ABSTRAK Plasmodium knowlesi adalah parasit penyebab malaria pada kera yang telah dikenal sejak tahun 1932. Akhir-akhir ini infeksi alamiah pada manusia telah dilaporkan di beberapa negara di Asia Tenggara. Pada manusia sebagian besar kasus terdiagnosis sebagai Plasmodium malariae karena secara mikroskopis tampak serupa. Gejala paling khas adalah demam setiap 24 jam (quotidian fever). Plasmodium knowlesi dapat menyebabkan penyakit berat yang berakhir dengan kematian. Panduan pengobatan malaria WHO yang mutakhir belum membahas pengobatan Plasmodium knowlesi, kombinasi klorokuin dan primakuin seperti yang digunakan untuk Plasmodium malariae telah memberi respons pengobatan yang baik. Kata kunci: malaria, Plasmodium knowlesi, quotidian fever
ABSTRACT Plasmodium knowlesi has been recognized since 1932 as a parasite that causes malaria in monkey. There have been numerous reports of naturally acquired infections of Plasmodium knowlesi in human in Southeast Asia. Natural infections in human frequently diagnosed as Plasmodium malariae because they are microscopically similar. The most characteristic symptom is fever occuring every 24 hours (quotidian fever). Plasmodium knowlesi could cause severe disease with possible mortality. The latest WHO malaria treatment guidelines (2011) do not discussed treatment for Plasmodium knowlesi. Some clinical studies have been using chloroquine and primaquine combination, the same treatment for Plasmodium malariae, with good response. RHH Nelwan (Alm.). Malaria Plasmodium knowlesi. Key words: malaria, Plasmodium knowlesi, quotidian fever
Plasmodium knowlesi pertama kali terdokumentasi pada tahun 1927 oleh Giuseppe Franchiti saat mengamati darah Macaca fascicularis dan disadari penampakan yang berbeda dari Plasmodium cynomogli dan Plasmodium inui.1 Pada tahun 1932, dr. Knowles dan dr. Das Gupta mengamati sebuah spesies malaria pada kera makakus rhesus (Macaca mulata), menggambarkannya dengan detail untuk pertama kali dan menunjukkan bahwa spesies ini dapat ditularkan ke manusia melalui darah, tetapi tidak memberinya nama. Kemudian Sinton dan Mulligan memberinya nama sesuai penemunya yaitu Plasmodium knowlesi.2 Sejak dikenal oleh dr. Knowles dan dr. Das Gupta, infeksi Plasmodium knowlesi secara alamiah hanya diketahui terjadi pada kera terutama spesies Macaca fascicularis. Laporan pertama infeksi alamiah Plasmodium knowlesi pada manusia terjadi pada seorang warga Amerika yang baru pulang bekerja di hutan
Alamat korespondensi email: jade_update@yahoo.com
dan ternyata juga menginfeksi kera.3 Laporan kedua tahun 1971 pada seorang warga Malaysia. Pada saat itu diagnosis dilakukan atas dasar deteksi molekuler karena secara mikroskopis Plasmodium knowlesi memiliki bentuk serupa dengan Plasmodium malariae.4 Sejak tahun 2004 banyak dilaporkan kasus infeksi alami Plasmodium knowlesi pada manusia di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan Indonesia.4 Sebuah penelitian dilakukan sejak tahun 2000 sampai 2002 di distrik Kapit Malaysia mengevaluasi sampel darah 208 pasien dengan diagnosis malaria dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer untuk spesies Plasmodium knowlesi, ternyata 120 pasien atau 58% disebabkan oleh Plasmodium knowlesi, tidak ada yang didiagnosis terinfeksi Plasmodium malariae. Penelitian ini menyimpulkan bahwa infeksi alamiah pada manusia oleh Plasmodium knowlesi cukup
