PNEUMATIC SYSTEM

PENGANTAR PNEUMATIK

PENGERTIAN PNEUMATIK

SISTEM PNEUMATIK ADALAH SEMUA SISTEM YANG

MENGGUNAKAN UDARA YANG DIMAMPATKAN, SERTA
DIMANFAATKAN UNTUK MENGHASILKAN SUATU KERJA
(PNEUMATIK BERASAL DARI BAHASA YUNANI PNEUMA
YANG BERARTI UDARA ATAU ANGIN)

DALAM DUNIA INDUSTRI KATA PNEUMATIK UMUMNYA

MENGACU PADA PENGGUNAAN UDARA BERTEKANAN
UNTUK MENGANTARKAN TENAGA DAN/ATAU GERAKAN,
UNTUK MENGHASILKAN UDARA BERTEKANAN MAKA
UDARA ATMOSFER DIMAMPATKAN MENGGUNAKAN POMPA
KHUSUS YANG DISEBUT KOMPRESOR
 PENERAPAN PNEUMATIK

 REM ANGIN (PADA TRUK DAN KERETA)

 MESIN BOR PALU (INDUSTRI PERTAMBANGAN DAN
KONSTRUKSI)
 SISTEM BAN BERJALAN / CONVEYOR
 PENANGANAN MATERIAL ANTARA LAIN MENGATUR
ARAH BENDA KERJA, MENGATUR POSISI BENDA
KERJA, MENGGESER BENDA KERJA,
MENCENGKERAM/MENJEPIT BENDA KERJA
 DAN LAIN-LAIN
KOMPRESOR
Cara Kerja Sistem Pneumatic
BIDANG-BIDANG INDUSTRI YANG
MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK :
DI BIDANG MANUFACTURING :
MACHINING ( PEMESINAN )
FORMING ( PEMBENTUKAN )
FINISHING ( PENYELESAIAN )

DI BIDANG MATERIAL HANDLING

CLAMPING ( PENJEPITAN )
SHIFTING ( PENGGESERAN )
P0SITIONING ( PENEMPATAN )
ORIENTING ( PENYESUAIAN )
DIAGRAM ALIR MATA RANTAI KONTROL DAN ELEMEN-ELEMEN PNEUMATIK
 Unit Pemeliharaan Udara ( Air Service Unit )
Unit pemeliharaan udara merupakan gabungan :
a. Filter udara
b. Pengatur tekanan udara dan manometer
c. Pelumas udara

simbol
 Air Service Unit )

Filter udara bertekanan digunakan memisahkan semua yang

mencemari udara bertekanan yang mengalir melaluinya,
sebagaimana juga memisahkan air yang telah terkondensasi
Pengatur tekanan digunakan untuk menjaga tekanan kerja (tekanan
sekunder) relatif konstan meskipun tekanan udara turun naik pada
saluran distribusi (saluran primer) dan bervariasinya pemakaian
udara
Pelumas Udara digunakani untuk menyalurkan minyak berupa
kabut dalam jumlah yang dapat diatur, lalu dialirkan ke sistem
distribusi dari sistem kontrol dan komponen pneumatik yang
membutuhkannya.
Pemeliharaan Air Service Unit harus dilaksanakan
secara teratur :

Filter Udara
Batas kondensat harus dikontrol secara teratur, sebab batas yang
tampak pada kaca pemeriksa tidak boleh terlampaui. Kalau terlampaui
mengakibatkan kondensat yang sudah terkumpul terisap lagi kedalam
saluran udara. Kondensat yang terlalu banyak dapat dibuang melalui
kran pembuangan di bawah mangkuk. Selanjutnya pelindung filterpun
harus selalu dikontrol dan kalau perlu dibersihkan.

Pengatur Tekanan:
Tidak memerlukan pemeliharaan kecuali kalau filter dipasang di depan.

