Anda di halaman 1dari 1

stilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang berarti ‘yang paling utama’.

Protein di dalam sel mempunyai


peranan penting sehingga diartikan ‘yang paling utama’. Seberapa penting peranan protein di dalam sel? Pada
kenyataannya protein adalah makromolekul paling melimpah di dalam sel. Protein melakukan paling banyak
pekerjaan di dalam sel. Fungsi protein antara lain : perlindungan terhadap infeksi, katalis reaksi metabolik, dukungan
dan kekuatan mekanik. Semua fungsi protein tersebut adalah essensial untuk kehidupan sel.

Protein dapat digambarkan sebagai untaian sederetan residu asam amino dengan urutan spesifik. Residu asam
amino tersebut dihubungkan oleh ikatan peptida. Istilah “residu” menandakan bahwa air telah hilang ketika satu
asam amino bergabung dengan asam amino lainnnya.

Struktur primer protein adalah urutan residu asam amino pada rantai protein yang dihasilkan dari pembentukan
ikatan peptida antara residu asam amino di dalam rantai. Struktur primer adalah struktur satu dimensi
yangmerupakan langkah pertama untuk menentukan struktur tigadimensi suatu protein. Beberapa ahli biokimia
mendefinisikan struktur primer dengan memasukkan semua interaksi kovalen, termasuk ikatan disulfida yang
dibentuk oleh sistein. Bagaimanapun juga ikatan disulfida merupakan bagian struktur tersier.

Struktur sekunder protein yaitu merefer ke penataan ruang dari residu asam amino yang berdekatan di dalam
segmen suatu polipeptida. Sifat geometri ikatan peptida adalah prasyarat untuk mengerti struktur ini. Struktur
sekunder protein terbentuk akibat ikatan hidrogen antara hidrogen amida dan oksigen karbonil sepanjang ikatan
peptida dari protein tersebut. Bentuk struktur sekunder protein adalah α-helix, β-sheet, loop (ikalan) dan turn
(belokan). Struktur α-helix dan β-sheet merupakan struktur yang berulang pada interval yang teratur. Struktur α-
helix seperti spiral dan hanya melibatkan satu polipeptida, sedangkan struktur β-sheet dapat melibatan satu atau
lebih polipeptida. Struktur helix merupakan penataan paling sederhana dari rantai polipeptida yang oleh Pauling dan
Corey dinamakan dengan α-helix.

Struktur tersier protein yaitu Interaksi non kovalen antara rantai samping residu asam amino dan ikatan kovalen
disulfida memainkan peranan yang menentukan struktur tersier protein. Teknik eksperimen yang digunakan untuk
menentukan struktur tersier protein adalah kristalografi sinar-X (X-ray crystallography). Kristal sempurna dari
beberapa protein dapat ditumbuhkan dengan hati-hati pada kondisi yang dikontrol. Pada kristal demikian semua
molekul protein mempunyai konformasi tiga-dimensi yang sama dan mempunyai orientasi yang sama.

struktur quartener yaitu Struktur quartener berhubungan dengan topologi, penataan ruang dari dua atau lebih
rantai polipeptida Struktur quartener merupakan penataan dan pengorganisasian subunit-subunit protein menjadi
protein kompleks yang fungsional. Interaksi antara subunit pada protein multisubunit dimediasi oleh interaksi
nonkovalen seperti ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan interaksi elektrostatik. Sebagai akibat dari interaksi non
kovalen tersebut, perubahan kecil struktur pada suatu sisi dari suatu molekul protein multisubunit mungkin
menyebabkan perubahan drastis pada sisi yang jauh dari protein tersebut. Sifat protein seperti ini terjadi pada
protein allosteric.
Pada kenyataan sebagian besar protein terdiri dari subunit yang berasosiasi. Hal ini terjadi barangkali
berhubungan dengan beberapa faktor.

A). Oligomer biasanya lebih stabil dari pada subunit yang terpisah. Struktur quartener diusulkan memperpanjang
hidup dari protein secara in vivo
B). Sisi aktif beberapa enzim oligomer dibentuk oleh residu dari polipeptida yang berdekatan
C). Struktur tiga dimensi dari kebanyakan protein oligomer berubah ketika protein mengikat ligan. Perubahan
tersebut adalah kunci dalam pengaturan aktivitas biologi dari protein oligomer tertentu.
D). Protein multisubunit mungkin terlibat pada reaksi enzimatik berurutan dimana produk dari reaksi pertama
menjadi substrat dari reaksi kedua. Hal ini memberikan efek yang dikenal sebagai ‘pengaliran’ (channeling).

Anda mungkin juga menyukai