LAPORAN KASUS
1.1 Identitas Pasien
Nama
: Ny.Siti
Umur
: 36 tahun
Alamat
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
No. Medrek
: 862398
Masuk RS
Keluar RS
: 20 Mei 2016
Umur
: 39 tahun
Alamat
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
1.2 Anamnesis
Dikirim oleh
:-
Sifat
: Non rujukan
Keterangan
:-
Keluhan Utama
G4P3A0 pasien merasa hamil 9 bulan lebih, datang dengan keluhan tidak
merasakan gerakan janin sejak 12 jam yang lalu SMRS. Pasien
menyangkal mengeluhkan mules-mules, keluarnya cairan bening dan
keluarnya lendir bercak darah yang keluar dari jalan lahir. Pasien mengaku
memiliki tekanan darah tinggi sejak 6 hari yang lalu saat kontrol
kehamilan di bidan. Pasien mengaku mengeluhkan pusing sejak 9 jam
yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan adanya penglihatan buram, nyeri ulu
hati, dan bengkak-bengkak.
Tempat
Penolong
Cara
kehamila
n
Cara
persalinan
Rumah
bidan
Rumah
bidan
Rumah
bidan
Bidan
Aterm
Spontan
Bidan
Serotinus
Bidan
Aterm
2
3
BB
lahir
3300
gr
Spontan
3500
gr
Spontan
3800
gr
Kehamilan Saat Ini
Jenis
Kelamin
Usia
Laki-laki
2
bulan
14
tahun
7
tahun
Laki-laki
Perempuan
Keada
an :
hidup/
mati
M
H
H
Menikah
-
Haid
HPHT
: 15 07 - 2015
Taksiran persalinan
: 22 04- 2016
Siklus
: Tidak teratur
Lama
: 6 hari
Darah
: Biasa
Nyeri
: dirasakan
Menarche
: 16 tahun
Keadaan Umum
Tekanan Darah
Nadi
: Compos Mentis
: 140/90 mmHg
: 84 x/menit
2
Respirasi
Suhu
Kepala
Leher
Thorak
: 24 x/menit
: 37 C
: Conjungtiva Anemis (-)/(-), Sklera Ikterik (-)/(-)
: Tiroid: T.A.K
KGB: T.A.K
: Cor : BJ S1=S2 Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Ekstremitas
TFU/LP
LA
HIS
: 33 cm / 104 cm
: Kepala, Puka,
: - x/10 menit, lama his - detik
DJJ
: - x/menit, regular
Inspekulo
:-
Pemeriksaan Dalam :
Vulva/Vagina: tak
Portio
Pembukaan
Ketuban
Bag. Terendah
: tebal lunak
: 2 cm
: (+)
: kepala, station -1
Laboratorium (17-05-2016)
Darah Rutin
Hemoglobin
: 9.1 g/dL
(N : 12.0-16.0 g/dL)
Hematocrit
: 30%
(N : 35-47%)
Leukosit
: 6.700/mm3
(N : 3.800-10.600/mm3)
Trombosit
: 212.000/mm3
(N : 150.000-440.000/mm3)
Eritrosit
: 3.27 juta/mm3
(N : 3.6-5.8 juta/mm3)
1,025
Blood Urine
POS (+++)
Leukosit esterase
POS (+++)
PH Urine
5,5
Nitrit Urine
Negatif
mg/dl
negative
Protein urine
Negatif
mg/dl
negative
Glukosa urine
Negatif
mg/dl
negative
Keton urine
POS (+++)
negative
Urobilinogen urine
POS (+)
(0,2 1,0)
Bilirubin urine
Negatif
Urine Rutin
negative
Dilakukan pemeriksaan USG tgl 17-5-2016 : BJA (-), berat janin 3000 gr,
kesan : G4P3A0 gravida 42-43 minggu dengan IUFD
Advis dr. SpOG : dilakuksn amniotomi setelah itu dilakukan drip oxy
1.10 Laporan Pemantauan Persalinan Kala I
Jam
19.15
WIB
TD
Suhu
HIS
-
DJJ
-
Keterangan
Dipasang drip oxy
labi 1, 12 gtt
Amniotomi (+)
Cefotaxime 1 gr IV
4
20.00
21.30
140/90
38C
22.00
06.00
110/80
07.00
120/80
78x
20x
36,3
C
08.30
14.00
15.00
Metronidazole 500
gr IV
Dopamet 250 mg
Paracetamol 1 tab
peroral
Pembukaan : 3-4
cm
Ketuban (-)
Drip oxy labu 1
habis
PD : v/v tak, p :
teballunak,
pembukaan : 3-4
cm, ket (-), kepala
stat 0
Cefotaxime 1 gr iv
Metronidazole inf
500 mg
PD :
v/v t.a.k, portio :
tebal lunak,
pembukaan : 3-4
cm, ketuban (-),
kepala stat 0
Drip oxy labu ke 2
PD :
v/v : t.a.k, Portio:
tebal lunak,
Pembukaan : 6-7
cm, Ketuban : Drip labu ke 2
masih terpasang
Jam 16.30
1.13 Follow Up
Tanggal Catatan
Instruksi
18-52016
S/ pusing
O/
KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N :78x/menit
R : 20x/menit
S : 36.3 C
P/
- Observasi KU,
TTV, BJA, HIS,
kemajuan
persalinan
- rencana
persalinan
pervagina
IUFD
19-052016
S/ pusing
O/
KU : CM
TD : 80/60 mmHg
N : 81x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
P/
- Cefadroxil
2x500 mg
- As. mefenamat
3x500 mg
- sf 1x1
- pospargin 3x1
20-052016
S/ O/
KU : CM
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,3 C
P/
- Cefadroxil
2x500 mg
- As. Mefenamat
3x500 mg
- Sangobion 1x1
- BLPL
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Apakah diagnosis pasien pada kasus ini sudah benar?
7
33 cm 43-44 minggu
Dari anamnesis, pasien mengeluhkan tidak merasakan gerakan janin sejak
12 jam yang lalu SMRS, dari hasil pemeriksaan BJA (-), dari hasil USG
Pengelolaan
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 INTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD)
3.1.1 Definisi
8
3.1.3 Etiologi
Pengetahuan akan etiologi stillbirth menjadi penting untuk
mencapai penurunan angka mortalitas perinatal. Pemahaman kausa IUFD
yang lebih baik sangat dibutuhkan untuk perencanaan kesehatan yang
adekuat dan penentuan prioritas dalam kesehatan perinatal.
Tabel I. Causes of IUFD Among the Patients
Cause of IUFD
Hypersensitif disorder of Pregnancy
Uncontrolled diabetes mellitus
Chorioammonitis
Abruptio placentae
HIV/AIDS
Sickle Cell
Placental insufficiency
Cord accident
Unidentified
Percentage
21,6 %
16,2 %
13,5 %
5,4 %
5,4 %
2,7 %
10, 8 %
10, 8 %
13,5 %
3.1.4 Klasifikasi
Menurut United State National Center for Health Statistics
kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Golongan I : Kematian sebelum masa kehamilan
mencapai 20 minggu penuh (early fetal death)
2. Golongan II : Kematian setelah ibu hamil 20-28
minggu (intermediate fetal death)
3. Golongan III : Kematian sesudah
masa
3.1.6 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi ialah trauma psikis ibu ataupun
keluarga, apalagi bila waktu antara kematian janin dan persalinan
berlangsung lama. Bila terjadi ketuban pecah dapat terjadi infeksi. Terjadi
koagulopati bila kematian janin lebih dari 2 minggu.
3.1.7 Penatalaksanaan
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat
janin atau kelainan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya
sehingga tidak diobati.
1. JIka pemeriksaan radiologic tersedia, konfirmasi kematian janin
setalah 5 hari. Tanda-tandanya berupa overlapping tulang tengkorak,
11
12
Usia
Insidens
tinggi
pada
primigravida
muda,
meningkat
pada
Paritas
Angka kejadian tinggi pada primigravida, muda maupun tua,
primigravida tua risiko lebih tinggi untuk pre-eklampsia berat.
