Anda di halaman 1dari 30

BAHAN KAJIAN

MK. METIL TANAH


PRINSIP-PRINSIP PEMODELAN SISTEM
Oleh
Prof Dr Ir. Soemarno, M.S.
Jur Tanah FP UB, Januari !"
1. PENDAHULUAN TENTANG PENDEKATAN SISTEM
1.1. Filosofi
Istilah sistem biasanya dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu
yang dapat dipandang sebagai gugusan elemen-elemen yang saling
berhubungan dan terorganisir ke arah suatu sasaran tertentu atau gugus
sasaran. Dalam problem-problem interdisipliner yang kompleks,
"pendekatan sistem" dapat menyediakan alat bantu bagi penyelesaian
masalah dengan metode dan peralatan logis yang memungkinkannya untuk
mengidentifikasikan komponen-komponen (subsistem) yang saling
berinteraksi untuk mencapai beberapa sasaran tertentu. Pengetahuan-
pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk mengambil pilih-an-pilihan
rasional di antara alternatif-alternatif yang tersedia dalam problem-problem
yang kritis dan trade-off.
iga macam kondisi yang men!adi prasyarat agar supaya aplikasi pen-
dekatan sistem dapat memberikan hasil yang memuaskan adalah"
(#). sasaran sistem didefinisikan secara !elas dan dapat dikenali, meskipun
ka-dangkala tidak dapat dikuantifikasikan.
($). proses pengambilan keputusan dalam sistem riil dilakukan dengan cara
sen-tralisasi yang logis
(%). skala perencanaannya !angka pan!ang.
1.2. Prosedur
Pada hakekatnya pengembangan sistem merupakan suatu proses
pengam bilan keputusan degan menggunakan fungsi-struktur, outcomes,
e&aluasi, dan keputusan. ahap-tahap pokok dalam pendekatan sistem ini
adalah" (i) e&aluasi kelayakan, (ii) pemodelan abstrak, (iii) disain
implementasi, (i&) implementasi sistem, dan (&) operasi sistem.
1
'eperti yang la(im diikuti, prosedur dari proses tersebut dia)ali
dengan gugus "e!u"u#$%" yang harus dipenuhi, menu!u kepada suatu
sistem operasional yang mampu memenuhi kebutuhan. Proses-proses
tersebut diikuti dengan suatu e&aluasi untuk menentukan apakah outcome
dari suatu tahapan memuaskan atau tidak. Proses tersebut pada
kenyataannya bersifat interaktif.
1.&. Al$" B$%"u
'uatu alat bantu yang sangat penting ialah model abstrak yang
perilaku esensialnya mencerminkan perilaku dunia nyata (realita) yang
di)akilinya. *odel digunakan dalam banyak cara, dalam mendisain dan
mengelola sistem sebagai fungsi analisis. +nalisis ini didefinisikan sebagai
determinasi output model, dengan menggunakan input dan struktur model
yang telah diketahui.
'uatu model matematik, terutama model komputer, dapat dengan
cepat menganalisis dan menghitung output dari berbagai alternatif yang
sangat penting dalam proses kreatif pengelolaan sistem dan disain sistem.
Pada kenyataannya kebanyakan model abstrak ini mempunyai struktur
internal yang terdiri atas simbol-simbol mate-matik yang harus dipahami arti
dan maknanya. 'uatu model disebut analitik apabila model tersebut mempun-
yai penyelesaian umum pada berbagai kisaran input sistem dan nilai-nilai
parameter sistem. Model si'ul$si merupakan model yang menghitung alur-
)aktu dari peubah-peubah model untuk seperangkat tertentu input model dan
nilai parameter model. ,arena seringkali tidak mungkin untuk menye-lesaikan
model analitik bagi sistem yang kompleks, maka model-model simulasi (yang
lebih mudah diselesaikan) banyak digunakan dalam mengka!i dan
menganalisis sistem dinamik yang kompleks.
2. Si'ul$si Sis"e'
2.1. ()er$si
-agian yang sangat penting dalam analisis sistem adalah
penggunaan komputer. ,emampuan komputasionalnya sangat memper-
mudah dalam pengo-lahan se!umlah besar peubah dan interaksi-
interaksinya. Si'ul$si o')u"er la(imnya berarti bah)a kita mem punyai
suatu program komputer atau model-sistem lainnya dimana kita dapat
mencoba berbagai disain sistem dan strategi pengelolaannya. Dengan
menggunakan komputer, aplikasi simulasi men!adi sangat luas terutama oleh
para mene!er dan pengambil keputusan akhir. eknik simulasi yang dikenal
sebagai penciptaan peubah random *ontecarlo, banyak digunakan dalam
bidang bisnis dan pertanian.
2
Dalam mengimplementasikan suatu model sistem pada kompu ter
maka para pengguna mempunyai pilihan bahasa pemrograman seperti
-+'I.', /ortran, atau bahasa simulasi khusus.
2.2. Me"odolo*i
,arena matematika telah dipilih sebagai suatu bahasa dasar, dan
karena simulasi seringkali men!adi alat bantu kita, maka akan diperlukan
tahap-tahapan proses untuk men!abarkan model grafis men!adi model
matematika"
(#). *engisolasikan komponen atau subsistem. 'eringkali subsistem-
subsistem atau komponen-komponen tersebut secara fisik berbeda
dengan !elas.
($). *enetapkan peubah-peubah input 0(t) untuk setiap sub- sistem. Input
stimuli ini akan menyebabkan perubahan perilaku subsistem. ermasuk
di sini adalah input-input pengelolaan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki keragaan sistem yang sedang dika!i.
(%). *enetapkan peubah-peubah internal atau keubah-peubah keadaan 1(t).
Pada dasarnya ini merupakan faktor-faktor dalam subsistem yang
diperlukan untuk men-cerminkan se!arah masa lalu dari perilaku
subsistem.
(2). *enetapkan peubah-peubah output 3(t). ,uantitas-kuantitas respon
yang menghubungkan subsistem dengan subsistem lain yang
merupakan ukuran penting dari keragaan sistem. 4utput atau respon
seperti ini dapat berfungsi sebagai stimuli atau input bagi subsistem lain.
(5). Dengan cara obser&asi, eksperimen atau teori, menentukan hubungan
matematika di antara 0(t), 1(t), dan 3(t). Dalam suatu model statis,
hubungan-hubungan ini merupakan fungsi al!abar. ,alau melibatkan feno
mena la!u, penundaan atau simpanan, maka akan dihasilkan persamaan-
persamaan diferensial atau integral, dan subsistem yang dinamik.
(6). *en!elaskan peubah-peubah input lingkungan eksogenous dalam bentuk
matematika. Ini akan merupakan peubah-peubah stimulus bagi
keseluruhan sistem yang sedang dimodel.
(7). *emperhitungkan interaksi-interaksi di antara subsistem-subsistem
dengan metode agregasi seperti diagram kotak (block diagram), teori
!aringan, dan grafik-grafik linear.
(8). 9erifikasi model dengan serangkaian u!i dan inspeksi. :al ini biasanya
melibatkan serangkaian re&isi dan perbaikan model.
(;). +plikasi model dalam problematik perencanaan atau pengelolaan dalam
dunia nyata.
2.&. Pe'odel$% Sis"e'
3
*erekayasa struktur model merupakan fase yang paling sulit dalam
pendekatan sistem terutama dalam problem-problem yang kompleks. 4leh
karena itu disarankan utnuk memulai dengan mengidentifikasikan sub-di&isi
yang besar dari suatu model dan menggabungkannya bersama dalam suatu
pola diagramatik. :al ini sangat membantu untuk mengetahui arus informasi
secara keseluruhan melalui model.
2.+. A)li$si Ko')u"er
,ema!uan teknik-teknik penggunaan sistem penyimpanan logik yang
diprogram pada "'e'ori" komputer guna mmecahkan masalah secara
otomatis, menyebabkan transformasi dari metode kuno pencarian pola
(pattern seeking) dan pengu!iannya, men!adi potensi analisis sistem yang
mempunyai kemampuan !auh lebih besar. :al ini didorong pula oleh
kemampuan pada pengolahan data, serta kemampuannya untuk mengontrol
peralatan yang lain seperti pada peralatan komunikasi. ,omputer dalam
seper-sekian detik mampu mensimulasi berbagai peker!aan sehingga
berdayaguna ganda. Dengan aplikasi berbagai teori serta model matematika,
seorang analis dapat menduga serta mengu!i karakteristik sistem melalui
simulasi komputer perhitungan matematis sebelum membentuk yang
sebenarnya (actual).
,ecenderungan ke arah pandangan sistem secara menyeluruh (total
system viewpoints) banyak menimbulkan akibat-akibat besar pada disain dan
integrasi dari bermacam operasi di berbagai lapangan, sehingga pengaruh
dari para analis sistem !uga dilembagakan pada berbagai aplikasi . <eaksi
yang cepat dan kemampuan dari suatu komputer untuk mempertimbangkan
beberapa interaksi sekaligus menyebabkan seorang analis mampu
merancang pabrik yang akan beroperasi dengan kapasitas lebih dari ;;=
kapasitas teoritis. ,omputer-komputer akan selalu membaca informasi dan
bereaksi langsung, dan hal ini merupakan sebab mengapa pabrik tersebut
dapat mencapai efisiensi tinggi.
2.,. Sis"e' d$% Teori Me%e-e'e%
Permasalahan yang dihadapi oleh para eksekutif dan administrator
telah berubah dalam !enis maupun isinya. +khir-akhir ini, pertanyaan untuk
para mene!er dan super&isor adalah sederhana" "Dapatkah pekerjaan ini
dilakukan?>. -erbagai cara teknis untuk mencapai tu!uan yang sangat
ber&ariasi dengan bermacam dera!at efekti&itas dan efisiensinya sekarang ini
telah tersedia . ?amun demikian, situasi yang sebaliknya !uga sering
di!umpai para mene!er. -anyak sekali alternatif-alternatif yang harus
dipertimbangkan, terlalu banyak kombinasi yang harus diseleksi, terlalu
banyak penyimpangan-penyimpangan yang harus dicegah sehingga
membingungkan para pengambil keputusan. Di lain pihak terlalu banyak hal-
hal yang dapat men!adi kesalahan dengan adanya operasi yang kompleks
4
serta harus dikelola. Pada saat ini, pertanyaan berubah men!adi >Apakah
Pekerjaan ini perlu dilaksanakan?> , >Alternatif mana yang harus dipilih?>
dan sebagainya.
.ara pengambilan keputusan tidak lagi dapat dilakukan secara intuisi
dan tidak lagi hanya mengandalkan pada pengalaman masa lalu sa!a.
'pektrum dari alternatif sangat luas dan pilihan-pilihan men!adi semakin
banyak. 4leh karena itu timbullah pemikiran untuk mene-rapkan ilmu sistem
pada mene!emen, yang secara khas dapat di-deskripsikan sebagai pemikiran
alternatif.
@a(imnya para analis sistem menelaah permasalahan yang kompleks
dan rumit serta mensortir faktor-faktor yang penting. *ereka bertu!uan untuk
membantu para pengambil keputusan dengan memperlengkapi optimasi
kuantitatif dari efekti&itas serta biaya dari setiap alternatif yang dapat dipilih.
*enghadapi pilihan yang semakin banyak, maka para mene!er beralih pada
teknik analisis untuk membantu mengambil keputusan.
Dengan alasan tersebut di atas, para mene!er modern membutuhkan
teori-teori !aringan ker!a struktural dan filsafat berorganisasi agar dia dapat
melaksanakan peker!aannya, memformulasikan permasalahan yang ada dan
memecahkannya dalam menghadapi bertambahnya ragam kondisi, aksi dan
pilihan. ,unci persoalan adalah >keragaman" (variety), dalam hal ini tu!uan
analisis sistem adalah pengelolaan serta kontrol keragaman sebelum kera-
gaman tersebut mengontrol dan mengelola para mene!er.
'ebagai kesimpulannya, dalam mempela!ari ilmu sistem, seseorang
harus bersedia menelaah tidak hanya se!umlah karakteristik sistem yang
khas, teknik dan metodanya, namun !uga meliputi hal-hal yang akan men!adi
perhatian utamanya, suatu pertimbangan yang meluas dari kontrol pada
tingkat yang lebih tinggi. .akupan studi beragam dari studi inter-disiplin yang
sederhana hingga pada permasalahan yang dihadapi oleh perancang 'istem
otal.
#. PEMODELAN SISTEM
&.1. .u$%* Li%*u)
,onsep dan teknik analisis sistem semula dikembangkan oleh para
ahli militer untuk keperluan mengeksplorasi dan mengka!i keseluruhan
implikasi yang diakibatkan oleh alternatif-alternatif strategi militer. Pendekatan
ini merupakan suatu strategi penelitian yang luas dan sistematik untuk
menyelesaikan suatu problem penelitian yang kom-pleks. 4byek penelitian
biasanya merupakan suatu sistem dengan kerumitan-kerumitan yang sangat
kompleks sehingga memerlukan pengabstraksian. Dalam hubungan inilah
dikenal istilah "model dan pemodelan".
Istilah pemodelan adalah ter!emahan bebas dari istilah "modelling".
0ntuk menghindari berbagai pengertian atau penafsiran yang berbeda-beda,
5
maka istilah "pemodel-an" dapat diartikan sebagai suatu rangkaian akti&itas
pem-buatan model. 'ebagai landasan untuk lebih memahami pengertian
pemodelan maka diperlukan suatu penelaahan tentang "model" secara
spesifik ditin!au dari pendekatan sistem.
Dalam konteks terminologi penelitian operasional (operation
research), secara umum model didefinisikan sebagai suatu per)akilan atau
abstraksi dari suatu obyek atau situasi aktual. *odel melukiskan hubungan-
hubungan langsung dan tidak langsung serta kaitan timbal-balik dalam
terminologi sebab akibat. 4leh karena suatu model adalah abstraksi dari
realita, maka pada )u!udnya lebih sederhana dibandingkan dengan realita
yang di)akilinya . *odel dapat disebut lengkap apabila dapat me)akili
berbagai aspek dari realita yang sedang dika!i.
'alah satu syarat pokok untuk mengembangkan model adalah
menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat. Penemuan
peubah-peubah ini sangat erat hubungannya dengan pengka!ian hubungan-
hubungan yang terdapat di antara peubah-peubah. eknik kuantitatif seperti
persamaan re-gresi dan simulasi digunakan untuk mempela!ari keterkaitan
antar peubah dalam sebuah model.
*emang dimungkinkan untuk dapat merancang-bangun dengan baik
berbagai model sistem tanpa matematik, dan Aatau mengetahui matematika
tanpa analisis sistem. ?amun demikian, perumusan mate-matika yang terpilih
dapat mempermudah pengka!ian sistem, yang pada umumnya merupakan
suatu kompleksitas. 'ifat uni&ersalitas dari matematik dan notasi-notasinya
akan memperlancar komunikasi dan transfer metode yang dikembangkan di
suatu negara atau bidang ilmu tertentu ke bidang lainnya.
,ebanyakan para pengguna analisis sistem men!umpai kesukaran
untuk mengimplementasikan notasi-notasi matematika ke dalam format
konsepsi disiplin ilmunya . *ereka kemudian memilih alternatif pembuatan
model konsepsi (conceptual model) yang sifatnya informal karena terasa
lebih mudah. -agaimanapun !uga, para ahli sistem berpendapat bah)a
keuntungan lebih besar dibandingkan dengan biaya yang diperlukan dalam
megka!i permasalahan penelitian secara matematis. :al ini disebabkan
adanya daya guna yang berlipat ganda pada proses rancang bangun dan
analisis dalam bentuk bahasa matematika yang sangat penting dalam teori
ekonomi, keteknikan, ilmu alam hingga ilmu-ilmu sosial. *eskipun teknik-
tekniknya sangat beragam dan filosofinya masih dipandang kontra&ersi
namun ide dasarnya adalah sederhana yaitu men!abarkan keterkaitan-
keterkaitan yang ada dalam dunia nyata men!adi operasi-operasi matematis.

