Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan
salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “value-based education”.
Secara kurikuler Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dirancang sebagai
subjek pembelajaran yang bertujuan mengembangkan potensi individu agar menjadi
WNI yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Secara teori
PKN dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang saling terintegrasi dalam substansi ide, nilai, konsep
dan moral Pancasila, demokratis dan bela Negara. Secara Pragmatik PKN dirancang
juga sebagai subjek pembelajaran yang menekankan isi yang mengusung nilai-nilai
(content embledding values) dan pengalaman belajar (learning experiences) dalam
bentuk perilaku.
Namun sejak diimplementasikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan
menghadapi berbagai kendala dan keterbatasan. Diantaranya kualitas guru, fasilitas
dan sumber belajar, miskinnya pengalaman belajar yang bermakna (meaningful
learning) serta lingkungan yang kurang mendukung berkaitan dengan kondisi dan
situasi kehidupan politik Negara. Seiring dengan bergulirnya reformasi di Indonesia
tak luput dalam kehidupan bernegara, Pancasila dan UUD 1945 menjadi sorotan
pertama. Bagi seluruh elemen terutama generasi muda harus mampu membentengi
Pancasila. Pancasila sebagai dasar Negara dan falsafah bangsa Indonesia perlu
revitalisasi dan aktualisasi mereintegrasi dalam konteks aktual Indonesia saat ini. 1
Apalagi selama delapan tahun terakhir sejak reformasi bergulir pejabat publik telah
malu berbicara tentang Pancasila. Ini adalah bagian pembelajaran PKN dalam
mengusung Dasar Negara dan Konstitusi. Harapan baru menurut pendapat Azra
adalah adanya suatu perubahan dalam menjaga konstitusi jangan sampai membuat
1
Azyumardi Azra, Pancasila Harus Dibentengi, Artikel Kompas, 29 April 2006, h. 2.

1
2

peraturan yang menyimpang.2 Disahkannya Perubahan Pertama, Kedua, Ketiga dan


Keempat UUD 1945 dalam Sidang Tahunan MPR merupakan lompatan besar ke
depan bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya perubahan UUD 1945 tersebut maka
bangsa Indonesia sudah mempunyai sebuah UUD yang lebih sempurna
dibandingkan dengan UUD 1945 sebelumnya.
Sebagai Warga Negara Indonesia tentu dituntut untuk mampu memahami
UUD 1945 sebagai hukum dasar yang tertulis. Undang-undang Dasar di negara
manapun tidak dapat dimengerti, kalau hanya dibaca teksnya saja. 3 Untuk
memahami dengan seksama dan mengerti sungguh-sungguh harus mempelajari
juga bagaimana terjadinya teks itu, harus diketahui, keterangan-keterangannya dan
juga harus diketahui dalam suasana apa teks itu dibuat. Dengan demikian dapat
mengerti apa maksudnya Undang-undang Dasar dari suatu Negara, harus dipelajari
juga bagaimana terjadinya teks itu, harus diketahui keterangan-keterangannya dan
dalam suasana apa teks itu dibuat. Untuk sungguh-sungguh mengerti, harus
memahami konteks filosofis, sosia-historis, sosio-politis, sosio-juridis dan sosio-
ekonomis. Sehingga dapat dimengerti apa maksudnya Undang-undang yang
dipelajari, aliran pikiran apa yang menjadi dasar Undang-undang itu.
Salah satu alternatif untuk memahami hal tersebut adalah dengan
mengadakan sosialisasi. Sosialisasi ini perlu juga dilakukan pada saat pembelajaran.
Karena dalam pembelajaran Kelas X mata pelajaran Kewarganegaran terdapat
Pokok Bahasan Dasar Negara dan Konstitusi yang melibatkan interaksi antara siswa
yang belajar dan guru yang mengajar. Interaksi ini penting untuk mencapai tujuan
belajar atau kompetensi tertentu yang ditetapkan. Memasyarakatkan atau lebih
dikenal dengan sosialisasi dipandang penting untuk dilaksanakan guna
menginformasikan dan memberikan pemahaman yang utuh kepada berbagai lapisan
masyarakat termasuk para penyelenggara Negara dan terutama kalangan di dunia
pendidikan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para siswa dalam
memahami konstitusi adalah banyaknya siswa kurang tertarik, terutama melihat
isinya yang rumit dan banyak. Sehingga perlu ada alternatif untuk menarik minat
siswa agar tidak ada kesan jenuh/membosankan serta frustasi dalam memahami
Dasar Negara dan Konstitusi. Sehingga para guru perlu meningkatkan kualitas
pembelajaran siswa dalam memahami konstitusi tersebut.
Salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apapun materi pelajaran
apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan pelajaran tersebut akan
2
Vincentian Hanni S, Kegundahan Konstitusional Sang Sri Soemantri, Artikel Kompas 29, April 2006, h.5
3
Abu Daud Busroh, 1987. Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi Sembilan Negara, Jakarta: Bina
Aksara, h. 35.
3

mudah dipahami. Sebaliknya walaupun materi pelajaran tidak terlampau sulit untuk
dipelajari, namun apabila suasana belajar membosankan, tidak menarik, apalagi
siswa belajar dibawah tekanan, maka pelajaran akan sulit dipahami. 4 Atas dasar
pemikiran tersebut, maka agar para siswa lebih mudah memahami materi pelajaran,
mereka harus belajar dalam suasana yang menyenangkan, penuh daya tarik dan
penuh motivasi.
Sosialisasi di kalangan siswa ini memiliki nilai yang sangat penting dan
berfungsi untuk merangsang siswa belajar serta menarik minat siswa untuk cepat
memahami. Karena ada kebebasan penuh, hubungan yang baik, menyenangkan/
fun, emosional, sosial, dan kognitif terlayani. 5 Dalam sistem pembelajaran Kurikulum
2004, menjadi nyata bahwa alat bantu mengajar bukan hanya buku pelajaran. Guru
dapat membantu siswa belajar dan mempunyai kompetensi yang tinggi dengan
sarana-sarana lain yang menimbulkan minat seperti penggunaan media. Bagaimana
mengajar yang tepat untuk siswa SMA kelas X (sepuluh) pada kompetesi dasar 6
yakni Dasar Negara dan Konstitusi yang gampang tapi susah. Istilah konstitusi
sebenarnya sangatlah umum dan gampang ditangkap artinya. Namun ketika
dihadapkan kepada materi yang sudah tentu banyak maka membuat siswa bosan
karena siswa sudah mengeluh terlebih dulu. Apalagi masyarakat awam, tentu
kurang peduli akan hal ini karena begitu rumitnya. Sehingga terasa bila kekuatan
kata-kata menjadi sangat terbatas untuk menjadi alat yang mampu
menerangkannya.
Dalam rangka memahami Dasar Negara dan Konstitusi inilah maka di SMA
Negeri 5 Tangerang dilakukan Sosialisasi amandemen UUD 1945. Untuk efektivitas
pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut dibutuhkan berbagai alternatif model
pembelajaran, yakni dengan 1) Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”, 2)
Model Reactive Teaching dengan Bantuan Compac Disk animasi amandemen UUD
1945 3) Model Portopolio dokumentasi sebuah karya siswa Compac Disk (CD)
pembelajaran tentang Kartun Pers, dan 4) Model Konvensional yakni ceramah
langsung dari Sekretariat Jenderal MPR RI. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan
kesan jenuh/membosankan serta frustasi mempelajari pasal demi pasal
amandemen UUD 1945. Dengan demikian siswa dapat cepat memahami materi
Dasar Negara dan Konstitusi dengan baik. Dengan memahami Dasar Negara dan

4
Dasim Budimansyah. 2005, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran Berbasis Portopolio, Makalah
Seminar :Jurusan Ilmu Sosial Politik UNJ, h. 5.
5
Arif Rachman, 2005. Paradigma Baru Pembelajaran Kewarganegaraan Dalam Membentuk Warga Negara
yang Cerdas dan Berkarakter, makalah seminar UNJ :Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial, h. 2.
4

Konstitusi melalui berbagai tersebut diharapkan akan meningkatkan hasil belajar


siswa.

B. Ruang Lingkup
Penelitian dikaji agar lebih terarah sehingga perlu dibatasi, yaitu hanya
meneliti pemahaman siswa terhadap Dasar Negara dan Konstitusi setelah mengikuti
sosialisasi amandemen UUD 1945 dengan berbagai model. Siswa yang dimaksud
adalah siswa kelas X (sepuluh) di SMAN 5 Tangerang tahun ajaran 2005/5006.

C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan


a. Tujuan
a. Dapat mengkongkretkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konsep
tual, sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajari
Dasar Negara dan Konstitusi.
b. Meningkatkan minat siswa untuk mempelajari materi pelajaran.
c. Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat dan
menjadikan proses belajar mengajar yang mendalam dan beragam.
b. Manfaat
1. Kegunaan Teoritis
a. Sebagai sumbangan penting untuk menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan bagi kajian pengelolaan sumber daya manusia
yang akan datang.
b. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu pendidikan.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi Kepala
SMAN di Tangerang untuk meningkatkan kemampuan kreativitas guru
khususnya guru Kewarganegaraan.
b. Hasil penelitian ini sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan siswa
dalam memahami materi Dasar Negara dan Konstitusi yang selama
ini terkesan membosankan.