Ras/golongan etnik
Mungkin ada perbedaan perlakuan/akses terhadap berbagai etnik di
banyak Negara
Faktor keturunan
Jika ada riwayat pre-eklampsia/eklampsia pada ibu/nenek penderita,
faktor risiko meningkat sampai + 25%
Faktor gen
Diduga adanya suatu sifat resesif (recessive trait), yang ditentukan
genotip ibu dan janin.
Diet/gizi
Tidak ada hubungan bermakna antara menu/pola diet tertentu
(WHO). Penelitian lain : kekurangan kalsium berhubungan dengan
angka kejadian yang tinggi. Angka kejadian juga lebih tinggi pada
ibu hamil yang obese/overweight
Tingkah laku/sosioekonomi
Kebiasaan merokok : insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun
merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan
pertumbuhan janin terhambat yang jauh lebih tinggi.
Aktifitas fisik selama hamil : istirahat baring yang cukup selama
hamil
mengurangi
kemungkinan/insidens
hipertensi
dalam
kehamilan.
h
Hiperplasentosis
Proteinuria dan hipertensi gravidarum lebih tinggi pada kehamilan
kembar, dizigotik lebih tinggi daripada monozigotik.
14
Riwayat pre-eklampsia.
Kehamilan pertama
Obesitas
Kehamilan multiple
Diabetes gestasional
3.2.3 Klasifikasi
1. Hipertensi Gestational
Definisi timbulnya hipertensi dalam kehamilan pada wanita
yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak disertai
proteinuria.
Gejala ini akan hilang dalam waktu < 12 minggu pascapersalinan.
Penanganan
Tangani secara rawat jalan:
Pantau tekanan darah, urin (untuk prteinuria), dan kondisis
janin setiap minggu.
Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklamsia
ringan.
Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin
terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin.
Beritahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan gejala
preeklampsia atau eklamsia.
Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara normal.
2. Preeklamsi-eklamsi
Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria pada umur kehamilan >
20 minggu.
15
Klasifikasi :
Preeklampsia ringan (PER): Sistolik 140-160 mmHg / diastolik 90-110
mmHg dengan proteinuria 300mg/24 jam / +1 dipstik.
Penatalaksanaannya :
o Rawat inap. Jika pasien menolak > rawat jalan dengan
pemantauan tekanan darah 2x/hari dan proteinuria setiap hari.
o Dapat diberikan suplemen antioksidan atau antiagregasi
o
o
o
o
o
trombosit.
Berikan obat antihipertensi (metil dopa 3x250 mg)
Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG.
Dapat diberikan kortikosteroid untuk pematangan paru.
Pada kehamilan 37 minggu > terminasi.
Bila tensi normal pasien dapat dipulangkan dengan nasihat
istirahat dan penjelasan mengenai tanda-tanda preeklampsia
16
Diagnosis
kemungkinan
Hipertensi Kronik
diastolik
90-110
Hipertensi Kronik
dengan
minggu
superimposed
preeklamsia
Proteinuria < ++
Tekanan
diastolik
ringan
90-110
Hipertensi
mmHg
Gestasional
diastolik
90-110
Preeklampsia
mmHg
ringan
diastolik
110 Hiperrefleksia
Preeklampsia
berat
17
abdomen
atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang
Koma
Eklampsia
seperti
preeklamsia
berat
Proteinuria ++
3.3.2 Klasifikasi
3.3.3 Etiologi
18
3.3.4 Penyulit
3.3.5 Pengelolaan
Inersia Uteri
Hipotonik
Amniotomi + drip oxy
Berhasil
Hipertonik
Pemberian tokolitik
Tidak berhasil
and
Eclampsia.
(http://mail.ny.acog.org/website/SMIPodcast/DiagnosisMgt.pdf, diakses 8
Maret 2016)
6. Padjajaran, Bagian
Obstetri
&
Ginekologi
Fakultas
Kedokteran
20