Anda di halaman 1dari 26

4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pompa Hidram
Pompa hidram pertama kali dibuat oleh John Whitehurst seorang peneliti asal
Inggris pada tahun 1772. Pompa hidram buatan Whitehurst masih berupa hidram
manual, dimana katup limbah masih digerakkan secara manual. Pompa ini pertama
kali digunakan untuk menaikkan air sampai ketinggian 4,9 meter (16 kaki). Pada
tahun 1783, Whitehusrt memasang pompa sejenis ini di Irlandia untuk keperluan air
bersih sehari-hari.
Pompa hidram otomatis pertama kali dibuat oleh seorang ilmuwan Prancis
bernama Joseph Michel Montgolfier pada tahun 1796. Desain pompa buatan
Montgolfier sudah menggunakan 2 buah katup (waste valve dan delivery valve) yang
bergerak secara bergantian. Pompa ini kemudian digunakan untuk menaikkan air
untuk sebuah pabrik kertas di daerah Voiron. Satu tahun kemudian, Matius Boulton,
memperoleh hak paten atas pompa tersebut di Inggris.
Pada tahun 1820, melalui Eastons Firma yang mengkhususkan usahanya di
bidang air dan sistem drainase, Josiah Easton mengembangkan hidram hingga
menjadi usaha ram terbaik dalam penyediaan air bersih untuk keperluan rumah
tangga, peternakan dan masyarakat desa. Pada tahun 1929, usaha Eastons ini dibeli
oleh Green and Carter, yang kemudian meneruskan manufaktur ram tersebut.
Di Benua Amerika, hak paten hidram pertama kali di pegang oleh J. Cernau
dan SS Hallet, di New York. Pompa tersebut sebagian besar digunakan di derah
pertanian dan peternakan. Periode berikutnya kepopuleran hidram mulai berkurang,
seiring berkembangnya pompa elektrik.
Di kawasan Asia, pompa hidram mulai dioperasikan di Taj Mahal, Agra, India
pada tahun 1900. Pompa Hidram yang di pasang di daerah tersebut adalah Blacks
hidram yang dibuat oleh John Black Ltd., sebuah perusahaan asal Inggris. Blacks
hidram digunakan untuk memompa air dengan debit 31,5 liter per detik. Selain di
5

Agra, Blacks hidram juga dipasang di daerah Risalpur, Pakistan, pada tahun 1925.
Ditempat itu, Blacks hidram berhasil memompa air hingga ketinggian 18,3 m
dengan debit mencapai 56,5 Liter/detik.
Pada akhir abad 20, penggunaan pompa hidram kembali digalakkan lagi,
karena kebutuhan pembangunan teknologi di negara-negara berkembang, dan juga
karena isu konservasi energi dalam mengembangkan perlindungan ozon. Contoh
pengembang pompa hidram yang baik adalah AID Foundation di Filipina. Pompa
hidram disana dikembangakan dan digunakan untuk desa-desa terpencil. Oleh sebab
itu mereka meraih Penghargaan Ashden.

B. Definisi Pompa Hidram
Pompa hidram, berasal dari kata Hydraulic Ram Pump, yang berarti pompa air
dengan tenaga hantaman air. Pompa hydram atau singkatan dari hydraulic ram
berasal dari kata hidro = air (cairan), dan ram = hantaman, pukulan atau tekanan,
sehingga terjemahan bebasnya menjadi tekanan air.
Pada buku yang diterbitkan oleh Laxmi Publication (1999) mengatakan
bahwa Hydraulic ram is a pump which raises water without any external power
(such as electricity) for its operation.
Jadi pompa hidram adalah sebuah pompa yang energi atau tenaga
penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air yang masuk kedalam pompa
melalui pipa. Masuknya air yang berasal dari berbagai sumber air ke dalam pompa
harus berjalan secara kontinyu atau terus menerus. Alat ini sederhana dan efektif
digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk
operasinya. Dalam kerjanya alat ini, tekanan dinamik yang ditimbulkan
memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi.



