Anda di halaman 1dari 41

PENELITIAN KUALITATIF

Prof. Dr. H. Madyo Ekosusilo, M.Pd.


Guru besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Pembina Utama, IV/e, NIP 195502051981111002 Alamat Rmh. Jl. Kutilang No.2 Sukoharjo 57513, Telp. 0271.593461; HP. 081225933000 E-mail: mekosusilo@yahoo.com
1

Prof. Dr. H. Madyo Ekosusilo, M.Pd.


Sarjana Muda Didaktik Kurikulum (IKIP Semarang, 1978) Sarjana Didaktik Kurikulum (IKIP Semarang, 1980) Magister Manajemen Pendidikan (IKIP Malang, 1998)

Doktor Manajemen Pendidikan (Univ.Neg. Malang, 2003)


Dosen Negeri dpk pada IKIP Veteran Sukoharjo (sejak 1981) Dekan FIP IKIP Veteran Sukoharjo (1984 - 1988) Direktur Pasacarjana Universitas Veteran Sukoharjo (2009 sekarang) Dosen Pascasarjana: UNNES, IAIN Smg, UMS Surakarta, UST Jogjakarta Anggota Tim Penilai Pusat KTI Pengawas (SK Mendiknas No. 043/P/2009) Nara sumber, penatar tingkat nasional dan penulis buku tentang Supervisi &

Manajemen Pendidikan di Balitbang Diklat Kemenag dan Kemendikbud


Yuri guru, kepala sekolah, pengawas berprestasi tingkat propinsi dan tingkat

nasional

2 12-Apr-14

Prof. Eko

Keluarga Besar Madyo Ekosusilo

3 12-Apr-14

Prof. Eko

BUKU SUMBER
Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory an Methods. Boston: Allyn and Bacon. Robert Bogdan & Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian). Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional. Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. 11). Bandung: Remaja Rosdakarya. Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. (Cet-1). Analisis Data Kualitatif. Terjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press. Robert K. Yin. 2003. Case Study Research Design and Method (Studi Kasus).Cet-4. Diterjemahkan oleh M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Noeng Muhadjir. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Basics of Qualitative Research (Dasar-dasar Penelitian Kualitatif) (Cet-1). Diterjemahkan oleh Muh. Shodiq & Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basrowi & Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Cet-1. Surabaya: Insan Cendikia. Willem Mantja. 2008. Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen Pendidikan. Cet-2. Malang: Elang Emas. Spradley, James P. 1979. The Etnhnographic Interview. New York: Rinehart and Winston. Spradley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Rinehart and Wisnton.
8

JENIS PENELITIAN
Tujuan Pendekatan
1. Survey 2. Ex Post Facto 3. Eksperimen 4. Naturalistik 5. Policy Research 6. Action Research 7. Evaluasi 8. Sejarah

Tingkat Eksplanasi

Jenis Data

1. Murni 2.Terapan

1. Deskriptif 2. Komparatif 3. Asosiatif

1. Kuantitatif 2. Kualitatif 3. Gabungan Kuantitatif & Kualitatif

Naturalistik = kualitatif, kondisi objek alami, peneliti sbg instrumen kunci, pengumpulan data dg trianggulasi (sumber data maupun metode), data bersifat deskriptif, analisis dilakukan secara induktif, lebih menekankan makna, tidak untuk generalisasi. Data kualitatif berupa kata-kata, kalimat, paragraf, skema, dan gambar.
12-Apr-14 Prof. Eko
9

PERBEDAAN KUANTITATIF DG KUALITATIF


(NASUTION, 1996: 12-14)

ASPEK

KUANTITATIF

KUALITATIF
- UMUM - TENTATIF
- BERKEMBANG DLM PROSES

- SPESIFIK, JELAS, RINCI DISAIN - MANTAP SEJAK AWAL - SBG PEGANGAN - HUB. ANTAR VARIABEL TUJUAN - MENGUJI TEORI - GENERALISASI BERNILAI PREDIKTIF

