Disusun Oleh :
Nilam Permata (030.10.206)
Prita Rosdiana (030.10.222)
R. Ifan Arief Fahrurozi (030.10.226)
Pembimbing:
dr. Dharma Sutanto, MS
dr. Heni Aryani
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 10 AGUSTUS 2015 17 OKTOBER 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
!
!
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal dengan judul UPAYA
PENINGKATAN
CAKUPAN
PELAYANAN
ANAK
BALITA
DI
menyempurnakan
kinerjanya
sehingga
dapat
menjadi
Puskesmas
!
!
5. Ibu Komus dan rekan Posyandu Anggur 1 kelurahan Pondok Labu yang
telah membantu dalam pengumpulan data dan pelaksaan plan of action.
6. Teman satu bimbingan di Puskesmas Pondok Labu dan teman-teman
kepaniteraan klinik IKM Jakarta di Puskesmas Kecamatan Cilandak yang
tidak bisa disebutkan satu per satu, atas kerjasama dalam penyusunan
proposal ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang berisifat membangun demi
kesempurnaan proposal ini.
Jakarta, 04 September 2015
Penulis
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
ii!
!
!
!
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nilam Permata (030.10.206)
Prita Rosdiana (030.10.222)
R. Ifan Arief Fahrurozi (030.10.226)
Jakarta,
September 2015
Pembimbing Fakultas
Pembimbing Puskesmas
33!
!
!
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
!
!
!
!
METODE PENULISAN
!
!
BAB VII
HASIL PELAKSANAAN
PENUTUP
!
!
DAFTAR TABEL
viii
!
!
!
Tabel.17. Prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada Balita (umur 0 5 tahun)
di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Tahun 2013 ........................ 53
Tabel.18. Jumlah Masyarakat Sasaran Penyuluhan Promosi Kesehatan Di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Tahun 2013 .............. 54
Tabel.19. Jumlah Sasaran Penyuluhan Promosi Kesehatan Per Materi Di Luar
Gedung Puskesmas Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Pondok Labu
Tahun 2013 ....................................................................................... 55
Tabel.20. Frekuensi Penyuluhan Per Materi Di Dalam Gedung Puskesmas Di
Wilayah Kelurahan Pondok Labu Tahun 2013 ................................ 55
Tabel.21. Jumlah Kunjungan Unit Pelayanan Umum Puskesmas Kelurahan
Pondok Labu Tahun 2014 ................................................................. 57
Tabel.22. Penanggulangan Kasus DBD Di Kelurahan Pondok Labu Tahun 2013
........................................................................................................... 58
Tabel.23. Jumlah SD Yang Mengikuti UKGS Di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Pondok Labu Tahun 2014 ................................................................. 58
Tabel.24. Jumlah Murid Yang Mendapatkan Pelayanan Preventif Dan Kuratif
Program UKGS Di Wilayah Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014 . 59
Tabel.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Gigi Puskesmas Kelurahan Pondok
Labu Tahun 2014 .............................................................................. 59
Tabel.26. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Gigi Per Jenis Kunjungan Puskesmas
Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014 ............................................... 59
Tabel.27. Jumlah Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Berobat Ke Puskesmas
Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014 ............................................... 60
Tabel.28. Jumlah Pemakaian 20 Obat Terbanyak Di Puskesmas Menurut Nama
Obat (Generik) Di Wilayah Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014 .. 60
Tabel.29. Cakupan Program Yang Masih Bermasalah ..................................... 69
Tabel.30. Program Program yang Belum Mencapai Target .......................... 71
Tabel.31. Pembagian Interval Kelas ................................................................. 72
Tabel.32. Nilai Masalah Sesuai Kelas .............................................................. 72
Tabel.33. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Berdasarkan
Kriteria B .......................................................................................... 73
9!
!
!
!
!
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.
Gambar.2.
Gambar.3.
Gambar.4.
Gambar.5.
Gambar.6.
Gambar.7.
Gambar.8.
Gambar.9.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB sepakat
untuk mengadopsi suatu deklarasi yang berdasarkan pendekatan yang
inklusif, dan berpijak pada perhatian bagi pemenuhan hak-hak dasar manusia
yang
kemudian
disebut
sebagai
Deklarasi
Milenium.
Deklarasi
ini
dan
kelaparan,
menuntaskan
tingkat
pendidikan
dasar,
Indonesia
Sehat
2010
oleh
Pemerintah
Indonesia
Kader
kesehatan
mempunyai
peran
besar
dalam
upaya
meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu diperlukan
upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk
memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan
ibu dan anak secara efektif dan efisien. Meskipun sudah banyak kemajuan
yang telah dicapai bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan berhasil
diturunkan Angka Kematian Ibu dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2003 menjadi 259 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 dan
data hanya tersedia hingga 2010 karena terdapat kendala dalam pelaporan
AKI tahun 2012. Angka Kematian Bayi dari 34 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2007 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012,
namun
pencapaiannya
masih
jauh
dari
yang
diharapkan,
apabila
suatu
pendekatan
baru
yang
dinamakan
Integrated
program puskesmas
sehingga
dapat meningkatkan
efektivitas
pelayanan dan menurunkan biaya bila tujuan program ini tercapai yaitu
menurunkan angka kesakitan dan kematian balita, berhubungan dengan
penyebab
utama
penyakit
serta
meningkatkan
pertumbuhan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat selain memberi pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk program pokok.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program
pokok di Puskesmas yang mendapat prioritas tinggi, mengingat kelompok
ibu hamil, menyusui, bayi dan anak merupakan kelompok yang sangat
rentan terhadap kesakitan dan kematian.8,9
Pemantauan wilayah setempat ibu dan anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di
suatu wilayah (Puskesmas/Kecamatan) secara terus menerus, agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan
pelayanan KIA nya masih rendah. Program KIA yang dimaksud meliputi 4
pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita.9
Tujuan umum PWS KIA, yaitu meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan KIA di wilayah kerja puskesmas, melalui pemantauan cakupan
pelayanan KIA di setiap desa secara terus menerus. Tujuan khususnya
yaitu sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
8-11
program
KIA
bertujuan
memantapkan
dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
tahun
pertama
kehidupan, pertumbuhan
mental
dan
fungsi-fungsi
organ
tubuh
dan
rangsangan
Deteksi
dan
Intervensi
Dini
Tumbuh
Kembang
9-11
10,11
13
makanan
anak/Balita
dan
rujukan
ke
12
12,13
pertama kehidupan,
Kurangnya
stimulasi
dapat
menyebabkan
dini
14
tumbuh
kembang
anak
adalah
untuk
mencapai
tujuan
program
SDIDTK.
