Anda di halaman 1dari 36

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Standar Nasional Indonesia

Uji tak rusak Kualifikasi dan sertifikasi personel


(ISO 9712:2005, IDT)

ICS 19.100

Badan Standardisasi Nasional

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................ i Prakata .................................................................................................................................. i Pendahuluan ......................................................................................................................... ii 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ruang lingkup ........................................................................................................ 1 Acuan normatif ....................................................................................................... 1 Istilah dan definisi ................................................................................................ 1 .......................................................................................... 5

Simbol dan singkatan Tanggung jawab Level kualifikasi Pemenuhan syarat

.................................................................................................. 6 ................................................................................................... 8 .............................................................................................. 10 ............................................................... 13

Ujian kualifikasi Materi dan penilaian Ujian kualifikasi Pelaksanaan

.......................................................................... 16

10 Sertifikasi................................................................................................................. 17 11 Arsip.........................................................................................................................19 12 Pengenalan metode UTR atau sektor baru Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E Lampiran F ......................................................... 20

Sektor........................................................................................................... 21 Laporan induk spesimen............................................................................ 22 Spesimen Level 1 dan 2...................................................................... 23 Pembobotan ujian praktek Level 1 dan 2................................................... 24 Pembobotan ujian prosedur Level 3........................................................... 25 Sistem kredit terstruktur untuk sertifikasi ulang Level 3................................. 26

Bibliografi.............................................................................................................................. 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) ini disusun dengan mengadopsi secara identik melalui metode terjemahan dari ISO 9712:2005, Non-destructive testing Qualification and certification of personnel . SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 19-01, Uji Tak Rusak (UTR) dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai instansi teknis, melalui forum konsensus yang telah diselenggarakan pada tanggal 4 September 2007 di Serpong Tangerang dan telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 12 Mei sampai dengan 12 Juli 2008. UTR digunakan secara meluas di Indonesia sebagai metode inspeksi dalam beberapa sektor industri, seperti pesawat terbang, kapal laut, instalasi pipa migas dan non-migas, dan lain sebagainya. Efektifitas dan efisiensi penggunaan metode UTR sangat bergantung pada kecakapan personel pelaku uji. Oleh karena itu SNI ini dimaksudkan untuk memberikan suatu pedoman dalam mengkualifikasi dan mensertifikasi personel UTR, sehingga dapat memberikan dukungan terhadap jaminan kualitas dan keselamatan kepada masyarakat nasional. SNI ini menetapkan kualifikasi dan sertifikasi personel dalam bidang Uji Tak Rusak (UTR). Apabila pengguna menemukan keraguan dalam standar ini maka disarankan untuk melihat standar aslinya yaitu ISO 9712 dan/atau dokumen terkait lain yang menyertainya.

ii

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Pendahuluan

Karena efektifitas setiap penggunaan Uji Tak Rusak (UTR) bergantung pada kemampuan personel yang melakukan atau yang bertanggung jawab dalam pengujian, maka suatu prosedur ditetapkan untuk menyediakan suatu metode untuk mengevaluasi dan mendokumentasi kompetensi personel dimana tugas personel tersebut mensyaratkan pengetahuan teoritis dan praktis yang sesuai dalam melakukan, menentukan, mengawasi, memantau atau mengevaluasi UTR. Adanya dorongan tantangan global dari kemampubandingan dalam hal penerapan industri secara luas, yang mensyaratkan pendekatan UTR umum. Jika sertifikasi personel UTR ditetapkan dalam standar, regulasi, code atau spesifikasi produk, maka sertifikasi personel sesuai dengan SNI ini bersifat penting. Jika ada keleluasaan kriteria dalam SNI ini, maka lembaga sertifikasi memiliki keputusan akhir dalam menentukan persyaratan khusus.

iii

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Uji tak rusak Kualifikasi dan sertifikasi personel

Ruang lingkup

Standar Nasional Indonesia (SNI) ini menetapkan kualifikasi dan sertifikasi personel dalam bidang uji tak rusak (UTR). Standar ini dapat diterapkan pada salah satu atau lebih kecakapan dari metode berikut: uji emisi akustik; uji arus eddy; uji termografi infra merah; uji kebocoran (kecuali uji tekanan hidrolik); uji partikel magnetik; uji penetran; uji radiografi; uji regangan; uji ultrasonik; uji visual (kecuali uji visual langsung tanpa alat bantu dan uji visual yang dilakukan pada saat penerapan metode UTR yang lain).

Sertifikasi berdasarkan SNI ini memberikan pengesahan kompetensi umum operator UTR. Sertifikasi ini tidak merepresentasikan kewenangan untuk bekerja, mengingat hal tersebut merupakan tanggung jawab pihak yang mempekerjakan, dan pekerja tersertifikasi mungkin memerlukan pengetahuan khusus tambahan mengenai parameterparameter seperti peralatan, prosedur UTR, bahan dan produk dari pihak yang mempekerjakan. Bila disyaratkan oleh peraturan yang berlaku dan code, kewenangan untuk bekerja akan diberikan dalam bentuk tertulis oleh pihak yang mempekerjakan sesuai dengan suatu prosedur mutu yang menetapkan pelatihan kerja-khusus yang dibutuhkan oleh pihak yang mempekerjakan dan ujian yang dirancang untuk verifikasi pengetahuan pemegang sertifikat yang terkait dengan code, standar, prosedur UTR, peralatan, dan kriteria keberterimaan industri untuk produk yang diuji Sistem yang ditetapkan oleh SNI ini juga dapat diterapkan pada metode UTR lainnya yang mana terdapat program sertifikasi independen.

Acuan normatif

Dokumen acuan berikut ini sangat diperlukan untuk penerapan SNI ini. Untuk acuan bertanggal, edisi yang dipakai hanya yang dicantumkan. Untuk acuan tak bertanggal, edisi yang dipakai adalah edisi terakhir dari dokumen acuan (termasuk semua amandemen). ISO/IEC 17024, Conformity assessment - General requirements for bodies operating certification of persons

Istilah dan definisi

Untuk keperluan dokumen ini, dipakai istilah dan definisi tercantum sebagai berikut.
1 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

3.1 lembaga kualifikasi berwenang lembaga, yang independen dari pihak yang mempekerjakan, yang diberi kewenangan oleh lembaga sertifikasi untuk menyiapkan dan mengadministrasikan ujian kualifikasi 3.2 ujian dasar ujian tertulis, pada Level 3, yang memperagakan pengetahuan kandidat mengenai ilmu bahan dan teknologi proses beserta tipe diskontinuitas, sistem kualifikasi dan sertifikasi menurut SNI ini, dan prinsip dasar metode UTR seperti yang disyaratkan untuk Level 2
CATATAN Penjelasan mengenai tiga level kualifikasi , lihat butir 6.

3.3 kandidat seseorang yang ingin mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi, yang telah memperoleh pengalaman dibawah pengawasan personel terkualifikasi yang sesuai 3.4 dokumen sertifikat dokumen yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi sesuai ketentuan SNI ini, yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memperagakan kompetensi yang tertulis pada sertifikat 3.5 prosedur sertifikasi prosedur yang digunakan oleh lembaga sertifkasi untuk menegaskan bahwa persyaratan kualifikasi untuk suatu metode, level dan sektor telah dipenuhi, yang dilanjutkan dengan penerbitan sertifikat
CATATAN Sertifikat yang diterbitkan tidak memberikan kewenangan pemegang sertifikat untuk bekerja; kewenangan tersebut hanya bisa diberikan oleh pihak yang mempekerjakan.

3.6 lembaga sertifikasi lembaga yang mengadministrasikan prosedur untuk sertifikasi sesuai dengan persyaratan SNI ini 3.7 pihak yang mempekerjakan organisasi dimana kandidat bekerja secara reguler 3.8 pusat ujian pusat yang diakui oleh lembaga sertifikasi dimana ujian kualifikasi akan dilaksanakan 3.9 penguji personel bersertifikat Level 3 dalam metode dan produk atau sektor industri dan diberi kewenangan oleh lembaga sertifikasi untuk melaksanakan, mengawasi dan menilai ujian kualifikasi
CATATAN Penjelasan mengenai tiga level kualifikasi, lihat butir 6.

2 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

3.10 ujian umum ujian tertulis, pada Level 1 atau 2, mengenai prinsip metode UTR
CATATAN Penjelasan mengenai tiga level kualifikasi, lihat butir 6.