6

C. Bagian-Bagian Pompa Hidram
Bagian-bagian pompa hidram dapat dilihat dari penampang samping pompa
hidram (Gambar 1).

Gambar 1. Penampang Samping Pompa Hidram

1. Ruang Udara (Air Chamber)
Ruang udara merupakan tempat udara tersimpan dimana udara ini akan
menghambat air sehingga air dapat keluar melaui lubang keluaran untuk kemudian
bergerak menuju pipa keluaran yang akan menghantarkan air menuju tempat
tujuan. Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin karena berfungsi untuk
memampatkan udara dan menahan tekanan dari siklus ram yang memungkinkan
aliran air secara tetap melaui pipa pengantar dan kehilangan tenaga karena gesekan
diperkecil. Udara yang tersimpan dalam ruang udara diisap perlahan-lahan oleh
7

turbulensi air yang masuk melalui katup pengantar. Udara ini harus diganti dengan
udara yang baru melalui katup udara.
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan
menahan tegangan tekanan (pressure pulse) dari siklus ram, memungkinkan aliran
air secara tetap melalui pipa pengantar dan kehilangan tenaga karena gesekan
diperkecil. Jika ruang udara penuh air, ram akan bergetar keras dan dapat
mengakibatkan ruang udara pecah. Jika hal ini terjadi ram harus dihentikan dengan
segera. Beberapa ahli menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama dengan
volume air dalam pipa pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang, hal ini akan
membutuhkan ruang udara yang terlalu besar dan untuk itu sebaiknya dirancang
ruang udara dengan ukuran yang kecil.
2. Reducer Pipa
Reducer pipa berfungsi untuk menggabungkan pipa-pipa dengan diameter
yang berbeda, bisa dari pipa yang diameter besar ke pipa yang berdiameter kecil
atau sebaliknya.
3. Double Niple
Dobel niple ini berfungsi untuk menyambungkan tiap bagian.
4. Sambungan T
Sambungan T berguna untuk menggabungkan tabung udara dengan check
valve dan daerah keluaran.
5. Katup Pengantar (Delivery Valve)
Katup pengantar harus mempunyai lubang yang besar, sehingga
memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara tanpa hambatan pada
aliran. Katup ini dapat dibuat dengan bentuk yang sederhana yang dinamakan
katup searah (non return). Katup ini dibuat dari karet kaku dan bekerja seperti
pada katup kerdam (Gambar 3).
8


Gambar 2. Katup Searah (Non-Return Valve).
6. Belokan (Elbow)
Belokan (elbow) berguna untuk menggabungkan antara percabangan pertama
dengan check valve.
7. Pemberat/tangkai katup/batang kendali
Pemberat/batang kendali merupakan batang yang sudah terdapat dalam check
valve itu sendiri dimana batang ini berfungsi untuk menjaga air untuk tetap masuk dan
tidak keluar dari bagian tabung udara sehingga air dapat dialirkan menuju bagian
keluaran.
8. Saluran Katup Limbah
Saluran katup limbah berguna untuk menyalurkan air yang terbuang sebagai
konsekuensi tekanan pada hidram.
9. Penyanggah Katup
Penyanggah katup berfungsi untuk menjaga tangkai katup tidak goyang.
10. Plat Katup Limbah
Plat katup limbah berfungsi untuk menyanggah katup agar naik dan turun pada
range tertentu.
11. Katup limbah (waste valve)
Katup limbah merupakan salah satu bagian penting dari hidram, dan harus
dirancang dengan baik sehingga berat dan gerakannya dapat disesuaikan. Katup
limbah dengan tegangan yang berat dan jarak antara lubang katup dengan karet
katup cukup jauh, memungkinkan kecepatan aliran air dalam pipa pemasukan
lebih besar, sehingga pada saat katup limbah menutup, terjadi energi tekanan yang
9

