Anda di halaman 1dari 93

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal

Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.


USU Repository 2009


ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG CRYSTAL SQUARE
JL. IMAM BONJOL NO. 6 MEDAN


TUGAS AKHIR


Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil


oleh:








JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

PRISCILIA GIRSANG
060 424 007

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


ABSTRAK

Pondasi tiang atau disebut juga pondasi dalam berfungsi untuk memikul dan
menahan beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas ke lapisan tanah
yang keras. Dalam perencanaan pondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan
sebaik mungkin. Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas
keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang
mungkin terjadi.
Tujuan dari studi ini untuk menghitung dan membandingkan daya dukung
tiang bor dari data sondir memakai metode Aoki dan De Alencar, data SPT memakai
metode Reese & Wright, metode analitis memakai data Parameter Tanah, dan
menghitung Kapasitas daya dukung tiang bor dari hasil loading test dengan metode
Davisson dan Mezurkiewicz.Metodologi pengumpulan data adalah dengan metode
observasi, pengambilan data dari kontraktor pelaksana dan melakukan studi
keperpustakaan.
Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat
dari penggunaan metode perhitungan maupun lokasi titik yang ditinjau. Kapasitas
daya dukung yang diperoleh dilapangan sebesar 700 ton. Berdasarkan hasil
perhitungan daya dukung tiang tunggal, untuk sondir titik pertama sebesar 691,810
ton, titik kedua sebesar 807,178 ton, titik ketiga sebesar 740,914 ton, titik keempat
sebesar 883,341 ton. Berdasarkan data SPT sebesar 860,985 ton. Berdasarkan
parameter tanah sebesar 736,887 ton. Berdasarkan data loading test dengan metode
Davisson sebesar 740 ton sebelum dikoreksi dan 820 ton sesudah dikoreksi. Dengan
metode Mezurkiewicz 820 ton sebelum dikoreksi dan 840 ton sesudah dikoreksi.
Dari hasil perhitungan daya dukung tiang bored pile, lebih aman memakai
daya dukung dari data loading test karena lebih aktual yaitu sebesar 800 ton.
Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung tiang bored pile yang telah dilakukan,
daya dukung rencana lebih kecil dari daya dukung aktual, maka daya dukung pondasi
bored pile memenuhi syarat-syarat yang diijinkan.













Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas
berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.Penyusunan Tugas
Akhir ini dengan judul Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Bored Pile Tunggal
Pada Proyek Pembanganan Gedung Crystal Square ini disusun guna melengkapi
syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Program Strata satu (S-1) di
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan
saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin sampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir.Rudi Iskandar, MT, selaku dosen pembimbing utama yang telah
membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini;
2. Bapak Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Ir. Faizal Ezeddin, MSc, selaku Koordinator Program Pendidikan
Ekstension;
4. Orang tua saya tercinta alm Ir. Jatiman Girsang dan Rosmina Tampubolon
atas semua doa, dukungan dan perhatiannya.
5. Terima kasih juga kepada rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung
rnaupun tidak langsung sampai tersusunnya Tugas Akhir ini.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna, untuk
itu penulis dengan tulus dan terbuka menerima kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, saya mengharapkan sekali lagi saran-saran dari semua pihak guna
penyempurnaan Tugas Akhir ini. Sernoga Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukannya.

Medan, Februari 2009
Penulis,

Priscilia Girsang
060424007




















Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
DAFTAR NOTASI ................................................................................... x
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................. 3
1.3 Manfaat ................................................................................ 4
1.4 Pembatasan Masalah ............................................................ 4
1.5 Metode Pengumpulan Data ................................................... 5
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum ............................................................................... 6
2.2 Macam-macam Pondasi ..................................................... 7
2.3 Penggolongan Pondasi Tiang ............................................. 10
2.4 Pondasi Bored Pile ............................................................ 13
2.5 Metode Pelaksanaan Pondasi Bored Pile ............................ 21
2.6 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil Sondir......... 28
2.7 Faktor Aman ..................................................................... 29
2.8 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil SPT ........... 30
2.9 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Data Parameter
Kuat Geser Tanah ............................................................. 32
2.10 Jarak antar tiang dalam kelompok ....................................... 35
2.11 Pengujian tiang ................................................................... 36
2.11.1 Letak titik pengujian ............................................... 36
2.11.2 Sistem pembebanan ................................................ 37

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




2.11.3 Pengukuran penurunan ........................................... 39
2.11.4 Macam-macam pengujian ....................................... 40
2.12 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil Loading
Test Dengan Metode Davisson .......................................... 43
2.13 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil Loading
Test Dengan Metode Mazurkiewicz .................................. 45

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Data Umum ......................................................................... 45
3.2 Data Teknis Tiang Bored pile .............................................. 45
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................. 48
3.4 Cara Analitis ........................................................................ .48
3.5 Lokasi Titik SPT Dan Loading Test ..................................... 49
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan ........................................................................ 51
4.2 Hasil Pembahasan ............................................................... 51
4.2.1.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bored
pile berdasarkan Data Sondir ................................................ 51
4.2.1.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bored
pile berdasarkan Data SPT .................................................. 60
4.2.1.3 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bored
pile berdasarkan Data Parameter Kuat Geser Tanah.............. 65
4.2.1.4 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bored
pile berdasarkan Data Loading Test dengan metode
Davisson .............................................................................. 68
4.2.1.5 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bored
pile berdasarkan Data Loading Test dengan metode
Mazurkiewicz ...................................................................... 72
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




4.2.1.6 Penurunan Elastis Akibat Pemendekan Tiang
Bored Pile ........................................................................... 73
4.2.1.7 Menghitung Penurunan Elastis Akibat Tanah ........... 74
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 77
5.2 Saran ................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN




















Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Macam macam tipe pondasi berdasarkan kualitas material ............... 11
2.2 Macam macam tipe pondasi berdasarkan teknik pemasangannya ....... 12
4.1 Perhitungan daya dukung tiang bored pile pada titik BH-1 .................. 64
4.2 Perhitungan daya dukung tiang bor berdasarkan parameter tanah ........ 67
4.3 Penurunan rata-rata tiang bored pile ................................................... 69

















Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Macam-macam tipe pondasi ............................................................... 9
2.2 Jenis-jenis bored pile .......................................................................... 13
2.3 Metode kering konstruksi pilar ........................................................... 17
2.4 Metode acuan konstruksi pilar ............................................................ 18
2.5 Metode adonan konstruksi pilar ......................................................... 19
2.6 Basic operation of RCD - Method ....................................................... 27
2.7 Tahanan geser selimut tiang bor pada tanah pasiran .......................... 32
2.8 Faktor N
q
*
........................................................................................... 34
2.9 Susunan sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik
ditahan oleh penahan yang terletak diatas tiang .................................. 37
2.10 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh
penahan diatas tiang ........................................................................... 38
2.11 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh
tiang angker ...................................................................................... 38
2.12 Arloji pengukur .................................................................................. 39
2.13 Kurva beban penurunan untuk tanah .................................................. 43
2.14 Metode Davisson ............................................................................... 44
3.1 Denah Lokasi Proyek .......................................................................... 47
3.2 Bagan Aliran Penelitian ...................................................................... 49
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


3.3 Lokasi titik sondir dan bor

.................................................................. 50
4.1 Perkiraan nilai qca (base) dititik S1 .................................................... 52
4.2 Perkiraan nilai qca (base) dititik S2 ...................................................... 54
4.3 Perkiraan nilai qca (base) dititik S3 ...................................................... 56
4.4 Perkiraan nilai qca (base) dititik S4 ...................................................... 58























Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009





DAFTAR NOTASI

Q
p
= Daya dukung ujung tiang
Q
s
= Daya dukung selimut tiang
q
p
=Tahanan ujung per satuan luas
A
p
=Luas penampang tiang bor
f =Tahanan satuan skin friction
Li =Panjang lapisan tanah
p =Keliling tiang
=Faktor adhesi
=Tegangan vertikal efektif tanah
c
u
=Kohesi tanah
N =Harga SPT lapangan
d =diameter/lebar tiang lebar referensi
d
r
=lebar referensi
Q =beban yang bekerja pada tiang
D =kedalaman tiang
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


B =Lebar/diameter pondasi
E =modulus elastis tiang

v
=Tegangan vertikal efektif tanah
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf
pembangunan, sebagai mana kita ketahui pada dewasa ini di negara-negara yang
sedang berkembang. Di Sumatra Utara sebagai salah satu Provinsi terbesar di
Indonesia yang beribu kota di Medan semakin berbenah diri dalam pembangunan di
berbagai sektor.
Pembangunan di kota Medan di berbagai sektor meliputi drainase,
pembangunan transportasi jembatan dan jalan raya, perumahan, perkantoran,
perhotelan, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, dan sarana-sarana lainnya.
Pembangunan ini bukan hanya bertitik tolak pada pembangunan yang di lakukan oleh
pihak Pemerintah, tetapi juga pihak-pihak swasta yang turut serta berpartisipasi dalam
mewujudkan pembangunan nasional.
Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-
tama dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur
bawah). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu
pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan menyalurkan
tegangan-tegangan yang terjadi pada beban struktur atas kedalam lapisan tanah yang
keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.
Pondasi sebagai struktur bawah secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua)
jenis, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung
kepada jenis struktur atas apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat
dan juga tergantung pada jenis tanahnya. Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi
tanah cukup baik, biasanya dipakai pondasi dangkal, tetapi untuk konstruksi beban
berat biasanya jenis pondasi dalam adalah pilihan yang tepat.
Secara umum permasalahan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal.
Untuk hal ini penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini pada
perencanaan pondasi dalam, yaitu bored pile (pondasi bored pile) . Pondasi bored pile
adalah suatu pondasi yang dibangun dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu,
baru kemudian diisi dengan tulangan dan dicor. Bored pile dipakai apabila tanah
dasar yang kokoh yang mempunyai daya dukung besar terletak sangat dalam, yaitu
kurang lebih 15 m serta keadaan sekitar tanah bangunan sudah banyak berdiri
bangunanbangunan besar seperti gedung-gedung bertingkat sehingga dikhawatirkan
dapat menimbulkan retakretak pada bangunan yang sudah ada akibat getaran
getaran yang ditimbulkan oleh kegiatan pemancangan apabila dipakai pondasi tiang
pancang. Daya dukung bored pile diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing
capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


(friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi
antara bored pile dan tanah disekelilingnya.
Bored pile berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang
mampu memikul dan memberikan keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan
daya dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga.
Ada dua metode yang biasa digunakan dalam penentuan kapasitas daya dukung bored
pile yaitu dengan menggunakan metode statis dan metode dinamis.
Penyelidikan tanah dengan menggunakan metode statis adalah penyelidikan
sondir dan standard penetrasi test (SPT). Penyelidikan sondir bertujuan untuk
mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan
indikasi dari kekuatan daya dukung lapisan tanah dengan menggunakan rumus
empiris.
Penyelidikan standard penetrasi test (SPT) bertujuan untuk mendapatkan
gambaran lapisan tanah berdasarkan jenis dan warna tanah melalui pengamatan
secara visual, sifat-sifat tanah, karakteristik tanah.
Perencanaan pondasi bored pile mencakup rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan dengan berbagai tahapan yang meliputi studi kelayakan dan
perencanaan teknis. Semua itu dilakukan supaya menjamin hasil akhir suatu
konstruksi yang kuat, aman serta ekonomis.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


a. Menghitung daya dukung pondasi bored pile tunggal dari hasil sondir,
standard penetrasi test (SPT) , berdasarkan parameter kuat geser tanah dan
loading test.
b. Membandingkan hasil daya dukung bored pile tunggal dengan metode
penyelidikan dari data sondir, standard penetrasi test (SPT), parameter
kuat geser tanah dan loading test.

1.3 Manfaat
Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi
mahasiswa yang menghadapi masalah yang sama.
b. Untuk pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

1.4 Pembatasan Masalah
Pada pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Crystal Square yang
berlokasi di J l. Imam Bonjol No. 6 Medan, terdapat banyak permasalahan yang dapat
ditinjau dan dibahas, maka didalam laporan ini sangatlah perlu kiranya diadakan
suatu pembatasan masalah. Yang bertujuan menghindari kekaburan serta
penyimpangan dari masalah yang dikemukakan sehingga semua sesuatunya yang
dipaparkan tidak menyimpang dari tujuan semula. Walaupun demikian, hal ini
tidaklah berarti akan memperkecil arti dari pokok-pokok masalah yang dibahas disini,
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


melainkan hanya karena keterbatasan belaka. Namun dalam penulisan laporan ini
permasalahan yang ditinjau hanya dibatasi pada :
a. Hanya ditimjau untuk tiang bored pile tunggal.
b. Hanya ditinjau untuk pondasi bored pile tegak lurus.
c. Tidak meninjau akibat gaya horizontal.



1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan Tugas Akhir ini dilakukan beberapa cara untuk dapat
mengumpulkan data yang mendukung agar Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik. Beberapa cara yang dilakukan antara lain:
a. Metode observasi
Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan data teknis pondasi
bored pile diperoleh dari hasil survey langsung ke lokasi proyek
Pembangunan Gedung Crystal Square yang berlokasi di J l. Imam Bonjol
No. 6 Medan
b. Pengambilan data
Pengambilan data yang diperlukan dalam perencanaan diperoleh dari
Perintis Pondasi Teknotama selaku kontraktor berupa data hasil sondir,
hasil SPT, data laboratorium pemeriksaan tanah, data loading test dan
gambar struktur.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


c. Melakukan studi keperpustakaan
Membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau
untuk penulisan Tugas Akhir ini.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum
Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat
menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat
di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K. Nakazawa, 1983).
Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat
terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung
bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama pada bangunan-bangunan
tingkat yang dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat beban angin. Tiang-
tiang juga digunakan untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini,
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


tiangtiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air (H. C.
Hardiyatmo, 2002).
Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain:
1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah
lunak, ke tanah pendukung yang kuat;
2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman
tertentu sehingga bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup
untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan
tanah disekitarnya;

3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan;
4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring;
5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah
tersebut bertambah;
6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah
tergerus air (H. C. Hardiyatmo, 2002).

2.2 Macam-macam Pondasi
Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban bangunan
ketanah atau batuan yang berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi dibagi 2 (dua)
yaitu:
1. Pondasi dangkal
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung
seperti :
1. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung
kolom (Gambar 2.1b).
2. Pondasi memanjang yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung
sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila dipakai pondasi
telapak sisinya akan terhimpit satu sama lainnya (Gambar 2.1a).
3. Pondasi rakit (raft foundation) yaitu pondasi yang digunakan untuk
mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau
digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat
disemua arahnya, sehingga bila dipakai pondsi telapak, sisi-sisinya
berhimpit satu sama lainnya (Gambar 2.1c).
2. Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah
keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan, seperti:
1. Pondasi sumuran (pier foundation) yaitu pondasi yang merupakan
peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang (Gambar 2.1d),
digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang
relatif dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman (Df) dibagi
lebarnya (B) lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal Df/B 1.
2. Pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada
kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


tanah kerasnya terletak pada kedalaman yang sangat dalam (Gambar
2.1e). Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih
panjang dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991).














(a) (b)




(c)
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009









(d) (e)
Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi : (a) Pondasi memanjang, (b) Pondasi
telapak, (c) Pondasi rakit, (d) Pondasi sumuran, (e) Pondasi tiang
( H. C. Hardiyatmo, 2002)
2.3 Penggolongan Pondasi Tiang
Pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori sebagai berikut:
1. Tiang Perpindahan Besar (large displacement pile).
Tiang perpindahan besar (large displacement pile), yaitu tiang pejal atau
berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah
sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relatif besar. Termasuk
dalam tiang perpindahan besar adalah tiang kayu, tiang beton pejal, tiang
beton prategang (pejal atau berlubang), tiang baja bulat (tertutup pada
ujungnya).
2. Tiang Perpindahan Kecil (small displacement pile)
Tiang perpindahan kecil (small displacement pile), adalah sama seperti
tiang kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


saat pemancangan relatif kecil, contohnya: tiang beton berlubang dengan
ujung terbuka, tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka,
tiang baja H, tiang baja bulat ujung terbuka, tiang ulir.
3. Tiang Tanpa Perpindahan (non displacement pile)
Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile), terdiri dari tiang yang
dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah.
Termasuk dalam tiang tanpa perpindahan adalah bored pile, yaitu tiang
beton yang pengecorannya langsung di dalam lubang hasil pengeboran
tanah (pipa baja diletakkan di dalam lubang dan dicor beton) (H. C.
Hardiyatmo, 2002).

Pondasi tiang dapat digolongkan berdasarkan kualitas materialnya, cara
pelaksanaan, pemakaian bahan-bahan dan sebagainya.
Penggolongan berdasarkan kualitas material dan cara pembuatannya
diperlihatkan dalam Tabel 2.1, untuk penggolongan tiang berdasarkan cara
pemasangannya seperti diperlihatkan pada Tabel 2.2
Tabel 2.1 Macam-macam tipe pondasi berdasarkan kualitas material dan cara
pembuatan




Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009















(K. Nakazawa, 1983)
Tabel 2.2 Macam-macam tipe pondasi berdasarkan teknik pemasangannya










Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009






( K. Nakazawa, 1983)
Berdasarkan penyaluran beban ke tanah, pondasi tiang dibedakan menjadi tiga
yaitu:
1. Pondasi tiang dengan tahanan ujung (end bearing pile). Tiang ini meneruskan
beban melalui tahanan ujung tiang kelapisan tanah pendukung.
2. Pondasi tiang dengan tahanan geseran (friction pile). Tiang ini meneruskan
beban ke tanah melalui tahanan geser selimut tiang.
3. Kombinasi Friction dan end bearing capacity.

2.4 Pondasi Bored Pile
Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih
dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini biasanya, dipakai
pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang
yang stabil dengan alat bor. J ika tanah mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk
menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran beton.
Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan untuk
menambah tahanan dukung ujung tiang (Gambar 2.2).
Ada berbagai jenis pondasi bored pile yaitu:
1. Bored pile lurus untuk tanah keras;
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


2. Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk bel;
3. Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk trapesium;
4. Bored pile lurus untuk tanah berbatu-batuan.









Gambar 2.2 Jenis-jenis Bored pile (Braja M. Das, 1941)
Ada beberapa alasan digunakannya pondasi bored pile dalam konstruksi :
1. Bored pile tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap.
2. Kedalaman tiang dapat divariasikan.
3. Bored pile dapat didirikan sebelum penyelesaian tahapan selanjutnya.
4. Ketika proses pemancangan dilakukan, getaran tanah akan mengakibatkan
kerusakan pada bangunan yang ada di dekatnya, tetapi dengan
penggunaaan pondasi bored pile hal ini dapat dicegah.
5. Pada pondasi tiang pancang, proses pemancangan pada tanah lempung
akan membuat tanah bergelombang dan menyebabkan tiang pancang
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


sebelumnya bergerak ke samping. Hal ini tidak terjadi pada konstruksi
pondasi bored pile.
6. Selama pelaksanaan pondasi bored pile tidak ada suara yang ditimbulkan
oleh alat pancang seperti yang terjadi pada pelaksanaan pondasi tiang
pancang.
7. Karena dasar dari pondasi bored pile dapat diperbesar, hal ini memberikan
ketahanan yang besar untuk gaya keatas.
8. Permukaan diatas dimana dasar bored pile didirikan dapat diperiksa secara
langsung.
9. Pondasi bored pile mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban
lateral.
Beberapa kelemahan dari pondasi bored pile :
1. Keadaan cuaca yang buruk dapat mempersulit pengeboran dan
pengecoran, dapat diatasi dengan cara menunda pengeboran dan
pengecoran sampai keadaan cuaca memungkinkan atau memasang tenda
sebagai penutup.
2. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa
pasir atau tanah berkerikil maka menggunakan bentonite sebagai penahan
longsor.
3. Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak
dapat dikontrol dengan baik maka diatasi dengan cara ujung pipa tremie
berjarak 25-50 cm dari dasar lubang pondasi.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


4. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan
tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang, maka
air yang mengalir langsung dihisap dan dibuang kembali kedalam kolam
air.
5. Akan terjadi tanah runtuh (ground loss) jika tindakan pencegahan tidak
dilakukan, maka dipasang casing untuk mencegah kelongsoran.
6. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton dan
material, untuk pekerjaan kecil mengakibatkan biayanya sangat melonjak
maka ukuran tiang bored pile disesuaikan dengan beban yang dibutuhkan.
7. Walaupun peneterasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap telah
terpenuhi, kadang-kadang terjadi bahwa tiang pendukung kurang
sempurna karena adanya lumpur yang tertimbun di dasar, maka dipasang
pipa paralon pada tulangan bored pile untuk pekerjaan base grouting.