- MEMPEROLEH MAKNA - MENGEMBANGKAN TEORI


- MENGGAMBARKAN REALITAS YG KOMPLEKS

DATA

- SKOR (KUANTITATIF) - HASIL PENGUKURAN VARIABEL YG DIOPERASIONALKAN

TRANSKRIP : DESKRIPTIF - HASIL WAWANCARA - HASIL OBSERVASI - REFLEKSI DOKUMEN

SAMPEL TATIF
12-Apr-14

RANDOM, BESAR, REPRESEN-

PURPOSIF, KECIL, TIDAK REPRESENTATIF


10

Prof. Eko

PERBEDAAN KUANTITATIF DG KUALITATIF


(NASUTION, 1996: 12-14) Lanjutan

ASPEK
ANALISIS HUB. DG RESPONDEN USULAN/ DISAIN

KUANTITATIF
- PADA TAHAP AKHIR - DEDUKTIF DG STATISTIK - TDK HRS AKRAB/KONTAK LANGSUNG - JANGKA PENDEK - LUAS DAN RINCI - BANYAK LITERATUR - PROSEDUR RINCI DAN SPESIFIK TES, ANGKET, LEMBAR OBSERVASI/WAWANCARA, KOMPUTER, KALKULATOR
Prof. Eko

KUALITATIF
- TERUS-MENERUS SEJAK AWAL - INDUKTIF, MENCARI POLA - EMPATI, AKRAB - JANGKA LAMA - SINGKAT - SEDIKIT LITERATUR - PENDEKATAN SCR UMUM PENELITI SBG INSTRUMEN: ALAT BANTU: HANDYCAM, TAPE RECORDER, CAMERA, DSB.
11

INSTRUMEN
12-Apr-14

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF


SUMBER MASALAH 1.Empiris 2.Teoretis KONSEP & TEORI YANG RELEVAN

RUMUSAN MASALAH

PENGAJUAN HIPOTESIS

Yg menyatakan

PRADUGA THD HUB.ANTAR VARIABEL

HASIL PENELITIAN YG RELEVAN KESIMPULAN


12-Apr-14

TEMUAN Mengumpulkan & MENYUSUN INSTRUMEN PENELIMenganalisis Data PENELITIAN TIAN

METODE/PENDEKATAN PENELITIAN

Prof. Eko

12

PROSES PENELITIAN KUALITATIF


Memilih objek Penelitian
1 Fokus Penelitian 2 Mengumpulkan data

Memasuki objek Penelitian

5 Membuat Laporan 4 Menganalisis Data

3 Mencatat Data

Siklus dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan kepastian pola

12-Apr-14

Prof. Eko

13

KONSEP DASAR
PENELITIAN KUALITATIF:
DILAKUKAN DALAM SITUASI YANG WAJAR (NATURAL

SETTING) DG CARA MENGAMATI ORANG DALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA, BERINTERAKSI DENGAN MEREKA, BERUSAHA MEMAHAMI BAHASA MEREKA DAN TAFSIRAN MEREKA TENTANG DUNIA SEKITARNYA. (Taylor & Bogdan, 1984)

METODOLOGI KUALITATIF:
PROSEDUR PENELITIAN YANG MENGHASILKAN DATA

DESKRIPTIF BERUPA KATA-KATA TERTULIS DAN LISAN DARI ORANG DAN PERILAKUNYA YANG DAPAT DIAMATI (Bogdan & Biklen, 1998)

12-Apr-14

Prof. Eko

14

KONSEP DASAR
METODE KUALITATIF:
BERUSAHA MENGUNGKAP BERBAGAI KEUNIKAN YANG TERDAPAT

DLM INDIVIDU,KELOMPOK,MASYARAKAT, DAN/ATAU ORGANISASI DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SECARA MENYELURUH, RINCI, MENDALAM, DAN DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA ILMIAH. (Miles & Huberman, 1994: 7)

PENDEKATAN KUALITATIF:
DIHARAPKAN MAMPU MENGHASILKAN SUATU URAIAN MENDALAM

TTG UCAPAN, TULISAN, DAN/ATAU PERILAKU YANG DPT DIAMATI DARI SUATU INDIVIDU, KELOMPOK, MASYARAKAT, DAN/ATAU SUATU ORGANISASI TERTENTU DLM SETTING KONTEKS TERTENTU YG DIKAJI DARI SUDUT PANDANG YANG UTUH, KOMPRHENSIF, DAN HOLISTIK (Bogdan & tAYLOR., 1992: 22)
12-Apr-14 Prof. Eko 15

ASUMSI PENELITIAN KUALITATIF


(Muhadjir, 1989:25)
Ontologi: hakikat realitas, realitas subjektif dan

jamak, pendekatan harus holistik, tidak parsial Epistemologis: peneliti berinteraksi dan menyatu dengan objek dan pendukungnya, menghayati prosesnya. Aksiologis: nilai sangat berperan dan berpengaruh Retoris: bahasa yang dipakai informal, kekeluargaan Metodologis: proses penelitian induktif, disain tentatif, kontekstual, menenemukan makna dan pola, pengembangan teori, dan bukan verifikasi teori.