3.11 pengalaman di sektor industri pengalaman, yang dapat diterima oleh lembaga sertifikasi, yang diperoleh dibawah pengawasan terkualifikasi, dalam penerapan metode UTR pada sektor terkait, yang diperlukan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan untuk memenuhi ketentuan kualifikasi 3.12 pengawas ujian personel yang diberi kewenangan oleh lembaga sertifikasi untuk mengawasi ujian 3.13 pelatihan kerja-khusus instruksi, yang diberikan oleh pihak yang mempekerjakan (atau wakilnya) kepada pemegang sertifikat dalam aspek UTR khusus sesuai dengan produk, peralatan UTR, prosedur UTR, dan code, standar, spesifikasi dan prosedur yang dapat diterapkan dari pihak yang memperkerjakan, dilanjutkan dengan pemberian kewenangan untuk bekerja 3.14 ujian metode-utama ujian tertulis, pada Level 3, yang memperagakan pengetahuan umum dan khusus kandidat, serta kemampuan untuk menulis prosedur UTR untuk metode UTR seperti yang diterapkan di sektor industri ataupun produk yang mana sertifikasi diinginkan
CATATAN Penjelasan mengenai tiga level kualifikasi, lihat butir 6.

3.15 soal ujian pilihan berganda susunan kata sebuah soal yang memberikan empat kemungkinan jawaban, hanya satu yang benar, tiga lainnya adalah salah atau tidak lengkap 3.16 instruksi UTR uraian tertulis mengenai langkah-langkah tepat untuk diikuti dalam pengujian terhadap suatu standar, code, spesifikasi atau prosedur UTR yang ditetapkan 3.17 metode UTR disiplin yang menerapkan prinsip fisika dalam uji tak rusak CONTOH Uji ultrasonik.

3.18 prosedur UTR uraian tertulis mengenai seluruh parameter penting dan tindakan pencegahan yang akan diterapkan ketika menguji produk dengan uji tak rusak sesuai standar, code atau spesifikasi.

3 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

3.19 teknik UTR cara spesifik dalam menerapkan suatu metode UTR CONTOH Pengujian ultrasonik imersi.

3.20 pelatihan UTR proses pemberian instruksi dalam bentuk teori dan praktek pada metode UTR yang mana sertifikasi diinginkan, yang menggunakan bentuk kursus terhadap suatu silabus yang disetujui oleh lembaga sertifikasi, tapi yang tidak menyertakan penggunaan spesimen yang digunakan dalam ujian kualifikasi. 3.21 kewenangan bekerja pernyataan tertulis yang diterbitkan oleh pihak yang mempekerjakan, berdasarkan lingkup sertifikasi, yang memberikan kewenangan kepada seseorang untuk melakukan tugas yang ditentukan.
CATATAN Kewenangan seperti ini dapat bergantung pada ketentuan pelatihan kerja-khusus.

3.22 ujian praktek penilaian keterampilan praktek, dimana kandidat memperagakan peralatan dengan baik dan mampu melakukan pengujian 3.23 kualifikasi peragaan kemampuan fisik, pengetahuan, keterampilan, pelatihan dan pengalaman yang disyaratkan untuk melakukan tugas UTR dengan baik 3.24 ujian kualifikasi ujian, yang diadministrasikan oleh lembaga sertifikasi ataupun lembaga kualifikasi berwenang, yang menilai kandidat dalam hal pengetahuan umum, pengetahuan khusus, pengetahuan praktek dan keterampilan 3.25 pengawasan terkualifikasi pengawasan terhadap kandidat untuk memperoleh pengalaman oleh personel UTR yang tersertifikasi terhadap SNI ini atau oleh personel tak terkualifikasi yang, berdasarkan pendapat lembaga sertifikasi, memiliki pengetahuan, keterampilan, pelatihan dan pengalaman yang disyaratkan untuk melakukan pengawasan seperti ini dengan layak 3.26 sektor bagian khusus dari industri atau teknologi dimana praktek UTR khusus digunakan, yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, peralatan ataupun pelatihan terkait produk tertentu
CATATAN Sektor dapat diartikan sebagai suatu produk (produk las, cor) atau sebagai suatu industri (penerbangan, pengujian in-service). Lihat Lampiran A.

4 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

3.27 jeda waktu tak bekerja ketidakadaan atau perubahan aktivitas yang mencegah seseorang tersertifikasi mempraktekkan tugas-tugas yang berhubungan dengan level dalam metode dan sektorsektor dalam ruang lingkup tersertifikasi, baik untuk suatu periode kontinu yang lebih dari satu tahun atau dua periode atau lebih untuk suatu waktu total yang melebihi dua tahun
CATATAN Libur resmi atau periode sakit atau kursus yang kurang dari tiga puluh hari tidak dipertimbangkan ketika menghitung jeda waktu tak bekerja.

3.28 ujian spesifik ujian tertulis, pada level 1 atau 2, terkait dengan teknik pengujian yang diterapkan dalam sektor-sektor tertentu, termasuk pengetahuan tentang produk yang diuji, dan pengetahuan tentang code, standar, spesifikasi, prosedur dan kriteria keberterimaan
CATATAN Penjelasan mengenai tiga level kualifikasi, lihat butir 6.

3.29 spesifikasi dokumen yang menyatakan persyaratan 3.30 spesimen sampel yang digunakan dalam ujian praktek, dapat mencakup radiograf dan kumpulan data, yang mewakili produk secara tipikal teruji dalam sektor yang mampu-terap
CATATAN Spesimen dapat mencakup lebih dari satu luasan atau volume yang akan diuji

3.31 laporan induk spesimen model jawaban, mengindikasikan hasil optimum ujian praktek, yang berupa kumpulan kondisi yang ditentukan (tipe peralatan, penyetelan, teknik, spesimen, dll), terhadap laporan induk spesimen tersebut laporan uji kandidat akan dinilai 3.32 pengawasan tindakan mengarahkan penerapan UTR yang dilakukan oleh personel UTR lain, termasuk pengendalian tindakan yang dilibatkan dalam persiapan uji, kinerja uji dan pelaporan hasil 3.33 validasi tindakan dalam memperagakan suatu prosedur yang telah diverifikasi akan dapat dipakai dalam praktek dan memenuhi fungsi yang dimaksudkan, biasanya dilakukan dengan cara menyaksikan langsung, peragaan, uji laboratorium atau uji lapangan atau percobaan yang ditentukan

Simbol dan singkatan AT ET TT LT uji emisi akustik uji arus eddy uji termografi infra merah uji kebocoran
5 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

MT UTR PT RT ST UT VT

uji partikel magnetik uji tak rusak uji penetran uji radiografi uji regangan uji ultrasonik uji visual

5 5.1

Tanggung jawab Umum

Sistem sertifikasi, yang harus dikendalikan dan diadministrasikan oleh lembaga sertifikasi (dengan bantuan lembaga kualifikasi berwenang, apabila diperlukan), meliputi semua prosedur yang diperlukan untuk memperagakan kualifikasi seseorang dalam melakukan tugas pada metode UTR dan produk atau sektor industri tertentu, yang dilanjutkan dengan sertifikasi kompetensi. 5.2 Lembaga sertifikasi

5.2.1 Lembaga sertifikasi harus sesuai dengan persyaratan pada ISO/IEC 17024. Lembaga sertifikasi sebaiknya tidak memiliki keterlibatan langsung dalam pelatihan personel UTR dan diakui oleh masyarakat UTR atau lembaga anggota ISO dari negara bersangkutan (dalam hal ini BSN/KAN). 5.2.2 Lembaga sertifikasi harus didukung oleh panitia teknis yang terdiri dari perwakilan pihak yang berkepentingan, sebagai contoh: asosiasi, komisi, pengguna, pemasok dan lembaga pemerintah terkait bidang UTR. Panitia teknis ini harus bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memelihara standar-standar teknis mengenai ujian. Setiap anggota lembaga sertifikasi harus terkualifikasi dengan kombinasi yang sesuai antara sertifikasi dan/atau pengalaman bidang UTR untuk melaksanakan tugasnya. 5.2.3 Lembaga sertifikasi

a) harus memprakarsai, mempromosikan, memelihara dan mengadimistrasikan skema sertifikasi sesuai dengan SNI ini, b) harus mensahkan dan memantau pusat-pusat ujian yang memiliki staf dan perlengkapan yang tepat, c) dapat mendelegasikan, dibawah tanggung jawab langsungnya, administrasi kualifikasi rinci kepada lembaga kualifikasi berwenang yang akan menerima spesifikasi mengenai fasilitas, personel, peralatan, bahan ujian, rekaman, dsb, yang akan diterbitkan oleh lembaga sertifikasi. d) harus melaksanakan audit awal, dan rangkaian audit survailen berkala terhadap lembaga kualifikasi untuk memastikan kesesuaiannya terhadap spesifikasi, e) harus menerbitkan semua sertifikat, f) harus bertanggung jawab dalam memastikan keamanan seluruh bahan-bahan ujian (spesimen, laporan induk, bank soal, kertas ujian, dsb),