D. Sajian Definisi
5

a. Pemahaman
Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan yang relevan. Jadi, untuk memahami sesuatu harus
dengan apa yang diketahuinya.1 Jadi pemahaman harus dilandasi dengan
apa yang sudah diketahui dan diingatnya. Dan kemudian dapat
menghubungkan sesuatu dengan apa yang telah diketahuinya.
W.S Winkel seperti dikutip Sarkadi bahwa untuk memahami sesuatu
terdapat kemampuan yang harus dimiliki, diantaranya, kemampuan dalam
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan
dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang
nampak dalam data tersebut.2 Menurut Arikunto bahwa dengan pemahaman,
maka seseorang dapat membuktikan bahwa ia mampu menghubungkan
antara fakta-fakta atau konsep-konsep secara sederhana.3 Selanjutnya
dikemukakan bahwa dengan memahami sesuatu maka akan dapat
membedakan, mempertahankan, menggeneralisasikan, menuliskan kembali,
memberi contoh dan memperkirakan.
Dari berbagai pendapat di atas maka pengertian pemahaman adalah
kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta atau konsep-konsep yang
diketahuinya sehingga dapat mempertahankan, membedakan, menduga,
memperluaskan, menerangkan, menyimpulkan, mengklasifikasikan,
menggeneralisir dan mengikhtiarkan segala apa yang diketahuinya.

b. Amandemen
Menurut asal katanya istilah amandemen berasal dari istilah asing “to
amend” yang berarti mengubah. Mengubah Undang-undang Dasar dalam
bahasa Inggris biasa disebut “to amend the constitution”. Sedangkan
perubahan Undang-undang Dasar dalam Bahasa Inggrisnya adalah
“constitusional amandement”.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia amandemen adalah penambahan
pada bagian yang sudah ada; perubahan di dalam dokumen yang dilakukan
dengan maksud mengganti, menambah atau mengurangi. 1 Amandemen
diberi makna sebagai penambahan pada bagian yang sudah ada. Bisa

1
E.P. Hutabarat, 1984. Cara Belajar. Jakarta : BPK Gunung Mulia, h. 50
2
Sarkadi, 2005. Sikap Mahasiswa Terhadap Amandemen UUD 1945, Mimbar Demokrasi. Jakarta: Jurusan Ilmu
Sosial Politik, Universitas Negeri Jakarta, h. 28
3
Suharsimi Arikunto1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, h. 50
1
Sulchan Yasin, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah, h. 29
6

dipersepsikan sebagai sebuah perubahan sebagian kecil, bukan mengubah


secara menyeluruh. Perubahan dalam sistem politik dan ketatanegaraan
tentu terus memerlukan perbaikan dan perubahan sesuai dengan dinamika
masyarakat dan tuntutan jaman. Tentu saja tidak semua aspirasi dapat
disalurkan dan diwujudkan, tetapi ini merupakan titik tolak menuju kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Dari beberapa pendapat di atas maka pengertian amandemen adalah
mengubah dengan maksud mengganti, manambah atau mengurangi.

c. Dasar Negara dan Konstitusi


Istilah dalam kehidupan bernegara bahwa Pancasila adalah dasar
Negara.5 Kata konstitusi secara literal berasal dari bahasa Prancis
Constitutuir, yang berarti membentuk. Dalam konteks ketatanegaraan,
konstitusi dimaksudkan dengan pembentukan suatu Negara atau menyusun
dan menyatakan sebuah Negara. Konstitusi juga bisa berarti peraturan dasar
(awal) mengenai pembentukan suatu Negara. Dalam Bahasa Belanda, istilah
konstitusi dikenal dengan Grondwet, yang berarti undang-undang dasar. Di
Jerman istilah konstitusi juga dikenal dengan istilah Grundgesetz, yang juga
berarti undang-undang dasar. Selanjutnya Konstitusi menurut Chairul Anwar
adalah fundamental laws tentang pemerintahan suatu Negara dan nilai-nilai
fundamentalnya. Sementara menurut Sri Soemantri, konstitusi berarti suatu
naskah yang memuat bangunan Negara dan sendi-sendi sistem
6
pemerintahan Negara.
Pendapat lain dijelaskan bahwa istilah konstitusi berasal dari
perkataan “constitution”. Dalam Bahasa Indonesia yaitu Undang-undang
Dasar atau Hukum Dasar yakni dalam pengertian luas suatu kumpulan
peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah Negara baik tertulis
maupun tidak tertulis.7 Undang-undang Dasar suatu Negara ialah hanya
sebagian dari hukumnya dasar negara itu. Undang-undang Dasar ialah
hukum dasar yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-undang Dasar itu
berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara, meskipun
5
A.W. Widjaya, 1997. Tinjauan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Malaysia Singapura Konstitusi
Perbandingan, Jakarta Bina Aksara, h. 4
6
Dede Rosyada dkk, 2003. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan Masyarakat
Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, h. 91
7
Sri Soemantri Martosoewignjo, 1993. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, Jakarta: Rajawali,
h. 62
7

tidak ditulis.4 Untuk menyelidiki hukum dasar suatu Negara, tidak cukup
hanya menyelidiki pasal-pasal Undang-undang Dasarnya saja, akan tetapi
harus menyelidiki bagaimana prakteknya dan bagaimana suasana
kebatinannya dari Undang-undang Dasar itu. Untuk sungguh-sungguh
mengerti, harus memahami konteks filosofis, sosia-historis, sosio-politis,
sosio-juridis dan sosio-ekonomis.6
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan konstitusi adalah
sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk
untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara.

d.Model Sosialisasi
1) Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”
Pembelajaran ini memusatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang
relevan dengan siswa. Biasanya siswa yang suka dengan dunia politik
merasakan sangat mengasyikan belajar dengan model pembelajaran ini.
Jenis pembelajaran ini dimulai dengan sesi curah pendapat dari siswa dan
guru kemudian mengelompokkan, mengevaluasi, dan membahas hasil curah
pendapat itu bersama dengan siswa. Siswa berperan seakan-akan sebagai
anggota dewan sungguhan. Teknik ini bukan saja meriah tetapi juga
membantu menarik perhatian siswa. Pembelajaran ini menciptakan
tim/kelompok yang bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan
berupa informasi kepada yang lainnya. Kegiatan ini diikuti dengan
pembahasan oleh guru mengenai isu yang diperdebatkan.

2) Model Reactive Teaching Dengan Media CD Amandemen UUD 1945


Model Pembelajaran ini umumnya dikenal dengan Computer-Assisted
Instruction – CAI (pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut
dilihat dari cara penyajian tutorial secara bertahap, drill and practice (latihan
untuk membantu siswa menguasai materi), permainan dan simulasi yang
baru dipelajari dan basis data yang menambah pengetahuan siswa.

4
Abu Daud Busroh. Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi Sembilan Negara, Jakarta : Bina Aksara,
h. 35
6
Kompilasi Pemikiran Warga Masyarakat, 2001. Semiloka Rancangan Perubahan UUD 1945, Jakarta: The
Habibie Center, h. 2
8

Pembelajaran ini berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang


tinggi.
Guru menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi
belajar yang tinggi. Motivasi akan tercipta kalau guru dapat meyakinkan
siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Juga guru
harus menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak
membosankan. Pembelajaran ini mensyaratkan guru yang reaktif, sebab
tidak jarang pada awal pelaksanaan, siswa ragu dan bahkan malu untuk
mengemukakan pendapat. Hal ini bisa terjadi karena secara empirik potensi
dan kemampuan siswa bervariasi. Dalam keadaan seperti ini guru hendaknya
dapat memberikan motivasi.

3) Model Portopolio (Dokumentasi Karya Siswa Berupa CD Kartun Pers)


Pembelajaran ini digunakan agar tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar mampu melahirkan respons emosional.
Portopolio dapat diartikan sebagai wujud benda fisik, sebagai proses sosial
pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai wujud benda fisik portofolio
itu adalah kumpulan/dokumentasi hasil pekerjaan siswa. Dalam hal ini
portofolio ya berupa Kartun Pers dari Koran bekas yang dikemas dalam CD.
Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of
learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud kognitif, skill, maupun afektif. Sebagai konsep adjective portopolio
seringkali disandingkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep
pembelajaran dan penilaian. Dalam hal ini portofolio merupakan kumpulan
pekerjaan siswa dengan maksud terpadu dan diseleksi sehingga berupa
karya terpilih yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk
memecahkan masalah.

4) Model Konvensional yakni Ceramah Langsung (Kunjungan ke MPR


RI)
Pembelajaran ini dengan media berbasis manusia yakni rancangan
pelajaran yang interaktif. Manusia sebagai pemeran utama dalam proses
belajar interaksi yang terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur
dengan baik bukan hanya menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk
percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Dan mendorong
9

partisipasi siswa serta jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil
belajar dan pengalihan pengetahuan.
Dalam pembelajaran ini siswa mendapatkan ceramah langsung dari
Staf Sekretariat Jenderal MPR RI dan tanya-jawab, diskusi seputar
amandemen UUD 1945. Kemudian dibahas dan didiskusikan kembali di
kelas. Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi
tersebut dan mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk,
memperbaiki pendapat siswa yang kurang.

E. Kerangka Berfikir
Dari sajian atas, dapat dilihat bahwa memahami amandemen UUD 1945
dibutuhkan model sosialisasi (memasyarakatkan) yang dapat menarik perhatian
siswa karena memahami Dasar Negara dan Konstitusi dirasa sangat membosankan.
Ditambah lagi dengan kondisi sosial politik yang kurang mendukung. Dengan Model
sosialisasi yang diterapkan dalam pembelajaran yang bervariasi maka diharapkan
siswa terutama akan mudah memahami konstitusi yang semakin rumit isinya.

