Anda di halaman 1dari 85

SISTEM SARAF

Pengendalian tubuh manusia :


Sistem Saraf
Sistem Endokrin
Aktivitas yang dikontrol sistem saraf diarahkan untuk
mempertahankan homeostasis.
Sistim saraf melalui transmisi cepat impuls listrik ,
mengkoordinasikan aktivitas aktivitas tubuh yang
cepat, contoh : gerakan otot,dsb
Sistem endokrin menghasilkan hormon
Perbandingan antara Sistem Saraf dan Sistem Endokrin
Sistem Saraf Sistem Endokrin
Sel
Signal kimiawi
Spesifisitas kerja
Kecepatan onset
Durasi kerja
Neuron
Neurotransmitter
Receptor pada sel postsynaptics
Beberapa detik
Sangat singkat kecuali aktivitas
neural berlanjut
Ephitelium glandular
Hormon
Reseptor pada sel target
Beberapa detik sampai
jam
Dapat singkat atau dapat
bertahan selama beberapa
hari bahkan ketika sekresi
dihentikan
Sistem saraf dibentuk oleh jaringan kompleks sel saraf
( neuron ) : neuron aferen, neuron eferen dan antarneuron
Sistem saraf bekerja melalui sinyal listrik (potensial aksi)
untuk mengontrol respon tubuh cepat
Pembagian Sistem Saraf
Secara Anatomi :
1. Sistem saraf pusat : Otak
Medula spinalis
2. Sistem saraf tepi ( perifer ):
- Sistem Aferen : Sensorik dan Otonom
- Sistem Eferen : Motorik dan Otonom
Structural organization of the
nervous system
The Nervous System
Central Nervous System Peripheral Nervous System
Brain Spinal Cord Somatic Autonomic
Sensory Motorik Parasympathetic Sympathetic
Sistem saraf pusat :
Sistem saraf yang mengolah informasi
yang masuk sehingga timbul reaksi yang
tepat
Penyimpanan informasi ( daya ingat )
Sistem saraf tepi (perifer) :
Sistem saraf yang membawa informasi
antara Sistem saraf pusat dan bagian tubuh
lainnya ( efektor )
Terdiri dari : aferent dan eferent
Otak
Susunan
saraf pusat
Medula Spinalis
Sistem Saraf Tepi
Aferen
Eferen
Rangsangan : Sensorik
Viseral
Sistem Saraf Motorik
Sistem Saraf Otonom
Simpatis
Parasimpatis
Otot rangka
Aferent : bagian dari saraf tepi yang membawa
informasi ke sistem saraf pusat serta
memberitahu sistem saraf pusat tentang
rangsangan eksternal dan internal
Eferent : bagian saraf tepi yang membawa
informasi dari sistem saraf pusat ke organ efektor
Pembagian lain :
Sistem saraf sensorik ( Afferent division )
Pengolahan sistem saraf pusat
Sistem saraf motorik ( Efferent division )
OTAK ( CEREBRUM )
OTAK MANUSIA TERDIRI DARI 5
LOBUS :
Lobus Frontalis
Lobus Occipitalis
Lobus Temporalis
Lobus Parietalis
Limbik
Lobus Frontalis :
Terletak dikorteks bagian depan
Bertanggung jawab terhadap :
Aktivitas motorik volunter
Kemampuan berbicara
Elaborasi pikiran
Lobus Parietalis :
Bertanggung jawab untuk menerima dan
mengolah masukan sensorik : sentuhan ,
tekanan, suhu, dsb
Lobus Oksipitalis :
Terletak di sebelah posterior ( belakang kepala )
Bertanggung jawab untuk mengolah awal masukan
penglihatan
Lobus temporalis :
Terletak disebelah lateral ( disisi kepala )
Bertanggung jawab untuk mengolah awal masukan
suara ( pendengaran )
Limbik sistem : berhubungan dengan emosi dan
perilaku
Persepsi : interprestasi sadar mengenai dunia eksternal
reseptor sensorik impuls-impuls saraf otak
Apakah informasi yang kita terima dari
dunia luar adalah suatu realitas ?
SISTEM SARAF SENSORIK
Persepsi = Realitas ?
1. Jenis & kemampuan reseptor terbatas
Reseptor sensorik manusia hanya dapat mendeteksi jumlah
yang terbatas dari bentuk energi yang ada
contoh : gelombang radio, gelombang magnet, sinar X,
suara dari pluit anjing tidak dapat dideteksi oleh reseptor
sensorik manusia
2. Informasi yang disalurkan ke otak manusia tidak melalui
alat perekam canggih yang peka.
