Anda di halaman 1dari 84

Manajemen

Prinsip-Prinsip Manajemen
1. Pembagian Tugas (Division of labour) 2. Otoritas / Wewenang (Authority) 3. Disiplin (Diciplin) 4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) 5. Kesatuan Arah (Unity of Directions) 6. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu (Subordination of individual interest to the Commond God) 7. Pemberian Upah (Renumeration) 8. Pemusatan (Centralization) 9. Jenjang Jabatan (Herrarchy) 10. Tata Tertib (Order) 11. Kesamaan (Equity) 12. Kestabilan Staf (Stability of Staff) 13. Inisiatif (Initiative) 14. Semangat Korps (Esprit de Corps)

Penerapan Manajemen dalam organisasi /perusahaan memiliki pedoman dasar yang disebut dengan prinsipprinsip manajemen. Berikut 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Pembagian Tugas (Division of Labour)
Prinsip ini mengharuskan adanya pengidentifikasian yang jelas tugas/pekerjaan yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan. Pembagian ini harus mengarah pada spesialisasi.

Dengan pembagian tugas yang jelas akan mendorong pengelolaan organisasi / perusahaan mencapai tujuan dan sasaran organisasi / perusahaan lebih efektif dan efisien.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Otoritas / Wewenang (Authority)
Otoritas / wewenang adalah hak yang dimiliki oleh seorang manajer (karyawan) untuk mengambil suatu keputusan dari suatu tugas yang diembannya. Pada saat pembagian tugas harus disertai pula otoritas / wewenang dari setiap tugas tersebut. Suatu tugas tidak akan bisa dilaksanakan dengan benar apabila tidak disertai otoritas / wewenangnya. Tapi perlu diingat bahwa konsekuensi dari otoritas / wewenang tersebut adalah keharusan untuk mempertanggungjawabkannya.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Disiplin (Diciplin)
Disiplin diartikan bahwa setiap anggota organisasi harus patuh pada aturan, kesepakatan bersama, program-program pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Penegakan disiplin merupakan hasil kepemimpinan terbaik disemua tingkatan organisasi.
Penegakan disiplin yang baik merupakan hasil dari penerapan prinsip penghargaan (reward) dan hukumum (punishment) yang tepat.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Pada prinsip ini setiap anggota/karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Setiap anggota/karyawan hanya bertanggungjawab kepada satu atasan saja.
Hal ini diterapkan untuk menghindari terjadinya pertentangan perintah dan otoritas/wewenang. Penerapan prinsip ini akan tergambarkan pada skema struktur organisasi/perusahaan.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Kesatuan Arah (Unity of Directions)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi/perusahaan atau setiap unit yang mempunyai tujuan yang sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
Penerapan prinsip ini untuk menghindari kesimpangsiuran pelaksanaan kegiatan yang sama oleh lebih dari satu orang. Hal ini juga menghindari pertentangan otoritas/wewenang antar manajer/ pimpinan unit.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu (Subordination of individual interest to the Commond God) Prinsip ini mengharuskan bahwa setiap anggota/karyawan harus mengutamakan kepentingan organisasi/perusahaan dalam melakukan kegiatan atau dalam penetapan suatu kebijakan yang berhubungan dengan tugasnya. Pelaksanaan dan upaya pencapaian tujuan/sasaran organisasi / perusahaan yang telah direncanakan harus diutamakan diatas kepentingan pribadi.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Pemberian Upah (Renumeration)
Prinsip ini menekankan bahwa perusahaan harus memberikan kepastian nilai dan sistem pemberian balas jasa yang baik dan adil.

Besaran nilai dan sistem pemberian upah harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi karyawan untuk melakukan tugasnya.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Pemusatan (Centralization)
Pengambilan keputusan dalam suatu organisi/perusahaan bisa menggunakan pertimbangan atasan (sentralisasi), maupun menampung aspirasi bawahan (desentralisasi). Prinsip ini menkankan bahwa setip manajer memikul tanggung jawab terakhir, tetapi dia juga harus memberi otoritas/wewenang yang cukup kepada bawahannya untuk mengembangkan diri. Prinsip ini pada akhirnya menuntut manajer untuk menentukan tingkat sentralisasi dan desentralisasi yang terbaik dalam pengambilan keputusan pelaksanaan tugas.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Jenjang Jabatan (Herrarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi/perusahaan seringkali digambarkan dalam skema organisasi. Dalam skema tersebut tergambarkan hubungan antar bagian baik bersifat subordinasi maupun koordinasi. Jenjang jabatan harus disusun secara benar dan jelas untuk menghindari persepsi yang berbeda tentang hubungan tugas antar bagian (manager) dan memberikan gambaran pencapaian jenjang karier setiap karyawan.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Tata Tertib (Order)
Prinsip ini memungkinkan setiap anggota/karyawan melakukan tugas pada tempat dan waktu yang tepat, mentaati sistem dan prosedur pelaksanaan tugas dan pekerjaan, serta melaksanakan tugas atau pekerjaan dalam batasan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi/perusahaan yang telah ditetapkan.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Kesamaan (Equity)
Pinsip ini mengharuskan manajer untuk memberikan perlakuan yang sama (equal treatment) terhadap semua anggota / karyawan dan terhadap permasalahan yang sama.

