id
Quo Vadis adalah seruan yang diucapkan sendiri oleh Petrus kepada
Tuhan Yesus ketika ia berjumpa dengan Tuhan Yesus di jalan Appia.
Pada saat itu, dicerikan bahwa Yesus sedang memasuki kota Roma
sedangkan Petrus ingin melarikan diri dari Roma sebab takut dihukum
mati dengan cara disalibkan. Ketika itu, Petrus bertanya kepada Yesus:
Domine, Quo Vadis?—Tuhan kemanakah Engkau akan pergi???petrus
bertanya ini karena ia tidak tahu siapakah orangyang ditanya itu.
Petrus baru menyadari bahwa yang ditanya itu adalah Yesus saat
Yesus menjawab pertanyaan Petrus:”Saya datang untuk disalibkan
lagi.” Mendengar jawaban itu, malulah Petrus dan iapun kembali ke
kota Roma dan tidak jadi melarikan diri. Di kota Roma, ia mati
disalibkan dengan kepala ke bawah dan kedua kaki ke atas berdasar
permintaannya.
kita lihat traktat orang muda yang menjadi penggerak orang muda
dewasa ini, kendati traktat ini tidak pernah ditandatangani apalagi
disuratkan.
Secara singkat dan padat traktat ini dibuat dan menjadi emblem bagi kaum muda zaman
ini. Yah…namanya orang muda istilah diikat atau dikekang jelas tidak ada. Tetapi, apa
dengan begitu membuat orang muda semakin menemukan identitas diri mereka????
Membuat orang muda memakai kebebasan dengan jelas dan penuh tanggung jawab ????
Kemanakah kaki orang muda akan melangkah seandainya kebebasan yang ‘bebas’ yang
memainkan peranan penting di dalam hidup??? Perlu diingat dan digarisbawahi bahwa
traktat di atas bukanlah milik semua orang muda sebab tidak semua orang muda
mengakui dan menjalankan isi traktat di atas. Ingat!! Setiap orang dipanggil dalam
kebebasan dan dalam kebebasan pula menjawabnya.
Quo Vadis OMK, lebih merupakan tanggapan atas fenomena yang terjadi atas diri
OMK kini. Petrus yang pernah menanyakan hal ini kepada Yesus di Appilia kini
pertanyaan yang sama disampaikan bukan oleh Petrus melainkan Yesus sendiri yang
menanyakan hal ini kepada kita sebagi OMK, tulang punggung Gereja. Quo vadis?
Kemanakah engkau akan pergi? Sejenak memang pertanyaan ini begitu simple dan
mudah dijawab. Saya mau ke sana, saya mau ke kampus, saya mau jalan-jalan, saya mau
mencari angina segar, saya mau ke Malang untuk menjawab panggilan Tuhan,dan
seterusnya aneka jawaban akan diberikan. Akan tetapi apakah dari setiap jawaban itu,
terkandung isi yang menggerakkan kita sepenuhnya dalam mencapai kepenuhan jati diri
kita sebagai Orang Muda Katolik yang tahu meng-apa-kan kekatolikkan?
Mari kita menelisik kembali isi traktat di atas. Secara eksplisit isi traktat di atas
berbicara mengenai orang muda. Orang muda yang sadar akan dirinya sebagai orang
muda. Akan tetapi, kesadaran itu adalah sebuah kesadaran yang semu. Mengapa?? Semu
karena terjadi penyelewengan dalam memahami diri sebagai orang muda. Di sini dapat
dikatakan bahwa orang muda belum dapat menentukan jalan mana yang harus dipilih
kendati ia tahu ia harus memilih sebuah jalan demi masa depannya. Arah mana yang
harus menjadi tujuan dari hidup ini seakan-akan hanya sebuah pseudo yang tak
memberikan penyegaran dan kepastian. Menempuh perjalanan memang suatu tantangan.
Sebab “menempuh” dibutuhkan arah yang menjadi tujuan yang ingin dicapai. Dan proses
3 ryanotagung@yahoo.co.id
menentukan arah dimulai saat masa muda. Inilah masa yang paling menentukan dalam
menentukan arah agar dapat berkembang secara terarah dan intensif menuju pada tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap ornag Kristen yaitu persatuan dengan Yesus Kristus.
Apapun bentuk pilihan yang dipilih orang muda diajak dan diundang untuk bergerak
‘maju’.
RYANO TAGUNG,SMM
4 ryanotagung@yahoo.co.id
SADARKAH KITA?!?!?!?!?
D
ua pertanyaan di atas memiliki gandengan satu sama lain.
Pertanyaan pertama: berapa kali kita berdoa Rosario sehari??? Jika kita
menjawab empat kali sehari (sesuai dengan banyaknya peristiwa
rosario—gembira, sedih, mulia dan terang) maka jawaban ini akan
menjawab pertanyaan kedua: berapa banyak Salam Maria yang kita
daraskan sehari.
Sebagai contoh:
Sehari tiga kali berdoa rosari itu sama artinya kita mendaraskan 200
Salam Maria + 12 Salam Maria pembuka. Maka totalnya 212 Salam
Maria.
INGATKAH KITA!?!?!?!
Kata Montfort:
5 ryanotagung@yahoo.co.id
TAHUKAH KITA?????????
Demikianlah waktu kita yang kita habiskan secara khusus buat Tuhan.
Jika dikalkulasikan maka:
Regular: 175 menit dari 1440 menit/hari.
Kemanakah 1265 menit yang lain????
Irregullar: 405 menit dari 1440 menit/hari.
Kemanakah 1035 menit yang lain????
KATA TUHAN:
”MAUKAH ENGKAU BERJAGA
BERSAMA AKU BARANG
SATU JAM SAJA?”