MODEL I

MODEL II PEMBELAJARAN
DASAR NEGARA PEMAHAMAN
DAN KONSTITUSI

MODEL III

HASIL
MODEL IV BELAJAR
TINGGI

Gambar 1. Kerangka Berpikir


10

BAB II
LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Perbaikan dan peningkatan proses balajar mengajar dipandang sebagai


pusat tumpuan peningkatan relevansi pendidikan dan mutu hasil belajar siswa serta
efisiensi pendidikan. Peningkatan kualitas hasil belajar, diupayakan oleh guru
dengan melalui peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas secara kontinyu
dalam semua aspek. Karena dalam pembelajaran melibatkan kegiatan belajar dan
mengajar. Dalam proses tersebut terjadi interaksi antara siswa yang belajar dan guru
yang mengajar. Interaksi ini penting untuk mencapai tujuan belajar atau kompetensi
tertentu yang ditetapkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
penyusunan program pembelajaran, penyajian program, penilaian proses dan hasil
pembelajaran.
Adapun pembelajaran yang menyenangkan secara metodologis bertujuan:
1.Membantu memperjelas pokok bahasan yang disampaikan.
2.Membantu guru memimpin diskusi.
3.Membantu meringankan peranan guru.
4.Membantu merangsang peserta didik berdialog dengan dirinya sendiri.
5.Membantu mendorong peserta didik aktif belajar.
6.Memudahkan guru mengatasi masalah ruang tempat dan waktu.
7.Memberi pengalaman nyata kepada peserta didik.
8.Memberikan perangsang dan pengalaman yang sama kepada seluruh peserta
didik.
Perencanaan program pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
dan karakteristik peserta didik dan diarahkan kepada perubahan tingkah laku sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan akhir salah satunya untuk meningkatkan
pemahaman sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

A. Penyusunan Program Pembelajaran


a. Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Kewarganegaraan
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Program : X/Ilmu Alam-Ilmu Sosial
Tahun Ajaran : 2005-2006
Standar Kompetensi : 1. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyam
paikan dan menggunakan informasi tentang hakikat bangsa dan

10
11

Negara; nilai dan norma (agama, kesusilaan, kesopanan dan


hukum); Penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan implikasi-
nya; masyarakat politik; prinsip-prinsip demokrasi; dan hubungan
Dasar Negara dengan Konstitusi.

No Standar Kompetensi Materi pokok/Uraian Materi pokok Alokasi Ket.


Waktu

1. Kemampuan membiasakan 1.Hakikat Bangsa dan Negara 4xPertemuan


untuk mencari, menyerap, Manusia sebagai makhluk individu
menyampaikan dan dan sosial
menggunakan informasi Keberadaan bangsa dan negara
tentang hakikat bangsa dan -Pengertian bangsa dan negara
negara; nilai dan norma -Asal mula negara
(agama, kesusilaan, -Sifat negara
kesopanan dan hukum); -Fungsi dan tujuan negara
Penegakkan Hak Asasi -Bentuk negara
Manusia (HAM) dan Pengakuan sebagai suatu negara
implikasinya; masyarakat Semangat kebangsaan
politik; prinsip-prinsip
demokrasi; dan hubungan 2. Nilai, Macam-macam Norma dan 4xPertemuan
Dasar Negara dengan Sanksinya
Konstitusi. -Pengertian dan macam-macam nilai
-Pengertian dan macam-macam nor-
ma serta sanksinya
-Hubungan nilai dengan norma
-Nilai sebagai sumber norma
-Pengertian dan penggolongan hu-
kum
-Sikap positif terhadap hukum
-Perbuatan yang sesuai dan berten-
tangan dengan hukum
-Mengaplikasi nilai dan macam-
macam norma di lingkungan sekolah
dan masyarakat

3. Penegakkan HAM dan


Implikasinya 6xPertemuan
-Pengertian & macam-macam HAM
-Hambatan dan tantangan dalam
menegakkan HAM di Indonesia
-Pelanggaran dan proses pengadilan
HAM Internasional
-Konsekuensi jika suatu negara tidak
menegakkan HAM
-Proses penegakkan HAM di
Indonesia
-Partisipasi terhadap penegakkan
HAM dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

4. Masyarakat Politik 2xPertemuan


-Keberadaan manusia sebagai insan
politik
-Ciri-ciri masyarakat politik
-Dinamika politik Indonesia
12

-Cara-cara politik yang berkembang


di masyarakat
-Komunikasi politik

5. Pilar-pilar Demokrasi
-Proses demokratisasi menuju 7xPertemuan
masyarakat madani
-Pilar-pilar demokrasi yang berlaku
secara universal
-Keterkaitan pilar-pilar demokrasi
dengan prinsip demokrasi Pancasila
-Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
sejak masa orde lama, orde baru dan
reformasi.
-Prinsip-prinsip demokrasi dalam
pelaksanaan pemilu
-Perilaku yang mendukung terhadap
tegaknya prinsip demokrasi

6. Hubungan Dasar Negara dengan


Konstitusi 6xPertemuan
-Pengertian Dasar negara
-Pengertian Konstitusi
-Hubungan Dasar Negara dengan
Konstitusi
-Macam-macam Konstitusi
-Perbandingan Konstitusi RI dengan
salah satu Negara Liberal dan
dengan salah satu Negara Komunis
-Makna Pembukaan UUD 1945.

b. Silabus dan Sistem Penilaian

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

Nama Sekolah : SMAN 5 Tangerang


Mata Pelajaran : Kewarganegaraan
Kelas/Program : X/Ilmu Alam-Ilmu Sosial
Semester : Genap

Kompeten Materi Pokok dan Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Aloka Sumber/
si Dasar uraian materi si Bahan/
pokok Waktu Alat

1.6 Dasar Negara dan Sosialisasi amandemen UUD Mengemukakan Kognitif 6xPert Multi media
Kemam- Konstitusi 1945 dengan berbagai model: pengertian Dasar (menjawab emuan CD
puan -Pengertian Dasar 1)Model Simulasi “Sehari Negara pertanyaan) Buku
menganalisi negara Menjadi Anggota DPR”, Mengemukakan Psikomotorik Kewarga
s hubung- -Pengertian 2)Model Reactive Teaching makna Konstitusi (presentasi Ulang negaraan
an Dasar Konstitusi dengan Bantuan CD animasi Mendeskripsikan individu) an Kliping
Negara -Hubungan Dasar amandemen UUD 1945, keterkaitan Dasar Afektif 1xPert Koran,
dengan Negara dengan 3)Model Portopolio Negara dengan (analisis emuan bulletin,
Konstitusi Konstitusi dokumentasi berupa sebuah Konstitusi jawaban, kunjungan,
-Macam-macam karya siswa Compac Disk Mendeskripsikan isi simak dll
Konstitusi (CD) pembelajaran yang pokok konstritusi keberpihakan
-Perbandingan didalamnya berisi kartun pers Negara nya)
Konstitusi RI dan 4)Model Konvensional Membandingkan
13

dengan salah satu kunjungan langsung ke Setjen hubungan Dasar


Negara Liberal dan MPR RI dengan ceramah dan Negara dengan
dengan salah satu Tanya jawab serta konstitusi pada
Negara Komunis Diskusi. Negara RI dengan
-Makna Negara Liberal dan
Pembukaan UUD Penyajian dalam penilaian : Negara Komunis
1945. Penampilan individu untuk Menganalisis
mempresentasikan materi Kedudukan
sesuai dengan nomor undian Pembukaan UUD
yang diambil sehingga dapat 1945
memahaminya.

Kecakapan hidup :
Menggali informasi
Mengolah informasi
Kecakapan lisan
Mengambil keputusan
Komunikasi tertulis
Bekerja sama
Kesadaran
Mengidentifikasi dan
menghubungkan variabel

B. Penyajian
Petunjuk Belajar (Petunjuk Bagi Siswa)
1. Ikuti Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan baik
2. Model Pembelajaran
1) Model Simulasi “Sehari menjadi anggota DPR”,
2) Model Reactive Teaching Compac Disk animasi amandemen UUD 1945
3) Model Portofolio dokumentasi karya siswa CD kartun pers
4) Model kunjungan langsung ke MPR RI (ceramah, Tanya jawab)

Lebih jelas lihat berikut ini :

NO KELAS MODEL

1. X.3 Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”

2. X.4 Model Reactive Teaching dengan Alat Bantu CD animasi


Amandemen UUD 1945

3. X.8 Model Portopolio berupa dokumentasi Compac Disk


(CD) pembelajaran yang didalamnya berisi Kartun Pers

4. X.9 Model Konvensial, ceramah langsung oleh Staf di


Sekretariat Jenderal MPR RI (Berkunjung Ke MPR RI)

3. Kaji materi dengan pendukung berbagai sumber: koran, internet dll.


4.Setelah sosialisasi disajikan, anda mempresentasikan di kelas sesua
14

tema dengan cara mengambil nomor undian yang telah disediakan.


Untuk presentasi minimal 15 menit dan tanya jawab dari siswa lain.
5.Siswa boleh membawa media : flash, CD, gambar/bagan, kliping sesuai
materi sebagai alat bantu menyampaikan.
6.Refleksi pembelajaran
7.Post Test

a)MODEL I : Penyajian Simulasi “Sehari menjadi Anggota DPR”

1.Siswa Berperan sebagai Anggota DPR


Siswa sebelumnya dibagi tugas menjadi 3 kelompok (1 kali pertemuan 1 kelompok)
berperan sebagai pemimpin sidang dan menyajikan rumusan-rumusan amandemen
UUD 1945 seakan-akan mereka sedang mengadakan perubahan terhadap UUD
1945.

