BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan
salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “value-based education”.
Secara kurikuler Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dirancang sebagai
subjek pembelajaran yang bertujuan mengembangkan potensi individu agar menjadi
WNI yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Secara teori
PKN dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang saling terintegrasi dalam substansi ide, nilai, konsep
dan moral Pancasila, demokratis dan bela Negara. Secara Pragmatik PKN dirancang
juga sebagai subjek pembelajaran yang menekankan isi yang mengusung nilai-nilai
(content embledding values) dan pengalaman belajar (learning experiences) dalam
bentuk perilaku.
Namun sejak diimplementasikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan
menghadapi berbagai kendala dan keterbatasan. Diantaranya kualitas guru, fasilitas
dan sumber belajar, miskinnya pengalaman belajar yang bermakna (meaningful
learning) serta lingkungan yang kurang mendukung berkaitan dengan kondisi dan
situasi kehidupan politik Negara. Seiring dengan bergulirnya reformasi di Indonesia
tak luput dalam kehidupan bernegara, Pancasila dan UUD 1945 menjadi sorotan
pertama. Bagi seluruh elemen terutama generasi muda harus mampu membentengi
Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara dan falsafah bangsa Indonesia perlu
revitalisasi dan aktualisasi mereintegrasi dalam konteks aktual Indonesia saat ini. 1
Apalagi selama delapan tahun terakhir sejak reformasi bergulir pejabat publik telah
malu berbicara tentang Pancasila. Ini adalah bagian pembelajaran PKN dalam
mengusung Dasar Negara dan Konstitusi. Harapan baru menurut pendapat Azra
adalah adanya suatu perubahan dalam menjaga konstitusi jangan sampai membuat
1
Azyumardi Azra, Pancasila Harus Dibentengi, Artikel Kompas, 29 April 2006, h. 2.
1
2
mudah dipahami. Sebaliknya walaupun materi pelajaran tidak terlampau sulit untuk
dipelajari, namun apabila suasana belajar membosankan, tidak menarik, apalagi
siswa belajar dibawah tekanan, maka pelajaran akan sulit dipahami. 4 Atas dasar
pemikiran tersebut, maka agar para siswa lebih mudah memahami materi pelajaran,
mereka harus belajar dalam suasana yang menyenangkan, penuh daya tarik dan
penuh motivasi.
Sosialisasi di kalangan siswa ini memiliki nilai yang sangat penting dan
berfungsi untuk merangsang siswa belajar serta menarik minat siswa untuk cepat
memahami. Karena ada kebebasan penuh, hubungan yang baik, menyenangkan/
fun, emosional, sosial, dan kognitif terlayani. 5 Dalam sistem pembelajaran Kurikulum
2004, menjadi nyata bahwa alat bantu mengajar bukan hanya buku pelajaran. Guru
dapat membantu siswa belajar dan mempunyai kompetensi yang tinggi dengan
sarana-sarana lain yang menimbulkan minat seperti penggunaan media. Bagaimana
mengajar yang tepat untuk siswa SMA kelas X (sepuluh) pada kompetesi dasar 6
yakni Dasar Negara dan Konstitusi yang gampang tapi susah. Istilah konstitusi
sebenarnya sangatlah umum dan gampang ditangkap artinya. Namun ketika
dihadapkan kepada materi yang sudah tentu banyak maka membuat siswa bosan
karena siswa sudah mengeluh terlebih dulu. Apalagi masyarakat awam, tentu
kurang peduli akan hal ini karena begitu rumitnya. Sehingga terasa bila kekuatan
kata-kata menjadi sangat terbatas untuk menjadi alat yang mampu
menerangkannya.
Dalam rangka memahami Dasar Negara dan Konstitusi inilah maka di SMA
Negeri 5 Tangerang dilakukan Sosialisasi amandemen UUD 1945. Untuk efektivitas
pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut dibutuhkan berbagai alternatif model
pembelajaran, yakni dengan 1) Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”, 2)
Model Reactive Teaching dengan Bantuan Compac Disk animasi amandemen UUD
1945 3) Model Portopolio dokumentasi sebuah karya siswa Compac Disk (CD)
pembelajaran tentang Kartun Pers, dan 4) Model Konvensional yakni ceramah
langsung dari Sekretariat Jenderal MPR RI. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan
kesan jenuh/membosankan serta frustasi mempelajari pasal demi pasal
amandemen UUD 1945. Dengan demikian siswa dapat cepat memahami materi
Dasar Negara dan Konstitusi dengan baik. Dengan memahami Dasar Negara dan
4
Dasim Budimansyah. 2005, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran Berbasis Portopolio, Makalah
Seminar :Jurusan Ilmu Sosial Politik UNJ, h. 5.