Selama proses prekortikal dari input sensorik, beberapa
stimuli ditingkatkan sedangkan yang lain dapat ditekan atau
diabaikan
3. Korteks serebrum memanipulasi data yang didapatkan
dari reseptor sensorik, dibandingkan dengan informasi lain
seperti ingatan dari pengalaman yang lalu, untuk
mengekstraksi aspek yang signifikan
Otak melengkapi gambaran & menginterprestasikan
realitas menurut aturan2nya sendiri
Spesies lain dgn jenis & kepekaan reseptor serta pengolahan saraf berbeda
persepsi dunia yang berbeda
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 6th ed
Peripheral drift by Akiyoshi Kitaoka
Taken from Nationalgeographic.com
SISTEM SARAF SENSORIK
Sistem saraf sensorik menangkap perubahan yang
terjadi diluar dan didalam tubuh ( rangsangan )
Sistem saraf sensorik merupakan bagian dari
sistem saraf tepi yang bersifat aferen
Semua aktifitas sistem saraf diawali oleh
pengalaman sensorik yang bermula pada reseptor
sensorik baik visual, audiotorik, taktil pada
permukaan tubuh maupun reseptor-reseptor lain
pada tubuh kita.
Pengalaman sensorik ini dapat menyebabkan
reaksi langsung atau disimpan sebagai memori
diotak
Sistem Sensorik dapat dibagi :
1. Superfisial : Raba, nyeri, suhu
2. Dalam : Otot, sendi, nyeri otot dalam
3. Viseral : rangsangan terhadap sistim saraf
otonom ( aferen )meliputi rasa lapar, mual
dan nyeri viseral
4. Khusus : penghidu, pengecap, penglihatan,
pendengaran dan keseimbangan
Rangsangan
Jenisnya : Mekanis, suhu, kimia,
gelombang elektromagnetik
Lama dan waktu : pagi, malam
Intensitas : dibawah ambang, ambang dan
diatas ambang, adekwat atau tidak
adekuat
Alat didalam tubuh yang menangkap rangsangan
Alat ini mengubah rangsangan sensorik menjadi sinyal
saraf
Alat yang dapat mengubah berbagai bentuk energi dari
lingkungan menjadi potensial aksi pada saraf
Sensasi dirasakan tergantung pada jenis reseptor yang
dirangsang.
Reseptor:
Reseptor berespon terhadap stimulus yaitu perubahan
fisika atau kimia di lingkungan reseptor yang dapat
dideteksi
Respon terhadap rangsangan tersebut , reseptor akan
membentuk potensial aksi yang dipancarkan melalui
jalur aferen ke pusat integrasi
Pusat integrasi akan mengolah semua informasi yang
ada, sehingga menghasilkan respon motorik yang tepat.
Biasanya pusat integrasi adalah Susunan saraf pusat.
Instruksi dari pusat akan disalurkan melalui jalur eferen
ke efektor, untuk melaksanakan respon yang diinginkan
Energi yang diubah oleh reseptor :
1. Energi mekanis ,misalnya raba dan
tekan
2. Energi panas misalnya suhu
3. Energi elektromagnetik misalnya
cahaya
4. Energi kimia misalnya penciuman dan
pengecapan
Two Categories of Receptors
Somatic Senses: touch, pressure,
temperature, and pain. Distributed
throughout skin and deeper tissues.