2.Relevansi dengan Materi Kurikulum


Kegiatan ini sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi :

No. Relevansi Bab Materi Mata Pelajaran Kelas Kurikulum

1. Dasar Negara dan Konstitusi Kewarganegaraan X.3 2004

3.Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat Mengemukakan pengertian Dasar Negara
- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi
- Peserta didik Mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik Mendeskripsikan isi pokok Konstritusi Negara
- Peserta didik Membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik Menganalisis Kedudukan Pembukaan UUD 1945.
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain

4.Metode :
Penampilan Peran, ulasan singkat, dan diskusi

5.Jenis Tagihan :
a. Kognitif (menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang
diperdebatkan)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio

6.Bahan Bantu :
15

- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi


- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan Konstitusi di Indonesia
- Artikel di internet tentang Konstitusi di Negara lain

7.Waktu :
2 X 45 menit selama 3 kali pertemuan

2. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Siswa berperan seakan-akan adalah anggota DPR
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa berargumen tentang materi yang sedang dibahas dalam persidangan
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang

b)MODEL II : Penyajian Reactive Teaching Lewat Animasi CD

1.CD Sosialisasi Amandemen UUD 1945


CD ini hasil karya Sekretariat Jenderal MPR RI Putusan MPR RI yang satu
diantaranya tentang amandemen UUD 1945. Peneliti sendiri telah mengikuti
sosialisasi terlebih dahulu selama 2 kali di Serang Propinsi Banten oleh Ketua MPR RI
Hidayat Nurwahid dan 10 anggota MPR lainnya tanggal 27 April 2005 dan 20 Juli
2006.

2.Relevansi dengan Materi Kurikulum


CD ini sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi :

No. Relevansi Bab Materi Mata Pelajaran Kelas Kurikulum

1. Dasar Negara dan Konstitusi Kewarganegaraan X.4 2004

3.Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat mengemukakan pengertian Dasar Negara
- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan isi pokok konstritusi Negara
- Peserta didik membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik menganalisis Kedudukan Pembukaan UUD 1945.
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain

4.Metode :
Penampilan CD, ulasan singkat, dan diskusi
5.Jenis Tagihan :
16

a. Kognitif (menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi yang ditampilkan)


b. Psikomotorik (diskusi kelompok dan pleno)
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio

6.Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan Konstitusi di Indonesia
- Artikel di internet tentang Konstitusi di Negara lain

7.Waktu :
2 X 45 menit selama 3 kali pertemuan

8.Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Guru dibantu dengan media CD animasi
- Guru menjelaskan dengan kolaborasi ceramah, diskusi dan berperan
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa presentasi dan menanggapi hal yang belum jelas
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang

c)MODEL III : Penyajian dengan Portofolio

1.Portopolio Kartun Pers


Penampilan Kartun Pers (gambar dengan penampilan yang lucu, berkaitan dengan
keadaan yang sedang berlaku dan berisi kritik sosial terutama mengenai politik). CD
ini hasil karya siswa dan merupakan kebanggaan merasa dihargai. Diantaranya ada
100 lebih gambar kartun pers tentang Konstitusi : Era perubahan, MPR special
session, Pancasila sebatas cita-cita, Krisis Multi dimensi, Silence of the poverty,
Anggaran pendidikan?!, Hukum kita, Berebut Kursi, MA mau kemanakah, Pemilu
memilih siapa, Humor tentang keterbukaan, Budaya malu, Keadilan, Gaji hakim dan
pelayanan hukum, Mempertanyakan perilaku kampanye pemilu, Tuntutan laporan
kekayaan pribadi pejabat, DPR dan kritik 5D, Humor tentang surat jalan dan
penggusuran, Perbekalan untuk wakil rakyat dsb.

2.Relevansi Sosialisasi dengan Materi Kurikulum


Kartun Pers ini sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi :

No. Relevansi Bab Materi Mata Pelajaran Kelas Kurikulum

1. Dasar Negara dan Konstitusi Kewarganegaraan X.8 2004

3. Tujuan Umum
- Peserta didik memahami tentang Dasar Negara dan Konstitusi
- Peserta didik dapat mengemukakan pengertian Dasar Negara
17

- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi


- Peserta didik mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan isi pokok Konstitusi Negara
- Peserta didik membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain

4. Metode :
Ulasan singkat, siswa presentasi dan diskusi.

5. Jenis Tagihan :
a. Kognitif (menjawab pertanyaan berkaitan Kartun Pers yang ditampilkan)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
d. Penilaian tertulis

6. Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan Konstitusi di Indonesia
- Artikel dari internet

7. Waktu :
3 X pertemuan

8. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi hari itu dan menjelaskan
tujuan yang akan dicapai
- Penyampaian dengan Alat Bantu Portopolio Kartun Pers
- Guru mempersiapkan penilaian
- Siswa presentasi dan menanggapi hal yang belum jelas
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang

d)MODEL IV: Penyajian Ceramah/Konvensional

1.Kunjungan ke MPR RI tanggal 16 Maret 2006


Staf dari Sekretariat Jendral MPR RI mengadakan ceramah (Ibu Laras, SH) dan tanya
jawab secara langsung tentang amandemen UUD 1945 pada Kamis 16 Maret 2006.
Kegiatan ini berlangsung atas hasil kerjasama yang baik.

2.Relevansi dengan Materi Kurikulum


Materi ini sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi :

No. Relevansi Bab Materi Mata Pelajaran Kelas Kurikulum

1. Dasar Negara dan Konstitusi Kewarganegaraan X.9 2004

3.Tujuan Umum
18

- Peserta didik memahami tentang Dasar Negara dan Konstitusi


- Peserta didik dapat mengemukakan pengertian Dasar Negara
- Peserta didik dapat mengemukakan makna Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan keterkaitan Dasar Negara dengan Konstitusi
- Peserta didik mendeskripsikan isi pokok Konstitusi Negara
- Peserta didik membandingkan hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi pada
Negara RI dengan Negara Liberal dan Negara Komunis
- Peserta didik enganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945.
- Peserta didik mampu mencari, menganalisa, mengungkapkan isi materi dengan
memberikan contoh tentang Konstitusi Negara lain

4.Metode :
Ceramah dan tanya jawab

5.Jenis Tagihan :
a. Kognitif (LKS Kompetensi Dasar hubungan Dasar Negara dan Konstitusi)
b. Psikomotorik (diskusi)
c. Afektif (analisis pertanyaan diskusi)
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio

6.Bahan Bantu :
- Kliping Koran yang berkaitan dengan Konstitusi
- Kliping Koran yang berkaitan dengan pelaksanaan konstitusi di Indonesia
- Artikel di internet tentang konstitusi di Negara lain

7.Waktu :
3 X 60 menit di MPR dan dilanjutkan Pertemuan Diskusi Kelas

9. Proses :
- Guru memberikan pengantar singkat tentang isi materi dan menjelaskan tujuan
yang akan dicapai
- Guru dan siswa berkunjung ke MPR/DPR
- Guru mempersiapkan penilaian
- Staf Sekretariat MPR menyampaikan ceramah
- Siswa bertanya dan menanggapi hal yang belum jelas
- Selanjutnya, dibahas kembali di kelas dengan diskusi kelompok dan presentasi
masing-masing siswa.
- Guru menjelaskan materi jika pertanyaan kunci tidak mampu dijawab
- Selanjutnya, guru mencatat temuan-temuan penting dari diskusi tersebut dan
mengulas untuk dijadikan kesimpulan bersama. Termasuk, memperbaiki pendapat
siswa yang kurang.

C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran Berbagai Model


a. Kognitif (tes tertulis)
Penilaian Kognitif ini diambil pada saat siswa ulangan tertulis tentang Dasar
Negara dan Konstitusi
b. Psikomotorik (presentasi, diskusi kelompok dan pleno)
Penilaian psikomotor bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalm
berdiskusi. Terampil atau tidaknya siswa dinilai pada saat diskusi berlangsung
19

dengan teknik menilai tanpa kelihatan siswa bahwa guru sedang menilai. Ini
dilakukan agar siswa enjoy dalam diskusi.
c. Afektif (analisis jawaban diskusi, simak keberpihakannya)
Nilai afektif ini nilai dengan cara mengamati siswa pada saat siswa menjawab
atau menanggapi dalam diskusi dan menyimak keberpihakannya dan saat
berperan.
d. Dapat juga digunakan penilaian tertulis dan portopolio
Penilaian ini berupa LKS, Kumpulan Artikel atau Kartun tentang Dasar Negara
dan Konstitusi. Dan media yang digunakan siswa pada saat presentasi.
Dibawah ini adalah hasil belajar siswa yang kegiatan belajar mengajarnya
dengan berbagai model pembelajaran:
Tabel 1. Hasil Belajar Kelas X.3 (Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”)

NO NAMA KOGNITIF LKS PSIKOMOTOR AFEKTIF HASIL SKOR


BELAJAR INSTRUMEN

1. A Ferdi 77 78 80 B 78 43
2. Alfi Fauzi 95 88 88 B 90 42
3. Andri Al Amin 72 77 80 B 76 40
4. Andry Irawan 82 80 80 B 81 34
5. Anik 72 78 80 B 77 34
6. Arisa 86 85 80 B 84 34
7. Ary W 78 80 80 B 79 38
8. Bayu A 60 62 60 C 61 39
9. Benny 71 87 80 B 79 42
10. Desi Eri 70 87 80 B 79 38
11. Destra M 70 78 80 B 76 38
12. Diah Pramita 60 73 60 B 64 38
13. Didik 70 58 70 C 66 34
14. Dipta 72 75 70 B 72 36
15. Dwi Irma 76 75 80 B 77 40
16. Edwin F 77 78 80 B 78 43
17. Erry W 73 79 70 B 74 43
18. Faikah 85 76 80 B 80 45
19. Ferdinan 65 70 70 C 68 40
20. Fitri N 82 75 80 B 79 36
21. Irawati 89 82 80 B 84 36
22. Joko 72 67 80 B 73 28
23. M Ramzy 78 85 80 B 81 32
24. Novi D 90 85 90 B 88 32
25. Pandu N 77 75 70 B 74 30
26. Pradini 96 85 85 B 89 46
27. Raden R 84 75 80 B 80 48
28. Ratih A 82 75 80 B 79 46
29. Ria Budiati 85 90 90 B 88 45
30. Ria Puspita 93 80 80 B 84 36
31. Rosi P 90 82 80 B 84 49
32. Rusmiasih 93 80 80 B 84 30
33. Saktia O 75 80 80 B 78 28
20

