nasional
2 12-Apr-14
Prof. Eko
3 12-Apr-14
Prof. Eko
BUKU SUMBER
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory an Methods. Boston: Allyn and Bacon. Robert Bogdan & Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian). Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional. Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. 11). Bandung: Remaja Rosdakarya. Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. (Cet-1). Analisis Data Kualitatif. Terjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press. Robert K. Yin. 2003. Case Study Research Design and Method (Studi Kasus).Cet-4. Diterjemahkan oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Noeng Muhadjir. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Basics of Qualitative Research (Dasar-dasar Penelitian Kualitatif) (Cet-1). Diterjemahkan oleh Muh. Shodiq & Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basrowi & Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Cet-1. Surabaya: Insan Cendikia. Willem Mantja. 2008. Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen Pendidikan. Cet-2. Malang: Elang Emas. Spradley, James P. 1979. The Etnhnographic Interview. New York: Rinehart and Winston. Spradley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Rinehart and Wisnton.
8
JENIS PENELITIAN
Tujuan Pendekatan
1. Survey 2. Ex Post Facto 3. Eksperimen 4. Naturalistik 5. Policy Research 6. Action Research 7. Evaluasi 8. Sejarah
Tingkat Eksplanasi
Jenis Data
1. Murni 2.Terapan
Naturalistik = kualitatif, kondisi objek alami, peneliti sbg instrumen kunci, pengumpulan data dg trianggulasi (sumber data maupun metode), data bersifat deskriptif, analisis dilakukan secara induktif, lebih menekankan makna, tidak untuk generalisasi. Data kualitatif berupa kata-kata, kalimat, paragraf, skema, dan gambar.
12-Apr-14 Prof. Eko
9
ASPEK
KUANTITATIF
KUALITATIF
- UMUM - TENTATIF
- BERKEMBANG DLM PROSES
- SPESIFIK, JELAS, RINCI DISAIN - MANTAP SEJAK AWAL - SBG PEGANGAN - HUB. ANTAR VARIABEL TUJUAN - MENGUJI TEORI - GENERALISASI BERNILAI PREDIKTIF
DATA
SAMPEL TATIF
12-Apr-14
Prof. Eko
ASPEK
ANALISIS HUB. DG RESPONDEN USULAN/ DISAIN
KUANTITATIF
- PADA TAHAP AKHIR - DEDUKTIF DG STATISTIK - TDK HRS AKRAB/KONTAK LANGSUNG - JANGKA PENDEK - LUAS DAN RINCI - BANYAK LITERATUR - PROSEDUR RINCI DAN SPESIFIK TES, ANGKET, LEMBAR OBSERVASI/WAWANCARA, KOMPUTER, KALKULATOR
Prof. Eko
KUALITATIF
- TERUS-MENERUS SEJAK AWAL - INDUKTIF, MENCARI POLA - EMPATI, AKRAB - JANGKA LAMA - SINGKAT - SEDIKIT LITERATUR - PENDEKATAN SCR UMUM PENELITI SBG INSTRUMEN: ALAT BANTU: HANDYCAM, TAPE RECORDER, CAMERA, DSB.
11
INSTRUMEN
12-Apr-14
RUMUSAN MASALAH
PENGAJUAN HIPOTESIS
Yg menyatakan
METODE/PENDEKATAN PENELITIAN
Prof. Eko
12
3 Mencatat Data
12-Apr-14
Prof. Eko
13
KONSEP DASAR
PENELITIAN KUALITATIF:
DILAKUKAN DALAM SITUASI YANG WAJAR (NATURAL
SETTING) DG CARA MENGAMATI ORANG DALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA, BERINTERAKSI DENGAN MEREKA, BERUSAHA MEMAHAMI BAHASA MEREKA DAN TAFSIRAN MEREKA TENTANG DUNIA SEKITARNYA. (Taylor & Bogdan, 1984)
METODOLOGI KUALITATIF:
PROSEDUR PENELITIAN YANG MENGHASILKAN DATA
DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS DAN LISAN DARI ORANG DAN PERILAKUNYA YANG DAPAT DIAMATI (Bogdan & Biklen, 1998)
12-Apr-14
Prof. Eko
14
KONSEP DASAR
METODE KUALITATIF:
BERUSAHA MENGUNGKAP BERBAGAI KEUNIKAN YANG TERDAPAT
DLM INDIVIDU,KELOMPOK,MASYARAKAT, DAN/ATAU ORGANISASI DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SECARA MENYELURUH, RINCI, MENDALAM, DAN DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA ILMIAH. (Miles & Huberman, 1994: 7)
PENDEKATAN KUALITATIF:
DIHARAPKAN MAMPU MENGHASILKAN SUATU URAIAN MENDALAM
TTG UCAPAN, TULISAN, DAN/ATAU PERILAKU YANG DPT DIAMATI DARI SUATU INDIVIDU, KELOMPOK, MASYARAKAT, DAN/ATAU SUATU ORGANISASI TERTENTU DLM SETTING KONTEKS TERTENTU YG DIKAJI DARI SUDUT PANDANG YANG UTUH, KOMPRHENSIF, DAN HOLISTIK (Bogdan & tAYLOR., 1992: 22)
12-Apr-14 Prof. Eko 15
jamak, pendekatan harus holistik, tidak parsial Epistemologis: peneliti berinteraksi dan menyatu dengan objek dan pendukungnya, menghayati prosesnya. Aksiologis: nilai sangat berperan dan berpengaruh Retoris: bahasa yang dipakai informal, kekeluargaan Metodologis: proses penelitian induktif, disain tentatif, kontekstual, menenemukan makna dan pola, pengembangan teori, dan bukan verifikasi teori.