besar dan menimbulkan efek palu air (water hammer effect).
Katup limbah yang ringan dan gerakanya pendek akan memberikan
pukulan atau denyutan yang lebih cepat dan menyebabkan hasil pemompaan lebih
besar pada tingggi pemompaan rendah. Penelitian mengenai bentuk dari katup
limbah masih kurang, tetapi pada saat ini jenis katup kerdam sederhana
kelihatannya bekerja cukup baik. Beberapa model hidram komersil telah
menggunakan jenis katup kerdam yang dilengkapi dengan per tetapi belum
diketahui apakah hal tersebut meningkatkan efisiensi ram, yang jelas jenis ini
menghindari pemakaian sliding bearing yang harus diganti bila aus. Komponen
dari suatu katup limbah dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3. Katup Limbah dan Komponen Penyusunnya
12. Sambungan T
Sambungan T untuk menggabungkan daerah masukkan dengan waste valve
dan belokan 90
0
.
13. Pipa Masukan
Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air atau tangki
pemasukan ke pompa hidram.
14. Water Mur
15. Water Mur
16. Water Mur
Water mur berguna untuk menyambungkan pipa air baku dari
10

penampungan dengan pompa hidram.
17. Pipa Pengantar (Delivery Pipe)
Hidram dapat memompa air pada ketinggian yang cukup tinggi, dengan
menggunakan pipa pengantar yang panjang akan menyebabkan ram harus
mengatasi gesekan antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar dapat dibuat
dari bahan apapun, termasuk pipa plastik tetapi dengan syarat bahan tersebut dapat
menahan tekanan air.
18. Katup Udara (Air Valve)
Udara yang tersimpan dalam ruang udara diisap perlahan-lahan oleh
turbulensi air yang masuk melalui katup pengantar dan hilang ke dalam pipa
pengantar. Udara ini harus diganti dengan udara baru melalui katup udara. Katup
udara harus disesuaikan, sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil setiap
terjadinya denyutan kompresi. Jika katup udara terbuka terlalu besar, maka ruang
udara terisi dengan udara dan ram akan memompa udara. Jika katup kurang
terbuka, sehingga tidak memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka
ram akan bergetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperhatikan besar
lubang udara.

D. Material Komponen Pompa Hidram
1. Pipa Masukan
Material pipa masukan dari hidram biasanya terbuat dari Baja Karbon
Medium atau Medium Carbon Steel, dengan pertimbangan berikut ini:
a. Tahan tekanan
Tekanan yang dimaksud adalah tekanan air yang melewati pipa
masukan. Seperti yang kita tahu bahwa air dalam pipa masukan mengalir
dari tepat yang tinggi ke tempat yang rendah.
b. Tahan korosi
Diperlukan bahan yang tidak mudah terkorosi karena pipa
masukan ini kontak langsung dengan air. Pada bagian luar pipa yang
11

terhubung dengan lingkungan luar kemungkinan korosi juga tinggi.
Untuk itu diperlukan pelapisan. Kemungkinan korosi tersebut bisa
diakibatkan oleh uadara yang lembab ataupun air hujan yang kita tahu
sangat mudah mengakibatkan korosi.
c. Tidak mudah patah
Dengan sifat ductility dan toughness yang dimiliki oleh baja
karbon maka pipa masukan tidak mudah patah bila terkena beban atau
goncangan. Goncangan yang mungkin terjadi seperti gempa bumi.
2. Pipa Keluaran
Pipa keluaran dari hidram biasanya terbuat dari PVC (Polivinil Chlorida).
Dengan pertimbangan PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC
bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya
ftalat. Selain itu PVC sebagai polimer tidak akan mengalami korosi walaupun
kontak langsung dengan air.
Pada umumnya proses produksi pada PVC yang dipakai adalah
polimerisasi suspensi. Pada proses ini, monomer vinil klorida dan air diintroduksi
ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi, bersama bahan kimia tambahan
untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-menerus dicampur
untuk mempertahankan suspensi dan memastikan keseragaman ukuran partikel
resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme
pendinginan untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan.
Karena volume berkontraksi selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer
vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke campuran untuk mempertahankan
suspensi.
Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari
kelebihan monomer vinil klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya.
Lalu cairan PVC yang sudah jadi akan disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan
air. Cairan lalu dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada
12

operasi normal, kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya sebesar kurang
dari 1 PPM.
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi,
menghasilkan PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit
perbedaan sifat dan juga perbedaan aplikasinya. Produk proses polimerisasi adalah
PVC murni. Sebelum PVC menjadi produk akhir, biasanya membutuhkan
konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer, pelumas, plasticizer,
bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api, biosida,
bahan pengembang, dan pigmen pilihan.

