Anda di halaman 1dari 52

Ririn nurpebriansari J500090048

Nama

: Ny. S Umur : 35 Tahun Alamat : Tatung Balung RT 02 Rw 01 Agama : Islam Pekerjaan: Wiraswasta Pendidikan : SLTA MRS : 20 Juni 2013 pukul 08.30 WIB

Nama

: Tn. J Umur : 28 Tahun Alamat : Tatung Balung Pekerjaan: Wiraswasta Pendidikan : S1

Status

Perkawinan : Kawin Jumlah Perkawinan : 1x Umur Pertama Kawin : 32 tahun No.RM : 2910xx Tanggal MRS : 20-06-2013 Bangsal : Melati

GIIP10001 Partus terakhir Abortus Terakhir Riwayat KB ASI

(UK 21 minggu) : 8 Januari 2011 ::: 2,5 tahun

Menarche Siklus Lama Haid Jumlah Haid Nyeri Haid HPHT

: Usia 13 tahun : 28 hari (teratur) : 5 hari : Biasa : sebelum Haid : 20 Januari 2013

Jumlah Pernikahan : 1x Lama Pernikahan : 3 tahun Umur Pertama menikah : 32 tahun

Riwayat

Keputihan Riwayat Kb Riwayat Nyeri Perut : -

::-

Pasien merasa hamil 5 bulan, mulai tanggal 19-012013 jam 08.00 darah flek-flek kecoklatan dari jalan lahir.

Hamil 5 bulan

Gerakan janin tidak dirasakan sejak 15.30

19/01/2013 jam 08.00 muncul flek tiba-tiba

Mual(-), Muntah(-) Lemas (-) demam(-)

Nyeri perut (-), gumpalan (), gelembung(-)

riwayat jatuh sebelumnya (-)

Riwayat Penyakit Riwayat Keguguran Riwayat Operasi Riwayat Alergi Riwayat trauma

HT(-), Jantung(-), liver(-), disangkal

DM

(-),

disangkal disangkal
disangkal

HT DM Riwayat Alergi

Disangkal disangkal disangkal

Riwayat trauma Disangkal

Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis (E4V5M6)

TD N RR S

: 130/90 mmHg : 80x/mnt : 20x/mnt : 36,2C ( aksiler)

KEPALA konjungtiva palpebra anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), refleks cahaya (+), pupil isokor

LEHER Simetris, deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe ()

PARU Inspeksi : simetris kanan kiri, ketinggalan gerak (-), kelainan bentuk (-), Palpasi : ketinggalan gerak (-) fremitus normal

Perkusi

sonor

sonor

Auskultasi

Vesikuler (+), Rh(-), wh(-)

Vesikuler (+), Rh(-), wh(-)

Inspeks i

Ictus cordis tampak

tidak Ictus cordis tidak teraba

Palpasi

Perkusi Batas jantung normal tidak batas membesar jantung

Auskul SI-SII reguler, tasi Bising (-)

Ekstremitas : akral Hangat, oedem (-/-),

Abdomen: Inspeksi

: Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada. Palpasi : Teraba (-), nyeri tekan (+) di regio hipogastrika, TFU ( 3 jari di atas sympisis) Auskultasi : Peristaltik (+) Doppler: DJJ(-) Genetalia Eksterna: Vulva: tdk hiperemis, oedem (-), darah (-) Uretra: tdk hiperemis Genetalia Interna Vagina: tampak darah dari vagina, gumpalan (-) Pemeriksaan Dalam VT : Portio kenyal, pembukaan (-), fluksus (+),nyeri tekan (-)

GIIP10001 UK 21 minggu dengan IUFD

OD 20 IU/ 500 cc RL s.d 32 tpm

Cytotec tab 200g/ 4jam intra vagina Injeksi antibiotic Cefotaxim 2x1 gram IV

Bila Janin sudah lahir Pro Kuret

Keberhasilan Induksi post partum : Placenta keluar selaput, saat dieksplorasi kesan tidak lengkap. Jumlah Perdarahan

Post kuratase: perdarahan

Tanggal 20 Juni 2013 (08.30) S: hamil 5 bulan dengan perdarhan sedikit O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 84, T: 36,5 R: 20x/menit K/L:CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn Abd: TFU:, 3 jari atas sympisis A: G2P10001 UK 21 mg dengan IUFD pro induksi P: Oksitosin Dripp 20 IU dalam 500 cc D5% s.d 32 tpm Cytotec tab 200g / 4 jam intravagina

Tanggal 20 Juni 2013 (14.30) S: hamil 5 bulan dengan perdarhan sedikit O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 84, T: 36,5 R: 20x/menit K/L:CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn Abd: TFU:, 3 jari atas sympisis, His (+) jarang Gen: VT v/v fluksus hitam, 2cm A: G2P10001 UK 21 mg dengan IUFD pro induksi P: Oksitosin Dripp 20 IU dalam 500 cc RL (32 tpm) lanjut flash II

Tanggal 20 juni 2013 (17.25) S: perut mules,kenceng-kenceng O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/70, N: 84, T: 36,5 R: 20x/menit K/L:CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn Abd: dbn,His (+) sering VT: fluksus (+),portio lunak, lengkap. A: IUFD Spontan dg placenta restan P: Infuse RL Observasi perdarahan Pro kuret

Tanggal 20 juni 2013 (20.00)