b. Menyusun kelompok kerja.
c. Membagi tugas kelompok kerja.
d. Mendelegasikan wewenang.
e. Koordinasi
2) Penggerakan
a. Memberi pengarahan.
b. Memberi motivasi
c. Melakukan komunikasi.
Menurut buku Pedoman Pelaksanaan SDIDTK di Tingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar, program DDTK jelas berbeda dengan
Program SDIDTK. Program DDTK hanya melakukan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang, sedangkan program SDIDTK selain melakukan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang juga melakukan Stimulasi dan
14
Sasaran pemberian
Sasaran pemberian vitamin A adalah sebagai berikut:
Bayi 6 11 bulan mendapatkan vitamin A kapsul biru dengan
dosis 100.000 SI sebanyak 1 kali.
Anak Balita 12 59 bulan mendapatkan vitamin A kapsul merah
dengan dosis 200.000 SI sebanyak 2 kali.
Waktu Pemberian
Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untuk bayi
dan anak balita Suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh anak
balita umur 6-59 bulan secara serentak: Untuk bayi umur 6-11 bulan pada
bulan Februari atau Agustus Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada
bulan Februari dan Agustus. 15
2.4.3
Cara Pemberian
Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita adalah berikan
kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk
balita Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul) Untuk anak yang sudah bisa menelan
dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum. 15
Distribusi Vitamin A
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan distribusi
vitamin A dilaksanakan yaitu:
1)
Puskesmas
Kapsul Vitamin A harus sudah tersedia di puskesmas
minimal 1 bulan sebelum pelaksanaan bulan vitamin A.
15
Kabupaten/Kota
Pengadaan kapsul vitamin A di kabupaten/kota diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan 100% sasaran. Pengadaan
kapsul vitamin A dilakukan oleh Tim Pengadaan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota (menggunakan Dana APBD)
Kapsul Vitamin A harus sudah tersedia di kabupaten/kota 2
bulan sebelum pelaksanaan bulan Vitamin A Pengelola
program gizi membuat rencana distribusi kapsul Vitamin A
untuk puskesmas dan disampaikan ke pengelola Gudang
Farmasi
Kabupaten/kota
atau
Instalasi
Farmasi
Kabupaten/kota (GFK/IFK). 15
3)
Provinsi
Kapsul vitamin A harus sudah tersedia di propinsi 4 bulan
sebelum pelaksanaan bulan Vitamin A. Pengelola program
gizi membuat rencana distribusi kapsul Vitamin A untuk
kabupaten/kota dan disampaikan ke pengelola gudang
farmasi provinsi atau Instalasi Farmasi provinsi. Pengadaan
kapsul vitamin A di provinsi dilaksanakan untuk kebutuhan
buffer stock.
15
15
15
WAKTU DISTRIBUSI
Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan pembagian kapsul
vitamin A dari puskesmas ke kelompok sasaran dengan tepat jumlah dan
dosisnya. Kegiatan distribusi kapsul dilakukan sebagai berikut :
1) Bulan Februari dan Agustus yang merupakan bulan Kapsul vitamin
A untuk bayi dan anak balita. Pada bulan kapsul ini, semua bayi
dan anak balita serentak mendapat kapsul Vitamin A di posyandu
di sarana pelayanan kesehatan lain, atau di sekolah Taman Kanakkanak dan kelompok bermain. Kegiatan ini diikuti dan digerakkan
oleh semua unsur masyarakat. Untuk meningkatkankan cakupan
kapsul vitamin A dapat berintegrasi dengan kegiatan kampanye
imunisasi dan kegiatan pelayanan kesehatan lainnya.
2) Khususnya daerah yang terpencil dan kepulauan mekanisme
distribusi mengikuti sistem pelayanan kesehatan yang ada, yang
harus
diperhatikan
adalah
mempersiapkan
dan
melakukan
Definisi MTBS
Kematian bayi dan balita merupakan salah satu parameter derajat
kesejahteraan suatu negara. Sebagian besar penyebab kematian bayi dan
balita dapat dicegah dengan teknologi sederhana di tingkat pelayanan
kesehatan dasar, salah satunya adalah dengan menerapkan Manajemen
kasus
balita
sakit
(meningkatkan
Manajemen
Terpadu
Balita
Sakit
berbasis
masyarakat).
Untuk keberhasilan penerapan MTBS, proporsi penekanan pada
16
tersebut
adalah
sejak
penderita
datang
hingga
16
2.5.3
Tujuan MTBS
Adapun tujuan dari MTBS itu sendiri adalah:
menyeluruh,
meliputi
pengembangan
sistem
pelatihan,
pelatihan
survey
di
atas,
menunjukkan
bahwa
kematian
neonatal
16
BAB III
DATA UMUM DAN DATA KHUSUS
PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK LABU
3.1.DATA UMUM PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK LABU
3.1.1
Data Wilayah
Kelurahan Pondok Labu termasuk satu diantara
lima kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Cilandak.