12-Apr-14
Prof. Eko
16
menggunakan peneltian kualitatif. Misalnya, penelitian yg bertujuan untuk menemukan sifat suatu pengalaman seseorang dengan fenomena, seperti gejala kesakitan, konversi agama, atau gejala ketagihan. Karena penelitian yg dilakukan bertujuan untuk memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yg kadang kala merupakan suatu yang sulit untuk dipahami dan mengandung keunikan. Misalnya, manajemen keuangan di pondok pesantren. Para santri gratis, tetapi pesantren tetap eksis.
12-Apr-14 Prof. Eko 17
12-Apr-14
Prof. Eko
20
12-Apr-14
Prof. Eko
21
WAWANCARA
A. Sifatnya : open ended B. Sasarannya : key informant atau para informan
DOKUMENTASI
A. Sifatnya : Noninteraktif (bukan manusia yang interaktif) B. Wujudnya : fotografi, statistik, videotape, memo, arsip, dokumen pribadi, biografi, dan dokumen resmi
Prof. Eko
22
1. Studi kasus (satu kasus, satu situs) 2. Studi multi kasus (lebih dari satu kasus, satu situs) 3. Studi multi situs (lebih dari satu kasus dan satu situs) 4. Studi kemasyarakatan 5. Penelitian sejarah kehidupan 6. Analisis dokumen dan isi 7. Etnografi (deskripsi ttg perilaku manusia sbg cerminan budaya)
(Preissle-Goets dan LeComte, 1991)
12-Apr-14 Prof. Eko 23
ETIKA PENELITIAN
1. Memperhatikan, menghargai dan menjunjung tinggi informan 2. Memperhatikan minat, kepekaan, dan hak azasi informan 3. Mengkomunikasikan maksud penelitian kepada informan 4. Tidak melanggar kebebasan dan tetap menjaga privasi informan 5. Tidak mengeksploitasi informan 6. Mengkomunikasikan hasil penelitian (laporan) pada pihak-pihak terkait dalam penelitian (jika diperlukan) 7. Memperhatikan pandangan emik informan yang muncul, sehingga informan memiliki pandangan dan penafsiran terhadap sekitarnya
12-Apr-14 Prof. Eko 24
25
Dalam pelaksanaan supervisi pengajaran pola hubungan interaktif antara supervisor dengan yang disupervisi, antara suku yang satu dengan yang lain tentu berbeda. Suku Batak di Sumatera misalnya tentu akan berbeda dengan suku Ambon di Maluku, suku Dayak di Kalimantan, suku Madura di Madura, suku Jawa di Jawa, dan suku-suku lain yang berbeda di Indonesia. Pengawas, kepala sekolah, dan guru sebagai individu adalah pendukung nilai dan norma budaya Jawa tentu akan melaksanakan hubungan interaktif dalam supervisi sesuai budaya Jawa yang mengandalkan dan mengagung-agungkan prinsip rukun dan prinsip hormat dalam hidupnya. Para guru etnik Jawa akan merespon supervisi dalam upaya meningkatkan kompetensi profesionalnya sejalan dengan kedua prinsip tersebut. Meskipun kedua prinsip hidup tersebut dipandang cukup handal, namun ada kalanya justru bisa menghambat aktualisasi supervisi. Suatu contoh misalnya, karena supervisor tidak mau konflik dengan yang disupervisi atau sebaliknya, demi menjaga kerukunan di antara mereka, akibatnya yang muncul adalah ketidakterbukaan. Demikian juga dalam mempertahankan prinsip hormat, yang muncul adalah rasa sungkan/pekewuh dan bahkan mengorbankan realita, hanya demi rasa hormat.
12-Apr-14 Prof. Eko 27
KENYATAAN
1. Apa yang dimaui supervisor 2. Hubungan masih menunjukkan antara atasan-bawahan 3. Tidak/kurang terbuka, belum tampak sikap keteladanan 4. Kurang koordinasi & sinkronisasi baik vertikal maupun horisontal 5. Fokus pada masalah administratif
Kemungkinan:
- Dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Jawa - Pendekatan yang digunakan kurang tepat - Iklim organisasi kurang mendukung
12-Apr-14 Prof. Eko
28
B. Fokus Penelitian
Memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan digali/diungkap. Jika menggunakan istilah rumusan masalah, fokus berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya merupakan gambaran yang akan diungkap.