12-Apr-14

Prof. Eko

16

MENGAPA MELAKUKAN PENELITIAN KUALITATIF?


Karena sifat masalah itu sendiri yg mengharuskan

menggunakan peneltian kualitatif. Misalnya, penelitian yg bertujuan untuk menemukan sifat suatu pengalaman seseorang dengan fenomena, seperti gejala kesakitan, konversi agama, atau gejala ketagihan. Karena penelitian yg dilakukan bertujuan untuk memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yg kadang kala merupakan suatu yang sulit untuk dipahami dan mengandung keunikan. Misalnya, manajemen keuangan di pondok pesantren. Para santri gratis, tetapi pesantren tetap eksis.
12-Apr-14 Prof. Eko 17

PENELITIAN KUALITATIF (Creswell)


1. 2. 3. 4. 5. Lebih mengutamakan proses dari pada produk Lebih menekankan penemuan makna Peneliti merupakan instrumen utama Peneliti harus benar-benar terjun ke lapangan Dalam menyusun deskripsi menekankan proses, makna dan pemahaman yang diperoleh melalui kata-kata atau gambar 6. Peneliti membangun abstraksi, konsep, hipote sis, dan teori dari hal-hal yang detail dari lapangan melalui proses induktif.
12-Apr-14 Prof. Eko 18

CIRI POKOK PENELITIAN KUALITATIF


1. Naturalistik (latar alami/wajar, apa adanya) 2. Data deskriptif, dalam bentuk kalimat dan paragraf. 3. Lebih peduli terhadap proses, bagaimana hal itu bisa terjadi. 4. Analisis data bersifat induktif, dari khusus ke umum. 5. Menekankan makna, di balik perilaku, ucapan yang nampak. 6. Peneliti sbg. instrumen utama (hanya manusia yg dapat memahami makna interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan). 7. Mengutamakan data langsung, tangan pertama (first hand) 8. Pengecekan keabsahan data melalui triangulasi
12-Apr-14 Prof. Eko 19

CIRI POKOK PENELITIAN KUALITATIF (Lanjutan):


09. Menonjolkan rincian kontekstual, pemaknaan dlm konteksnya 10. Subjek yg diteliti dipandang berkedudukan sama dg peneliti 11. Mengutamakan perspektif emic (pandangan subjek penelitian) daripada perspektif etic (pandangan peneliti) 12. Sampling purposif rasional (pilih orang tertentu) 13. Menggunakan audit trail (pencocokan kesesuaian laporan dg data yg dikumpulkan semacam buku harian) 14. Partisipasi tanpa mengganggu proses yang sedang berlangsung. 15. Analisis data sejak awal penelitian (ngatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengkategorikan) 16. Disain penelitian tampil dalam proses penelitian (tentatif)

12-Apr-14

Prof. Eko

20

DATA DAN SUMBER DATA


DATA Transkrip wawancara, Catatan lapangan, Fotografi, Videotapes, Dokumen pribadi, Memo, dan berbagai catatan resmi (dokumen) SUMBER DATA Orang Non Orang

12-Apr-14

Prof. Eko

21

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


OBSERVASI
A. Pemilihan situasi sosial: - Sederhana - Kemudahan memperolehnya - Perlu kerendahan hati - Diterima dalam situasi itu, - Peristiwa atau kegiatannya berulangulang - Hindari kampung sendiri B. Derajat peranserta: - Tidak berperan sama sekali - Pasif - Moderat - Aktif - Benar-benar terlibat
12-Apr-14

WAWANCARA
A. Sifatnya : open ended B. Sasarannya : key informant atau para informan

DOKUMENTASI
A. Sifatnya : Noninteraktif (bukan manusia yang interaktif) B. Wujudnya : fotografi, statistik, videotape, memo, arsip, dokumen pribadi, biografi, dan dokumen resmi

Prof. Eko

22

DISAIN PENELITIAN KUALITATIF


Disain : kerangka/cara/langkah yg akan ditempuh dalam suatu penelitian

1. Studi kasus (satu kasus, satu situs) 2. Studi multi kasus (lebih dari satu kasus, satu situs) 3. Studi multi situs (lebih dari satu kasus dan satu situs) 4. Studi kemasyarakatan 5. Penelitian sejarah kehidupan 6. Analisis dokumen dan isi 7. Etnografi (deskripsi ttg perilaku manusia sbg cerminan budaya)
(Preissle-Goets dan LeComte, 1991)
12-Apr-14 Prof. Eko 23