3. Katup

Gambar 4. Katup Limbah
a. Katup pembuangan terdiri dari beberapa komponen:
1) Tangkai katup
Bagian ini terbuat dari besi.
2) Karet katup
Merupakan potongan karet ban. Ini berfungsi meredam benturan antara
pemberat dengan dasar katup.
3) Pemberat
Terbuat dari besi.
4) Dasar katup
13

5) Mur penjepit
Materialnya dari besi. Seperti yang ada di pasaran pada umunya.


b. Katup Pengantar:
Terdiri dari sambungan pipa yang ditutup plat baja lunak berbentuk
lingkaran sesuai bentuk pipa. Plat baja dilubangi beberapa bagian dan
diatasnya diletakkan karet kaku dengan bentuk lingkaran yang sama dengan
plat baja lunak.

4. Badan RAM

Gambar 5. Katup Limbah dan Komponen Penyusunnya
Berdasarkan gambar di atas, badan RAM secara garis besar terdiri dari
elbow dan Tjunction yang keduanya terbuat dari besi cor. Untuk menghubungkan
keduanya adalah dengan proses pengelasan.

5. Tabung Udara
Tabung udara di sini materialnya juga merupakan besi cor. Untuk
menghubungkan tabung udara dan badan RAM digunakan mur. Bukan
pengelasan.
14


6. Dudukan Hidram
Dudukan Hidram terdiri dari besi (cor) profil siku yang dirangkai
membentuk rangka baja dengan penyambungan las.
7. Mur dan Baut pada Sambungan
Materialnya dari besi. Seperti yang ada di pasaran pada umunya.

E. Gejala Palu Air (Water hammer) sebagai Sumber Energi Pompa Hidram
Sumber energi pompa hidram berasal dari tekanan tinggi yang diakibatkan
adanya gejala palu air (water hammer). Gejala palu air terjadi karena adanya air dari
reservoir dialirkan melalui pipa secara tiba-tiba dihentikan oleh suatu penutupan
katup, maka energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik, sehingga
serangkaian gelombang tekanan positif dan negatif akan bergerak maju mundur di
dalam pipa sampai terhenti akibat gesekan.
Dengan adanya perubahan kecepatan tiba-tiba dari aliran air oleh penutupan
katup, sehingga pompa ini tidak memerlukan suplai energi dari luar seperti BBM atau
listrik. Hal ini tentunya sangat baik untuk medukung pengembangan energi
terbarukan (renewable energy) yang bebas polusi dimana isu lingkungan menjadi
sangat gencar akhir-akhir ini.

F. Prinsip Kerja Pompa Hidram
Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan
energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke tempat
yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air diperlukan
sarat utama yaitu harus ada terjunan air yang dialirkan melalui pipa dengan beda
tinggi elevasi dengan pompa hidram minimal 1 meter. Sarat utama kedua adalah
sumber air harus kontinyu dengan debit minimal 7 liter per menit. Prinsip kerja dari
pompa hidram dapat dilihat dari gambar 4 berikut ini :
15


Gambar 6. Prinsip Kerja Pompa Hidram
Bagian kunci dari hidram adalah dua buah klep, yaitu: klep pembuangan dan
klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A, klep pembuangan terbuka
sedangkan klep penghisap tertutup. Air yang masuk memenuhi rumah pompa
mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup. Dengan tertutupnya klep
pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan air menekan dan membuka klep
penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam tabung kompresi di atas klep
penghisap.
Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal, massa air
dan udara dalam tabung kompresi akan menekan klep penghisap untuk menutup kem-
bali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa B. Dengan tertutup-
nya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik berlawanan dengan
aliran air masuk, diikuti dengan turunnya klep pembuangan karena arah tekanan air
tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa input A.
Di sinilah hantaman -ram- palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air
dengan tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar
lubang pembuangan, sementara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk ke
dalam tabung pompa sekaligus mendorong air yang ada dalam tabung pompa untuk
16

keluar melaui pipa output B. Energi hantaman yang berulang-ulang mengalirkan air
ke tempat yang lebih tinggi.
Secara umum prinsip kerja pompa hidram dapat dilihat pada skema berikut :

Gambar 7. Skema Prinsip Kerja Pompa Hidram
Diagram kerja satu siklus pompa hidram akan ditunjukkan oleh gambar
berikut ini.

