Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Praktek farmasi dalam hal ini apotek teaching merupakan wujud
aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan, dan keterampilan yang diperoleh
mahasiswa di kelas dengan di lapangan kerja. Dengan mengikuti Praktek
farmasi diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja
yang sebenarnya.
Pelaksanaan Praktek farmasi di berbagai instansi akan sangat berguna
bagi mahasiswa untuk mengembangkan cara berpikir, dan dapat
menumbuhkan rasa disiplin serta tanggung jawab mahasiswa terhadap apa
yang ditugaskan kepadanya.
Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu
pengetahuan dasar bagi perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk
memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek, maka
mahasiswa diharuskan menjalani Praktek farmasi khususnya apotek teaching
sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menyelesaikan
studinya.
Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil
dan berkualitas maka banyak perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan
dan menyediakan sarana-sarana pendukung agar dihasilkan lulusan yang
handal.
1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Faras!
Maksud dan tujuan Praktek farmasi khususnya apotek teaching yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut
!
!. "ntuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat di
perkuliahan.
#. "ntuk mempelajari kondisi dan mekanisme kerja di apotek, sehingga
mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia
kerja yang perkembangan teknologinya sangat pesat.
$. "ntuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi.
%. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
apoteker.
1.". #uang L!ngkup Praktek Faras!
&uang lingkup praktek farmasi meliputi sarana dan pelayanan bagi
masyarakat, khususnya apotek.
1.$. Met%de Penul!san
Dalam penulisan 'aporan Praktek farmasi (apotek teaching) ini,
penulis menggunakan # metode yaitu
!. Metode lapangan. Metode ini dilakukan penulis secara langsung untuk
mengumpulkan data yang berhubungan dengan penyediaan obat di apotek
teaching.
#. Metode Studi Pustaka, pada metode ini penulis mengutip dari beberapa
buku dan literatur yang berkaitan dengan pelaksanaan Praktek farmasi.
untuk memberikan landasan teori yang kuat.
#
#
BAB II
TIN&AUAN UMUM AP'TEK
#.!. Pengert!an Uu
Menurut peraturan Menteri *esehatan &+ nomor
,##-Menkes-Per-.-!,,$ tentang ketentuan dan tata cara pemberian i/in
apotek, memberikan batasan tentang apotek yaitu suatu tempat tertentu
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi
kepada masyarakat.
2.2. Tugas dan Fungs! Ap%tek
Menurut Peraturan Pemerintah 0omor #1 2ahun !,34, tugas dan
fungsi apotek adalah
a. 2empat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
c. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
2ugas dan fungsi apotek ini di jabarkan lebih lanjut dalam Permenkes
&+ 0omor ,##-Menkes-Per-.-!,,$ tentang tata cara pemberian i/in apotek
dalam bab pengelolaan apotek. Pengelolaan apotek meliputi
a. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan
farmasi lainnya.
c. 'ayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi
$
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang
diberikan baik kepada dokter dan tenaga lainnya maupun kepada
masyarakat.
b. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat
serta perbekalan farmasi lainnya.
Pelayanan informasi dan pelaporan tersebut wajib didasarkan pada
kepentingan masyarakat.
#.$. &en!s( jen!s Pela)anan d! Ap%tek *
Selain Pelayanan tersebut seperti di atas, pelayanan lain di apotek yaitu
a. 5potek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
b. Pelayanan resep dimaksud sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker
pengelola apotek.
Dalam melayani resep tersebut apoteker wajib
a. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya
yang dilandasi pada kepentingan masyarakat.
b. 5poteker tidak mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan
paten.
c. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis pada resep,
apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang
lebih tepat.
d. 5poteker wajib memberi informasi
6 7ang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada
pasien.
6 Penggunaan obat secara tepat, aman, rasional atas permintaan
masyarakat.
2.$. #esep
&esep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter
hewan yang diberi i/in berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku kepada apoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan
%
%
menyerahkan obat-obatan bagi penderita. "mumnya resep ditulis dalam
bahasa latin. Suatu resep yang lengkap harus memuat
!. 0ama, alamat, nomor i/in praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan.
