MAINTENANCE

UNIT
Sabtu / 29 Agustus 2020

Ir. Wahyu Anhar, S.T., M.Eng.

 BASIC
MAINTENANCE
Definisi perawatan

Perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan sistematis yang diarahkan

untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem/perangkat sehingga
menghasilkan output dan beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.

Perawatan (maintenance) alat berat adalah suatu kegiatan perawatan alat berat
yang dilaksanakan secara teratur, terkendali, dan terencana berdasarkan
catatan kondisi alat pada Perawatan Pencegahan, Perawatan Perbaikan dan
Perawatan Prediksi

Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan Perbaikan (Corrective Maintenance)
Perawatan Prediksi (Predictive Maintenance)
Tujuan perawatan

• Mencapai tingkat kesiapan alat yang tinggi

• Memiliki daya guna yang maksimal
• Biaya perbaikan yang wajar

Manfaat perawatan

• Mencegah kerusakan dini suatu alat

• Memperpanjang masa pakai suatu alat
• Mencapai nilai ekonomis yang optimal
Chart perawatan
Preventive maintenance

Periodic maintenance
Daily maintenance/inspection

Periodic service
Aktivitas-aktivitas dalam maintenance

Menurut Assauri, dalam Manajemen Produksi dan Operasi, 2004, Penerbit FE

UI Jakarta, bahwa aktivitas maintenance dapat terdiri dari:
• Inspection, yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk
mengetahui apakah sistem berada dalam kondisi yang diinginkan,
• Service, yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem
yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian,
• Replacement, yaitu tindakan mengganti komponen yang dianggap rusak atau
tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan penggantian ini mungkin
dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih
dahulu,
Aktivitas-aktivitas dalam maintenance

• Repair, tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan
kecil,
• Overhaul, yaitu tindakan perbaikan skala besar pada mesin secara
menyeluruh dan biasanya dilakukan di akhir periode tertentu.
• Scouring, yaitu kegiatan membersihkan dan perawatan yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi
atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami
kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi (Pawitro, Teknologi
Pemintalan, 1975, ITB Bandung)
PROGRAM SERCIVE (1)

Metode PAP:
• Metode sampling valve
• Metode vacum extraction
PROGRAM SERCIVE (2)
PROGRAM SERCIVE (3)
PROGRAM SERCIVE (4)

Tujuan PPU:
• Memperpanjang umur komponen undercarriage
• Mencegah keausan yang berlebihan, yang sebenarnya komponen tersebut
masih dapat diperbaiki kembali
• Mencegah terjadinya keausan sebelum waktunya
PROGRAM SERCIVE (5)
SASARAN MAINTENANCE
PARAMETER MAINTENANCE (1)

Parameter maintenance dibagi menjadi beberapa KPI, antara lain:

• PA (physically availability)
• MTBF (mean time before failure)
• MTTR (mean time to repair)
• REDO PS
PARAMETER MAINTENANCE (2)

PA adalah angka yang menunjukkan seberapa besar kesiapan alat untuk dapat
dioperasikan.
PARAMETER MAINTENANCE (3)

MTBF adalah angka yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap alat yang
diukur dari rata-rata ready for use (RFU) dalam interval waktu tertentu.
MTBF merupakan salah satu parameter untuk mengevaluasi seberapa besar
kehandalan suatu unit/equipment untuk dioperasikan.
PARAMETER MAINTENANCE (4)

MTTR adalah waktu rata-rata penanganan repair unscheduled terhadap suatu

alat. MTTR digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif pekerjaan yang
sudah dilakukan atau untuk mencari permasalahan yang terjadi dalam suatu
aktivitas repair.
PARAMETER MAINTENANCE (5)

REDO PS adalah presentase rasio service equipment yang gagal dengan actual
service. REDO PS digunakan untuk mengevaluasi kualitas PS yang sudah
dilakukan.
GAMBARAN UMUM
(D85E-SS-2A)
GAMBARAN UNIT

Dengan kabin Dengan canopy

GAMBARAN RUANG KONTROL / KABIN (1)
Monitor panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / KABIN (2)
Monitor panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / KABIN (3)
Monitor panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / CANOPY (1)
Monitor panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / CANOPY (2)
Monitor panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / CANOPY (3)
Gauge panel
GAMBARAN RUANG KONTROL / CANOPY (4)
Gauge panel
 OPERATION
(D85E-SS-2A)
BAGIAN MONITOR PANEL (1)
BAGIAN MONITOR PANEL (2)
BAGIAN MONITOR PANEL (3)
BAGIAN MONITOR PANEL (4)
BAGIAN MONITOR PANEL (5)
BAGIAN MONITOR PANEL (6)
BAGIAN GAUGE PANEL (1)
BAGIAN GAUGE PANEL (2)
BAGIAN GAUGE PANEL (3)
OTHER TROUBLE (1)
ELECTRICAL SYSTEM
OTHER TROUBLE (2)
OTHER TROUBLE (3)
CHASSIS
OTHER TROUBLE (4)
OTHER TROUBLE (5)
ENGINE
OTHER TROUBLE (6)
POWER TRAIN SYSTEM
POWER TRAIN SYSTEM
 PREVENTIVE
MAINTENANCE

PERIODIC
MAINTENANCE
 DAILY
MAINTENANCE
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (1)
WALK-AROUND CHECK (1)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (2)
WALK-AROUND CHECK (2)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (3)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (4)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (5)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (6)
(MONITOR PANEL)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (7)
(GAUGE PANEL)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (8)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (9)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (10)