Wilayah kelurahan Pondok Labu terletak di sebelah barat
daya Kota Jakarta di ketinggian 50 M di atas permukaan
laut dengan sudut kemiringan 0,250 serta curah hujan ratarata 2.036 mm/tahun. Luas wilayah Kelurahan Pondok
2
Jati,
Kecamatan
Limo,
Kotamadya Depok.
RW
Jumlah
RT
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
Total
14
11
14
9
7
8
9
6
11
9
Jumlah
KK
PENDUDUK
JML
Lk
Pr
545
895
1188
2083
667
961
1274
2235
1445
2185
2897
5082
394
670
889
1559
382
404
536
940
756
1824
2419
4243
1038
1327
1760
3087
329
510
678
1188
306
1028
1363
2391
529
865
1148
2013
98
6391
10669
14512
24821
Jumlah
43.600
4500
2095
900
200
51295
Jumlah
4.500
3.712
9.000
1.200
1.500
900
912
700
2500
5000
11.000
10.371
51.295
3. Sarana
I.
Puskesmas
Nama Puskesmas
Alamat
Jml. Tenaga
Puskesmas Kelurahan
Pondok Labu
Jl Kelurahan Lama No 2
Rt.003/07
14
Lokasi
Jumlah
RW 1
Puskesmas
RW 7
Rumah Bersalin
RW 1
Balkesmas
RW 1
Apotik
RW 1
Optik
RW 1
Jenis Sarana
Kesehatan
Klinik
Fisiotherapi
Lokasi
Jumlah
RW 1
Posyandu
18
Per RW
18
Sarana Pendidikan
Jumlah
PT / Akademi
SMTA / MA
SMTP / MTs
10
SD / MI
21
SLB
Pondok Pesantren
TK / RA
11
PAUD
Jumlah
59
IV.
Sarana Beribadah
Masjid
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
2
2
1
2
1
1
1
0
Jumlah
14
26
Pura
-
yang tersebar di seluruh RW, berupa Masjid (total 14 buah), mushalla (30 buah),
diikuti dengan Gereja (7 buah), namun tidak ada Pura ataupun vihara.
3.1.2
Pendidikan
Agama
Jenis
Gol
Status
Jabatan
drg. Hj Yosida
drg. Ira
Mustika
S 1 Dokter Gigi
S 1 Dokter Gigi
Islam
Islam
Kelamin
Perempuan
Perempuan
IV A
-
PNS
PNS
dr. Erwin
Nurrachman
dr.Heni Aryani
Asniar
Muthia
Kumala
Andri
Purnamadi
S 1 Dokter Umum
Islam
Laki-Laki
TKK
S 1 Dokter Umum
SPHH
D3 Kebidanan
Islam
Islam
Islam
Perempuan
Perempuan
Perempuan
III C
II C
TKK
PNS
PNS
D3 Keperawatan
Islam
Laki-laki
II C
PNS
Murdilah
Arie
Purwoningtyas
Ahmad Taufik
Solichin
Candra
Kurniawan
Siti Fatimah
AKG
SMF
Islam
Islam
Perempuan
Laki-laki
II A
-
PNS
TKK
Kepala Puskesmas
Penjab. Kesmas,
UPG, CR, UKGS,
dan UKGM
Penjab MR,
Yankes, dan jiwa
Penjab Lansia,UPU
Penjab Kesling
Penjab Imunisasi
dan gizi
Penjab Promkes,
UKS, PM, dam
GOB
Perawat Gigi
Penjab UPO
SMK
SMK
D3 Managemen
informatika
D3 Kebidanan
Islam
Islam
Islam
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
TKK
TKK
TKK
Penjab loket
Loket
Penjab tata usaha
Islam
Perempuan
TKK
Islam
Perempuan
Neni Ariyani
2) Sarana Fisik
Puskesmas Kelurahan Pondok Labu terletak di
Wilayah
Kecamatan
Cilandak,
tepatnya
di Jalan
a. Loket
b. Ruang Kerja Kepala Puskesmas
c. Ruang Kerja KB/KIA/Imunisasi/Gizi
d. Ruang MTBS
e. Gudang Obat f.
Ruang tunggu g.
Toilet pegawai h.
Apotik
i. Ruang pelayanan UPG
j. Ruang pelayanan UPU/RTD
k. Ruang Tindakan
3) Sarana Penunjang
Untuk menunjang berbagai sarana fisik yang ada,
puskesmas kelurahan Pondok Labu memiliki sarana
penunjang yaitu sebagai berikut.
Sumber Air
: Pompa
Listrik
AC
: 5 unit
Kipas
: 1 unit
Telepon
: 2 unit
Faximile
: 1 unit
Microphone TOA
: 2 unit
Komputer Set
: 4 unit
Printer
: 3 unit
Sepeda Motor
: 1 unit
4) Sumber Dana
Untuk anggaran Pelayanan kesehatan berasal dari
Puskesmas Kecamatan dari mulai perlengkapan dan
peralatan kesehatan. Sedangkan untuk operasional
KODE PENYAKIT
NAMA PENYAKIT
JUMLAH KASUS
1302
12
22
1502
0102
1301
2001
1504
1005
1505
4932
2453
3961
3290
495
184
544
381
295
124
1503
0406
797
48
JUMLAH KASUS
17504
Dari data diatas didapatkan diagnosis terbanyak yang didapatkan di Puskes
mas kelurahan Pondok Labu adalah ISPA dengan jumlah kasus sebanyak 4932 ka
sus, disusul dengan penyakit gigi mulut. Sedangkan penyakit tidak menular sepert
i darah tinggi memiliki presentasi 14,01% dari jumlah kasus,
3.2.DATA KHUSUS PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK LABU
3.2.1
Visi
Visi puskesmas Kelurahan Pondok Labu adalah Mewujudkan
puskesmas Kelurahan Pondok Labu menjadi pusat pelayanan
disepakati
dan
sesuai
dengan
standard
mutu
Misi
pelatihan-pelatihan,
pendidikan-pendidikan,
Strategi
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan
dan
kesehatan
masyarakat
yang
sesuai
dengan
azas
yang
baik
yang
terdiri
dari
Perencanaan,
proses
penyusunan
Rencana
Tahunan
dengan
memperhatikan
berbagai
penentuan
penanggungjawab
3) Pemantauan / Pengendalian
Untuk meningkatkan kerjasama dalam tim antar petugas
Puskesmas dalam rangka pemantauan hasil kegiatan dan
mutu pelayanan kesehatan, maka setiap bulan dilakukan
kegiatan Minilokakarya dan rapat staf. Setiap masalah atau
hambatan yang ditemukan pada setiap kegiatan dibahas
bersama-sama serta kemudian disusun rencana kegiatan
bulan
berikutnya.