&.2. Je%is/Je%is Model
Pengelompokkan model akan mempermudah upaya pemahaman
akan makna dan kepentingannya. *odel dapat dikatagorikan menurut !enis,
dimensi, fungsi, tu!uan, pokok ka!ian, atau dera!at keabstrakannya. ,ategori
6
umum yang sangat praktis adalah !enis model yang pada dasarnya dapat
dikelompokkan men!adi (i) ikonik, (ii) analog, dan (iii) simbolik.
&.2.1. Model Io%i 0Model Fisi1
*odel ikonik pada hakekatnya merupakan per)akilan fisik dari
beberapa hal, baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda.
*odel ikonik ini mempunyai karakteristik yang sama dengan hal yang
di)akilinya, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan ke!adian pada
)aktu yang spesifik. *odel ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak-
biru) atau tiga dimensi (prototipe mesin, alat, dan lainnya). +pabila model
berdimensi lebih dari tiga tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga
diperlukan kategori model simbolik.
&.2.2. Model A%$lo 0Model Di$*r$'$"i1
*odel analog dapat digunakan untuk me)akili situasi dinamik, yaitu
keadaan yang berubah menurut )aktu. *odel ini lebih sering digunakan
daripada model ikonik karena kemampuannya untuk mengetengahkan
karakteristik dari ke!adian yang dika!i. *odel analog sangat sesuai dengan
pen!abaran hubungan kuantitatif antara sifat dari berbagai komponen.
Dengan melalui transformasi sifat men!adi analognya, maka kemampuan
untuk membuat perubahan dapat ditingkatkan. .ontoh dari model analog ini
adalah kur&a permintaan, kur&a distribusi frekuensi pada statistik, dan
diagram alir. *odel analog digunakan karena kesederhanaannya namun
efektif pada situasi yang khas, seperti pada proses pengendalian mutu dalam
industri (operating characteristic curve).
&.2.&. Model Si'!oli 0Model M$"e'$"i1
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian pada model
simbolik sebagai per)akilan dari realita yang dika!i. /ormat model simbolik
dapat berupa bentuk angka, simbol dan rumus. Benis model simbolik yang
umum dipakai adalah suatu persamaan (euation).
-entuk persamaan adalah tepat, singkat dan mudah dimengerti.
'imbol persamaan tidak sa!a mudah dimanipulasi didbandingkan dengan
kata-kata, namun !uga lebih cepat dapat ditanggap maksudnya. 'uatu
persamaan adalah bahasa yang uni&ersal pada penelitian operasional dan
ilmu sistem, dimana di dalamnya digunakan suatu logika simbolis.
Dalam mempela!ari ilmu sistem diperlukan suatu pengertian yang
mendasar tentang simbol-simbol matematikaC karena kalau tidak demikian
akan menambah kompleksitas dari konsep pengka!ian itu sendiri.
-agaimanapun !uga sebagaimana mempela!ari suatu hal maka kunci dari
kelancaran dan pemahamannya adalah frekuensi latihan aplikasinya.
Dengan demikian diharapkan para pengguna dapat secara efisien
menangkap arti dari setiap notasi matematis yang disa!ikan. *isalnya , notasi
7
a
i
dapat diartikan faktor peubah a, dan +
i!
dapat digambarkan sebagai abel
matriks peubah + dengan baris i dan kolom !.
&.&. K$r$"eris"i Model M$"e'$"i$
Proses pemodelan mencakup pemilihan karakteristik dari per)akilan
abstrak yang paling tepat bagi situasi yang sedang dika!i . Pada umumnya
model matematika dapat diklasifikasikan men!adi dua bagian, yaitu model
statik dan model dinamik. *odel statik memberikan informasi tentang
peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari )aktu. 'edangkan
model dinamik mampu menelusuri !alur )aktu dari peubah-peubah model.
*odel dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun mempunyai
kekuatan yang lebih hebat untuk analisis dunia nyata.
,lasifikasi lain tergantung apakah model abstrak tersebut meng-
gunakan pandangan mikro atau makro. *odel mikro bertu!uan untuk
mempernyatakan suatu unit indi&idu yang ada pada dunia nyata, sebagai
contoh sebuah mobil pada aliran transportasi atau seorang pembeli pada
antrian pasar. Pada model makro, unit indi&idu kehilangan identitasnya
karena peubah model secara khas dikaitkan dengan agregat dari unit sistem.
.ontoh dari pandangan makro adalah peubah pada aliran listrik, kecepatan
aliran mobil pada !alan raya dan aliran bahan dan pelayanan pada struktur
ekonomi.
Ditin!au dari cara klasifikasinya maka model abstrak dapat
dikelompokkan men!adi" (i) mikro-statik, (ii) makro-statik, (iii) mikro-dinamis,
dan (i&) makro-dinamis. Penggunaan model- model ini tergantung pada tu!uan
pengka!ian sistem dan terlihat !elas pada formulasi permasalahan pada tahap
e&aluasi kelayakan.
'ifat model !uga tergantung pada teknik pemodelan yang digunakan.
*odel yang mendasarkan pada teknik peluang dan memperhitungkan adanya
ketidak pastian (uncertainty) disebut model pro!a!ilistik atau model
stokastik. Pada ilmu sistem model ini sering digunakan karena masalah
yang dika!i pada umumnya megandung keputusan yang mengandung
ketidak-menentuan. @a)an dari model ini adalah model kuantitatif yang tidak
mempertimbangkan peluang ke!adian, dikenal sebagai model deterministik.
.ontohnya adalah model pada "program linear". *odel ini memusatkan
penelaahannya pada faktor-faktor kritis yang diasumsikan mempunyai nilai
yang eksak dan tertentu pada )aktu yang spesifik. 'edangkan model
probabilistik biasanya mengka!i ulang data atau informasi yang terdahulu
untuk menduga peluang ke!adian tersebut pada keadaan sekarang atau yang
akan datang dengan asumsi terdapat rele&ansi pada !alur )aktu.
Dalam hal-hal tertentu, sebuah model dibuat hanya untuk semacam
deskripsi matematik dari kondisi dunia nyata. *odel ini disebut model
deskriptif dan banyak dipakai untuk mempermudah penelaahan suatu
permasalahan. *odel ini dapat diselesaikan secara eksak serta mampu
8
menge&aluasi hasilnya dari berbagai pilihan data input. +pabila model
digunakan untuk memperbandingkan antar alternatif, maka model disebut
model optimalisasi. 'olusi dari model ini merupakan nilai optimum yang
tergantung pada kriteria input yang digunakan. 'ebagai teladan adalah
"Program Dinamik dan "oal Programming"C sedangkan model deskriptif
yang hanya memper-nyatakan pilihan peubah adalah persamaan regresi
multi-variate.
+pabila sistem telah diekspresikan dalam bentuk no-tasi matematika
dan format persamaan, maka timbullah keuntungan yang berasal dari
kapasitas manipulatif dari matematik. 'eorang analis dapat memasukkan
nilai-nilai yang berbeda-beda ke dalam model matematika dan kemudian
mempela!ari perilaku sistem tersebut. Pada pengka!ian ma-salah-masalah
tertentu, u!i sensitifitas dari sistem dilakukan dengan pengubahan peubah-
peubah sistem itu sendiri.
-ahasa simbolik !uga sangat membantu dalam komunikasi karena
pernyataannya yang singkat dan !elas dibandingkan dengan deskripsi lisan.
Penggunaan format matematika membuat pen!elasan lebih komprehensif dan
seringkali mampu mengungkapkan hubungan-hubungan yang tidak
dapattercermin pada deskripsi lisan dari suatu sistem. Dengan demikian
dapat dikatakan bah)a pemodelan sistem (#ystem $odelling) adalah
pembentukan rangkaian logika untuk menggambarkan karakteristik sistem
tersebut dalam format matematis. 4leh karena itu, proses ini sering disebut
!uga pemodelan abstrak (abstract modelling) karena hasilnya adalah gugus
persamaan-persamaan yang saling berkaitan secara fungsional. Pada
