Anda di halaman 1dari 11

1

BABI
PROFILPERUSAHAAN

1.1.SejarahPerusahaan
Selama lebih dari 50 tahun, group perusahaan PT Matahari Putra
Prima Tbk (MPP) sukses mengembangkan Matahari Department Store,
Matahari Supermarket dan yang terakhir Matahari Market Place, yang
merupakan supermarket untuk segmen premium di Kelapa Gading, Bogor,
Serpong, Metropolis dan GTC di Makasar. Sejak November 2002, MPP juga
mengoperasikan 46 kedai Boston Drugs & Pharmacy di dalam
supermarketnya guna menunjang konsep berbelanja satu atap (one stop
shpping).
Hypermart merupakan gerai hypermarket yang tergabung dalam
MPP.GeraiHypermartyangpertamadiresmikanpadatanggal22April2004
di WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T.
Riady. Head Office (HO) Hypermart berada di LIPPO Karawaci Tangerang.
Gerai hipermarket MPP ini menambah panjang jaringan ritel Matahari di
seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu perusahaan ritel terbesar di
Asia Tenggara. Hingga akhir tahun 2004, MPP membangun 6 hipermarket
baru, dengan alokasi dana Rp1520 miliar untuk satu hypermarketnya.
Hanya dalam waktu dua tahun, gerai Hypermart sudah berjumlah 19 buah,
ekspansi hingga ke luar pulau Jawa. Pada tahun 2006 ini direncanakan akan
membuka 12 gerai lagi. Hypermart membagi gerainya dalam beberapa
kualifikasiberdasarkanluasareanyasepertiterlihatpadaTabel1.1diberikut
ini.

2
Tabel1.1.KualifikasiGeraiHypermartBerdasarkanLuasArea
Kualifikasi LuasArea
T1GeraiBesar >6000m
2

T2GeraiSedang 35006000m
2

T3GeraiKecil <4000m
2

Seiring dengan berkembangnya bisnis hypermarket, saat ini


Hypermart merupakan tulang punggung dari MPM karena menyumbang
67,4% dari penjualan total Group Matahari. Pada tahun 2010, MPM
menargetkan Hypermart akan memiliki 50 gerai di seluruh Indonesia. Pada
tahun2007,Hypermartberencanauntukmembuka17gerailagi,termasukdi
Jakarta(8gerai),Yogyakarta(1gerai),Semarang1geraidanluarpulauJawa
danpadatahuntersebut.Hypermartdiharapkandapatmenyumbanghingga
80% dari pendapatan MPM (saat ini, Hypermart menyumbang sekitar 70%
darirevenueMPM).
Strategi Hypermart juga didukung oleh strategi bisnis properti milik
LIPPO Group. Hypermart di Bandung hadir pada tahun 2006. Hypermart
pertama yang berdiri adalah Hypermart BIP terletak di jalan Merdeka pada
awal tahun 2006, sementara Hypermart kedua hadir di Mall Trade Center
(MTC) di jalan Soekarno Hatta Bandung yang diresmikan tanggal 7
September2006.

1.2.LingkupbidangUsaha
Konsep ritel yang diajukan Hypermart adalah hypermarket dimana
gerai ritel tersebut merupakan suatu tempat pusat perbelanjaan swalayan
denganluasareaantarakurangdari4.000m
2
sampaidenganlebihdari6.000
m
2
dan menawarkan sekitar 30.000 produk food dan nonfood dengan
hargayangsangatmenarikdankualitasyangbaikyangdisuplaidarikurang
lebih 1000 pemasok. Hypermart di samping mengembangkan konsep
3
hypermarket juga menjalin kerjasama dengan bank yang menerbitkan kartu
kredit Visa, MasterCard, Amex dan Debit BCA untuk memudahkan
pembayaranbagikonsumenyangtidakmembayartunai.
Hypermart juga melakukan kerja sama dengan bank tertentu yang
menerbitkan kartu kredit untuk melakukan promo dalam event tertentu
untuk memberikan diskon yang besar bagi pemegang kartu kredit tersebut
untuk berbelanja dalam nominal yang besar dan waktu yang disediakan
biasanya relatif singkat berkisar 2 hari. Kerjasama tersebut saling
menguntungkan baik dari sisi bank maupun dari sisi Hypermartnya sendiri.
Pihak bank bertujuan memberikan fasilitas bagi pemegang kartu kreditnya,
mengelola pelanggannya dan untuk menarik pelanggan baru. Pihak bank
juga akan memperoleh keuntungan dari setiap transaksi pembayaran yang
menggunakan kartu kreditnya di Hypermart karena Hypermart akan
membayarkan kepada pihak bank sejumlah persenan dari setiap transaksi
yang terjadi berkisar 0,5%1,5% tergantung dari banknya tanpa dibebankan
ke pelanggan. Sementara dengan adanya promo tersebut Hypermart akan
kebanjiran pengunjung yang akan membelanjakan uangnya di Hypermart.
Hypermart sendiri juga memberikan poin belanja melalui kartu Matahari
MemberCard(MMC)dimanauntuksetiapberbelanjasebesarRp10.000akan
mendapat satu poin dan setiap 100 poin akan mendapat kupon belanja
sebesar Rp 10.000. Point belanja yang telah terkumpul dapat ditukarkan
dengan kupon belanja yang dapat digunakan untuk berbelanja di seluruh
grupMatahari.Semakinbanyakkonsumenberbelanjamakasemakinbanyak
pulapoinyangterkumpuluntukditukarkandengankuponbelanja.

4
1.3 VisidanMisiPerusahaan
1.3.1. VisidariHypermart
Visi Hypermart adalah: Menjadi pilihan utama konsumen di bidang
retail
1.3.2. MisidariHypermart
Misi Hypermart adalah: Memberikan value, barangbarang dan service
untukmeningkatkankualitaskonsumendangayahidupsecarakonsisten.
1.3.3. StrategiHypermart
Strategi Hypermart akhirnya bermuara pada peningkatkan revenue
yang berkesinambungan dengan pelayanan yang melebihi harapan
konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan strategi yang tepat.
Strategi yang diterapkan tentunya disesuaikan dengan perkembangan dan
situasi yang selalu berubah termasuk di dalamnya adalah strategi pemilihan
lokasi, strategi promosi untuk menggaet konsumen sebanyakbanyaknya,
strategi mendesain interior dan menciptakan suasana gerai yang menarik
sehingga membuat konsumen betah dan akhirnya berbelanja lebih banyak,
startegipemilihansumberdayamanusiayangberkualitas,strategipemilihan
vendor dan strategi pemilihan sistem teknologi penunjang operasional. Hal
tersebut juga tak lepas dari positioning yang ditetapkan oleh Hypermart
sebagaionestopshopping.
Strategi harga yang selama ini dilakukan oleh Hypermart adalah
denganmenerbitkankatalogdwimingguandenganmottonyaLowpriceand
more yang berisi tampilan barang yang didiskon untuk periode tertentu
dengan kode Cek Harga dimana harga barang tersebut sudah paling murah
bila dibandingkan di tempat lain dan bila konsumen dapat menemukan
ditempat lain yang lebih murah maka Hypermart akan membayar 2X selisih
darihargabarangtersebut.DisampingituHypermartjugamenyediakanjasa
layananantargratisuntuksetiappembelianprodukelektronikdenganharga
minimal 2,5 juta rupiah. Hypermart juga membuat iklan di surat kabar lokal
5
maupun nasional setiap akhir pekan yang berisi beberapa barang yang
didiskon untuk menarik pembaca berbelanja. Semua pembuatan iklan pada
media cetak (koran, katalog) maupun audio visual menjadi wewenang HO.
Head Office pulalah yang menetapkan harga dan jenis suatu barang yang
akandidiskondantentunyasudahdisepakatiolehvendor.
Strategi operasional Hypermart dimana jam buka gerai setiap
harinya pukul 09.0022.00 kecuali setiap hari Sabtu awal bulan, gerai buka
hingga jam 02.00 pagi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
yanglebihlamakepadapelangganuntukberbelanjabulanandiakhirpekan.
Strategi yang dipilih Hypermart dalam menentukan lokasi adalah selalu
menyatudidalammallyangmenjadikannyalebihefisiendanjugaditujukan
untuk membendung laju ritel asing, Carrefour yang merupakan saingan
utamaHypermart.
1.4.StrukturOrganisasi
Hypermart merupakan salah satu ritel nasional yang berkembang
pesat serta memiliki ribuan karyawan baik yang statusnya permanen
maupun yang kontrak. Semua kebijakan dan peraturan perusahaan diatur
oleh HO baik yang menyangkut karyawan maupun vendor dimana cabang
hanya menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh HO tersebut.
Permasalahan yang berhubungan dengan vendor dipusatkan di HO dan
ditangani oleh Merchandising Manager (MD). Struktur organisasi Hypermart
BIPdapatdilihatsepertiGambar1.1dibawahini:
6
Gambar1.1.StrukturOrganisasiHypermart
Dari struktur organisasi tersebut maka dapatlah dikembangkan variabel
kinerjadarikeluaran organisasi HypermartBIPyang dapatdiringkasseperti
terterapadaGambar1.2dibawahini:

