Anda di halaman 1dari 5

KOMPRESI BIMANUAL

INTERNA
Kompresi Bimanual Interna adalah tangan kiri penolong dimasukan ke dalam vagina
dan sambil membuat kepalan diletakan pada forniks anterior vagina. Tangan kanan diletakan
pada perut penderita dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu
jari di depan serta jari-jari lain di belakang uterus. Sekarang korpus uteri terpegang antara 2
tangan antara lain, yaitu tangan kanan melaksanakan massage pada uterus dan sekalian
menekannya terhadap tangan kiri.
Kompresi bimanual interna melelahkan penolong sehingga jika tidak lekas member
hasil, perlu diganti dengan perasat yang lain. erasat !i"kinson mudah diselenggarakan pada
seorang multipara dengan dinding perut yang sudah lembek. Tangan kanan diletakkan
melintang pada bagian-bagian uterus, dengan jari kelingking sedikit di atas simfisis melingkari
bagian tersebut sebanyak mungkin, dan mengangkatnya ke atas. Tangan kiri memegang
korpus uteri dan sambil melakukan massage menekannya ke ba#ah ke arah tangan kanan dan
ke belakang ke arah promotorium.
Kompresi bimanual interna dilakukan saat terjadi perdarahan. erdarahan postpartum
adalah perdarahan lebih dari $%%-&%% ml selama 2' jam setelah anak lahir. Termasuk
perdarahan karena retensio plasenta. erdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala
I( lebih dari $%%-&%% "" dalam 2' jam setelah anak dan plasenta lahir )rof. !r. *ustam
+o"htar, +,, -../0.
,aemoragi" ost artum ),0 adalah hilangnya darah lebih dari $%% ml dalam 2' jam
pertama setelah lahirnya bayi )1illiams, -../0
, biasanya kehilangan darah lebih dari $%% ml selama atau setelah kelahiran )+arylin 2
!ongoes, 2%%-0.
erdarahan ost partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu3
- 2arly ostpartum 3 Terjadi 2' jam pertama setelah bayi lahir
- 4ate ostpartum 3 Terjadi lebih dari 2' jam pertama setelah bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan
post partum 3
-. +enghentikan perdarahan.
2. +en"egah timbulnya syok.
5. +engganti darah yang hilang.6rekuensi perdarahan post partum '7$--$ 8 dari seluruh
persalinan. Berdasarkan penyebabnya 3
-. 9toni uteri )$%-&%80.
2. *etensio plasenta )-&--:80.
5. Sisa plasenta )25-2'80.
'. 4aserasi jalan lahir )'-$80.
$. Kelainan darah )%,$-%,/80.
2TI;4;<I72=>2B9B
Tindakan kompresi bimanual interna ini akibat adanya perdarahan yang disebabkan karena
enyebab umum perdarahan postpartum adalah3
-. 9tonia ?teri
2. Sisa lasenta dan selaput ketuban
- elekatan yang abnormal )plasaenta akreta dan perkreta0
- Tidak ada kelainan perlekatan )plasenta se""enturia0
5.Inversio ?teri
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke
dalam kavum uteri
@. 9T;6ISI;4;<I
!alam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi
ke sana, atoni uteri dan subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga
pembuluh darah-pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempurna sehingga
perdarahan terjadi terus menerus. Trauma jalan lahir seperti epiostomi yang lebar, laserasi
perineum, dan rupture uteri juga menyebabkan perdarahan karena terbukanya pembuluh
darah, penyakit darah pada ibuA misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak
ada atau kurangnya fibrin untuk membantu proses pembekuan darah juga merupakan
penyebab dari perdarahan postpartum. erdarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada
keadaan sho"k hemoragik.
erbedaan perdarahan pas"a persalinan karena atonia uteri dan robekan jalan lahir adalah3
9tonia uteri )sebelum7sesudah plasenta lahir0.
-. Kontraksi uterus lembek, lemah, dan membesar )fundus uteri masih tinggi.
2. erdarahan terjadi beberapa menit setelah anak lahir.
5. Bila kontraksi lemah, setelah masase atau pemberian uterotonika, kontraksi yang lemah
tersebut menjadi kuat.
*obekan jalan lahir )robekan jaringan lunak0.
-. Kontraksi uterus kuat, keras dan menge"il.
2. erdarahan terjadi langsung setelah anak lahir. erdarahan ini terus-menerus.
enanganannya, ambil spekulum dan "ari robekan.
5. Setelah dilakukan masase atau pemberian uterotonika langsung uterus mengeras tapi
perdarahan tidak berkurang.erdarahan ostpartum akibat 9tonia ?teri
erdarahan postpartum dapat terjadi karena terlepasnya sebagian plasenta dari rahim dan
sebagian lagi belumA karena perlukaan pada jalan lahir atau karena atonia uteri. 9toni uteri
merupakan sebab terpenting perdarahan postpartum.
9tonia uteri dapat terjadi karena proses persalinan yang lamaA pembesaran rahim yang
berlebihan pada #aktu hamil seperti pada hamil kembar atau janin besarA persalinan yang
sering )multiparitas0 atau anestesi yang dalam. 9tonia uteri juga dapat terjadi bila ada usaha