Pada saat ini ada tiga metode dasar pengeboran (variable-variable tempat
proyek mungkin juga memerlukan perpaduan beberapa metode), yaitu:
1. Metode Kering
Pada metode kering yang pertama dilakukan adalah sumuran digali (dan
dasarnya dibentuk lonceng jika perlu). Kemudian sumuran diisi sebagian dengan
beton dan kerangka tulangan dipasang dan setelah itu sumuran telah selesai
dikerjakan. Harap diingat bahwa kerangka tulangan tidak boleh dimasukkan sampai
mencapai dasar sumuran karena diperlukan pelindung beton minimum, tetapi
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


kerangka tulangan boleh diperpanjang sampai akhir mendekati kedalaman penuh dari
pada hanya mencapai kira kira setengahnya saja.
Metode ini membutuhkan tanah tempat proyek yang tak berlekuk (kohesif)
dan permukaan air di bawah dasar sumuran atau jika permeabilitasnya cukup rendah,
sumuran bisa digali (mungkin juga dipompa) dan dibeton sebelum sumuran terisi air
cukup banyak sehingga bisa mempengaruhi kekuatan beton. Rangkaian
pembuatannya seperti pada (Gambar 2.3)


Gambar 2.3 Metode kering konstruksi pilar yang dibor
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




2. Metode Acuan
Metode ini diuraikan seperti pada (Gambar 2.4). Pada metode ini, acuan
dipakai pada tempat-tempat proyek yang mungkin terjadi lekukan atau deformasi
lateral yang belebihan terhadap rongga sumur (sharf cavity). Metode ini juga
dipakai sebagai sambungan-perapat (seal) lubang terhadap masuknya air tanah tetapi
hal ini membutuhkan lapisan tanah yang tak bisa ditembus (kedap) air di
bawah daerah lekukan tempat acuan bisa dipasang (disok). Perlu kita ingat bahwa
sebelum casing dimasukkan, suatu adonan spesi encer (slurry) digunakan untuk
mempertahankan lubang. Setelah acuan dipasang, adonan dikeluarkan dan sumur
diperdalam hingga pada kedalaman yang diperlukan dalam keadaan kering.
Bergantung pada kebutuhan site dan proyek, sumuran di bawah acuan akan dikurangi
paling tidak sampai ID acuan kadang-kadang 25 sampai 50 mm kurangnya untuk
jarak ruang bor tanah (auger) yang lebih baik.
Acuan bisa saja ditinggalkan dalam sumuran atau bisa juga dikeluarkan jika
dibiarkan ditempat, maka ruangan melingkar antara OD acuan dan tanah (yang diisi
dengan adonan atau lumpur hasil pengeboran) diganti dengan adukan encer (grout)
maka adonan akan dipindahkan keatas puncak sehingga rongga tersebut diisi dengan
adukan encer.



Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009











Gambar 2.4 Metode acuan konstruksi pilar yang dibor
3. Metode Adonan
Metode ini bisa diterapkan pada semua keadaan yang membutuhkan acuan.
Hal ini diperlukan jika tidak mungkin mendapatkan penahan air (water seal) yang
sesuai dengan acuan untuk menjaga agar air tidak masuk ke dalam rongga sumuran
(shaft cavity). Langkah-langkah metode ini diuraikan dalam (Gambar 2.5).







Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009











Gambar 2.5 Metode adonan konstruksi pilar yang dibor

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah:
a. Jangan membiarkan adonan terlalu lama dalam sumuran sehingga
terbentuk lapisan penyaring yang terlalu tebal pada dinding sumuran
karena lapisan yang tebal sukar untuk digeserkan oleh beton selama
pengisian sumuran;
b. Memompa adonan keluar dan partikel-partikel yang lebih besar dalam
suspensi dipisahkan dengan memakai adonan conditioned yang
dikembalikan lagi kedalam sumuran sebelum beton;
c. Hati-hati sewaktu menggali lempung melalui adonan, sehingga penarikan
kepingan yang besar tidak menyebabkan tekanan atau pengisapan pori
negatif yang bisa meruntuhkan sebagian dari sumuran.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Setelah sumuran selesai digali, tulangan kerangka dimasukkan ke dalam
sumuran dan corong pipa-cor (treme) dipasang (urutan ini perlu diperhatikan
sehingga corong pipa-cor tidak perlu ditarik sewaktu akan memasang kerangka
(cage) dan lalu dipasang kembali yang pasti akan mengakibatkan terputusnya
pembentukan lapisan adonan dalam sumuran). Beton dipompa dengan hati-hati
sehingga corong pipa-cor selalu terendam dalam beton sehingga hanya ada sedikit
daerah permukaan yang terbuka dan yang terkontaminasi oleh adonan.





Metode Pelaksanaan Pondasi Bored Pile
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya,
aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat
membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga
target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Tahapan pekerjaan pondasi bored pile adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Lokasi Pekerjaan (Site Preparation)
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Pelajari Lay-out pondasi dan titik-titik bored pile, membersihkan lokasi pekerjaan
dari gangguan yang ada seperti bangunan-bangunan, tanaman atau pohon-pohon,
tiang listrik atau telepon, kabel dan lain-lainnya.
B. Rute / Alur Pengeboran (Route Of Boring)
Merencanakan alur/ urutan pegeboran sehingga setiap pergerakan mesin RCD,
Excavator, Crane dan Truck Mixer dapat termobilisasi tanpa halangan.
C. Survey Lapangan Dan Penentuan Titik Pondasi (Site Survey &
Centering Of Pile)
Mengukur dan menentukan posisi titik koordinat bored pile dengan bantuan alat
Theodolite.
D. Pemasangan Stand Pipe
Stand pipe dipasang dengan ketentuan bahwa pusat dari stand pipe harus berada
pada titik as pondasi yang telah disurvey. Pemasangan stand pipe dilakukan
dengan bantuan Excavator (Back hoe)

E. Pembuatan Drainase Dan Kolam Air
Kolam air berfungsi untuk tempat penampungan air bersih yang akan digunakan
untuk pekerjaan pengeboran sekaligus untuk tempat penampungan air bercampur
lumpur hasil dari pengeboran. Ukuran kolam air 3m x 3m x 2,5m dan drainase/
parit penghubung dari kolam ke stand pipe berukuran 1,2 m, kedalaman 0,7m
(tergantung kondisi). J arak kolam air tidak boleh terlalu dekat dengan lubang
pengeboran, sehingga lumpur dalam air hasil pengeboran mengendap dulu
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


sebelum airnya mengalir kembali kedalam lubang pengeboran. Lumpur hasil
pengeboran yang mengendap didalam kolam diambil ( dibersihkan) dengan
bantuan Excavator.
F. Setting Mesin RCD (RCD Machine Instalation)
Setelah stand pipe terpasang, mata bor sesuai dengan diameter yang ditentukan
dimasukkan terlebih dahulu kedalam stand pipe, kemudian beberapa buah pelat
dipasang untuk memperkuat tanah dasar dudukan mesin RCD, kemudian mesin
RCD diposisikan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mata bor disambung dengan stang pemutar, kemudian mata bor diperiksa
apakah sudah benar-benar berada pada pusat/ as stand pipe (titik pondasi).
2. Posisi mesin RCD harus tegak lurus terhadap lubang yang akan dibor (yang
sudah terpasang stand pipe), hal ini dapat dicek dengan alat water pass.




G. Proses Pengeboran (Drilling Work)
Setelah letak/ posisi mesin RCD sudah benar-benar tegak lurus, maka proses
pengeboran dapat dimulai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengeboran dilakukan dengan memutar mata bor ke arah kanan, dan sesekali
diputar kearah kiri untuk memastikan bahwa lubang pengeboran benar-benar
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


mulus, sekaligus untuk menghancurkan tanah hasil pengeboran supaya larut
dalam air agar lebih mudah dihisap.
2. Proses pegeboran dilakukan secara bersamaan dengan proses penghisapan
lumpur hasil pengeboran, oleh karena itu air yang ditampung pada kolam air
harus dapat memenuhi sirkulasi air yang diperlukan untuk pengeboran.
3. Setiap kedalaman pengeboran 3 meter, dilakukan penyambungan stang bor
sampai kedalaman yang diinginkan tercapai.
4. J ika kedalaman yang diinginkan hampir tercapai (1 meter lagi), maka proses
penghisapan dihentikan (mesin pompa hisap tidak diaktifkan), sementara
proses pengeboran terus dilakukan sampai kedalaman yang diinginkan (dapat
diperkirakan dari stang bor yang sudah masuk), selanjutnya stang bor
dinaikkan sekitar 0,5- 1 meter, lalu proses penghisapan dilakukan terus
sampai air yang keluar dari selang buang kelihatan lebih bersih (15 menit).
5. Kedalaman pengeboran diukur dengan meteran pengukur kedalaman, jika
kedalaman yang diinginkan belum tercapai maka proses pada langkah ke-4
dilakukan kembali. J ika kedalaman yang diinginkan sudah tercapai maka
stang bor boleh diangkat dan dibuka.
H. Instalasi Tulangan Dan Pipa Tremie (Steel Cage & Tremie Pipe
Instalation)
Tulangan yang digunakan sudah harus tersedia lebih dahulu sebelum
pengeboran dilakukan, sehingga begitu proses pengeboran selesai, langsung
dilakukan instalasi tulangan, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