6 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

g) harus memastikan bahwa spesimen tidak digunakan untuk keperluan pelatihan, dan h) harus bertanggung jawab dalam penetapan sektor (lihat Lampiran A) 5.3 5.3.1 Lembaga kualifikasi berwenang Jika dibentuk, lembaga kualifikasi berwenang harus:

a) bekerja dibawah kendali lembaga sertifikasi, b) memastikan bahwa lembaga tersebut tidak memihak kepada setiap kandidat yang menginginkan kualifikasi, dan melaporkan kepada lembaga sertifikasi apabila terdapat ancaman atau kemungkinan ancaman terhadap ketidakberpihakannya, c) menyesuaikan dengan spesifikasi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi (lihat subbutir 5.2.3.c), d) menerapkan sistem manajemen mutu terdokumentasi yang disahkan oleh lembaga sertifikasi, e) memiliki sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk menetapkan, memantau dan mengendalikan pusat-pusat ujian, termasuk peralatan ujian, kendali dan kalibrasi peralatan, f) menyiapkan dan mengawasi ujian dibawah tanggung jawab seorang penguji yang diberi kewenangan oleh lembaga sertifikasi, serta

g) memelihara rekaman yang sesuai menurut persyaratan lembaga sertifikasi. 5.3.2 Jika tidak terdapat lembaga kualifikasi berwenang, lembaga sertifikasi harus memenuhi persyaratan lembaga kualifikasi. 5.4 Pusat ujian

5.4.1 Pusat ujian harus: a) bekerja dibawah kendali lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang, b) menerapkan sistem manajemen mutu terdokumentasi yang disahkan oleh lembaga sertifikasi, c) memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mengadministrasikan ujian, termasuk kalibrasi dan kendali peralatan, d) menyiapkan dan melaksanakan ujian dibawah tanggung jawab seorang penguji yang diberi kewenangan oleh lembaga sertifikasi, e) memiliki staf berkualifikasi, tempat, dan peralatan yang memadai untuk menjamin kepuasan ujian kualifikasi untuk level, metode dan sektor terkait, f) menggunakan hanya dokumen-dokumen dan soal ujian yang ditetapkan atau disahkan oleh lembaga sertifikasi,

g) menggunakan hanya spesimen yang disiapkan atau disahkan oleh lembaga sertifikasi untuk ujian praktek yang diadakan di pusat ujian (jika terdapat lebih dari satu pusat ujian, setiap pusat ujian tersebut harus memiliki spesimen dengan tingkat kesulitan sebanding yang memiliki diskontinuitas serupa), serta h) memelihara rekaman yang sesuai menurut persyaratan lembaga sertifikasi. 5.4.2 Pusat ujian dapat berada di tempat pihak yang mempekerjakan. Akan tetapi, pada kasus ini, lembaga sertifikasi harus mensyaratkan kendali tambahan untuk menjaga
7 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

ketidakberpihakan dan ujian harus dilaksanakan hanya jika dihadiri dan dibawah kendali perwakilan berwenang dari lembaga sertifikasi. 5.5 Pihak yang mempekerjakan

5.5.1 Pihak yang mempekerjakan harus memastikan keabsahan informasi personel yang disediakan oleh kandidat kepada lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Informasi tersebut harus mencakup riwayat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menetapkan pemenuhan syarat seorang kandidat. Jika kandidat tidak dipekerjakan oleh suatu pihak atau bekerja sendiri, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan dan riwayat pengalaman harus dibuktikan oleh satu atau lebih pihak independen. 5.5.2 Baik pihak yang mempekerjakan maupun staf-nya tidak boleh terlibat langsung dalam ujian kualifikasi. 5.5.3 Dalam hal personel bersertifikasi berada dalam kendali pihak yang mempekerjakan, maka pihak yang mempekerjakan harus: a) bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kewenangan bekerja, termasuk seluruh pelatihan kerja-khusus, b) bertanggung jawab atas hasil pengoperasian UTR, c) memastikan bahwa persyaratan ketajaman penglihatan tahunan pada butir 7.2.1 a) terpenuhi, serta d) memeriksa kontinuitas dalam hal penerapan metode UTR tanpa jeda waktu tidak bekerja. 5.5.4 Seseorang yang bekerja untuk dirinya sendiri harus menanggung semua tanggung jawab yang sama dengan pihak yang mempekerjakan.

Level kualifikasi

6.1 Umum Seseorang yang tersertifikasi sesuai dengan SNI ini harus diklasifikasi ke dalam satu atau lebih dari tiga level sebagai berikut. 6.2 Level 1

6.2.1 Seseorang yang tersertifikasi pada Level 1 harus dapat memperagakan kompetensi untuk melaksanakan UTR sesuai instruksi UTR dan dibawah pengawasan personel Level 2 atau Level 3. Dalam lingkup kompetensi yang tercantum pada sertifikat, personel Level 1 dapat diberi kewenangan oleh pihak yang mempekerjakan untuk melaksanakan tugas yang sesuai dengan instruksi UTR sebagai berikut: a) menyetel peralatan UTR; b) melaksanakan uji; c) merekam dan mengklasifikasikan hasil uji; d) melaporkan hasil. 6.2.2 Personel tersertifikasi Level 1 tidak bertanggung jawab untuk pemilihan metode uji atau teknik yang akan digunakan, maupun untuk penilaian hasil uji.

8 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

6.3

Level 2

6.3.1 Seseorang yang tersertifikasi pada Level 2 harus dapat memperagakan kompetensi untuk melaksanakan UTR sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditetapkan. Dalam lingkup kompetensi yang tercantum pada sertifikat, personel Level 2 dapat diberi kewenangan oleh pihak yang mempekerjakan untuk: a) memilih teknik UTR untuk metode uji yang akan digunakan, b) menentukan batasan penerapan metode uji, c) menerjemahkan code, standar, spesifikasi dan prosedur UTR ke dalam instruksi UTR yang disesuaikan dengan kondisi kerja aktual, d) menyetel dan memeriksa penyetelan peralatan, e) melaksanakan dan mengawasi uji, f) interpretasi dan evaluasi hasil menurut code, standar, spesifikasi atau prosedur yang dapat diterapkan,

g) menyiapkan instruksi UTR, h) melaksanakan dan mengawasi seluruh pekerjaan pada atau dibawah Level 2, i) j) 6.4 menyediakan panduan untuk personel pada atau dibawah Level 2, dan melaporkan hasil UTR. Level 3

6.4.1 Seseorang yang tersertifikasi Level 3 harus dapat memperagakan kompetensi untuk melaksanakan dan mengarahkan pengoperasian UTR pada lingkup sertifikasinya. Dalam lingkup kompetensi yang tertera pada sertifikat, personel yang bersertifikat Level 3 dapat diberikan kewenangan oleh pihak yang mempekerjakan untuk: a) bertanggung jawab penuh untuk suatu fasilitas uji atau pusat ujian dan staf, b) menetapkan, mengkaji ulang kebenaran editorial dan teknis serta mensahkan instruksi dan prosedur UTR, c) interpretasi code, standar, spesifikasi dan prosedur, d) mendesain metode uji, prosedur dan instruksi UTR khusus yang akan digunakan, e) melaksanakan dan mengawasi seluruh tugas pada seluruh level, serta f) menyediakan panduan untuk personel pada seluruh level. Personel Level 3 harus dapat memperagakan:

6.4.2

a) kompetensinya untuk evaluasi dan interpretasi hasil dalam kaitannya dengan code, standar, spesifkasi dan prosedur yang tersedia, b) pengetahuan praktis yang mencukupi mengenai bahan, pabrikasi dan teknologi proses yang dapat diterapkan untuk memilih metode UTR, menetapkan teknik UTR dan membantu dalam penentuan kriteria keberterimaan ketika salah satunya tidak tersedia. c) pemahaman secara umum terhadap metode UTR lain.

9 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

7 7.1

Pemenuhan syarat Umum

Kandidat harus memenuhi persyaratan minimum mengenai penglihatan dan pelatihan sebelum melakukan ujian kualifikasi dan harus memenuhi persyaratan minimum pengalaman di sektor industri sebelum melakukan sertifikasi. 7.2 Persyaratan penglihatan Semua Level

7.2.1 Kandidat harus menyediakan bukti terdokumentasi mengenai penglihatan yang memuaskan sesuai dengan persyaratan sebagai berikut: a) ketajaman penglihatan jarak dekat harus memungkinkan pembacaan, minimum jenis huruf Times Roman berukuran N4,5 atau huruf ekivalen (Times New Roman dengan ukuran vertikal 4,5 titik dimana 1 titik = 1/72 inci atau 0.3528 mm) pada jarak pandang tidak kurang dari 30 cm dengan salah satu atau kedua mata, dengan atau tanpa kacamata; b) penglihatan warna harus mencukupi sehingga kandidat dapat membedakan kontras antara warna-warna yang digunakan pada metode UTR terkait sesuai dengan metode UTR yang ditentukan oleh pihak yang mempekerjakan. 7.2.2 Berkaitan dengan sertifikasi, uji ketajaman penglihatan harus dilakukan setiap tahun dan harus diverifikasi oleh pihak yang mempekerjakan atau oleh lembaga yang bertanggung jawab dalam hal ini (lihat sub-butir 5.5.3.c). 7.3 Pelatihan

7.3.1 Kandidat untuk sertifikasi Level 1 dan Level 2 harus menyediakan bukti terdokumentasi, dalam bentuk yang dapat diterima oleh lembaga sertifikasi, bahwa pelatihan pada metode dan level untuk sertifikasi yang diinginkan telah terpenuhi secara memuaskan, sesuai dengan persyaratan lembaga sertifikasi. 7.3.2 Dengan memperhitungkan potensi ilmiah dan teknis kandidat sertifikasi Level 3, persiapan untuk kualifikasi dapat dilakukan dalam cara-cara yang berlainan: dengan mengikuti kursus, konferensi atau seminar, mempelajari buku, majalah berkala, serta bahan elektronik atau cetak yang dikhususkan. Tanpa memperhatikan cara persiapan, kandidat level 3 harus menyerahkan bukti terdokumentasi mengenai pelatihan yang sesuai dalam bentuk yang dapat diterima oleh lembaga sertifikasi. 7.3.3 Jangka waktu minimum pelatihan yang diikuti oleh kandidat untuk sertifikasi harus sesuai dengan Tabel 1 untuk metode UTR yang dapat diterapkan. Lihat Bibliografi [1] dan [2] untuk panduan mengenai materi kursus-pelatihan.

