TUMBUH
Bertambahnya ukuran-ukuran fisik Tinggi, berat badan, lingkar kepala
KEMBANG
Bertambahnya kemampuan / fungsi individu Gerak kasar, halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, sosial - kemandirian, kecerdasan
(= jasmani, rohani, sosial, + moral, = fisis, kognitif, emosi-sosial, moral, = kognitif, afektif, psikomotor ) dll.
ditentukan oleh faktor INTRINSIK (genetik- heredokonstitusional) + EKSTRINSIK ( lingkungan) Peran lingkungan : mencukupi kebutuhan dasar: Tumbuh Kembang Anak
Ibu, pengganti Ibu Ayah, adik-kakak,pengasuh, mainan, norma, aturan stimulasi Pelayanan kesehatan,pendidikan, tetangga, teman,
Biopsikososial
(Kobayashi, 1985; Bronfenbrenner, 1986; Sularyo, 1989; Ismael, 1991, Needlman, 2000)
PSIKOSOSIAL (ASIH & ASAH) : ASIH : kasih sayang, perhatian, penghargaan, pemenuhan kebutuhan segera, dll.
ASAH: stimulasi bicara, gerak, bermain, sosial, moral, kogniitf, pendidikan dll
Lingk. MINI (ayah, kakak-adik, pengasuh, sarana dll) : Ayah : umur, tinggi, pendidikan, pekerjaan /penghasilan, pengetahuan, sikap & perilaku, penyakit, riwayat pernikahan, perencanaan punya anak. Kakak/adik serumah : jumlah, jarak umur, kesehatan (gizi, imunisasi, kelainan bawaan, gangguan tumbuh kembang) Pengasuh : pendidikan, pengetahuan, sikap, perilaku, aturan, nilai-nilai, penghargaan, hukuman dll Sarana : mainan, sanitasi rumah (air, cahaya, udara,dll.) Lingk. MESO: tetangga (ekonomi, sikap, perilaku) teman, sarana bermain, kualitas posyandu, Puskesmas, pendidikan (PAUD BKB), sanitasi lingkungan, adat-budaya dll. Lingk. MAKRO : kepedulian petugas, pejabat, profesi program dll
ANAMNESIS : - Kecurigaan orangtua sangat penting - Riwayat perkembangan sebelumnya - Faktor-faktor risiko
LINGKARAN KEPALA
MENCERMINKAN VOLUME INTRAKRANIAL, MENAKSIR PERTUMBUHAN OTAK. RERATA DARI 3 KALI PENGUKURAN. ACUANNYA : KURVE LINGKAR KEPALA (NELLHAUS) PERTUMBUHAN PALING PESAT: 6 BULAN PERTAMA (34 CM 44 CM). 1 THN 47 CM, 2 THN 49 CM, DEWASA 54 CM
HASIL PERTUMBUHAN PADA SUATU WAKTU KEADAAN/STATUS GIZI KEADAAN GIZI MERUPAKAN BAGIAN DARI PERTUMBUHAN PROSES PERTUMBUHAN PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI BERKALA : - DOWNWARD CENTILE CROSSING - UPWARD CENTILE CROSSING - FLATTERING
Tengkurap bolak balik Duduk tanpa pegangan Berdiri berpegangan Berdiri tanpa berpegangan Berdiri sendiri Berjalan lancar Lari
5.4 bulan 6.8 bulan 8.5 bulan 11.6 bulan 13.7 bulan 14.9 bulan 19.9 bulan
P90 Denver II
Tertawa Berteriak, mengoceh Memanggil mama, papa Bicara 2 kata Bicara 6 kata Menunjuk gambar
3.1 bln 4.3 bln 13.3 bln 16.5 bln 21.4 bln 23.6 bln
Personal-sosial
Tersenyum spontan Memasukan mainan/ kue ke mulut Bertepuk tangan Melambaikan tangan (da-da) Gerak halus Memegang mainan Memasukan mainan ke cangkir Mencoret-coret Menumpuk mainan
P 90 Denver II
2.1 bln 6.5 bln 11.4 bln 14 bln 3.9 bln 10.9 bln 16.3 bln 20.6 bln
(Palfrey, 1987)