ETIKA PENELITIAN
1. Memperhatikan, menghargai dan menjunjung tinggi informan 2. Memperhatikan minat, kepekaan, dan hak azasi informan 3. Mengkomunikasikan maksud penelitian kepada informan 4. Tidak melanggar kebebasan dan tetap menjaga privasi informan 5. Tidak mengeksploitasi informan 6. Mengkomunikasikan hasil penelitian (laporan) pada pihak-pihak terkait dalam penelitian (jika diperlukan) 7. Memperhatikan pandangan emik informan yang muncul, sehingga informan memiliki pandangan dan penafsiran terhadap sekitarnya
12-Apr-14 Prof. Eko 24

DISAIN PENELITIAN KUALITATIF


A. Latar Belakang B. Fokus Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Landasan Teori E. Manfaat Penelitian F. Lokasi Penelitian G. Data dan Sumber Data H. Prosedur Pengumpulan Data I. Teknik Analisis Data J. Pengecekan Keabsahan Data
12-Apr-14
Prof. Eko

25

A. Latar Belakang (Konteks Penelitian)


Memuat uraian tentang berbagai argumentasi mengapa hal tersebut perlu diteliti, apa keunikannya, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.

Contoh : Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa


Dari berbagai orientasi dan pendekataan belum tentu dapat diterapkan begitu saja di Indonesia, sebab dari segi antropologi budaya, masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan ragam budaya yang berbeda-beda. Padahal perilaku sosial individu dalam suatu masyarakat sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh kebudayaan suku bangsanya (Mantja, 1986). Meskipun setiap warga masyarakat Indonesia menyadari akan keanggotaannya sebagai insan Indonesia, namun nilai, norma, dan sikapnya akan sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai, norma, dan sikap yang menjadi panutan kelompok etniknya atau suku bangsanya. Tidak terkecuali guru, kepala sekolah, pengawas dalam kegiatan supervisi pengajaran.
12-Apr-14 Prof. Eko 26

Dalam pelaksanaan supervisi pengajaran pola hubungan interaktif antara supervisor dengan yang disupervisi, antara suku yang satu dengan yang lain tentu berbeda. Suku Batak di Sumatera misalnya tentu akan berbeda dengan suku Ambon di Maluku, suku Dayak di Kalimantan, suku Madura di Madura, suku Jawa di Jawa, dan suku-suku lain yang berbeda di Indonesia. Pengawas, kepala sekolah, dan guru sebagai individu adalah pendukung nilai dan norma budaya Jawa tentu akan melaksanakan hubungan interaktif dalam supervisi sesuai budaya Jawa yang mengandalkan dan mengagung-agungkan prinsip rukun dan prinsip hormat dalam hidupnya. Para guru etnik Jawa akan merespon supervisi dalam upaya meningkatkan kompetensi profesionalnya sejalan dengan kedua prinsip tersebut. Meskipun kedua prinsip hidup tersebut dipandang cukup handal, namun ada kalanya justru bisa menghambat aktualisasi supervisi. Suatu contoh misalnya, karena supervisor tidak mau konflik dengan yang disupervisi atau sebaliknya, demi menjaga kerukunan di antara mereka, akibatnya yang muncul adalah ketidakterbukaan. Demikian juga dalam mempertahankan prinsip hormat, yang muncul adalah rasa sungkan/pekewuh dan bahkan mengorbankan realita, hanya demi rasa hormat.
12-Apr-14 Prof. Eko 27

SUPERVISI (Kolegial, Kepala Sekolah, PS)


PRINSIP-PRINSIP
1. Sesuai keperluan guru 2. Hubungan kerabat kerja/teman sejawat 3. Perlu keterbukaan & sikap keteladanan 4. Perlu koordinasi & sinkronisasi secara vertikal dan horisontal 5. Fokus pengembangan profesi guru

KENYATAAN
1. Apa yang dimaui supervisor 2. Hubungan masih menunjukkan antara atasan-bawahan 3. Tidak/kurang terbuka, belum tampak sikap keteladanan 4. Kurang koordinasi & sinkronisasi baik vertikal maupun horisontal 5. Fokus pada masalah administratif

Kemungkinan:
- Dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Jawa - Pendekatan yang digunakan kurang tepat - Iklim organisasi kurang mendukung
12-Apr-14 Prof. Eko

Supervisi: interaksi sosial

28

B. Fokus Penelitian
Memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan digali/diungkap. Jika menggunakan istilah rumusan masalah, fokus berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya merupakan gambaran yang akan diungkap.