Sedangkan
untuk
lintas
sektoral
Promosi Kesehatan!
Upaya Pengobatan!
Apotek
3.2.3
b. Membina
pengaturan
operasional
sesuai
penilaian
kinerja
karyawan
puskesmas
j. Memonitor
dan menandatangani
laporan
hasil kegiatan
k. Memelihara
menjaga
dan
bertanggung
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
Membantu
pengetikan
untuk
karyawan
yang membutuhkan
5.
6.
7.
Memelihara,
menjaga
dan
bertanggung
9.
Melaksanakan
monitoring
barang
milik
daerah.
10. Mengawasi semua keuangan di puskesmas.
4) Dokter Umum
Tugas
pokok:
Mengusahakan
pengobatan di wilayah
agar
pelayanan
2.
Memberikan
wilayah
pelayanan
kerja
pengobatan
Puskesmas
baik
di
di
Memberikan
bimbingan,
edukasi
dan
4.
Membantu
sektoral
membina
dalam
kerjasama
lintas
pengembangan
peran
masyarakat.
5.
5) Dokter Gigi
Tugas Pokok
Mengusahakan
agar
pelayanan
2.
3.
Supervisi
dan
bimbingan
teknis
pada
5.
6.
7.
6) Perawat Gigi
Tugas Pokok
gigi di puskesmas.
Fungsi :
1.
2.
Memeriksa,
menambal,
membersihkan
4.
Melaksanakan
UKS
(Usaha
Kesehatan
7) Petugas Puskesmas
Tugas Pokok
2.
3.
4.
5.
Melakukan
pendataan
sasaran
secara
periodik.
8) Petugas Pengobatan
Tugas pokok :
1.
2.
Memeriksa
dan
mengobati
penyakit
atas delegasi
dokter.
3.
dari
4.
5.
6.
7.
9) Petugas P2M
Tugas pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular di wilayah kerja Puskesmas.
Fungsi :
1.
2.
Melaksanakan
tindakan
pemberantasan
penyakit menular.
3.
Melaksanakan
penyuluhan
kesehatan
Melakukanpenyuluhan,
pencatatan
dan
pelaporan.
5.
6.
7.
Ikut
dalam
kegiatan
Puskesling
dan
9.
Fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melaksanakan
kegiatan
Posyandu
dan
8.
9.
pokok:
Melaksanakan
kegiatan
dan
Melaksanakan
pemberian
makanan
tambahan.
2.
3.
4.
Memberikan
penyuluhan
gizi,
melatih
kader gizi.
5.
6.
7.
8.
9.
pokok:
Merubah,
mengendalikan
atau
2.
perlindungan
mata
air,
Pengawasan
higiene,
perusahaan
dan
5.
Aktif
memperkuat
kerjasama
lintas
sektoral.
6.
7.
8.
9.
pokok:
Merubah,
mengendalikan
atau
2.
perlindungan
mata
air,
Pengawasan
higiene,
perusahaan
dan
5.
Aktif
memperkuat
kerjasama
lintas
sektoral.
6.
7.
8.
9.
Menerima
resep,
memeriksa,
Melaksanakan
sebagian
kegiatan
3.
4.
5.
6.
2.
Memberikan
penjelasan
kepada
pasien
4.
5.
kesehatan
yang
menyangkut
pelayanan
dan
1
2
Indikator
Cakupan
kunjungan bumil
K4
Ibu hamil dengan
komplikasi yang
ditangani
(PONED)
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga
kesehatan
Target
(%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
Bulan
Berjalan
Cakupan
Kegia
tan
Pencapaian
(%)
Persen
(%)
95
966
80
185
77,08
81,14
85
193
16
53
110,41
129,89
69
152
73,43
78,96
152
73,43
78,96
93
833
Kunjungan nifas
93
833
69
Kunjungan balita
90
3503
292
647
73,86
82,07
Dari data hasil program KIA bulan Mei-Juni 2015 didapatkan hasil bahwa
hampir seluruh dari program belum mencapai persen target yang diharapkan,
walaupun program komplikasi pada ibu hamil yang ditangani melebihi target
yaitu 129,89%. Puskesmas menangani ibu hamil dengan komplikasi dengan
merujuk pasien ke Puskesmas Kecamatan.
!
RW
AN
BUMIL
KUNJUNGAN BUMIL
DETEKSI
AN
BUMIL
RESTI
Abs.
Abs.
Abs.
K1
K4
. RESTI
01
110
22
110
11,4
108
11,2
22
11,4
02
110
20
110
11,4
107
11,1
20
10,4
03
98
17
98
10,1
95
9,8
17
8,8
04
85
15
85
8,8
80
8,3
15
7,8
05
70
12
70
7,3
65
6,7
12
6,2
06
50
50
5,2
35
3,6
4,2
07
120
30
120
12,4
118
12,2
30
15,5
08
88
16
88
9,1
85
8,8
16
8,3
09
120
28
120
12,4
117
12,1
28
14,5
10
010
115
25
115
11,9
110
11,4
25
12,9
966
193
966
100
920
95,2
193
100
Jumlah
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
DPT
DPT1
DPT3
60
59
63
60
61
60
196
172
45
38
49
41
52
37
Polio
Polio 1
Polio 4
59
58
60
58
61
57
220
172
43
38
45
39
45
37
BCG
Campak
HB0-7
65
61
62
220
43
45
43
61
64
61
176
43
39
43
50
52
60
1
34
0
0
No
Bulan
8
9
10
11
Agustus
September
Oktober
November
12
Desember
DPT
DPT1
DPT3
53
38
52
39
57
48
52
52
72
Polio
Polio 1
Polio 4
47
38
47
39
45
45
49
45
68
72
74
BCG
Campak
HB0-7
43
44
48
45
43
49
0
52
51
52
70
48
59
75
73
SKDN
BULAN
S
% K/S
% D/S
% N/S
% N/D
Januari
1911
1911
1823
845
100
95
44
46
Februari
1911
1911
1823
845
100
95
44
46
Maret
1907
1907
1615
848
100
85
44
53
April
1807
1807
1582
775
100
88
43
49
Mei
1902
1902
1656
847
100
87
45
51
Juni
1902
1902
1659
847
100
87
45
51
Juli
1902
1902
1769
847
100
93
45
48
Agustus
1951
1951
1757
1036
100
90
53
59
September
1850
1850
1553
810
100
84
44
52
10
OKTOBER
1895
1895
1568
758
100
83
40
48
11
NOVEMBER
1949
1949
1949
203
100
100
10
10
12
DESEMBER
1845
1845
1698
1129
100
92
61
66
22732
22732
20452
9790
100
90
43
48
Total
!
!
!
!
!
!
!
RW
Sasaran
AGUSTUS
Distribusi
Sasaran
Distribusi
CAKUPAN
VIT A (%)
6 -11
bulan
12 60
bulan
6
11
bulan
12 60
bulan
6 -11
bulan
12 -60
bulan
6 -11
bulan
12 -60
bulan
6 -11
bulan
12 -60
bulan
01
93
275
93
275
93
275
93
275
10,6
10,5
02
90
270
90
270
90
270
90
270
10,3
10,3
03
89
268
89
268
89
268
89
268
10,1
10,2
04
88
260
88
260
88
260
88
260
10,0
9,9
05
78
215
78
215
78
215
78
215
8,9
8,2
06
68
188
68
188
68
188
68
188
7,8
7,2
07
98
315
98
315
98
315
98
315
11,2
11,9
08
85
250
85
250
85
250
85
250
9,7
9,5
09
95
300
95
300
95
300
95
300
10,8
11,4
10
010
93
285
93
285
93
285
93
285
10,6
10,9
jumlah
877
2626
877
2626
877
2626
877
2626
100
100
Hasil cakupan distribusi Vitamin A pada Februari dan Agustus 2010 adalah 100%
dan berdasarkan hasil ini diharapkan kasus Kurang Vitamin A di Kelurahan
Pondok Labu tidak ada.
2. Keluarga Berencana
Keluarga
Berencana
(KB)
merupakan
perencanaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RW
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
Jumlah
SASA
RAN
IUD
185
150
102
89
57
45
335
65
135
245
1408
18
12
10
9
30
15
80
10
23
17
224
JENIS KONTRASEPSI
MOP/
Implant
Suntik
W
1
20
131
1
15
102
7
64
6
64
5
20
2
27
1
25
200
10
35
1
15
75
18
203
4
123
921
Pil
10
15
18
7
2
1
21
8
19
6
107
Kondo
m
5
5
3
3
0
0
8
2
2
1
29
JML
PB
185
150
102
89
57
45
335
65
135
245
1408
13,1
10,7
7,2
6,3
4,1
3,2
23,8
4,6
9,6
17,4
100
dari
program
perbaikan
gizi
adalah
untuk
Tabel 16. Status Gizi Anak Balita (umur 0 5 tahun) di Puskesmas Wilayah
Kelurahan Pondok Labu tahun 2013
STATUS GIZI
No
RW
GIZI BAIK
GIZI KURANG
BGM
GIZI LEBIH
01
202
02
303
03
371
04
82
05
45
06
07
140
08
90
09
343
10
010
211
Jumlah
1787
21
30
Dari data diatas dapat disimpulan bahwa jumlah bayi dengan gizi buruk
yang paling banyak adalah pada RW 1 yaitu 3 orang, namun,mayoritas balita
memeliki gizi yang baik.
Tabel 17. Prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada Balita (umur 0 5
tahun) di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu tahun 2013
BALITA DENGAN
No
RW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
01
02
03
04
05
06
07
08
09
010
Jumlah
BGM
Gizi Buruk
3
2
1
6
3
2
1
6
tempat-tempat
oleh
petugas
umum
dari
yang
puskesmas
petugas puskesmas
kecamatan
ii. Pemerikasaan dan pembinaan dilakukan pada
Tempat-tempat umum, TPM, Home Industry
5. Promosi Kesehatan
Jumlah sasaran penyuluhan Promosi Kesehatan di luar
gedung Puskesmas di wilayah Kelurahan Pondok Labu adalah
sebagai berikut.
Tabel 18. Jumlah Masyarakat Sasaran Penyuluhan Promosi
Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Tahun
2013
No
RW
1
2
3
4
5
6
01
02
03
04
05
06
SASARAN PENYULUHAN
Tokoh
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Umum
Sekolah
3
8
4
6
6
12
351
425
285
322
216
136
20
4
16
4
8
JUMLAH
374
437
305
332
222
156
No
RW
7
8
9
10
07
08
09
010
Jumlah
SASARAN PENYULUHAN
Tokoh
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Umum
Sekolah
20
222
12
30
244
14
385
8
20
512
4
123
3098
76
JUMLAH
254
274
407
536
3297
RW
MATERI
01
02
03
04
05
06
07
08
09
010
KIA
12
36
18
12
12
24
12
13
KB
12
36
24
12
10
12
12
36
36
Gizi
36
12
12
24
Imunisasi
24
12
48
12
24
12
14
12
Diare
DBD
AIDS
10
Rokok/Narkoba
14
TBC
21
Lain-lain
Materi
KIA
KB
Gizi
Imunisasi
Diare
DBD
AIDS
Hepatitis
ISPA
Rokok/Narkoba
Kanker
No
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Materi
Degeneratif
Kesling
TBC
Kusta
Gigi & Mulut
Kes. Mata
Kes. Jiwa
Kes. Kerja
Kecacingan
Lain-lain
JUMLAH
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan
penyakit dan gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan cara dan yang khusus untuk keperluan tersebut.