Pelumas Udara :
Penunjuk keadaan penuh harus dikontrol pada kaca periksa dan bila
perlu ditambahkan minyak. Hanya minyak mineral yang boleh dipakai.
Filter plastik dan mangkuk minyak tidak boleh dibersihkan dengan
trikloretilin.
 KOMPONEN YANG PALING PENTING
PADA PNEUMATIK

 KATUP KONTROL ARAH ( KKA )

KOMPONEN UNTUK MENGATUR JALANNYA ALIRAN
UDARA /SAKLAR ALIRAN UDARA
JENISNYA ADA BEBERAPA MACAM ANTARA LAIN :
SIMBOL
3/2, 4/2, 5/2, 4/3, 5/3 DAN LAIN-LAIN

 TABUNG / SILINDER
KOMPONEN UNTUK MENGHASILKAN GAYA SERTA GERAK
LINIER YANG SELANJUTNYA UNTUK MELAKUKAN SUATU
KERJA MISALNYA MEREGANG, MENGANGKAT, MENURUNKAN,
MENARIK, MENEKAN, MENGUNCI, MEMINDAH, MEMBUANG,
MENGEREM DAN MENGARAHKAN.

SIMBOL
 CARA MEMBACA SIMBOL KATUB KONTROL ARAH

4 2

Y1

5 3

1
MODEL LAIN GARIS POSISI AWAL KKA VERSI CHINA
SIMBOL-SIMBOL KATUB KONTROL ARAH
 PEMBERIAN TANDA PADA LOBANG (PORT) KATUB KONTROL ARAH

LUBANG/SAMBUNGAN SISTEM ANGKA SISTEM HURUF

LUBANG TEKANAN (MASUKAN) 1 P
LUBANG KELUARAN 2, 4 B, A
LUBANG PEMBUANGAN 3 (KATUB 3/2) R (KATUB 3/2)
LUBANG PEMBUANGAN 5, 3 (KATUB 5/2) R, S (KATUB 5/2)

SALURAN PENGAKTIFAN

MEMBUKA ALIRAN 1 KE 2 12 (KATUB 3/2) Z (KATUB 3/2)

MEMBUKA ALIRAN 1 KE 2 12 (KATUB 5/2) Y (KATUB 5/2)
MEMBUKA ALIRAN 1 KE 4 14 (KATUB 5/2) Z (KATUB 5/2)
CONTOH BENTUK FISIK DAN METODE PENGAKTIFAN KKA

 SECARA MEKANIS

SIMBOL

CONTOH BENTUK FISIK

 SECARA PNEUMATIS
SIMBOL

CONTOH BENTUK FISIK

 SECARA LISTRIK (KATUB SOLENOID)

SIMBOL

CONTOH BENTUK FISIK

METODE PENGAKTIFAN KKA
SILINDER
 BENTUK FISIK SILINDER
SIMBOL SILINDER
JENIS-JENIS SILINDER
 Motor (Motor Pneumatik)
RADIAL PISTON MOTOR AXIAL MOTOR

SLIDING VANE MOTOR

 PRINSIP KERJA KKA 3/2

1.0

1.1 2(A)
12(Z)

1(P) 3(R)

1.2 2(A)

1(P) 3(R)
POSISI BELUM KERJA
POSISI BELUM KERJA POSISI KERJA
 PRINSIP KERJA KKA 5/2
1.0

1.1
4(A) 2(B)
12(Z)

5(R) 3(S)

1(P)

1.2 2( A)

1( P) 3( R)

POSISI BELUM KERJA

 PRINSIP KERJA KKA 4/2

POSISI BELUM KERJA POSISI KERJA

 THROTTELING CHEK VALVE
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR TEKANAN
UDARA YANG BERASAL DARI 1 KE 2 DAN
TEKANAN UDARA DARI 2 KE 1 TIDAK BISA
DIATUR (KATUB KON ROL ALIRAN SATU ARAH)

1 2

SIMBOL
BENTUK FISIK
SEQUENCE VALVE
SATUAN TEKANAN:

1 bar = 1,0197 Kg/Cm = 0,689 pounds per inch =

14,5 pounds per square inch (psi)
1 bar = 100 kilopascals = 0,9869 atmospheres (atm)
1 atmospheres = 1.01325 bar
1 psi = 0,0690 bar = 0,0703 Kg/Cm (3000 psi =
206,89 bar
GAYA PISTON
Gaya piston silinder dari berbagai ukuran pada tekanan 1 - 10 bar.
 SISTEM SUMBER UDARA PNEUMATIC
Nama Komponen Keterangan Simbol
Kompresor Kapasitas tetap