Contoh:
1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa 2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa 3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya Jawa
12-Apr-14 Prof. Eko 29

C. Tujuan Penelitian
Berisi rumusan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan Contoh:
Memperoleh gambaran nyata/langsung tentang: 1. Bagaimana PS menyupervisi dalam latar Budaya Jawa 2. Orientasi supervisi PS dalam latar Budaya Jawa 3. Sikap & tanggapan guru thd supervisi PS dalam latar Budaya Jawa

12-Apr-14

Prof. Eko

30

D. Landasan Teori
Landasan teori untuk (1) pemandu agar fokus penelitian sesuai dg kenyataan di lapangan, (2) memberikan gambaran umum latar penelitian, dan (3) bahan pembahasan hasil penelitian. Penelitian kualitatif bertolak dari data, memanfaatkan teori sbg bahan penjelas, berakhir dengan suatu teori.

Contoh :
A. Supervisi sebagai Pembinaan Profesionalisme Guru 1. Orientasi/Pendekatan Supervisi 2. Persepsi, Respon, dan Sikap Guru terhadap Supervisi B. Budaya Jawa 1. Kerangka Normatif: Prinsip Rukun & Prinsip Hormat 2. Pedoman Hidup & Sikap Hidup: (Aja Dumeh & Aji Mumpung) 3. Kepemimpinan Jawa: Absolut & Paternalistik C. Supervisi Pengajaran dan Budaya Jawa
12-Apr-14 Prof. Eko 31

E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu. Perlu diuraikan alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.

Contoh:
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk/sebagai: 1. Memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar 2. Umpan balik bagi supervisor 3. Masukan bagi pengambil kebijakan 4. Mengembangkan teori supervisi pengajaran 5. Acuan penelitian kasus yang sejenis

12-Apr-14

Prof. Eko

32

F. Lokasi Penelitian
Berisi identifikasi karakteristik lokasi diuraikan secara jelas letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.

Contoh:
Di kraton Surakarta, karena keunikan: 1. Solo sbg pusat budaya Jawa 2. Memiliki 3 SD swasta dikelola oleh dua Yayasan a. Yayasan Kasatriyan : (1) SD Kasatriyan, berdiri 1910 (khusus putra dalem) (2) SD Pamardi Putri, berdiri 1927 (khusus putri dalem) b. Yayasan Pawiyatan Pamardi Siwi : SD Pamardi Putri, berdiri 1963 (khusus putra-putri kerabat kraton) 3. Letak satu kompleks (satu situs) dibatasi tembok 4,5 m 4. Heterogenitas guru (pendidikan, status, masa kerja)
12-Apr-14 Prof. Eko 33

G. Data dan Sumber Data

Berisi jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data. Data apa saja, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan tersebut, bagaimana cara menjaring data, misalnya dengan snowball sampling

Contoh:
Jenis data: (1) Data primer (verbal, perilaku), (2) Data sekunder (dokumentasi, arsip, foto, catatan rapat) Sumber data : (1) Orang (Ka Kancam, PS, KS, Guru, Siswa) (2) Nonorang (dokumen, arsip, foto, catatan rapat, dsb.) Informan: Purposif dan Snowball Sampling (2 PS, 3 KS, 6 Guru, 6 siswa)

12-Apr-14

Prof. Eko

34

H. Prosedur Pengumpulan Data


Diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan misalnya observasi, wawancara, dokumentasi. Dua dimensi rekaman data yaitu fidelitas dan struktur. Dimensi fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Contoh:
1. Wawancara mendalam, menggunakan tape recorder 2. Pengamatan, menggunakan handycam 3. Dokumentasi Untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dituangkan dalam Catatan Lapangan (CL) dengan cara-cara tertentu.
12-Apr-14 Prof. Eko 35