34. Sanggam 72 76 80 B 76 30
35. Sheila 82 75 80 B 79 40
36. Supriyadi 77 78 80 B 78 44
37. Yeyen 90 78 80 B 83 40
38. Yudistira 92 80 85 B 86 32
39. Yudo 82 76 80 B 79 30
40. Yurika 61 76 70 C 69 29

Tabel 2. Hasil Belajar Kelas X.4 (Reactive Teaching dengan Media Animasi CD)
NO NAMA KOGNITIF LKS PSIKOMOTOR AFEKTIF HASIL SKOR
BELAJAR INSTRUMEN

1. Ali Imron 82 89 90 B 87 43
2. Alie A 86 80 80 B 82 42
3. Aprianti 60 75 70 C 68 40
4. Asri R 76 78 80 B 78 34
5. Bagus F 93 78 80 B 84 34
6. Bertha A 79 76 80 B 78 34
7. Bhakti P 87 75 80 B 81 38
8. Daniel T 66 60 60 C 62 39
9. Danil S 82 83 90 B 85 42
10. Dewi W 82 82 80 B 81 38
11. Eko A 89 76 80 B 82 38
12. Ferry K 90 78 90 B 86 38
13. Haerudin 84 78 80 B 81 34
14. Hendra 73 79 70 B 74 36
15. Hendry K 82 76 80 B 79 40
16. Ikraami 93 76 90 B 86 43
17. Indri S 97 70 90 B 86 43
18. Ira M 94 85 90 B 90 45
19. Isni Rahayu 88 75 82 B 82 40
20. Kautsar K 70 76 70 B 72 36
21. Laras N 90 78 80 B 83 36
22. Mario P 85 85 80 B 83 28
23. M Farhad 86 83 80 B 83 32
24. Ni Made 82 80 80 B 81 32
25. Nopianto 87 78 80 B 82 30
26. Rahma F 79 78 80 B 79 46
27. Rahmad F 75 70 80 B 75 48
28. Rahmat S 82 68 70 B 73 46
29. Rio A 80 80 80 B 80 45
30. Rizki A 82 80 80 B 81 36
31. Siti M 94 78 80 B 84 49
32. Siti Y 80 90 80 B 83 30
33. Tiara M 86 84 80 B 83 28
34. Tri O 84 76 80 B 80 30
35. Utari I 80 77 80 B 79 40
36. Wilda F 90 75 80 B 82 44
37. Wulan O 86 80 80 B 82 40
38. Yuliawati 74 78 70 B 74 32
39. Zaenal 73 76 80 B 76 30
40. Marina 61 80 70 B 70 29

Tabel 3. Hasil Belajar Kelas X.8 (Portofolio CD Kartun Pers)


21

NO NAMA KOGNITIF LKS PSIKOMOTOR AFEKTIF HASIL SKOR


BELAJAR INSTRUMEN

1. Aditya N 77 80 80 B 79 43
2. Agusti M 85 78 80 B 81 42
3. A Indra 94 78 80 B 84 40
4. Andry Wira 95 76 80 B 84 34
5. Anita S 90 85 90 B 88 34
6. Arif M 74 80 80 B 78 34
7. Arif Novi 82 75 80 B 79 38
8. Artharini 92 85 90 B 89 39
9. Baihaqi 82 85 80 B 82 42
10. Bilal 75 65 70 B 70 28
11. Citra A 94 85 90 B 90 38
12. Defry J 93 80 80 B 84 38
13. Dian P 77 80 80 B 79 34
14. Dino Egi 80 80 80 B 80 46
15. Esa Yuniati 94 80 90 B 88 40
16. Evi Tri 80 79 94 B 84 43
17. Ferman A 75 75 70 B 73 43
18. Harmono 65 70 70 C 68 45
19. Ignatius 90 80 90 B 87 40
20. Kizza 82 80 80 B 81 36
21. Martogi 68 70 70 B 69 36
22. Maya 96 93 90 B 93 48
23. M Fauzi 85 84 80 B 83 32
24. M Hakim 76 80 80 B 79 32
25. Novaldy 90 76 80 B 82 46
26. Nurul A 65 62 70 C 66 30
27. Oktaviani 75 76 80 B 77 48
28. Purnomo 73 80 70 B 74 46
29. Putri Mage 92 85 90 B 89 45
30. Putri Maulida 85 79 80 B 81 36
31. Putut A 90 83 80 B 84 49
32. Qori A 90 80 80 B 83 30
33. Reza Galih 82 83 80 B 82 28
34. Rina Dwi 79 83 80 B 81 30
35. Robiatul 95 88 90 B 91 40
36. Thia A 88 80 80 B 83 44
37. Tina W 94 90 90 B 91 40
38. Tri Cintya 88 80 80 B 83 32
39. Winda Lestari 84 85 80 B 83 30
40. Yulistiana 64 60 60 C 61 29

Tabel 4. Hasil Belajar Kelas X.9 (Konvensional)

NO NAMA KOGNITIF LKS PSIKOMOTOR AFEKTIF HASIL SKOR


BELAJAR INSTRUMEN

1. Abigail 80 90 80 B 83 43
2. Adhitya 71 78 80 B 76 42
3. Ari W 70 76 80 B 75 40
4. Bella 92 92 90 B 91 34
22

5. Cahayanti 82 89 80 B 84 34
6. Cepy G 75 80 80 B 78 34
7. Deby A 73 79 70 B 74 38
8. Dicky P 76 78 80 B 78 39
9. Dimas B 73 80 70 B 74 42
10. Dwi P 80 81 80 B 80 38
11. Farid R 82 81 80 B 81 38
12. Galih M 80 76 80 B 78 38
13. Hari P 88 82 90 B 87 34
14. Henry F 62 65 60 C 62 36
15. Himawan A 82 80 80 B 81 40
16. Ismi D 97 92 90 B 93 43
17. Jefry B 82 89 80 B 84 43
18. Jekson 82 76 80 B 79 45
19. Meiranda 82 86 80 B 83 40
20. Meinita 90 85 90 B 88 36
21. M Iqbal 80 77 80 B 79 36
22. M Vito 67 65 70 C 67 28
23. Niez Reza 82 80 80 B 81 32
24. Nurul Anis 88 80 80 B 83 32
25. Nurul S 70 78 80 B 76 30
26. Putri S 79 70 80 B 76 46
27. Reckta P 80 85 90 B 85 48
28. Rendi S 85 79 80 B 81 46
29. Retno M 92 90 90 B 91 45
30. Revita R 84 84 90 B 83 36
31. Ris Nita 87 84 90 B 87 49
32. Rinaldi 72 76 70 B 73 30
33. Satrio H 64 66 60 C 63 28
34. Siti F 88 80 80 B 83 30
35. Septirani 88 80 80 B 83 40
36. Tri W 85 90 90 B 88 44
37. Vina Oktavia 85 90 90 B 88 40
38. Yudhi N 86 85 80 B 84 32
39. Zakiah 82 89 80 B 84 30
40. Lina 68 80 80 B 76 29

BAB III
23

LAPORAN HASIL

Dari deskripsi data kemudian dianalisis perbandingan Skor instrumen


pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi antara siswa yang diajar dengan model I,
Model II, model III dan model IV. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode
statistik melalui pengujian Anava Satu Arah.1 Dari data penelitian diperoleh skor rata-
rata pemahaman dan jumlah kuadrat data masing-masing kelompok. Pada Model I
dengan Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR” diperoleh skor rata-rata 37,7 dan
jumlah kuadrat data 58184. Untuk Model II yaitu Reactive Teaching diperoleh skor
rata-rata sebesar 40,95 dan jumlah deviasi kuadrat sebesar 68000. Untuk Model III
yaitu Portopolio Kartun Pers diperoleh skor rata-rata sebesar 40,25 dan jumlah
kuadrat data sebesar 66260. Sedangkan untuk Model IV yaitu Konvensional
diperoleh skor rata-rata sebesar 39,3 dan jumlah deviasi kuadrat sebesar 63088.

Tabel 5. Analisis Perbandingan Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi

Model I Model II Model III Model IV


(Simulasi) (Reactive (Portofolio) (Konvensional)
Teaching

n = 60 n = 60 n = 60 n = 60
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3

Kemudian dari data-data yang telah diperoleh seperti tersebut di atas


dilakukan dengan ANAVA (analisis varian) satu arah. Dari perhitungan diperoleh F-
hitung 509,28 dan diperoleh tabel 2,67. Karena F-hitung > t-tabel, maka hasil
perhitungan signifikan menolak hipotesis nol, yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan keempat model tersebut. Untuk lebih jelasnya hasil analisis data dapat
dilihat pada lampiran.
Dari analisis data hasil perhitungan dapat dilihat bahwa Model II > Model III>
Model IV > Model I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
berhasil menguji hipotesis, yaitu Pemahaman untuk model Pembelajaran Reactive
Teaching lebih tinggi dari pada pemahaman dengan Pembelajaran Portofolio Kartun
Pers, dan lebih tinggi dari pada pemahaman model Pembelajaran Konvensional
1
R. Santosa Murwani, 2005, Statistika Terapan, Jakarta
23 Program Pascasarjana Uhamka Jakarta, h. 57.
24

serta lebih tinggi dari pada pemahaman model Pembelajaran Simulasi “Sehari
Menjadi Anggota DPR”.
Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi siswa yang pembelajarannya
dengan model Pembelajaran Reactive Teaching ternyata menempati urutan paling
tinggi dan Dan terlihat dari deskripsi data tersebut terdapat hampir sama dengan
pemahaman siswa yang menggunakan model Pembelajaran Portofolio Kartun Pers.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model Pembelajaran
Reactive Teaching maupun model Pembelajaran Portofolio Kartun Pers tersebut bisa
dijadikan alternatif bahkan tidak menutup kemungkinan model Konvensional dan
model Simulasi “Satu hari menjadi Anggota DPR” dalam Pembelajaran
Kewarganegaraan pada Pokok Bahasan Dasar Negara dan Konstitusi.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model
pembelajaran yang bervariasi tersebut di atas bisa dijadikan alternatif untuk
meningkatkan pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi siswa SMA Negeri 5
Tangerang yakni pada pembelajaran Kewarganegaraan. Sebab pemahaman yang
cukup tinggi akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang cukup tinggi pula.