5
Arif Rachman, 2005. Paradigma Baru Pembelajaran Kewarganegaraan Dalam Membentuk Warga Negara
yang Cerdas dan Berkarakter, makalah seminar UNJ :Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial, h. 2.
4
B. Ruang Lingkup
Penelitian dikaji agar lebih terarah sehingga perlu dibatasi, yaitu hanya
meneliti pemahaman siswa terhadap Dasar Negara dan Konstitusi setelah mengikuti
sosialisasi amandemen UUD 1945 dengan berbagai model. Siswa yang dimaksud
adalah siswa kelas X (sepuluh) di SMAN 5 Tangerang tahun ajaran 2005/5006.
D. Sajian Definisi
5
a. Pemahaman
Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan yang relevan. Jadi, untuk memahami sesuatu harus
dengan apa yang diketahuinya.1 Jadi pemahaman harus dilandasi dengan
apa yang sudah diketahui dan diingatnya. Dan kemudian dapat
menghubungkan sesuatu dengan apa yang telah diketahuinya.
W.S Winkel seperti dikutip Sarkadi bahwa untuk memahami sesuatu
terdapat kemampuan yang harus dimiliki, diantaranya, kemampuan dalam
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang
nampak dalam data tersebut.2 Menurut Arikunto bahwa dengan pemahaman,
maka seseorang dapat membuktikan bahwa ia mampu menghubungkan
antara fakta-fakta atau konsep-konsep secara sederhana.3 Selanjutnya
dikemukakan bahwa dengan memahami sesuatu maka akan dapat
membedakan, mempertahankan, menggeneralisasikan, menuliskan kembali,
memberi contoh dan memperkirakan.
Dari berbagai pendapat di atas maka pengertian pemahaman adalah
kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta atau konsep-konsep yang
diketahuinya sehingga dapat mempertahankan, membedakan, menduga,
memperluaskan, menerangkan, menyimpulkan, mengklasifikasikan,
menggeneralisir dan mengikhtiarkan segala apa yang diketahuinya.
b. Amandemen
Menurut asal katanya istilah amandemen berasal dari istilah asing “to
amend” yang berarti mengubah. Mengubah Undang-undang Dasar dalam
bahasa Inggris biasa disebut “to amend the constitution”. Sedangkan
perubahan Undang-undang Dasar dalam Bahasa Inggrisnya adalah
“constitusional amandement”.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia amandemen adalah penambahan
pada bagian yang sudah ada; perubahan di dalam dokumen yang dilakukan
dengan maksud mengganti, menambah atau mengurangi. 1 Amandemen
diberi makna sebagai penambahan pada bagian yang sudah ada. Bisa
1
E.P. Hutabarat, 1984. Cara Belajar. Jakarta : BPK Gunung Mulia, h. 50
2
Sarkadi, 2005. Sikap Mahasiswa Terhadap Amandemen UUD 1945, Mimbar Demokrasi. Jakarta: Jurusan Ilmu
Sosial Politik, Universitas Negeri Jakarta, h. 28
3
Suharsimi Arikunto1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, h. 50
1
Sulchan Yasin, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, h. 29
6
tidak ditulis.4 Untuk menyelidiki hukum dasar suatu Negara, tidak cukup
hanya menyelidiki pasal-pasal Undang-undang Dasarnya saja, akan tetapi
harus menyelidiki bagaimana prakteknya dan bagaimana suasana
kebatinannya dari Undang-undang Dasar itu. Untuk sungguh-sungguh
mengerti, harus memahami konteks filosofis, sosia-historis, sosio-politis,
sosio-juridis dan sosio-ekonomis.6
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan konstitusi adalah
sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk
untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara.
d.Model Sosialisasi
1) Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”
Pembelajaran ini memusatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang
relevan dengan siswa. Biasanya siswa yang suka dengan dunia politik
merasakan sangat mengasyikan belajar dengan model pembelajaran ini.
Jenis pembelajaran ini dimulai dengan sesi curah pendapat dari siswa dan
guru kemudian mengelompokkan, mengevaluasi, dan membahas hasil curah
pendapat itu bersama dengan siswa. Siswa berperan seakan-akan sebagai
anggota dewan sungguhan. Teknik ini bukan saja meriah tetapi juga
membantu menarik perhatian siswa. Pembelajaran ini menciptakan
tim/kelompok yang bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan
berupa informasi kepada yang lainnya. Kegiatan ini diikuti dengan
pembahasan oleh guru mengenai isu yang diperdebatkan.
4
Abu Daud Busroh. Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi Sembilan Negara, Jakarta : Bina Aksara,
h. 35
6
Kompilasi Pemikiran Warga Masyarakat, 2001. Semiloka Rancangan Perubahan UUD 1945, Jakarta: The
Habibie Center, h. 2
8
partisipasi siswa serta jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil
belajar dan pengalihan pengetahuan.
Dalam pembelajaran ini siswa mendapatkan ceramah langsung dari
Staf Sekretariat Jenderal MPR RI dan tanya-jawab, diskusi seputar
amandemen UUD 1945. Kemudian dibahas dan didiskusikan kembali di
kelas. Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi
tersebut dan mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk,
memperbaiki pendapat siswa yang kurang.
E. Kerangka Berfikir
Dari sajian atas, dapat dilihat bahwa memahami amandemen UUD 1945
dibutuhkan model sosialisasi (memasyarakatkan) yang dapat menarik perhatian
siswa karena memahami Dasar Negara dan Konstitusi dirasa sangat membosankan.
Ditambah lagi dengan kondisi sosial politik yang kurang mendukung. Dengan Model
sosialisasi yang diterapkan dalam pembelajaran yang bervariasi maka diharapkan
siswa terutama akan mudah memahami konstitusi yang semakin rumit isinya.
MODEL I
MODEL II PEMBELAJARAN
DASAR NEGARA PEMAHAMAN
DAN KONSTITUSI
MODEL III
HASIL
MODEL IV BELAJAR
TINGGI
BAB II
LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
10
11
5. Pilar-pilar Demokrasi
-Proses demokratisasi menuju 7xPertemuan
masyarakat madani
-Pilar-pilar demokrasi yang berlaku
secara universal
-Keterkaitan pilar-pilar demokrasi
dengan prinsip demokrasi Pancasila
-Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
sejak masa orde lama, orde baru dan
reformasi.
-Prinsip-prinsip demokrasi dalam
pelaksanaan pemilu
-Perilaku yang mendukung terhadap
tegaknya prinsip demokrasi
Kompeten Materi Pokok dan Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Aloka Sumber/
si Dasar uraian materi si Bahan/
pokok Waktu Alat
1.6 Dasar Negara dan Sosialisasi amandemen UUD Mengemukakan Kognitif 6xPert Multi media
Kemam- Konstitusi 1945 dengan berbagai model: pengertian Dasar (menjawab emuan CD
puan -Pengertian Dasar 1)Model Simulasi “Sehari Negara pertanyaan) Buku
menganalisi negara Menjadi Anggota DPR”, Mengemukakan Psikomotorik Kewarga
s hubung- -Pengertian 2)Model Reactive Teaching makna Konstitusi (presentasi Ulang negaraan
an Dasar Konstitusi dengan Bantuan CD animasi Mendeskripsikan individu) an Kliping
Negara -Hubungan Dasar amandemen UUD 1945, keterkaitan Dasar Afektif 1xPert Koran,
dengan Negara dengan 3)Model Portopolio Negara dengan (analisis emuan bulletin,
Konstitusi Konstitusi dokumentasi berupa sebuah Konstitusi jawaban, kunjungan,
-Macam-macam karya siswa Compac Disk Mendeskripsikan isi simak dll
Konstitusi (CD) pembelajaran yang pokok konstritusi keberpihakan
-Perbandingan didalamnya berisi kartun pers Negara nya)
Konstitusi RI dan 4)Model Konvensional Membandingkan
13
Kecakapan hidup :
Menggali informasi
Mengolah informasi
Kecakapan lisan
Mengambil keputusan
Komunikasi tertulis
Bekerja sama
Kesadaran
Mengidentifikasi dan
menghubungkan variabel
B. Penyajian
Petunjuk Belajar (Petunjuk Bagi Siswa)
1. Ikuti Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan baik
2. Model Pembelajaran
1) Model Simulasi “Sehari menjadi anggota DPR”,
2) Model Reactive Teaching Compac Disk animasi amandemen UUD 1945
3) Model Portofolio dokumentasi karya siswa CD kartun pers
4) Model kunjungan langsung ke MPR RI (ceramah, Tanya jawab)
NO KELAS MODEL
3.Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat Mengemukakan pengertian Dasar Negara
- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi
- Peserta didik Mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik Mendeskripsikan isi pokok Konstritusi Negara
- Peserta didik Membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik Menganalisis Kedudukan Pembukaan UUD 1945.
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain
4.Metode :
Penampilan Peran, ulasan singkat, dan diskusi
5.Jenis Tagihan :
a. Kognitif (menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang
diperdebatkan)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio
6.Bahan Bantu :
15
7.Waktu :
2 X 45 menit selama 3 kali pertemuan
2. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Siswa berperan seakan-akan adalah anggota DPR
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa berargumen tentang materi yang sedang dibahas dalam persidangan
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang
3.Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat mengemukakan pengertian Dasar Negara
- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan isi pokok konstritusi Negara
- Peserta didik membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik menganalisis Kedudukan Pembukaan UUD 1945.
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain
4.Metode :
Penampilan CD, ulasan singkat, dan diskusi
5.Jenis Tagihan :
16
6.Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan Konstitusi di Indonesia
- Artikel di internet tentang Konstitusi di Negara lain
7.Waktu :
2 X 45 menit selama 3 kali pertemuan
8.Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Guru dibantu dengan media CD animasi
- Guru menjelaskan dengan kolaborasi ceramah, diskusi dan berperan
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa presentasi dan menanggapi hal yang belum jelas
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang
3. Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang Dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat mengemukakan pengertian Dasar Negara
17
4. Metode :
Ulasan singkat, siswa presentasi dan diskusi.
5. Jenis Tagihan :
a. Kognitif (menjawab pertanyaan berkaitan Kartun Pers yang ditampilkan)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
d. Penilaian tertulis
6. Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan Konstitusi di Indonesia
- Artikel dari internet
7. Waktu :
3 X pertemuan
8. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Penyampaian dengan Alat Bantu Portopolio Kartun Pers
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa presentasi dan menanggapi hal yang belum jelas
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang
3.Tujuan Umum
18
4.Metode :
Ceramah dan tanya jawab
5.Jenis Tagihan :
a. Kognitif (LKS Kompetensi Dasar hubungan Dasar Negara dan Konstitusi)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis pertanyaan diskusi)
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio
6.Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan konstitusi di Indonesia
- Artikel di internet tentang konstitusi di Negara lain
7.Waktu :
3 X 60 menit di MPR dan dilanjutkan Pertemuan Diskusi Kelas
9. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi dan menjelaskan tujuan
yang akan dicapai
- Guru dan siswa berkunjung ke MPR/DPR
- Guru mempersiapkan penilaian
- Staf Sekretariat MPR menyampaikan ceramah
- Siswa bertanya dan menanggapi hal yang belum jelas
- Selanjutnya, dibahas kembali di kelas dengan diskusi kelompok dan presentasi
masing-masing siswa.
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang.
dengan teknik menilai tanpa kelihatan siswa bahwa guru sedang menilai. Ini
dilakukan agar siswa enjoy dalam diskusi.
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
Nilai afektif ini nilai dengan cara mengamati siswa pada saat siswa menjawab
atau menanggapi dalam diskusi dan menyimak keberpihakannya dan saat
berperan.
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio
Penilaian ini berupa LKS, Kumpulan Artikel atau Kartun tentang Dasar Negara
dan Konstitusi. Dan media yang digunakan siswa pada saat presentasi.
Dibawah ini adalah hasil belajar siswa yang kegiatan belajar mengajarnya
dengan berbagai model pembelajaran:
Tabel 1. Hasil Belajar Kelas X.3 (Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”)
1. A Ferdi 77 78 80 B 78 43
2. Alfi Fauzi 95 88 88 B 90 42
3. Andri Al Amin 72 77 80 B 76 40
4. Andry Irawan 82 80 80 B 81 34
5. Anik 72 78 80 B 77 34
6. Arisa 86 85 80 B 84 34
7. Ary W 78 80 80 B 79 38
8. Bayu A 60 62 60 C 61 39
9. Benny 71 87 80 B 79 42
10. Desi Eri 70 87 80 B 79 38
11. Destra M 70 78 80 B 76 38
12. Diah Pramita 60 73 60 B 64 38
13. Didik 70 58 70 C 66 34
14. Dipta 72 75 70 B 72 36
15. Dwi Irma 76 75 80 B 77 40
16. Edwin F 77 78 80 B 78 43
17. Erry W 73 79 70 B 74 43
18. Faikah 85 76 80 B 80 45
19. Ferdinan 65 70 70 C 68 40
20. Fitri N 82 75 80 B 79 36
21. Irawati 89 82 80 B 84 36
22. Joko 72 67 80 B 73 28
23. M Ramzy 78 85 80 B 81 32
24. Novi D 90 85 90 B 88 32
25. Pandu N 77 75 70 B 74 30
26. Pradini 96 85 85 B 89 46
27. Raden R 84 75 80 B 80 48
28. Ratih A 82 75 80 B 79 46
29. Ria Budiati 85 90 90 B 88 45
30. Ria Puspita 93 80 80 B 84 36
31. Rosi P 90 82 80 B 84 49
32. Rusmiasih 93 80 80 B 84 30
33. Saktia O 75 80 80 B 78 28
20
34. Sanggam 72 76 80 B 76 30
35. Sheila 82 75 80 B 79 40
36. Supriyadi 77 78 80 B 78 44
37. Yeyen 90 78 80 B 83 40
38. Yudistira 92 80 85 B 86 32
39. Yudo 82 76 80 B 79 30
40. Yurika 61 76 70 C 69 29
Tabel 2. Hasil Belajar Kelas X.4 (Reactive Teaching dengan Media Animasi CD)
NO NAMA KOGNITIF LKS PSIKOMOTOR AFEKTIF HASIL SKOR
BELAJAR INSTRUMEN
1. Ali Imron 82 89 90 B 87 43
2. Alie A 86 80 80 B 82 42
3. Aprianti 60 75 70 C 68 40
4. Asri R 76 78 80 B 78 34
5. Bagus F 93 78 80 B 84 34
6. Bertha A 79 76 80 B 78 34
7. Bhakti P 87 75 80 B 81 38
8. Daniel T 66 60 60 C 62 39
9. Danil S 82 83 90 B 85 42
10. Dewi W 82 82 80 B 81 38
11. Eko A 89 76 80 B 82 38
12. Ferry K 90 78 90 B 86 38
13. Haerudin 84 78 80 B 81 34
14. Hendra 73 79 70 B 74 36
15. Hendry K 82 76 80 B 79 40
16. Ikraami 93 76 90 B 86 43
17. Indri S 97 70 90 B 86 43
18. Ira M 94 85 90 B 90 45
19. Isni Rahayu 88 75 82 B 82 40
20. Kautsar K 70 76 70 B 72 36
21. Laras N 90 78 80 B 83 36
22. Mario P 85 85 80 B 83 28
23. M Farhad 86 83 80 B 83 32
24. Ni Made 82 80 80 B 81 32
25. Nopianto 87 78 80 B 82 30
26. Rahma F 79 78 80 B 79 46
27. Rahmad F 75 70 80 B 75 48
28. Rahmat S 82 68 70 B 73 46
29. Rio A 80 80 80 B 80 45
30. Rizki A 82 80 80 B 81 36
31. Siti M 94 78 80 B 84 49
32. Siti Y 80 90 80 B 83 30
33. Tiara M 86 84 80 B 83 28
34. Tri O 84 76 80 B 80 30
35. Utari I 80 77 80 B 79 40
36. Wilda F 90 75 80 B 82 44
37. Wulan O 86 80 80 B 82 40
38. Yuliawati 74 78 70 B 74 32
39. Zaenal 73 76 80 B 76 30
40. Marina 61 80 70 B 70 29
1. Aditya N 77 80 80 B 79 43
2. Agusti M 85 78 80 B 81 42
3. A Indra 94 78 80 B 84 40
4. Andry Wira 95 76 80 B 84 34
5. Anita S 90 85 90 B 88 34
6. Arif M 74 80 80 B 78 34
7. Arif Novi 82 75 80 B 79 38
8. Artharini 92 85 90 B 89 39
9. Baihaqi 82 85 80 B 82 42
10. Bilal 75 65 70 B 70 28
11. Citra A 94 85 90 B 90 38
12. Defry J 93 80 80 B 84 38
13. Dian P 77 80 80 B 79 34
14. Dino Egi 80 80 80 B 80 46
15. Esa Yuniati 94 80 90 B 88 40
16. Evi Tri 80 79 94 B 84 43
17. Ferman A 75 75 70 B 73 43
18. Harmono 65 70 70 C 68 45
19. Ignatius 90 80 90 B 87 40
20. Kizza 82 80 80 B 81 36
21. Martogi 68 70 70 B 69 36
22. Maya 96 93 90 B 93 48
23. M Fauzi 85 84 80 B 83 32
24. M Hakim 76 80 80 B 79 32
25. Novaldy 90 76 80 B 82 46
26. Nurul A 65 62 70 C 66 30
27. Oktaviani 75 76 80 B 77 48
28. Purnomo 73 80 70 B 74 46
29. Putri Mage 92 85 90 B 89 45
30. Putri Maulida 85 79 80 B 81 36
31. Putut A 90 83 80 B 84 49
32. Qori A 90 80 80 B 83 30
33. Reza Galih 82 83 80 B 82 28
34. Rina Dwi 79 83 80 B 81 30
35. Robiatul 95 88 90 B 91 40
36. Thia A 88 80 80 B 83 44
37. Tina W 94 90 90 B 91 40
38. Tri Cintya 88 80 80 B 83 32
39. Winda Lestari 84 85 80 B 83 30
40. Yulistiana 64 60 60 C 61 29
1. Abigail 80 90 80 B 83 43
2. Adhitya 71 78 80 B 76 42
3. Ari W 70 76 80 B 75 40
4. Bella 92 92 90 B 91 34
22
5. Cahayanti 82 89 80 B 84 34
6. Cepy G 75 80 80 B 78 34
7. Deby A 73 79 70 B 74 38
8. Dicky P 76 78 80 B 78 39
9. Dimas B 73 80 70 B 74 42
10. Dwi P 80 81 80 B 80 38
11. Farid R 82 81 80 B 81 38
12. Galih M 80 76 80 B 78 38
13. Hari P 88 82 90 B 87 34
14. Henry F 62 65 60 C 62 36
15. Himawan A 82 80 80 B 81 40
16. Ismi D 97 92 90 B 93 43
17. Jefry B 82 89 80 B 84 43
18. Jekson 82 76 80 B 79 45
19. Meiranda 82 86 80 B 83 40
20. Meinita 90 85 90 B 88 36
21. M Iqbal 80 77 80 B 79 36
22. M Vito 67 65 70 C 67 28
23. Niez Reza 82 80 80 B 81 32
24. Nurul Anis 88 80 80 B 83 32
25. Nurul S 70 78 80 B 76 30
26. Putri S 79 70 80 B 76 46
27. Reckta P 80 85 90 B 85 48
28. Rendi S 85 79 80 B 81 46
29. Retno M 92 90 90 B 91 45
30. Revita R 84 84 90 B 83 36
31. Ris Nita 87 84 90 B 87 49
32. Rinaldi 72 76 70 B 73 30
33. Satrio H 64 66 60 C 63 28
34. Siti F 88 80 80 B 83 30
35. Septirani 88 80 80 B 83 40
36. Tri W 85 90 90 B 88 44
37. Vina Oktavia 85 90 90 B 88 40
38. Yudhi N 86 85 80 B 84 32
39. Zakiah 82 89 80 B 84 30
40. Lina 68 80 80 B 76 29
BAB III
23
LAPORAN HASIL
n = 60 n = 60 n = 60 n = 60
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3
serta lebih tinggi dari pada pemahaman model Pembelajaran Simulasi “Sehari
Menjadi Anggota DPR”.
Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi siswa yang pembelajarannya
dengan model Pembelajaran Reactive Teaching ternyata menempati urutan paling
tinggi dan Dan terlihat dari deskripsi data tersebut terdapat hampir sama dengan
pemahaman siswa yang menggunakan model Pembelajaran Portofolio Kartun Pers.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model Pembelajaran
Reactive Teaching maupun model Pembelajaran Portofolio Kartun Pers tersebut bisa
dijadikan alternatif bahkan tidak menutup kemungkinan model Konvensional dan
model Simulasi “Satu hari menjadi Anggota DPR” dalam Pembelajaran
Kewarganegaraan pada Pokok Bahasan Dasar Negara dan Konstitusi.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model
pembelajaran yang bervariasi tersebut di atas bisa dijadikan alternatif untuk
meningkatkan pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi siswa SMA Negeri 5
Tangerang yakni pada pembelajaran Kewarganegaraan. Sebab pemahaman yang
cukup tinggi akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang cukup tinggi pula.
BAB IV
PENUTUP
25
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis menggunakan statistik
terapan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Sosialisasi yang dilakukan pada
saat pembelajaran pada siswa SMA Negeri 5 Tangerang Banten bahwa Model
Reactive Teaching dengan media Compact Disk (CD) Animasi Amandemen UUD
1945 lebih unggul daripada model lainnya. Pada pembelajaran Kewarganegaraan
khususnya pada pokok bahasan Dasar Negara dan Konstitusi.
Kesimpulan di atas memberikan suatu pengertian bahwa model
pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pemahaman siswa. Oleh karena hasil penelitian ini menunjukkan keunggulan
kelompok yang diajar model Reactive Teaching dengan media CD Animasi
Amandemen UUD 1945, maka praktis dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa
Sosialisasi yang dilakukan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
Reactive Teaching dapat diterapkan pada pembahasan materi Dasar Negara dan
Konstitusi. Karena itu hendaknya para guru mencoba untuk kreatif dan mencari
alternatif pembelajaran yang tepat.
B. Saran
1. Bagi guru
Dalam mengajarkan Kewarganegaraan, hendaknya guru melakukan model
pembelajaran yang tepat agar siswa tertarik pada pelajaran yang diberikan.