Special senses: smell, taste, hearing,
equilibrium, vision. (more complex)
Macam-macam Reseptor :
Berdasarkan jenis energi yang ditanggapi :
Mekanoreseptor : Reseptor yang mendeteksi
rangsangan mekanik
Termoreseptor : Reseptor yang menangkap rangsangan
suhu
Nosiseptor ( Reseptor nyeri ) : Reseptor yang
mendeteksi tentang kerusakan baik fisik maupun kimia
Reseptor elektromagnetik : mendeteksi gelombang
elektomagnetik
Kemoreseptor : Reseptor yang mendeteksi tentang zat-
zat kimia
Osmoreseptor : Reseptor yang mendeteksi perubahan
konsentrasi zat-zat terlarut dalam cairan tubuh dan
perubahan aktivitas osmotik yang terjadi
Klasifikasi lain
Eksteroseptor : reseptor yang berhubungan
dengan dunia luar
Proprioseptor : reseptor yang berhubungan
dengan otot, posisi tubuh
Interoseptor : reseptor yang berhubungan
dengan viseral
Teleseptor : reseptor yang berhubungan
dengan jarak
Berdasarkan jenisnya :
Mekanoreseptor:
Raba kulit epidermis dan dermis :Korpuskulus
meissner, Korpuskulus Krause,diskus merkel, ujung
saraf bebas Pacini dan Ruffini
Jaringan dalam : Ujung saraf bebas, ujung rufini,
korpuskulus pacini, ujung otot ( muscle spindel, tendon
golgi )
Pendengaran : reseptor suara dari cochlea
Keseimbangan : reseptor vestibuler
Tekanan arterial : reseptor baroreseptor dari sinus
karotikus dan aorta
Vibrasi : reseptor badan pacini
Termoreseptor :
Dingin : korpuskulus krause
Panas : Ujung Ruffini
Nosiseptor:
Nyeri : ujung saraf bebas
Reseptor elektromagnetik :
Penglihatan ( batang dan kerucut )
Kemoreseptor :
Pengecap ( taste bud)
Penciuman ( epitel penciuman )
Rangsangan adekuat :
Setiap reseptor mengkhususkan diri untuk
lebih mudah berespon terhadap salah satu
jenis rangsangan daripada rangsangan lain
Contoh : Reseptor mata paling peka
terhadap cahaya. Penekanan pada mata
akan merangsang reseptor batang dan
kerucut, tetapi ambang tekanan untuk
reseptor ini lebih besar daripada ambang
reseptor tekan dikulit
Reseptor paling peka terhadap bentuk
energi tertentu
Law of specific energy
Sebagian sensasi merupakan sensasi
gabungan , dimana persepsinya berasal
dari integrasi sentral beberapa
rangsangan sensorik yang diaktifkan
secara bersamaan , contoh :
Persepsi kebasahan : reseptor sentuh,
tekanan suhu
Memegang gelas yang berisi air panas :
reseptor suhu, reseptor nyeri, reseptor
taktil
Kekuatan rangsang tercermin melalui frekuensi potensial
aksi (kode frekuensi) dan luas daerah yang terangsang
(kode populasi).
Potensial reseptor yang lebih besar tidak dapat
menimbulkan potensial aksi yang lebih besar (All-or-None)
Semua impuls saraf dari berbagai reseptor sensorik adalah
sama. Sensasi yang dihasilkan tergantung dari daerah
korteks serebral mana yang menerima impuls tersebut.
Pada saat yang sama ketika sensasi terbentuk, serebral
korteks menerjemahkan darimana reseptor yang
terstimulasi seseorang dapat menunjukkan area
stimulasi PROJECTION
Adaptasi sensorik
Bila reseptor sensorik terus menerus terstimulasi,
membran reseptor akan menjadi kurang responsif
terhadap stimulus
contoh : pasar ikan
Berdasarkan kecepatan adaptasinya, reseptor dibagi menjadi
reseptor tonik dan reseptor fasik
Ketajaman (acuity) Sensorik
Dipengaruhi oleh :
Ukuran reseptive field
Berbanding terbalik dengan kepadatan reseptor dan juga
berbanding terbalik dengan ketajaman (acuity) /
kemampuan diskriminatif
Lateral inhibition
Reseptor sensorik perifer
Otak
(daerah motorik korteks,
nukleus basal,serebelum,
batang otak)
Jalur refleks spinal
Jalur desendens
Prasinaps
Konvergen
(eksitatorik &
Inhibitorik)
Neuron motorik
Neuron motorik final common pathway
Keseimbangan EPSP & IPSP output neuron motorik
Sistem Saraf Somatik
Sistim Saraf Motorik
Sistim saraf yang mengatur pergerakkan tubuh manusia.
Sistim saraf motorik mengendalikan kontraksi dari otot-otot
rangka.
Sistim saraf motorik bersifat volunter: dapat mengendalikan
suatu gerakan.
Tetapi aktivitas otot rangka untuk postur, keseimbangan ,
gerakan stereotipik involunter (diatur oleh pusat lebih
rendah).