Perlakuan yang sama juga dilakukan berkenaan dengan pemberian renumerasi dan punishment.
Perlakuan yang sama berlaku juga pada semua pihak eksternal

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Kestabilan Staf (Stability of Staff)
Proses merit system dalam suatu organisasi /perusahaan baik dalam bentuk Rotasi maupun mutasi harus mempertimbangkan kestabilan staf.

Hal ini harus dilakukan agar kelancaran organisasi / perusahaan tidak terganggu akibat terlalu seringnya proses merit system atau tidak tepatnya hasil merit system ini.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Inisiatif (Initiative)
Dalam proses menajemen suatu organisasi/perusahaan hendaknya setiap anggota diberi kebebasan untuk mengembangkan inisiatif dalam hal membuat dan menjalankan rencananya. Pengembangan infisiatif ini harus disadari dalam konteks pencapaian tujuan/sasaran organisasi secara keseluruhan.

Walaupun demikian dalam proses kebebasan inisitif ini mungkin muncul kesalahan, yang terpenting pengendalian pengembangan insiatif yang harus baik.

Manajemen
Prinsip-Prinsip Manajemen
Semangat Korps (Esprit de Corps)
Dalam proses manajemen hendaknya memungkinkan segala kondisi, kebijakan yang ditetapkan dapat menciptakan semangat kelompok. Hal ini akan memberikan dampak tingginya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari setiap anggota, tingginya kepercayaan setiap anggota terhadap sesama angota maupun terhadap atasan dan perusahaan. Semangat Korps dapat diciptakan dengan menggunakan komunikasi lisan maupun tertulis, formal maupun informal secara tepat.

Manajemen
Konsep Dasar Pengertian
Manajemen sebagai Seni Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker Follet) Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan

Manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther Gullick)
Manajemen sebagai Proses

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan ( James A.F. Stoner)

Manajemen
Konsep Dasar Pengertian
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
Dari definisi manajemen di atas dapat disimpulkan, Manajemen memiliki tiga unsur, Yaitu: 1. Tujuan / Sasaran 2. Kegiatan / Proses

3. Manusia / sumber daya.

Manajemen
Konsep Dasar Pengertian
Sumber Daya Manusia

Pengorganisasian

Kepemimpinan

Pengendalian

Perencanaan

Sumber Daya Keuangan

Sasaran / Tujuan

Sumber Daya Fisik Sumber Daya Informasi

Manusia / sumber daya

Kegiatan / Proses

Tujuan / Sasaran

Skema Proses Manajemen

Manajemen
Konsep Dasar
Jenjang Manajemen
DalamSuatu organisasi / badan usaha terdapat jenjang manajemen yang menggambarkan pola hubungan kerja, bobot tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing jenjang. Tiga jenjang manajemen yang dikenal, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana. Tingkatan jenjang manajemen menunjukan jumlah orang yang terlibat untuk setiap jenjang. Dimana semakin tinggi tingkatan semakin sedikit yang mendudukinya. Berikut gambaran jenjang manajemen

Manajemen
Konsep Dasar
Jenjang Manajemen
Robert L. Katz mengidentifikasikan tiga jenis keterampilan dasar yang diperlukan manajer untuk menduduki setiap jenjang manajemen, yaitu Keterampilan Teknik, Keterampilan Manusiawi, Keterampilan Konsep. Keterampilan Teknik Kemampuan yang dimiliki manajer yang memungkinkan melakukan tugasnya. Contoh kemampuan mengatur keuangan bagi manajer keuangan, kemampuan di bidang mesin bagi manajer teknik, Kemampuan bidang produksibagi manajer produksi, dll. Keterampilan Manusiawi Adalah kemampuan berkomunikasi, memberi motivasi, dan kerja sama baik dengan atasan, sejawat,dan bawahan. Keterampilan Konsep

Adalah kemampuan mengkoordinasikan kegiatan dan memadukan kepentingan organisasi.

