0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan17 halaman
1. Dokumen tersebut membahas tentang eksposur dan kerugian terhadap pendapatan yang dianalisis pada kasus PT. ACE INA Insurance.
2. PT. ACE INA Insurance melakukan proses manajemen risiko yang mencakup penentuan konteks, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko.
3. Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan antara lain risiko kredit, investasi, nilai tukar, solvabilitas, antar perusahaan, piutang, dan p
1. Dokumen tersebut membahas tentang eksposur dan kerugian terhadap pendapatan yang dianalisis pada kasus PT. ACE INA Insurance.
2. PT. ACE INA Insurance melakukan proses manajemen risiko yang mencakup penentuan konteks, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko.
3. Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan antara lain risiko kredit, investasi, nilai tukar, solvabilitas, antar perusahaan, piutang, dan p
1. Dokumen tersebut membahas tentang eksposur dan kerugian terhadap pendapatan yang dianalisis pada kasus PT. ACE INA Insurance.
2. PT. ACE INA Insurance melakukan proses manajemen risiko yang mencakup penentuan konteks, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko.
3. Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan antara lain risiko kredit, investasi, nilai tukar, solvabilitas, antar perusahaan, piutang, dan p
1. Tri Anli B.131.11.0347 2. Prihadi Dwi Arnanto B.131.11.0327 3. Hana Pramularti Yustisi B.141.11.0006 4. Hani Kurniati Esa B.141.11.0007 5. Didie Hermawan B.141.12.0061 6. Teguh Adi Riyawan B.141.12.0008 7. Sasiani Novianingrum B.141.11.0004
Eksposur merupakan Resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan. Beberapa bentuk eksposur umum :
a. Biaya yang terlalu tinggi b. Pendapatan yang cacat c. Kerugian akibat kehilangan aktiva d. Akuntansi yang tidak akurat e. Interupsi Bisnis f. Sanksi Hukum g. Ketidakmampuan untuk bersaing h. Kecurangan dan pencurian
Contoh : Hackers, Harga Saham, Laba, Pertumbuhan Penjualan, Kerugian akibat kehilangan aktiva, Interupsi bisnis, dll.
Exposure Kerugian terhadap Pendapatan Kerugian harta yang sifatnya langsung dan tidak langsung, yang dibicarakan disini pada dasarnya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi ketika hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja. Kerugian tak langsung itu tidak terbatas sampai kerugian harta saja, tetapi termasuk kerugian-kerugian tak lanngsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian atau perbaikan. Peursahaan mungkin mengalami menurunnya pendapatan jika harta yang rusak itu mengganggu produksi dan kegiatan lain, seluruhnya maupun sebagai akibatnya antara lain :
Menurunnya pendapatan atau Meningkatnya biaya-biaya
Manajer risiko juga menemukan suatu hal yang lebih sulit unutk mengukur kerugian potensial dan exposure terhadap pendapatan bersih karena banyak variable yang tersangkut. Ini menggambarkan eksposure pendapatan yang utama dan kerugian potensialnya. Beberapa kejadian utama yang menurunkan pendapatan sebagai akibat dari kerugian kebetulan yang terjadi terhadap hak milik termasuk :
Kerugian sewa Terganggunya kegiatan perusahaan Terganggunya operasi perusahaan pemasok atau pemakai Berkurangnya laba pada barang jadi Pengumpulan piutang mengecil
Kerugian Sewa Seandainya bangunan secara tidak sengaja rusak atau hancur, dan apabila perjanjian menyebutkan bahwa penyewa tidak bertanggung jawab untuk membayar sewa selam periode hak milik tersebut tidak dapat dipergunakan, maka si pemilik menderita rugi sewa, dikurangi beberapa biaya selama masa untuk memperbaiki gedung itu sampai semula. Terganggunya Kegiatan Perusahaan Karena harta dirusak atau dirubuhkan, perusahaan atau organisasi lain mungkin akan menutup atau mengurangi kegiatan. Kerugian karena terganggunya sperti itu meliputi :
Laba bersih perusahaan yang akan diperoleh jika perusahaan tidak terganggu Pengeluaran (biaya) yang tetap yang haus dibayar, seperti gaji pegawai, penyusutan, premi asuransi dan sebagainya. Kerugian Netto atas laba akan tergantung atas : Keadaan perekonomian. Keadaan umum perusahaan- perusahaan dalam kelompok industri itu. Keadaan perusahaan itu sendiri.
Terganggunya Kesatuan Perusahaan Beberapa perusahaan hanya terganggu pada satu pemasok untuk penyelidikan tenaga, bahan atau peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan pemasok tunggal, akan menyebabkan terganggunya pula kegiatan produksi dan penjualan perusahaan
Kerugian atas Pendapatan yang Berkenaan Dengan Barang Jadi Sepeti yang diuraikan di atas, kegiatan perusahaan pabrik dianggap terganggu jika proses produksi, dan penjualan terganggu. Karenanya jika barang jadi rusak atau terpaksa dimusnahkan maka pengusaha pabrik akan mengalami kerugian terhadap pendapatan, karena tidak bisa dijualnya barang jadi itu semestinya.
Pengumpulan Piutang yang Semakin Mengecil Seandainya catatan piutang suatu perusahaan rusak atau hilang, hal ini bisa menyebabkan kesulitan yang semakin besar terhadap pengumpulan piutang dari langganan. Semakin besar jumlah langganan dan rata-rata semakin piutang semakin kecil, maka kesulitan yang lebih besar akan terjadi.
EKSPOSURE ( KERUGIAN TERHADAP PENDAPATAN ) ANALISIS EKSPOSURE DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA PT. ACE INA INSURANCE
Profile Perusahaan
PT. ACE INA Insurance dulu tergabung sebagai PT.Asuransi Afia Indonesia yang diberikan izin oleh Menteri keuangan pada tangga 24 Desember 1975. Pada tanggal 8 Januari 1976 Menteri Keuangan memberikan izin kepada perusahaan tersebut sebagai perusahaan asuransi. Pada tanggal 17 Maret 1986, perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT. Asuransi Cigna Indonesia. Karena surat-surat perusahaan sudah diperbaiki beberapa kali maka sesuai dengan Undang-Undang Bisnis yang baru maka perusahaan asuransi tersebut berganti nama lagi menjadi PT.ACE INA Insurance yang disahkan oleh notaris Sutjipto,S.H. No.83 pada tanggal 25 Juni 1999 dan pada tanggal 3 Agustus 1999 PT.ACE INA Insurance pergantian nama tesebut di setujui oleh Mentri Hukum.
Pada tanggal 1 Oktober 1999 Pt. ACE INA Insurance mendapatkan keputusan surat No. C-17176 HT.01.04.TH.99 yang memeberikan lisensi untuk menjadi perusahaan asuransi di Indonesia. Kegiatan perusahaan yaitu mengenai asuransi kehilangan dan kegiatan lainnya yang ada hubungannya. PT.ACE INA Insurance beralamat di gedung WTC lantai 13, Jendral Sudirman Kav 29-31
di Jakarta Selatan. Pada tahun 2006 PT.ACE INA Insurance mempunyai karyawan sebanyak
62 orang dan pada tahun 2007 jumlah karyawan meningkat menjadi 69 orang.
PT.ACE INA Indonesia berusaha untuk memposisikan diri sebagai merek yang identik dengan kualitas tinggi dan bernilai. Oleh karena itu, dengan menawarkan produk yang beragam sebagai dasar untuk klien, PT.ACE INA Indonesia bangga pada diri PT.ACE INA Indonesia dan kemampuan PT.ACE INA Indonesia untuk memenuhi kebutuhan manajemen resiko kliennya. Di setiap kawasan khusus yang tercantum di bawah ini, dengan pengaruh keahlian PT.ACE INA Insurance ditingkat global dan dengan kecerdasan lokal untuk menciptakan solusi yang spesifik untuk mengurangi resiko klien.
1. Proses pengelolaan manajemen resiko yang dilakukan oleh PT.ACE INA Insurance meliputi mendirikan konteks, pengidentifikasian resiko, menganalisis resiko, dan mengevaluasi resiko.
2. Resiko yang ada pada PT.ACE INA Insurance adalah resiko kredit, investasi, devisa, solvabilitas, transaksi antar perusahaan, piutang dan pajak.
3. PT.ACE INA Insurance melakukan proses tingkat pengukuran resiko dengan menggunakan matriks penilaian rating resiko (business risk rating matriks).