10 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Tabel 1 Persyaratan pelatihan minimum


Level 1 Total, jam 40 40 40 8 14 18 16 16 40 16 40 16 Level 2 Total, jam (termasuk Level 1) 104 104 120 24 45 54 40 40 120 40 120 40 Level 3 Total, jam (termasuk Level 2) 150 150 160 36 66 78 60 60 160 60 160 64

Metode UTR AT ET TT LT A Pengetahuan dasar LT B Metode pressure LT C Metode tracer gas MT PT RT ST UT VT

Jam pelatihan didasarkan pada keterampilan matematika dasar kandidat dan pengetahuan terdahulu kandidat mengenai bahan dan proses. Jika kasus yang terjadi berbeda, pelatihan tambahan dapat disyaratkan oleh lembaga sertifikasi. Jam pelatihan meliputi kursus teori dan praktek. Jangka waktu pelatihan dapat dikurangi hingga 50% jika sertifikasi yang diinginkan terbatas pada penerapan metode. Pengurangan hingga 50% dari jumlah total jam pelatihan yang dibutuhkan yang dapat diterima oleh lembaga sertifikasi untuk kandidat yang merupakan lulusan perguruan tinggi teknik atau universitas, atau telah menyelesaikan studi ilmu pengetahuan alam atau teknik di perguruan tinggi atau universitas minimum dua tahun.

7.4

Pengalaman di sektor industri

7.4.1 Pengalaman di sektor industri dapat diperoleh sebelum atau setelah keberhasilan ujian kualifikasi. Bukti terdokumentasi mengenai pengalaman harus dikonfirmasi oleh pihak yang mempekerjakan dan diserahkan kepada lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Dalam kasus dimana pengalaman diperoleh setelah berhasil melaksanakan ujian, hasil ujian harus tetap absah hingga lima tahun. 7.4.2 Jangka waktu pengalaman untuk setiap metode UTR harus sesuai dengan Tabel 2. Akan tetapi, pengurangan dalam hal periode pengalaman dapat diterima oleh lembaga sertifikasi, atas pertimbangan penilaiannya terhadap: a) Mutu dari pengalaman yang diperoleh dapat beragam, dan keterampilan dapat diasimilasi lebih cepat pada suatu lingkungan dimana pengalaman terkonsentrasi dan memiliki tingkat relevansi yang tinggi terhadap sertifikasi yang diinginkan. b) Bila memperoleh pengalaman dalam dua atau lebih metode UTR permukaan secara bersamaan, misal MT, PT dan VT, pengalaman yang diperoleh dalam penerapan salah satu metode UTR dapat menjadi pelengkap pengalaman yang diperoleh dalam satu atau lebih metode UTR permukaan lain. c) Pengalaman dalam satu sektor metode UTR dimana sertifikasi telah dilakukan dapat menjadi pelengkap bagi pengalaman dalam sektor berbeda pada metode UTR yang sama.

11 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

d) Level dan mutu pendidikan yang dimiliki oleh kandidat sebaiknya dipertimbangkan. Hal ini biasanya untuk kasus kandidat Level 3, namun dapat juga diterapkan untuk level lainnya. Kelulusan dari perguruan tinggi teknik atau universitas, atau penyelesaian minimum dua tahun pada studi ilmu pengetahuan alam atau teknik di perguruan tinggi atau universitas, dapat memberikan justifikasi dalam pengurangan pengalaman yang dibutuhkan. Tabel 2 Pengalaman industri
Pengalaman dalam bulan (total kumulatif)
d, e a, b. c

Metode UTR AT, ET, TT, LT, RT, UT MT, PT, ST, VT

Level 1 3 1

Level 2 d, e, f (termasuk Level 1) 12 4

Level 3 g (termasuk Level 2) 30 16

a. Pengalaman di sektor industri dalam bulan didasarkan pada nominal 40 jam per minggu atau minggu kerja resmi. Jika seseorang bekerja lebih dari 40 jam per minggu, pengalaman dihitung berdasarkan pada total jumlah jam kerja, tapi dia harus disyaratkan untuk memberikan bukti mengenai pengalaman tersebut. b. Perhitungan pengalaman di sektor industri dapat diperoleh secara bersamaan dalam dua atau lebih metode UTR yang tercakup oleh SNI ini, dengan pengurangan total pengalaman yang disyaratkan sebagai berikut: - dua metode pengujian, pengurangan waktu total yang disyaratkan sebesar 25 %; - tiga metode pengujian, pengurangan waktu total yang disyaratkan sebesar 33 %; - empat atau lebih metode pengujian, pengurangan waktu total yang disyaratkan sebesar 50 %. Pada semua kasus, kandidat harus disyaratkan untuk menunjukkan bahwa, untuk setiap metode pengujian yang sertifikasinya diinginkan, yangbersangkutan memiliiki sekurangnya setengah waktu yang disyaratkan pada Tabel ini. c. Pada semua kasus, kandidat harus disyaratkan untuk menunjukkan bahwa, untuk setiap kombinasi metode/sektor UTR yang mana sertifikasinya diinginkan, yangbersangkutan memiliki sekurangnya setengah pengalaman yang disyaratkan, dan jangka waktunya tidak boleh kurang dari satu bulan.

d. Jangka waktu pengalaman dapat dikurangi hingga 50 % (tapi tidak boleh kurang dari satu bulan) ketika sertifikasi yang diinginkan pada aplikasi terbatas, seperti pengukuran ketebalan dengan UT. e. Jangka waktu pengalaman praktek hingga 50 % dapat diperoleh melalui kursus praktek yang sesuai, jangka waktu yang dapat dibobotkan oleh faktor maksimum tujuh (7). Kursus harus dikonsentrasikan pada solusi praktis mengenai permasalahan pengujian yang sering terjadi, dengan menggunakan elemen pengujian spesimen dengan cacat yang diketahui, serta kursus harus disetujui oleh lembaga sertifikasi. Untuk sertifikasi Level 2, bahwa pengalaman di sektor industri yang dimaksud SNI ini adalah pengalaman kerja saat Level 1.

f.

g. Untuk sertifikasi Level 3, bahwa pengalaman di sektor industri yang dimaksud SNI ini adalah pengalaman kerja saat Level 2. Jika seseorang sedang dikualifikasi secara langsung untuk Level 3, tanpa jangka waktu pengalaman pada Level 2, tidak diperbolehkan adanya pengurangan periode pengalaman yang telah ditentukan.

12 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

8 8.1

Ujian kualifikasi Materi dan penilaian Umum

Ujian kualifikasi harus meliputi metode UTR terkait seperti yang diterapkan pada suatu sektor industri, atau satu atau lebih sektor produk. Lembaga sertifikasi harus menentukan dan mengumumkan waktu maksimum yang diperbolehkan bagi kandidat untuk menyelesaikan setiap ujian, dan waktu maksimum tersebut harus berdasarkan jumlah dan kesulitan soal. Sebagai panduan, waktu rerata yang diperbolehkan sebaiknya tidak melebihi tiga menit untuk setiap soal pilihan berganda. Waktu rerata yang diperbolehkan untuk soal yang membutuhkan jawaban isian atau naratif harus ditentukan oleh lembaga sertifikasi. 8.2 Materi ujian Ujian umum Level 1 dan 2

8.2.1 Ujian umum harus meliputi hanya soal yang dipilih dalam suatu cara yang tidak dapat diperkirakan dari kumpulan soal ujian umum terkini yang dimiliki oleh lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Kandidat harus disyaratkan, sebagai persyaratan minimal, untuk menjawab sejumlah soal pilihan berganda sesuai dengan Tabel 3. 8.2.2 Jika tidak diatur oleh regulasi nasional, harus ada ujian tambahan mengenai keselamatan radiasi untuk metode uji radiografi. 8.2.3 Ujian metode uji radiografi harus meliputi radiasi sinar-X atau sinar gamma atau keduanya bergantung pada prosedur lembaga sertifikasi. Tabel 3 Jumlah minimum soal yang disyaratkan Ujian umum Level 1 dan 2
Metode UTR AT, ET, TT, RT, UT LT, MT, PT, ST, VT Jumlah soal 40 30

8.3

Materi ujian Ujian spesifik Level 1 dan 2

8.3.1 Ujian spesifik harus meliputi hanya soal yang dipilih melalui cara yang tak dapat diperkirakan dari kumpulan soal ujian spesifik terkini sesuai dengan sektor terkait yang dimiliki oleh lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Ujian spesifik dapat meliputi soal yang melibatkan perhitungan, dan soal mengenai code, standar, spesifikasi dan prosedur. Kandidat harus disyaratkan untuk menjawab minimum 20 soal pilihan berganda namun soal tambahan yang membutuhkan jawaban isian atau naratif dapat pula tercakup didalamnya. 8.3.2 Jika ujian spesifik meliputi dua atau lebih sektor, jumlah minimum soal adalah 30, dengan jumlah merata untuk setiap sektor. 8.4 Materi ujian Ujian praktek Level 1 dan 2

8.4.1 Ujian praktek harus melibatkan penerapan metode UTR pada spesimen yang telah ditentukan sebelumnya, perekaman dan, untuk kandidat Level 2, interpretasi informasi hasil pada tingkat yang dibutuhkan, serta pelaporan hasil dalam format yang disyaratkan.

13 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

8.4.2 Lembaga sertifikasi harus menjamin bahwa setiap spesimen teridentifikasi secara unik dan memiliki laporan induk yang mencakup seluruh penyetelan peralatan yang digunakan untuk mendeteksi diskontinuitas yang ditentukan yang terdapat pada spesimen. Lihat Lampiran B mengenai persyaratan untuk laporan induk spesimen. 8.4.3 Lembaga sertifikasi harus memastikan bahwa setiap laporan induk dihimpun dari sekurangnya dua uji independen dan laporan induk tersebut divalidasi oleh penguji. 8.4.4 Lembaga sertifikasi harus memastikan bahwa spesimen merupakan sektor spesifik, yang mensimulasi geometri lapangan dan terdapat diskontinuitas yang mewakili diskonsinuitas yang biasa terjadi pada saat pabrikasi atau dalam penggunaan (in-service), (diskontinuitas bawaan (inherent), pemrosesan dan dalam penggunaan). Diskontinuitas dapat berupa alami, buatan, atau implantasi. Untuk RT, spesimen tidak perlu mengandung diskontinuitas, karena diskontinuitas tersebut akan ditunjukkan pada radiograf untuk interpretasi pada Level 2. Begitu pula untuk AT, TT dan ST, spesimen tidak perlu mengandung diskontinuitas, karena diskontinuitas tersebut akan ditunjukkan pada kumpulan data interpretasi untuk Level 2. Lihat Lampiran C untuk informasi lebih lanjut mengenai spesimen. 8.4.5 Lembaga sertifikasi harus memastikan bahwa jumlah luasan atau volume yang akan diuji memadai untuk level, metode UTR dan sektor terkait, serta pada luasan ataupun volume tersebut terdapat diskontinuitas yang dapat dilaporkan. Lihat Lampiran C untuk jumlah luasan atau volume yang akan diujikan pada ujian praktek Level 1 dan 2. 8.4.6 Kandidat Level 1 harus mengikuti instruksi UTR yang disediakan oleh penguji.

8.4.7 Kandidat Level 2 harus memilih teknik UTR yang dapat diterapkan dan harus menentukan kondisi pengoperasian terkait dengan code, standar, spesifikasi atau prosedur yang ditentukan. 8.4.8 Waktu yang diperbolehkan untuk ujian bergantung pada jumlah spesimen dan kompleksitasnya. Waktu maksimum yang sebaiknya diperbolehkan untuk setiap luasan ataupun volume yang diujikan adalah: a) 2 jam untuk Level 1, dan b) 3 jam untuk Level 2. 8.4.9 Kandidat Level 2 harus menyusun sekurangnya satu instruksi UTR yang tepat untuk personel Level 1. Waktu maksimum yang direkomendasikan untuk ujian mengenai ini adalah 2 jam. 8.5 Penilaian ujian Ujian kualifikasi Level 1 dan 2

8.5.1 Penguji harus bertanggung jawab dalam penilaian ujian. Ujian umum, spesifik dan praktek harus diberi nilai secara terpisah. 8.5.2 Agar lulus dalam ujian tertulis, kandidat harus memperoleh nilai minimum 70 % pada setiap bagian ujian. 8.5.3 Agar lulus dalam ujian praktek, kandidat harus memperoleh nilai minimum 70 % untuk setiap spesimen yang diujikan. Lihat Lampiran D untuk panduan mengenai pembobotan persentase ujian praktek.

14 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

8.6

Materi ujian Level 3

Penilaian ujian dasar dan ujian metode-utama harus dilakukan secara terpisah. Agar dapat memenuhi persyaratan sertifikasi, kandidat harus telah lulus, dalam ujian dasar dan ujian metode-utama. 8.7 Materi ujian Ujian dasar Level 3

8.7.1 Ujian dasar harus terdiri dari soal, yang dipilih melalui cara yang tidak dapat diprediksi, yang diambil dari kumpulan soal ujian dasar terkini yang dimiliki oleh lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Kandidat harus disyaratkan untuk menjawab minimum sejumlah soal pilihan berganda sesuai dengan Tabel 4.

Tabel 4 Jumlah minimum soal ujian dasar yang disyaratkan


Bagian A B Subyek Pengetahuan teknis dalam ilmu bahan, teknologi proses, dan tipe diskontinuitas Pengetahuan kualifikasi dan sistem sertifikasi lembaga sertifikasi berdasarkan SNI ini. Bagian ujian ini dapat berupa ujian buka-buku. Pengetahuan umum mengenai sekurangnya empat metode seperti yang disyaratkan untuk Level 2 dan dipilih oleh kandidat dari metode dalam lingkup SNI ini. Dari keempat metode ini, sekurangnya satu harus berupa metode volumetrik (UT atau RT). Jumlah soal 25 10 15 untuk setiap metode uji (total 60)

8.7.2 Ujian dasar sebaiknya lulus terlebih dahulu dan tetap valid dengan syarat ujian metoda utama pertama lulus dalam waktu lima tahun sejak lulus ujian dasar. 8.7.3 Agar lulus dalam ujian ini, kandidat harus memperoleh nilai minimum 70 % dalam setiap tiga bagian ujian (A, B dan C). 8.8 Materi Ujian Ujian metode-utama Level 3

8.8.1 Ujian metode utama harus terdiri dari soal, yang dipilih melalui cara yang tidak dapat diprediksi, yang diambil dari kumpulan soal ujian metode utama terkini yang dimiliki oleh lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang. Kandidat harus disyaratkan untuk menjawab minimum sejumlah soal pilihan berganda sesuai dengan Tabel 5. 8.8.2 Semua kandidat ujian metode-utama Level 3 harus lulus seluruh ujian praktek Level 2, yang dinilai sesuai dengan sub-butir 8.5.3, dalam sektor dan metode yang sesuai, termasuk penyusunan instruksi praktis untuk Level 1 (lihat sub-butir 8.4.9). 8.8.3 Agar lulus dalam ujian metode-utama, kandidat harus memperoleh nilai minimum 70 % dalam setiap bagian ujian (D, E dan F).

15 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Tabel 5 Jumlah minimum soal ujian metode-utama yang disyaratkan


Bagian D Subyek Pengetahuan Level 3 yang berkaitan dengan metode uji. Aplikasi metode UTR dalam sektor terkait, termasuk code, standar, spesifikasi dan prosedur. Bagian ujian ini dapat berupa ujian buka-buku dalam hal code, standar, spesifikasi dan prosedur. Menyusun satu atau lebih prosedur UTR dalam sektor yang relevan. Code, standar, spesifikasi dan prosedur harus tersedia untuk kandidat. Lihat Lampiran E untuk panduan mengenai prosentase pembobotan ujian prosedur UTR. Bagi kandidat yang telah menyusun suatu prosedur UTR dalam ujian Level 3, lembaga sertifikasi dapat mengganti penyusunan prosedur dengan analisis kritis mengenai prosedur UTR yang ada yang mencakup metode dan sektor yang relevan Jumlah Soal 30

20

9 9.1

Ujian kualifikasi Pelaksanaan Umum

9.1.1 Seluruh ujian harus dilaksanakan di pusat ujian yang ditetapkan, diakui dan dipantau oleh lembaga sertifikasi, baik secara langsung maupun melalui lembaga kualifikasi berwenang. 9.1.2 Sebelum dimulainya ujian, kandidat harus melapor ke penguji atau pengawas ujian untuk memperlihatkan bukti identitas yang valid. 9.1.3 Setiap kandidat yang pada saat pelaksanaan ujian tidak mematuhi peraturan ujian, atau yang melakukan kecurangan, atau membantu melakukan kecurangan, tidak diizinkan mengikuti ujian lebih lanjut untuk periode satu tahun. 9.1.4 Ujian harus disahkan oleh seorang penguji. Ujian harus diawasi dan dievaluasi oleh seorang penguji, atau oleh salah satu atau lebih pengawas ujian yang berada dibawah tanggung jawab penguji. 9.1.5 Seorang penguji harus bertanggung jawab untuk penilaian ujian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan atau disahkan oleh lembaga sertifikasi. Seorang penguji tidak diizinkan untuk menguji kandidat manapun yang telah dilatihnya untuk ujian, atau kandidat yang bekerja pada pihak yang mempekerjakan yang sama dengannya. 9.1.6 Dengan persetujuan lembaga sertifikasi, kandidat ujian praktek dapat menggunakan peralatan UTR yang dimilikinya. 9.2 Ujian ulang

9.2.1 Seorang kandidat yang gagal dalam memperoleh nilai lulus yang disyaratkan untuk sertifikasi dapat diuji ulang dua kali dalam setiap bagian ujian, dimana ujian ulang dilakukan tidak lebih cepat dari 30 hari setelah ujian terdahulu dan tidak lebih lama dari lima tahun setelah ujian terdahulu. Lembaga sertifikasi dapat menggunakan kebijaksanaannya untuk
16 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

mengizinkan ujian ulang yang lebih cepat dalam situasi dimana kandidat mendapat pelatihan lanjutan yang dapat diterima oleh lembaga sertifikasi.
CATATAN Dalam konteks ini, bagian ujian mengacu pada: ujian umum, ujian spesifik dan ujian praktek untuk Level 1 dan 2; ujian dasar Bagian A, B dan C untuk Level 3; ujian metode-utama Bagian D, E dan F untuk Level 3.

9.2.2 Kandidat yang gagal dalam ujian ulang kedua dapat mengajukan dan harus mengikuti ujian yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk kandidat baru. 9.3 Pengecualian ujian

9.3.1 Seseorang yang bersertifikat Level 1 atau Level 2 yang berpindah sektor atau menambah sektor lain dalam metode UTR yang sama harus disyaratkan untuk mengambil ujian spesifik dan praktek saja pada sektor baru untuk metode tersebut. 9.3.2 Seseorang yang bersertifikat Level 3 yang berpindah sektor atau menambah sektor lain dalam metode UTR yang sama tidak perlu mengulang ujian dasar maupun pengetahuan Level 3 terkait metode uji (Bagian D pada tabel 5) pada ujian metode-utama.

10 10.1

Sertifikasi Administrasi

Kandidat yang memenuhi seluruh persyaratan untuk sertifikasi harus diberi sertifikat dan/atau kartu terkait oleh lembaga sertifikasi. 10.2 10.2.1 a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) Sertifikat dan/atau kartu Sertifikat dan/atau kartu terkait sekurangnya harus mencantumkan:

nama lengkap orang yang disertifikasi, tanggal sertifikasi, masa berlaku sertifikasi, level sertifikasi, nama lembaga sertifikasi, metode UTR, sektor yang dapat diterapkan, nomor identitas personel, tanda tangan orang yang disertifikasi, foto personel yang disertifikasi, tanda untuk mencegah pemalsuan kartu, misalnya cold seal, lapisan plastik, dll mencantumkan tanda tangan, pada sertifikat, wakil yang berwenang lembaga sertifikasi.

Ruang khusus dapat disediakan pada sertifikat dan/atau kartu untuk pernyataan batasan dan untuk tanda tangan serta cap pihak yang mempekerjakan yang memberikan kewenangan kepada pemegang sertifikat untuk bekerja dan mempertanggungjawabkan hasil uji.

17 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

10.3

Masa berlaku

10.3.1 Masa berlaku tidak boleh melebihi lima tahun sejak tanggal sertifikasi yang tercantum pada sertifikat atau kartu. 10.3.2 Sertifikasi tidak valid jika:

a) diputuskan oleh lembaga sertifikasi setelah mengevaluasi bukti pelanggaran, b) seseorang tidak dapat memenuhi persyaratan ketajaman penglihatan sub-butir 7.2.1 a), c) terdapat jeda waktu tidak bekerja pada pekerjaan seseorang dalam lingkup sertifikat hingga batas waktu yang disyaratkan untuk sertifikasi ulang, atau d) seseorang gagal dalam sertifikasi ulang, hingga batas waktu dimana seseorang memenuhi persyaratan untuk sertifikasi ulang atau sertifikasi awal. 10.4 Perpanjangan

10.4.1 Sebelum habisnya masa berlaku pertama, sertifikasi dapat diperpanjang oleh lembaga sertifikasi untuk periode baru dengan masa berlaku yang sama, asalkan pemegang sertifikat menyiapkan bukti dokumentasi sebagai berikut: a) pemenuhan persyaratan penglihatan pada sub-butir 7.2.1 a) selama 12 bulan terakhir, dan b) pemenuhan aktivitas kerja yang berkelanjutan, relevan dengan sertifikasi, tanpa jeda waktu tidak bekerja. 10.4.2 Jika kriteria pada sub-butir 10.4.1. b) untuk perpanjangan tidak terpenuhi, seseorang harus mengikuti aturan yang sama seperti sertifikasi ulang (lihat sub-butir 10.5). 10.5 10.5.1 Sertifikasi ulang Umum

Sebelum selesainya setiap masa berlaku kedua, atau sekurangnya setiap sepuluh tahun, personel yang bersertifikat harus disertifikasi ulang oleh lembaga sertifikasi untuk periode yang sama, dengan syarat personel tersebut memenuhi kriteria sub-butir 10.4.1 a) untuk perpanjangan dan memenuhi persyaratan sebagai berikut. 10.5.2 Level 1 dan 2

Seseorang harus lulus dalam ujian praktek sesuai dengan kompetensi yang dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan dalam lingkup sertifikat, sesuai berikut: a) Lihat Lampiran D untuk panduan pada subyek yang dicakup dan prosentase pembobotannya dalam ujian praktek. Jika seseorang gagal memperoleh nilai sekurangnya 70 % untuk setiap spesimen yang diujikan, dua kali ujian ulang pada ujian sertifikasi ulang harus diperbolehkan dalam waktu 12 bulan sejak ujian sertifikasi ulang yang pertama. b) Pada kasus adanya kegagalan dalam dua uji ulang yang diperbolehkan, seseorang tidak disertifikasi ulang dan, untuk memperoleh kembali sertifikasi untuk level, sektor dan metode tersebut, seseorang harus mengajukan sertifikasi baru. Jika seseorang memiliki sertifikasi valid dalam suatu sektor yang berbeda pada metode yang sama, pengecualian dalam ujian umum diperbolehkan.

18 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

10.5.3 10.5.3.1 oleh:

Level 3 Seseorang harus menyediakan bukti mengenai kualifikasi lanjutan yang diperkuat

a) pemenuhan persyaratan Level 2 pada sub-butir 10.5.2 untuk ujian praktek dan persyaratan Level 3 pada sub-butir 10.5.3.2 untuk ujian tertulis, atau b) pemenuhan persyaratan sub-butir 10.5.3.3 untuk sistem kredit terstruktur (jika sistem seperti itu tersedia dalam skema sertifikasi). Seseorang dapat memilih antara ujian atau sistem kredit untuk sertifikasi ulang. Jika sistem kredit dipilih dan mensyaratkan dokumen-dokumen pihak yang mempekerjakan atau akses terhadap pernyataan pihak yang mempekerjakan, yang bersangkutan harus menyediakan pernyataan tertulis kepada lembaga sertifikasi mengenai persetujuan pihak yang mempekerjakan. 10.5.3.2 Lulus dalam ujian tertulis yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.

a) Seseorang harus lulus ujian yang terdiri dari minimum 20 soal mengenai aplikasi metode uji pada sektor yang diujikan yang menunjukkan pemahaman mengenai standar, code atau spesifikasi yang berlaku, serta teknologi yang dterapkan. Jika seseorang gagal memperoleh nilai sekurangnya 70 % dalam ujian sertifikasi ulang harus diperbolehkan maksimum dua kali ujian ulang dalam ujian sertifikasi ulang. Seluruh ujian yang akan dilaksanakan harus dalam periode waktu 12 bulan, kecuali diperpanjang oleh lembaga sertifikasi. b) Dalam kasus adanya kegagalan pada dua kali ujian ulang yang diperbolehkan, seseorang harus tidak disertifikasi ulang dan, untuk memperoleh kembali sertifikasi pada sektor dan metode terkait harus disyaratkan untuk lulus dalam ujian metode-utama yang sesuai. 10.5.3.3 Pemenuhan persyaratan sistem kredit terstruktur, bila diberikan oleh lembaga sertifikasi, sesuai dengan Lampiran F. Seseorang yang mengajukan dan tidak memenuhi persyaratan sistem kredit harus disertifikasi ulang sesuai dengan sub-butir 10.5.3.1.a). Dalam kasus kegagalan ujian sertifikasi ulang pertama, hanya satu pengulangan ujian sertifikasi ulang yang dapat diperbolehkan dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pengajuan sertifikasi ulang melalui sistem kredit terstruktur.

11

Arsip

11.1 Lembaga sertifikasi atau lembaga kualifikasi berwenang harus bertanggung jawab dalam memelihara: a) daftar terkini mengenai semua personel yang bersertifikat yang diklasifikasikan menurut level, metode UTR, dan sektor, b) arsip terpisah untuk setiap kandidat yang belum bersertifikat, sekurangnya lima tahun sejak tanggal pengajuan, dan c) arsip terpisah untuk personel yang bersertifikat dan untuk setiap personel yang sertifikatnya telah kadaluarsa yang meliputi: formulir pengajuan, dokumen ujian seperti soal ujian, jawaban, deskripsi spesimen, rekaman, hasil uji, prosedur tertulis dan lembar nilai,
19 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

dokumen perpanjangan dan sertifikasi ulang, termasuk bukti mengenai ketajaman penglihatan dan aktivitas berlanjut, serta alasan mengenai pembatalan sertifikasi

11.2 Arsip harus disimpan pada kondisi yang aman dan rahasia selama sertifikasi masih valid dan untuk sekurangnya satu siklus sertifikasi setelah kadaluarsanya sertifikat.

12

Pengenalan metode UTR atau sektor baru

12.1 Untuk suatu skema sertifikasi baru, atau jika suatu metode UTR baru atau sektor baru ditambahkan ke dalam skema sertifikasi yang ada, lembaga sertifikasi dapat menunjuk personel terkualifikasi yang tepat sebagai penguji dalam penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian ujian kualifikasi secara temporer, selama suatu periode yang tidak melebihi tiga tahun sejak tanggal implementasi skema atau metode/sektor baru. Periode implementasi selama tiga tahun tersebut tidak akan digunakan oleh lembaga sertifikasi sebagai cara untuk mensertifikasi kandidat yang tidak memenuhi seluruh persyaratan kualifikasi dan sertifikasi dalam SNI ini. 12.2 a) b) c) d) Personel berkualifikasi harus: memiliki pengetahuan dasar prinsip UTR dan pengetahuan khusus yang berhubungan dengan sektor industri, memiliki pengalaman di sektor industri dalam hal penerapan metode UTR, memiliki kemampuan untuk melakukan ujian, serta mampu untuk interpretasi soal ujian dan hasil ujian.

12.3 Dalam dua tahun sejak tanggal penunjukan, para penguji harus memperoleh sertifikasi dengan memenuhi persyaratan untuk sertifikasi ulang yang tercantum dalam subbutir 10.5.3.1 a).

20 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran A
(informatif) Sektor

Ketika menetapkan suatu sektor, lembaga sertifikasi dapat menstandardisasi sesuai dengan daftar dibawah ini. Hal ini tidak menghalangi pengembangan sektor-sektor tambahan untuk memenuhi kebutuhan nasional. a) Sektor produk Terdiri dari: 1) cor-an (bahan fero dan non-fero); 2) tempa-an (seluruh tipe tempa-an: bahan fero dan non-fero); 3) las (seluruh tipe las, termasuk solder, untuk bahan fero dan non-fero); 4) pipa dan tube (bahan fero dan non-fero seamless, dilas, termasuk produk plat untuk manufaktur pipa dilas); 5) wrought products, kecuali tempa-an (pelat, batangan balok (bar), batangan bulat (rods)). b) Sektor industri Menggabungkan sejumlah sektor produk, termasuk seluruh atau beberapa produk atau bahan tertentu (misal bahan fero dan non-fero , atau non logam seperti keramik, plastik dan komposit): 1) pabrikasi; 2) pengujian sebelum dan dalam penggunaan, termasuk pabrikasi; 3) pemeliharaan rel kereta; 4) penerbangan. Ketika menetapkan suatu sektor industri, lembaga sertifikasi harus mendefinisikan dengan tepat mengenai produk yang dicakup dalam dokumentasi yang telah dipublikasikan. Seseorang yang bersertifikat dalam suatu sektor industri dapat pula dianggap sebagai pemegang sertifikasi dalam sektor produk individual yang merupakan bagian dari sektor industri tersebut. Sertifikasi sektor industri terdiri dari tiga level kompetensi dalam semua metode UTR, atau dapat dibatasi pada metode atau level tertentu. Meskipun demikian, lingkup sertifikasi sebaiknya dijelaskan pada sertifikat.

21 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran B
(normatif) Laporan induk spesimen

Setiap laporan induk spesimen harus dihimpun dan disahkan oleh penguji dari sekurangnya dua laporan independen dari pengujian yang dilakukan oleh personel bersertifikat Level 2 atau Level 3 dengan pengalaman sekurangnya dua tahun dalam penerapan metode UTR yang spesimennya akan digunakan. Laporan uji independen harus disimpan sebagai bagian rekaman laporan induk. Laporan induk tidak perlu ditandatangani oleh personel yang melakukan uji independen, karena laporan akan disimpan, tapi laporan induk harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh seorang penguji. Laporan harus mencakup sekurangnya informasi sebagai berikut: a) nama dan logo lembaga sertifikasi; b) nomor identifikasi spesimen; c) tipe produk; d) bahan; e) dimensi; f) metode/teknik UTR yang digunakan; g) prosedur UTR (peralatan, kalibrasi/penyetelan, kondisi pengoperasian); h) isi diskontinuitas; i) j) diskontinuitas yang harus dilaporkan oleh kandidat (wajib); dihimpun dari uji independen yang dilakukan oleh (identifikasi dua personel penguji);

k) validasi oleh penguji (nama, tanda tangan, nomor identifikasi personel yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi) pada kolom tanggal.

22 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran C
(normatif) Spesimen Level 1 dan 2

Jumlah minimum dan tipe spesimen Level 1 dan 2 untuk ujian praktek
Sektor produk Metode/Level UT1 UT2 RT1 RT2 ET1 ET2 MT1 MT2 PT1 PT2 LT1 LT2 VT1 VT2 AT1 AT2 ST1 ST2 TT1 Cor-an Tempaan Las 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2+12rs 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1+2ds 1 1 1+2ds 1 1 1+2ds 1 1 1+2ds 1 1 1+2ds 1 TT2

2 1+2ds 1+2ds 2 1+2ds 1+2ds 2 1+2ds 1+2ds 2 1+2ds 1+2ds 2 1+2ds 1+2ds

2 2+12rs 2 2 2+12rs 2 2

Pipa dan 2 Tube wrought products 2

Jika ujian mensyaratkan pengujian lebih dari satu luasan atau volume, maka luasan atau volume kedua atau yang berikutnya harus berbeda dalam hal karakteristik, seperti wujud, spesifikasi bahan, bentuk, ukuran, dan tipe diskontinuitas produk, dari luasan atau volume yang diujikan sebelumnya. Untuk ujian RT, kandidat Level 1 dan 2 harus membuat radiograf sekurangnya dua volume kecuali untuk kandidat Level 2 yang memiliki sertifikasi Level 1, dimana sekurangnya satu volume harus dibuat hasil radiografinya. Untuk ujian LT yang melibatkan pressure change dan tracer gas, sekurangnya satu volume harus diujikan untuk masing-masing. Untuk ujian AT, diskontinuitas dapat diganti dengan diskontinuitas buatan. Kandidat Level 1 harus memperagakan kemampuan memasang peralatan, menguji sensitivitasnya dan merekam data pengujian. Kandidat Level 2 juga harus memperagakan kemampuan untuk interpretasi dan memeriksa sekurangnya dua kumpulan data uji yang direkam sebelumnya.

Sektor industri (yang mencakup dua atau lebih produk) Ujian praktek harus mencakup sekurangnya tiga pengujian luasan atau volume terpisah. Spesimen yang diujikan harus mewakili seluruh produk, atau harus dipilih secara acak oleh penguji dari rentang produk dari sektor tersebut. Untuk interpretasi film radiografi, radiograf yang diinterpretasi tidak boleh kurang dari delapan untuk setiap sektor produk relevan yang dicakup oleh suatu sektor industri. CATATAN Untuk panduan dalam hal spesimen, lihat Daftar Pustaka [3]

rs radiograf ds kumpulan data

23 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran D
(informatif) Pembobotan ujian praktek Level 1 dan 2

Panduan dalam pembobotan persentase Subyek Bagian 1: Pengetahuan mengenai peralatan UTR a) Pengecekan kendali dan fungsi dari sistem b) verifikasi penyetelan Total Bagian 2: Penerapan metode UTR a) Preparasi spesimen (seperti kondisi permukaan), termasuk uji visual b) Untuk level 2, pemilihan teknik UTR dan penentuan kondisi pengoperasian c) Penyetelan peralatan UTR d) Pelaksanaan uji e) Prosedur pasca pengujian (seperti demagnetisasi, pembersihan, pemeliharaan) Total Bagian 3: pendeteksian diskontinuitas dan pelaporan a) Pendeteksian diskontinuitas yang wajib dilaporkan b) Karakterisasi (tipe, posisi, orientasi, dimensi yang tampak, dll.) c) Untuk level 2, evaluasi terhadap kriteria code, standar, spesifikasi atau prosedur d) Pembuatan laporan uji Total Bagian 4: Penulisan instruksi UTR (untuk kandidat Level 2)
b a

Level 1 %

Level 2 %

10 10 20

5 5 10

5 N/A 15 10 5 35

2 7 5 5 1 20

20 15 N/A 10 45

15 15 15 10 55

a) Prakata (lingkup, dokumen acuan), status dan kewenangan b) Personel c) Peralatan yang akan digunakan, termasuk penyetelan d) Produk (uraian atau gambar, termasuk daerah pemeriksaan dan tujuan uji) e) Kondisi uji, termasuk preparasi untuk pengujian f) Instruksi rinci untuk penerapan pengujian g) Perekaman dan klasifikasi hasil uji h) Pelaporan hasil uji Total
a c

1 1 3 2 2 3 2 1 15 100 100

Nilai keseluruhan untuk bahan praktek

Seorang kandidat yang gagal melaporkan diskontinuitas yang ditentukan pada laporan induk spesimen sebagai kewajiban para kandidat untuk melaporkan ketika melakukan pengujian dalam kondisi yang ditentukan pada laporan induk diberikan nilai nol untuk Bagian 3 pada ujian praktek yang terkait dengan spesimen yang diujikan. Kandidat Level 2 disyaratkan untuk membuat instruksi UTR, yang sesuai untuk personel Level 1, untuk suatu spesimen yang dipilih oleh penguji. Apabila kandidat Level 2 menguji suatu spesimen yang tidak mensyaratkan instruksi UTR, maka nilai dihitung sebagai prosentase dari nilai sisa 85. Agar lulus ujian, kandidat harus mencapai nilai tidak kurang dari 70% dalam bagian ujian tertulis instruksi UTR, misal nilai 10,5 dari nilai tertinggi 15,0 yang diperbolehkan.

24 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran E
(informatif) Pembobotan ujian prosedur Level 3

Panduan dalam pembobotan prosentase


Subyek Bagian 1: Umum a) Ruang lingkup (lingkup penerapan, produk) b) Pengendalian dokumen c) Acuan normatif dan informasi pelengkap Subtotal Bagian 2: Personel UTR Bagian 3: Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan uji a) Peralatan UTR utama (termasuk menentukan status kalibrasi dan pemeriksaan kelaikan pra-pengujian) b) Peralatan tambahan (blok referensi dan kalibrasi, bahan habis pakai, alat ukur, alat bantu penglihatan, dll.) Subtotal Bagian 4: Benda uji a) Kondisi fisik dan preparasi permukaan (temperatur, akses, pelepasan pelindung, kekasaran, dll) b) Uraian mengenai luasan atau volume yang akan diuji, termasuk uraian titik referensi c) Diskontinuitas yang dicari Subtotal Bagian 5: Kinerja uji a) Metode UTR dan teknik yang akan digunakan b) Penyetelan peralatan c) Melakukan uji (termasuk acuan terhadap instruksi UTR) d) Karakterisasi diskontinuitas Subtotal Bagian 6: Kriteria keberterimaan Bagian 7: Prosedur pasca uji a) Disposisi produk yang tidak sesuai (pelabelan, pemisahan) b) Restorasi lapisan pelindung (bila disyaratkan) Subtotal Bagian 8: Pembuatan laporan uji Bagian 9: Presentasi keseluruhan Total 2 1 3 5 10 100 10 10 10 10 40 7 1 1 3 5 10 10 20 2 2 4 8 2 % maks.

25 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Lampiran F
(normatif) Sistem kredit terstruktur untuk sertifikasi ulang Level 3

Pada sistem ini, kandidat Level 3 memperoleh kredit untuk partisipasi dalam beragam aktivitas UTR yang tercantum di bawah ini pada saat lima tahun sebelum sertifikasi ulang. Pembatasan dilakukan pada jumlah nilai maksimum yang dapat diperoleh setiap tahun, dan dalam semua aktivitas selama lima tahun, untuk menjamin pemerataan cakupan aktivitas.
Nilai yang Nilai Nilai sesuai untuk maksimum minimum per setiap artikel per tahun per periode lima (atau fungsi) artikel tahun per artikel Nilai maksimum per periode lima tahun per artikel

Artikel

Aktivitas

Keanggotaan asosiasi UTR, menghadiri seminar, simposium, konferensi, 1 dan/atau kursus yang menyangkut UTR 1 dan ilmu pengetahuan & teknologi terkait Berpartisipasi dan berkontribusi dalam 2.1 pertemuan panitia teknis atau gugus 1 kerja bidang UTR Penyelenggara (convenorship) dalam 1 2.2 pertemuan panitia teknis atau gugus kerja bidang UTR Penelitian atau kontribusi teknis/ilmiah 3 3 pada suatu publikasi terkait UTR Melaksanakan pelatihan UTR (per 2 4 1 jam) dan/atau ujian UTR (per ujian) Bertanggung jawab terhadap fasilitas 5 UTR, pusat pelatihan UTR atau fasilitas 10 ujian UTR (untuk setiap setahun penuh) Pengembangan profesional dengan 6 10 suatu komponen ujian Agar dapat mengikuti sertifikasi ulang, nilai minimum 70 harus sertifikat, sedangkan nilai maksimum 25 per tahun harus diperoleh.

10

20

8 6 10 10 20

20 a

20 30 30 50 30

dicapai selama lima tahun validnya

Sebagai tambahan dalam pengajuan sertifikasi ulang, kandidat harus menyerahkan bukti pemenuhan kriteria yang tercantum dalam tabel ini, sebagai berikut: - Bukti keanggotaan asosiasi UTR atau kehadiran dalam acara terkait UTR yang dijelaskan pada Artikel 1 yang dapat dibuktikan kebenarannya; - Agenda dan daftar kehadiran untuk pertemuan-pertemuan yang tercantum dalam Artikel 2.1 dan 2.2; - Uraian singkat mengenai penelitian dan pengembangan dan/atau salinan publikasi ilmiah sesuai Artikel 3. Jika terdapat lebih dari satu penulis, penulis utama harus menentukan nilai untuk penulis lainnya; - Ringkasan mengenai pelatihan dan/atau ujian yang dihasilkan sesuai Artikel 4; - Untuk setiap sertifikat, bukti mengenai aktivitas kerja per tahun sesuai Artikel 5; - Untuk setiap sertifikat, bukti terdokumentasi mengenai kelulusan dalam ujian praktek sesuai Artikel 6. Komponen ujian terdiri dari ujian praktek dengan menggunakan spesimen yang relevan di pusat ujian yang diakui oleh lembaga sertifikasi. Nilai sepuluh dapat diraih untuk setiap spesimen yang berhasil diujikan.
a

Tidak dapat diterapkan jika pemegang sertifikat Level 3 juga memegang sertifikat level 2 dengan lingkup yang sama.

26 dari 27

SNI ISO 9712:2008

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Bibliografi

[1]

ANSI/ASNT CP-189:2001, American National Standard for Qualification and Certification of Non-destructive Testing Personnel, Appendix B, Training Outlines and References. American Society for Non-destructive Testing Inc., P.O. Box 28518, Columbus, OH 43228-0518 USA, Tel.: (1) 614-274-6003, Fax.: (1) 614-274-6899 IAEA-TECDOC-628/Rev.1:2002, Training Guidelines in Non-destructive Testing Techniques. INIS Clearinghouse, International Atomic Energy Agency, P.O. Box 100, Wagramer Strasse 5, A-1400 Vienna, Austria, Tel.: (43) 1 2600 22880 or 222866, Fax.: (43) 1 2600 29882; e-mail: chouse@iaea.org EFNDT/S/02, Specification for Practical Examination Specimens. European Certification Process (ECP) document, issue 1 rev. E 23, September 2001. European Federation for Non-Destructive Testing (EFNDT) Secretariat at BINDT, 1 Spencer Parade, NN1 5AA Northampton (United Kingdom). e-mail: enquiries@bindt.org; web: http://www.bindt.org

[2]

[3]

27 dari 27

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id

Anda mungkin juga menyukai