1994 : 60 % melakukan skrining : 15 25 % dgn instrumen baku, 75 85 % : clinical judgment ( Glascoe, 1996) Clinical judgment : menjaring < retardasi mental ringan, gangguan emosi (Pediatric Practice Research Group, 1993)
Prosedur relatif cepat, sederhana, murah Menemukan kecurigaan gangguan / penyimpangan Populasi asimtomatik tetapi berisiko
(WHO, Blackman, 1992)
Denver II
Frankenburg dkk (1990), 2096 anak di Colorado (1031 laki-laki, 1065 perempuan) umur 2 mgg - 6,5 thn Kulit putih 53,9 %, Hispanic 27,8%, Negro 17,5 %, lain-lain 0,8%. Pendidikan tinggi 36,2%, sedang 34 %, rendah 30 % Perkotaan 69,51%, desa 14,8 %, semi desa 15,7 %
DENVER II
Personal sosial
Umur
16 bln 90
6 thn
25 50 75 Gerak halus Mencoret-coret adaptif Menaruh kubus di cangkir Bahasa/bicara/ komunikasi L L 1 kata 2 kata
90
6 thn
Probabilitas
80 % 75 % 55 % 41 % 40 % Tdk bermakna Tdk bermakna Tdk bermakna
(Glascoe, 1996)
TINDAK LANJUT
PEM. DIAGNOSTIK + INTERVENSI DINI
tergantung kasus, sarana iptekdok, SDM idealnya : TIM TERPADU segera, simultan, berkelanjutan
Pada anak lebih merupakan upaya pengembangan dari pada pengembalian karena banyak fungsi belum sempat berkembang. Habilitasi
Menurut waktu kejadian: Bawaan lahir (congenital) Didapat (acquired) Menurut pola riwayat perjalanan penyakit: Sementara (transient) Menetap (static) Berlanjut (progresif)
Transient
Congenital
Brachial plexus injury
Static
Cerebral palsy Spina bifida Retardation
Progressive
Muscular dystrophy Spinal muscular atrophy Cystic fibrosis Juvenile rheumatoid arthritis Collagen vascular disease
Acquired
Guillain-Barre syndrome
Skoliosis. Anak cacat fisik berisiko mendapat skoliasis paralitik karena kelemahan atau asimetris tonus tubuh. Perkembangan panggul abnormal dengan retensi atau exagerasi sikap. Perkembangan tungkai. Abnormal dalam perbandingan panjang dan deformitas rotasional. Mobilitas (gerak)
Baik
Meragukan Buruk
<24
24 - 36 >36
<30
30-61 >61
Dikutip dari Green L, Greenberg GM, Hurwitz E. Primary care of children with cerebral palsy. Clin Fam Pract 2003;5:243-53.
Penutup
Deteksi dini yang merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif / menyeluruh penyimpangan tumbuh kembang & mengenal faktor risiko (fisik, biomedis, psikososial) sangat diperlukan agar intervensi segera dapat dilakukan. Intervensi gangguan tumbuh kembang merupakan program yang komprehensif, kadang memerlukan waktu lama dengan keterlibatan tim multidisipliner. Peran orang tua dan lingkungan sangat menentukan keberhasilan program untuk mendapatkan anak yang berkembang seutuhnya.
Anak maupun anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan anak cacat mempunyai hak untuk: Menikmati hidup yang sempurna dan layak Mendapat perawatan khusus Mendapat kesempatan untuk pendidikan, latihan dan rekreasi, pelayanan kesehatan, pelayanan rehabilitasi serta persiapan untuk kesempatan kerja.
Anak, termasuk anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan anak yang cacat adalah masa depan suatu bangsa.
Terima kasih