kelongsoran dinding lubang yang sudah selesai dibor. Tulangan harus dirakit
rapih dan ikatan tulangan spiral dengan tulangan utama harus benar-benar kuat
sehingga pada waktu pengangkatan tulangan oleh crane tidak terjadi
kerusakan pada tulangan (ikatan lepas dan sebagainya). Proses instalasi tulangan
dilakukan sebagain berikut:
1. Posisi crane harus benar-benar diperhatikan, sehingga tulangan yang akan
dimasukkan benar-benar tegak lurus terhadap lubang bor, dan juga pada
waktu pengecoran tidak menghalangi jalan masuk truck mixer.
2. Pada tulangan diikatkan dua buah sling, satu buah pada ujung atas tulangan
dan satu buah lagi pada bagian sisi memanjang tulangan. Pada bagian dimana
sling diikat, ikatan tulangan spiral dengan tulangan utama diperkuat (bila
perlu dilas), sehingga pada waktu tulangan diangkat, tulangan tidak rusak
(ikatan spiral dengan tulangan utama tidak lepas. Pada setiap sambungan
(bagian overlap) sebaiknya dilas, karena pada proses pengecoran, sewaktu
pipa tremie dinaikkan dan diturunkan kemungkinan dapat mengenai sisi
tulangan yang dapat menyebabkan sambungan tulangan lepas dan tulangan
terangkat ke atas.
3. Tulangan diangkat dengan menggunakan dua hook crane, satu pada sling
bagian ujung atas dan satu lagi pada bagian sisi memanjang, pengangkatan
dilakukan dengan menarik hook secara bergantian sehingga tulangan benar-
benar lurus, dan setelah tulangan terangkat dan sudah tegak lurus dengan
lubang bor, kemudian dimasukkan pelan-pelan ke dalam lubang, posisi
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


tulangan terus dijaga supaya tidak menyentuh dinding lubang bor dan
posisinya harus benar-benar di tengah/ di pusat lubang bor.
4. J ika level yang diingkan berada di bawah permukaan tanah, maka digunakan
besi penggantung.
5. Setelah tulangan dimasukkan, kemudian pipa tremie dimasukkan. Pipa tremie
disambung-sambung untuk memudahkan proses instalasi dan juga untuk
memudahkan pemotongan tremie pada waktu pengecoran. Ujung pipa tremie
berjarak 25-50 cm dari dasar lubang pondasi. J ika jaraknya kurang dari 25 cm
maka pada saat pengecoran beton lambat keluar dari tremie, sedangkan jika
jaraknya lebih dari 50 cm maka pada saat pertama kali beton keluar dari
tremie akan terjadi pengenceran karena bercampur dengan air pondasi
(penting untuk perhatikan). Pada bagian ujung atas pipa tremie disambung
dengan corong pengecoran.
I. Pengecoran Dengan Ready Mix Concrete (Concreting)
Proses pengecoran harus segera dilakukan setelah instalasi tulangan dan pipa
tremie selesai, guna menghindari kemungkinan terjadinya kelongsoran pada
dinding lubang bor. Oleh karena itu pemesanan ready mix concrete harus dapat
diperkirakan waktunya dengan waktu pengecoran.
Proses pengecoran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pipa tremie dinaikkan setinggi 25-50 cm di atas dasar lubang bor, air dalam
pipa tremie dibiarkan dulu stabil, kemudian dimasukkan bola karet atau
mangkok karet yang diameternya sama dengan diameter dalam pipa tremie,
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


yang berfungsi untuk menekan air campur lumpur ke dasar lubang sewaktu
beton dituang pertama sekali, sehingga beton tidak bercampur dengan lumpur.
2. Pada awal pengecoran, penuangan dilakukan lebih cepat, hal ini dilakukan
supaya bola karet atau mangkok karet dapat benar-benar menekan air
bercampur lumpur di dalam pipa tremie, setelah itu penuangan distabilkan
sehingga beton tidak tumpah dari corong.
3. J ika beton dalam corong penuh, pipa tremie dapat digerakkan naik turun
dengan syarat pipa tremie yang tertanam dalam beton minimal 1 meter pada
saat pipa tremie dinaikkan. J ika pipa tremie yang tertanam dalam beton terlalu
panjang, hal ini dapat memperlambat proses pengecoran, sehingga perlu
dilakukan pemotongan pipa tremie dengan memperhatikan syarat bahwa pipa
tremie yang masih tertanam dalam beton minimal 1 meter.
4. Proses pengecoran dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi bumi
(gerak jatuh bebas), posisi pipa tremie harus berada pada pusat lubang bor,
sehingga tidak merusak tulangan atau tidak menyebabkan tulangan terangkat
pada saat pipa tremie digerakkan naik turun.
5. Pengecoran dihentikan 0,5-1 meter diatas batas beton bersih, sehingga
kualitas beton pada batas beton bersih benar-benar terjamin (bebas dari
lumpur).
6. Setelah pengecoran selesai dilakukan, pipa tremie diangkat dan dibuka, serta
dibersihkan. Batas pengecoran diukur dengan meteran kedalaman
J. Penutupan Kembali/Back Filling
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Lubang pondasi yang telah selesai dicor ditutup kembali dengan tanah setelah
beton mengeras dan stand pipe dicabut, kemudian tanah tersebut dipadatkan,
sehingga dapat dilewati truck dan alat-alat berat nantinya.




Gambar 2.6 Basic operation of RCD - Method
Kapasitas Daya Dukung Bored Pile Dari Hasil Sondir
Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau cone penetration test (CPT)
seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atau sondir ini tes
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


yang sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya dilapangan
dengan pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah-tanah dasar. CPT atau
sondir ini dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat memperkirakan
kekuatan dan karakteristik dari tanah. Didalam perencanaan pondasi tiang, data tanah
sangat diperlukan dalam merencanakan kapasitas daya dukung (bearing capacity)
dari bored pile sebelum pembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya
dukung ultimit dari pondasi tiang.
Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil pengujian
sondir dapat dilakukan dengan menggunakan metode Aoki dan De Alencar.
Daya dukung ultimate pondasi bored pile dinyatakan dengan rumus :
Qult =(q
b
x A
p
) .................................................................................. (2.1)
dimana :
Qult = Kapasitas daya dukung bored pile.
q
b
= Tahanan ujung sondir.
A
p
= Luas penampang tiang.
Aoki dan Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung
ultimit dari data Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) diperoleh sebagai
berikut :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
.................................................................................. (2.2)
dimana :
q
ca
(base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, 1,5D
dibawah ujung tiang
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


F
b
= Faktor empirik yang tergantung pada tipe tanah.
Faktor F
b
diberikan pada Tabel 2.1
Tabel 2.3 Faktor empirik F
b

Tipe Tiang Pancang F
b

Bored pile 3,5
Baja 1,75
Beton Pratekan 1,75
( Titi & Farsakh, 1999)
Pada perhitungan kapasitas pondasi bored pile dengan sondir tidak diperhitungkan
daya dukung selimut bored pile. Hal ini dikarenakan perlawanan geser tanah yang
terjadi pada pondasi bored pile dianggap sangat kecil sehingga dianggap tidak ada.

Faktor Aman
a. Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi
kapasitas ultimit dengan faktor aman tertentu.
- Untuk dasar tiang yang dibesarkan dengan d <2 m
Q
a
=
5 , 2
u
Q
............................................................................................ (2.3)

- Untuk dasar tiang tanpa pembesaran dibagian bawah
Q
a
=
2
u
Q
............................................................................................. (2.4)
Kapasitas Daya Dukung Bored Pile Dari Hasil Sondir
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau cone penetration test (CPT)
seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atau sondir ini tes
yang sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya dilapangan
dengan pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah-tanah dasar. CPT atau
sondir ini dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat memperkirakan
kekuatan dan karakteristik dari tanah. Didalam perencanaan pondasi tiang, data tanah
sangat diperlukan dalam merencanakan kapasitas daya dukung (bearing capacity)
dari bored pile sebelum pembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya
dukung ultimit dari pondasi tiang.
Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil pengujian
sondir dapat dilakukan dengan menggunakan metode Aoki dan De Alencar.
Daya dukung ultimate pondasi bored pile dinyatakan dengan rumus :
Qult =(q
b
x A
p
) .................................................................................. (2.1)
dimana :
Qult = Kapasitas daya dukung bored pile.
q
b
= Tahanan ujung sondir.
A
p
= Luas penampang tiang.
Aoki dan Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung
ultimit dari data Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) diperoleh sebagai
berikut :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
.................................................................................. (2.2)
1. Daya dukung selimut bored pile (skin friction), (Reese & Wright, 1977).
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Qs =f . Li . p ................................................................................... (2.8)
dimana :
f =Tahanan satuan skin friction, ton/m
2
.
Li =Panjang lapisan tanah, m.
p =Keliling tiang, m.
Qs =Daya dukung selimut tiang, ton.
Pada tanah kohesif :
f = . c
u
....................................................................................... (2.9)
dimana :
=Faktor adhesi.
- Berdasarkan penelitian Reese & Wright (1977) = 0,55.
- Metode Kulhaway (1984), berdasarkan Grafik Undrained Shearing
Resistance vs. Adhesion Factor.
c
u
=Kohesi tanah, ton/m
2
.
Pada tanah non kohesif :
Untuk N <53

N
q
s
=
53
60 . 1
=0,0302 ton/ ft
q
s
=
53
60 . 1
N ton/ ft=0,0302 ton/(0,3048m)=0,32N ton/m
Untuk 53 <N <100 maka f diperoleh dari korelasi langsung dengan N
SPT

(Reese & Wright).

