Anda di halaman 1dari 25

PENCERNAAN PADA HEWAN RUMINANSIA

Kesimpulan

Retikulum

Omasum Abomasum

Hewan pemamah biak (Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari subordo Ruminantia) adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik, harafiah: berperut banyak).

Pencernaan Ruminansia
Hewan ruminansia memiliki lambung komplek, alat pencernaannya terdiri dari : mulut, faring, esophagus, lambung (rumen, retikulum, omasum, abomasum), usus halus (duodenum, ileum, jejenum), usus kasar (kaekum, rektum) dan anus.

Rongga Mulut (Kavum oris)

Rongga mulut mamalia dibentuk oleh tiga atap, yaitu palatum durum (langitlangit keras), palatum mole (langit-langit lunak), serta velum palastini (bagian tepi). Dasar rongga mulut bersifat lunak. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.

Susunan gigi hewan ruminansia 3 3 0 0 0 0 3 3 Rahang atas M P C I I C P M Jenis gigi 3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah I = insisivus = gigi seri C = kaninus = gigi taring P = premolar = geraham depan M = molar = geraham belakang

a. Gigi Seri (dens insisivus)


Gigi seri memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tumbuhan (rumput). Gigi seri atas pada hewan ruminansia tidak berkembang, namun pada rahang bawah rahang bawah mempunyai empat gigi seri.

b. Gigi Taring (dens caninus)


Gigi taring pada hewan ruminansia, baik rahang atas maupun bawah tidak berkembang.

c. Geraham muka (premolar)


Geraham muka berfungsi untuk mengunyah. Bagian mahkotanya terdiri dari email yang melintang dan tajam.

d. Geraham belakang (molar)


Geraham belakang berfungsi untuk mengunyah. Memiliki bentuk datar dan lobar.

Faring
Faring merupakan persimpangan saluran nafas dengan saluran cerna, jalan makan harus cepat pada faring bolus tidak akan berubah.

Eshopagus
Kerongkongan berfungsi sebagai penyalur bolus ke lambung melalui peristaltik, bukofaringeal, gaya berat (gravitasi). Pada kerongkongan terdapat kelenjar sekretoris, makanan tidak berubah dan tersusun oleh otot longitudinal dan sirkuler.

Lambung
Lambung terdiri dari : kardia, fundus, badan (sekresi pepsin dan HCl) dan pylorus (sekresi mucus : gastrin). Lambung berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan sementara, lambung mengalami proses mekanis dan kimiawi, adanya gerakan lambung dan cairan lambung bersifat asam. Lambung terbagi menjadi 4 ruang, yaitu rumen, retikulum, omasum, abomasum

Rumen
Di rumen terdapat simbiosis anatara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagelata yang dapat menghasilkan enzim selulose. Bakteri yang mampu menghancurkan selulose contohnya adalah Cytophaga dan Cypromonas subtilis. Akibat perombakan oleh flagelata ini, feses dapat digunakan untuk pupuk dan dapat pula digunakan sebagai bahan dalam pembuatan biogas melalui proses peragian.

Di dalam rumen terjadi pencernaan protein dan polisakarida, serta fermentasi selulosa oleh enzim selulase. Bakteri di dalam perut besar juga akan membentuk vitamin B-kompleks. Dari rumen, makanan masuk ke retikulum.

Retikulum
Di retikulum, makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus. Pada saat sapi beristirahat, bolus yang disimpan sedikit demi sedikit dikeluarkan dari retikulum untuk dikunyah lagi. Sesudah itu ditelan lagi masuk ke retikulum, lalu ke omasum, di omasum terjadi penyerapan air dari pengunyahan, dan selanjutnya ke abomasum.

Abomasum
Abomasum merupakan tempat terjadinya sekresi asam dan enzim pencernaan untuk mencerna makanan. Hasil pencernaan di abomasum menghasilkan bentuk bubur yang disebut kim.

Kim kemudian menuju usus dua belas jari dan masuk ke bagian usus halus lainnya. Di usus halus ini terjadi penyerapan hasil pencernaan, sedangkan makanan yang tidak tercerna menuju usus besar dan mengalami penyerapan air menjadi feses. Kemudian, feses menuju rektum dan keluar melalui anus.

Usus Halus
Pada usus kecil / halus sangat penting dalam pemecahan dan absorpsi. Terjadi pemecahan bahan makanan secara sempurna dan penyerapan sari makanan secara besar-besaran di duodenum, jejenum, dan ileum.

Usus Kasar
Usus kasar (intestinum crasum = colon) mempuyai ciri-ciri sbb: Ukuran lebih besar daripada usus halus dan terdapat sakulasi (kantong-kantong) Pada usus kasar terjadi fermentasi dan absorpsi air dan elektrolit secara intensif Usus kasar hanya sedikit menggunakan gerakan peristaltik.

Kesimpulan
Perjalanan makanan pada pencernaan hewan ruminansia: 1. Rumput di mulut dikunyah 2. Esofagus 3. Rumen, pencernaan polisakarida,protein, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase 4. Retikulum, membentuk bolus 5. Mulut, dikunyah lagi 6. Retikulum 7. Omasum 8. Abomasum, pencernaan oleh enzim pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai