Anda di halaman 1dari 11

STABILITAS BENDUNG

Bendungan terbuat dari konstruksi beton bertulang


dengan BJ = 2400 Kg/M3, dimensi-dimensi diberikan
seperti pada gambar. koefisien geser antara bendung
dan tana diitentukan sebesar 0.!.
"ebar bendung diambil = #m
$eriksala stabilitas bendung tersebut %
"ebar bendung diambil # m
#0
#
0
#
0

4
0

Prinsip :
1. Bendung akan menerima gaya oleh air sebesar R. Resultan gaya tersebut akan di tahan
oleh berat beton dan berat air , dan dengan koefisien geser tanah dasar yang ada, maka
akan menetralkan R . Persyaratan bendung stabil, bila R jatuh pada jarak 1/3 sampai
dengan 2/3 lebar dasar bendung.
2. pabila jumlah momen pada tumit bendung !" akibat air !aksi" lebih ke#il dari momen
akibat bendung !reaksi" , maka bendung bebas dari bahaya ungkit.
$a%ab :
&
#0
#
0
#
0

4
0

. &enghitung gaya tekan air hori'ontal :
( ) * 1 * 1+
2

( ,+ ton
Bekerja !titik tangkap gaya" pada jarak 1/3 * 1+ m ( 1+/3 m dari dasar.
$= ' (
2
#
0
#
0

4
0

#0 $
B. &enghitung -aya P. !pias beton / berat air"

1. kibat air :
P0 ( 1
air
* 0olume air

d4
d3
d20
d#0
#0
))
B0 *0
+0
,0
2. kibat beton
P01 ( 1
beton
* 0olume beton
P.2 (1
beton
* 0olume beton
P.3 ( 1
beton
* 0olume beton
3. &enghitung 2itik berat bendung
& * 2otal Berat 0erti#al ( Berat pias * lengan

Berat pias * lengan
& ( 2otal Berat 0erti#al
liran 3luida dalam Pipa
4ifat5sifat aliran
Aliran dapat dibedakan dalam beberapa kategori, sebagai berikut :
1. liran tetap !4teady flo%":
2erjadi apabila kondisi dari sembarang titik pada aliran tersebut tidak berubah
menurut %aktu.
+ =
t
V

2. liran tidak 2etap !unsteady flo%"


adalah aliran dimana kondisi pada sembarang titik pada aliran berubah menurut
%aktu
+
t
V

3. liran seragam !uniform flo%"


terjadi apabila setiap titik pada garis aliran mempunyai 0e#tor ke#epatan yang identik
!naik besar maupun arahnya"
+ =
S
V

6. liran tidak seragam !non uniform flo%"


adalah kebalikan dari aliran seragam yaitu 0e#tor ke#epatannya berubah menurut
tempat
+
S
V

B. 7ehilangan energy
2ergantung pada bentuk, ukuran, kekasaran pipa, ke#epatan dan 0iskositas.
kehilangan energy dibagi atas 2 ma#am, yaitu:
1. 7ehilangan energy disebabkan pergesekan
2. 7ehilangan energi setempat yang disebabkan oleh alat penutup, tikungan, dan
perbedaan diameter pipa.
1. 7ehilangan energy disebabkan pergesekan.
8ari per#obaan 9per#obaan pada suatu pipa lurus ternyata bah%a oleh karena
pergesekan :
a. 7ehilangan energy pada aliran turbulen bertambah, bila kekasaran dinding pipa
bertambah besar.
b. 7ehilangan enersi sebanding dengan luas muka pipa yang basah. pabila berisi
penuh air maka kehilangan enersi sebanding dengan :dl.
#. kehilangan enersi berubah kebalikan dengan diameter pipa. ladi sebanding dengan
l/d.
d. 7ehilangan enersi berubah dengan ke#epatan. $adi sebanding dengan .
n
.
e. 7ehilangan enersi berubah dengan perbandingan, 0iskositas, dan massa jenis. $adi
sebanding dengan !
r
" !


f. dengan memperhatikan per#obaandi atas maka didapatkan rumus:
n
m
v
d
l
K . .
;
g. <he'y !1==," mendapatkan bah%a kehilangan enersi pada air di dalam pipa
adalah sebanding dengan dengan .
2
. 8ar#hi5>isba#h menerima pendapat #he'y
dengan memberikan m(1, dan n(2
$adi
2 ?
" !v x
d
l
x k hf =
=
2
;
2
" 2 !
g
v
x
d
l
x g x k
g
v
d
l
hf
2
. .
2
=
untuk pipa bulat
g
v
R
l
hf
2
.
6
.
2
=
untuk pipa bukan lingkaran
dimana:
5 hf ( kehilangan enersi akibat pergesekan
5 @ ( koefisien gesekan
5 l ( panjang pipa
5 d ( diameter pipa
5 R ( jari5jari hidrolis
P
A
=
( luas basah, p ( keliling basah
5 0 ( ke#epatan dalam pipa
5 g ( per#epatan gra0itasi
2. 7ehilangan Anergi setempat
a. 8ari tengki ke pipa
1" 4ambungan sama tinggi atau sambungan dibulatkan

g
v
h
2
" 1 !
,+ . +
2
=
2" 4ambungan proyeksi

g
v
h
2
" 1 !
++ . 1
2
=
b. 8ari pipa ke tengki
g
v
h
2
" 1 !
++ . 1
2
=
#. kibat pelebaran sekonyong5konyong:

g
v v
h
2
" 2 1 !
2

=
rumus Bordo5 <arnot
d. kibat pelebaran perlahan5lahan

g
v
k h
2
" 1 !
2
=
Bilai k dapat dilihat pada tabel beriku:
81/82 6.++ 3., 3.++ 2.,+ 2.++ 1.,+ 1.1+ 1.++
7C +.6, +.63 +.62 +.6+ +.3= +.2D +.+1 +
Eihat juga tabel , &ek53lu dan Fidraulika seri buku 4#haum
e. kibat penyusutan
g
v
k h
2
" 1 !
2
=
<ontoh:
1. 8isuatu titik dalam sebuah pipa mendatar dengan diameter 3+, mm !f(+.+2+" head
tekanannya 2++ m. Pada jarak G1 m dari titik , diameter pipa tiba5tiba menge#il
menjadi diameter 1,3 mm !f(+.+1,". Pada jarak 3+., m pipa diperbesar lagi menjadi
diameter 3+, mm lagi !f(+.+2+" bila ke#epatan air pada titik sebesar 2.66G m/dtk,
gambarkanlahgaris energi
200.30-
200.00
.
30.-m-#-3
mm
)
B
!#m-30- mm
*
+ , 30.-m-30-
mm
Fead turun !feet"
7etinggian -rs
Anergi
g
v
h
2
" !
2
=
7etinggian
gradient
Fidrolis
2itik 8ari 8ihitung
!+.++" 2++.3+, +.3+, 2++.+
B ke B
g
v
d
l
hf
2
. .
2
=
(
< B ke <
g
v
k h
2
" 1 !
2
=
(
8 < ke 8
g
v
d
l
hf
2
. .
2
=
A 8 ke A
g
v v
h
2
" 2 1 !
2

=
3 A ke 3
g
v
d
l
hf
2
. .
2
=

Anda mungkin juga menyukai