Gambar1.2.KeluaranOrganisasiHypermartBIP

7
Dari Gambar 1.2 diatas variabel kinerja dari keluaran organisasi di
Hypermartdapatdijabarkansebagaiberikut:
Investor
Perusahaan dalam hal ini Hypermart harus dapat memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan investor yang akan
meningkatkan profitabilitas, aset, likuiditas dan pertumbuhan bisnis.
Dengan adanya pertumbuhan bisnis yang ditandai dengan
penambahan jumlai gerai yang ekspansif per tahun baik di Jawa
maupun luar Jawa akan meningkatkan profitabilitas dan aset serta
likuiditas perusahaan. Hal ini tentunya akan menambah kepercayaan
investoruntukmenanamkanataumenambahmodalinvestasinya.
Pelanggan:
Dari keluaran organisasi Hypermart menghasilkan varibel layanan
yangdianggappentingolehpelangganmeliputihalyangdapatdilihat
(tangibles) berupa tampilan secara fisik (misalnya fasilitas gerai),
keandalan (realibility) yang dapat ditunjukkan dengan kasir yang
cekatan dalam melayani pelanggan, daya tanggap (responsiveness)
ditandaidengankemauanmembantupelanggandanmelayanidengan
benar, assurance ditandai dengan adanya jaminan keamanan dan
keraguan selama berbelanja di dalam gerai, emphaty ditandai dengan
adanya perhatian individual yang diberikan oleh perusahaan kepada
pelanggan.
Pemasok:
Merupakan salah satu pihak yang turut menentukan kinerja
perusahaan.Pemasoksebaiknyamemilikinilainilaiyangsamadengan
yang dimiliki perusahaan. Fondasi kemitraan, profit sharing, etika dan
kepercayaan, keterlibatan, inisiatif pengembangan dan harga
merupakan dasar kerja sama yang baik yang harus dikembangkan
8
bersama. Perusahaan sebaiknya memiliki pemasok dengan ukuran
yang kecil tetapi banyak sehingga mengurangi aspek birokrasi
sekaligusmeningkatkanaspekkepastianpasokan.
PemerintahdanMasyarakat:
Beberapa faktor yang berkaitan dengan aturan pemerintah dapat
dilihat dari adanya peningkatan perlindungan terhadap karyawan.
Kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja semakin
meningkat sejalan dengan tumbuhnya paradigma dimana karyawan
merupakan aset paling berharga milik perusahaan. Adanya peraturan
antimonopoli mengharuskan perusahaan selalu waspada terhadap
pesaingyangada.
Pegawai:
Setiap karyawan/pegawai Hypermart mendambakan kesejahteraan
baikuntukdirinyasendirimaupununtukkeluarganya,adanyajenjang
kariryangjelas,kenyamanandalambekerja,kebutuhanuntukdihargai
dan diakui baik dari atasan maupun rekan sekerja dan adanya
keadilandalammenjalankanhakdankewajibannya.
1.5. SumberDaya
1.5.1. SumberDayaManusia
Bagi Hypermart BIP sumber daya manusia merupakan mitra kerja
yang sangat penting dan menjadi faktor penentu dari maju tidaknya
perusahaan. Sampai bulan November 2006, Hypermart BIP memiliki
karyawan sebanyak 160 orang dengan komposisi 72 orang (45%) karyawan
tetap dan 88 orang(55%) karyawan tidak tetap(kontrak). Karyawankontrak
adalah karyawan dari luar Hypermart yang bekerja di Hypermart, seperti
Clearing Service, SPG/SPM, Trolley boy dan Security. Karyawan kontark
tersebut di outsourcing kepada PT MSA. Komposisi karyawan di Hypermart
BIP adalah 112 karyawan pria dan 48 karyawan wanita. Tingkat pendidikan
9
karyawanjugaberagam,mulaidariSMU/SMK,D1,D3,S1danS2.Padalevel
manajemen tingkat pendidikan karyawan ratarata adalah S1 dan D3,
sementarapadalevelstafftingkatpendidikankaryawanumumnyaadalahD1
dan SMU. Perincian jumlah karyawan Hypermart BIP dapat dilihat pada
Tabel1.2danGambar1.3dibawahini:
Tabel1.2.TingkatPendidikanKaryawanHypermart
JenisKelamin Tingkat
Pendidikan L P TotalL&P
S2 1 1
S1 12 6 18
D3 10 5 15
D1 34 11 45
SMU/SMK 55 26 81
TotalKaryawan 112 48 160

