Anda di halaman 1dari 6

1 ryanotagung@yahoo.co.

id

Quo Vadis, OMK???

Jangan pernah terlena bahkan mau dibohongi dengan indah dan


menariknya judul dari sebuah tulisan atau artikel, sebab tidak
selamanya dengan judul yang ‘singkat dan menarik’ memiliki makna
yang mendalam dan padat. Demikian pula dengan judul tulisan ini. Jika
masih nekat untuk terus melanjutkan perjalanan membaca tulisan ini
saya ucapkan selamat datang dan selamat berjalan bersama saya
dalam menemukan kembali jejak-jejak tertinggal dari Orang Muda
katolik (OMK) semoga tulisan ini berkenan di hati dan menarik kita
untuk membantu OMK dalam menentukan arah mana yang harus
dipilih dalam hidup ini.
Sebelum kita menikmati perjalanan ini, ada sebuah kisah yang ingin
saya ceritakan. Kisah awal mula munculnya kata quo vadis. Berikut
kisahnya:
>>>>>>>…………<<<<<<<

Quo Vadis adalah seruan yang diucapkan sendiri oleh Petrus kepada
Tuhan Yesus ketika ia berjumpa dengan Tuhan Yesus di jalan Appia.
Pada saat itu, dicerikan bahwa Yesus sedang memasuki kota Roma
sedangkan Petrus ingin melarikan diri dari Roma sebab takut dihukum
mati dengan cara disalibkan. Ketika itu, Petrus bertanya kepada Yesus:
Domine, Quo Vadis?—Tuhan kemanakah Engkau akan pergi???petrus
bertanya ini karena ia tidak tahu siapakah orangyang ditanya itu.
Petrus baru menyadari bahwa yang ditanya itu adalah Yesus saat
Yesus menjawab pertanyaan Petrus:”Saya datang untuk disalibkan
lagi.” Mendengar jawaban itu, malulah Petrus dan iapun kembali ke
kota Roma dan tidak jadi melarikan diri. Di kota Roma, ia mati
disalibkan dengan kepala ke bawah dan kedua kaki ke atas berdasar
permintaannya.

Demikianlah kisah singkat, munculnya kata QuoVadis, yang kemudian


banyak dikutip oleh para penulis saat ini. Dan kini, kata itu, kembali
dikutip dan ditempelkan pada OMK. Quo Vadis, OMK? Atau OMK, Quo
Vadis? OMK, kemanakah engkau akan pergi???

OMK demikianlah singkatan baru bagi orang muda katolik yang


sebelumnya biasa dikenal dengan MUDIKA. Pergesaran nama ini
tentuya memiliki pendasaran (tetapi di sini bukan tempat dan saatnya
mencari dan menelaah pendasaran mengenai pergantia nama
tersebut). Di sini, sesuai dengan judul di atas, mencoba menemukan
jalan yang harus ditempuh bagi orang muda sebagai OMK yang adalah
tulang punggung gereja. Sebelum menemukan arah yang jelas, mari
2 ryanotagung@yahoo.co.id

kita lihat traktat orang muda yang menjadi penggerak orang muda
dewasa ini, kendati traktat ini tidak pernah ditandatangani apalagi
disuratkan.

Kami orang muda menamakan diri sebagai orangmuda sebab


memang kami masih muda. Kami berasal dari golongan muda yang
tahu bagaimana menikmati masa muda yang memudahkan kami
untuk bergerak sesuai dengan jiwa muda kami. Kami melangkah ke
mana kaki kami hendak melangkah tanpa ada yang bisa
menghentikannya.

Secara singkat dan padat traktat ini dibuat dan menjadi emblem bagi kaum muda zaman
ini. Yah…namanya orang muda istilah diikat atau dikekang jelas tidak ada. Tetapi, apa
dengan begitu membuat orang muda semakin menemukan identitas diri mereka????
Membuat orang muda memakai kebebasan dengan jelas dan penuh tanggung jawab ????
Kemanakah kaki orang muda akan melangkah seandainya kebebasan yang ‘bebas’ yang
memainkan peranan penting di dalam hidup??? Perlu diingat dan digarisbawahi bahwa
traktat di atas bukanlah milik semua orang muda sebab tidak semua orang muda
mengakui dan menjalankan isi traktat di atas. Ingat!! Setiap orang dipanggil dalam
kebebasan dan dalam kebebasan pula menjawabnya.

Quo Vadis OMK?????

