Anda di halaman 1dari 4

Ikterus fisiologis

1. Umumnya terjadi pada bayi baru lahir, kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu
pertama > 2mg/dl.
2. Pada bayi cukup bulan yang mendapat susu formula kadar bilirubin akan mencapai
puncaknya 6-8 mg/dl
3. Pada hari ke-3 kehidupan dan kemudian akan menurun cepat selama 2-3 hari diikuti
dengan penurunan yang lambat sebesar 1 m/dl selama 1 sampai 2 minggu.
4. Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI kadar bilirubin puncak akan mencapai
kadar yang lebih tinggi (7-14 mg/dl) dan penurunan terjadi lebih lambat. Bila terjadi
dalam waktu 2-4 minggu,bahkan dapat mencapai waktu 6 minggu.
5. Pada bayi kurang bulan yang mendapat susu formula juga akan mengalami
peningkatan dengan puncak yang lebih tinggi dan lebih lama, begitu juga dengan
penurunannya tidak diberikan fototerapi pencegahan.
6. Peningkatan sampai 10-12 mg/dl masih dalam kisaran fisiologis, bahkan hingga 15
mg/dl tanpa disertai kelainan metabolisme bilirubin.
7. Kadar normal bilirubin tali pusat kurang dari 2mg/dl dan berkisar dari 1,4 sampai 1,9
mg/dl

Ikterus fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak
mempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi menjadi karena ikterus.
Adapun tanda-tanda sebagai berikut :
1. Timbul pada hari kedua dan ketiga
2. Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan.
3. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5% per hari.
4. Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%.
5. Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.
6. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.


Ikterus non fisiologis:
Dulu disebut dengan ikterus patologis tidak mudah dibedakkan dari ikterus fisiologis
Keadaan di bawah ini merupakan petunjuk untuk tindak lanjut.
1. Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi
3. Peningkatan kadar bilirubin total serum > 0,5 mg/dl/jam
4. Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi (muntah,letargis, malas
menetek, penurunan berat badan yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yan stabil)
5. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi
kurang bulan



Kadar serum bilirubin terhadap usia neonatus >95% menurut
Normogram Bhutani


Mekanisme hilangnya panas
1. Evaporasi
Kehilangan panas ke udara ruangan melalui kulit yang basah atau selaput
mukosa
2. Konduksi
Terjadi jika bayi diletakkan pada permukaan yang dingin dan padat
3. Radiasi
Terjadi jika panas berpindah dari bayi ke benda padat lainnya tanpa melalui
kontak langsung
4. Konveksi
Kehilangan panas dari kulit bayi ke udara bergerak





SEPSIS PADA BAYI BARU LAHIR
Diagnosa:
Dalam menentukan diagnosa diperlukan berbagai informasi antara lain:
1. Faktor resiko
a. Faktor ibu
i. Persalinan dan kelahiran kurang bulan
ii. Ketuban pecah lebih dari 18-24 jam
iii. Chorioamnionitis
iv. Persalinan dengan tindakan
v. Demam pada ibu (>38,4 C)
vi. Infeksi saluran kencing pada ibu
vii. Faktor sosial ekonomi dan gizi buruk
b. Faktor bayi
i. Asfiksia perinatal
ii. Berat bayi lahir rendah
iii. Bayi kurang bulan
iv. Prosedur invasif
v. Kelainan bawaan

2. Fambaran klinik

3. Pemeriksaan penunjang

Leukositosis (>34.000 x 10
9
/L)

Leukopenia (<4.000 x 10
9
/L)

Neutofil muda >10%


Perbandingan neutrofil immatur (stab) dibanding total (stab+segmen) atau I/T


rasio > 0,2

Trombositopenia (< 100.000x 10


9
/L)

CRP >10 mg/dl atau 2SD dari normal

Anda mungkin juga menyukai