Tangki udara Alat untuk menyimpan udara

bertekanan

Filter Alat untuk menyaring kotoran-

kotoran yang terbawa oleh udara

Pemisah air Kerja Manual

Pembuangan otomatis
PENANDAAN ELEMEN-ELEMEN PADA DIAGRAM PNEUMATIK
1. Penandaan dengan angka
Penandaan disusun dalam group dan penomoran seri dalam satu kelompok
Klasifikasi group :
group 0 = semua elemen supplay energi
group 1, 2 = penandan rangkaian kontrol masing-masing ( tiap silinder
satu group )
Sistem untuk penomoran seri :
0 = Elemen kerja
1 = Elemen kontrol
2, 4 (nomor genap) = semua elemen yang berpengaruh gerakan maju
3, 5 (nomor ganjil) = semua elemen yang berpengaruh gerakan mundur
01, 02 = Elemen-elemen kontrol dan elemen kerja
2. Penandaan menggunakan huruf
Huruf besar = penandaan elemen kerja
Huruf kecil = sinyal elemen ( 0 diujung belakang silinder dan 1 posisi silinder
memanjang )
KONTROL DASAR PNEUMATIK

1.0 1.0 1.0

1.0

1.1
1.1 1.1
1.1

1.2
1.2

Kontrol silinder kerja ganda

Kontrol silinder kerja tunggal
 1.0
1.0

1.6 1.6

1.4 1.2
1.4 1.2

KONTROL PARALEL (OR) KONTROL SERI (AND)

 1.0 1.3
1.0

1.1
1.1

1.2 1.3 1.2 1.3

KONTROL TIDAK LANGSUNG DUA ARAH KONTROL KEMBALI OTOMATIS

KONTROL KEMBALI OTOMATIS
PAPAN TRAINER PNEUMATIC
PAPAN LATIHAN PNEUMATIK
CIRCUIT DIAGRAM AND PNEUMATIC ELEMENT

DICOBA DALAM PRAKTEK

KATUP BUANG CEPAT ( QUICK EXHAUST VALVE )
ALAT PENEKUK PLAT
Systematic control diagram of a pneumatic control system
TIME DELAY VALVE ( KATUP PENUNDA )
 SIRKUIT OTOMATIS
( One dual action cylinder and logic function and delay control )
Contoh rangkaian pneumatik (A+ B+ B- A-) untuk kegunaan mesin pengebor
 TUGAS POSISI SILINDER
MESIN PEMINDAH BOX
RANCANG DIAGRAM
PNEUMATIKNYA

1A

2A

DIPLACEMENT STEP DIAGRAM

SOLOTION
ELEKTROPNEUMATIK
KOMPONEN-KOMPONEN
ELEKTROPNEUMATIK
SAKELAR KONTAK (PUSH BUTTON)
 SEBUAH SAKELAR YANG DIOPERASIKAN SECARA MEKANIK

ADA 3 JENIS PUSH BUTTON

GABUNGAN
KONTAK NO KONTAK NC
KONTAK NO & NC
 RELAI ELEKTROMAGNETIK

 SEBUAH SAKELAR YANG

OPERASINYA BERDASARKAN
ELEKTROMAGNETIK
 RELAI TERDIRI DARI
KUMPARAN DENGAN INTI
BESI LUNAK, SATU SET
PEGAS, ARMATURE BESI
LUNAK DAN KUMPULAN
PEGAS KONTAK
 KETIKA ARUS MENGALIR
PADA KUMPARAN RELAI,
CONTOH BENTUK FISIK
ARMATURE TERTARIK DAN
MENGOPERASIKAN KONTAK
 DIGUNAKAN PADA
TEGANGAN ATAU ARUS
RENDAH
 RELAY OMRON MY2
SUSUNAN TERMINAL-TERMINAL PADA SOKET
RELAY DILIHAT DARI ATAS
SKEMA RANGKAIAN POSISI KONTAK-KONTAK &
TERMINAL CATU DAYA
4 1
1 4

8 5

5 8

12 9
9 12

14 13

13 14

BENTUK FISIK
BENTUK FISIK RELAY YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK
 RELAI WAKTU TUNDA (TIMER)
CONTOH BENTUK FISIK
RELAI TUNDA PENYALAAN
( TIMER ON DELAY )