BAB IV
PENUTUP
25

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis menggunakan statistik
terapan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Sosialisasi yang dilakukan pada
saat pembelajaran pada siswa SMA Negeri 5 Tangerang Banten bahwa Model
Reactive Teaching dengan media Compact Disk (CD) Animasi Amandemen UUD
1945 lebih unggul daripada model lainnya. Pada pembelajaran Kewarganegaraan
khususnya pada pokok bahasan Dasar Negara dan Konstitusi.
Kesimpulan di atas memberikan suatu pengertian bahwa model
pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pemahaman siswa. Oleh karena hasil penelitian ini menunjukkan keunggulan
kelompok yang diajar model Reactive Teaching dengan media CD Animasi
Amandemen UUD 1945, maka praktis dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa
Sosialisasi yang dilakukan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
Reactive Teaching dapat diterapkan pada pembahasan materi Dasar Negara dan
Konstitusi. Karena itu hendaknya para guru mencoba untuk kreatif dan mencari
alternatif pembelajaran yang tepat.

B. Saran
1. Bagi guru
Dalam mengajarkan Kewarganegaraan, hendaknya guru melakukan model
pembelajaran yang tepat agar siswa tertarik pada pelajaran yang diberikan.

2. Bagi Pengelola Pendidikan


Sebagai sumbangan penting dan memperluas wawasan bagi kajian pengelolaan
sumber daya manusia yang akan datang dan menambah konsep baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan model
pembelajaran.

3. Bagi Pihak Lain yang Relevan


Bagi Pemerintah, diharapkan terlebih dahulu memberikan sosilisasi amandemen
UUD 1945 di tiap-tiap sekolah sehingga para guru memahami lebih awal. Banyak
ditemui bapak/ibu guru belum paham akan amandemen UUD 1945.

25

25
26

Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran mengenai kondisi
guru yang berlangsung saat ini sehingga masyarakat memberikan dukungan untuk
memajukan pendidikan guna mencerdaskan anak-anak bangsa.
27

DAFTAR PUSTAKA

A.W. Widjaya. 1997. Tinjauan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Malaysia


Singapura
Konstitusi Perbandingan, Jakarta Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.

Budimansyah, Dasim, Arif Rachman. 2005. Paradigma Baru Pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan Dalam Membentuk Warga Negara Yang Cerdas dan Berkarakter,
Makalah Seminar :Jurusan Ilmu Sosial Politik UNJ.

Busroh, Abu Daud. 1987. Hukum Tatanegara Perbandingan Konstitusi Sembilan Negara,
Jakarta: Bina Aksara.

Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs dan Asghar Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian
Pendidikan terjemahan Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional.

E.P. Hutabarat.1984. Cara Belajar. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Kompilasi Pemikiran Warga Masyarakat. 2001. Semiloka Rancangan Perubahan UUD 1945,
Jakarta: The Habibie Center.

Listyarti, Retno. 2005. Panduan Pembelajaran Multimedia Bagi Guru, Jakarta: Extention
Programme For Learning and Research.

Martosoewignjo, Sri Soemantri. 1993. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara,
Jakarta: Rajawali.

MPR RI. 2005. Panduan Pemasyarakatan UUD 1945, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI

Murwani R. Santosa. 2005. Statistika Terapan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas


Muhammadiyah Prof. Dr Hamka.

Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran


Kewarganegaraan Kurikulum 2004 SMA, Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Menengah Umum.

Rosyada, Dede dkk. 2003. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Sarkadi, 2005. Sikap Mahasiswa Terhadap Amandemen UUD 1945, Mimbar Demokrasi,
Jakarta: Jurusan Ilmu Sosial Politik , Universitas Negeri Jakarta, Vol 5, No. 1.

Yasin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amanah.

www.kompas.com
28

Lampiran 1. Instrumen Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi

ANGKET PEMAHAMAN SISWA

PETUNJUK
1.Tulislah nama serta kelas anda.
2.Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai pendapat anda dan berilah tanda ceklist ( )
pada kolom yang telah disediakan.
3.Jawablah pernyataan dengan sejujur-jujurnya.
4.Keterangan jawaban
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
5.Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai ulangan anda.

NO PERNYATAAN S R TS

1 Otonomi daerah diharapkan menjadi solusi untuk terhindarnya


disintergrasi bangsa. Hal ini diatur dalam amandemen UUD 1945
2 Presiden, DPR, MA, MK, DPD, BPK adalah Lembaga Tinggi
Negara
3 Hasil amandemen UUD 1945 disebutkan bahwa pemilu untuk
memilih presiden dan wakil presiden dilakukan secara paket
pasangan dengan dipilih secara langsung
4 Pasal 1 amandemen berbunyi kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dilaksanakan menurut UUD 1945
5 Pemilu diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum yang bersifat
nasional, tetap dan mandiri
6 MPR adalah penjelmaan seluruh rakyat dan merupakan lembaga
tertinggi Negara, pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan
rakyat
7 Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah tidak membiayainya
8 Dewan Pertimbangan Agung (DPA dalam amandemen UUD 1945)
ditiadakan. Dengan demikian tidak ada lagi nasehat dan
pertimbangan yang diberikan DPA kepada Presiden
9 Masa jabatan presiden dalam amandemen UUD 1945 diatur paling
lama 2 kali masa jabatan saja
10 Dalam amandemen UUD 1945 diberikan kewenangan kepada
mahkamah konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan
berkaitan dengan ketatanegaraan
11 Kecenderungannya kekuasaan DPR tersebut lebih dominant
dibanding UUD 1945 UUD 1945 sebelum diamandemen
12 Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan mempertimbangkan DPD
dan diresmikan oleh Presiden
13 Untuk menghapuskan adanya utusan golongan dan utusan daerah,
dalam amandemen UUD 1945 dibentuklah suatu badan yang
disebut Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih oleh rakyat
14 Anggota DPRD dipilih melalui pemilu
29

15 Tugas dan wewenang MPR sesudah amandemen adalah


mengubah dan menetapkan UUD 1945
16 Atribut kenegaraan adalah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
17 Kekuasaan DPR dalam UUD 1945 hasil amandemen memiliki
fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan
18 MPR adalah Lembaga Permusyawaratan rakyat yang
berkedudukan sebagai lembaga Negara
19 Berbeda dengan UUD 1945 diatur secara implisit tentang Hak
Asasi Manusia
20 Dalam pasal 6 amandemen UUD 1945 disebutkan bahwa calon
presiden dan calon wakil presiden harus seorang WNI sejak
kelahirannya
30

Lampiran 2. Deskripsi Data Skor Instrumen Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi

Simulasi Reactive Teaching Portofolio Konvensional

43,42,40,34,34,34, 48,40,46,46,45,45, 32,34,34,46,53,41, 36,40,40,30,30,48,


38,39,42,38,38,38, 47,46,43,34,36,45, 41,40,32,32,45,45, 30,30,50,46,46,43,
34,36,40,43,43,45, 40,30,43,43,40,40, 43,36,36,52,41,41, 43,40,36,38,30,38,
40,36,36,28,32,32, 43,43,43,40,40,37, 30,37,36,45,45,34, 48,46,40,38,37,36,
30,46,48,46,45,36, 37,36,44,39,30,38, 36,34,37,37,40,41, 38,39,42,29,42,42,
49,30,28,30,40,44, 34,30,48,48,45,40, 54,40,43,41,50,39, 40,49,44,34,41,38,
40,32,30,29 43,42,40,41 32,43,43,49 36,30,44,43

n = 40 n = 40 n = 40 n = 40
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3
31

Lampiran 3. Perhitungan dengan Anava Satu Arah


A. Disain

Model Simulasi Reactive Teaching Portofolio Konvensional

Data X1 : XS X2 : XR X3 : XP X4 : XK

B. Hipotesis Statistik

Ho :  S =  R =  P =  K
H1 :  S =  R   P =  K
C. Deskripsi Data

n = 40 n = 40 n = 40 n = 40 n = 160
XS = 1508 XR = 1638 XP = 1610 XK = 1572 XT = 6328
XS2 = 58184 XR2 = 68000 XP2 = 66260 XK2 = 63088 XT2 = 255532
X = 37,7 X = 40,95 X = 40,25 X = 39,3 X = 39,55

D. Jumlah Kuadrat (JK) dan db (derajat kebabasan) Sumber Varians


1.JK(T) = XT2 = 255532 db=40

2.JK(R) = (XT) 2 = 250272,4 db=1


n

3.JK(TR) = JK(T) – JK(R) =5 259,6 db-1, 160-1=159

4.JK(A) =(XS)2 + (XR)2 + (XP)2 + (XK)2 – JK(R)


n n n n
= 37,7 + 40,95 + 40,25 + 39,3 - 250272,4
= - 250114,2 db=4-1, db=3

5.JK(D) = JK(TR) - JK(A)


= 25537,8 db=160-4, db=156
32

E. Tabel Anava Untuk Uji Hipotesis

Sumber varians db JK RJK Fh Ft 0,05 Ft 0,01

Antar Kelompok 3 -250114,2 83371,4 509,28 2,67 3,91


Dalam Kelompok 156 25537,8 163,7

Total Direduksi 159 5259,6


Rerata (koreksi) 1 250272,4

Total 160 255532

Kesimpulan:
Karena Fh>Ft maka tolak Ho terdapat perbedaan yang signifikan keempat kelompok itu.