Adjusting brake pedal linkage

CHECK BEFORE STARTING ENGINE (11)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (12)

Termasuk dalam aktivitas “when required”

CHECK BEFORE STARTING ENGINE (13)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (14)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (15)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (16)
CHECK BEFORE STARTING ENGINE (17)

Termasuk aktivitas “500 HS”, melalui mekanisme feed pump

STARTING ENGINE (1)
STARTING ENGINE (2)
STARTING ENGINE (3)
STARTING ENGINE (4)
Monitor panel
STARTING ENGINE (5)
STARTING ENGINE (6)
STARTING ENGINE (7)
STARTING ENGINE (8)
Gauge panel
STARTING ENGINE (9)
STARTING ENGINE (10)
OP. & CHECKS AFTER STARTING ENGINE (1)
OP. & CHECKS AFTER STARTING ENGINE (2)
OP. & CHECKS AFTER STARTING ENGINE (3)
OP. & CHECKS AFTER STARTING ENGINE (4)
OP. & CHECKS AFTER STARTING ENGINE (5)
STOPPING ENGINE
CHECK AFTER STOPPING ENGINE
PERIODIC
SERVICE
OUTLINE OIL, FUEL & COOLANT (1)
OUTLINE OIL, FUEL & COOLANT (2)
SAFETY CRITICAL PARTS
WHEN REQUIRED (1)
WHEN REQUIRED (2)
(1)
WHEN REQUIRED (3)
WHEN REQUIRED (4)
WHEN REQUIRED (5)
WHEN REQUIRED (6)
WHEN REQUIRED (7)
(2)
WHEN REQUIRED (8)
WHEN REQUIRED (9)
WHEN REQUIRED (10)
WHEN REQUIRED (11)
(3)
WHEN REQUIRED (12)
WHEN REQUIRED (13)
WHEN REQUIRED (14)
(4)
WHEN REQUIRED (15)
(5)
Periksa terhadap adanya kotoran atau disconnection pada electrical wiring
WHEN REQUIRED (16)
(6)
WHEN REQUIRED (17)
WHEN REQUIRED (18)
WHEN REQUIRED (19)
(7)
WHEN REQUIRED (20)
(8)
WHEN REQUIRED (21)
WHEN REQUIRED (22)
(9)

(10)

(11)
WHEN REQUIRED (23)
(12)
WHEN REQUIRED (24)
(13)
WHEN REQUIRED (25)
(14)
WHEN REQUIRED (26)
(15)
WHEN REQUIRED (27)
Terkait point 3, maka perlu dilakukan:
WHEN REQUIRED (28)
WHEN REQUIRED (29)
(16)
WHEN REQUIRED (30)
(17)
WHEN REQUIRED (31)
SETIAP 50 HOUR SERVICE
SETIAP 250 HOUR SERVICE (1)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (2)
(1)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (3)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (4)
(2)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (5)
(3)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (6)
(4)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (7)
(5)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (8)
(6)

NOTICE
When adding distilled water in cold
weather, add it before starting
operations in the morning to prevent
the electrolyte from freezing
SETIAP 250 HOUR SERVICE (9)
(7)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (10)
(8)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (11)
(9)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (12)
(10)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (13)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (14)
(11)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (15)
Bevel gear shaft, steering (clutch, brake) (1)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (16)
Bevel gear shaft, steering (clutch, brake) (2)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (17)
(12)
SETIAP 250 HOUR SERVICE (18)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (1)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (2)
(1)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (3)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (4)
(2)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (5)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (6)
(3)
SETIAP 500 HOUR SERVICE (7)

Check level oil, melalui pembacaan pada “dipstick” (aktivitas before starting engine)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (1)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (2)
(1)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (3)
2. Remove the uncercover from the rear bottom ………………
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (4)

Termasuk aktivitas 250 HS

Termasuk aktivitas check before starting

SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (5)
(2)

If the quantity of the oil the damper is insufficient, the

damper may be seized. Accordingly, check, and add or
replace the oil according to the following procedure.
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (6)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (7)
(3)

Termasuk aktivitas 250 HS

SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (8)
(4)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (9)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (10)
(5)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (11)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (12)
(6)
SETIAP 1.000 HOUR SERVICE (13)
(7)
Periksa semua pengikat (bolt) dan sambungan pada turbocharger, juga tidak ada retak
pada turbocharger case

(8)
Periksa axial play dan radial play dari shaft wheel

(9)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (1)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (2)
(1)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (3)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (4)

Termasuk aktivitas 250 HS

SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (5)
(2)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (6)
(3)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (7)
(4)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (8)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (9)
(5)
Periksa semua pengikat (bolt) dan sambungan pada turbocharger, juga tidak ada retak
pada turbocharger case.

(6)

(7)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (10)
(8)
SETIAP 2.000 HOUR SERVICE (11)
SETIAP 4.000 HOUR SERVICE (1)
TESTING AND ADJUSTING
MAINTENANCE STANDARD
Referensi

Shop Manual Komatsu D85E-SS-2A, 2002, Komatsu,

Japan.
Operation and Maintenance Manual D85E-SS-2A Bulldozer,
Komatsu.
Contact Person:
Wahyu Anhar
Politeknik Negeri Balikpapan
HP. 0817263224
email: wahyu.anhar@poltekba.ac.id