Manajemen
Konsep Dasar
Jenjang Manajemen
Kebutuhan terhadap ketiga keterampilan berbeda untuk setiap jengjang manajemen. Seperti digambarkan berikut (klik/enter):
Konsep Konsep Konsep Manusiawi Manusiawi Manusiawi

Teknis Teknis
Manajemen Menengah Pelaksana

Teknis Manajemen Tinggi

Manajemen
Fungsi - Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan sumber daya yang dimilikinya. Banyak ahli yang berbeda pendapat mengenai penetapan fungsifungsi manajemen, namun pada dasarnya sepakat bahwa manajemen memerlukan Perencanaan (Planning), Pengaturan (Organizing), dan Pengendalian (Controlling). Berikut adalah skema fungsi-fungsi Manajemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut.

Manajemen
Fungsi - Fungsi Manajemen
George Terry Henry Fayol Koontz & ODonnel Sondang Siagian

P LAN N I N G ORGANIZING
Actuiting Motivating Staffing Motivating

Conditioning

Directing

CONTROLLING

Manajemen
Fungsi - Fungsi Manajemen
Pengertian
Untuk pembahasan selanjutnya, fungsi-fungsi manajemen yang akan dibahas adalah fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George Terry yaitu: 1. Planning (Perenanaan) 2. Organizing (Pengorganisasian) 3. Actuating (Pelaksanaan) 4. Controlling (Pengawasan)

Home

Back

Manajemen
Pengertian
Perencanaan berarti menetapkan sasaran organisasi dan cara mencapainya. Atau, Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkahlangkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai Dari pengertian diatas maka perencanaan mengandung dua pengertian dasar yaitu: 1. Sasaran / tujuan organisasi, setiap perusahaan harus menentukan sasaran / tujuan oraganisasi baik sasaran jangka pendek, menengah, dan panjang/strategis 2. Cara atau langkah yang harus diambil, setiap perusahaan harus menentukan pilihan tindakan yang harus diambil dari berbagai macam alternatif.

Perencanaan (Planing)

Manajemen
Perencanaan (Planing)
Manfaat Perencanaan
a. Pelaksanaan tugas dan kegiatan tiap unit akan terkoorganisasi menuju arah yang sama b. Kesalahan yang mungkin terjadi dapat diperkirakan dan dapat dihindaran atau dapat diminimalisir c. Digunakan sebagai dasar pengendalian/pengawasan d. Dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas/kegiatan

Manajemen
Perencanaan (Planing)
Jenis-Jenis Perencanaan
Menurut waktu
a. Perencanaan Jangka Pendek b. Perencanaan Jangka Menengah c. Perencanaan Jangka Panjang

Menurut Lingkup
a. Perencanaan Strategis b. Perencanaan Prosedur c. Perencanaan Sistem

Manajemen
Perencanaan (Planing)
Syarat Penyusunan Perencanaan
1. Tujuan / sasaran harus ditetapkan dan dirumuskan secara jelas.
2. Perencanaan harus sederhana (simple) dan realistis 3. Harus memuat job deskripsi dan pedoman kerja yang jelas

4. Fleksible terhadap perubahan-perubahan


5. Memiliki keseimbangan baik intern maupun ekstern 6. Perencanaan disusun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki

Manajemen
Perencanaan (Planing)
Proses Penyusunan Perencanaan
a. Penentuan tujuan / sasaran

b. Pengumpulan informasi dan data


c. Evaluasi atas informasi dan data d. Penetapan alternatif keputusan yang akan dipilih e. Penetapan pemilihan alternatif

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Pengertian
Pengertian Pengorganisasian dalam arti luas
Keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakan dalam rangka mencapai tujuan Pengertian Pengorganisasian dalam arti sempit Gambaran secara rinci dan sistematis mengenai pmbegian tugas, wewenang, tanggung jawab dan hubungan antar bagian dalam suatu organisasi. Organisasi dalam arti sempit terbatas pada struktur organisasi

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi
Ada beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan oleh perusahaanperusahaan baik perusahaan kecil maupun besar. Bentuk organisasi dimaksud merupakan bentuk dasar dari bentuk organisasi, dalam kenyataan bentuk organisasi peusahaan merupakan pengembangan atau kombinasi dari bentuk organisasi ini. Bentuk organisasi dimaksud adalah: 1.Organisasi Garis 2.Organisasi Fungsional 3.Organisasi Garis & Staff

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi
Organisasi Garis
Organisasi garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan, sebaliknya bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasan. Kebaikan Organisasi Garis sebagai berikut: 1. Kesatuan komando, hal ini dimungkinkan karena pimpinan berada pada satu orang. 2. Pengambilan keputusan lebih cepat. 3. Prinsip the right man on the right place mudah dilaksanakan. 4. Jumlah anggota organisasi terbatas sehingga rasa kebersamaan di antara anggota organisasi terjaga. Kelemahan Organisasi Garis sebagai berikut: 1. Maju mundurnya organisasi tergantung pada satu orang. 2. Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter. 3. Kesempatan karier terbatas.

