Anda di halaman 1dari 17

PERANG MU TAH

bermula dari terbunuhnya utusan


Al harits bin Umair al azadi untuk menyampaikan
surat kepada pimpinan bashra, di tengah jalan di
cegat oleh surahbil bin amr al ghasani (gubernur
wilayah balqa di syam dan di bawah perintah qaishar
romawi.
Membunuh utusan merupakan perbuatan paling
keji, sama dengan mengumumkan perang, bahkan
lebih dari itu, rasulullah sangat terpukul mendengar
hal ini, maka beliau mempersiapkan suatu pasukan
yng berkekuatan 3000 prajurit
Para komandan pasukan dan wasiat rasulullah
Rasulullah mengangkat Zaid bin haritsah sebagai
komandan pasukan, beliau berpesan jika zaid
terbunuh penggantinya jafar bin abi thalib, apabila
jafar terbunuh penggantinya abdullah rawahah
Menngantarkan pasukan islam dan tangis
abdullah rawahah
Abdullah bin rawahah menjawab demi Allah aku
menagis bukana karena cinta dunia da rindu ke pada
kalian, namun q pernah mendengar rasulullah saw
membaca suatu ayat dari kitabullah yang
didalamnya disebutkan neraka (maryam:71). Q tidak
tahu apa yang terjadi pada diriku setelah
mendatangi neraka itu
Pasukan islam berangkat, dan rasulullah saw
mengantar pasukan hingga di tsaniyatul wada
Pasukan islam bergerak dengan situasi
mengerikan
Pasukan islam bergerak kearah utara hingga
beristirahat di muan, wilayah syam berbtsan dng
hijas bgian utara.
Heraklius telah berada di maab bagian dari wilayah
balqa bersama 100 rb prajurit romawi dan
mendapatkn bntuan dari lakhm, judzam, balqin, dan
bahra sejumlah 10 rb prajurit. Jd total pasukan
romawi 200 rb prajurit
Majelis permusyawaratan militer di muan
Ada yg mengusulkan kita mengirim surat kedapa
rasulullah mengabarkan jumlah musuh kita, agar beliau
mengirimkan bala bantuan lagi atau beliau memberikan
suatu perintah yg harus kita laksanakan
Abdullah bin rawahah menentang pendapat itu dan
membangkitkan motivasi kaum muslimin demi allah,
apa yg tidak kalian sukai dlm keberangkatan kalian
sesungguhnya merupakan sesuatu yng kalian cari, yaitu
mati syahid, kita berperang bukanlah berdasarkan
jumlah pasukan, kekuatan,dan banyaknya personil,
namun kita berperang semata mata berdasarkan
agama ini yg karena allah memuliakan kita, karena itu
marilah kita maju, karena tidak ada pilihan lain kecuali
satu dari dua kebaikan yaitu: menang atau mati syahid.
Pasukan islam bergerak menuju musuh
Bertemu dengan pasukan heraklius yg muncul dari
wilayah balqa yaitu dari musyarif, musuh semakin
dekat namun kaum muslimin berbelok kearah
mutah dan bermarkas disana
Mempersiapkan diri untuk pertempuran, sayap
kanan dipimpin oleh quthbah bin qatadah al-adzari
dan sayap kiri dipimpin ubadah bin malik al anshari
Permulaan pertempuran dan pergantian
komandan
Zaid bin haritsah kesayangan rasulullah saw
memegang bendera, bertempur dengan keberanian
luar biasa yg tiada taranya dibanding pahlawan2
selevel dngnya. Terus bertempur hingga tertusuk
tombak dan tersungkur
Bendera di ambil jafar bin abi thalib, bertempur
hebat, bertempur hingga tangan kanan terputus,
jafar mengambil bendera dgn tangan kiri, bendera
terus berkibar hingga tangan kiri jafar terputus,
kemudian ia mengepit bendera dgn tangan yg tersisa
hingga ia terbunuh
Dikatakan bhw seorang romawi menebas pedang
kepada dirinya hingga terbelah menjadi dua. Krena
itu allah memberi pahala kepdnya berupa dua sayap
di surga yg dapat ia gunakanterbang kemana ia
kehendaki, hingga jafar dijuluki ath thayyar
(penerbang) dan dzul janahain (org yg memiliki 2
sayap)
Setelah jafar gugur bendera diambil oleh abdullah
bin rawahah. Maju bertempur hingga syahid

Bendera perang ditangan pedang Allah
Seorang dari bani ajlan bernama tsabit bin arqam
maju mengambil bendera, lalu berkata pilihla
seorang komandan di antara kalian! Mereka
menyahut engkau saja, tidak jgn q kata tsabit.
Mereka melirik kearah halid bin walid dan
menyerahkan bendera itu kepadanya.
Imam bukhori meriwayatkan dari halid bin walid
berkata: pada perang mutah ada sembilan pedang
yng patah ditanganku, yg tersisa ditanganku
hanyalah sebila pedang lebar buatan yaman.
Sebelum berita dari medan pertempuran sampai
kepada orang orang rasulullah menggambarkan
berdasarkan wahyu yg diterimanya bendera
dipegang oleh zaid, lalu gugur. Kemudian diambil
jafar lalu gugur. Kemudian meneteskan air mata,
lalu berkata akhirnya bendera diambil oleh salah
satu dari pedang Allah, hingga Allah memberikan
kemenangan kepada mereka.
Akhir perang
Memperhatikan berbagai riwayat dapat disimpulkan
bahwa khalid bin walid mampu bertahan
menghadapi serbuan pasukan romawi sepanjang
hari sejak awal hari peperangan, khalid merasa
sangat membutuhkan siasat perang, yg dapat
menimbulkan perasaan takut di hati pasukan
romawi. Tujuan agar dapat menyelamatkan pasukan
islam tanpa menghadapi kejaran pasukan romawi
Keesokan harinya khalid mengubah posisi pasukan dan
mempersiapkan dengan pola baru. Yang ada digaris
depan diubah ke garis belakang. sayap kanan dialihkan
sayap kiri dan sayap kiri di alihkan ke sayap kanan. Saat
musuh melihat hal itu mereka terpedaya dan mengira
pasukan islam terus menerus mendapatkan bantuan.
Ketakutan sudah membayangi hati pasukan romawi.
Setelah pasukan saling memandang dan melakukan
pertempuran sejenak, khalid bin walid menarik pasukan
kaum muslimin sedikit demi sedikit, sambil tetap
menjaga komposisi pasukan. Mereka tidak dikejar
pasukan romawi, karena itu merupakan siasat perang
kaum muslimin yang berupaya melakukan serangan di
padang pasir.
Pasukan musuh kembali kenegrinya tanpa berfikir
untuk melakukan tindakan pengejaran terhadap
kaum muslimin. Sementara itu kaum muslimin
berhasil menarik diri dengan selamat hingga tiba di
madinah
Korban kedua belah pihak
Jumlah kaum muslimin yang syahid dalam
peperangan ini ada 12 orang. Sedangkan pihak
romawi tidak diketahui jumlah korban mereka
namun dengan melihat rincian jalnyya peperangan
ini dapat disimpulkan bahwa jumlah dari pihak
mereka lebih banyak.
Dampak peperangan
Peperangan ini telah membuat orang orang arab
kagum dan keheran heranan. Pasalnya romawi
merupakan kekuatan terbesar dimuka bumi, saat itu.
Orang2 arab mengira berani menghadapi romawi
sama artinya bunuh diri, maka pasukan kecil hny
berkuatan 3000 prajurit berani menghadapi
pasukan besar yng berkekuatan 200 rb prajurit lalu
pulang tanpa mengalami kerugian yg berarti
sungguh merupakan suatu keajaiban.

Bani sulaiman , asyja , ghathafan, dzibyan, fazarah
dll yng sebelumnya memusuhi islam perlahan lahan
menyatakan diri masuk islam.

Anda mungkin juga menyukai