Anda di halaman 1dari 5

Contoh Sinopsis FTV - Antara Singkong Dan Cinta

Dara

Antara Singkong Dan Cinta Dara
~ Rumah Pena Kreativa & Achi TM ~
Halo para pembaca blog Achi TM yang baik hati, budiman dan kantongnya makmur semua ^_^
Aamiin.
Kali ini saya mau bagi-bagi sinopsis FTV saya yang sudah di acc dan sudah diproduksi oleh Virgo Putra
Film, nih. Salah satu FTV yang proses pembuatannya cukup panjang, banyak mengalami perubahan
dari sinopsis awalnya dan punya banyak pesan moral. Satu yang selalu saya gembor-gemborkan
dalam kursus menulis yang saya bina, bahwa saat menulis FTV jangan lupa selalu masukkan pesan
moral! Ah... rasanya aneh, ya, bicarain nilai-nilai moral dalam sebuah FTV Romantis. Ehm... tapi buat
yang sudah pernah menonton pasti setuju deh kalau FTV ini layak dikasih jempol. Karena saya ngga
mendapatkan videonya di youtube, jadi saya publish saja posternya. Plus sinopsis awal yang
membuat sinopsis ini di acc RCTI. Buat yang mau coba bikin sinopsis buat FTV RCTI, bisa tiru dan
modifikasi gaya cerita dan menulis saya ;)

Semoga bermanfaat.