Sistim saraf motorik bersifat eferent, menghantarkan impuls
saraf dari pusat ke efektor
Tiga bentuk gerakan motorik :
Gerakan volunter
Penyesuaian sikap tubuh untuk mendapatkan
gerakan yang stabil
Koordinasi gerak pelbagai otot untuk
mendapatkan gerakan halus dan cepat
Contoh :
Sikap tubuh saat berdiri
Sikap tubuh saat berjalan
Gerakan tangan
Gerakan kaki
Gerakan wajah, bola mata
Komponen motorik :
Gerakan dan tenaga
Koordinasi
Keseimbangan
Reflek
Tonus otot
Terminal akson neuron motorik pada otot rangka
neuromuscular junction
Neurotransmitter asetilkolin
Na
+
masuk depolarisasi motor end plate
Potensial End-Plate (EPP)
EPP > EPSP (potensial pascasinaps eksitatorik) :
1. > neurotransmitter
2. Luas permukaan (motor end plate > membran
subsinaps) reseptor >
3. Saluran terbuka > depolarisasi >
EPP & EPSP graded potential
Neuron motorik dan serat otot yang dipersarafi
motor unit.
NMJ transmisi potensial aksi one-to-one
REFLEKS
Jawaban tubuh untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan dari luar dan dan dari dalam
tubuh
yang melibatkan SSP dalam memberikan respons
(jawaban) terhadap rangsang pada reseptor dapat
berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan (co.
kontraksi atau relaksasi otot)
Kesatuan dasar kegiatan saraf terintegrasi
respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa
usaha sadar
LENGKUNG REFLEKS:
1. RESEPTOR
2. NEURON AFERENT
3. PUSAT REFLEKS (1/BANY SINAP)
4. NEURON EFERENT
5. EFEKTOR
Rangsangan
Reseptor
Afferen
Pusat
Efferen
Effector
LENGKUNG REFLEKS SOMATIK:
EFEKTOR
NEURON EFERENT
PUSAT NEURON AFEREN
LENGKUNG REFLEKS OTONOM:
SSP
GANGLION
OTONOM
O. JANTUNG
O. POLOS
SEL KEL. RESEPTOR
RESEPTOR
Jenis reflek dikelompokkan berdasarkan :
1. letak reseptor
2. bagian saraf pusat yang terlibat
3. ciri jawaban
4. bawaan sejak lahir dan didapat
5. jumlah neuron yang terlibat
Letak Reseptor :
Refleks eksteroseptif timbul karena rangsangan pada
reseptor di permukaan tubuh
Refleks interoseptif / viseroseptif timbul karena
rangsangan pada alat dalam atau pembuluh darah
Refleks proprioseptif timbul karena rangsangan pada
reseptor di otot rangka, tendon dan sendi (refleks sikap
badan)
Bagian saraf pusat yang terlibat :
Refleks spinal melibatkan neuron di medulla spinalis
Contoh refleks spinal dasar : withdrawal reflex
Refleks bulbar melibatkan neuron di medulla oblongata
Refleks kortikal melibatkan neuron di korteks serebri
sering terjadi refleks yang melibatkan berbagai bagian di
saraf pusat
Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed
Jenis atau ciri jawaban :
Refleks motor efektornya otot dengan jawaban berupa
kontraksi atau relaksasi otot
Refleks sekretorik efektornya kelenjar dengan jawaban
berupa peningkatan atau penurunan sekresi kelenjar
Refleks vasomotor efektornya pembuluh darah dengan
jawaban berupa vasodilatasi atau vasokontriksi
Bawaan sejak lahir atau didapat :
Refleks tak bersyarat (unconditioned reflex) refleks yang
dibawa sejak lahir
Ciri : - bersifat khas untuk spesies yang sama
- relatif bersifat mantap, tidak mudah berubah
- dapat ditimbulkan bila diberi rangsang yang cocok
(adekuat)
contoh : refleks meghisap pada bayi
Refleks bersyarat (conditioned reflex) refleks yang
didapat selama pertumbuhan dan biasanya berdasarkan
pengalaman hidup (sering dikatakan memerlukan proses
belajar)
Ciri : - bersifat individual (perorangan)
- bersifat tidak mantap, dapat diperkuat dan dapat
pula menghilang
- dapat ditimbulkan oleh berbagai macam jenis
rangsang yang diberikan pada beberapa jenis
reseptor, asalkan disusul oleh rangsang bersyarat
serta melalui "proses belajar"
contoh : percobaan Pavlov
makanan rangsang tak bersyarat ; bel rangsang
bersyarat
Jumlah neuron yang terlibat :
Refleks monosinaps lengkung refleks paling
sederhana, melalui satu sinaps (hanya melalui 2
neuron, satu neuron aferen dan satu neuron
eferen yang langsung berhubungan di saraf pusat)
contoh : refleks regang (muscle stretch reflex)
Refleks polisinaps melalui beberapa sinaps,
terdapat beberapa interneuron yang
menghubungkan neuron aferen dan eferen
Kecuali refleks regang, semua refleks melalui
lebih dari satu sinaps.