Pada program pengobatan, keberhasilan program dapat
dilihat dengan menilai jumlah kasus yang ada. Kunjungan ini
dapat dibagi menjadi 3 kriteria yang merupakan indikator
kinerja kerja pada program pengobatan, yaitu:
Kasus baru: pernyataan diagnosa pertama kali oleh
dokter/paramedis bahwa seseorang menderita penyakit
tertentu.
Kasus lama: kunjungan kedua suatu kasus baru penyakit
yang
sama
dalam
satu
periode
penyakit
yang
bersangkutan.
Kunjungan kasus lama: kunjungan ketiga dan seterusnya
suatu kasus (lama) penyakit yang masih dalam periode
penyakit yang bersangkutan. Untuk penyakit menahun
adalah kunjungan kedua dan seterusnya pada tahun
berikutnya. Frekuensi kunjungan adalah rata-rata jumlah
kunjungan setiap kasus ke puskesmas dan jaringannya
sampai sembuh.
UPU
BPJS
UMUM
TOTAL
JANUARI
287
389
212
293
499
682
FEBRUARI
335
461
237
371
572
832
MARET
319
474
227
394
546
868
APRIL
305
426
264
423
569
849
MEI
267
348
275
367
542
715
JUNI
303
394
297
404
600
798
JULI
204
267
190
306
394
573
AGUSTUS
215
299
273
366
488
665
SEPTEMER
256
336
307
481
563
817
OKTOBER
178
353
515
799
693
1152
NOVEMBER
236
315
433
662
669
977
DESEMBER
218
320
445
719
663
1039
JUMLAH
3123
4382
3675
5585
6798
9967
BULAN
1
2
3
4.
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
9
9
9
6
2
8
17
5
3
7
4
SD
10
TARGET
Thp II Thp III
9
TAHAP II
9
TAHAP III
%
100 % 100 %
No
1
KURATIF
Tambal Gigi
Cabut Gigi
Susu Tetap
Susu
Tetap
-
20
276
PREVENTIF
Sikat gigi
Scaling
massal
59 Kelas
65
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Bumil
B L
30 35
18 28
21 37
19 63
25 44
20 48
17 35
10 50
7 56
8 69
3 76
5 52
Apras
B
L
8
10
2
4
4
6
5
7
0
6
3
6
4
4
1
2
2
7
1
6
4
4
2
7
Usia Sek.
B
L
87 123
24
57
30
51
21
73
26
45
14
35
22
37
22
58
22
73
16
69
19
72
21
46
Lain-lain
B
L
49 52
46 133
23 179
83 100
87 128
74 175
46 87
39 160
40 177
57 174
34 111
57 86
Jumlah
B
L
146 187
91
222
81
273
128 243
138 219
112
264
92
163
72
270
71
314
82
318
60
263
85
191
Tabel 26. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Gigi Per Jenis Kunjungan
No
1
2
3
4
5
JUMLAH
333
312
375
371
357
Jenis kunjungan
No
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Umum
Askes
Gakin
KJS
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
180
137
169
172
185
134
115
68
52
60
63
77
79
57
3
1
-
125
65
113
150
138
110
110
Anak
JUMLAH
SD
-
376
255
342
385
400
323
282
Tabel 27. Jumlah Penyakit Gigi Dan Mulut Yang Berobat Ke Puskesmas
Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014
No
Jenis Penyakit
1
2
3
4
5
Karies Gigi
Peny.Pulpa & jaringan periapikal
Gingivitis & jaringan periodontal
Gangguan gigi dan jaringan lain
Penyakit rongga mulut lain
J U M LAH
3.3.3
Kode
Penyakit
1501
1502
1503
1504
1505
Jumlah Kasus
BPG
1294
3437
835
383
138
6087
UKGS
54
49
65
276
444
Apotik
NAMA OBAT
Paracetamol Tablet
CTM
Amoksisilin 500mg
Vit B Complek
GG
Vit C 50 mg
Piridoksin
B1
Antasida Tablet
Amoksisilin 250 mg
Dexa Tab
Antalgin
JUMLAH
ABSOLUT
%
13809
4,77 %
31265
10,79 %
18417
6,36 %
27369
9,45 %
12937
4,47 %
15411
5,32 %
9865
3,41 %
11936
4,12 %
15723
5,43 %
15426
5,32 %
4186
1,40 &
17430
6,02 %
60
JUMLAH
ABSOLUT
%
13
B 12
7281
2,51 %
14
Asam Mefenamat
3803
1,31 %
15
Captropil 12,5 mg
23855
8,3 %
16
Ranitidine
4838
1,67 %
17
Ibuprofen
4377
1,51 %
18
SF
11179
3,26 %
19
Captropil 25 mg
19323
6,67 %
20
Ambroxol Tab
20281
7,00 &
jumlah
289711
100 %
Pemakaian obat terbanyak di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Tahun 2014
NO
NAMA OBAT
61
BAB IV
METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS
4.1.RANCANGAN DIAGNOSTIK KOMUNITAS
Jenis Penelitan ini adalah penelitian deksriptif analitik, dimana
penelitian dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan secara objektif.
Tujuan dari rancangan penelitian dengan survey adalah untuk
membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu
program dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program.
