OLEH
RIZKA PRATIWI
P23139014085
SAHEBA
P23139014087
P23139014089
P23139014091
1 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan memebatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit mrupakan orga yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastic,
dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim , umur, jenis kelamin, ras dan juga
sangat bergantung pada lokasi tubuh.
Penyakit kulit yang disebabkan infeksi dapat disebabkan oleh virus ,
rickettsia, bakteri, jamur tetapi berdasarkan judul menekankan tentang bakteri
penyebab infeksi kulit. Infeski kulit dapat berupa prmer atau sekunder. Infeksi
primer memiliki morfologi karakteristik dan kurusus, yang menginisiasikan oleh
organisme tunggal, dan biasanya terjadi pada kulit yang normal. Penyebab infeksi
yang paling sering adalah disebabkan oleh Staphylococcus aereus, streptococcus
pyogenes, dan bakteri Coryneform. Infeksi sistemik juga mungkin memiliki
manifestasi kulit. Infeksi sekunder berasal dari penyakit pada kulit.
Infeksi saluran pencernaan disebabkan karena tertelannya mikroorganisme
pathogen yang dapat menimbulkan infeksi dan intoksikasi pada manusia dan
menimbulkan penyakit misalnya disentri, diare dan demam tifoid.
Gangguan pada system pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan
yang salah, infeksi dan kelainan alat pencernaan yang memeberikan gejala seperti
gastroenteritis, konstipasi , , onstipasi maupun ulkus.
Maka dari itu,
mengobati infeksi kulit dan infeksi pada saluran pencernaa dapat berupa
pelayanan farmasi klinik di Apotek yang merupakan bagian dari pelayanan
kefarmasian langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan
2 | Page
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pelayanan farmasi klinik meliputi:3
1. Pengkajian Resep;
2. Dispensing;
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
4. Konseling;
5. Pelayanan Kefarmasian Di Rumah (home pharmacy care);
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
7. Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Pada praktikum Pelayanan Farmasi IV ini diharapakan seluruh
mahasiswa mampu memberikan kegiatan pelayan farmasi klinik yang
salah satunya adalah pelayanan informasi obat yang dilakukan pada
praktikum kali ini.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kelengkapan resep
2. Mahasiswa mampu menghargai dan mengetahui khasiat obat
3. Mahasiswa mampu menghitung dosis dan melaksanakan peracikan
obat yang tepat
4. Mahasiswa mampu memberikan informasi obat kepada pasien
5. Mahasiswa diharapakan mampu bekerja secara tim dengan penuh
tanggung jawab masing masing dalam mengerjakan resep.
C. Manfaat Pratikum
3 | Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4 | Page
A. Resep
1.
Definisi Resep
5 | Page
7. Tanda seru dan paraf Dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.5
Resep harus ditulis lengkap dan jelas. Apabila resep tidak dapat
terbaca dengan jelas atau tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan
kepada Dokter penulis resep.
Ketentuan Lainnya dalam peresepan:
1. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan.
2. Resep yg mengandung narkotika tidak boleh ada iterasi (ulangan);
ditulis nama pasien tdk boleh m.i. = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri;
alamat pasien dan aturan pakai (signa) yg jelas, tidak boleh ditulis
sudah tahu aturan pakainya (usus cognitus).
3. Untuk penderita yg segera memerlukan obatnya, dokter menulis bagian
kanan atas resep: Cito, Statim, urgent, P.I.M.= periculum in mora =
berbahaya bila ditunda, RESEP INI HARUS DILAYANI DAHULU.
4. Bila dokter tidak ingin resepnya yg mengandung obat keras tanpa
sepengetahuan diulang, dokter akan menulis tanda N.I. = Ne iteratur =
tidak boleh diulang.
5. Resep yg tidak boleh diulang adalah resep yg mengandung narkotika
atau obat lain yg ditentukan oleh Menkes melalui Kepala Badan POM.
2. Bagian-bagian resep
Suatu resep harus memiliki kelengkapan agar legal untuk dilayani,
adapun bagian-bagian resep yang harus ada yaitu :
1. Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio )
2. Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )
3. Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )
4. Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecatio )
5. Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio atau ordinatio )
6 | Page
dalam resep asli harus memuat pula: nama dan alamat apotek, nama dan
SIA, tanda tangan atau paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah
diserahkan atau ne detur untuk obat yang belum diserahkan, nomor resep,
dan tanggal pembuatan. Bagian-bagian salinan resep:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan APA dan nomor SIA
3. Nama, umur, pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanggal penulisan resep
6. Tanggal dan nomor urut pembuatan
7. Tanda R/
8. Tanda det atau deteur untuk obat yang sudah diserahkan ne
det atau ne deteur untuk obat yang belum diserahkan
9. Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa salinan
resep telah ditulis sesuai dengan aslinya.