Kisah sepotong cinta dalam sepotong singkong.
Dara(22th) adalah perempuan shopaholic, cantik, energik, tapi kerjaannya hanya menghabiskan
uang orang tua saja. Dara punya pacar bernama Bayu (24
th
). Bayu yang tampan, baik hati dan terlihat
sayang pada Dara padahal sebenarnya ia hanya ingin harta orang tua Dara yang seorang pengusaha
besar.
Ujang (22th) Cuma perantau, dia berangkat dari kampung ke kota buat jualan singkong. Pernah
suatu kali ia belum makan dan lapar, ia menjual singkong kepada Dara tapi Dara malah menampik
singkongnya dan pergi. Itulah pertemuan pertama Dara dengan Tomi.
Karena tagihan kartu kredit yang membengkak dan kekhawatiran orang tuanya atas sikap
pemalas Dara. Bahkan Dara tidak mau pergi kuliah!- orang tua Dara pun mencabut semua fasilitas
yang dimiliki Dara. Mulai dari HP, kartu kredit sampai mobil. Jelas saja Dara kelabakan.
Dara memang anak tunggal, tapi orang tuanya tidak mau Dara hanya menjadi orang yang
konsumtif. Bisa-bisa perusahaan yang dibangun Ayahnya bangkrut dalam sekejap kalau Dara terus
seperti itu. Dara harus belajar mencari uang sendiri. Orang tua Dara hanya memberikan Dara uang
100 ribu untuk makan selama satu minggu dan modal usaha Dara.
Dara membaca banyak buku bisnis, tapi dia bte sendiri. Dara pun mencari makan dengan jalan
kaki ke Mall. Di mall ia melihat ada sale sepatu bagus seharga Rp. 99.900! Pas banget dengan uang
yang dia punya. Dara girang bukan main, ia membeli sepatu boot high heel yang keren itu dan
membuang sandal jepitnya yang menurutnya sudah kusam.
Tapi ternyata ia kelaparan, ia mencari makan di rumah tapi di rumah tidak ada bahan makanan.
Ada note di kulkas : Dara harus bisa mandiri. Dara kesal dan merobek note itu. Dara mencari tukang
makanan ke sana kemari. Dara membeli mie ayam tapi Dara hanya punya uang 100 perak, kembalian
beli sepatu. Apes banget, deh. Dara hanya bisa duduk-duduk di taman. Saat itulah Tomi datang dan
menawarkan singkong rebus untuk Dara. Dara menolak. Dia ogah makan singkong! Ngga level.
Dara pulang tapi dia pingsan. Tomi mengangkutnya ke rumah kosnya yang kecil. Saat Dara siuman,
Tomi memberikan keju Indonesia kata Tomi kepada Dara. Dara makan dengan lahap, dicampur
susu dan gula. Ternyata yang dimaksud Tomi dengan keju Indonesia adalah Singkong! Hehehe
awalnya Dara marah tapi dia malah ketagihan makan singkong. Tomi memberikan Dara banyak
singkong, Dara senang tapi hanya bisa bayar 100 perak. Tomi menyimpan 100 perak itu baik-baik.
Padahal uang 100 peraknya itu sudah somplak dan hitam.
Tomi menerima telepon dari orang tuanya. Orang tua Tomi minta Tomi pulang. Tomi bilang mau
pulang, karena dia juga kangen sama Sarah. Mendengar Tomi udah punya pacar, Dara merasakan
ngga enak. Tomi bilang, Sarah bukan pacar, Cuma calon. Mudah-mudahan aja Sarah mau nerima
lamaran aku, kata Tomi. Tomi pun mengantar Dara dengan sepeda.
Di jalan, ia ketemu dengan Bayu. Bayu langsung menghajar Tomi karena dikiranya Tomi nyulik
cewek orang sembarangan. Singkong yang mau dibawa Dara juga dibuang di jalan oleh Bayu. Tomi
mengelus dada. Di rumah Dara ngambek, Bayu ngomel-ngomel. Orang tua Dara menenangkan Bayu,
mereka minta agar Bayu mengerti bahwa orang tua Dara ingin agar Dara mandiri. Bayu pun
mencoba paham demi niatnya untuk mengambil alih perusahaan orang tua Dara.
Malamnya Dara lapar dan masak mie instan yang diam-diam dibelikan Bayu. Tapi Dara tidak nafsu
makan mie, dia mendadak kangen mau makan singkong. Pagi-pagi sekali Dara pergi ke rumah Tomi
tapi dia malah melihat Tomi pergi ke terminal bus. Kebetulan rumah Tomi dekat dengan terminal.
Dara pun mengejar Tomi hingga ke terminal, Dara langsung menyusul Tomi naik Bus, duduk di
sebelah Tomi. Tomi memberikan Dara singkong rebus manis, Dara senang dan makan dengan lahap.
Mereka ngobrol panjang sampai tidak sadar kalau bus sudah melaju jauh masuk tol. Dara pun
ketiduran, Tomi bingung. Saat kondektur menagih ongkos, terpaksa Tomi harus mengongkosi Dara.
Sesampainya di kampung, Dara berteriak histeris. Kampungnya Tomi indah dan masih penuh
nuansa pedesaan. Tapi Dara histeris karena dia berada di kampung Tomi secara tak sengaja. Tomi
sudah berusaha membangunkan Dara tapi Dara tidur pulas sekali. Dara minta diajak pulang lagi tapi
uang Tomi sudah habis buat ngongkosin Dara tadi. Dara tidak bawa uang dan tidak bawa HP. Alhasil
dia pun terpaksa menginap di rumah Tomi. Orang tua Tomi termasuk ramah dan baik terhadap Dara
tapi Dara tidak betah tinggal di tempat kumuh begitu.
Tomi pun mengajari Dara bagaimana asyiknya hidup di desa. Mandi di sungai, buang air di bilik.
Tidur beralaskan tikar, kalau malam hanya ada nyala lampu teplok. Dara tergugah oleh kebaikan hati
Tomi. Apalagi di sana, Tomi selalu memasak aneka makanan dari singkong. Orang tua Tomi ternyata
punya kebun singkong.
Sementara itu di Jakarta, Bayu yang hendak membawakan Dara Pizza, terkejut karena Dara tidak
ada di rumah dan di manapun. Orang tua Dara pulang dari kantor dan menyuruh semua anak buah
mereka mencari Dara. Tapi sampai 2 hari, Dara juga belum ada kabar. Polisi pun mulai mencari Dara.
Satu hari, Dara mendapati Tomi tidak di rumah, ternyata Tomi pergi ke kebun jagung. Tempat
Sarah bekerja, Tomi terlihat merayu Sarah, Sarah tersipu malu. Tomi membelikan Sarah cincin emas
yang bagus. Dara jadi kesal.
Dara kesal karena Tomi bilang dia tidak punya uang lagi untuk mengantar Dara pulang ke Jakarta,
tapi kenapa bisa beli cincin emas? Tomi cerita cincin itu dia beli sebelum pulang ke desa. Sebelum
Dara naik Bus. Tomi pun cerita, dia mencintai Sarah, ingin melamar Sarah tapi Sarah selalu tidak
pernah menjawab perasaan Tomi. Hanya diam saja, waktu dikasih cincin pun diam saja.
Dara kangen sama Bayu, ia pun minta pekerjaan kepada Tomi. Tomi mengajak Dara untuk
mencabut singkong, hasilnya lumayan. Tomi pun mengajari Dara mencabut singkong, Dara juga
belajar mengolah singkong. Ia banyak menghabiskan waktu dengan Dara. Bermain di sungai,
melintasi perbukitan, menikmati lampion di tengah sawah.
Ketika Tomi sedang menghabiskan waktu bersama Sarah, Dara jadi cemburu. Dara bingung dengan
perasaannya. Sampai suatu hari, Dara mendengar pembicaraan Sarah dengan temannya.
Teman Sarah bertanya apakah Sarah tidak cemburu kalau Tomi dekat dengan Dara? Sarah
menjawab tidak cemburu sama sekali karena sebenarnya ia sudah punya pacar orang Jakarta. Ia
sudah pacaran dengan orang Jakarta itu selama 3 bulan. Kata Sarah, besok pagi jam 10, orang
Jakarta itu akan datang menemui Sarah di ladang jagung. Jam-jam segitu, Tomi lagi sibuk di kebon
singkong.
Dara bergegas pulang ke rumah, dia minta Tomi untuk datang besok ke ladang jagung untuk
menemui pacar Sarah. Tomi nampak sedih, Tomi tidak mau menemui Dara karena berpikir Dara
jahat karena sudah mengadu dombanya. Dara akan membuktikan sama Tomi kalau dia benar tapi
Dara tidak punya kamera atau apapun. Dara bte.
Akhirnya Dara membuktikan sendiri dengan pergi ke kebun jagung Sarah. Di sana, ternyata Sarah
berjumpa dengan pacarnya yang berasal dari kota yaitu Bayu. Dara kaget bukan main, kebetulan
saat itu, Tomi yang penasaran juga pergi ke kebun jagung Sarah. Alhasil Dara melabrak Bayu lalu
pergi, Tomi juga meminta cincin emasnya dari Sarah dan pergi dengan terluka. Sarah minta maaf tapi
tangannya ditarik oleh Bayu.
Bayu menghampiri Dara di tepi sungai, Dara marah bukan main. Dara memutuskan hubungannya
dengan Bayu. Bayu sama sekali tidak menyangka kalau ada Dara di kampung ini. Akhirnya Dara pergi
meninggalkan Bayu. Di rumah Tomi, Tomi menghampiri Dara dan menghiburnya. Mereka curhat di
perbukitan yang indah. Dara juga menghibur Tomi. Mereka makan singkong bareng.
Bayu menelepon kedua orang tua Dara. Esoknya orang tua Dara datang menjemput Dara. Di sana
Bayu minta maaf karena sudah menduakan Dara. Di depan Sarah, Bayu bilang lebih memilih Dara
daripada Sarah. Mendengar hal itu, jelas saja Tomi geram dan memukul Bayu. Dara dan Sarah sama-
sama mencoba menghentikan Tomi. Dara menolak kembali pada Bayu. Ia memilih untuk pulang.
Dara pun pulang ke rumahnya.
Di rumahnya dia bukannya kangen dengan Bayu malah kangen kepada Tomi. Tomi pun begitu,
Sarah berusaha minta maaf tapi Tomi menolak. Karena ada orang lain yang dia kangeni. Suatu hari,
Dara menerima surat misterius. Seseorang menunggunya di sebuah restoran. Dara datang dan
melihat Tomi memakai jas dan necis. Tomi bilang, selama 2 bulan ngga ketemu Dara, dia selalu
bekerja keras hingga akhirnya jadi jurangan singkong di kampung. Dan sekarang Tomi mau melamar
Dara. Tomi memberikan sebuah tempat cincin yang indah. Tapi saat dibuka oleh Dara isinya ternyata
koin seratus perak yang sudah penyok dan kehitaman. Yang dulu pernah diberikan Dara.
Tomi bilang, sejak Dara memberikan sekeping koin itu, sekeping hati di dalam diri Tomi mulai
dicuri. Kepingan itu semakin besar ketika tahu bahwa Tomi kangen dan suka sama Dara. Selama ini
dia selalu buta oleh kecantikan Sarah. Ternyata cincin emas yang dibelikan Tomi ada di atas piring
makan yang tertutup tudung besi. Tomi memberikan cincin kepada Dara. Dara pikir mereka akan
pulang naik mobil tapi ternyata mereka masih naik sepeda. Sepeda penuh singkong! Aku mau
melamar ke rumah kamu sekarang! Mas kawinnya singkong! Ujar Tomi, Dara pun terbahak-bahak.

***

Anda mungkin juga menyukai