mengeluarkan plasenta dengan memijat dan mendorong rahim ke ba#ah sementara plasenta
belum lepas dari rahim.
erdarahan yang banyak dalam #aktu pendek dapat segera diketahui. Tapi bila perdarahan
sedikit dalam #aktu lama tanpa disadari penderita telah kehilangan banyak darah sebelum
tampak pu"at dan gejala lainnya. ada perdarahan karena atonia uteri, rahim membesar dan
lembek.Terapi terbaik adalah pen"egahan. 9nemia pada kehamilan harus diobati karena
perdarahan yang normal pun dapat membahayakan seorang ibu yang telah mengalami
anemia. Bila sebelumnya pernah mengalami perdarahan postpartum, persalinan berikutnya
harus di rumah sakit. ada persalinan yang lama diupayakan agar jangan sampai terlalu lelah.
*ahim jangan dipijat dan didorong ke ba#ah sebelum plasenta lepas dari dinding rahim.
ada perdarahan yang timbul setelah janin lahir dilakukan upaya penghentian perdarahan
se"epat mungkin dan mengangatasi akibat perdarahan. ada perdarahan yang disebabkan
atonia uteri dilakukan massage rahim dan suntikan ergometrin ke dalam pembuluh balik. Bila
tidak memberi hasil yang diharapkan dalam #aktu singkat, dilakukan kompresi bimanual pada
rahim, bila perlu dilakukan tamponade utero vaginal, yaitu dimasukkan tampon kasa kedalam
rahim sampai rongga rahim terisi penuh. ada perdarahan postpartum ada kemungkinann
dilakukan pengikatan pembuluh nadi yang mensuplai darah ke rahim atau pengangkatan
rahim.
lasenta sudah terlepas dari dinding rahim namun belum keluar karena atoni uteri atau
adanya lingkaran konstriksi pada bagian ba#ah rahim )akibat kesalahan penanganan kala III0
yang akan menghalangi plasenta keluar )plasenta inkarserata0.
Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan tetapi bila sebagian
plasenta sudah lepas maka akan terjadi perdarahan. Ini merupakan indikasi untuk segera
mengeluarkannya.lasenta mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau rektum
penuh. ;leh karena itu keduanya harus dikosongkan.Sehingga untuk mengatasi perdarahan
tersebut diatas harus dilakukan Kompresi Bimanual Interna.
!. +9=I62ST9SI K4I=IK7T9=!9 !9= <2B949
<ejala Klinis umum yang terjadi adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak )C $%%
ml0, nadi lemah, pu"at, lo"hea ber#arna merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi
syok hipovolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual.<ejala Klinis berdasarkan
penyebab3
a. 9tonia ?teri3
<ejala yang selalu ada3 ?terus tidak berkontraksi dan lembek dan perdarahan segera setelah
anak lahir )perarahan postpartum primer0
<ejala yang kadang-kadang timbul3 Syok )tekanan darah rendah, denyut nadi "epat dan ke"il,
ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-lain0
b. Tertinggalnya plasenta )sisa plasenta0
<ejala yang selalu ada 3 plasenta atau sebagian selaput )mengandung pembuluh darah 0 tidak
lengkap dan perdarahan segera
<ejala yang kadang-kadang timbul3 ?terus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak
berkurang.
". Inversio uterus
<ejala yang selalu ada3 uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat )jika
plasenta belum lahir0, perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat.<ejala yang kadang-
kadang timbul3 Syok neurogenik dan pu"at
2. TI=!9K9= KBI
Kompresi bimanual internal 3
akai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut memasukan
tangan )dengan "ara menyatukan kelima ujung jari0 ke introitus dan ke dalam vagina
ibu.
eriksa vagina dan serviks untuk mengetahui ada tidaknya selaput ketuban atau
bekuan darah pada kavum uteri yang memungkinkan uterus tidak dapat berkontraksi
se"ara penuh.
4etakkan kepalan tangan pada forniks anterior, menekan dinding anterior uterus,
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding belakang
uterus ke arah kepalan tangan dalam.
Tekan uterus dengan kedua tangan se"ara kuat. ,al ini dimaksudkan untuk
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan juga
merangsang miometrium untuk berkontraksi.
2valuasi hasil kompresi bimanual internal3
Bika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI
selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina,
pantau kondisi ibu se"ara melekat selama kala I(
Bika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum,
vagina dan serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut, segera lakukan
penjahitan bila ditemukan laserasi.
kontraksi uterus tidak terjadi dalam $ menit, ajarkan pada keluarga untuk
melakukan kompresi bimanual eksternal, kemudian teruskan dengan langkah-
langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. +inta keluarga untuk mulai
menyiapkan rujukan.

Anda mungkin juga menyukai