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009









Gambar 2.7 Tahanan geser selimut bored pile pada tanah pasiran
(Reese & Wright, 1977)
2.9 Kapasitas Daya Dukung Bored Pile Dari Data Parameter Kuat Geser
Tanah
Berdasarkan hasil pemeriksaan tanah melalui beberapa percobaan akan didapatkan
nilai berat isi tanah (), nilai kohesif tanah (c) serta nilai sudut geser tanah ().
Perkiraan kapasitas daya dukung pondasi bored pile pada tanah pasir dan silt
didasarkan pada data parameter kuat geser tanah, ditentukan dengan perumusan
sebagai berikut :
1. Daya dukung ujung pondasi bored pile (end bearing).
Untuk tanah kohesif :
Q
p
=A
p
. c
u .
N
c
*
............................................................................. (2.10)
dimana :
Q
p
=Tahanan ujung per satuan luas, ton.
A
p
=Luas penampang bored pile , m
2
.
c
u
=Undrained cohesion, ton/m
2
.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


N
c
*
=Faktor daya dukung tanah, untuk pondasi bored pile nilai N
c
*
=9
(Whitaker and Cooke, 1966).
Daya dukung perlawanan selimut (skin resistence) bored pile ditanah lempung
Qs =

=
=
1
0
L L
L
* c
u


(2.11)
=parameter

Untuk mencari nilai c
u
(Undrained cohesion), dapat digunakan persamaan di
bawah ini :

*
=0,21 +0,25

u
a
c
p
<1 ............................................................ (2.12)
dimana :

*
=faktor adhesi =0,4
p
a
=Tekanan atmosfir =1,058 ton/ft
2
=101,3 kN/m
2

Untuk tanah non kohesif :
Q
p
=A
p
. q' (N
q
*
- 1) ...................................................................... (2.13)
dimana :
Q
p
=Tahanan ujung per satuan luas, ton.
A
p
=Luas penampang bored pile , m
2
.
q' =Tekanan vertikal efektif, ton/m
2
.
N
q
*
=Faktor daya dukung tanah.
Vesic (1967) mengusulkan korelasi antara d an N
q
*
seperti terlihat pada
Gambar 2.8 berikut ini :

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009









Gambar 2.8 Faktor N
q
*
(Vesic, 1967)
2. Daya dukung selimut bored pile (skin friction).
Qs =f i. Li . p ................................................................................ (2.14)
dimana :
fi =Tahanan satuan skin friction, ton/m
2
.
Li =Panjang lapisan tanah, m.
p =Keliling tiang, m.
Qs =Daya dukung selimut tiang, ton.
Pada tanah kohesif :
f =
i
*
. c
u
................................................................................... (2.15)
dimana :

i
*
=Faktor adhesi, 0,55 (Reese & Wright, 1977).
c
u
=Undrained cohesion, ton/m
2
.
Pada tanah non-kohesif :
f = K
0
.
v .
tan ......................................................................... (2.16)
dimana :
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


K
0
=Koefisien tekanan tanah
K
0
=1 sin

v
=Tegangan vertikal efektif tanah, ton/m
2
.

v
= . L
L =15D
D =Diameter
= 0,8 .
Jarak antar tiang dalam kelompok
Berdasarkan pada perhitungan. Daya dukung tanah oleh Dirjen Bina Marga
Departemen P.U.T.L. diisyaratkan :
S 2,5 D
S 3 D

dimana :
S =Jarak masing-masing.
D =Diameter tiang.
Biasanya jarak antara 2 tiang dalam kelompok diisyaratkan minimum 0,60 m
dan maximum 2,00 m. Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut :
1. Bila S <2,5 D
Apabila jarak antara sumbu tiang <2,5 D, maka pengaruh kelompok tiang akan
cukup besar pada tiang geser, sehingga gaya dukung setiap tiang di
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


dalam kelompok akan lebih kecil dari gaya dukung tiang secara individu. Ini
berarti bahwa efisiensi menurun, sehingga kemampuan tiang tidak dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
2. Bila S >3 D
Apabila S >3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukuran/dimensi
dari poer (footing).
Pengujian Tiang
Pada umumnya uji beban tiang dilaksanakan untuk maksud-maksud sebagai
berikut :
1. Untuk menentukan grafik hubungan beban dan penurunan, terutama pada
pembebanan di sekitar beban rencana yang diharapkan.
2. Sebagai percobaan guna menyakinkan bahwa keruntuhan pondasi tidak
akan terjadi sebelum beban yang ditentukan tercapai. Beban ini nilainya
bebarapa kali dari beban kerja yang dipilih dalam perancangan. Nilai
pengali tersebut, kenudian dipakai sebagai faktor aman.
3. Untuk menentukan kapasitas utimit yang sebenarnya, yaitu untuk
mengecek data hasil hitungan kapasitas tiang yang diperoleh dari rumus-
rumus statis dan dinamis. (H. C. Hardiyatmo, 2002)
2.11.1 Letak titik pengujian
Tiang yang sebaiknya terletak pada lokasi di dekat titik bor saat penyelidikan
tanah dilakukan, dimana karakteristiknya telah diketahui dan pada lokasi yang
mewakili kondisi tanah paling jelek di lokasi rencana bangunan. (Hardiyatmo, 2002)
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



2.11.2 Sistem pembebanan
Terdapat beberap macam sistem pembebanan yang dapat digunakan dalam
pelaksannan pengujian tiang, antara lain :
1. suatu landasan (platform) yang dibebani dengan beban yang berat
dibangun diatas tiang uji (gambar 2.9).cara ini mengandung resiko
ketidakseimbangan beban yang dapat menimbulkan kecelakaan yang
serius.







Gambar 2.9 Susunan sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan
oleh penahan yang terletak diatas tiang (Hardiyatmo, 2002)

2. Gelagar reaksi yang dibebani dengan beban berat, dibangun melintasi
tiang yang diuji. Sebuah dongkrak hidrolik (hydrolic jack) yang berfungsi
untuk memberikan gaya ke bawah dan pengukur besar beban (load gauge
atau proving ring) diletakkan diantara kepala tiang dan gelagar reaksi.
Untuk memperkecil pengaruh pendukung gelagar reaksi terhadap
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


penurunan tiang, pendukung gelagar disarankan berjarak lebih besar 1,25
m dari ujung tiang (gambar 2.10).
3.





Gambar 2.10 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh
penahan diatas tiang (Hardiyatmo, 2002)
4. gelagar reaksi diikat pada tiang-tiang angker yang dibangun di kedua sisi
tiang. Dongkrak hidrolik dan alat pengukur besar gaya diletakkan diantara
gelagar reaksi dan kepala tiang (gambar 2.11). Tiang angker harus
berjarak paling sedikit 3 kali diameter tiang yang diuji, diukur dari
masing-masing sumbunya dan harus lebih besar dari 2 m. J ika tiang uji
berupa tiang yang membesar ujungnya, jarak sumbu angker ke sumbu
tiang harus 2 kali diameter atau 4 kali diameter badan tiang, dipilih mana
yang lebih besar dari keduanya.







Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




Gambar 2.11 Sistem pembebanan dengan reaksi dongkrak hidrolik ditahan oleh tiang
angker (Hardiyatmo, 2002)
Pada cara (2) dan (3), disarankan untuk menggunakan proving ring atau alat
pengukur beban yang lain. J ika tidak, beban dapat diukur langsung tekanan
cair di dalam dongkrak, dimana tekanannya harus telah dikalibrasi terlebih
dahulu dengan mesin yang biasa digunakan untuk penujian (testing machine).

2.11.3 Pengukuran penurunan
Penurunan kepala tiang dapat diukur dari penurunannya terhadap sebuah
sebuah titik referensi yang tetap atau dari arloji pengukur yang dihubungkan dengan
tiang. Arloji pengukur dipasang pada sebuah gelagar yang didukung oleh dua angker
(fondasi) yang kokoh, yang tidak dipengaruhi oleh penurunan tiang (Gambar 2.12)










Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



Gambar 2.12 Arloji pengukur (Hardiyatmo, 2002)


2.11.4 Macam-macam pengujian
Pengujian tiang yang sering dilakukan adalah pengujian dengan beban desak,
walaupun pengujian beban tarik dan beban lateral juga kadang-kadang dilaksanakan
Terdapat 4 macam metode pengujian, yaitu :
1. Slow Maintained Test Load Method) (SM Test)
Metode ini sebagaimana direkomendasikan oleh ASTM D1143-81 (1989),
terdiri dari bebarapa langkah sebagai berikut :
a. Beban tiang dalam delapan tahapan yang sama (yaitu 25 %, 50%,
75%, 100%, 125%, 150%, 175%, dan 200%) hingga 200% beban
rencana.
b. Setiap penambahan beban harus mempertahankan laju penurunan
harus lebih kecil 0,01 in/jam (0,25 mm/jam).
c. Mempertahankan 200% beban selama 24 jam
d. Setelah waktu yang dibutuhkan didapat, lepaskan beban dengan
pengurangan sebesar 25% dengan jarak waktu 1 jam diantara
waktu pengurangan
e. Setelah beban diberikan dan dilepas keatas, bebani tiang kembali
untuk pengujian beban dengan penambahan 50% dari beban desain,
menyediakan waktu 20 menit untuk penambahan beban,
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


f. Kemudian tambahkan beban dengan penambahan 10% beban desain.