25
25
26
Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran mengenai kondisi
guru yang berlangsung saat ini sehingga masyarakat memberikan dukungan untuk
memajukan pendidikan guna mencerdaskan anak-anak bangsa.
27
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.
Busroh, Abu Daud. 1987. Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi Sembilan Negara,
Jakarta: Bina Aksara.
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs dan Asghar Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian
Pendidikan terjemahan Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional.
Kompilasi Pemikiran Warga Masyarakat. 2001. Semiloka Rancangan Perubahan UUD 1945,
Jakarta: The Habibie Center.
Listyarti, Retno. 2005. Panduan Pembelajaran Multimedia Bagi Guru, Jakarta: Extention
Programme For Learning and Research.
Martosoewignjo, Sri Soemantri. 1993. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara,
Jakarta: Rajawali.
MPR RI. 2005. Panduan Pemasyarakatan UUD 1945, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI
Rosyada, Dede dkk. 2003. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press.
Sarkadi, 2005. Sikap Mahasiswa Terhadap Amandemen UUD 1945, Mimbar Demokrasi,
Jakarta: Jurusan Ilmu Sosial Politik , Universitas Negeri Jakarta, Vol 5, No. 1.
www.kompas.com
28
PETUNJUK
1.Tulislah nama serta kelas anda.
2.Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai pendapat anda dan berilah tanda ceklist ( )
pada kolom yang telah disediakan.
3.Jawablah pernyataan dengan sejujur-jujurnya.
4.Keterangan jawaban
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
5.Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai ulangan anda.
NO PERNYATAAN S R TS
Lampiran 2. Deskripsi Data Skor Instrumen Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi
n = 40 n = 40 n = 40 n = 40
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3
31
Data X1 : XS X2 : XR X3 : XP X4 : XK
B. Hipotesis Statistik
Ho : S = R = P = K
H1 : S = R P = K
C. Deskripsi Data
n = 40 n = 40 n = 40 n = 40 n = 160
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572 XT = 6328
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088 XT2 = 255532
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3 X = 39,55
Kesimpulan:
Karena Fh>Ft maka tolak Ho terdapat perbedaan yang signifikan keempat kelompok itu.
F.Uji Lanjut
1.Hipotesis Statistik
a).Ho = S = R
H1 = S > R
b).Ho = S = P
H1 = S > P
c).Ho = S = 4
H1 = S > 4
d).Ho = R = P
H1 = R > P
e).Ho = R = K
H1 = R > K
f).Ho = P = K
H1 = P > K
2.Rumus Tukey
3.Perhitungan
33
a. Qh=40,95-37,7=0,21
15,961
b. Qh=40,95-39,3=0,10
15,961
c. Qh=40,95-40,25=0,04
15,961
d. Qh=37,7-39,3=0,10
15,961
e. Qh=37,7-40,25=0,16
15,961
f. Qh=39,3-40,25=0,06
15,961
Nama :------------------------------------------
Kelas :------------------------------------------
Kompetensi Dasar (6) : Kemampuan Menganalisis Hubungan
Dasar Negara dengan Konstitusi
Petunjuk mengerjakan :
Perhatikan saat anda diskusi dan diberikan materi oleh nara sumber
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan nomor urut
Apabila ada kesulitan dalam menganalisis materi bertanyalah pada
narasumber/guru.
2. Apa pengertian dasar Negara ? dan apa pula pengertian konstitusi? Dan
bagaimana hubungan dasar Negara dengan konstitusi?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
3. Apa latar belakang UUD 1945 (amandemen sekarang ini) berubah sampai 4
kali?dan bagaimana proses perubahannya?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
35
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
4. Apa kedudukan, tugas dan wewenang MPR sebelum dan sesudah Perubahan
UUD 1945?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
5. Berikan alasan Anda mengapa MPR sekarang ini tidak menetapkan GBHN?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
6. Siapakah yang menjadi anggota MPR itu ? Sebutkan beberapa contoh kode
etik anggota MPR?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
10. Setelah mengetahui tentang konstitusi berikan pendapat Anda apa yang
menjadi hambatan untuk bisa melaksanakan UUD 1945 dengan baik? Menurut
Anda pasal-pasal manakah yang harus segera dan mendesak untuk dibenahi?