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi

Struktur Organisasi Garis

Manajemen
Bentuk Organisasi
Organisasi Fungsional
Organisasi garis adalah bentuk organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilakukan dalam suatu organisasi/perusahaan. Bentuk organisasi ini cocok digunakan pada organisasi/perusahaan yang secara tegas memberi pekerjaan atas fungsi-fungsi. Ciri-ciri bentuk organisasi Fungsional adalah: 1. Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas 2. Tugas-tugas cukup jelas, koordinasi tidak banyak dilakukan, dan koordinasi dilakukan hanya pada level pimpinan atas. 3. Pembagian unit berdasarkan spesialisasi. Kebaikan Organisasi Fungsional 1. Tugas karyawan jelas, tidak ada kesimpangsiuran tugas. 2. Produktivitas tinggi karena adanya spesialisasi 3. Untuk kelancaran tugas dan pembagian fungsi, pimpinan yang setingkat lebih atas dapat memberi perintah pada pimpinan bawahannya

Pengorganisasian (Organizations

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi
Organisasi Fungsional
Kelemahan Organisasi Fungsional 1. Sulit mengadakan mutasi tanpa terlebih dahulu mengadakan latihan.

2. Koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan.


3. Karena pebedaan tugas, terjadi pengkotak-kotakan dalam organisasi. 4. Terdapat kesimpangsiuran tugas karena adanya perintah lebih dari satu orang.

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi

Struktur Organisasi Fungsional

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi
Organisasi Garis & Staff
Struktur Organisasi Garis & Staff adalah organisasi yang memberi wewenang pada pimpinan untuk memberi komando pada bawahan dan pimpinan dibantu oleh staf di dalam pelaksanaan tugasnya Ada tiga bagian yang terlibat dalam organisasi ini yaitu: Pimpinan, Pembantu Pimpinan (Staff) dan Pelaksana. Khusus Staff memiliki tugas membantu pimpinan berdasarkan bidangnya masingmasing, terbagi atas atas staff umum dan staff khusus. Kebaikan Organisasi Garis & Staff : 1. Dapat digunakan pada organisasi dalam skala besar dan rumit. 2. Terdapat pembagian tugas yang jelas. 3. Mengarah pada spesialisasi. 4. Prinsip the right man on the right place mudah dilaksanakan. 5. Pengambilan keputusan lebi rasional karena mendapat masukan dari para hali dibidangnya.

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi
Organisasi Garis & Staff
Kelemahan Organisasi Garis & Staff: 1. Rasa solidaritas kurang karena tidak saling mengenal karena luasnya cakupan organisasi

2. Pelaksana sering kesulitan untuk membedakan anaar nasehat dan perintah, sebab dalam organisasi yang lebih besar kadang terdapat staff yang memiliki kewenangan memerintah.

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Bentuk Organisasi

Struktur Organisasi Garis & Staff

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Manfaat Pengorganisasian
Memungkinkan adanya pembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan
1. Terciptanya spesialisasi tugas dan kegiatan sehingga setiap tugas dan kegiatan akan lebih efektif dan efisien

2. Terciptanya hubungan yang kondusif antar bagian


3. Setiap anggota mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dan hubungan dengan bagian lainnya

Manajemen
Pengorganisasian (Organizations)
Unsur-Unsur Organisasi
Dalam organisasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut
1. Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerja sama

2. Melakukan kegiatan yang telah ditentukan


3. Kegiatan diarakan untuk mencapai tujuan

Manajemen
Pelaksanaan (Actuating)
Pengertian
Fungsi pelaksanaan (actuiting) adalah fungsi manajemen berkaitan dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk menggerakan (memotivasi) orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan (actuiting) lebih mengarah pada proses kepemimpinan. Ada tiga tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Otoriter 2. Demokratis 3. Bebas

Manajemen
Pelaksanaan (Actuating)
Otoriter
Pemimpin otoriter adalah pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan. Pemimpin tersebut tidak meminta masukan pada waktu mengambil keputusan. Pemimpin menganggap bawahan hanya sebatas melaksanakan pekerjaan dan bukan sebagai rekan sekerja. Pemimpin menganggap hubungan antara pimpinan dan bawahan layaknya hubungan majikan dan buruh.