#. 2anggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
$. 2anda &- pada bagian kiri setiap penulisan resep.
%. 2anda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1. 0ama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat-pemilik hewan.
8. 2anda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.
9ila terjadi kekeliruan resep, hal ini diatur sebagai berikut
a. 5pabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan
atau penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan
kepada dokter penulis resep.
b. 5pabila dalam hal dimaksud karena pertimbangan tertentu dokter penulis
resep tetap dalam pendiriannya, dokter wajib menyatakan secara tertulis
atau bubuhkan tanda tangannya yang la/im atas resep.
2.+. ,al!nan #esep
5pabila obat yang diambil dengan resep baru diberikan sebagian, maka
apotek akan memberikan salinan resep. Dengan salinan resep inilah pasien
dapat mengambil sisa obat yang belum diserahkan.
Salinan resep memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli,
salinan resep harus memuat
!. 0ama dan alamat apotek
#. 0ama dan nomor surat i/in 5poteker Pengelola 5potek (5P5)
$. 2anda tangan atau paraf 5P5
%. tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet
(nedetur) untuk obat yang belum diserahkan. "ntuk obat yang belum
diserahkan dari resep dengan tanda iter.......X di beri tanda detur.......X
1. 0omor resep dan tanggal pembuatan.
1
Dalam hal salinan resep terdapat beberapa pengaturannya, sebagai
berikut
a. &esep harus diserahkan dan disimpan di apotek dalam jangka waktu $
tahun
b. &esep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter
penulis resep atau yang merawat penderita, penderita bersangkutan,
petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut undang-
undang yang berlaku.
2.-. Pengg%l%ngan #esep )ang Tela. D!kerjakan
a. &esep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan- pembuatan resep.
b. &esep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya,
tandai garis merah dibawah nama obatnya.
c. &esep yang telah disimpan melebihi $ tahun dapat dimusnahkan dan cara
pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang
memadai.
d. Pemusnahan resep dilakukan oleh 5poteker Pengelola 5potek bersama
dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
2./. Pen)era.an '0at dan Per0ekalan Kese.atan d! B!dang Faras!
Penyerahan obat atas dasar resep harus di lengkapi dengan etiket
berwarna putih untuk obat dalam dan berwarna biru untuk obat luar.
7ang dimaksud dengan obat dalam adalah obat yang digunakan melalui
mulut. Sedangkan obat luar adalah obat yang digunakan selain melalui mulut,
misalnya melalui hidung, mata, telinga, kulit, :agina, rectum, obat kumur dan
injeksi.
Pada etiket harus tercantum
6 0ama dan alamat apotek
6 0ama dan nomor S+* 5poteker Pengelola 5potek
6 0omor dan tanggal Pembuatan
8
8
6 0ama pasien
6 5turan pemakaian
6 2anda lain, misalnya kocok dahulu, waktu pemakaian, harus
dihabiskan dan lain-lain.
6 "ntuk pemakaian luar harus tertera tulisan obat luar
2.1. Pen)!panan '0at 2%l%ngan Nark%t!ka
5potek harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika
dengan persyaratan sebagai berikut
6 ;arus terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat ( tidak boleh
terbuat dari kaca)
6 ;arus mempunyai kunci yang kuat
6 Di bagi dua bagian, masing-masing dengan kunci yang berlainan.
9agian pertama untuk menyimpan morfina, petidina serta persediaan
narkotika tertentu, sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk
menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
2.3. Pr%4es! Kerja d! Ap%tek
Pengertian
6 5poteker Pengelola 5potek(5P5)
5poteker yang telah diberi surat i/in apotek (S+5).
6 5poteker Pendamping
5poteker yang bekerja di apotek disamping apoteker pengelola apotek dan
atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
6 5poteker Pengganti
5poteker yang menggantikan apoteker pengelola apotek selama 5P5
tersebut terus menerus tidak bertugas, telah memiliki surat i/in kerja dan
tidak bertindak sebagai 5P5 di apotek lain.