BEKERJANYA SETELAH KUMPARANNYA

DIALIRI ARUS, NUNGGU BEBERAPA SAAT
KONTAK-KONTAKNYA BARU BEROPERASI

RELAI TUNDA PEMUTUSAN

( TIMER OFF DELAY ) CONTOH BENTUK FISIK

RELAI INI BEKERJA SETELAH ARUS YANG

MENGALIR KEKUMPARAN DIPUTUS,
NUNGGU BEBERAPA SAAT KONTAK-
KONTAKNYA BARU BEROPERASI
 CARA KERJA TIMER
ON DELAY

OFF DELAY
 SENSOR

SUATU ALAT ATAU DEVICE YANG

DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI KEADAAN
TERTENTU SEPERTI CAHAYA, SUHU PANAS
ATAU BENDA/ OBYEK DAN SEBAGAINYA.
 SENSOR MEDAN MAGNET

SIMBOL SENSOR & SILINDER

 SENSOR YANG PISTON

BEKERJANYA DIPICU OLEH

MEDAN MAGNET

 PEMAKAIAN SENSOR INI CINCIN MAGNET

BIASANYA BERPASANGAN
DENGAN SILINDER YANG CONTOH BENTUK FISIK
PISTONNYA TERBUAT DARI
MAGNETIG DAN UNTUK
RUANGAN YANG TERSEDIA
TERLALU KECIL.
 LIMIT SWITCH

PRINSIP KERJANYA BERDASAR-

KAN PERUBAHAN KONDISI KON-
TAK YANG TERDAPAT DIDALAM
NYA DARI TERTUTUP MENJADI
TERBUKA ATAU SEBALIKNYA
MELALUI PERANTARA BENDA
KERJA/PERALATAN LAIN DALAM
SISTEM OTOMASI.

APLIKASINYA PADA SEMUA

INSTALASI OTOMATIS DAN
OBYEK YANG DIDETEKSI DAPAT
DISENTUH
 SENSOR PROXIMITY
 SENSOR INI BEKERJANYA
BERDASARKAN PERUBAHAN SIMBOL
INDUKTANSI ( PROXIMITY BN BN

INDUKTIF ) DAN KAPASITANSI C C

RL
(PROXIMITY KAPASITIF) YANG
BK
BK

DIPENGARUHI ADA ATAU RL

TIDAKNYA OBYEK DIDAERAH PNP

BU
NPN
BU

KERJA SENSOR.
 APLIKASINYA UNTUK
DIMANA OBYEK YANG AKAN CONTOH BENTUK FISIK
DIDETEKSI TIDAK DAPAT
DISENTUH DAN JARAK
SENSORNYA TIDAK TERLALU
JAUH (SAMPAI 6 CM)
 DIAGRAM BLOK
SENSOR PROXIMITY KAPASITIF
RANGKAIAN SWITCHING OUTPUT PADA SENSOR PROXIMITY

BN BN

C C
BK RL
BK

RL

BU BU
PNP NPN
PHOTO ELECTRIC SWITCH (OMRON E3F2)

CONFIGURATION NPN

BENTUK FISIK

RECIEVER

TRANSMITTER RECIEVER

BLUE

TRANSMITTER
OPTICAL PROXIMITY SWITCH
 KATUB SOLENOID
A A

A
A 4 2 4 2

Y1 Y2 Y1 Y2
5 3 5 3

1 1

A 4 2

Y1
Y1
5 3
R
P 1
 CONTOH : RANGKAIAN ELEKTROPNEUMATIK

KONDISI SEBELUM DIOPERASIKAN KONDISI SETELAH DIOPERASIKAN

RELAY DAN TIMER
PUSH BUTTON
KONTROL DASAR ELEKTROPNEUMATIK

 KONTROL SILINDER KERJA TUNGGAL

BENTUK FISIK SILINDER KERJA TUNGGAL & KATUB SOLENOID 3/2 NC

Y1
R
P
RANGKAIAN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK
  KONTROL SILINDER KERJA GANDA

BENTUK FISIK SILINDER KERJA GANDA & KATUB SOLENOID 5/2 PEMBALIK PEGAS

4 2

Y1

5 3

RANGKAIN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK

  KONTROL PARALEL ( OR )