Demokratis
Pemimpin otoriter adalah pemimpin yang mengakomodasi pendapat bawahan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin seperti ini mengangggap bawahan sebagai rekan
kerja (team work). Pemimpin yang demokratis selalu mendengar keluhan bawahan.

Bebas
Pemimpin bergaya bebas akan menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahan. Dia hanya memberi arahan dan nasehat dalam pengambilan keputusan..

Manajemen
Pengawasan (Controlling)
Pengertian
Pengawasan adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa rencana yang telah ditetapkan sedang dan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Henry Fayol mendefinisikan pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatunya telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dari dua definisi dapat disimpulkan pengawasan terdiri dari dua hal yaitu pengawasan umpan maju (memastikan rencana sedang dilaksanakan) dan pengawasan umpan balik (memastikan rencana telah dilaksanakan)

Manajemen
Pengawasan (Controlling)
Proses Pengawasan
Proses pengawasan meliputi: 1. Penetapan standar dan metode penilaian 2. Penilaian kinerja atau evaluasi kegiatan

3. Membandingkan hasil penilaian kinerja dengan standar yang telah ditetapkan


4. Pengambilan tindakan korektif atas hasil yang dicapai. Catatan: semua penyimpangan hasil kinerja dan standar harus dilakukan evaluasi dan diambil tindakan korektif.

Manajemen
Pengawasan (Controlling)
Tujuan Pengawasan
Tujuan pengawasan :

1. Menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana


2. Mencegah adanya kesalahan 3. Menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab 4. Memperkecil resiko atas kesalahan dan kegagalan yang mungkin muncul.

Manajemen
Bidang-Bidang Manajemen
Akhir-akhir ini ilmu manajemen telah berkembang dengan cepat baik dari metode, strategi, bidang kajian, dan lain-lain. Perkembangan Manajemen dari sisi bidang kajian telah berkembang pada hampir semua aspek kegiatan organisasi, baik perusahaan (profitable) atau organisasi nirlaba. Pada aspek kegiatan perusahaan, mulai kegiatan proses produksi, sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, informasi, dan lainnya yang khusus mapun yang umum. Bidang Manajemen yang akan dikaji saat ini adalah: 1. Manajemen Produksi 2. Manajemen Pemasaran 3. Manajemen Keuangan

4. Manajemen Personalia

Manajemen
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses penerapan prnsip-prinsip manajemen yang ditujukan untuk mengatur kegiatan produksi barang dan jasa suatu perusahaan.
Produksi diartikan sebagai proses perubahan atau transformasi masukan (input) menjadi produk (output) yang dikehendaki Proses transformasi bisa mencakup transformasi fisik, transformasi lokasi, transformasi pertukaran dan sebaginya.

Manajemen
Manajemen Produksi
Lingkungan eksternal

Apabila digambarkan dalam suatu skema, proses produksi dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut (klik /enter) Input
-Tenaga kerja -Modal -Teknologi -Informasi Proses Transformasi Output -Barang -Jasa

Umpan Balik

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Perancangan Sistem Produksi


a. Rancangan Produk

b. Rancangan Kapasitas
c. Rancangan Proses Produksi d. Rancangan Layout dan Lokasi e. Rancangan Pekerjaan

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Rancangan Produk
Rancangan produk berkaitan erat dengan fungsi pemasaran, karena biasanya rancangan produksi muncul atas permintaan dan masukan dari bagian peasaran. Selanjutnya dilakukan peelitian, seleksi serta penetapan desain produk secara terinci. Keputusan ini mempengaruhi dan dipengaruhi teknologi yang ada dan struktur operasi yang dimiliki perusahaan, misalnya pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Rancangan Kapasitas
Rancangan kapasitas ditetapkan dengan mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki, apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan. Keputusan ini meliputi perkiraan tentang potensi pasar, perkembangan teknologi, serta persaingan yang timbul. Keputusan ini juga meliputi perkiraan tentang jumlah produk yang akan dihasilkan agar tidak tejadi kelebihan/penumpukan produk dan kekurngan produk.

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Rancangan Proses Produksi
Rancangan proses produksi mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Misalnya apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru atau cukup dengan teknlogi yang ada atau teknologi yang dimodifikasi. Keputusan lain adalah pemilihan proses produksi , pemilihan peralatan, dan pemilihan alur proses produksi.

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Rancangan Layout dan Lokasi Produksi
Rancangan ini berkaitan dengan berkenaan dengan layout prduksi atau pabrik secara keseluruhan dari mulai proses penyimpanan bahan baku, proses produksi, dan penyimpanan barang jadi. Alur proses produksi ini harus disetting secara benar agar proses produksi bis alebih efisien.