semenanjung Malaysia tahun 1965. Awalnya pasien dicurigai terinfeksi Plasmodium falciparum tetapi kemudian diidentifikasi sebagai Plasmodium malariae dan kemudian baru diketahui sebagai Plasmodium knowlesi setelah darah pasien diinokulasi ke kera Rhesus
327
Tabel 2 Gejala pasien malaria Plasmodium knowlesi, falciparum dan vivax.9 Variabel Gejala Demam/menggigil Sakit kepala Kaku Anoreksia Mialgia Batuk Mual Muntah Nyeri Perut Diare 100 94,4 89,7 83,2 87,9 56,1 56,1 33,6 52,3 29,0 Plasmodium knowlesi (n=107) Plasmodium falciparum (n=24) Persentase (%) 91,7 87,5 79,2 70,8 79,2 54,7 87,5 41,7 37,5 47,5 95,1 52,4 85,7 52,4 90,2 47,6 28,5 19,0 23,8 33,3 Plasmodium vivax (n=21)
Tabel 3 Tanda pasien malaria Plasmodium knowlesi, falciparum dan vivax.9 Variabel Tanda Laju Pernapasan, median Frekuensi nadi, rata-rata Tekanan darah arteri, rata-rata Capillary Refill Time, median Hepatomegali (%) Splenomegali (%) Waktu sampai bebas demam (jam) 26 95 89 2 24,3 15,0 20 (12 31) 25,5 99 85 2 29,2 20,8 20 (11 37) 27 97 89 2 16,7 23,8 16 (4 28) Plasmodium knowlesi (n=107) Plasmodium falciparum (n=24) Plasmodium vivax (n=21)
Tabel 4 Kelainan hasil pemeriksaan penunjang malaria Plasmodium knowlesi.9 Variabel Hitung Parasit Hemoglobin WBC Neutrofil Limfosit Hitung Platelet Rentang Normal NA 11,3 - 15,7 3,1 10,3 0,2 5,3 0,8 2,7 150 450 Plasmodium knowlesi (n=107) 1.387 13,3 5,6 3,7 1,5 71 Plasmodium falciparum (n=24) 26.781 12,9 6,3 4,6 1,0 108 Plasodium vivax (n=21) 4.258 13,5 6,1 4,6 1,0 118
328
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Franchini G. Su di un plasmodio pigmentato di una scimmia. Arch Ital Sci Med Colon;8:18790. Knowles R, Das Gupta BM. A study of monkey-malaria and its experimental transmission to man. Ind Med Gaz. 1932;67:301-21. Chin W, Contacos PG, Coatney RG, Kimbal HR. A naturally acquired quotidian- type malaria in man transferable to monkeys. Science. 1965;149:865. Singh B, Lee KS, Matusop A, Radhakrishnan A, Shamsul SSG, Cox-Singh J, Thomas A, Conway DJ: A large focus of naturally acquired Plasmodium knowlesi infections in human beings. Lancet. 2004;363:1017-24. Cox Singh J, Davis TME, Lee KS, Shamsul SSG, Matusop A, Ratnam S, Hasan AR, Conway DJ, Singh B: Plasmodium knowlesi malaria in humans is widely distributed and potentially life threatening. Clin Infect Dis. 2008;46:165-71. Vythilingam I, Noorazian YM, Huat TC, Jiram AI, Yusri YM, Azahari AH, et al Plasmodium knowlesi in humans, macaques and mosquitoes in peninsular Malaysia. Parasit Vectors. 2008;1(1):26. Jongwutiwes S, Putaportip C, Iwasaki T, Sata T, Kanbara H. Naturally acquired Plasmodium knowlesi malaria in human, Thailand. Emerging Infectious Diseases. 2004;10(12):2211-3. Bronner U, Divis PC, Frnert A, Singh B. Swedish traveller with Plasmodium knowlesi malaria after visiting Malaysian Borneo. Malar J. 2009;8:15. Daneshvar C, Davis TME, Cox-Singh J, Rafaee MZ, Zakaria SK, Divis PCS and Singh B. Clinical and Laboratory Features of Human Plasmodium knowlesi Infection. Clinical Infectious Diseases. 2009;49:85260. 10. Cox-Singh J, Hiu J, Lucas SB, Divis PC, Zulkarnaen M, Chandran P, Wong KT, Adem P, Zaki SR, Singh B, Krishna S. Severe malaria - a case of fatal Plasmodium knowlesi infection with postmortem findings: A case report. Malar J. 2010;9:10.
329