S: Perdarahan pervaginam sedikit O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/70, N: 84, T: 36,5 R: 20x/menit K/L:CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn A: P10101 IUFD spontan dg Placenta restan P: Infuse RL Observasi perdarahan Inj Cefotaxim 5 ml Pro kuret

Tanggal 21 Juni 2013 (07.00) S: keluhan (-) O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 78, T: 36,5, R: 20 Abd: TFU: 2 jari pusat, uc baik A: P10101 IUFD spontan dg Placenta restan pro Curret P: Persiapan curet Injeksi cefotaxim Minimal care Tanggal 21 Juni 2013 (14.00) S: keluhan (-) O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 78, T: 36,5, R: 20 Abd: Gen: Lochea rubra (+) A: P10101 IUFD spontan dg Placenta restan pro Curret P: Persiapan curet -Partial care

Tanggal 21 juni 2013 (17.30) S: keluhan (-) O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 78, T: 36,5, R: 20 Abd: TFU: 2 jari pusat, uc baik Gen: Lochea rubra (+) A: P10101 post kuret a/I IUFD spontan dg Placenta restan P: -Phetidin -SA+Valium -oksitosin+metergin inj cefotaxim

Tanggal 21 Juni 2013 (20.00) S: keluhan (-) O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/80, N: 84, T: 36,5, R: 20 A: P1001 A100 post Curret P: Observasi Partial care Inj cefotaxim

Tanggal 22 Juni 2013 (07.00) S: keluhan (-) O: KU: Baik, Kes: CM TD: 120/70, N: 88, T: 36,5, R: 20 K/L: Ca-/-, SI-/-,tyroid dbn Thorax: sdv dbn Abd: TFU: tidak teraba Gen: Lochea rubra (+),amis Ext: edem (-) A: P10101 post kuret a/I IUFD spontan P: Injeksi cefotaxim Rawat jalan

Intra Uterin Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kandungan adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. (Saifuddin, 2009)

Pasien ny.S GIIP10001 UK 21 minggu datang dengan IUFD. Sebelumnya pasien datang dengan keluhan timbul flek-flek kecoklatan. Ibu sudah tidak merasakan gerakan janin sejak sore hari (19-06-2013)

Pemeriksaan USG Gravid 21 mg,intra uterine, gerakan janin (-), DJJ (-)

Pemeriksaan abdomen: TFU 3 jari atas sympisis Doppler: DJJ (-)

Hasil dari VT tidak ada,eff (0)

Penanganan Kasus: Aktif

Fetus lahir spontan Eksplorasi Plasenta Induksi berhasil Plasenta restan Prokuret

Oksitosin Dripp 20 IU/500 cc RL s.d 32 tpm

Cytotec 25 mcg/4 jam intravagina

Defenisi

Intra Uterin Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kandungan adalahadalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau infeksi.

etiologi

Pada 25%-60% kasus penyebab kematian janin dalam kandungan tidak ditemukan atau belum diketahui penyebabnya dengan pasti.

Janin (25-40%) Kelainan kromosom Malformasi kongenital mayor Infeksi janin

Ibu(5-10%) Antibodi antifosfolipid Diabetes Melitus Penyakit hipertensi Trauma Persalinan abnormal Sepsis Asidosis Hipoksia Ruptur uteri Kehamilan posterm

Kelainan plasenta(25-35%)

Solusio plasenta Infeksi plasenta dan selaput ketuban Infark plasenta Perdarahan janin ke ibu

Rigor mostis (tegang mati). Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali. Stadium maserasi I. Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi merah, stadium ini berlangsung 48 jam setelah mati. Stadium maserasi II. Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat, stadium ini berlangsung 48 jam setelah anak mati. Stadium maserasi III. Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat oedem dibawah kulit.

Diagnosis
Anamnesis Px Fisik
Inspeksi lingkar perut ibu mengecil. Palpasi Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakangerakan janin. Krepitasi Auskultasi Baik memakai fetoskop maupun dopler tidak terdengar denyut jantung janin (DJJ),

Px Penunjang

Ibu tidak merasakan gerakan janin


Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar/bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasa. Ibu merasakan perutnya sering menjadi keras dan merasa sakit-sakit seperti mau melahirkan.

1.USG: DJJ(-) gerakan janin(-), overlapping cairan ketuban berkurang. 2.Foto Rotgen 3. hCG Urin

1. Pasif Tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan aktif.

2. Aktif
Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai servik yaitu: a. Jika servik matang induksi oksitosin atau prostaglandin. b. Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol, c. Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian esterogen untuk mengurangi efek progesteron atau langsung dengan pemberian oksitosin drip dengan atau tanpa amniotomi d. Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternatif terakhir. e. Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotik.

Sampai

6 bulan setelah kematian janin, wanita dengan janin lahir mati memperlihatkan depresi, rasa cemas, dan somatisasi yang lebih besar dari wanita yang melahirkan bayi hidup. Resiko ini berkurang seiring dengan waktu dan pada satu tahun sepadan dengan wanita yang bayinya lahir hidup.

Jika

dapat dideteksi segera, prognosis untuk ibu baik. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan sedini mungkin pada seorang wanita hamil penting sekali sehingga kelainankelainan yang mungkin terdapat pada ibu hamil dapat diobati dan ditangani dengan segera.

Trimakasihhhhhhhhh..

Anda mungkin juga menyukai