4.2.METODE DIAGNOSTIK
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survey yang
dilakukan pada Bulan Agustus - Oktober 2015 di Puskesmas Kelurahan
Pondok Labu dan Posyandu Anggur 1 Kelurahan Pondok Labu.
4.2.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer
dan data sekunder. Data Primer berasal dari tanya-jawab mengenai
program yang terkait bersama dengan kepala program, kepala
Puskesmas, dan kuesioner kepada warga yang mempunyai balita yang
mengunjungi Puskesmas Pondok Labu dan Posyandu Anggur 1. Data
Sekunder berasal dari laporan PWS dari tiap kepala program yang
bertanggung jawab di Puskemas Kelurahan Pondok Labu.
4.2.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan merupakan laporan PWS (Pemantauan
Wilayah Setempat) di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu selama tiga
bulan terakhir (Mei 2015-Juli 2015) dan hasil wawancara dari pihakpihak yang terkait.
= Z .p.q / d
Keterangan
n
: besar sampel
:1-p
= Z2.p.q / d2
= 0,567 / 0,01
= 56,7 ~ 57
yang meliputi
fungsi manajemen
(P1,P2,P3) dan
BAB V
ANALISIS MASALAH
5.1.ALUR PEMECAHAN MASALAH
Identi'ikas
i+ Masalah+
Penentuan
+
Prioritas+
Masalah+
Monitoring+da
n+
Evaluasi+
Penentua
n+
Rencana+
Penerapan
+
Penentuan
+
Penyebab
+ Masalah+
Penentapan+
Pemecahan+
Masalah+Terpil
ih+
Menentuka
n+
Alternatif+
Pemecaha
n+ Masalah+
Memilih+
Penyebab+yan
g+
Paling+Mungki
n+
mengetahui
permasalahan,
dapat
dilakukan
berbagai
cara.
pemecahannya dengan
PROSES
P1
P2
P3
OUTPUT
OUTCOME
LINGKUNGAN
Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial
Ekonomi, Kebijakan
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem
5.3.IDENTIFIKASI CAKUPAN PROGRAM
Dari hasil
Kelurahan Pondok Labu mulai bulan Mei hingga Juli 2015 didapatkan
masalah karena pencapaiannya kurang dari 100 % yaitu sebagai berikut.
Target
Sasaran
Sasaran
Cakupan
Pencapaian
69
(%)
Cakupan
kunjungan ibu
hamil K4
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
bidan atau tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
Cakupan ibu nifas
Cakupan
kunjungan bayi
Cakupan peserta
KB Aktif
Kelurahan
Universal Child
Imunization (UCI)
Cakupan
pelayanan anak
balita
Penemuan
penderita baru TB
BTA +
RW Siaga Aktif
1 Tahun
Bulan
Berjalan
Kegiatan
Persen
(%)
(%)
95
966
80
185
77,08
81,14
93
833
69
152
73,43
78,96
93
833
69
152
73,43
78,96
90
877
73
518
236,53
262,81
80
5170
431
2209
170,84
213,55
100
877
73
206
94,06
94,06
90
3503
292
647
73,86
82,07
90
42
58,34
64,82
45
10
10
40
88,89
70
Kriteria B
Kriteria C
Kriteria D
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program
81,14%
Besarnya masalah
(100% - %
pencapaian)
18,86
78,96%
21,04
78,96%
262,81%
213,55%
21,04
162,81
123,55
94,06%
5,94
82,07%
17,93
64,82%
35,18
RW Siaga Aktif
88,89%
11,11
Pencapaian
(< 100%)
Interval
terbesar
= 162,81
terkecil
= 5,94
Skala Interval
5,94 45,16
45,17 84,38
84,39 123,60
123,61 162,82
Nilai
1
2
3
4
5,94-45,16
45,17-84,38
84,39-123,60
123,61-162,82
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
(1)
X
X
X
(2)
(3)
(4)
X
X
X
X
X
X
1
1
1
4
3
1
1
1
1
=5
b. Mendesak
=4
c. Cukup mendesak
=3
d. Kurang mendesak
=2
e. Tidak mendesak
=1
=5
b. Gawat
=4
c. Cukup gawat
=3
d. Kurang gawat
=2
e. Tidak gawat
=1
=5
b. Sangat meluas
=4
c. Meluas
=3
d. Kurang meluas
=2
e. Tidak meluas
=1
Tingkat
Urgensi
4,33
3,67
3
2
2
4,33
3,67
4,67
1,33
Tingkat
Kegawatan
2
3,33
2,67
2,67
2,33
3
3,33
3,67
1,67
Tingkat
Penyebaran
1
1,33
1,33
1
1
2,67
3,67
4,67
1,67
Tingkat
Potensi
1
1
1
2
2
2,67
3
1
2
Nilai
8,33
9,33
8
7,67
7,33
12,67
13,67
14,01
5,67
:1
b. Sulit
:2
c. Cukup mudah
:3
d. Mudah
:4
e. Sangat mudah
:5
Program
Penanggulangan
2
3.
4.
5.
7.
8.
9.
RW Siaga Aktif
2.
6.
2
2
4
4
(kesesuaian
dunia/program daerah)
dengan
program
nasional/kesepakatan
(dasar/landasan
secara
hukum/etika
kedokteran/
kesehatan/ada/ benar.
Tabel 35. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pondok Labu Berdasarkan
Kriteria D
Masalah Propriate Economic Acceptability Resources Legality
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Hasil
kali
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program
Cakupan
kunjungan ibu
hamil K4
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
bidan atau tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
Cakupan ibu nifas
Cakupan
kunjungan bayi
Cakupan peserta
KB Aktif
Kelurahan
Universal Child
Imunization (UCI)
Cakupan
pelayanan anak
balita
Penemuan
penderita baru TB
BTA +
RW Siaga Aktif
NPD
NPT
Peringkat
Masalah
8,33
18,66
18,66
VII
9,33
20,66
20,66
18
18
VIII
7,67
35,01
35,01
III
7,33
30,99
30,99
IV
12,67
54,68
54,68
II
13,67
58,68
58,68
14,01
30,02
IX
5,67
20,01
20,01
VI
BAB VI
METODE PENULISAN
6.1
Pengumpulan Data
Desain penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan
6.2
Batasan Judul
UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA
Batasan Judul
Pengertian
1.
