Anda di halaman 1dari 40

Case Report Session

P4A0 Partus Maturus Spontan Dengan


Augmentasi Ai IUFD + Inersia Uteri + Hipertensi
Gestational
Risya Amalina
12100115090
Preceptor : H. Rizki Safaat N., dr., Sp.OG., M.Kes
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
SMF OBSTETRI GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DR.SLAMET GARUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016

IDENTITAS PASIEN
Suami

Istri
Nama
Umur
Alamat

: Ny.Siti
: 36 tahun
: karang tengah,
kadungora
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
No. Medrek : 862398
Masuk RS : 17 Mei 2016 pukul
16.30
Keluar RS : 20 Mei 2016

Nama Suami
Umur
:
Alamat
:
kadungora
Pendidikan :
Pekerjaan :

: Tn. Dedi
39 tahun
Karang tengah,
SD
Wiraswasta

Anamnesis

Keluhan
Utama

Tidak
merasakan
gerakan
janin

Anamnesis
G4P3A0 pasien merasa hamil 9 bulan lebih, datang
dengan keluhan tidak merasakan gerakan janin sejak 12
jam yang lalu SMRS. Pasien menyangkal mengeluhkan
mules-mules, keluarnya cairan bening dan keluarnya
lendir bercak darah yang keluar dari jalan lahir. Pasien
mengaku memiliki tekanan darah tinggi sejak 6 hari
yang lalu saat kontrol kehamilan di bidan. Pasien
mengaku mengeluhkan pusing sejak 9 jam yang lalu.
Pasien tidak mengeluhkan adanya penglihatan buram,
nyeri ulu hati, dan bengkak-bengkak.

Riwayat Obtetri
Keha
milan

Tempat

Penolo
ng

Rumah
bidan
Rumah
bidan
Rumah
bidan

Bidan

2
3
4

Bidan
Bidan

Cara
Cara
kehamil persalina
an
n

BB
lahir

Jenis
Kelamin

3300
gr
Serotinus Spontan
3500
gr
Aterm
Spontan
3800
gr
Kehamilan Saat Ini

Laki-laki

Aterm

Spontan

Usia

2
bulan
Laki-laki
14
tahun
Perempu
7
an
tahun

Keadaan
:
hidup/m
ati
M
H
H

KETERANGAN TAMBAHAN

22 tahun, SD,
Wiraswasta

Suntik 3 bulan

Kontrasepsi
terakhir

19 tahun, SD,
Ibu Rumah
Tangga

HPHT: 15 Juli
2015
TP: 29 Februari
2016
Siklus teratur
Darah biasa
Lama 7 hari
Tidak nyeri
Menarche: 15
tahun

Mentruasi

Status Marital

Menikah pertama
kali

Sejak 2002 s/d


2015
Alasan karena
ingin punya
anak lagi

12 kali

Terakhir 4 hari
yang lalu

Tidak
ada
keluhan

Riwayat Penyakit
Dulu

Prenatal Care

Bidan dan
Puskesmas

Keluhan Selama
Hamil

KETERANGAN TAMBAHAN
Tidak
ada
riwayat
penyakit
dahulu

Kepala : CA -/-, SI -/Leher : Thiroid t.a.k,


KGB t.a.k

KU: Compos Mentis


TD : 140/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37C

Cor : BJ S1=S2 Reguler,


Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : VBS Kanan=Kiri,
Rhonchi (-)/(-), Wheezing
(-)/(-)

Status
Praesen

Abdomen: Cembung,
Lembut, NT (-), DM (-)
Hepar : sdn , Lien :
sdn
Ekstremitas: Edema
--/--, Varises --/--hu :
37 C

Status Obstetri
Pemeriksaan Luar

TFU/LP : 33 cm / 104 cm
LA : Kepala, Puka,
HIS
: - x/10 menit, lama his - detik
DJJ : - x/menit, regular

Inspekulo

:-

Pemeriksaan Dalam :

Vulva/Vagina : tak
Portio : tebal lunak
Pembukaan : 2 cm
Ketuban: (+)
Bag. Terendah: kepala, station -1

G4P3A0 gravida 43-44


Diagnosis
minggu dengan
awal
hipertensi gestational +
susp IUFD

Rencana Pengelolaan
Rencana
persalinan
pervagina

Dopamet 250
mg po

Observasi KU,
TTV

Infus RL 500 cc
20 gtt

Pro USG

Cek
Hematologi
rutin dan urine
rutin

Laboratorium
Darah Rutin
Hemoglobin
: 9.1 g/dL (N : 12.0-16.0 g/dL)
Hematocrit : 30%
(N : 35-47%)
Leukosit
: 6.700/mm3 (N : 3.800-10.600/mm3)
Trombosit
: 212.000/mm3
(N : 150.000-440.000/mm3)
Eritrosit
: 3.27 juta/mm3
(N : 3.6-5.8 juta/mm3)
Urine Rutin
Berat jenis Urine 1,025
(N: 1,002 1,030)
Blood Urine
POS (+++)
Leukosit esterase POS (+++)
PH Urine
5,5
(N: 4,8 7,5)
Nitrit Urine
Negatif mg/dl negative
Protein urine Negatif mg/dl negative
Glukosa urine Negatif mg/dl negative
Keton urine
POS (+++)negative
Urobilinogen urine POS (+)
(0,2 1,0)