Keputusan lokasi produksi terkait dengan sejarah, pertimbangan proses produksi, ataupun peraturan pemerintah.

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Rancangan Pekerjaan
Rancangan ini berkenaan dengan menentukan pembagian kerja, penyusunan standar kerja, dan sistem dan prosedur produksi. Rancangan pekerjaan ini juga berkenaan dengan penentuan standar pekerja yang harus ada baik kualitas maupun kuantitasnya.

Manajemen
Manajemen Produksi
Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Pengendalian Sistem Produksi


Penetapan Rancangan sistem produksi dilanjutkan dengan penyusunan rancangan pengendalian produksi menurut jangka waktu (pendek, menengah, dan panjang) meliputi aspek: a. Mutu / kualitas b. Waktu

c. Jumlah / kuantitas
d. Persediaan

Manajemen
Manajemen Keuangan
PENGERTIAN
Manajemen keuangan adalah kegiatan mengatur struktur permodalan, mengalokasikan, dan mengendalikan keuangan perusahaan sedemikian rupa sehingga tercapai laba optimal. Dari pengertian tersebut terdapat tiga masalah dalam pengelolaan keuangan perusahaan, yaitu: 1. Pengaturan struktur permodalan 2. Pengalokasian modal 3. Pengendalian modal

Manajemen
Pengaturan struktur permodalan

Manajemen Keuangan

Pengaturan struktur modal meliputi dua hal yaitu:

a. Menetapkan Kebutuhan Jumlah Modal


Penetapan jumlah modal akan tergantung pada jenis kegiatan, Luas kegiatan, dan teknik kegiatan

b. Menetapkan Sumber Modal


Penetapan sumber modal bisa berasal dari dalam (Modal sendiri) dan dari luar perusahaan (Modal asing) yang berbentuk pinjaman

Manajemen
Pengalokasian modal

Manajemen Keuangan

Pengalokasian modal berkenaan dengan penetapan pengunaan modal dan penetapan besarnya modal. Penggunaan modal dalam perusahaan dibedakan menjadi : Penggunaan modal kerja (modal jangka pendek), yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari Penggunaan modal investasi ( Modal jangka panjang), yang digunakan untuk membiayai kegiatan invesatasi jangka panjang

Manajemen
Pengendalian modal

Manajemen Keuangan

Pengendalian modal adalah pengawasan dalam seluruh aktivitas perencanaan, pengalokasian dan penggunaan modal. Pengendalian modal ditujukan agar proses penetapan jumlah, sumber modal, penetapan alokasi dan jumlahnya, serta proses penggunaan modal sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan perencanaan perusahaan secara keseluruhan.

Manajemen
Manajemen Keuangan
Asing Struktur Permodalan Sumber Sendiri Jumlah Penyertaan Pinjaman 1. Jenis Usaha Secara keseluruhan konsep manajemen keuangan daat digambarkan dalam skema berikut ini. Usaha (klik / enter) 2. Skala 3. Teknologi yang digunakan Pengalokasian Permodalan Jenis Jumlah Pengendalian Permodalan Perencanaan Penggunaan Modal lancar (Modal Kerja) Modal tetap (Invesatsi) System Prosedur

Manajemen
Manajemen Pemasaran
PENGERTIAN
Manjemen Pemasaran adalah analisis perencanaan, penerapan, dan pengendalian program-program yang dirancang dengan maksud menciptakan, membina, dan mempertahankan transaksi penjualan yang menguntungkan, demi tercapainya sasaran perusahaan (Philip Kotler)

Manajemen
Manajemen Pemasaran
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN
Organisasi Perencanaan Pemasaran Perencanaan strategis, Riset Pemasaran, Perencanaan Sistem Informasi

Analisis Peluang Pasar Penetrasi pasar, Perluasan pasar, Pengembangan produk Diversifikasi

Menargetkan Pasar Daya Serap Pasar, Segmentasi Pasar, Penargetan Pasar, Posisi Pasar

Bauran Pemasaran Mengembangkan Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi

Manajemen Program Pemasaran Strategi Persaingan, Pengorganisasin dan pengendalian produk Pemasaran

Manajemen
Manajemen Pemasaran
Organisasi Perencanaan Pemasaran
Perencanaan strategis, Riset Pemasaran, Perencanaan Sistem Informasi

Pada tahap ini perusahaan menyusun perencanaan strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang mengenai produk yang akan dikembangkan, keuangan, proyeksi laba, rencana meraih dan membina pasar, ancaman dan peluang , strategi pemasaran jangka menengah dan pendek, dan lain-lain. Proses perencanaan juga mencakup proses optimalisasi sistem informasi yang diperlukan guna mendukung perencanaan strategis. Tanpa informasi yang optimal dan akurat proses perencanaan tidak akan bisa dibuat secara tepat. Penyusunan sistem informasi sebagai dasar untuk melakukan riset pasar merupakan hal yang sangat urgen disusun.