Cara Membuat Transkrip/Catatan Lapangan


Wawancara, terdiri dari tiga bagian 1. Bagian I berisi identitas informan, tempat dan waktu pelaksanaan, serta topik pembicaraan 2. Bagian II memuat pertanyaan peneliti dan jawaban informan 3. Bagian III berisi tanggapan peneliti
Observasi/Pengamatan, terdiri dari tiga bagian 1. Bagian I berisi tempat, waktu, dan judul kejadian. 2. Bagian II berisi rekonstruksi suasana dan dialog. 3. Bagian III berisi tanggapan peneliti selaku pengamat. Dokumentasi, terdiri dari dua bagian 1. Bagian I memuat identitas dokumen yaitu judul dokumen dan keterangan dokumen tersebut diperoleh. 2. Bagian II berisi koding dan refleksi, memuat arti pentingnya dokumen, garis-garis besar isi dokumen, dan kaitan dokumen dengan fokus penelitian. Semua CL diketik dengan jarak satu spasi.

12-Apr-14

Prof. Eko

36

I. Analisis Data
Berisi uraian tentang proses pelacakan dan pengaturan CL secara sistematis agar peneliti dapat menyajikan temuannya yang meliputi pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan teknik-teknik: (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) analisis komponensial, dan (4) analisis tema. Peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, dan estetika. Dalam uraian analisis data agar diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika. Ada tiga kegiatan dalam analisis data yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.
12-Apr-14 Prof. Eko 37

Langkah-langkah Analisis Data


1. Reduksi data Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung a. CL dibaca/dipahami dibuat ringkasan kontak, berisi uraian hasil penelitian, pemfokusan. b. Pengkodean/menggolongkan berdasarkan topik liputan (cara pengkodean lihat contoh pada slide berikut ini) c. Penyortiran (data yg tidak relevan dengan fokus disortir) 2. Penyajian data
Untuk menemukan makna dari kata-kata yang diperoleh, disusun secara sistematis dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.

a. Data dipaparkan sesuai fokus b. Bentuk: uraian naratif berupa kata-kata, kalimat, atau paragraf (merupakan kutipan) c. Diberi kode/label (cara pengkodean/memberi label lihat contoh pada slide berikut ini)

3. Penarikan Kesimpulan

Didasarkan pada makna, keteraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi dari hasil peneltian. Kesimpulan final diperoleh setelah pengumpulan data berakhir.
Prof. Eko 38

12-Apr-14

Contoh Pengkodean dan Pelabelan


Kode
PKS-PS PKS-KS PKS-TS OS-PS OS-KS OS-TS

Keterangan
Proses Kegiatan Supervisi oleh PS Proses Kegiatan Supervisi oleh KS Proses Kegiatan Supervisi oleh TS Orientasi Supervisi oleh PS Orientasi Supervisi oleh KS Orientasi Supervisi oleh TS

Contoh pelabelan kutipan


Biasanya lebih dahulu memeriksa administrasi kelas masing-masing guru, kemudian pengawas hanya memberikan pengarahan secara umum. Kepala sekolah disuruh mengumpulkan guru-guru, terus diberitahukan kekurangan-kekurangannya (KS.3.10.W.03.17-21) Informan = digit ke-1, ke-2, dan ke-4 Kode informan = digit ke-6 dan ke-7 Cara memperoleh data = digit ke-9 Halaman yang dikutip = digit ke-11, ke-12 Baris yang dikutip = digit ke-14, 15, 17, 18

STG-PS STG-KS STG-TS

Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh PS Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh KS Sikap & Tgp Guru thd Sup.oleh TS

12-Apr-14

Prof. Eko

39

J. Pengecekan Keabsahan Data


Memuat uraian tentang usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Perlu diteliti kredibilitasnya dengan teknik (1) perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, (2) observasi diperdalam, (3) triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), (4) pembahasan sejawat, (5) analisis kasus negatif, (6) pelacakan kesesuaian hasil, dan (7) pengecekan anggota. Perlu dicek juga apakah dapat ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability)

12-Apr-14

Prof. Eko

40

Contoh
Triangulasi 1. Sumber : tiga informan berbeda (PS, KS, Guru, Siswa, Orang Tua Siswa, dsb.) 2. Metode : tiga metode berbeda (observasi, wawancara, dokumentasi) Member check : Informan diminta membaca transkrip sehingga data dalam transkrip dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebagai bukti otentik informan diminta menandatangani transkrip yang dibuat oleh peneliti. Diskusi teman sejawat : hasil penelitian didiskusikan dengan teman yang memahami bidang yang diteliti/ fokus penelitian.
12-Apr-14 Prof. Eko 41

Anda mungkin juga menyukai