Contoh :
Reflek Fleksor ( withdrawal reflex, reflek
menarik ) : seseorang yang menyentuh gelas
yang panas, maka reflek orang tersebut adalah
menarik tangannya
Reflek ekstensor menyilang ( crossed extensor
reflex)
Refleks patologis, contoh refleks Babinski
normal pada bayi (sampai usia 12 bulan),
patologis bila pada dewasa
Guyton, Textbook of Medical Physiology, 10th ed
Hole, Human Anatomy & Physiology, 10th ed
Kegiatan biolistrik pada masing-masing bagian lengkung
refleks :
pada reseptor terdapat potensial generator yang timbul
karena pemberian rangsang
tidak mengikuti hukum gagal atau tuntas besar-kecilnya
potensial tergantung pada kuat-ringannya rangsang
potensial aksi pertama terlihat pada neuron aferen
pada SSP, impuls dihantarkan melalui sinaps ke neuron
lainnya
impuls mengalami perlambatan (delay) perlambatan pusat
(central delay)
impuls diteruskan di serat eferen sampai pada hubungan
serat eferen dengan efektor
bila efektor berupa otot timbul endplate potential (tidak
mengikuti hukum gagal atau tuntas di sel otot timbul
potensial aksi yang menyebabkan kontraksi
Orthodromik Penghantaran kegiatan mulai dari reseptor
hingga efektor melalui aferen, saraf pusat dan eferen
hantaran melalui jalan yang sebenarnya & hanya satu
arah
Antidromik Penghantaran impuls dari reseptor ke
efektor tanpa melalui saraf pusat
hantaran ke arah yang berlawanan
O.K. serat aferen mempunyai cabang yang langsung
berhubungan dengan organ lain yang dapat dipengaruhi
Refleks yang ditimbulkan tidak melalui sistem saraf
pusat refleks akson (karena hanya melalui akson saja)
Waktu refleks / Reflex time / Reaction time masa antara
pemberian rangsang hingga timbul jawaban
Kekuatan refleks ditentukan oleh kekuatan rangsang
dan lama pemberian rangsang
rangsang dengan kekuatan lebih besar reseptor yang
terlibat > serat aferen > saraf pusat serat eferen >
efektor peningkatan jawaban efektor
pemberian rangsang berlangsung lebih lama
menggiatkan reseptor yang kepekaannya rendah
(berambang tinggi) lebih banyak reseptor yang terlibat
peningkatan jawaban efektor
Lama refleks / Reflex after-action jawaban refleks masih
terus berlangsung walaupun rangsangan sudah lama
dihentikan
karena adanya susunan hubungan neuron yang berupa
rantai terbuka atau tertutup impuls yang "berputar-putar"
antar neuron tersebut
Rebound phenomenon (fenomena pemantul)akhir
jawaban suatu refleks diikuti diikuti dengan kegiatan lain
yang berupa jawaban dengan pola yang berlawanan
contoh : fleksor refleks yang sangat kuat akan diikuti
dengan gerakan ekstensor pada akhir refleks
karena selama refleks fleksor berlangsung, pusat
ekstensor di SSP mengalami inhibisi / hambatan. Pada
saat refleks fleksor berhenti ; pusat ekstensor terlepas dari
hambatan
Refleks ritmis refleks yang menunjukkan pola jawaban
berulang-ulang, seperti berirama
contoh : refleks menggaruk
Rasa Sakit
ujung saraf bebas (Nociceptors / Pain receptors)
sensitif terhadap kerusakan mekanikal, temperatur ekstrem,
bahan kimiawi (pain stimulating chemicals, contoh ion
hidrogen, ion potassium, histamin, asetilkolin, pemecahan
protein),ischemia
Peningkatan aliran darah meredakan rasa sakit kompres
panas mengurangi pain stimulating chemicals
Terdistribusi luas pada seluruh kulit dan jaringan internal
(kecuali pada jaringan saraf di otak)
Melindungi tubuh. Kerusakan jaringan menstimulasi
timbulnya rasa sakit yang menimbulkan sensasi tidak
nyaman dan memberikan sinyal pada seseorang untuk
menghilangkan stimulasi tersebut.