Quo Vadis OMK, lebih merupakan tanggapan atas fenomena yang terjadi atas diri
OMK kini. Petrus yang pernah menanyakan hal ini kepada Yesus di Appilia kini
pertanyaan yang sama disampaikan bukan oleh Petrus melainkan Yesus sendiri yang
menanyakan hal ini kepada kita sebagi OMK, tulang punggung Gereja. Quo vadis?
Kemanakah engkau akan pergi? Sejenak memang pertanyaan ini begitu simple dan
mudah dijawab. Saya mau ke sana, saya mau ke kampus, saya mau jalan-jalan, saya mau
mencari angina segar, saya mau ke Malang untuk menjawab panggilan Tuhan,dan
seterusnya aneka jawaban akan diberikan. Akan tetapi apakah dari setiap jawaban itu,
terkandung isi yang menggerakkan kita sepenuhnya dalam mencapai kepenuhan jati diri
kita sebagai Orang Muda Katolik yang tahu meng-apa-kan kekatolikkan?

Mari kita menelisik kembali isi traktat di atas. Secara eksplisit isi traktat di atas
berbicara mengenai orang muda. Orang muda yang sadar akan dirinya sebagai orang
muda. Akan tetapi, kesadaran itu adalah sebuah kesadaran yang semu. Mengapa?? Semu
karena terjadi penyelewengan dalam memahami diri sebagai orang muda. Di sini dapat
dikatakan bahwa orang muda belum dapat menentukan jalan mana yang harus dipilih
kendati ia tahu ia harus memilih sebuah jalan demi masa depannya. Arah mana yang
harus menjadi tujuan dari hidup ini seakan-akan hanya sebuah pseudo yang tak
memberikan penyegaran dan kepastian. Menempuh perjalanan memang suatu tantangan.
Sebab “menempuh” dibutuhkan arah yang menjadi tujuan yang ingin dicapai. Dan proses
3 ryanotagung@yahoo.co.id

menentukan arah dimulai saat masa muda. Inilah masa yang paling menentukan dalam
menentukan arah agar dapat berkembang secara terarah dan intensif menuju pada tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap ornag Kristen yaitu persatuan dengan Yesus Kristus.
Apapun bentuk pilihan yang dipilih orang muda diajak dan diundang untuk bergerak
‘maju’.

Banyak arah anak panah dalam perjalanan. Banyak


pilihan yang harus dipilih yang masing-masingnya
menentukan dan memiliki konsekuensi. Kemanakah
pilihan akan dijatuhkan??? Jawabannya ada di tangan
kita masing-masing sebagai OMK. Dengan penuh
keterbatasan dan ketidaklayakkan saya tidak mampu
meberikan jawaban apalagi mematok pilihan yang harus
dipilih oleh kaum muda. Kendati demikian, saya tidak
mau melepas tangan begitu saja. Artinya setelah
mengajukan pertanyaan kemana arah yang harus OMK
pilih, saya serta merta meninggalkan pertanyaan itu
sebatas pertanyaan tanpa ada arah yang membantu OMK
dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, bersandar
pada Sang Guru, saya mengutip kata-kata Sang Guru
dalam membantu OMK menentukan arah dalam
menjalani hidup ini, membuat hidup lebih hidup. Kata-
kata tersebut dapat kita temukan dalam Yohanes 1:38.

Sebagai OMK, kita bersandar pada Yohanes 1:38 “Apa


yang kamu cari?” dalam menentukan arah, tujuan dan
makna dari sebuah pencarian dalam perjalanan. Kata-kata
ini adalah sebuah sentakan bagi kita sebagai OMK yang
sedang dalam perjalanan. Yah…apa yang sebenarnya kita
cari dari sebuah perjalanan yang panjang ini. Mencari apa yang kita cari sebenarnya
adalah sebuah pencaharian yang menentukan dalam hidup. Oleh karena itu, keheningan
batin di dalam diri seseorang amat sangat dibutuhkan agar mampu menemukan dan
merumuskan arah mana dan tujuan apa yang dikejar dari pilihan yang dipilih.

OMK tunjukkan dirimu, tentukan pilihanmu sekarang. Nyalakan lampu


hidupmu dan jangan mematikan lampumu jika engkau pasti
melangkah di jalan yang tengah engkau pilih saat ini. OMK, hari ini
adalah harimu gunakan unutk menentukan pilihanmu mulai saat ini,
jangan tunda lagi. Sebab ketundaan adalah kesia-siaan.

RYANO TAGUNG,SMM
4 ryanotagung@yahoo.co.id

SADARKAH KITA?!?!?!?!?

BERAPA KALI KITA BERDOA ROSARIO SEHARI?

BERAPA BANYAK SALAM MARIA YANG KITA DARASKAN SEHARI?

D
ua pertanyaan di atas memiliki gandengan satu sama lain.

