frekuensi menghasilkan osilasi regulasi tergantung pada jaringan waktu tunda tetap dan kontrol histerisis, sebagai contoh bimetal pada seterika listrik. 3.3. Gambar Rangkaian

*atu +aya

Set-"oint .alue + ,

Kendali !ksi +ua "osisi

"loter

&aringan unda

' (t)

"olban eknik #tomasi $ndustri

Praktek sistem kendali

3.4 Daftar Alat dan Bahan a. *atu daya +* /0 .olt b. Set point value c. Kendali aksi dua posisi dan summator d. &aringan tunda orde dua (delay line) e. "lotter1*assy pack f. Multimeter g. Saklar on1off 3.5 angkah !er"obaan /. 2uatlah rangkaian seperti diagram rangkaian. 3akukan pengesetan sebagai berikut: a. 4arga referensi, 5 , 0 .olt b. Konstanta waktu jaringan tunda, /, 2,0 sec. c. Kendali histerisis , / .olt 2. 4ubungkan harga referensi. !tur kendali jaringan tunda orde satu. *atat tanggapan periodik kontrol variabel dan keluaran pengontrol pada plotter1cassy.
T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

6. Mengganti dengan kendali tunda orde 2, dan mencatat tanggapannya.

"olban eknik #tomasi $ndustri

Praktek sistem kendali


T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

8. Memberi penjelasan tentang hasil percobaan langkah 2 dan 6. 0. Mengganti kendali histerisis 2,0 volt dan mengulangi langkah percobaaan. #rde /
T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

#rde 2

"olban eknik #tomasi $ndustri

Praktek sistem kendali


T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

:. Mengatur harga referensi pertama 7 volt dan kemudian sampai 2 volt , mengulangi pengukuran seperti pada langkah percobaan 6. % volt
T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

: volt

"olban eknik #tomasi $ndustri

/;

Praktek sistem kendali


T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

8 volt
T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

6 volt

"olban eknik #tomasi $ndustri

//

Praktek sistem kendali


T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

2 volt

T s= 1 s
1 0 .0

7 .5

5 .0

2 .5

0 .0 0
R e c o rd e r 0 [V ]

5
R e c o rd e r 1 [V ]

10

15

20

25

30

35

40

45 s

"olban eknik #tomasi $ndustri

/2

Anda mungkin juga menyukai