Manajemen
Manajemen Pemasaran
Analisis Peluang Pasar Penetrasi pasar, Perluasan pasar, Pengembangan produk, Diversifikasi
Perusahaan yang ingin berkembang tidak mungkin mengandalkan pada pasar statis. Perusahaan dituntut untuk mencari peluang-peluang baru. Bebarapa hal yang harus/dapat dilakukan yaitu:

Penetrasi Pasar, adalah usaha meningkatkan penjualan pada pelanggan atau pasar yang lama.
Perluasan Pasar, adalah usaha meningkatkan penjualan pada pelanggan atau pasar yang baru. Pengembangan produk, apakah dengan menawarkan produk baru atau produk lama yang telah dikembangkan Diversifikasi, kemungkinan untuk menambah variasi atau jenis produk merupakan uapaya untuk meningkatkan peluang pasar.

Manajemen
Manajemen Pemasaran
Menargetkan Pasar Daya Serap Pasar, Segmentasi Pasar, Penargetan Pasar, Posisi Pasar Segala macam rencana pembuatan suatu produk dan pengembangan produk, perusahaan diharuskan yakin mampu menciptakan pasar ditengah-tengah pesaing yang ada. Daya serap pasar menentukan luas pasar sekarang dan masa datang Segmentasi pasar adalah kegiatan mengelompokan pasar atas dasar geografis,demografis, psikografis, dan prilaku. Penargetan pasar adalah mengelompokan sejumlah pasar dalam kelompok pasar yang homogen Posisi pasar adalah penempatan posisi suatu produk pada segmentasi dan target pasar tertentu dalam kedudukannya dengan produk pesaing.

Manajemen
Manajemen Pemasaran
Bauran Pemasaran
Mengembangkan Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi

Bauran pemasaran adalah tindakan yang akan diambil untuk memenuhi segmen pasar yang telah dipilih.

Bauran pemasaran meliputi 4 hal, yaitu:


1. Produk 2. Price 3. Promotion 4. Place

Manajemen
Manajemen Pemasaran
Manajemen Program Pemasaran
Strategi Persaingan, Pengorganisasin dan pengendalian produk Pemasaran

Strategi persaingan adalah upaya untuk mencapai keberhasilan usaha dibandingkan dengan para pesaing. Strategi yang diambil bisa strategi pemimpin pasar, strategi penentang pasar, pengikut pasar, atau menutup lubang pasar. Pengorganisasian meliputi pengelolaan struktur formal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran

Pengendalian pemasaran adalah penetapan prosedur pengendalian untuk memastikan tercapainya sasaran, baik sasaran waktu, sasaran laba, dan sasaran strategis.

Manajemen
Manajemen Personalia
PENGERTIAN
Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan Manajemen personalia adalah proses pengendalian berbagai macam sistem yang berhubungan dengan unsur manusia sebagai sumber daya dalam organisasi. Dari pengertian tersebut manajemen personalia dapat digambarakan berikut ini

Manajemen
Manajemen Personalia
Pengembangan Organisasi Perencanaan Sumber daya Manusia Desain Pekerjaan & Analisis Jabatan

Perlindungan Karyawan

Sumber daya Manusia

Penempatan

Kompensasi & Imbalan

Pendidikan & Pengembangan

Penilaian Karya

Manajemen
Manajemen Personalia
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia dirancang untuk memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi akan selalu terpenuhi Perencanaan meliputi dua analisis yaitu: 1.Analisis faktor intern 2.Analisis faktor ekstern Atas dasar ke dua analisis tersebut disusun rencana pelaksanaan penempatan kerja

Manajemen
Manajemen Personalia
Desain Pekerjaan & Analisis Jabatan
Desain pekerjaan adalah menetapkan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam organisasi, serta menyusun aturan, jadwal, dan kondisi kerja yang harus diikuti oleh karyawan Analisis Jabatan adalah proses meneliti tugas-tugas dan prilaku yang berhubungan dengan suatu jabatan.

