Jenis obat TB
Obat lini pertama
Isoniazhid/INH (H) Rimfapisin(R) Pirazinamid (Z) Etambutol (E) Streptomisin (S) Golongan fluorokuinolon Sikloserin Etimonamid Amikasin Kanamisin Kapreomisin paraaminosalisilat
Isoniazid
Mekanisme kerja :tuberkulostatik dan tuberkulosid Efek antibakteri Farmako kinetik
Waktu puncak : 1-2 jam Waktu paruh : 1-4 jam
Efek samping
Demam Kelainan kulit Kejang pada pasien riwayat kejang Kerusakan hati Mulut terasa kering
Rifampisin
Aktivitas antibakteri : tuberkulostatik Mekanisme kerja Farmako kinetik
Waktu puncak : 2-4 jam Waktu paruh : 1,5 5 jam
Efek samping
Ruam kulit Demam Mual Muntah Trombositopenia
Etambutol
Aktivitas antibakteri : tuberkulostatik Farmakokinetik
Kadar puncak : 2-4 jam Waktu paruh : 3-4 jam
Efek samping
Penurunan ketajaman pengelihatan Ruam kulit Demam Nyeri sendi Sakit kepala halusinasi
pirazinamid
Aktivitas antibakteri : tuberkulostatik Farmakokinetik
Kadar puncak : 2 jam setelah pemberian Waktu paruh : 10-16 jam
Efek samping
Terutama pada kerusakan hati Atralgia Anoreksia Mual Muntah demam
Streptomisin
Aktivitas antibakteri
Bersifat bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman tuberkulosis
Farmako kinetik
Waktu paruh : 2-3 jam
Efek samping
Sakit kepala Kesemutan di tangan Reaksi anafilaktik anemia
Sediaan obat
isoniazid Tablet : 50, 100, 300 dan 400 mg Rifampisin -kapsul 150 dan 300 mg -tablet 450mg dan 600mg Etambutol -tablet 250mg dan 500mg Pirazinamid -tablet 250mg dan 500mg Streptomisin -bubuk injeksi Vial 1 dan 5 gram
Dosisi obat
isoniazid -5 mg/kgBB -maks 300 mg/hari Untuk TB berat -10 mg/kgBB -maks 600 mg/hari Rifampisin -BB< 50 kg 450 mg/hari -BB>50kg 600mg/hari -untuk anak 10-20 mg/kgBB/hari Maks 600mg/hari etambutol -15 mg/kgBB Sekali sehari -25 mg/kgbb Selama 60 hari pertama, kemudian di turunkan menjadi 15 mg/kgbb pirazinamid -20-35 mg/kgbb . Maks 3 g streptomisin -20 mg/kgbb secara IM , maks 1 gram/hari selama 2 sampai 3 minggu --kemudian di kurangin menjadi 2-3 kali seminggu
Fluorokuinolon
Di gunakan sebagai obat lini ke dua Di gunakan karena aktivitasnya terhadap berbagai bakteri baik gram-positif mau pun negatif. Dosisnya:
Spirofloksasin :750 mg- dua kali sehari oral Ofloksasin 300mg dua kali sehari Levofloksasin 500-750 mg dosis tunggal sehari.
Asam paraaminosalisilat
Digunakan sebelum di temukan etambutol Bersifat bakteriostatik Efek samping : mual, dan gangguan cerna lainnya Dosis : tablet 500 mg diberikan dengan dosis 8-12 gram sehari
sikloserin
Menghambat pertumbuhan M. tuberculosis pada sintesis dinding sel. Sebagai pengganti pirazinamid, streptomisin, viomisin, INH. Efek samping : somnolen, sakit kepala, tremor, disatria, vertigo dll Dosis : kapsul 240 mg di berikan 2 kali sehari.
Kapreomisin
Digunakan kepada pasien yang infeksi TB yang resisten terhadap antituberkulosis primer. Efek samping : naiknya BUN. Hipokalemi, memburuknya fungsi hati, trombositopenia.
Pengawasan Langkah pelaksanaan DOT Persyaratan PMO Tugas PMO Penyuluhan Pencatatan pelaporan
Kondisi klinik
Fase awal
Pasien baru sputum 2 HRZE BTA-positif Pasein yang pernah di obati : -kambuh -sesudah gagal 2HRZES/ 1HRZE
Kategori 3 Kategori 4
Pasien baru TB-paru 2 HRZE dengan BTA- negatif Kronik Regimen dirancang khusus individual
4 H3R3