6 2enaga 2eknis *efarmasian
Mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai tenaga teknis
kefarmasian.
<
BAB III
KE2IATAN AP'TEK TEA5HIN2
3
3
".1. Men)usun Tata Letak6Layout #uang #a7!k
Menyusun tata letak atau lay out sebuah apotek harus memperhatikan alur
pasien dan alur obat, serta tidak boleh mengganggu lalu lintas obat dan sifat obat.
&. racik
&. penyimpanan obat
&. depan (pelayanan)
Meja
*onsultasi
&uang tunggu pasien

=ambar #. Denah apotek teaching
,
9arang

;arga
$
&acik
Periksa
55
*asir
P
5
S
+
>
0
%
>tiket
Periksa
!
#

55

Penyerahan
8 1


<
!4
!4
Penanggung ?awab
=ambar #. 5lur Penerimaan &esep dan penyerahan Obat
".2. Men7ar! 5%nt%. Naa '0at Berdasarkan Pengel%p%kan Bentuk '0at
Obat atau bahan obat aktif jarang diberikan dalam bentuk aslinya, hal ini
disebabkan karena warna, bau, aroma, bentuk, stabilitas, efekti:itas obat
dalam tubuh, cara memakai obat, dan banyak faktor lain. Sediaan obat
biasanya dibuat dengan jalan mencampur bahan obat aktif dengan berbagai
macam bahan tambahan kemudian diproses secara farmasetik menjadi bentuk
sediaan yang dikehendaki.
Pengelompokan bentuk sediaan dapat dibagi menjadi
!. 9entuk padat, contohnya tablet, kapsul, pil, serbuk, dragee.
#. 9entuk setengah padat, contohnya salep, krim, pasta, gel.
$. 9entuk cair, contohnya larutan , syrup, eliksir, tetes, injeksi, infus,
emulsi, suspensi.
%. 9entuk gas, contohnya inhalasi,spray, aerosol.
9erikut tabel nama obat dagang berdasarkan bentuk obat
0
o
9entuk sediaan 0ama sediaan Pabrik Manfaat ""
! @ollutoria 9etadin P2. Mahakan 5ntiseptik 2,
P. 0o.#
# >liksir Silopect Pydam Mukoregulasi *
$ >mulsi *ompolaA +fars 'aksatif 2,
P.0o!
% =argarisma 'isterin 9ayer 5ntiseptik @D
1 =el 9iopalacenton *albe 5nti lukabakar *
8 Suppositoria Superhoid 2ripan antihemoroid 2,
P.no8
< Baginal douche 9etadin Mahakam 5ntiseptik *
3 Sirup @olfin 0ufarindo antiinfluen/a 2,
P.0o!
, Suspensi Plantacid kalbe antasida 9
!4 'arutan moleAdine MoleA ayus antiseptik 2, P.0o
!!
$
!! Salep salycyl 0ufarindo Mengobati
=atal-gatal
9
!# 2etes mata &ohto &ohto anti+ritasi mata 2,
P.0o$
!$ 2etes telinga CaAsol 5lpharma Membersihkan
kotoran telinga
9
!% @ream 0ofung P2.
nufarindo
antijamur *
!1 *apsul Siobion Sampharind
o
antianemia SD
!8 2etes hidung Otri:in 0or:artis Melegakan
hidung
tersumbat
2,
P.0o!
!< 'iniment salonpas ;isamitsu analgetik D'
!3 2ablet prednison 2riman kortikosteroid *
BAB I8
PEMBAHA,AN
Selama menjalani program praktek farmasi di apotek teaching, kami melihat
ada sedikit kesulitan yang harus dihadapi, diantaranya
!. Menyusun tata letak ruang racik
2ugas untuk menyusun ruang racik terdiri dari beberapa item, yaitu
menyusun tempat untuk pembuatan dan penyiapan obat (meracik),
menyusun lemari obat (lemari es-pendingin), menyusun lemari narkotik
dan psikotropik. Pada saat menyusun tata letak ruang racik ada beberapa
aspek yang menjadi kendala, diantaranya
a. *apasitas ruang racik yang terbatas
'uas ruang racik dengan prasarana yang ada seperti meja racik,
meja administrasi, lemari narkotik, lemari pendingin serta ! buah
wastafel kurang memadai, sehingga dalam penyusunan tata letak ruang
!#
!#
racik kita memanfaatkan kapasitas yang ada, apalagi ruang racik yang
digabung dengan ruang penyimpanan obat keras dan bahan baku
membuat semakin crowded. Memang ada keuntungan tersendiri dengan
digabungnya ruang racik dan ruang penyimpanan obat keras yang
memudahkan karyawan apotek untuk mengambil bahan-obat yang
diperlukan untuk diracik, tetapi dalam hal penyusunan tata letak ruang
racik jadi kurang menarik dan kurang nyaman.
b. *elengkapan sarana dan prasarana di ruang racik yang masih terbatas
Sarana seperti alat compounder (mixer tablet, pengisi obat ke dalam
kapsul, timbangan, meja racik, wastafel) dan prasarana seperti buku
penunjang di apotek (handbook, M+MS, +SO)yang tersedia memang
sudah cukup, tetapi alangkah lebih baik lebih dilengkapi lagi item yang
belum ada supaya kami lebih terpapar lebih banyak lagi sehingga ketika
terjun ke dunia kerja yang nyata kita bisa lebih paham dengan koondisi
yang ada. 9egitu juga halnya dengan fasilitas sarana dan prasarana yang
ada alangkah lebih baiknya untuk dijaga dan dirawat sehingga bisa
diambil manfaatnya, ketika di apotek teaching kami melihat wastafel
tidak berfungsi, kipas angin pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
dan kelengkapan administrasi yang ada juga tidak berfungsi dengan
baik.
c. *urangnya pengetahuan kami tentang item obat yang ada dan cara
penanganannya
9anyaknya alat, item obat dan reagen yang ada membuat kami
bingung karena ketidak tahuan kami, alangkah lebih baiknya kalau
sekiranya dipaparkan lebih jelas lagi dan lebih mendetail, sehingga
waktu prakteknya harus ditambah seefektif dan seefisien mungkin.
#. Pengelompokkan bentuk obat dan contohnya
?enis obat dan item obat yang ada di apotek teaching yang terbatas
membuat kami kurang memahami dalam hal pengelompokkan bentuk obat
berdasarkan sediaan yang ada saat ini dipasaran sehingga dalam hal
penyusunan laporan untuk tugas kami merasa ada sedikit kesulitan.
!$
BAB 8I
KE,IMPULAN DAN ,A#AN
-.1. Kes!pulan
5potek teaching sudah melaksanakan kurikulum pekerjaan kefarmasian
dengan cukup teratur dan terorganisir, seluruh kegiatannya sudah tertata
dengan baik, dengan semua fasilitas dan perlengkapan yang memadai.
@ara penyimpanan obat sudah tertata rapih, disusun alfabetis dengan
penempatan sesuai jenis-kategori obat seperti obat generik, paten, salep, obat
tetes, juga obat narkotika dan psikotropika ditempatkan pada tempat yang
berbeda.
Selama melaksanakan di 5potek teaching, penulis mendapat pengalaman-
pengalaman baru dan juga mendapatkan pengetahuan lebih dan mendapat
banyak masukan tentang bagaimana cara belajar dan bekerja di apotek.
-.2. ,aran
!%
!%
!. 'ebih ditingkatkan lagi pelayanan kepada mahasiswa dalam kegiatan
apotek teaching ini, sehingga mahasiswa merasa nyaman untuk belajar.
#. Dilengkapi semua perbekalan farmasi yang ada agar mahasiswa lebih
terpapar lebih banyak lagi.
DAFTA# PU,TAKA
!. "ndang-"ndang &+ 0o. ## tahun !,,< tentang 0arkotika
#. Permenkes &+ 0o.,##-Menkes-Per-.-!,,$ tentang *etentuan dan 2ata
@ara +/in 5potek
$. Diktat "ndang-"ndang *esehatan ?ilid ! #44$
!1
!8
!8

Anda mungkin juga menyukai