RANGKAIAN PNEUMATIK
A

Y1
R
P
A

4 2
RANGKAIAN KONTROL LISTRIK Y1

5 3

1
  KONTROL SERI ( AND )

RANGKAIAN PNEUMATIK
A

Y1
R
P
A

4 2

Y1

5 3
RANGKAIAN KONTROL LISTRIK
1
  KONTROL DUA ARAH

BENTUK FISIK KATUB SOLENOID 5/2 IMPULS ARAH DAN 5/3

A A

4 2 4 2

Y1 Y2 Y1 Y2
5 3 5 3

1 1

RANGKAIAN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK

KONTROL DUA ARAH
  KONTROL PENGUNCI

RANGKAIAN PNEUMATIK
A

Y1
R
P
A

4 2

Y1

5 3

RANGKAIAN KONTROL LISTRIK

KONTROL SELF HOLDING
  KONTROL SILINDER KEMBALI OTOMATIS

RANGKAIAN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK

A S2

4 2

Y1

5 3

1
KONTROL SILINDER KEMBALI OTOMATIS
 TUGAS MANDIRI
2 POSITION & 5-WAY VALVE CONTINOUS FORWARD BACK CIRCUIT
 POSISI SILINDER
MESIN PEMOTONG KAYU
 RELAY OMRON MY2
SUSUNAN TERMINAL-TERMINAL PADA SOKET
RELAY DILIHAT DARI ATAS
SKEMA RANGKAIAN POSISI KONTAK-KONTAK &
TERMINAL CATU DAYA
4 1
1 4

8 5

5 8

12 9
9 12

14 13

13 14

BENTUK FISIK
RANGKAIAN PNEUMATIK LATIHAN 3
 PROSEDUR KERJA MEMPERBAIKI
RANGKAIAN ELEKTROPNEUMATIK

 PERLENGKAPAN UNTUK PERBAIKAN

 AVO METER
 PERALATAN-PERALATAN KERJA MISALNYA OBENG PIPIH, OBENG
KEMBANG, TANG POTONG/LANCIP

 PETUNJUK PERBAIKAN
 Sebelum memperbaiki, kita harus mengetahui cara kerja rangkaian pada
saat kondisi normal
 Ada baiknya jika skema rangkaian tersedia untuk mencari kerusakan
 Pastikan jenis kerusakan yang terjadi.
 Perkirakan bagian-bagian yang mengalami kerusakan
 Buatlah skala prioritas urutan-urutan kerja dalam perbaikan.
 Lakukan perbaikan dengan urutan kerja sesuai langkah 5 dan bekerjalah
dengan tenang, sabar dan penuh konsentrasi.
MERAKIT DAN MENGUKUR RANGKAIAN
ELEKTROPNEUMATIK

RANGKAIAN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK

S1 = Saklar ON-OFF S2 = Saklar Auto-Manual

S2
K3
Auto
S1 Manual

K3 K3

L1 L2 L3
K3

L1 = Indikator ON-OFF
L2 = Indikator Manual
L3 = Indikator Auto
 Exercise 1. Bench drill

DIPLACEMENT STEP DIAGRAM

A. Problem description
Workpieces are inserted into the clamping device by hand. Clamping
cylinder A is to extend when the start button is pressed. When the
workpiece is clamped, it is to be drilled via feed unit B and the drill
retracted once again. At the same time, the swarf is to be blown away by
an air jet C. Then, the clamping cylinder A is to release the workpiece

VOCATIONAL TRAINING CENTER BSD CITY

 Bench drill

B. Solution

RANGKAIAN KONTROL LISTRIK RANGKAIAN PNEUMATIK

Exercise 2 : Transfer station

Problem description

The blocks are pushed out of the

magazine by cylinder 1A and
transferred to the processing
station by cylinder 2A. The piston
rod of cylinder 2A may only return
when the piston rod of cylinder 1A
has reached the retracted end
position. The magazine is
monitored by means of a limit
switch. If there are no more blocks
in the magazine, it is not possible
to start the cycle. This is indicated
by means of an audible signal.
DEPLACEMENT STEP DIAGRAM The control is to be operated in
single cycle.
Transfer station Solotion

Drafting the pneumatic and electric circuit diagram

 SUGENG, ST., M.Kom.
INSTRUKTUR MADYA
sugeng.unpam@yahoo.co.id
HP. 08158353277