Komposisi Tingkat Pendidikan Kar yawan Hyper mar t


BIP
S2; 1
S1; 18
D3; 15
D1; 45
SMU/SMK; 81

Gambar1.3.KomposisiTingkatPendidikanSDMHypermartBIP

1.5.2SumberDayaTeknologi
SampaisaatiniHypermartmemilikisisteminformasimanajemenyang
mendukung kegiatan operasional perusahaan. Sistem informasi manajemen
yang ada di Hypermart antara lain RITEK (Retail Technology) yang
merupakan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan HO yang
dimiliki oleh setiap gerai. Sistem RITEK tersebut dapat menampilkan
10
informasi yang berhubungan dengan produk, harga, vendor, personel,
inventoryonhand,purchasingdansalessecaraonline,jumlahtransaksi.Dengan
menggunakan sistem Ritek tersebut maka Service Level (SL) dari supplier
dapat terlihat. Sistem komunikasi internal di Hypermart menggunkan Lotus
Notes dan tersedia pula handy talky (HT) untuk memonitor area dan
berkomunikasidiareagerai.HandyTalkydiperuntukkanbagiSecurity,Store
Manager dan Manager on Duty (MOD). Dalam perhitungan gaji yang
dilakukan oleh Human Resource Development (HRD) menggunakan software
Foxpro.
1.5.3. SumberDayaFinansial
PT Matahari Putra Prima Tbk yang dulunya bernama PT Matahari
Departemen Store, sejak 1997 sahamnya dibeli oleh PT Multipolar,
perusahaandibawahkelompokLIPPOGroup.Hingga31Desember2003,PT
Multipolar Corporation Tbk menguasai 43,9602% saham MPP, 6,2982%
dikuasaiolehPTLippoENetTbkdansisanyadimilikiolehpublik.Langkah
MPPmembukaHypermartinimenjaditonggaksejarahbagiMatahariGroup
masuk ke segmen baru ritel hipermarket, menyaingi toko ritel hipermarket
yangsudahadasebelumnya.

1.6. TantanganBisnis
Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, pihak
manajemen Hypermart BIP tentu saja menghadapi banyak tantangan dan
kesempatan baik secara internal maupun eksternal. Sebagai perusahaan ritel
hipermarket lokal di Indonesia, Hypermart terus berusaha untuk menjadi
tuan rumah di negeri sendiri sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Di
kota Bandung, Hypermart juga menghadapi persaingan yang ketat dengan
makinbanyaknyahipermarketyangbermainsepertiMakro,Carrefour,Giant,
SuperIndo,Yogyadanlainsebagainya.
11
Dengan makin ketatnya persaingan maka masingmasing bisnis ritel
berlombalombamenawarkaninovasidalamprodukdanjasadengankualitas
terbaik dan harga yang kompetitif. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka
Hypermart melakukan berbagai usaha agar tetap dapat mempertahankan,
bahkan meningkatkan market sharenya begitu juga dengan customer loyalty
nya melalui peningkatan kualitas kepuasan pelanggan (customer satisfaction
rate) dengan menawarkan produk yang berkualitas, harga yang terjangkau
dan konsep belanja yang nyaman. Hal tersebut merupakan tantangan bagi
Hypermart untuk mengefisienkan proses produksinya, meningkatkan
kompetensi sumber daya manusianya, pemilihan sistem teknologi yang
digunakan dan memiliki promosi yang efektif dan efisien sesuai dengan
target market. Di samping itu tak kalah pentingnya adalah peranan strategi
operasional pemasaran menjadi sangat penting dalam meningkatkan
consumer loyality dan brand awareness dari Hypermart sendiri khususnya
strategipemasaranpromosi.
Pada dasarnya, dalam menilai kualitas layanan yang diberikan
perusahaan,pelangganakanmengkombinasikanantarainformasidarimulut
ke mulut, kebutuhan masingmasing individu secara spesifik, pengalaman
masa lalu, dan informasi yang merupakan hasil dari komunikasi eksternal
denganpihakpihaklain.

Anda mungkin juga menyukai