Manajemen
Manajemen Personalia
Penempatan Sumber Daya Manusia
Proses penempatan (Staffing) sumber daya manusia merupaka proses yang berkesinambungan yang mencakup siklus tersendiri yaitu: Rekruitment Seleksi Induksi dan Orientasi Pemindahan Terminasi (Pemberhentian)

Manajemen
Manajemen Personalia
Pendidikan dan Pengembangan Karyawan
Proses pendidikan dan pengembangan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi. Pendidikan dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis yang diperlukan dalam pekerjaan masa kini Pengembangan dirancang untuk mengembangkan kemampuan karyawan atas tuntutan pekerjaan masa kini

Manajemen
Manajemen Personalia
Penilaian Karya
Penilaian karya adalah kegiatan membandingkan hasil karya individu dan kelompok dengan standar atau uraian pekerjaan dan sasaran yang harus dicapai individu dalam jabatannya Atas hasil penilaian karya ini memungkinkan pemberian imbalan atau pemberian tindakan korektif berupa teguran atau keharusan mengikuti pendidikan atau pelatihan

Manajemen
Manajemen Personalia
Kompensasi dan Imbalan Kompensasi dan imbalan merupakan salah satu unsur utama dalam mendorong motivasi karyawan.

Penetapan sistem penggajian dan penetapan standar gaji yang imbang dan layak akan mendorong semangat karyawan.

Manajemen
Manajemen Personalia
Perlindungan Karyawan
Perlindungan karyawan meliputi: Perlindungan karyawan secara fisik melalui penetapan jaminan kesehatan dan perlindungan keselamatan kerja Perlindungan karyawan secara rohani melalui penetapan kondisi nyaman dan tumbuhnya rasa aman akan nasib dan jaminan kerja

Manajemen
Manajemen Personalia
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah menetapkan strategi untuk meningkatkan efektivitas, mempertinggi kepuasan kerja, atau menyemarakan lingkungan organisasi. Secara umum sasaran pengembangan organisasi adalah meningkatkan hasil karya, kerja sama, rasa saling percaya, dan memilki dalam seluruh organisasi

Manajemen
Teori Manajemen
Perkembangan ilmu manajemen sangat cepat, sampai saat ini banyak sekali bermunculan teori-teori manajemen seiring perkembangan dunia usaha dan perekonomian dunia. Dalam perkembangannya teori menajemen dapat digolongkan menjadi 6 kelompok, yaitu: 1. Aliran Klasik 2. Aliran Prilaku 3. Aliran Manajemen Ilmiah 4. Aliran Analisis Sistem

5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil


6. Aliran Manajemen Mutu

Manajemen
Teori Manajemen
Aliran Klasik
Aliran klasik memberi pengertian pada manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajamen. Perhatian dan kemampuan manajemen diarahkan pada penerapaan fungsi-fungsi tersebut.

Aliran Prilaku
Aliran ini sering juga disebut airan manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan menitikbertakan perlunya menajemen memehami manusia sebagai kesatuan. Aliran ini menggunakan disiplin ilmu psikolgi dan sosiologi dalam menerapkan teori-teorinya.

Manajemen
Teori Manajemen
Aliran Manajemen Ilmiah
Aliran ini menggunakan ilmu matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teori-teorinya. Menurut aliran ini pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan berguna untuk menjelaskan problem manajemen

Aliran Analisis Sistem


Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain dalam pengembangan teorinya. Misalnya, bagian kepegawaian mengatakan bahwa keberhasilan dalam memberi motivasi pada pegawai akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut aliran ini memotivasi pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan, penggajian, jam kerja, jaminan hari tua, dan faktor lainnya.

Manajemen
Teori Manajemen
Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil memfokuskan pemikirannya pada hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.

Aliran Manajemen Mutu


Aliran manajemn mutu menekankan pada usaha-usaha mencapai kepuasan pelanggan (konsumen). Fokus aliran manajemen mutu adalah pelanggan, yaitu yang berhak mengatakan apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu adalah pelanggan

Manajemen
Baca Artikel
Berikut beberapa artikel yang dapat di baca untuk lebih memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Manajemen, silakan pilih artikel yang akan akan dibaca. 1. Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep 2. Organisasi Bisnis yang Hebat 3. By Order atau By Design? , Sisi Lain Performance Management System 4. Manajemen Keuangan 5. Kompetensi Mendasari Semua Aspek Dalam Perusahaan

Manajemen
Link Situs Berhubungan
Berikut beberapa Situs yang dapat di baca untuk lebih memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Manajemen, silakan pilih dengan mengklik situs website berikut.

1. Portal Human Resource 2. Dunamis Organization 3. Warta Ekonomi 4. SWA Manajemen 5. Wikipedia / Manajemen

Anda mungkin juga menyukai