BJA (-), berat janin 3000


USG
gr, kesan : G4P3A0 gravida
42-43 minggu dengan
17-5-16
IUFD

Advis dr. SpOG: dilakukan


amniotomi setelah itu dilakukan
drip oxy

Laporan Pemantauan Persalinan


Jam

TD

19.15
WIB
20.00

140/9
0

110/8
0

Suh HI DJJ Keterangan


u
S

Dipasang drip oxy labi 1, 12 gtt, Amniotomi (+),


Cefotaxime 1 gr IV, Metronidazole 500 gr IV

Dopamet 250 mg

78
x

20
x

38C

36,3 C

08.30

120/8
0

14.00

21.30
22.00
06.00

07.00

Paracetamol 1 tab peroral


Pembukaan : 3-4 cm, Ketuban (-)
Drip oxy labu 1 habis
PD : v/v tak, p : teballunak, pembukaan : 3-4 cm, ket
(-), kepala stat 0
Cefotaxime 1 gr iv, Metronidazole inf 500 mg
PD :
v/v t.a.k, portio : tebal lunak, pembukaan : 3-4 cm,
ketuban (-), kepala stat 0
Drip oxy labu ke 2
PD :

Laporan Persalinan
18-5-16
jam 16.00 - His (+), BJA (-) px ingin mengedan, PD : v/v t.a.k, portio :tdk
pembukaan lengkap, ketuban (-), px dipimpin partus saat ada HIS

teraba,

Jam 16.30 - bayi lahir spontan +, letak belakang kepala, lilitan tali pusat 3 x, terjadi
distosia bahu,
dicari bahu anterior, badan lahir, tali pusat di klem kemudian di potong,
selanjutnya
bayi dibersihkan sebagaimana mestinya.
- JK: laki-laki, PB : 50 cm, BB: 3900 gr, px dapat 1 amp oxy IM
Jam 16.40
- plasenta lahir dengan manualai rapuh, kesan bersih, berat 450 gr, di
eksplorasi tidakterdapat rupture uteri
- TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus hilang timbul, perdarahan 350 cc,
perineum utuh
- Konsul dr Dhanny SpOG, advis drip 2:1, methergib IV, invitec, sedia darah, observasi
- Px dapat methergin 1 amp IV
- Px dapat invitec 4 tab/ anus, terpasang drip 2:1, O2 terpasang, DC terpasang
Ku: Post Partum baik, TD : 90/50

Diagnosi
s akhir

P4A0 partus maturus


spontan dengan
augmentasi ai IUFD +
inersia uteri

Follow Up Terlampir

DISKUSI
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Definisi
International Statistical
kematian janin pada usia gestational lebih
Classifications of
Disease and Related
dari atau sama dengan 22 minggu
Health Problems
WHO dan American
College Of
Obstetricians and
Gynecologist
The US National Center
of Health Statistics

janin yang mati dalam Rahim dengan


berat badan 500 gram atau lebih atau
kematian anin dalam Rahim pada
kehamilan 20 minggu atau lebih
kematian pada fetus dengan berat badan
350 gram atau lebih dengan usia
kehamilan 20 minggu atau lebih.

Faktor Resiko Maternal


Wanita diatas usia 35 tahun memiliki resiko 40-50%
lebih tinggi akan terjadinya IUFD dibandingkan dengan
wanita usia 20-29 tahun
Berat maternal pada kunjungan antenatal care

status sosioekonomi dan edukasi

Etiologi
Cause of IUFD

Percentage

Hypersensitif disorder of Pregnancy

21,6 %

Uncontrolled diabetes mellitus

16,2 %

Chorioammonitis

13,5 %

Abruptio placentae

5,4 %

HIV/AIDS

5,4 %

Sickle Cell

2,7 %

Placental insufficiency

10, 8 %

Cord accident

10, 8 %

Unidentified

13,5 %

Klasifikasi
Golongan I : Kematian sebelum masa kehamilan
mencapai 20 minggu penuh (early fetal death)

United State
National Center
for Health
Statistics

Golongan II : Kematian setelah ibu hamil 20-28


minggu (intermediate fetal death)
Golongan III : Kematian sesudah masa kehamilan
>28 minggu (late fetal death)
Golongan IV : Kematian yang tidak dapat digolongkan
pada ketiga golongan diatas.