Gambar 8. Diagram Satu Siklus Kerja Hidram
17

Keterangan gambar 6:
1. Periode 1 : Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram
bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul tekanan
negatif yang kecil dalam hidram.
2. Periode 2 : Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang
terbuka dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara bertahap.
3. Periode 3 : Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan
naiknya tekanan dalam hidram, kecepatan aliran dalam pipa pemasukan telah
mencapai maksimum.
4. Periode 4 : Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water
hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan aliran pipa
pemasukan berkurang dengan cepat.
5. Periode 5 : Denyut tekanan terpukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan
timbulnya hisapan kecil dalam hidram. Katup limbah terbuka karena hisapan
tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai mengalir lagi melalui
katup limbah dan siklus Hidram terulang kembali.

G. Karakteristik Pompa Hidram
Karakteristik pompa hidrolik ram atau hidram yang bekerja pada keadaan
tertentu dimana jarak antara lubang dan katup limbah konstan, tinggi vertikal tangki
pemasukan tetap tinggi, sedangkan tinggi pemompaan berubah-ubah, ternyata
menunjukkan bahwa jumlah denyutan katup limbah tiap menit bertambah pada setiap
penambahan tinggi pemompaan. Pompa hidrolik ram yang dirancang dengan baik
dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan yang minimum.
Pompa yang terbuat dari bahan besi cor yang kuat dapat bekerja dengan baik
hingga bertahun-tahun. Hal ini merupakan penghematan investasi yang luar biasa
bagi kelompok petani. Ukuran pompa hidrolik ram ditentukan oleh kapasitas yang
dikehendaki dan juga dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk menggerakkan
pompa. Pompa harus dipasang serata mungkin untuk meyakinkan bahwa katup
18

limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus ke bawah dengan gesekan sekecil
mungkin. Pemasangan pipa juga harus diperhatikan agar tidak ada belokan-belokan
tajam atau sudut yang mengurangi kekuatan aliran air. Beberapa hasil eksperimen
juga menunjukkan bahwa adanya ruang udara pada pompa hidram semakin
meningkatkan esiensi pompa dalam mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Pemasangan ruang udara meningkatkan esiensi pompa Hidram dari 0,7 % menjadi
19,45 %.
Secara spesik, menurut Direktorat Pengelolaan Air Departemen Pertanian,
daerah yang bisa memanfaatkan teknologi irigasi pompa Hidram adalah memiliki ciri
sebagai berikut :
1. Merupakan daerah sentra produksi pertanian yang memiliki potensi luas lahan
untuk dijadikan sebagai lahan pertanian beririgasi.
2. Di sekitar lokasi pengembangan, terdapat sumber air permukaan seperti
sungai dengan jumlah dan kualitas air yang memadai, terutama pada musim
kemarau.
3. Di lokasi pengembangan terdapat kelompok tani yang aktif.
4. Lokasi merupakan lahan milik petani dan sekaligus penggarap.
5. Penentuan/penetapan lokasi berdasarkan kesepakatan kelompok dan tidak
menuntut ganti rugi atas pemanfaatan lahan.
Sarat tersebut dimaksudkan agar sistem irigasi tersebut dapat digunakan dan
terpelihara dalam jangka panjang. Jika suatu daerah sudah memenuhi sarat umum
tersebut, maka pembangunan sistem irigasi dengan menggunakan pompa hidram bisa
dimulai.
Selain sarat utama tadi, pembuatan pompa hidram perlu memperhatikan
perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pemompaan air yaitu 1:5. Tiap beda tinggi
terjunan 1 meter akan mampu memompa air setinggi 5 meter dari rumah pompa ke
tempat tandon air. Jadi bukan hal yang mustahil ketika beda tinggi terjunan air 12
meter di perkebunan teh mampu memompa air hingga ketinggian lebih dari 50 meter
dengan jarak lebih dari 500 meter. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah
19