Mengapa?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan berpikir sehingga
Karya Tulis yang berjudul “Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi dalam Berbagai Model
44
Akhir kata, Penulis mohon maaf atas segala kekurangan, kesalahan dan
kejanggalan yang ditemukan dalam penulisan ini karena Penulis menyadari benar bahwa
kesempurnaan dan kebenaran abadi hanyalah milik Illahi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ….………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii
45
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………….. …………………… 1
B. Ruang Lingkup……….……………………………….. …………………… 4
C. Tujuan………………...……………………………………………………… 4
D. Sajian Definisi………………………………………………………………. 5
E. Kerangka Berpikir…………………………………………………………… 9
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….. 25
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 25
B. Saran…………………………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… 27
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
46
iii
DAFTAR GAMBAR
47
Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
48
Lampiran 2. Deskripsi Data Skor Instrumen Pemahaman Dasar Negara & Konstitusi 30
Biodata Peserta
Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional
Tahun 2006
49
Mengetahui :
Kepala Sekolah Peserta
Disusun oleh :
AISIYATUN NAFISAH, M.Pd
NIP. 132189803
Karya Tulis
Dalam Rangka Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran
Tingkat Nasional 2006
LEMBAR PENGESAHAN
51
Karya Tulis Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2006
dengan Judul :
Oleh :
AISIYATUN NAFISAH, M.Pd
Kepala Sekolah,
SURAT PERNYATAAN
52
RINGKASAN
53
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris, apakah siswa memahami
Dasar Negara dan Konstitusi yang proses pembelajarannya dengan berbagai model
sosialisasi Amandemen UUD 1945.
Berdasarkan masalah, dan kajian teoritis, maka dirumuskan dugaan yang
menyatakan bahwa Berbagai model Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dapat
meningkatkan Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Tangerang selama 2 bulan tahun ajaran
2005/2006. Metode Penelitian dilakukan secara quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah
seluruh siswa kelas X.3, X.4, X.8, dan X.9 yang masing-masing berjumlah 40 siswa.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik matching, yaitu mengambil 4 kelas diantara 9
kelas X (sepuluh) yang ada, yang memiliki perbedaan nilai mata pelajaran
Kewarganegaraan dalam raport tidak terlalu besar dan hampir sama. Kemudian dilanjutkan
dengan random untuk menentukan mana yang menggunakan Model I (Simulasi “Sehari
Menjadi Anggota DPR”), Model II (Reactive Teaching), Model III (Portopolio Kartun Pers)
dan Model IV (Konvensional yakni dari MPR RI).
Instrumen penelitian ini adalah angket untuk mengukur pemahaman siswa pada
Pada Pokok Bahasan Dasar Negara dan Konstitusi. Data yang dikumpulkan dianalisis
dengan menggunakan statistik terapan yakni Anava Satu Arah.
Dari perhitungan diperoleh F-hitung 509,28 dan diperoleh tabel 2,67. Karena F-
hitung > t-tabel, maka hasil perhitungan signifikan menolak hipotesis nol, yang artinya
terdapat perbedaan yang signifikan keempat model tersebut. Dari skor rata-rata didapat
bahwa Pada Model I dengan Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR” diperoleh skor rata-
rata 37,7. Untuk Model II yaitu Reactive Teaching diperoleh skor rata-rata sebesar 40,95.
Untuk Model III yaitu Portopolio Kartun Pers diperoleh skor rata-rata sebesar 40,25.
Sedangkan untuk Model IV yaitu Konvensional diperoleh skor rata-rata sebesar 39,3.
Artinya penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan Pemahaman Dasar
Negara dan Konstitusi dengan Sosialisasi Model II lebih tinggi dibanding dengan Model III>
model IV > model I. Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 pada saat
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi. Dengan
demikian penelitian ini berhasil menguji hipotesis, yaitu Terdapat perbedaan yang signifikan
dari keempat model tersebut. Pemahaman untuk model Pembelajaran Reactive Teaching
lebih tinggi dari pada pemahaman dengan Pembelajaran Portofolio Kartun Pers, dan lebih
54
tinggi dari pada pemahaman model Pembelajaran Konvensional serta lebih tinggi dari pada
pemahaman model Pembelajaran Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model pembelajaran
yang bervariasi tersebut di atas bisa dijadikan alternatif untuk meningkatkan pemahaman
Dasar Negara dan Konstitusi siswa SMA Negeri 5 Tangerang yakni pada pembelajaran
Kewarganegaraan. Sebab pemahaman yang cukup tinggi akan mempengaruhi hasil belajar
siswa yang cukup tinggi pula.
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
56
RIWAYAT HIDUP
57
Kepada Yth:
Panitia Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional
Direktorat Profesi Pendidik, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional
Jalan R.S Fatmawati – Cipete Selatan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12410
Telp. (021) 7668690, 7668691
Pengirim :
Aisiyatun Nafisah, S.Pd.
SMAN 5 Tangerang
Jl. Ciujung Raya No. 3 Perumnas I
Kota Tangerang-BANTEN 15116
Telp.(021)55653614/081316684708