Manifestasi Klinis dan Diagnosis


IUFD
Anamnesis :

Pasien mengaku tidak lagi merasakan gerakan janinnya


Perut tidak bertambah besar, bahkan mungkin mengecil
Perut sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti ingin melahirkan
Penurunan berat badan

Pemeriksaan Fisik :
Inspkeksi : Tinggi fundus uteri berkurang atau lebih rendah dari usia kehamilannya.
Tidak terlihat gerakan janin yang biasanya dapat terlihat pada ibu yang kurus.
Palpasi : Tonus uterus menurun, uterus teraba flaksid. Tidak teraba gerakan janin
Auskultasi : tidak terdengarnya denyut jantung janin setelah usia kehamilan 10-12
minggu pada pemesiksaan ultrasonic Doppler merupakan bukti kematian janin
yang kuat.

Penatalaksanaan
Dukungan mental emosional
Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu dibicarakan
dengan pasien dan keluarganya.
Bila pilihan adalah ekspektatif maka tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan yakinkan
bahwa 90% tanpa adanya komplikasi
Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan aktif
Jika penangnan aktif akan dilakukan, nilai serviks, yaitu
Jika serviks matang, lakukan induksi persalinann dengan oksitosin atau prostaglandin.
Jika serviks belum matang, lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter
foley, dengan catatan jang melakukan amniotomi karena beresiko infeksi.
Persalinan dengan seksio sesarea merupakan alternative terakhir.
Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun serviks belum matang,
matangkan serviks dengan misoprostol:
Tempatkan misoprostol 25mcg dipuncak vagina, dapat diulang sesudah 6 jam.
Jika tidak ada respon sesudah 2x25 mcg misoprostol, naikkan menjadi 50mcg (dosis maksimal)
dan jangan melebihi 4 dosis.
Jika ada tanda infeksi berikan antibiotik.
Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bahkan mudah pecah, waspadai koagulopati.
Berikan kesempatan kedua untuk ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan kegiatan ritual
bagi janin yang meninggal tersebut.
Pemeriksaan patologi plasenta adalah mengungkapkan adanya patologi plasenta dan infeksi.

Dukungan Mental emosional

Persalinan Aktif
dengan induksi
-

Serviks matang
induksi persalinann
dengan oksitosin atau
prostaglandin
serviks belum matang
lakukan pematangan
serviks dengan
prostaglandin atau
kateter foley

Persalinan
Ekspektatif
tunggu persalinan
spontan hingga 2
minggu dan yakinkan
bahwa 90% tanpa
adanya komplikasi
Jika dalam 2
minggu terjadi
trombositopeni

Jika persalinan spontan tidak


terjadi dalam 2 minggu,
trombosit menurun serviks
belum matang, matangkan
serviks dengan misoprostol

Komplikasi
Trauma psikis
Infeksi bila KPD
koagulopati bila kematian janin lebih dari 2 minggu

Pencegahan
Antenatal care yang baik
Ibu menghindari dari penyakit infeksi, merokok,
minuman beralkohol atau penggunaan obat-obatan.

DISKUSI
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Definisi
Merupakan kelainan vaskular yang jadi
sebelum kehamilan atau timbul dalam
kehamilan atau pada masa nifas
Ditandai dengan hipertensi dan sering
disertai proteinuria, edema, kejang, koma,
atau gejala-gejala lain

Epidemiologi
Insidensi dari eklampsia 1 dari 2.000 kelahiran
Laporan statistik nasional, didapatkan di US pada tahun
1998 1 dari 3.250 kelahiran
Royal College of Obstetricians and Gynaecologist (2006)
di UK 1 dari 2.000 kelahiran