penyesuaian diameter pompa dengan debit air. Dalam mengoptimalkan tekanan
semakin besar debit air, diameter pompa semakin besar pula.
Parameter kelayakan pemanfaatan sistem hidram:
1. Belum ada pelayanan air bersih.
2. Sumber air bersih sulit dijangkau karena kondisinya terletak pada kecuraman.
3. Tidak ada alternatif air bersih lain.
4. Jumlah minimum air baku yang diperlukan mencukupi (kontinu) untuk
memberikan tenaga pada pompa.
5. Sumber air baku terletak pada ketinggian.
6. Letak pompa tidak pada daerah banjir.
7. Daya angkat hidram 15 kali tinggi jatuh vertikal air baku.
8. Kualitas debit air minimal 0,3 liter/detik.
9. Debit air baku harus kontinu pada musim kemarau.

H. Parameter Perhitungan Pompa Hidram
Adapun beberapa persamaan yang digunakan dalam merencanakan sebuah
pompa hydram adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Head yang terjadi akibat penutupan katup secara tiba-tiba
g
v v
Hp
) (
2 1


Dimana :
Hp = Kenaikan head tekanan (m)
v
1
= Kecepatan aliran air di dalam pipa sebelum katup menutup (m/s)
v
2
= Kecepatan aliran air di dalam pipa seseudah katup menutup (m/s)
g = Percepatan grafitasi (m/s
2
).

2. Pressure Shock (Tekanan Kejut Akibat Palu Air)
P
s
= v
s
. v.
20

Dimana :
P
s
= Pressure shock (N/m
3
)
v = Kecepatan aliran masuk (m/s)
vs = Kecepatan aliran balik(m/s)
= Massa jenis air (kg/m
3
)

3. Kecepatan aliran balik
v
s
=


Dimana ;
v
s
= Kecepatan aliran balik (m/s)
k = Modulus bulk air (N/m
2
)
= Massa jenis air (kg/m
3
)

4. Waktu yang diperlukan untuk air kembali pada terjadi palu air
Tp =


Dimana :
Tp = Periode osilasi (s)
L = Panjang pipa (m)
v
s
= Kecepatan aliran balik(m/s)

5. Kapasitas aliran
Q = A
w
.V
w
=A
d
.V
d

Dimana :
Q = Kapasitas aliran (m
3
/detik)
A
w
= Luas penampang saluran katup limbah (m
2
)
V
w
= Kecepatan air dikatup limbah (m/s)
A
d
= Luas penampang drive (m
2
)
21

V
d
= Kecepatan air dikatup drive (m/s)

6. Head tekanan yang terjadi secara gradual
t g
v l
Hp
.
.

Dimana:
Hp = Head tekanan (m)
l = Panjang pipa (m)
v = Kecepatan air (m/s)
g = Percepatan grafitasi (m
2
)
t = Waktu yang diperlukan untuk penutupan katup

7. Efisiensi Daya Pompa
Ada dua metode dalam perhitungan efisiensi daya pompa hidram, yaitu :
a. Menurut D Aubuisson :
Menurut D Aubuisson, katup limbah digunakan sebagai datum. Untuk lebih
memahami, dapat dilihat pada gambar 7.
22


Gambar 9. Datum dalam Perhitungan Efisiensi Menurut DAubuisson
Sehingga dapat dirumuskan :




Dimana:
= Efisiensi daya pompa hidram menurut D Aubuisson
q = Debit hasil, (m
3
/s)
Q = Debit limbah, (m
3
/s)
h = Head keluar, (m)
H = Head masuk, (m)

b. Menurut Rankie
Menurut Rankine, permukaan air pada tangki pemasukan digunakan sebagai
datum. Untuk lebih memahami, dapat dilihat pada gambar 8.
23


Gambar 10. Dantum dalam Perhitungan Efisiensi Menurut Rankine
Sehingga dapat dirumuskan :


Dimana:

A
= Efisiensi Hydram menurut Rankine
q = Debit hasil, (m
3
/s)
Q = Debit limbah, (m
3
/s)
h = Head keluar, (m)
H = Head masuk, (m)

