0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem vena pada tungkai, termasuk vena-vena utama seperti vena safena magna dan parva. Juga dibahas penyebab gangguan aliran darah pada vena seperti varises primer dan sekunder yang disebabkan kelemahan katup. Dijelaskan pula faktor risiko varises seperti kehamilan dan keturunan, serta uji Trendelenberg dan Perthes untuk menilai fungsi katup vena.
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem vena pada tungkai, termasuk vena-vena utama seperti vena safena magna dan parva. Juga dibahas penyebab gangguan aliran darah pada vena seperti varises primer dan sekunder yang disebabkan kelemahan katup. Dijelaskan pula faktor risiko varises seperti kehamilan dan keturunan, serta uji Trendelenberg dan Perthes untuk menilai fungsi katup vena.
Dokumen tersebut membahas anatomi sistem vena pada tungkai, termasuk vena-vena utama seperti vena safena magna dan parva. Juga dibahas penyebab gangguan aliran darah pada vena seperti varises primer dan sekunder yang disebabkan kelemahan katup. Dijelaskan pula faktor risiko varises seperti kehamilan dan keturunan, serta uji Trendelenberg dan Perthes untuk menilai fungsi katup vena.
Profunda Komunikans : penghubung antara v. superfisial dan v. profunda v. superfisial pada tungkai v. safena magna : merupakan vena terpanjang di tubuh, mulai dar mata kaki sampai ke fossa ovalis dan mengalirkan darah dari bagian medial kaki serta kulit sisi medial tungkai. Juga merupakan vena yang palng sering menderita varises. v. safena parfa : terletak di antara tendo Achilles dan malleolus lateralis. Pada pertengaham betis menembus fasi, kemudian bermuara ke v. popliteal beberapa sentimeter dibawah lutut. Vena ini mengalirkan darah dari bagian lateral kaki. Mulai dari malleolus lateralis sampai ke proksimal betis.
darah dari v. superfisial mengalir ke v. profunda melalui berbagai system v. komunikans yang menembus selubung otot & mempunyai katup
Patof gangguan aliran vena bisa disebabkan oleh keutuhan katup di ketiga sistem vena katup di system v. superfisial tidak memadahi tek. Hidrostatik meninggi terjadi pelebaran vena pelebaran vena akan menambah kebocoran katup katup di system v. komunikans tidak memadahi darah diperas dari system v. profunda ke v. superfisial tiap otot tungkai kontraksi makin banyak katup mengalami insufisiensi katup di system v. komunikans dan profunda tidak memadahi aliran darah berbalik dari proksimal ke distal vena melebar, memanjang, berkelok-kelok hal ini menyebabkan udem, stasis, hipoksemia di subkutis & kutis
Perbedaan varises primer dan sekunder varises primer - merupakan jenis terbanyak - etio: diduga karena kelemahan dinding vena sehingga terjadi pelebaran. Pelebaran ini menyebabkan kegagalan katup. - Sering ditemukan pada perempuan dan mempunyai riwayat keluarga menderita varises - Progresivitas kegagalan vena bermula dari atas/lipat paha kemudian berlanjut ke bawah - Kelemahan dinding vena vena melebar katup tidak bisa berfungsi terjadi alir balik (reflux) tekanan meningkat vena semakin lebar. Bila terjadi pada v. komunikans tiap kontraksi otot tungkai akan menyebabkan tekanan vena tepi semakin tinggi Tekanan vena tepi yang tinggi ini disalurkan ke kapiler kulit terjadi gangguan difusi dari jaringan ke kapiler Varises sekunder - Disebabkan oleh peninggian tekanan vena tepi (hipertensi vena) akibat suatu kelainan tertentu (misal: sindrom pasca flebitis, fistula arteri vena, sumbatan vena dalam) - Progresivitas kegagalan vena bermula dari bawah kemudian berlanjut ke atas
Faktor resiko - Kehamilan : karena tekanan dalam perut meninggi atau tekanan langsung pada pembuluh balik dalam panggul akan menyebabkan aliran vena dari ekstremitas terganggu. Tekanan vena akan meninggi, volume darah bertambah, makan pembuluh balik akan melebar. Pada kehamilan berulang, pada suatu waktu tekanan dalam vena melebihi kekuatan elastisitas pembuluh dan terbentuk varises. - Keturunan ; karena dinding pembuluh darah yang tipis atau tidak terbentuknya katup - Berat badan yang berlebih
Uji Trendelenberg (Retrograd Filling Test) Fungsi: menilai fungsi katup Cara: 1. Berbaring 2. Tungkai yang akan diperiksa dinaikkan 30-45 selama beberapa menit. Tujuannya untuk mengosongkan vena 3. Pasang ikatan di paha tepat di bawah percabangan safenofemoral 4. Berdiri dan diperhatikan 5. Apabila fungsi katup baik, vena terisi setelah 25-30 detik 6. Ikatan dibuka dan diperhatikan, dilihat kecepatan pengisian bertambah atau tetap a. Tambah cepat, katup vena tepi yang setinggi ikatan mengalami kegagalan b. Kecepatan tetap, katup vena tepi yang setinggi ikatan normal
Uji Perthes Fungsi: menilai fungsi katup vena dalam dan vena penghubung Cara: 1. Berdiri beberapa saat 2. Pasang ikatan vena dibawah lutut yang fungsinya membendung vena tepi 3. Melakukan gerakan jinjit. Tujuannya untuk kontraksi betis 4. Apabila distal ikatan kosong berarti normal tidak ada sumbatan.