Obes
itas

Usia
Ras

Primi
gravi
da

Fakt
or
Resi
ko

Gen
etik/
ketur
unan

Fakt
or
Resi
ko

Diet
Sosi
o
ekon
omi

Riwa
yat
preekla
msi

Keha
mila
n
multi
ple
Riwa
yat
Diab
etes

Klasifikasi, Tanda dan Gejala


Gejala dan tanda yang selalu ada

Gejala dan tanda yang kadang-

Diagnosis kemungkinan

kadang ada
Tekanan

diastolik

90

kehamilan < 20 minggu


Tekanan diastolik 90-110

mmHg
mmHg

pada

Hipertensi Kronik

pada

Hipertensi Kronik dengan

kehamilan < 20 minggu, Proteinuria < ++

superimposed preeklamsia

Tekanan

ringan
Hipertensi Gestasional

diastolik

90-110

mmHg

(2

pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan


> 20 minggu, Proteinuria Tekanan
diastolik
90-110

mmHg

(2

Preeklampsia ringan

pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan


> 20 minggu, Proteinuria sampai ++
Tekanan diastolik 110 mmHg

pada Hiperrefleksia,

kehamilan > 20 minggu, Proteinuria ++

hilang

dengan

Penglihatan
ml/24

Nyeri

jam),

kepala

analgetika

kabur,
Nyeri

Oliguria
abdomen

(epigastrium), Edema paru

(tidak Preeklampsia berat


biasa),
(<400
atas

Timeline
Hipertensi kronis
(D > 90)
HT Superimposed
preeklamsi ringan (D
90-110 prot +)

Hipertensi
Gestational
( D 90-110, prot
-)

2
0

PER ( D 90-110,
prot ++)
PEB ( D > 110, prot
>++)

Hipertensi Gestational
Pantau tekanan darah, urin (untuk
prteinuria), dan kondisis janin setiap
minggu.

Timbulnya hipertensi dalam


kehamilan pada wanita yang
tekanan darah sebelumnya
normal dan tidak disertai
Defini
proteinuria
dan Gejala ini akan
si
hilang dalam waktu < 12
minggu pascapersalinan

Jika tekanan darah meningkat, tangani


sebagai preeklamsia ringan.
Jika kondisi janin memburuk atau
terjadi pertumbuhan janin terhambat,
rawat untuk penilaian kesehatan janin.
Jika tekanan darah stabil, janin dapat
dilahirkan secara normal.

DISKUSI
KELAINAN HIS

Inersia
Uteri

Definis
i

Pemanjangan fase laten atau fase


aktif atau keduanya. Pemanjangan
fase laten bisa diakibatkan karena
serviks belum matang atau
penggunaan analgetik terlalu dini.
Pemanjangan fase aktif ditemukan
pada disproporsi sefalopelvik atau
kelainan anak.

Inersia Uteri Hipotonik


Kontraksi uterus terkoordinasi
tapi tidak adekuat
Etiologi : Penggunaan
analgetik terlalu cepat,
Panggul sempit, Letak
defleksi (muka atau dahi),
Kelainan posisi regangan
dinding rahim
(hidramnion,gemeli),
Perasaan takut dari ibu

Inersia Uteri Hipertonik


Kotraksi uterus tidak
terkoordinasi, kuat tidak
adekuat
Etiologi : KPD dan Infeksi
intrauterin

Pengelolaan
Inersia
Uteri
Hipotonik

Hipertonik

Amniotomi + drip
oxy

Pemberian
tokolitik

Berhasil
Persalinan
pervagina

Tidak
berhasil
Seksio
sesarea

KOMPLIKASI :
kematian anak meningkat
Ibu kehabisan tenaga dan
dehidrasi (peningkatan denyut
nadi, demam, asetonuria, nafas
cepat, meteorismus, dan

PERMASALAHAN

Apakah diagnosis pasien pada kasus ini sudah benar ?


Ini merupakan kehamilan keempat pasien, pasien tidak pernah
mengalami keguguran sebelumnya G4P3A0, Pasien merasa
sedang hamil 9 bulan, HPHT tanggal 15-7-2015, dan TFU 33
cm 43-44 minggu
Dari anamnesis, pasien mengeluhkan tidak merasakan
gerakan janin sejak 12 jam yang lalu SMRS, dari hasil
pemeriksaan BJA (-), dari hasil USG ditemukan BJA (-) IUFD
Pasien mengaku memiliki tekanan darah tinggi sejak 6 hari
yang lalu saat kontrol kehamilan di bidan. Pasien mengaku
mengeluhkan pusing sejak 9 jam yang lalu, dari hasil
pemeriksaan saat pasien datang tekanan darah 140/90, dari
hasil lab tidak ditemukan protein dalam urine Hipertensi
gestational

Diagnosis Kerja : G4P3A0 gravida 43-44 minggu


dengan IUFD + Hipertensi gestational

Apakah pengelolaan pasien ini sudah


tepat?
Pengelolaan IUFD pada pasien ini dilakukan induksi persalinan
dengan oksitosin. Setelah dievaluasi tanda-tanda persalinan baik
sehingga pasien dapat melahirkan secara pervagina.
Pengelolaan hipertensi gestational pada pasien ini diberikan
dopamet 250 mg per oral.

Bagaimana prognosis pada pasien


ini?
Quo ad vitam pada pasien ini ad bonam
Quo ad functionam pasien ini untuk fungsi reproduksi ad bonam.
Fungsi seksual dan menstruasi ad bonam

Alhamdulillah
TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr.
Wb

Anda mungkin juga menyukai