I. Manfaat dan Pemanfaatan Pompa Hidram
Manfaat pompa hidram yang paling signifikan adalah efisiensi biaya untuk
membeli energi seperti listrik atau BBM. Dengan berfungsinya pompa hidram maka
lahan-lahan yang dulunya tidak terjangkau irigasi dapat dipergunakan untuk budidaya
tanaman, dapat pula dipergunakan sebagai penyuplai air kebutuhan industri dan
24

rumah tangga termasuk air minum dengan menggunakan filtrasi. Usaha perikanan
dan peternakan juga akan sangat terbantu dengan adanya aliran air.
1. Pemanfataan Pompa Hidram di Filipina
Pemasangan pompa hidram yang oleh yayasan AIDFI di desa-desa di pulau
Negros mampu mengangkat air dari permukaan sungai hingga ketinggian 200
meter ke atas bukit dengan debit antara 1.500 sampai 72.000 liter air per hari
dalam rangka menyelesaikan permasalahan pokok masyarakat setempat tentang
suplai air di musim kemarau. Yayasan AIDFI melakukan modikasi desain pompa
hidram, sehingga pompa dapat diletakkan di dekat aliran sungai untuk
menyesuaikan dengan kondisi geogras setempat,. Sebelum memasuki pompa, air
sungai terlebih dahulu dilewatkan ke bak pengendap agar air tidak membawa pasir
dan kerikil saat masuk ke pipa pemasukan. Modikasi desain ini dilakukan dengan
maksud agar kelompok tani yang bertugas memelihara pompa ini di masa depan,
bisa melakukan perbaikan-perbaikan kecil pada pompa dengan peralatan bengkel
sederhana seandainya terjadi kerusakan pada pompa. Pompa hidram yang dipasang
oleh yayasan AIDFI terbuat dari besi dan beberapa bagian penting seperti katup
yang bergerak dibuat dari stainless steel agar masa pakai pompa itu bisa sangat
lama.
Dengan adanya instalasi air menggunakan pompa hidram, kebutuhan air
masyarakat sekitar dapat dipenuhi tanpa mereka harus turun ke lembah. Suplai air
yang terus menerus menyebabkan mereka bisa meningkatkan kesehatan karena
mereka dapat mandi dengan mudah dan yang lebih penting lagi lahan pertanian
dan ternak mereka bisa mendapatkan suplai air di saat musim kemarau.

2. Pemanfaatan Pompa Hidram di Indonesia
Setelah melihat keberhasilan pembangunan sistem irigasi dengan pompa
hidram di Filipina, metode yang sama perlu lebih ditingkatkan penerapannya di
Indonesia sebagai solusi dari permasalahan pemenuhan kebutuhan air di kawasan
terpencil. Meskipun pembangunan instalasi irigasi pompa hidram ini juga
25

membutuhkan investasi awal yang cukup besar, namun biaya investasi tersebut
akan bisa tertutup setelah 2 tahun pompa itu beroperasi. Jadi dalam jangka
panjang hal pompa hidram lebih menguntungkan jika dibandingkan pompa
sumur akuifer dalam.
Banyak faktor yang harus dibenahi agar teknologi pompa hidram yang
sudah ada lebih dari 30 tahun di Indonesia menjadi teknologi yang popular dan
banyak digunakan di daerah-daerah terpencil. Modikasi dan inovasi desain
pompa harus terus dilakukan oleh para ahli agar pompa lebih mudah digunakan
oleh petani danagar esiensinya semakin meningkat. Modikasi juga perlu
dilakukan agar pompa tetap bisa bekerja walaupun tekanan masukan air rendah
seperti yang dilakukan di Filipina.
Publikasi dan sosialisasi tentang kelebihan penggunaan pompa hidram dan
manfaat positifnya bagi lingkungan harus lebih aktif dilakukan dan merata di
berbagai lapisan masyarakat, hingga teknologi pompa hidram bisa menjadi
alternatif pertama yang muncul di benak masyarakat Indonesia saat mereka
dihadapkan pada permasalahan pemenuhan kebutuhan air di wilayahnya. Pedoman
teknis dari Departemen Pertanian serta pengalaman yayasan AIDSI di Filipina
jelas menunjukkan bahwa tahapan pertama yang harus dilakukan dalam proyek
pembangunan sistem irigasi ini adalah mengorganisir kelompok masyarakat
setempat.
Dengan melakukan pengorganisasian masyarakat, maka anggota
masyarakat bisa dilibatkan dalam proyek ini sejak dini dan diharapkan ikut
memelihara sistem irigasi ini dalam jangka panjang. Dalam hal ini dibutuhkan
seorang inisiator yang mempunyai motivasi dan kemampuan untuk mengorganisir
masyarakat setempat agar mereka bisa merasa menjadi bagian proyek yang bisa
bermanfaat bagi mereka di masa depan. Peran serta lembaga swadaya masyarakat
atau individu yang peduli terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di
daerah terpencil sangat dibutuhkan agar keberhasilan proyek irigasi pompa hidram
di Pulau Negros dapat diterapkan juga di berbagai daerah di Indonesia.
26