Bagaimana kerusakan jaringan menstimulasi reseptor rasa
sakit sangatlah kurang dipahami saat ini.
Rangsangan nyeri :
Mekanis
Suhu
Kimia
3 kategori nosiseptor :
Nosiseptor mekanis
Nosiseptor termal
Nosiseptor polimodal
Rasa nyeri dibedakan :
Nyeri cepat
Nyeri lambat
Nyeri cepat :
Rasa nyeri timbul dalam waktu 0,01 detik
Disebut : rasa nyeri tajam, rasa nyeri akut
Menimbulkan sensasi yang jelas, tajam dan jelas
lokasinya
Tidak dirasakan pada organ tubuh yang dalam
Contoh : nyeri bila jarum ditusuk kedalam kulit, kulit
tersayat pisau
Nyeri lambat :
Rasa nyeri timbul setelah 1 detik atau lebih dan
kemudian secara perlahan bertambah selama
beberapa detik dan kadangkala bahkan beberapa
menit.
Disebut juga rasa nyeri terbakar , nyeri pegal, nyeri
berdenyut-denyut, nyeri mual.
Sensasi tumpul, kuat, difus dan tidak menyenangkan,
dihubungkan dengan kerusakan jaringan dan terjadi
didalam kulit atau jaringan dalam
Contoh : nyeri viseral : nyeri yang timbul pada suatu
organ viseral , nyeri ini dapat disebarkan atau
dialihkan kesuatu daerah lain dipermukaan tubuh
Jalur saraf rasa sakit
acute pain fibers / A-delta fibers
tipis , mempunyai myelin , rapid, 30 m / detik, sharp pain,
rasa sakit hilang setelah tidak ada stimulus, biasanya
berasal dari kulit
chronic pain fibers / C fibers
tipis, tidak mempunyai myelin, 2 m / detik, dull pain, difficult
to pinpoint, rasa sakit mungkin tetap waktu stimulus hilang,
dari kulit atau permukaan
Suatu kejadian biasanya memicu baik acute dan chronic
pain fibers (dual sensation)
Kesadaran akan rasa sakit sudah dirasakan ketika impuls
mencapai thalamus
Serebral korteks menentukan intensitas dan lokasi rasa
sakit dan menimbulkan reaksi emosional dan respons
motorik yang sesuai.
Neil R. Carlson,
Physiology of
Behaviour, 9th ed
Impuls rasa sakit
dari daerah
kepala n. VI,
VII, IX, X
brain
Daerah yang lain
melalui medulla
spinalis
Visceral Pain
Reseptor rasa sakit pada organ viscera bereaksi berbeda
dengan permukaan tubuh
contoh : kerusakan lokal pada jaringan usus halus tidak
sakit, tetapi stimulasi yang lebih luas contoh otot polos
usus halus spasme sakit
Stimulasi mechanoreseptor dan ischemia menimbulkan
rasa sakit viseral
sensitif terhadap kerusakan mekanikal, temperatur
ekstrem, bahan kimiawi (pain stimulating chemicals,
contoh ion hidrogen, ion potassium, histamin, asetilkolin,
pemecahan protein),ischemia
Referred pain (Nyeri Alih) rasa sakit visceral dapat
dirasakan datang dari bagian tubuh yang lain
common nerve pathways
Contoh : rasa sakit yang berasal dari jantung mungkin
dapat berupa nyeri alih pada bahu kiri dan lengan atas
kiri
Lapisan parietal membran torakal dan abdominal (pleura
parietal, perikardium parietal, peritoneum parietal) not
referred dirasakan langsung
Hole, Human Anatomy
& Physiology, 10th ed
Hole, Human Anatomy
& Physiology, 10th ed
Natural Pain Control
Impulses descending from the brain stimulate neurons to
release pain-relieving neuropeptides such as :
enkephalins medulla spinalis
endorphins kelenjar pituitary, hipotalamus
PHANTOM PAIN
Activation of sensory pathway at any point gives rise to
the same sensation that would be produced by stimulation
of the receptors in the body part itself
Contoh : rasa sakit datang dari tungkai yang telah
diamputasi

Anda mungkin juga menyukai