Metode ini dianggap sebagai metode uji standart ASTM dan umumnya
digunakan untuk penelitian dilapangan sebelum dilakukan pekerjaan
selanjutnya.
2. Quick Maintained Load Test Method (QM Test)
Metode ini seperti tang direkomendasikan oleh departemen perhubungan
Amerika serikat, pengelola jalan raya dan ASTM 1143-81 (opsional),
terdiri dari beberapa langkah berikut :
a. Bebani tiang dalam penambahan 20 kali hingga 300% dari beban
desain (masing-masing tambahan adalah 15% dari beban desain).
b. pertahankan setiap beban selama 5 menit dengan bacaan diambil setiap
2,5 menit
c. Tambahkan peningkatan beban hingga jacking kontinue dibutuhkan
untuk mempertahankan beban uji atau uji telah dicapai.
d. Setelah interval 5 menit, lepaskan atau hilangkan beban penuh dari
tiang dalam empat pengurangan dengan jarak diantara pengurangan 5
menit
Metode ini lebih cepat dan ekonomis. Waktu uji dengan metode ini adalah
3-5 jam. Metode ini lebih mendekati suatu kondisi. Metode ini tidak dapat
digunakn untuk estimasi penurunan karena metode cepat.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


3. Constant rate of Penetration Test Method (CRP Test)
Metode ini disarankan oleh komisi pile Swedia, Departemen perhubungan
Amerika Serikat, dan ASTND1143-81 (opsional). Juga terdiri dari
beberapa langkah utama :

a. Kepala tiang didorong untuk settle pada 0,05 in/menit (1,25
mm/menit).
b. Gaya yang dibutuhkan untuk mrncapai penetrasi akan dicatat.
c. Uji dilakukan dengan total penetrasi 2-3 in (50-75 mm).
Keuntungan utama dari metode ini adalah lebih cepat (2-3) jam dan
ekonomis.
4. Swedish Cyclic Test Method (SC Test)
Metode ini dianjurkan oleh komisi pile swedia terdiri beberapa langkah
berikut :
a. Bebani tiang hingga sepertiga beban desain.
b. Lepaskan beban hingga seperenam beban desain. Ulangi pembebanan
dan pelepasan beban dalam siklus 20 kali.
c. Peningkatan beban dengan sebesar 50% dengan langkah (a) dan
pengulangan seperti langakah (b).
d. Lanjutkan hingga keruntuhan tercapai.
Metode ini adalah membutuhkan waktu dan siklus perubahan perilaku
tiang sehingga tiang berbeda dengan yang aslinya. Ini hanya
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


direkomendasikan atas proyek khusus dimana beban siklus dianggap
sangat penting.



2.12 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil Loading Test Dengan
Metode Davisson
Jika kurva beban penurunan telah diperoleh dari uji beban tiang, maka dapat
diestimasi beban ultimit yang menyebabkan runtuhnya tiang. Bila tiang pada
lempung lunak penentuan beban ultimit relatif mudah karena kurvanya akan
berbentuk seperti kurva A (Gambar 2.13), di mana beban yang menyebabkan
keruntuhan tiang adalah pada beban yang konstan namun penurunan yang terjadi
berlebihan. Akan tetapi, bila tiang pada pasir, tanah-tanah campuran atau lempung
kaku, untuk menentukan titik keruntuhan tiang pada kurva beban penurunan menjadi
sulit kurva B (Gambar 2.13). (H. C. Hardiyatmo, 2002)







Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009






Gambar 2.13 Kurva beban penurunan untuk tanah tertentu
(Hardiyatmo, 2002)
Davisson (1973), mengusulkan cara yang telah banyak dipakai pada saat ini.
Cara mendefenisikan kapasitas ultimit tiang pada penurunan tiang sebesar (Gambar
2.14) :














Gambar 2.14 Metode Davisson (Hardiyatmo, 2002)

0,012 d
r
+0,1d/d
r
+QD/(AE)......................................................(2.13)
d =diameter/lebar tiang
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


d
r
=lebar referensi =1 ft =300 mm
Q =beban yang bekerja pada tiang
D =kedalaman tiang
A =luas tampang tiang
E =modulus elastis tiang

r
=0,1 Mpa
2.13 Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor Dari Hasil Loading Test Dengan
Metode Mazurkiewicz
Metode yang diusulkan ini didasarkan pada asumsi bahwa bentuk kurva penurunan
beban seperti parabola.
Metode dari Mazurkiewicz ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a. Plot beban-penurunan kurva.
b. Pilih rangkaian penurunan kepala tiang yang sama dan gambarkan garis vertikal
yang memotong kurva. Kemudian tarik garis horizontal dari titik perpotongan kurva
ke beban poros.
c. Dari setiap perpotongan beban, diambil 45 derajat ke baris berikutnya menyilang
dengan garis beban.
d. Perpotongan kira-kira pada satu garis lurus. Titik yang diambil oleh perpotongan
dari perpanjangan ini pada baris beban poros adalah keruntuhan beban.Interval
penurunan yang lebih kecil dapat memberikan hasil yang lebih akurat.




Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data Umum
Data umum dari proyek pembangunan Gedung Crystal Square adalah sebagai
berikut :
1. Nama Proyek : Office Tower Crystal Square
2. Lokasi Proyek : Jalan Imam Bonjol No. 6 - Medan
3. Sumber Dana : Swasta
4. Sifat Kontrak : Unit Price
5. Pemilik Proyek : PT. CRYSTAL CAKRAWALA INDAH
6. Kontraktor Utama : PT. SURYA INDAH PERDANA
7. Sub Kontraktor : PT. PERINTIS PONDASI TEKNOTAMA
8. Peta Lokasi : Dapat dilihat pada Gambar 3.1

3.2 Data Teknis Bored pile
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Data ini diperoleh dari pihak kontraktor dengan data sebagai berikut :
1. Panjang Bored pile : 28 m
2. Diameter Bored pile : 1000 mm
3. Jumlah Titik Pengeboran : 345 titik
4. Mutu Beton Bored Pile : K-350
5. Denah Titik Bored Pile : Dapat dilihat pada Lampiran

3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk meninjau kembali perhitungan perencanaan pondasi bored pile pada
proyek pembangunan Gedung Crystal Square ini penulis memperoleh data antara lain
dari Kontraktor Pelaksana PT. Perintis Pondasi Teknotama diperoleh berupa data
hasil sondir, hasil SPT, data laboratorium pemeriksaan tanah, data Loading Test dan
gambar struktur.

3.4 Cara Analisis
Dalam perhitungan perencanaan pondasi bored pile ini penulis melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menghitung kapasitas daya dukung bored pile antara lain :
a. Dari data sondir dengan metode Aoki dan De Alencar.
b. Dari data SPT dengan metode Reese & Wright.
c. Dari data parameter kuat geser tanah.
d. Dari data hasil Loading Test.
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


2. Membandingkan hasil perhitungan daya dukung pondasi bored pile antara
lain :
a. Dari data sondir dengan metode Aoki dan De Alencar.
b. Dari data SPT dengan metode Reese & Wright.
c. Dari data parameter kuat geser tanah.
d. Dari data hasil Loading Test.
















MULAI

PERSIAPAN

PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA

a. Menghitung kapasitas daya dukung pondasi
bored pile;

b. Membandingkan kapasitas daya dukung
pondasi bored pile.


ANALISA HASIL PERHITUNGAN


KESIMPULAN
SELESAI

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Gambar 3.2 Bagan alir penelitian


3.5 Lokasi Titik Sondir dan Bor
Sondir yang dilaksanakan pada Gedung Crystal Square terdiri dari 4 (empat)
titik, sedangkan bor dilakukan pada 1 (satu) titik.
Adapun petunjuk gambar lokasi titik sondir dan bor adalah :
9. Lokasi Titik Sondir : Dapat dilihat pada Gambar 3.3
10. Lokasi Titik Bor : Dapat dilihat pada Gambar 3.3
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009




Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan diaplikasikan metode perhitungan daya dukung tanah yang
telah disampaikan pada bab II.
Adapun data yang diperoleh pada Proyek ini antara lain :
1. Data hasil penyelidikan sondir;
2. Data hasil SPT
3. Data parameter kuat geser tanah;
4. Data loading test;
5. Gambar proyek
4.2 Hasil Pembahasan
4.2.1 Menghitung kapasitas daya dukung bored pile
4.2.1.1 Menghitung kapasitas daya dukung bored pile dari data sondir
Perhitungan kapasitas daya dukung bored pile dengan metode Aoki dan De Alencar
pada titik 1 (S-1) , titik 2 (S-2) , titik 3 (S-3) dan titik 4 (S-4)
A. Perhitungan di titik 1 (S-1) pada kedalaman bored pile 28,00 meter:
Data bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Luas bored pile (A
p
) =
4
1
x x D
2

=7853,981634 cm
2
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q
b
)
Kedalaman Perlawanan konus
(meter) (kg/cm
2
)
26,50 130
26,60 194
26,80 218
27,00 186
27,20 209
27,40 190
27,60 197
27,80 309
28,00 348
28,20 390
28,40 410
28,60 410
28,80 410
29,00 410
29,20 410
29,40 410
29,50 410


Gambar 4.1 Perkiraan nilai q
ca
(base)
Nilai q
ca
diambil rata-rata seperti dalam gambar 4.1
Qca
=
17
410 410 410 410 410 410 410 390 348 309 197 190 209 186 218 194 130 + + + + + + + + + + + + + + + +

B
o
r
e
d

p
i
l
e

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=308,294 kg/cm
Dari persamaan (2.2), kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
(Nilai F
b
dari Tabel 2.1, beton precast =3,5)
q
b
=
5 , 3
294 , 308
=88,084 kg/cm
2

Daya dukung ultimate pondasi bored pile (Q
ult
) :
Q
ult
=q
b
x A
p

Q
ult
=88,084 x 7853,981634
=691810,3822 kg =691,810 ton
Daya dukung ijin pondasi bored pile (Q
ijin
) :
Q
a
=
SF
Qu

=
2
810 , 691

=345,905 ton

B. Perhitungan di titik 2 (S-2) pada kedalaman bored pile 28,00 meter :
Data bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Luas bored pile (A
p
) =
4
1
x x D
2

=
4
1
x x 100
2

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=7853,981634 cm
2
Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q
b
)
Kedalaman Perlawanan konus
(meter) (kg/cm
2
)
26,50 210
26,60 275
26,80 282
27,00 317
27,20 329
27,40 350
27,60 368
27,80 385
28,00 375
28,20 403
28,40 403
28,60 403
28,80 403
29,00 403
29,20 403
29,40 403
29,60 403