F.Uji Lanjut
1.Hipotesis Statistik

a).Ho = S =  R
H1 = S >  R

b).Ho = S =  P
H1 = S >  P

c).Ho = S =  4
H1 = S >  4

d).Ho = R =  P
H1 = R >  P

e).Ho = R =  K
H1 = R >  K

f).Ho = P =  K
H1 = P >  K
2.Rumus Tukey

Qh= Xp - Xq =RJK(D) = 15,961


RJK(D) n

Qt= Q(,n,k)=Q(0,05.40.4)=3,79(table kritis)


Q(0,01.40.4)=4,70

3.Perhitungan
33

a. Qh=40,95-37,7=0,21
15,961

b. Qh=40,95-39,3=0,10
15,961

c. Qh=40,95-40,25=0,04
15,961

d. Qh=37,7-39,3=0,10
15,961

e. Qh=37,7-40,25=0,16
15,961

f. Qh=39,3-40,25=0,06
15,961

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa


34

LEMBAR KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN


SMA NEGERI 5 TNGERANG

Nama :------------------------------------------
Kelas :------------------------------------------
Kompetensi Dasar (6) : Kemampuan Menganalisis Hubungan
Dasar Negara dengan Konstitusi

Petunjuk mengerjakan :

 Perhatikan saat anda diskusi dan diberikan materi oleh nara sumber
 Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan nomor urut
 Apabila ada kesulitan dalam menganalisis materi bertanyalah pada
narasumber/guru.

1. Diberikannya sosialisasi oleh MPR/DPR tentang konstitusi merupakan salah


satu alternatif pembelajaran agar siswa mampu memahami materi kompetensi
dasar 6. Mengapa Anda perlu memahami konstitusi ?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------

2. Apa pengertian dasar Negara ? dan apa pula pengertian konstitusi? Dan
bagaimana hubungan dasar Negara dengan konstitusi?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------

3. Apa latar belakang UUD 1945 (amandemen sekarang ini) berubah sampai 4
kali?dan bagaimana proses perubahannya?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
35

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------

4. Apa kedudukan, tugas dan wewenang MPR sebelum dan sesudah Perubahan
UUD 1945?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------

5. Berikan alasan Anda mengapa MPR sekarang ini tidak menetapkan GBHN?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------

6. Siapakah yang menjadi anggota MPR itu ? Sebutkan beberapa contoh kode
etik anggota MPR?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Sebutkan contoh macam-macam konstitusi!


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
36

8. Analisis perbandingan konstitusi negara RI dengan salah satu Negara Liberal!


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Analisis perbandingan konstitusi negara RI dengan salah satu Negara


Komunis!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10. Setelah mengetahui tentang konstitusi berikan pendapat Anda apa yang
menjadi hambatan untuk bisa melaksanakan UUD 1945 dengan baik? Menurut
Anda pasal-pasal manakah yang harus segera dan mendesak untuk dibenahi?
Mengapa?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------

Nilai Tanda Tangan Guru

Lampiran 5. Dokumentasi Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR


37

Lampiran 6. Contoh Bahan Tayangan Materi Model Reactive Teaching


38

Lampiran 7. Contoh Portofolio Kartun Pers


39
40

Gb. 1 & 2. Pancasila sebagai cita-cita masih di angan-angan


Gb. 3 & 4 Situasi Social Politik kurang mendukung, krisis multi
dimensi menghadang
41

Gb.1, 2 &3 Siswa bukan pabrik, perlu ada pembelajaran yang


menyenangkan dan tidak membosankan
42

Di Era reformasi mengeluarkan pendapat adalah hak setiap orang


yang dijamin oleh UUD 1945

Lampiran 8. Dokumentasi Kunjungan Ke Sekretariat MPR RI


43

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan berpikir sehingga
Karya Tulis yang berjudul “Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi dalam Berbagai Model
44

Sosialisasi Amandemen UUD 1945 Di SMA Negeri 5 Tangerang Banten (Penelitian


Eksperimen Pembelajaran Kewarganegaraan Kelas X Th. 2006)” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini selesai karena dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu perkenankan pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. MPR RI beserta Staf Sekretariat Jenderal yang telah memberikan inspirasi untuk
melakukan sosialisasi amandemen UUD 1945.
2. Panitia Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional di Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba ini.
3. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Banten dan Kepala Dinas Pendidikan Kota
Tangerang Banten.
4. Prastowo, M.Pd, Kepala SMA Negeri 5 Tangerang terdahulu yang memacu
semangat dan arahan dalam penulisan ini.
5. Dra. Lilik Istisfa, M. Si, Kepala SMA Negeri 5 Tangerang.
6. Guru dan siswa-siswi SMAN 5, yang telah memberikan bantuan serta kerja sama
yang baik.
7. Keluarga yang sabar memberikan kesempatan, sarana, serta dorongan moral atau
material;
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada suami dan putriku tercinta, begitu besarnya
memberikan dorongan sehingga membuat Penulis bisa berkarya asal berusaha dan tawakal
pada Robbul’alamin.

Akhir kata, Penulis mohon maaf atas segala kekurangan, kesalahan dan
kejanggalan yang ditemukan dalam penulisan ini karena Penulis menyadari benar bahwa
kesempurnaan dan kebenaran abadi hanyalah milik Illahi.

Tangerang, 11 Oktober 2006

Penulis
i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ….………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii
45

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………….. iii


DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………….. …………………… 1
B. Ruang Lingkup……….……………………………….. …………………… 4
C. Tujuan………………...……………………………………………………… 4
D. Sajian Definisi………………………………………………………………. 5
E. Kerangka Berpikir…………………………………………………………… 9

BAB II LAPORAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN……………………………….. 10


A. Penyusunan Program Pembelajaran………………...…………………… 10
a.Program Tahunan….…………………………………………………….. 10
b.Silabus dan Sistem Penilaian.…………………………………………… 12
B. Penyajian …………………………………………………………………….. 13
a.Penyajian Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”…………… 14
b.Penyajian Model Reactive Teaching……………… ……………………. 15
c.Penyajian Model Portofolio Kartun Pers………………………………… 16
d.Penyajian Model Konvensional………………………………………….. 17
C. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran……………………………………… 18

BAB III LAPORAN HASIL………………………………………………………………. 23

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….. 25
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 25
B. Saran…………………………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………… 27

ii

DAFTAR TABEL

Halaman
46

Tabel 1. Hasil Belajar Kelas X.3………………………………………………………... . 19

Tabel 2. Hasil Belajar Kelas X.4…………………………………………………………. 20

Tabel 3. Hasil Belajar Kelas X.8…………………………………………………………. 21

Tabel 4. Hasil Belajar Kelas X.9…………………………………………………………. 21

Tabel 5. Analisis Perbandingan Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi……….. 23

iii

DAFTAR GAMBAR
47

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir……………………………………………..……………….. 19

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
48

Lampiran 1. Instrumen Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi …………………… 28

Lampiran 2. Deskripsi Data Skor Instrumen Pemahaman Dasar Negara & Konstitusi 30

Lampiran 3. Perhitungan Anava Satu Arah……………………………………………… 31

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa ……………………………………………………….. 34

Lampiran 5. Dokumentasi Model Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR………….. 37

Lampiran 6. Contoh Bahan Tayangan Materi Model Reactive Teaching……………… 38

Lampiran 7. Contoh Portofolio Kartun Pers…………..…………………………………… 39

Lampiran 8. Dokumentasi Kunjungan Ke MPR RI …………….………………………… 40

Biodata Peserta
Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional
Tahun 2006
49

1. Nama Peserta : AISIYATUN NAFISAH, M.Pd


2. NIP : 132189803
3. Jabatan : Guru
4. Pangkat/gol. Ruang : Penata Tk.I/IIId
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal , 11 Juni 1971
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Agama : Islam
8. Mata Pelajaran yang diajarkan : Kewarganegaraan
9. Masa Kerja Guru : 8 Tahun 8 bulan
10.Judul Karya Tulis : Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi
Dalam Berbagai Model Sosialisasi Amandemen
UUD 1945 Di SMA Negeri 5 Tangerang Banten
(Penelitian Eksperimen Pembelajaran
Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006)
11.Pendidikan Terakhir : S2
12.Fakultas/Jurusan : FPIPS/PMP-KN IKIP Jakarta (S1)
Magister Administrasi Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta (S2)
13.Status Perkawinan : Kawin
14.Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Tangerang
b. Jalan : Jl. Ciujung Raya No. 3 Tangerang
Banten 15116
Telp. (021) 5520357
15.Alamat Rumah : Jl Batu III No. 95 Perumnas I Tangerang
Banten 15138
Telp. (021) 55653614
16.Lomba Keberhasilan Guru
yang pernah diikuti : 1(satu) kali dan Juara Ke-3(Tiga) pada Th.2005

Tangerang, 11 Oktober 2006

Mengetahui :
Kepala Sekolah Peserta

Dra. Lilik Istifa, M. Si Aisiyatun Nafisah, M.Pd


NIP. 131604227 NIP. 132189803

PEMAHAMAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI


DALAM BERBAGAI MODEL SOSIALISASI AMANDEMEN UUD 1945
DI SMA NEGERI 5 TANGERANG BANTEN
50

(Penelitian Eksperimen Pembelajaran Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006)

Disusun oleh :
AISIYATUN NAFISAH, M.Pd
NIP. 132189803

Karya Tulis
Dalam Rangka Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran
Tingkat Nasional 2006

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 5 TANGERANG


Jl. Ciujung Raya No. 3 Perumnas I Kota Tangerang
BANTEN Telp. (021) 5520357

LEMBAR PENGESAHAN
51

Karya Tulis Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2006
dengan Judul :

Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi


Dalam Berbagai Model Sosialisasi Amandemen UUD 1945
Di SMA Negeri 5 Tangerang Banten
(Penelitian Eksperimen Pembelajaran Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006)

Oleh :
AISIYATUN NAFISAH, M.Pd

Telah disyahkan tanggal 11 Oktober 2006

Kepala Sekolah,

Dra. LILIK ISTIFA, M. Si


NIP. 131 604 227

SURAT PERNYATAAN
52

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aisiyatun Nafisah, M. Pd


Guru : Kewarganegaraan SMAN 5 Tangerang
Judul Karya Ilmiah :

Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi Dalam Berbagai Model Sosialisasi


Amandemen UUD 1945 Di SMA Negeri 5 Tangerang Banten (Penelitian Eksperimen
Pembelajaran Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006)

Dengan ini menyatakan :


1. Karya Tulis yang saya buat dengan judul tersebut di atas beserta isinya merupakan
hasil penelitian saya sendiri.
2. Karya tulis tersebut bukanlah plagiat atau menyalin karya milik orang lain.
3. Apabila karya tulis saya adalah hasil plagiat atau menyalin karya orang lain, maka
saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta dicabut segala hak saya yang
berhubungan dengan “Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat
Nasional 2006” sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk diketahui oleh pihak-
pihak yang berkepentingan.

Mengetahui : Tangerang, 11 Oktober 2006


Kepala Sekolah Yang Membuat Pernyataan,

Dra. Lilik Istifa, M. Si Aisiyatun Nafisah, M.Pd


NIP. 131604227 NIP. 132189803

RINGKASAN
53

Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi Dalam Berbagai Model Sosialisasi


Amandemen UUD 1945 DI SMA Negeri 5 Tangerang Banten (Penelitian Eksperimen
Pembelajaran Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006). Karya Tulis. Lomba
Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat Nasional 2006.

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris, apakah siswa memahami
Dasar Negara dan Konstitusi yang proses pembelajarannya dengan berbagai model
sosialisasi Amandemen UUD 1945.
Berdasarkan masalah, dan kajian teoritis, maka dirumuskan dugaan yang
menyatakan bahwa Berbagai model Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dapat
meningkatkan Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Tangerang selama 2 bulan tahun ajaran
2005/2006. Metode Penelitian dilakukan secara quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah
seluruh siswa kelas X.3, X.4, X.8, dan X.9 yang masing-masing berjumlah 40 siswa.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik matching, yaitu mengambil 4 kelas diantara 9
kelas X (sepuluh) yang ada, yang memiliki perbedaan nilai mata pelajaran
Kewarganegaraan dalam raport tidak terlalu besar dan hampir sama. Kemudian dilanjutkan
dengan random untuk menentukan mana yang menggunakan Model I (Simulasi “Sehari
Menjadi Anggota DPR”), Model II (Reactive Teaching), Model III (Portopolio Kartun Pers)
dan Model IV (Konvensional yakni dari MPR RI).
Instrumen penelitian ini adalah angket untuk mengukur pemahaman siswa pada
Pada Pokok Bahasan Dasar Negara dan Konstitusi. Data yang dikumpulkan dianalisis
dengan menggunakan statistik terapan yakni Anava Satu Arah.
Dari perhitungan diperoleh F-hitung 509,28 dan diperoleh tabel 2,67. Karena F-
hitung > t-tabel, maka hasil perhitungan signifikan menolak hipotesis nol, yang artinya
terdapat perbedaan yang signifikan keempat model tersebut. Dari skor rata-rata didapat
bahwa Pada Model I dengan Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR” diperoleh skor rata-
rata 37,7. Untuk Model II yaitu Reactive Teaching diperoleh skor rata-rata sebesar 40,95.
Untuk Model III yaitu Portopolio Kartun Pers diperoleh skor rata-rata sebesar 40,25.
Sedangkan untuk Model IV yaitu Konvensional diperoleh skor rata-rata sebesar 39,3.
Artinya penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan Pemahaman Dasar
Negara dan Konstitusi dengan Sosialisasi Model II lebih tinggi dibanding dengan Model III>
model IV > model I. Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 pada saat
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi. Dengan
demikian penelitian ini berhasil menguji hipotesis, yaitu Terdapat perbedaan yang signifikan
dari keempat model tersebut. Pemahaman untuk model Pembelajaran Reactive Teaching
lebih tinggi dari pada pemahaman dengan Pembelajaran Portofolio Kartun Pers, dan lebih
54

tinggi dari pada pemahaman model Pembelajaran Konvensional serta lebih tinggi dari pada
pemahaman model Pembelajaran Simulasi “Sehari Menjadi Anggota DPR”.
Dengan demikian Sosialisasi Amandemen UUD 1945 dengan model pembelajaran
yang bervariasi tersebut di atas bisa dijadikan alternatif untuk meningkatkan pemahaman
Dasar Negara dan Konstitusi siswa SMA Negeri 5 Tangerang yakni pada pembelajaran
Kewarganegaraan. Sebab pemahaman yang cukup tinggi akan mempengaruhi hasil belajar
siswa yang cukup tinggi pula.
55

LAMPIRAN-LAMPIRAN
56

RIWAYAT HIDUP
57

AISIYATUN NAFISAH Lahir pada tanggal 11 Juni 1971 di


Tegal kota Bahari, Jawa Tengah. Putri dari H. Dasuki dan Hj.
Nuaemah. Menikah dengan Ir. Ahmad Bustomi pada 28
Oktober 1995 dan telah dikaruniai satu orang putri bernama
Firdhausyah Adzanti. Pendidikan telah diselesaikannya di
SD Negeri Jatinegara-Tegal tahun 1984, SMP Negeri
Jatinegara-Tegal tahun 1987, dan SMA Negeri 1 Slawi -
Tegal tahun 1990. Setelah tamat dari SMA kemudian melanjutkan ke strata 1 IKIP
Jakarta Jurusan PMP-KN Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) selama 4
setengah tahun menyelesaikan kuliah, lulus tahun 1995. Pada tahun 2004
melanjutkan studi strata 2 di Pascasarjana Magister Administrasi Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta, dalam waktu 18 bulan
mampu menyelesaikan seluruh mata kuliah dan lulus cum laude dengan IPK 3,93
tahun 2006.
Semasa mahasiswa aktif di organisasi FODIM (Forum Diskusi Mahasiswa),
dan menuangkan hobby risetnya di KIM (Kelompok Ilmiah Mahasiswa) IKIP Jakarta.
Hasil penelitian yang pernah ditulis: Kondisi Sosial Ekonomi Pemilik Warteg (Warung
Tegal) di DKI Jakarta, Penelitian Pencemaran Teluk Jakarta Nelayan Tambak di
Marunda Cilincing Jakarta, Penelitian Nelayan Darat di Babadan Indramayu,
Penelitian Hak Tanah Ulayat Masyarakat Adat di Bukit Tinggi Sumatera-Barat dan
Penelitian Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Tanah Lot Denpasar Bali.
Buku Pembelajaran yang pernah ditulis dan diterbitkan adalah Buku
Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum 2004, Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum
2004 (Revisi), Kewarganegaraan Kelas XI Kurikulum 2004 (Revisi) dan
Kewarganegaraan Kelas XII Kurikulum 2004 (Revisi). Dan artikel yang pernah
dimuat di Jurnal Ilmiah diantaranya : Teknologi Rekayasa Genetika, IPTEK dan
Masa Depan Peradaban Umat.
Pengalaman mengajar di SMA Islam Al-Hikmah Jakarta tahun 1991-1995,
SMA Negeri 8 Jakarta tahun 1993-1994, SMA Islam Harapan Ibu Jakarta tahun
1995-1998, SMA Islamic Centre Tangerang-Banten tahun 1996-1998, PNS di SMP
Negeri 3 Tangerang-Banten tahun 1998-2001 dan bertugas mengajar mata
58

pelajaran Kewarganegaraan di SMA Negeri 5 Tangerang Banten sejak tahun 1996-


sekarang. Aktif mengikuti kegiatan seminar, lomba, simposium, konferensi,
workshop, dan forum ilmiah guru di tingkat Propinsi maupun di tingkat Nasional.
Prestasi terakhir yang didapat adalah Guru Berprestasi Tingkat Kota
Tangerang-Banten tahun 2005 dan Juara III Tingkat Nasional Lomba Keberhasilan
Guru dalam Pembelajaran Tahun 2005 Departemen Pendidikan Nasional. Karyanya
dengan tema “Media Kartun Pers dan Media Film Sebagai Alternatif Meningkatkan
Minat Siswa Pada Pembelajaran Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di SMA Negeri
5 Tangerang Banten”. Dan tahun 2006 terpilih kembali sebagai finalis karyanya
dengan tema “Pemahaman Dasar Negara dan Konstitusi Dalam Berbagai Model
Sosialisasi Amandemen UUD 1945 di SMA Negeri 5 Tangerang Banten (Penelitian
Eksperimen Pembelajaran Kewarganegaraan Siswa Kelas X Th. 2006).
59

Kepada Yth:
Panitia Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional
Direktorat Profesi Pendidik, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional
Jalan R.S Fatmawati – Cipete Selatan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12410
Telp. (021) 7668690, 7668691

GURU PROFESIONAL SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

Pengirim :
Aisiyatun Nafisah, S.Pd.
SMAN 5 Tangerang
Jl. Ciujung Raya No. 3 Perumnas I
Kota Tangerang-BANTEN 15116
Telp.(021)55653614/081316684708

hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara.


60

Anda mungkin juga menyukai