beberapa !enis sistem, proses pemodelan abstrak ini lebih mudah
penger!aannya, seperti model biofisik dan keteknikan.
&.+. T$#$)$% D$l$' Pe'odel$%
Para ahli penelitian operasional dan ilmu sistem te-lah mem-berikan
konsepsi dan teknik pemodelan sistem. Para ahli ini menya rankan untuk
menga)ali pemodelan dengan penguraian seluruh komponen yang akan
mempengaruhi efekti&itas dari operasi sistem. 'etelah daftar komponen
tersebut lengkap, langkah selan!utnya adalah penyaringan komponen mana
yang akan dipakai dalam pengka!ian tersebut. :al ini umumnya sulit karena
adanya interaksi antar peubah yang seringkali menyulitkan isolasi suatu
peubah. Peubah yang di-pandang tidak penting ternyata bisa sa!a
mempengaruhi hasil studi setelah proses pengka!ian selesai. 0ntuk
menghindarkan hal ini, diper lukan percobaan pengu!ian data guna memilih
komponen-komponen yang kritis. 'etelah itu dibentuk gugus persamaan
yang dapat die&aluasi dengan merubah-rubah komponen tertentu dalam
9
batas-batas yang diperkenankan. 'alah satu contoh pemodelan seperti ini
adalah Program @inear (%inear Programming) dan Program Dinamik
(Dynamic Programming).
Dalam konteks pendekatan sistem, tahap-tahap pemodel-annya lebih
kompleks namun relatif terlalu beragam, baik ditin!au dari !enis sistem
ataupun tingkat kecanggihan model. *anetsch dan Park (#;82)
mengembangkan tahap pemodelan abstrak ini sebagai bagian dari
pendekatan sistem.
Pemodelan abstrak menerima input berupa alternatif sistem yang
layak. Proses ini membentuk dan mengimplementasikan model-model
matematika yang dimanfaatkan untuk merancang program terpilih yang akan
dipraktekkan di dunia nyata pada tahap berikutnya. 4utput utama dari tahap
ini adalah deskripsi terinci dari keputusan yang diambil berupa perencanaan,
pengendalian atau kebi!akan lainnya.
&.+.1. T$#$) Selesi Ko%se)
@a(imnya langkah a)al dari pemodelan abstrak adalah melakukan
seleksi alternatif hasil dari tahap e&aluasi kelayakan. 'eleksi ini dilakukan
untuk menetukan alternatif-alternatif mana yang bermanfaat dan bernilai
cukup besar untuk dilakukan pemodelan abstraknya. :al ini erat kaitannya
dengan biaya dan penampakan dari sistem yang dihasilkan. Interaksi dengan
para pengambil keputusan serta pihak lain yang amat terlihat pada sistem
sangat diperlukan dalam tahap seleksi ini.
&.+.2. T$#$) Pe'odel$%
'ebagai langkah a)al dari pemodelan adalah menetapkan !enis
model abstrak yang akan digunakan, se!alan dengan tu!uan dan karakteristik
sistem. 'etelah itu, akti&itas pemodelan terpusat pada pem bentukan model
abstrak yang realistik. Dalam hal ini ada dua cara pendekatan untuk
membentuk suatu model abstrak, yaitu"
$. Pe%de$"$% Ko"$ Hi"$' 0Bl$2 !o31
*etode ini digunakan untuk melakukan identifikasi model sistem dari
data yang menggambarkan )eril$u '$s$ l$lu dari sistem (past !ehavior
of the e&isting system). *elalui berbagai teknik statistik dan matematik,
maka model yang paling cocok (fit) dengan data operasional dapat
diturunkan. 'ebagai contoh adalah model ekonometrik pada pengka!ian ilmu-
ilmu sosial. *etoda ini "id$ !$%4$ !er*u%$ pada perancangan sistem
yang kenyataannya belum ada, dimana tu!uan sistem masih berupa konsep.
!. Pe%de$"$% S"ru"ur$l
*etode ini dimulai dengan mempela!ari secara teliti struktur sistem
untuk menentukan komponen basis sistem serta keterkaitannya. *elalui
pemodelan karakteristik dari komponen sistem serta kendala-kendala yang
disebabkan oleh adanya keterkaitan antara komponen, maka model sitem
10
keseluruhan dapat disusun secara berantai. Pendekatan struktural ini banyak
digunakan dalam rancang-bangun dan pengendalian sistem fisik dan non
fisik.
Dalam beberapa kasus tertentu, kedua pendekatan ini dipakai secara
bersama-sama, misalnya pembuatan model pengendalian industri dimana
karakteristik setiap unit industri dianggap kotak hitam . Dengan demikian
penggunaan dua pendekatan tersebut dapat memberikan informasi lebih baik
serta menghasilkan model yang lebih efektif dari pada memakai hanya salah
satu pendekatan sa!a. ahap permodelan ini mencakup !uga penelaahan
secara teliti tentang "
#. asumsi model
$. konsestensi internal pada struktur model
%. data input untuk pendugaan parameter
2. hubungan fungsional antar peubah kondisi aktual
5. memperbandingkan model dengan kondisi aktual se!auh mungkin .
:asil dari tahapan ini adalah deskripsi model abstrak yang telah
melalui u!i permulaan taraf &aliditasnya.
&.+.&. T$#$) I')le'e%"$si Ko')u"er
Pemakaian komputer sebagai pengolah data, penyimpan data dan
komunikasi informasi tidak dapat diabaikan dalam pendekatan sistem C model
abstrak di)u!udkan dalam berbagai bentuk persamaan, diagram alir dan
diagram blok. ahap ini seolah-olah membentuk model dari suatu model, yaitu
tingkat abstraksi lain yang ditarik dari dunia nyata. :al yang penting di sini
adalah memilih teknik dan bahasa komputer yang digunakan untuk imple-
mentasi model. *asalah ini akan mempengaruhi "
#. ,etelitian dari hasil komputasi
$. -iaya operasi model
%. ,esesuaian dengan komputer yang tersedia
2. Dfektifitas dari proses pengambilan keputusan yang akan meng-gunakan
hasil pemodelan tersebut.
'etelah program komputer dibuat dan format input Aoutput telah
dirancang secara memadai, maka sampailah pada tahap pembuktian
(&erifikasi) bah)a model komputer tersebut mampu melakukan simulasi dari
model abstrak yang dika!i. Pengu!ian ini mungkin berbeda dengan u!i
&aliditas model itu sendiri.
&.+.+. T$#$) 5$lid$si
9alidasi model pada hakekatnya merupakan usaha untuk me-
nyimpulkan apakah model sistem tersebut di atas merupakan per)akilan
yang sah dari realitas yang dika!i sehingga dapat dihasilkan kesimpulan yang
meyakinkan. 9alidasi merupakan proses iteratif yang berupa pengu!ian
11
berturut-turut sebagai proses penyempurnaan model . 0mumnya &alidasi
dimulai dengan u!i sederhana seperti pengamatan atas"
#. tanda al!abar (sign)
$. kepangkatan dari besaran 0order of magnitude1
%. format respon (linear, eksponensial, logaritmik,
2. arah perubahan peubah apabila input atau parameter diganti-ganti
5. nilai batas peubah sesuai dengan nilai batas parameter sistem.
'etelah u!i-u!i tersebut, dilakukan pengamatan lan!utan sesuai dengan
!enis model. +pabila model mempernyatakan sistem yang sedang berlaku
(e3is"i%* s4s"e') maka dipakai u!i statistik untuk mengetahui kemampuan
model dalam mereproduksi perilaku masa-lalu dari sistem. 0!i ini dapat
menggunakan koefisien determinasi, pembuktian hipotesis, dan sebagainya.
'eringkali di!umpai kesulitan pada tahap ini karena kurangnya data yang
tersedia ataupun sempitnya )aktu yang tersedia guna melakukan &alidasi.
Pada permasalahan yang kompleks dan mendesak, maka disarankan proses
validasi parsial, yaitu tidak dilakukan pengu!ian keseluruhan model sistem.
:al ini mengakibatkan rekomendasi untuk pemakaian model yang terbatas
(limited application) dan apabila perlu menyarankan penyempurnaan model
pada pengka!ian selan!utnya.
9aliditas model hanya bergantung pada bermacam teori dan asumsi
yang menentukan struktur dari format persamaan pada model serta nilai-nilai
yang ditetapkan pada parameter model. 0mumnya disarankan untuk
melakukan u!i sensiti&itas dari koefisien model melalui iterasi simulasi pada
model komputer. Di sini dipela!ari dampak perubahan koefisien model
terhadap output sistem. Informasi yang didapat akan digunakan untuk
menentukan prioritas pengumpulan informasi lan!utan, koleksi data,
perbaikan estimasi dari koefisien penting dan penyempurnaan model itu
sendiri. 0saha ini akan berperan banyak dalam menyeimbangkan akti&itas
perekayasaan model dan akti&itas pengumpulan informasi, yang prinsipnya
mencari efisien )aktu, biaya dan tenaga untuk studi sistem tersebut.
*odel yang digunakan untuk perancangan keputusan dan menentukan
kebi!akan operasional akan mencakup se!umlah asumsi, misalnya asumsi
tentang karakteristik operasional dari komponen serta sifat alamiah dari
lingkungan. +sumsi-asumsi tersebut harus dimengerti betul dan die&aluasi
bilamana model digunakan untuk perancangan atau operasi. *anipulasi dari
model dapat menu!u pada modifikasi model untuk mengurangi kesen!angan
antara model dengan dunia nyata. Proses &alidasi ini mempunyai pola
berulang seperti metode ilmiah lainnya. Proses &alidasi seyogyanya
dilakukan kontinyu sampai kesimpulan bah)a model telah didukung dengan
pembuktian yang memadai melalui pengukuran dan obser&asi. 'uatu model
mungkin telah mencapai status &alid (a!sah) meskipun masih menghasilkan
kekurang-beneran output. Di sini model adalah absah karena konsistensinya,
dimana hasilnya tidak ber&ariasi lagi.
12
Istilah &erifikasi dan &alidasi sering digunakan secara sinonim dalam
kaitannya dengan model simulasi, meskipun masing- masing mempunyai
aplikasi yang berbeda. 'ecara literal >to verify> berarti menetapkan
kebenaran atau kebaikan atau keabsahan, sehingga &erifikasi model
berkenaan dengan penetapan apakah model merupakan per)akilan yang
benar dari suatu realita. 'ementara itu, >validasi> tidak terlalu banyak
berhubungan dengan kebenaran suatu model, tetapi lebih berhubungan
dengan apakah model efektif atau sesuai untuk mencapai tu!uan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian suatu model di&alidasi dalam hubungannya
dengan tu!uan penyusunannya, sedangkan model di&erifikasi dalam
hubungannya dengan kebenaran mutlak.
&.+.,. A%$lisis Se%si"i6i"$s
u!uan pokok analisis ini dalam proses pemodelan adalah untuk
menentukan peubah keputusan mana yang cukup penting untuk dika!i lebih
lan!ut dalam tahap aplikasi model. Peubah keputusan ini dapat berupa
parameter rancang-bangun atau input yang terkendali. +nalisis ini mampu
menghilangkan faktor yang kurang penting sehingga studi lebih dapat
ditekankan pada peubah kebi!akan kunci serta memperbaiki efisiensi proses
pengambilan keputusan. Pada beberapa kasus, dengan mengetahui peubah
yang kurang mempengaruhi penampakan output sistem, maka akan dapat
dikurangi pengaruh kendala sistem.
&.+.7. A%$lisis S"$!ili"$s
'istem dinamik sudah sering diketahui mempunyai pe-rilaku tidak
stabil yang bersifat destruktif untuk beberapa nilai parameter sistem. +nalisis
untuk identifikasi batas kestabilan dari sistem diper-lukan agar parameter
tidak diberi nilai yang bisa megarah pada perilaku tidak stabil apabila ter!adi
perubahan struktur dan lingkungan sistem. Perilaku tidak stabil ini dapat
berupa fluktuasi random yang tidak dapat mempunyai pola atau berupa nilai
output yang eksplosif sehingga besarannya tidak realistik lagi. +nalisis
stabilitas dapat menggunakan studi analitis berdasar teori stabilisasi, atau
menggunakan simulasi secara berulang-kali untuk mempela!ari batasan
stabilitas sistem.
&.+.8. A)li$si Model
Para pengambil keputusan merupakan aktor utama dalam tahap ini,
dimana model dioperasikan untuk mempela!ari secara mendalam kebi!akan
yang sedang dika!i . *ereka berlaku sebagai pengarah dalam proses kreatif-
interaktif ini, yang !uga melibatkan para analis sistem serta spesialis dari
beragam bidang keilmuan. +pabila tidak terdapat kriteria keputusan yang
khas seperti maksimisasi atau minimisasi, proses interaktif tersebut dapat
menu!u kepada suatu pengka!ian normatif yang bertalian dengan trade-off
antar peubah-peubah sistem. @ebih !auh, dapat ditetapkan pula kebi!akan
untuk secara efisien menilai kombinasi antar beberapa output sistem.
13
+. Pe%de$"$% Sis"e' D$l$' Pe%*elol$$%
Su'!erd$4$
$.". Pen%elolaan Sum&er'a(a
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup meru pakan hal
yang mengandung banyak tantangan. Hal ini mencakup sumberdaya lahan, air,
udara, vegetasi, dan enerji yang sangat berpe ngaruh terhadap aktivitas dan sikap
manusia. Suatu masalah pokok adalah bahwa setiap komponen dari lingkungan
saling berkaitan dan dapat menghasilkan kejadian-kejadian yang tidak
dikehendaki. Misalnya pencemran perairan sungai berhubungan dengan keluaran
limbah cair yang berkaitan dengan berbagai faktor, seperti sumber limbah, karak-
teristik limbah, akumulasi limbah, proses penanganan limbah, cara dan lokasi
pembuangannya, trans-portyasi limbah pada aliran sungai, serta pengaruh limbah
terhadap bioa akuatik, dan penggunaan air oleh manusia. Pada umumnya setiap
komponen tersebut dapat dianalisis secara terpisah, namun permasalahan
pencemaran perairan sungai sebenarnya merupakan hasil interaksi dan pengaruh
kolektif dari suatu sistem pencemaran limbah cair.
Permasalahan lingkungan apabila dikaji secra sistem akan banyak
memberikan kegunaan. Problematik dapat diper-hitungkan secara totalitas
dimana kerja pengendalian yang paling efektif dapat diketemukan. alam
teladan pence-maran perairan sungai, pende-katan sistem akan mampu
menghasilkan kombinasi dari pengu-rangan sumber limbah, metode penanganan,
dan lokasi buangan yang lebih efektif serta memungkinkan biaya lebih rendah
melalui perbaikan penanganan saja. Suatu konsekwensi dari perspektif sistem
pada mutu lingkungan adalah memperlebar kemungkinan alternatif pengendalian
serta kesempatan penerapan strategi menejerial yang efisien dan terpadu.
$.. Elemen anali)i)
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan membutuh- kan tujuan
atau kriteria untuk mengukur keberhasilan atau manfaat dari alternatif-alternatif
solusi permasalahan. Salah satu tujuan yang la!im adalah maksimisasi dari
manfaat tersebut dalam terminologi moneter, seperti misalnya dalam analisis
rasio manfaat dan biaya. "nalisis ini mempunyai dua komponen utama, yaitu #i$
alokasi sumberdaya dimana komponen lingkungan #lahan, air, udara, dan enerji$
dipandang sebagai sumberdaya yang mampu me-ningkatkan kesejahteraan
masyarakat% dan #ii$ perhitungan sosial yang mencakup manfaat da biaya dari
seluruh pengguna dari sumberdaya yang dipengaruhi oleh perma-salahan
lingkungan.
14
Sebagai ilustrasi maka suatu peristiwa pencemaran perairan sungai
diskemakan seperti &ambar '. Satu aktivitas industri mengeluarkan limbah yang
mencemari perairan sungai dimana airnya digunakan untuk usaha perikanan.
(imbah dengan dampaknya adalah suatu teladan dari eksternalitas ekonomi,
yang didefinisikan sebagai manfaat atau beban biaya yang dihasilkan oleh satu
unit ekonomi yang mempengaruhi unit ekonomi lainnya. alam hal ini, limbah
industri mempunyai beban biaya dimana biaya tersebut ditanggung oleh usaha
perikanan dan bukan oleh industri itu sendiri. )iaya tersebut adalah *eksternal*
untuk anggaran dan pendapatan industri.