Pertanyaan pertama: berapa kali kita berdoa Rosario sehari??? Jika kita
menjawab empat kali sehari (sesuai dengan banyaknya peristiwa
rosario—gembira, sedih, mulia dan terang) maka jawaban ini akan
menjawab pertanyaan kedua: berapa banyak Salam Maria yang kita
daraskan sehari.

Sebagai contoh:
Sehari tiga kali berdoa rosari itu sama artinya kita mendaraskan 200
Salam Maria + 12 Salam Maria pembuka. Maka totalnya 212 Salam
Maria.

Fr.SMM: “Santo Montfort, harus berapa kalikah aku berdoa rosario


sehari?”
212 kali kah??
Dan St.Montfort pun menjawab: “Bukan hanya 212 kali sehari tetapi
212 kali 212 kali sehari......” Tahukah kamu bahwa ROSARIO adalah
ringkasan INJIL di mana kita bukan hanya mengontemplasikan Maria
tetapi sesungguhnya kita masuk dalam seluruh misteri hidup Yesus.
SELURUH MISTERI HIDUP YESUS!!! Bukan sebagian!!”
Fr.SMM: tapi.............??? apa tidak terlalu banyak????
(tanpa basa-basi St.Montfort menjawab)
St.Montfort: Atau segalanya atau tidak sama sekali.
Fr. SMM:?????????????????????

INGATKAH KITA!?!?!?!

Kata Montfort:
5 ryanotagung@yahoo.co.id

SEKALIPUN ANDA BERDIRI DI TEPI JURANG KEBINASAAN SEKALIPUN


SATU KAKI ANDA SUDAH ADA DI NERAKA SEKALIPUN ANDA TELAH
MENJUAL JIWA ANDA KEPADA SETAN SEBAGAIMANA DILAKUKAN PARA
JURU TENUNG YANG MEMPRAKTEKKAN MAGI HITAM, DAN SEKALIPUN
ANDA ADALAH SEORANG BIDAAH YANG TEGAR SEPERTI SETAN, CEPAT
ATAU LAMBAT ANDA AKAN BERTOBAT DAN AKAN MEMPERBAIKI HIDUP
ANDA DAN AKAN MENYELAMATKAN JIWA ANDA, KALAU SAJA ANDA
MENDARASKAN ROSARIO SUCI DENGAN KHIDMAT SETIA HARI HINGGA
KEMATIAN MENJEMPUT DEMI TUJUAN MENGETAHUI KEBENARAN DAN
MENDAPAT PENYESALAN DAN PENGAMPUNAN ATAS DOSA-DOSA
ANDA.

Bagi Montfort: “Rosario tidak hanya sebuah metode doa melainkan


juga SARANA yang paling berhasil guna serta SENJATA TERAMAT
AMPUH dalam karya kerasulannya.

Bagi komunitas PONSA: “ ROSARIO bukan hanya rutinitas setiap


sore hari dari pukul 16.00 sampai pukul 16,30. melainkan ROSARIO
adalah SARANA pembaktian diriku agar menjadi senjata ampuh dalam
kesulitan, kebingungan, kebuntuan, keputusasaan,kelelahan batin
dalam karya kerasulan sebagai mahasiswa misonaris di STFT WIDYA
SASANA dan STP IPI MALANG.

Bagi saya: ?????????????????????????????????????

TAHUKAH KITA?????????

WAKTU KITA BERSAM A TUHAN


 Pagi: - saat bangun tidur kita meluangkan waktu untuk Tuhan 5
menit untuk mengucapkan syukur kepadaNya.
- saat ibadat pagi (Biasa) 25 menit, (meriah) 40 menit
- saat PE (harian)—40 menit, dan (Minggu) 90 menit
6 ryanotagung@yahoo.co.id

 Siang: pemeriksaan batin—15 menit


 Sore: - berdoa rosario: 30 menit
- vesperae + meditasi: 45 menit
 Malam: mengucap syukur sebelum tidur: 15 menit

Demikianlah waktu kita yang kita habiskan secara khusus buat Tuhan.
Jika dikalkulasikan maka:
Regular: 175 menit dari 1440 menit/hari.
Kemanakah 1265 menit yang lain????
Irregullar: 405 menit dari 1440 menit/hari.
Kemanakah 1035 menit yang lain????

Untuk studi berapa menitkah kita habiskan untuk itu???


Untuk rekreasi berapa menitkah kita habiskan untuk itu???
Untuk duduk di depan komputer berapa menitkah kita habiskan untuk
itu???
Kemanakah menit-menit yang lain?
?????????????????????????????????????????????????/????????

KATA TUHAN:
”MAUKAH ENGKAU BERJAGA
BERSAMA AKU BARANG
SATU JAM SAJA?”

Anda mungkin juga menyukai