Gambar 4.2 Perkiraan nilai q
ca
(base)
Nilai q
ca
diambil rata-rata seperti dalam gambar 4.2
Qca
=
17
403 403 403 403 403 403 403 403 375 385 368 350 329 317 282 275 210 + + + + + + + + + + + + + + + +

B
o
r
e
d

p
i
l
e

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=359,706 kg/cm
2
Dari persamaan (2.2), kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
(Nilai F
b
dari Tabel 2.1, beton precast =3,5)
q
b
=
5 , 3
706 , 359
=102,773 kg/cm
2

Daya dukung ultimate pondasi bored pile (Q
ult
) :
Q
ult
=q
b
x A
p

Q
ult
=102,773 x 7853,981634
=807178,1125 kg =807,178 ton
Daya dukung ijin pondasi bored pile (Q
ijin
) :
Q
a
=
SF
Qu

=
2
178 , 807

=403,589 ton

C. Perhitungan di titik 3 (S-3) pada kedalaman bored pile 21,40 meter:
Data bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Luas bored pile (A
p
) =
4
1
x x D
2

=
4
1
x x 100
2

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=7853,981634 cm
2
Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q
b
)
Kedalaman Perlawanan konus
(meter) (kg/cm
2
)
19,90 150
20,00 171
20,20 207
20,40 248
20,60 250
20,80 280
21,00 350
21,20 357
21,40 400
21,60 400
21,80 400
22,00 400
22,20 400
22,40 400
22,60 400
22,80 400
22,90 400

Gambar 4.3 Perkiraan nilai q
ca
(base)
Nilai q
ca
diambil rata-rata seperti dalam gambar 4.3
Qca
=
17
400 400 400 400 400 400 400 400 400 357 350 280 250 248 207 171 150 + + + + + + + + + + + + + + + +

B
o
r
e
d

p
i
l
e

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=330,176 kg/cm
Dari persamaan (2.2), kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
(Nilai F
b
dari Tabel 2.3, beton precast =3,5)
q
b
=
5 , 3
330176
=94,336 kg/cm
2

Daya dukung ultimate pondasi bored pile (Q
ult
) :
Q
ult
=q
b
x A
p

Q
ult
=94,336 x 7853,981634
=740914,2674 kg =740,914 ton
Daya dukung ijin pondasi bored pile (Q
ijin
) :
Q
a
=
SF
Qu

=
2
914 , 740

=370,457 ton

D. Perhitungan di titik 4 (S-4) pada kedalaman bored pile 23,00 meter:
Data bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Luas bored pile (A
p
) =
4
1
x x D
2

=
4
1
x x 100
2

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=7853,981634 cm
2
Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q
b
)
Kedalaman Perlawanan konus
(meter) (kg/cm
2
)
21,50 380
21,60 382
21,80 382
22,00 385
22,20 388
22,40 390
22,60 390
22.80 395
23,00 400
23,20 400
23,40 400
23,60 400
23,80 400
24,00 400
24,20 400
24,40 400
24,50 400

Gambar 4.4 Perkiraan nilai q
ca
(base)
Nilai q
ca
diambil rata-rata seperti dalam gambar 4.4
Qca
=
17
400 400 400 400 400 400 400 400 400 395 390 390 388 385 382 382 380 + + + + + + + + + + + + + + + +

B
o
r
e
d

p
i
l
e

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


= 393,647 kg/cm
2
Dari persamaan (2.2), kapasitas dukung ujung persatuan luas (q
b
) :
q
b
=
b
ca
F
base q ) (
(Nilai F
b
dari Tabel 2.3, beton precast =3,5)
q
b
=
5 , 3
647 , 393
=112,471 kg/cm
2

Daya dukung ultimate pondasi bored pile (Q
ult
) :
Q
ult
=q
b
x A
p

Q
ult
=112,471 x 7853,981634
=883341,9344 kg =883,341 ton
Daya dukung ijin pondasi bored pile (Q
ijin
) :
Q
a
=
SF
Qu

=
2
341 , 883

=441,671 ton







Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009





4.2.1.2 Menghitung kapasitas daya dukung bored pile dari data SPT
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data SPT
memakai metode Reese & Wright dan data diambil pada titik BH-1
A. Perhitungan pada titik BH-1 :
Data tiang bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Keliling tiang bored pile (p) = x 100 cm
=314,1593. cm
Luas tiang bored pile (A
p
) =
4
1
x x D
2

=
4
1
x x 100
2

=7853,982 cm
2

Dari persamaan (2.1), Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor non kohesif
dinyatakan sbb:
Untuk lapisan tanah kedalaman, (2,00 m) :
Q
p
=q
p
x A
p
=2N x A
p

A
p
=
4
1
x x D
2

=
4
1
x x (1 m)
2
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=0,785398163 m
2

untuk N <50 maka :
Q
p
=q
p
x A
p
=(2 x 9) x 0,785398163
=14,137 ton
Untuk N >50 maka:
Q
p
=q
p .
A
p
=2N x A
p

=2.50 . 0,785398163=78,540 ton
Dari persamaan (2.4), Daya dukung selimut beton pada tanah homogen dapat
dituliskan dalam bentuk:
Untuk lapisan tanah kedalaman (1,00 m)
Q
s
=q
s
x L x p
Untuk N <53 maka:
q
s
=0,32 x N-SPT
=0,32 x 9
=2,88 ton/m
2

Q
s
=q
s
x L x p
=2,88 x 2 x 3,14159
=18,096 ton

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



Untuk 53 <N <100 maka berdasarkan grafik Nspt vs Gesekan selimut
ultimit:
Untuk lapisan tanah kedalaman (20,00 m)
N

=65; q
s
=16,5 ton/m
2
Q
s
=q
s
x L x p
=16,5 x 2 x 3,141592654 = 103,673ton
Dari persamaan (2.1), Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor kohesif
dinyatakan sbb:
Untuk lapisan tanah kedalaman (12,00 m) :
Q
p
=q
p
x A
p

Dari persamaan (2.2) :
q
p
=9 x c
u
Dari persamaan (2.3) :
c
u
=(N-SPT x 2/3 x 10)
=(15 x 2/3 x 10)
=100 kN/m
2
q
p
=9 x c
u
=9 x 10 T/ m
2
=90 ton/m
2
A
p
=
4
1
x x 100
2
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=0,785398163 cm
2

Q
p
=q
p
x A
p

=90 x 0,785398163
=70,686 ton
Dari persamaan (2.4), Daya dukung selimut beton pada tanah homogen dapat
dituliskan dalam bentuk:
Untuk lapisan tanah kedalaman (12,00 m)
Q
s
=f x L x p
Dari persamaan (2.5) :
f = . c
u
=0,55
f =0,55 x 10
=5,5 ton/m
2

Q
s
=f x L x p
=5,5 x 2 x 3,141592654
=34,558 ton
Untuk kedalaman selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1




Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009





Tabel 4.1 Perhitungan daya dukung tiang bored pile pada titik BH-1

Depth Soil
N
Cu

Skin Friction End Qult
(m) Layer (kN/m
2
) (ton) Bearing (ton)
Local Cumm (ton)

0.00 1 0.00 - - 0.000 0.000 0.000 0.000
2.00 1 9.00
- -
18,096 18,096 14,137 32,233
4.00 1 2.00
- -
4,021 22,117 3,142 25,259
6.00 1 5.00
- -
10,053 32,170 7,854 40,024
8.00 2 8.00
26,667 0,55
9,215 41,385 18,850 60,235
10.00 2 26.00
86,667 0,55
29,950 71,335 61,261 132,596
12.00 2 30.00
100 0,55
34,558 105,893 70,686 176,279
14.00 2 35.00
116,667 0,55
40,317 146,210 82,467 228,677
16.00 3 32.00 - - 64,340 210,550 50,265 260,815
18.00 3 36.00 - - 72,382 282,932 56,549 339,481
20.00 3 65.00 - - 103,673 386,605 78,540 465,145
22.00 4 70.00
233,333 0,55
80,634 467,239 164,934 632,173
24.00 4 39.00
130 0,55
44,925 512,164 91,892 604,056
26.00 4 47.00
156,667 0,55
54,140 566,304 110,741 677,045
28.00 4 84.00
280 0,55
96,761 663,065 197,92 860,985
30.00 5 78.00 - - 109,956 773,021 78,540 851,561
32.00 5 70.00 - - 106,814 879,835 78,540 958,375
34.00 5 47.00 - - 94,499 974,334 73,827 1048,161
36.00 6 55.00 - - 100,531 1074,865 78,540 1153,405
38.00 6 48.00 - - 96,510 1171,375 75,398 1246,773
40.00 6 62.00 - - 103,673 1275,048 78,540 1353,588







Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009







4.2.1.3 Menghitung kapasitas daya dukung tiang bor berdasarkan parameter
kuat geser tanah
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang bor per lapisan dari data
laboratorium pemeriksaan tanah.
A. Perhitungan daya dukung :
Data tiang bor :
Diameter tiang (D) =100 cm
Keliling tiang bor (p) = x 100 cm
=314,1593 cm =3,142 m
Luas tiang bor (A
P
) =
4
1
x x D
2

=7853,982 cm
2
=0,7853 m
2

Dari persamaan (2.12) daya dukung ujung pondasi tiang bor pada tanah non
kohesif adalah (kedalaman 20 m):
Q
p
=A
p
. q' (N
q
*
- 1)
q' = . Li
=1,802 . 2 =3,604 ton/m
2

Dengan nilai = 32 maka berdasarkan grafik k orelasi antara d an N
q
*

didapat nilai N
q
*
=38.
Q
p
=A
p
. q' (N
q
*
- 1)
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


=0,7853 . 3,604 . (38 1)
=104,731 ton
Dari persamaan (2.13) daya dukung selimut tiang bor adalah :
Qs =f i. Li . p
Dengan nilai tahanan satuan skin friction pada tanah non kohesif :
f =K
0
.
v .
tan
K
0
=1 sin
=1 sin 32 =0,47

v
= . L
L =15D =15 . 1 =15 m

v
=1,802 . 15 =27,03 ton/m
2

= 0,8 .
=0,8 . 32 =25,6
f =K
0
.
v .
tan
=0,47 . 27,03 . tan 25,6 =6,085 ton/m
2

Qs =f i. Li . p
=6,085 . 2 . 3,142 =38,235 ton
Dari persamaan (2.10) daya dukung ujung pondasi tiang bor pada tanah
kohesif di kedalaman 24m adalah :
Q
p
=A
p
. c
u .
N
c
*

=0,7853 . 13 . 9 =91,892 ton
Dari persamaan (2.14) nilai tahanan satuan skin friction pada tanah kohesif:
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


f =
i
*
. c
u

=0,55 . 13 =7,15 ton/m
2
Qs =f i. Li . p
Qs =7,15 . 2 . 3,142 = 44,925 ton




































Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009









4.2.1.4 Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading
test dengan metode Davisson
Data tiang bored pile :
Diameter tiang (D) =100 cm
Panjang tiang =28 m
Keliling tiang bored pile (O) = x 100 cm
=314,1593 cm
Luas tiang bored pile (A
p
) =
4
1
x x 100
2

=7853,982 cm2
Beban rencana =400 Ton
Beban Uji =800 Ton
Cara kerja =Cycle loading
Maka dengan cara davisson (1973), mengusulkan cara yang telah banyak
dipakai saat ini. Cara ini mendefenisikan kapasitas ultimit bored pile pada
penurunan tiang sebesar :
0,012 d
r
+0,1d/d
r
+QD/(AE)
dengan,
d =diameter/lebar tiang
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


d
r
=lebar referensi =1 ft =300 mm
Q =beban yang bekerja pada tiang
D =kedalaman tiang

A =luas tampang tiang
E =modulus elastis tiang
=200.000 Mpa, untuk baja
= 15.200 r(f
c
/
r
)
0.5

r
=0,1 Mpa
Tabel 4.3 Penurunan rata-rata tiang bored pile
Jam
Beban
(ton)
Penurunan rata-rata
(mm)
17.40 0 0
18.40 100 0,31
20.45 200 1,96
21.07 100 1,70
22.10 0 0,98
22.40 200 2,00
23.05 300 2,96
02.35 400 5,89
02.57 300 5,68
04.25 0 2,49
04.55 200 3,53
05.50 400 5,81
10.10 500 7,58
13.30 600 10,43
13.51 500 10,75
14.12 400 10,02
14.57 200 7,86
15.58 0 3,52
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


16.30 200 5,68
16.59 400 7,90
17.32 600 10,79
19.12 700 14,89
20.05 800 24,82


Lanjutan Tabel 4.3 Penurunan rata-rata tiang bored pile
Jam
Beban
(ton)
Penurunan rata-rata
(mm)
20.27 700 24,64
20.48 600 23,42
21.09 400 20,85
22.20 200 17,50
24.21 0 10,74



Grafik 4.1 Hubungan antara beban dengan penurunan rata-rata

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4





Maka :
E = 15.200
r
(fc/
r
)
0.5
=15.200 x 100 x
5 , 0
100
35000
=28,4 x 10
6
KN/m
2

=28,4 KN/mm
2

0,012 d
r
+0,1d/dr +QD/(AE)
=0,012 (300) +0,1 (1000)/(300) +Q (28000)/( 1000
2
x 28,4)
=3,6 +0,333 +0,0013 Q
=3,933 +0,0013 Q (persamaan garis linier)
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009



Grafik 4.2 Hasil perhitungan beban maksimum (Q
u
)
GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4

Dengan menggambarkan garis ini pada kurva beban penurunan diperoleh beban
maksimum (Q
u
)
=740 ton
4.2.1.5 Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading
test
dengan metode Mazurkiewicz
Grafik 4.3 Hasil perhitungan beban maksimum (Q
u
)


Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4

Dengan menggambarkan garis ini pada kurva beban penurunan diperoleh beban
maksimum (Q
u
)
= 820 ton









4.2.1.6 Penurunan Elastis Akibat Pemendekan Tiang Bored Pile

Tabel 4.4 Penurunan elastis akibat pemendekan tiang bored pile
Jam
Beban
(ton)
Penurunan rata-rata
(mm)
Penurunan Elastis
(mm)
Penurunan Riel
(mm)
17.40 0 0 0 0
18.40 100 0,31 1,26 -0,95
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


20.45 200 1,96 2,51 -0,55
21.07 100 1,70 1,26 0,44
22.10 0 0,98 0 0,98
22.40 200 2,00 2,51 -0,51
23.05 300 2,96 3,77 -0,81
02.35 400 5,89 5,02 0,87
02.57 300 5,68 3,77 1,91
04.25 0 2,49 0 2,49
04.55 200 3,53 2,51 1,02
05.50 400 5,81 5,02 0,79
10.10 500 7,58 6,28 1,30
13.30 600 10,43 7,53 2,90
13.51 500 10,75 6,28 4,47
14.12 400 10,02 5,02 5
14.57 200 7,86 2,51 5,35
15.58 0 3,52 0 3,52
16.30 200 5,68 2,51 3.17
16.59 400 7,90 5,02 2,88
17.32 600 10,79 7,53 3,26
19.12 700 14,89 8,79 6,1
20.05 800 24,82 10,04 14,78
20.27 700 24,64 8,79 15,85
20.48 600 23,42 7,53 15,89
21.09 400 20,85 5,02 15,83
22.20 200 17,50 2,51 14,99
24.21 0 10,74 0 10,74




4.2.1.7 Menghitung Penurunan Elastis Akibat Tanah

Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4



Untuk Cycle 1 penurunan elastis sebesar :

E1 =1,96-2,51 =-0,55

Untuk Cycle 2 penurunan elastis sebesar :

E2 =5,89 -5,02 = 0,87

Untuk Cycle 3 penurunan elastis sebesar :

E3 =10,43-7,53 = 2,9

Untuk Cycle 4 penurunan elastis sebesar :

E4 =24,82-10,04 =14,78





Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading test
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


dengan metode Davisson akibat penurunan real
E = 15.200
r
(fc/
r
)
0.5
=15.200 x 100 x
5 , 0
100
35000
=28,4 x 10
6
KN/m
2

=28,4 KN/mm
2

0,012 d
r
+0,1d/dr +QD/(AE)
=0,012 (300) +0,1 (1000)/(300) +Q (28000)/( 1000
2
x 28,4)
=3,6 +0,333 +0,0013 Q
=3,933 +0,0013 Q (persamaan garis linier)
GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4

Dengan menggambarkan garis ini pada kurva beban penurunan diperoleh beban
maksimum (Q
u
)
= 780 ton

Menghitung kapasitas daya dukung tiang bored pile dari data loading test


Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


dengan metode Mazurkiewicz akibat penurunan real
GRAPH LOAD vs SETTLEMENT
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
LOAD ( t onne)
S
E
T
T
L
E
M
E
N
T
(
m
m
)
CYCLE-1 CYCLE-2 CYCLE-3 CYCLE-4

Dengan menggambarkan garis ini pada kurva beban penurunan diperoleh beban
maksimum (Q
u
)
=850 ton














BAB V
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan pada proyek pembangunan Gedung Crystal
Square J l. Imam Bonjol No.6 Medan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Kapasitas daya dukung bored pile direncanakan sebesar 700 ton. Hasil
perhitungan kapasitas daya dukung ultimit dari data Sondir, SPT,
Parameter Tanah dan Loading Test dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Titik
Data Sondir Data SPT Data Data Loading Test Data Loading Test
Aoki &
De Alencer
Metode Reese &
Wright
Parameter
Tanah
Metode
Davisson
Metode
Mazurkiewicz
(ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1
691,810
Kedalaman
28,00 m

860,985
Kedalaman
28,00 m

736,887
Kedalaman
28,00 m


740,000
Kedalaman
28,00 m
Sebelum dikoreksi

820,000
Kedalaman
28,00 m
Sebelum dikoreksi
- - -

780,000
Sesudah dikoreksi

840,000
Sesudah dikoreksi
2
807,178
Kedalaman 28,00 m
- -

-

-
3
740,914
Kedalaman 21,40 m
- -

-

-
Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


4
883,341
Kedalaman 23,00 m
- - - -
Dengan demikian pondasi bored pile dalam keadaan aman.
2. Dari hasil perhitungan daya dukung tiang bored pile, lebih aman memakai
daya dukung dari data loading test karena lebih aktual yaitu sebesar 800
ton.
3. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung tiang bored pile yang telah
dilakukan, daya dukung rencana lebih kecil dari daya dukung aktual,
maka daya dukung pondasi bored pile memenuhi syarat-syarat yang
diijinkan.
5.2 Saran
Dari hasil perhitungan dan kesimpulan diatas penulis memberi saran sebagai
berikut :
1. Penyelidikan tanah harus dilakukan secara teliti, agar diperoleh data yang
sesuai dengan kondisi tanah yang sebenarnya.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang baik akan menghasilkan
suatu konstruksi yang berkualitas baik










Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat J ilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Das, M. B., 1941, Principles of Foundation Engineering Fourth Edition, California
State University, Sacramento.
Hardiyatmo, H. C., 1996, Teknik Pondasi 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
Irsyam Mansyur, Catatan Kuliah Rekayasa Pondasi Teknik Sipil dan Lingkungan,
ITB, Bandung.
Prakash Shamsher and Sharma, D.H., 1990, Pile Foundations in Engineering
Practice, Canada.
Sosarodarsono, S. dan Nakazawa, K., 1983, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Zubeirsyah, S.U dan Nurhayati, 2006, Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan
Karangan Ilmiah, Universitas Sumatera Utara, Medan.












Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal
Square J L. Imam Bonjol No. 6 Medan, 2009.
USU Repository 2009

Anda mungkin juga menyukai