Contoh:
1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa 2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa 3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya Jawa
12-Apr-14 Prof. Eko 29
C. Tujuan Penelitian
Berisi rumusan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan Contoh:
Memperoleh gambaran nyata/langsung tentang: 1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa 2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa 3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya Jawa
12-Apr-14
Prof. Eko
30
D. Landasan Teori
Landasan teori untuk (1) pemandu agar fokus penelitian sesuai dg kenyataan di lapangan, (2) memberikan gambaran umum latar penelitian, dan (3) bahan pembahasan hasil penelitian. Penelitian kualitatif bertolak dari data, memanfaatkan teori sbg bahan penjelas, berakhir dengan suatu teori.
Contoh :
A. Supervisi sebagai Pembinaan Profesionalisme Guru 1. Orientasi/Pendekatan Supervisi 2. Persepsi, Respon, dan Sikap Guru terhadap Supervisi B. Budaya Jawa 1. Kerangka Normatif: Prinsip Rukun & Prinsip Hormat 2. Pedoman Hidup & Sikap Hidup: (Aja Dumeh & Aji Mumpung) 3. Kepemimpinan Jawa: Absolut & Paternalistik C. Supervisi Pengajaran dan Budaya Jawa
12-Apr-14 Prof. Eko 31
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu. Perlu diuraikan alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Contoh:
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk/sebagai: 1. Memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar 2. Umpan balik bagi supervisor 3. Masukan bagi pengambil kebijakan 4. Mengembangkan teori supervisi pengajaran 5. Acuan penelitian kasus yang sejenis
12-Apr-14
Prof. Eko
32
F. Lokasi Penelitian
Berisi identifikasi karakteristik lokasi diuraikan secara jelas letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.
Contoh:
Di kraton Surakarta, karena keunikan: 1. Solo sbg pusat budaya Jawa 2. Memiliki 3 SD swasta dikelola oleh dua Yayasan a. Yayasan Kasatriyan : (1) SD Kasatriyan, berdiri 1910 (khusus putra dalem) (2) SD Pamardi Putri, berdiri 1927 (khusus putri dalem) b. Yayasan Pawiyatan Pamardi Siwi : SD Pamardi Putri, berdiri 1963 (khusus putra-putri kerabat kraton) 3. Letak satu kompleks (satu situs) dibatasi tembok 4,5 m 4. Heterogenitas guru (pendidikan, status, masa kerja)
12-Apr-14 Prof. Eko 33
Berisi jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data. Data apa saja, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan tersebut, bagaimana cara menjaring data, misalnya dengan snowball sampling
Contoh:
Jenis data: (1) Data primer (verbal, perilaku), (2) Data sekunder (dokumentasi, arsip, foto, catatan rapat) Sumber data : (1) Orang (Ka Kancam, PS, KS, Guru, Siswa) (2) Nonorang (dokumen, arsip, foto, catatan rapat, dsb.) Informan: Purposif dan Snowball Sampling (2 PS, 3 KS, 6 Guru, 6 siswa)
12-Apr-14
Prof. Eko
34
Contoh:
1. Wawancara mendalam, menggunakan tape recorder 2. Pengamatan, menggunakan handycam 3. Dokumentasi Untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dituangkan dalam Catatan Lapangan (CL) dengan cara-cara tertentu.
12-Apr-14 Prof. Eko 35
12-Apr-14
Prof. Eko
36
I. Analisis Data
Berisi uraian tentang proses pelacakan dan pengaturan CL secara sistematis agar peneliti dapat menyajikan temuannya yang meliputi pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan teknik-teknik: (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) analisis komponensial, dan (4) analisis tema. Peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, dan estetika. Dalam uraian analisis data agar diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika. Ada tiga kegiatan dalam analisis data yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.
12-Apr-14 Prof. Eko 37
a. Data dipaparkan sesuai fokus b. Bentuk: uraian naratif berupa kata-kata, kalimat, atau paragraf (merupakan kutipan) c. Diberi kode/label (cara pengkodean/memberi label lihat contoh pada slide berikut ini)
3. Penarikan Kesimpulan
Didasarkan pada makna, keteraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi dari hasil peneltian. Kesimpulan final diperoleh setelah pengumpulan data berakhir.
Prof. Eko 38
12-Apr-14
Keterangan
Proses Kegiatan Supervisi oleh PS Proses Kegiatan Supervisi oleh KS Proses Kegiatan Supervisi oleh TS Orientasi Supervisi oleh PS Orientasi Supervisi oleh KS Orientasi Supervisi oleh TS
Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh PS Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh KS Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh TS
12-Apr-14
Prof. Eko
39
12-Apr-14
Prof. Eko
40
Contoh
Triangulasi 1. Sumber : tiga informan berbeda (PS, KS, Guru, Siswa, Orang Tua Siswa, dsb.) 2. Metode : tiga metode berbeda (observasi, wawancara, dokumentasi) Member check : Informan diminta membaca transkrip sehingga data dalam transkrip dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebagai bukti otentik informan diminta menandatangani transkrip yang dibuat oleh peneliti. Diskusi teman sejawat : hasil penelitian didiskusikan dengan teman yang memahami bidang yang diteliti/ fokus penelitian.
12-Apr-14 Prof. Eko 41