15
&ambar '. Skematik Pencemaran Perairan Sungai.

+mplisit dari konsep eksternalitas adalah ide adanya ketidak-adilan
#unfairness$. "dalah tidak adil bahwa usaha perikanan harus dibebani biaya
penanganan limbah dari industri. ,amun demikian mencari titik keadilan
merupakan kebijakan yang amat rumit. Penyederhanaan kebijakan bisa
dilakukan dengan dua alternatif. "lter-natif pertama adalah membiarkan
pencemaran buangan industri sebagaimana adanya% dengan anggapan bahwa
buangan industri adalah suatu hal yang tidak dapat dicegah sebagai konsek wensi
aktivitas manusia.
Secara logis maka limbah industri tersebut disalurkan ke dalam aliran
sungai dimana telah menjadi pengetahuan umum bahwa lingkungan mempunyai
kemampuan yang impresif untuk mengasimilasi limbah buangan. -apasitas
asimilasi ini menjadi per-timbangan penting dalam upaya pendaya-gunaan
lingkungan. -esulitan pada alternatif ini adalah kapasitas asimilasi dari
sumberdaya alam dan lingkungan hidup adalah terbatas. (imbah yang berlebihan
tidak mungkin dapat diasimilasi sehingga apabila oksigen yang larut dalam air
sungai habis, maka perairan akan menjadi kotor dan berbau busuk. ampak
lanjutannya adalah pemus-nahan ikan serta membahayakan pemakaian air untuk
konsumsi domestik rumah tangga, seperti untuk mandi, masak, air minum,
mencuci, dan lainnya. "lternatif sebaliknya adalah larangan untuk pembuangan
16
limbah
+kan mabuk
limbah dengan asumsi tertentu. Hal ini akan mengambalikan status sungai
menjadi kondisi alamiah tidak tercemar. "lternatif ini sangat logis ditinjau dari
preferensi dan citarasa masyarakat yang selalu mengingin-kan air bersih,
kebersihan alamiah, perlindungan marga-satwa, dan lainnya. ,amun demikian
alternatif ini mencegah pendayagunaan sungai untuk maksud lainnya seperti
tempat buangan limbah industri.
-edua macam eksremitas alternatif tersebut di atas dapat diako-
modasikan melalui analisis manfaat.biaya. Pendekatan ini berdasarkan pada
konsep bahwa sungai merupakan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan melalui
tatacara yang menguntungkan. Hal ini membutuhkan penelitian tentang
konsekwensi moneter dari pembuangan limbah pada kedua belah pihak
pengguna sungai. /leh karena masing-masing pengguna mempunyai tatacara
yang spesifik dalam perhitungan manfaat.biaya, maka diperlukan suatu ukuran ,
yaitu Indeks Mutu Lingkungan, environmental quality index. +ndeks ini
merupakan pembakuan dari peraturan tentang baku mutu lingkungan minimum
yang diperbolehkan dalam bentuk parameter yang terukur dari sumberdaya alam
dan lingkungan. +ndeks ini juga dapat merupakan mekanisme untuk menangani
preferensi sosial untuk distribusi manfaat dan biaya. Misalnya, kalau pemerintah
menganggap bahwa usaha perikanan harus berjalan maka diperlukan baku mutu
air minimum agar ikan tidak mati. Setelah baku mutu ditetapkan maka alternatif
solusi yang terbaik baru dapat diselesaikan secara sistematis.
$.#. Tela'an Mo'el Pen%elolaan
alam setiap konteks perencanaan lingkungan maka pe-ngaruhnya
terhadap sistem lingkungan, sumberdaya alam, dan juga manusia sebagai
penghuninya harus dapat diperkirakan. "nalisis pendugaan dan evaluasi
pengaruh yang mungkin terjadi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu
model-model yang sederhana atau model yang sangat kompleks. Pada
umumnya, berbagai faktor lingkungan akan menentukan ruang lingkup dan tipe
analisis yang digunakan. /leh karena itu penentuan analisis terhadap sistem
lingkungan dan sumberdaya alam membutuhkan pertim bangan yang
menyangkut proses analisis dan perencanaan ling-kungan, termasuk analisis
aktivitas.
engan mengasumsikan bahwa analisis awal dari perihal yang
dipertimbangkan tersebut di atas sudah dilakukan, maka langkah berikutnya
adalah menentukan secara terinci tingkat kompleksitas yang dibutuhkan untuk
membangkitkan informasi yang diperlukan mengenai setiap elemen sistem
lingkungan yang diana lisis, termasuk komponen sumberdaya alamnya seperti
lahan, air, udara, dan vegetasi. 0ingkat kompleksitas tersebut didefinsiikan pada
selang waktu analisis dan ruang lingkup sistem. (angkah berikutnya adalah
menentukan apakah analisis pada tingkat kom-pleksitas tertentu layak
17
dilakukan berdasarkan pertimbangan 1 #i$ ketersediaan data, #ii$ ketersediaan
personil, #iii$ ketersediaan waktu dan dana, #iv$ ketersediaan fasilitas komputer,
dan #v$ ketersediaan perangkat lunak.
)eberapa teladan model pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
adalah sebagai berikut1