4. Penyerahan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Bidang Farmasi
Penyerahan obat atas dasar resep harus dilengkapi dengan etiket
berwarna putih untuk obat dalam dan untuk obat luar dengan warna biru.
Yang dimaksud obat dalam ialah obat yang digunakan melalui
mulut masuk kerongkongan terus ke perut. Sedangkan obat luar yaitu obat
yang digunakan secara lainnya, yaitu melalui mata, hidung, telinga,
vagina, rectum, dan termasuk pula obat parenteral dan obat kumur.
Pada etiket harus di cantumkan:
a.
b.
c.
d.
e.
B. Apotek
1. Definisi Apotek
Pengertian
apotek
menurut
(Kepmenkes
RI)
No.
7 | Page
3. Pelayanan Apotek
a. Apotik wajib melayani resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan
b. Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan
keahlian profesinya yang dilandasi kepada kepentingan msyarakat
c. Apoteker wajib memberikan informasi:
1) berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien
2) penggunaan obat obat tepat, aman, rasional atas permintaan
masyarakat itu
d. Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep ada kekeliruan atau
penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan
kepada dokter penulis resep
e. Salinan resep harus di tanda tangani oleh apoteker
f. Resep harus dirahasiakan disimpan di apotik dengan baik dalam jangka
waktu 3 tahun
C. INFEKSI
Definisi Luka dan Klasifikasi
Secara
definisi
suatu
luka
adalah
terputusnya
8 | Page
thickness,
yang
melibatkan
lapisan
3.
luka
akut
jika
proses
penyembuhan
adanya
infasi
Selulitis
Definisi Selulitis adalah suatu penyebaran infeksi bakteri ke dalam
kulit dan jaringan di bawah kulit.Infeksi dapat segera menyebar dan
dapat masuk ke dalam pembuluh getah beningdan aliran darah. Jika hal
ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Penyebab Selulitis bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri yang
berbeda, yang palingsering adalah Streptococcus.Staphylococcus juga
bisa menyebabkan selulitis, tetapi biasanya terbatas didaerah yang lebih
sempit.Selulitis paling sering menyerang wajah dan tungkai bagian
bawah.
Akibat dari infeksi Bakteri antara lain seperti :
10 | P a g e
Kemerahan
nyeri tekan
panas, bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang
mengelupas(peau d'orange).
D. Faramkologi Obat2.3.4.5
1. Garamycin Ointment Salep
Komposisi
: gentamicin sulfat 1 mg/g krim/salep
Indikasi
: infeksi kulit dan sekunder karena bakteri yang
rentan.
11 | P a g e
Kontra Indikasi
Efek samping
: Hipersensitif
: iritasi ringan pada kulit
obat ini diberikan secara oral untuk infeksi saluran kemih oleh bakteri
koliformis gram negative atau infeksi bakteri campuran sekunder pada
saluran pernapasan (sinusitis, otitis, bronchitis).
3. Vit. B kompleks
Komposisi
: vit. B1 2 mg, Vit. B2 2 mg, Vit. B6 2 mg; Niasinamida
20mg, Kalsium pentotenat 10 mg
Indikasi
: membantu memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks
Dosis
: 1 tablet sehari. Untuk anak-anak sesuai petunjuk dokter
12 | P a g e
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Kelangkapan Resep
13 | P a g e
1. Inscriptio
Nama dokter
: ada
Tempat, tanggal penulisan resep : RS HUSADA, 6 01 - 2011
Tanda R/
: ada
2. Ordinatio
Nama obat
: ada
Kadar obat
: ada
Jumlah obat
: ada
Bentuk sediaan : ada
3. Signatura
Aturan pakai
Nama pasien
Umur pasien
: ada
: Keysha
: 4 tahun
4. Subscriptio
Tanda tangan dokter
Tanda tangan PCC
Stampel
14 | P a g e
: ada
: tidak ada
: ada
(biasanya
front
office)
menyambut
pasien
dan
Berguna
untuk
menghindari
15 | P a g e
cara
penyimpanan
obat,
jangka
waktu
16 | P a g e
kegiatan
(dijadikan
serbuk,
cairan,
dll),
kemudian
adalah
pemberian
etiket.
Yang
harus
17 | P a g e
konseling
secara
berkelanjutan
agar
bisa
dokter
Jika obat atau alat kesehatan ada maka langsung disiapkan,jika tidak
18 | P a g e
8
9
19 | P a g e
D. PERHITUNGAN DOSIS
1. Garamycin ointment tube I (ISO 39 Hal 339)
Dosis
: Oleskan tipis pada bagian yang sakit sehari 3 4 x
Dosis Dalam Resep :
Untuk Pemakaiana luar
2. Ampicilin (ISO 39 Hal 92)
Dosis
: anak BB < 20 kg : 50 100 mg Kg BB tiap 6 jam
diberikan sebelum makan.