Gambar 11. Pompa Hidram
Berikut beberapa daerah di Indonesia yang menggunakan pompa hidram
sebagai pompa air yang digunakan dalam sehari-hari.


Gambar 12. Pemanfaatan Pompa Hidram di Wilayah Wonosobo, Jawa Tengah
27








Gambar 13. Pemanfaatan Pompa Hidram di Wilayah Klaten, Jawa Tengah
Gambar 14. Pompa Hidram yang Dijual di Pasaran Indonesia
28

J. Kesalahan yang Timbul dalam Pengoperasian Pompa Hidram
Adapun beberapa permasalahan yang mungkin timbul dalam pengoperasian
pompa hidram antara lain:
1. Klep pembuangan tidak dapat naik atau menutup, disebabkan beban klep
terlalu berat atau debit air yang masuk pompa kurang. Dapat diatasi dengan
mengurangi beban atau memperdek as klep pembuangan.
2. Klep pembuangan tidak mau turun atau membuka, karena beban klep terlalu
ringan, jadi bisa diatasi dengan menambah beban klep atau memperpanjang as
klep pembuangan.
3. Tinggi pemompaan di bawah rasio rumus, yaitu setiap terjunan 1 meter dapat
menaikkan setinggi 5 meter. Penyebab pertama adalah terjadinya kebocoran
atau tidak rapatnya klep. Penyebab kedua rasio diameter pipa input dibanding
pipa output lebih besar dari 1 berbanding 0,5. Dapat diatasi dengan memeriksa
dan memperbaiki klep atau mengurangi diameter pipa output. Penyebab ketiga
adalah terlalu banyaknya hambatan pada pipa output menuju baktandon,
berupa banyaknya belokan pipa. Agar hal tersebut tidak terjadi, pada saat
instalasi pipa sedapat mungkin dikurangi lekukan atau belokan pipa menuju
tandon.
Kunci keawetan dan operasional pompa hidram adalah perawatan rutin,
mengingat sumber air yang dipergunakan mengalir pada saluran umum yaitu: sungai,
saluran irigasi atau mata air. Selain harus menjaga air yang mengalir terbebas
kototan/sampah dengan cara membuat saringan, dipakainya sumber air umum
tersebut membuat debit air berubah-ubah, fluktuatif, yang bisa menyebabkan klep
pembuangan berhenti bekerja membuka-metutup. Cara membuat klep pembuangan
bekerja lagi adalah dengan cara pemukul as klep dengan balok kayu.

K. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Pompa Hidram
1. Kelebihan Pompa Hydraulic Ram
a. Hemat energi.
29

b. Bisa beropeasi tanpa bantuan energi listrik atau BBM.
c. Prinsip kerja sederhana, sehingga dapat dibuat atau direkayasa dengan mudah
oleh semua orang.
d. Pemeliharaan sederhana sehingga tidak membutuhkan teknisi ahli.
e. Mampu bekerja secara non-stop tanpa diragukan adanya malfungsi serius pada
komponen-komponennya.

2. Kekurangan Pompa Hydraulic Ram
a. Klep pembuangan membuka karena beban klep terlalu ringan
b. Klep pembungan menutup karena beban klep berlebihan.
c. Perawatan harus rutin.
d. Masih tergantung dari keadaan alam yang berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai