Anda di halaman 1dari 3

Semua enzin yang telah dikenal adalah protein, suatu sel tumbuhan mengandung lebih kurang 550 x 10x10

molekul enzim, yang masing-masing ber garis tengah antara 20 -100 A, berat 10.000 sampai bebetapa juta Dalton, dan tersusun dari asam-asam amino sebanyak 100 sampai 10.000 buah Mewakili alkana disebut alki, mewakili benzene disebut alkil, ikatan rangkap terselang-seling atu terkonjugasi alkil dengan rantai tertutup, Suatu enzim dalam bentuk aktif tersusun dari bagian protein (apoenzim) dari bagian lain yang terdiri dari ion atau molekul-molekul dari jenin lain (kofaktor) Apoenzim selalu merupakan bagian terbesar dari molekul, baik dalam berat maupun volume, dan strukturnya berperaan penting bagi daya guna katalitiknya. Bentuk ikatan polipeptida dari enzim, secara umum dapat digambarkan sebagai bentuk. Bentuk ini merupakan bentuk khas dari semua apoenzim, R adalah rantai sampng yang tersusun dari 20 macam asam amino yang paling umum dan merupakan bilangan yang lebih besar dari 75 Rantai peptide menyusun dari menjadi suatu bentuk tertentu yang merupakan konformasi dari molekul yang mempunyai aktivitas biologi, Bentuk tersebut disebabkan oleh adanya : 1. Ikatan rangkap parsial dari ikatan CO-N, karena adanya delokalisasi antara resonan (2) dan (3) 2. Ikatan non-kovalen, yang disebut ikatan hydrogen, antara proton dari nitrogen oksida dengan atom oksigen karbonil dari ikatan peptide lain yang letaknya jauh ataupun dekat Tiap ikatan hydrogen (4) memberikan pada bentuk molekul protein tersebut, energy stabilisasi sebesar lebih kurang dari 0,8 kkal mol-1 3. Jembatan S-S, yang terbentuk oleh penggabungan oksidatip gugus-gugus tiol dari sistemia, kedua satuan sisteina yang tergabung tersebut letaknya dalam rantai polipeptida, mungkin saja berjauhan 4. Interaksi jenis lain, misalnya ikatan hydrogen antara gugus hidroksi (missal dari satuan serina dan trosina) dan gugug karboksilat (misalnya asam glutamate dan asam aspartat); tarikan van der waals dan ikatan hidrofob. Ikatan gidrofobik adalah tarikan antara rantaisamping nonpolar dari asam amino tertentu. Ini sesuai fakta bahwa gugus hidrokarbon mereka lebih suka media dengan tetapan dielektrik yang lebih rendah dari tetapan dielektrik air. Energy ikatan hidrofobiknya mempunyai tingkatan yang sama dengan ikatan hydrogen Faktor (1) dan (2) yang menyebabkan terbentuknya struktur sekunder protein, yang bisa a heliks terlipat satu sama sekali tidak beraturan Gambaran disulfide (3) dan interaksi dari tipe (4) menstabilkan sturuktur tersier dari rantai polipeptida. Ikatan hidrofobik terutama memisahkan rantai samping asam amino sedemikian rupa sehingga nonpoolar terkumpul pada bagian dalam molekul, sedang yang lebih polar dan yang hidrofil pada permukaan, terentang kearah luat, berhubungan langsung dengan media air.

Telah merupakan suatu hipotesis yang diterma, karena telah didukung oleh fakta-fakta, uji kaji, bahwa reaksi-reaksi biokatalis berlangsung di tempat-tempat tertentu atau dalam lekukan dari makro molekul yang membentuk apoenzim. Tempat-tempat ini disebut Tempat aktif yang berukuran kecil bila dibandingkan dengan seluruh permukaan protein Suatu enzim dapat mempunyai. Kondisi dan posisi relative dari rantai samping dari deretan asam-asam amno tertentu Contohnya adalah pada enzim proteolitik kimotripsin dalam tempat aktif, rantai samping dari histidina (resiku ke 54) dan serin (residu ke 195) berinteraksi dengan langkah katalisisnya karena meskipp Untuk berlangsungnya suatu reaksi molekul-molekul reagen harus mendapat tempat dalam tempat aktif apoenzim. Selama aksi dari enz Kekhasan satu reaksi enzimatik terutama dari struktur tempat aktif. Tentang hal ini, seorang alhli kimia bangsa jerman Emis Fischer mengemukakan suatu pendapat bahwa tempat aktif dapat digambarkan sebagai lubang kiunci, sedang substratnya sebagai kuncinya. Cara menggambarkan interaksi antara enzim dengan substrat seperti tadi, disebut hipotest kunci dan lubang kunci dan sampai kini pada dasarnya masih dianggap sahih Model rigid dan Fsiher ini nampaknya ada desakan Menurut hipotesis tempat aktif akan mengubah bentuknya sendiri sedemikian rupa pada waktu berinteraksi dengan substrat, yang juga akan menngadakan modifikasi pada distribusi elektronnya dan struktur dari orbital trimolekulnya selama terjadinya ikatan dari enzim. Kemudian akan terbentuk suatu kompleks enzim-substrat, dan kondisi elektronik, sterik dan entropiknya menjamin berlangsungnya reaksi kimia. Adanya reaksi kimia dan adanya enzim. Berinteraksi karena adanya enzim dan membentuk suatu kompleks. Supaya dapat melewati dinding sel. Adanya reaksi hidup (keadaan in vivo). Kompleks enzim dan substrat. SIfat khusus dari enzim. Reaksi dari gugus fungsional, misalnya ikatan rangkap, yang berlangsung tanpa pengaturan kembali keranhka molekul dan hasilnya sebagian besar terdiri dari satu dari dua atau lebih kemungkinan jenis struktur isomer, disebut regiospesifik. Bila satu isomer terjadi lebih banyak, tetapi tidak sangat dominan, maka reaksi ini ini disebut regioselektif. Bila yang terjadi jumlahnya (hampir) sama. (?)

Kata kunci : Reaksi-Reaksi regiospesifik. Ada banyak ada sedikit peroksida, Karena adanya peroksida. Sifat regiospesifik juga terdapat pada reaksi-reaksi pada gugus-gugus fungsional dalam suatu molekul. Analog dengan definisi-definisi tadi, juga sering digunakan kata-kata stereospesifik, stereosketip

Anda mungkin juga menyukai