Dosis anak 4 tahun BB 16,89 kg
1 x H = 50 100 mg/kg BB
= 50 100 mg/kg . 16,89 kg
= 844,5 1689 mg
1 x P = 844,5 1689 mg / 6
= 140,75 - 281,5 mg
Dosis dalam Resep
1 x H = 150 mg x 3
= 450 mg ( < dosis lazim)
1 x P = 150 mg ( dalam dosis lazim)
3. Vit. B kompleks (ISO 39 Hal. 519)
Dosis
: 1 tablet sehari. Untuk anak-anak sesuai petunjuk dokter
Dosis dalam resep
1 x H = 3 x 1/5 tab = 3/5 tab
1 x P = 1/5 tablet
BAB IV
PEMBAHASAN
20 | P a g e
A. SKRINING RESEP
Kelengkapan resep 1.6 dikategorikan sudah lengkap, dari skrining
administratif sudah ada nama dokter, tempat menulis resep, paraf dokter,
tanggal penulisan resep, nama pasien, umur , Tulisan tersebut dapat terbaca.
Lalu, skrining farmasetik , dari bentuk sediaan di resep tertera untuk
Garamycin Oinment I , maksudnya garamycin dalam bentuk salep 1 tube,
ketepatan dosis yang berikan yaitu untuk pemakaian luar dengan di oleskan
sudah sesuai, di indikasikan untuk infeksi luka. Selanjutnya resep yang kedua
nya, yaitu ampicillin dan vitamin B kompleks , di dalam resep tertera
ampicillin 150 mg sudah ada nama obat disertai kekuatan sediaan, digunakan
sebagai antibiotic golongan penisilin diindikasikan untuk infeksi saluran
cerna. Untuk vitamin B kompleks tertera nama sediaan, dan jumlah sediaan
yang di ambil, digunakan sebagai multivitamin , memebantu memenuhi
kebutuhan vitamin B komplkes dikarenakan dari gangguan pencernaanya
yang berakibat pada gangguan pada kulit anak, banyak nutrisi yang terbuang
sebelum di serap dengan baik, maka dari itu diperlukan tambahan vitamin B
kompleks. Untuk penggunaan resep kedua ini yaitu 3 x sehari 1 bungkus,
untuk ketepatan dosisi dari ampicillin , 1 x p nya masuk dalam dosis lazim,
sedangkan untuk Vitamin B kompleksnya kurang dari dosis lazim nya. Resep
kedua ini diberikan dalam bentuk puyer untuk mempermudah pasien anak
meminum obat.
Resep di beri harga, untuk salep garamycin 1 tube sebesar Rp. 64.480,
untuk puyer yang terdiri dari ampisilin dan vit. B kompleks sebanyak 15
bungkus perkamen sebesar Rp. 8.000 jadi jumlah yang harus di bayar sebesar
Rp. 72.500 jika pasien setuju kita akan melaksanakan peracikan obat tersebut.
Lalu lakukan peracikan, dalam peracikan, dilakukan kegiatan penimbangan
obat, pencampuran obat yang dicampur dalam bentuk puyer, penempelan
etiket nya pula harus dengan benar.
Sebelum diserahkan kepada pasien, obat di periksa terlebih dahulu apakah
sudah benar dengan etiket tidak, etiket biru untuk obat luar dan etiket putih
untuk obat oral. Untuk garamycin untk pemakaian luar , sedngkan resep
kedua berupa racikan 3 x sehari 1 bungkus.
21 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Resep 1.6 pada Apotik C, resep terebut di berikan kepada pasien yang
menderita infeksi pada bagian kulit akibat luka dan gangguan
pencernaan.
2. Kelengkapan resep 1.6 sudah lengkap
22 | P a g e
3. Peracikan obat untuk resep 1.6 tersedia lengkap dengan penyiapan obat
yang sesuai tugasnya.
4. Obat diberikan 2 macam, pertama berupa salep dan yang kedua berupa
pulvis
B. Saran
Mahasiswa harus lebih teliti dalam mengerjakan resep, baik non
racik maupun racikan. Perhatikan khasiat obat, perhitungan dosis, hingga
pelaksanaan penyiapan dan penyerahan obat sesuai dengan yang telah
terdapat dalam resep. Pemberian informasi obat kepada pasien harus tepat
dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1
3
4
23 | P a g e
24 | P a g e