*"+. Mo'el In'e,) Mu-u Lin%,un%an *IML+
Model ini dirancang dengan harapan dapat dijadikan sebagai early
warning system dan alternatif penanganan dengan biaya yang optimal oleh para
pengambil keputusan #2riyatno dan Ma3arif, '454$. Sebagai suatu indeks, model
ini harus memberikan indikator yang dapat menyatakan mutu dan kualitas dari
suatu sumberdaya alam dan.atau lingkungan. /leh karena itu dalam model ini
indeks tersebut dapat dinyatakan dengan kisaran nilai 6 hingga '66, dimana
pada nilai indeks '66 menunjukkan mutu dan kualitas sumberdaya alam dan.atau
kondisi lingkungan yang diharapkan.
Penetapan model ini ditentukan oleh maksud dan kegunaan dari
pemakaian indeks itu sendiri. +ndeks pada dasarnya adalah ukuran kuantitatif
untuk pembandingan menurut skala. Mengingat indeks mutu lingkungan
merupakan bagian dari sistem pemantauan dan evaluasi lingkungan, maka model
+M( ini dapat dibedakan menurut fungsinya sbb1
*+. Mo'el U,uran .era%aan *A//earan0e In'e1+
Model ukuran ini dapat dirancang untuk tujuan analisis lingkungan dan
sumberdaya alam yang dikaitkan dengan karakteristik dan kualitas sumberdaya
alam dan mutu lingkungan.
7- 8 ". # 9
j.
# :
i.
+
ij
$
)
$
;

dimana1
:
i
1 Pembobot obyektif.empiris bagi parameter #+$ yang ke-i dalam kelompok
indikator lingkungan yang ke-j
9
j
1 Pembobot subyektif.logik untuk kelompok indikator lingkungan yang ke-j,
dimana 9
j
8 6
alam perhitungan pembobotan disarankan untuk :
i
meng gunakan
konversi secara fisik atau moneter, 9
j
menggunakan metode elphi atau )ayes
dengan hitungan peluang, sedangkan ",), dan ; adalah koefisien penormalan
matematis untuk kesesuaian indeks, misalnya bilangan integer non-negatif.
*#+. In'e,) Pen%en'alian
18
+ndeks pengendalian ini harus dapat dirancang untuk tujuan pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan yang dikaitkan dengan program-program
tertentu. -arena aplikasinya yang erat dengan kerangka menejerial, maka +P
bukan merupakan formula baku, namun lebih merupakan model simulasi agar
dapat digunakan untuk keperluan pengkajian alternatif-alternatif kebijakan.
Model yang berupa diagram blok dapat dilukiskan seperti berikut.

7#t$
galat
I(T) +
O(T)
H
+#t$1 input sistem berupa kondisi lingkungan yang diinginkan sesuai dengan
peruntukan seperti1 air minum, pertanian dan per ikanan, nilai ambang batas
sungai.
/#t$1output sistem berupa kondisi aktual
&
p
1fungsi alih #transfer function$ dari input-output
&
e
1fungsi pengendali yang menguasai faktor teknologi dan biaya
7#t$1input buangan.polutan
H 1 informasi umpan balik
alam proses perhitungann dan kuantifikasinya, maka1
7P 8 /#t$ dan
/#t$ adalah indeks mutu lingkungan yang diinginkan.
Metodologi yang disarankan untuk membentuk model simu lasi adalah
Descrete Time Model dengan eed!back "ontrol #ystem. 2stimasi peubah
19
G
e
+ G
p
acak dapat dilakukan dengan simulasi Montecarlo dengan pembangkit bilangan
acak sesuai dengan sebaran peluangnya.
*$+. Mo'el O/-ima)i
Pengelolaan sumberdaya lahan merupakan program berke-sinambungan
jangka panjang yang mempunyai karakteristik sasaran ganda #multiple goals$
dan tujuan ganda #multiple ob$ectives$. Program tersebut dapat dilaksanakan
semenjak inventarisasi dan evaluasi sumberdaya hingga arahan penggunaan dan
pelestariannya. 7ntuk melihat dan mengendalikan kondisi lingkungan pada
berbagai proses konversi sumberdaya, maka dapat digunakan model +M(.
Sedangkan untuk mengoptimumkan proses konversi tersebut yang mempunyai
sasaran dan tujuan ganda, maka dapat digunakan *Mo'el O/-ima)i Mul-i-
,ri-eria2.
Salah satu model optimasi seperti ini yang dapat digunakan adalah
Pemro%raman Sa)aran *2%oal &rogramming'+. Program sasaran ini
merupakan salah satu program mate-matika dalam penelitian operasioanl yang
diusulkan sebagai salah satu pendekatan untuk menganalisis persoalan-persoalan
yang berkenaan dengan tujuan dan sasaran ganda dan di antara tujuan tersebut
terdapat kondisi bertentangan #-i'a, )alin% menen%%an%$ serta mempunyai
susunan prioritas.
alam proses pengelolaan sumberdaya dan lingkungan maka kedua
model tersebut dapat digunakan untuk melihat berbagai kondisi seperti, #i$
penampilan.keragaan sistem lingkungan, #ii$ pengendalian sistem lingkungan,
dan #iii$ pengoptimalan pengelolaan lingkungan. alam banyak perihal dan
kasus, para pengambil ke-putusan seringkali dihadapkan pada masalah-masalah
yang sifatnya tidak-saling-menenggang sehingga sulit untuk segera diputuskan.
Program sasaran dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut, yaitu
dengan cara menyusun sasaran-sasaran ke dalam bentuk urutan prioritas.
7rutan prioritas tersebut dapat disusun berdasarkan tingkat kepentingan sasaran-
sasaran dari pengelolaan lingkungan.
Model umum dari program sasaran adalah1

Meminimumkan1 a 8 9
i
#d
i
-
< d
i
<
$
#terhadap.dengan a
ij
=
j
< d
i
-
- d
i
<
8 b
i

pembatas$
=
j
, d
i
-
, d
i
<
>8 6

20
dimana1 =
j
8 peubah keputusan ke-j% 9
i
8 ?aktor pembobot fungsi
sasaran ke-i #ditentukan berdasarkan urutan prioritas$% d
i
-
1 peubah simpangan
negatif fungsi sasaran ke-i% d
i
<
1 peubah simpangan positif fungsi sasaran ke-i% a
ij
1 parameter #koef. teknologi$ dari fungsi sasaran ke-i dan peubah keputusan ke-j%
b
i
1 nilai target sasaran ke-i.
0eladan aplikasi model program sasaran ganda tersebut dalam program
pengendalian erosi adalah sbb. 1
#a$. Sasaran 1 tingkat erosi minimum, kesuburan tanah maksimum, dan teknik
pengairan memadai.
#b$. Peubah keputusan 1 tingkat kemiringan tanah, struktur tanah, intensitas
hujan, dan usahatani.
)erdasarkan urutan prioritas sasaran yang hendak dicapai, suatu model
optimasi multi-kriteria dapat disusun. engan demikian para pengambil
keputusan dapat melakukan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
secara optimal berdasarkan ketersediaan sumberdaya dan pendanaan.

3. PEMODELAN SISTEM DAERA4 ALIRAN SUN5AI
3.". Pen'ahuluan
aerah aliran sungai merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-
batas topografis yang menyalurkan air hujan melalui suatu sistem sungai. "S
ini merupakan unit hidrologis yang telah digunakan sebagai unit biofisik dan
sebagai unit sosial-ekonomi serta sebagai unit sosial politik dalam perencanaan
dan implementasi aktivitas-aktivitas pengelolaan sumberdaya #2aster dan
Hufschmidt, '45@$. Selanjutnya dikemukakan bahwa pengelolaan "S
merupakan suatu proses memformulasikan dan megimplementasikan aktivitas-
aktivitas yang melibatkan sumberdaya alam dan manusia dalam suatu "S,
dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan
institusional yang ada, dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan .
3.. I'en-ifi,a)i Si)-em DAS
0eknik diagramatis sangat membantu dalam identifikasi sistem "S yang
kompleks. )eberapa macam diagram dapat dikemukakan berikut ini1
#'$. Dia%ram Lin%,ar Se&a&-A,i&a- *0au)al-loo/+
Pengabstraksian beberapa fenomena pokok yang terjadi dalam sistem
"S dapat dilukiskan seperti &ambar A.
21
22
SDA Air
SDA T$%$#
SDA 5e*e"$si
SDA F$u%$
I%6es"$si9
Pri6$": Pu!li9
Su!sidi
B$%"u$%
;
;
Te%olo*i
I%dus"ri
Per"$%i$%
;
Pe'$%f$$"$%
Su'!erd$4$9
L$#$%:
Air
D$4$duu%*
L$#$%
;
;
Pe%d$)$"$%
Pe%dudu
; ;
H$sil 9
Air: sedi'e%:
Li'!$#: dll
Kese-$#"er$/
$% )e%dudu
se"e')$"
Keles"$ri$%
Su'!erd$4$9
L$#$%: $ir
Hu"$%
/
;
;
/ ;
;
;
;
&ambar A. iagram lingkar sebab-akibat sistem "S.
23
*+. Dia%ram ,o-a,-hi-am I6O Si)-em DAS
)erdasarkan informasi yang diperoleh dari diagram lingkar dapat disusun
diagram input.output sistem "S #&ambar B$.
+nput (ingkungan


+nput tidak /utput yg
terkendali diinginkan

SISTEM DAS


+nput yang /utput yg
terkendali parameter diinginkan

7mpan
balik


&ambar B. iagram kotak-hitam +./ sistem "S

-eterangan1
#'$. /utput yang diinginkan1 0ersedianya air sepanjang tahun% Swa-sembada
pangan% 0ersedianya kesempatan kerja% 0erkendalinya degradasi lingkungan
#A$. /utput yang tidak diinginkan 1 -erusakan hutan, )anjir dan kekeringan%
2rosi dan sedimentasi berlebihan% -emiskinan.pe-ngangguran
#B$. +nput terkendali1 +nvestasi, alokasi lahan, teknologi
#C$. +nput tak terkendali1 harga komoditi,informasi pasar
#@$. +nput lingkungan 1 fisik, perundangan, sistem budaya
#D$. 7mpan balik1 )appeda, Pemda
#E$. Parameter "S1 luas, ukuran, lokasi "S.
*#+. Dia%ram Um/an Bali, Pen%en'alian
Secara umum diagram umpan balik pengendalian dapat dilukiskan seperti
&ambar C. iagram ini menggambarkan suatu sistem yang tertutup dimana
mekanisme umpan balik dapat bekerja dengan lancar. &angguan atau disturbansi
##t$$ dalam beberapa subsistem cukup besar sehingga kalau ini terjadi maka
fungsi pengendali tidak dapat bekerja secara efektif.

24
3.#. Pemo'elan Si)-em DAS
(ima tahapan yang la!im ditempuh dalam pemodelan sistem adalah1 #i$
mengisolasi komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang pokok, #ii$
definisi peubah-peubah input ('causal variable'), #iii$ definisi peubah-peubah
respons atau status #*response variables'$, #iv$ definisi peubah-peubah output
#*output variables'$, la!imnya ini berkaitan langsung dengan peubah status, dan
#v$ menentukan struktur sistem, bagaimana peubah-peubah berinteraksi
menghasilkan proses.
FP FT
MI
I%for'$"io% l$*
(0"1
U0"1
I0"1
D0"1
&ambar C. iagram 7mpan )alik Pengendalian Sistem "S #Soemarno, '44'$.
+#t$1 ;ontrol-indeF, merupakan input sistem berupa kondisi yang menjadi sasaran
pengelolaan "S1misalnya laju erosi tanah dan kandungan sedimen air
sungai.
?P1 ?ungsi pengendali, mengendalikan bekerjanya fungsi transfer #?0$. ?ungsi
pengendali ini menguasai teknologi, dana, dan otorita1 misalnya petani.
?01 ?ungsi transfer, tugasnya mengubah input sistem menjadi output sistem.
?ungsi ini mempunyai struktur dan mekanisme spesifik yang bisa
mendukung fungsinya, misalnya lahan tegalan dengan tanaman jagung.
7#t$1+nput sistem "S1 material, kapital, teknologi% misalnya hujan, pupuk,
benih, tenakerja.
#t$1&angguan terhadap sistem, biasanya tidak dapat dikendalikan oleh ?P dan
?01 misalnya gunung meletus
/#t$1/utput sistem aktual1 hasil sedimen
M+ 1 Menejemen informasi1 inas Pengairan, Pengelola 9aduk, )G(-0.
25
Sebagian dari informasi tentang komponen sistem, peubah-peubah sistem
dan dtruktur sistem telah diuraikan dalam bagian identifikasi sistem. /leh
karena itu tahap pemodelan ini biasanya diawali dengan menyusun diagram alir
yang menya takan rangkaian antara input sistem, komponen sistem dan output.
)erdasarkan diagram alir tersebut kemudian dilakukan penjabaran
masing-masing komponen secara lebih mendetail. Misalnya model usahatani
yang dikhususkan untuk menentukan alternatif pola pergiliran tanaman yang
aman erosi dan layak ekonomi. iagram alir deskriptif model ini dapat
dilukiskan seperti &ambar @. 7ntuk mencapai tujuan seperti yang dilukiskan
dalam &ambar D, maka dapat disusun strategi bertahap sbb1 #'$. Penetapan batas
toleransi erosi, #A$. 2valuasi jenis-jenis tanaman yang sesuai, #B$. "nalisis
usahatani tanaman yang sesuai, #C$. Pendugaan kehilangan tanah potensial dan
aktual , #@$. 2valuasi alternatif pola pergiliran tanaman #).;-ratio dan faktor ;$,
#D$. Menemukan alternatif pola pergiliran tanaman yang aman, #E$. Menemukan
alternatif pola pergiliran tanaman yang layak.
$. Im/lemen-a)i .om/u-er
7ntuk menjabarkan model-model matematik tersebut di atas menjadi
model komputer maka diperlukan dua macam alat bantu, yaitu block-diagram
untuk mengarahkan algoritme perhitungan dan bahasa pemrograman yang
bersifat umum, seperti )"S+;, ?/G0G",, atau P"S;"(. Sebagai teladan
ilustratif adalah perhitungan dugaan kehilangan tanah di suatu lokasi lahan
tertentu dengan menggunakan model 9ischmeier dan Smith #'4E5$. )lock
diagramnya dapat disajikan dalam &ambar 5.
26

Mulai

-omponen )io-ekonomi1
Persiapan dan input data1 Model-model usahatani
)iofisik, sosek, sosbud, Model-model usahata-ternak
demografis, dan lainnya

Model "lokasi./ptimasi
Sumberdaya air 1
Model-model hidrologi
Model-model hujan /utput sistem "S


Sumberdaya lahan1 Selesai
Model-model kualitas lahan
Model-model produktivitas
Model-model degradasi


Sumberdaya Manusia1
Model-model demografi
Model-model kependudukan
Model-model dinamika sosial


&ambar @. iagram alir deskriptif sistem "S
0ujuan1 Pola tanam aman erosi
dan layak ekonomi

Henis tanaman yang sesuai
secara agroekologi dan
sosial-budaya
27


Pola pergiliran tanaman di
lahan tegalan


).; ratio ?aktor Pengelo-
laan tanaman
#?aktor ;$



2valuasi kelayakan 2valuasi keamanan
ekonomi erosi



Pola pergiliran tanaman
yang aman erosi dan layak 0oleransi erosi
ekonomi


&ambar D. iagram alir deskriptif penentuan pola pergiliran tanaman yang
aman erosi dan layak ekonomi .
28
D$"$ #u-$%: "$%$#: "o)o
*r$fi: "$%$'$%: l$%duse
F$"or .
F$"or K
F$"or LS
E6$lu$si Erosi6i"$s
E6$lu$si erodi!ili"$s
Kesesu$i$% l$#$%
T$%$'$% 4*
sesu$i
Pe'e"$$% d$% e6$/
lu$si s$"u$% lere%*
Pe%du*$$% erosi
I%des !$#$4$ erosi
.KLS:
IBE
E6$lu$si %er$2$ le/
%*$s l$#$% se"$#u%
E6$lu$si )ol$ )er*i/
lir$% "$%$'$%
E5ALUASI AG.(TEKN(L(GI
F$"or P
S$r$% $*ro"e%o/
lo*i 4* sesu$i
&ambar E. iagram alir formulatif untuk menemukan agro teknologi yang
aman erosi dan layak ekonomi #Soemarno, '44'$.
29
.KLS<P .
K
LS
< P

&ambar 5. iagram kotak perhitungan dugaan kehilangan tanah di suatu
bidang lahan #Soemarno, '44'$.
30

Anda mungkin juga menyukai