Upaya
2.
Peningkatan
3.
Cakupan
4.
Pelayanan
5.
Anak Balita
6.
7.
Kecamatan Cilandak
Evaluasi
Proses
8.
penilaian
yang
sistematis
mencakup
Manajemen
Suatu
proses
kepemimpinan,
perencanaan,
dan
pengorganisasian,
pengendalian
upaya
serta
Program
11.
KIA
12
MTBS
13.
Puskesmas
Pondok Labu
Kelurahan
6.3
Definisi Operasional
Tabel 38. Definisi Operasional
No.
Variabel
Definisi Operasional
1.
Sasaran
2.
Cakupan
3.
Perilaku
4.
Pengetahuan
Pondok
Tingkat kepatuhan
terhadap pencatatan
balita
6.
Pencapaian
Presentase
hasil
perbandingan
antara
cakupan
Imunisasi
6.4
Kepatuhan
Ruang Lingkup
Batasan Masalah
Pembahasan batasan masalah dalam penulisan ini bertujuan untuk
membatasi pembahasan pada pokok permasalahan penulisan saja. Adapun
batasan masalah yang dibuat adalah hanya melingkupi bulan Mei hingga Juli
2015
6.6
Ibu yang memiliki balita yang menetap di Kelurahan Pondok Labu dan
menolak diwawancarai.
BAB VII
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
7.1.Indikator Kegiatan Yang Bermasalah
Berdasarkan prioritas masalah, ditemukan masalah cakupan pelayanan
anak balita menjadi prioritas utama mengingat kurangnya jumlah kunjungan
balita pada puskesmas Kelurahan Pondok Labu maka masalah tersebut kami
jadikan bahasan pada makalah ini. Pada hasil cakupan program (SPM)
Puskesmas Kelurahan Pondok Labu, cakupan pelayanan anak balita pada
bulan Mei hingga Juli adalah 82,07%. Sedangkan target Dinas Kesehatan
DKI Jakarta adalah sebesar 90%. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil
cakupan pelayanan anak balita pada bulan Mei hingga Juli 2015, belum
mencapai target SPM Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2015.
7.2.Kerangka Pikir Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan atau tujuan yang ingin
dicapai dengan kenyataan sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa tidak
puas.
Dengan demikian untuk memutuskan adanya masalah perlu tiga syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Adanya kesenjangan.
2. Adanya rasa tidak puas.
3. Adanya rasa tanggung jawab untuk menanggulangi masalah
tersebut.
81
Identi'ikasi
+ Masalah+
Monitoring+da
n+
Evaluasi+
Penentuan+
Prioritas+Masala
h+
Penentua
n+
Rencana+
Penerapan
+
Penentuan
+
Penyebab
+ Masalah+
Penentapan+
Pemecahan+
Masalah+Terpili
h+
Menentuka
n+
Alternatif+
Pemecahan
+ Masalah+
Memilih+
Penyebab+yan
g+
Paling+Mungki
n+
KELEBIHAN
1) Tersedia tenaga kesehatan
(dokter dan bidan) dalam
melayani anak balita
2) Tersedia
penanggung
jawab di setiap bagian
3) Terdapat kader di setiap
wilayah RW
KEKURANGAN
1) Tidak ada perawat
di KIA dan MTBS
yang
membantu
pelayanan
anak
balita.
2) Kurangnya tenaga
kerja
dalam
mengkoordinasi
data balita baik
didalam maupun
diluar gedung.
3) Kurangnya
pelatihan
tenaga
kerja
dalam
mengkoordinasi
data.
4) Kurangnya tenaga
terlatih
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
anak balita yaitu :
! Bidan yang
menangani KIA
baru dan baru
diberi pelatihan.
MONEY
(Pembiayaan)
1) Tersedianya
dana
operasional kesehatan
!
Dokter
yang memegang
MTBS
juga
memegang
program lainnya
(double job)
-
83
INPUT
METHOD
(Metode)
MATERIAL
(Perlengkapan)
MACHINE
(Peralatan)
KELEBIHAN
1) Terdapat buku pedoman
program pelayanan anak
balita
2) Terdapat pencatatan balita
yang
berkunjung
ke
puskesmas
KEKURANGAN
1) Sosialisasi
mengenai
kesehatan
anak
balita
tidak
dilaksanakan
secara periodik.
2) Kurangnya
penyuluhan
Puskesmas
yang
berkesinambungan
kepada masyarakat
mengenai
kesehatan
anak
balita
didalam
gedung.
1) Poliklinik KIA dan
KB
digabung
menjadi
satu
ruangan sehingga
menganggu proses
pelayanan.
1) Sarana
dan
prasarana
(alat
ukur tinggi badan,
berat badan dan
pita ukur) tidak
tersedia di MTBS.
2) Belum optimalnya
sarana untuk media
promosi
dalam
penyuluhan
PROSES
P1
P2
P3
Lingkungan
KELEBIHAN
1) Tersedianya jadwal
pelayanan
Puskesmas
2) Tersedianya jadwal
pelayanan Posyandu
1) Terlaksananya
intervensi
dalam
praktik MTBS dalam
hal
kuratif
(pengobatan)
2) Terlaksananya
intervensi
dalam
praktik KIA dalam
hal
preventif
(pengobatan)
3) Terlaksananya
intervensi
dalam
praktik
pemberian
vitamin A
1) Terdapat
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
tentang
cakupan kunjungan
balita
2) Terdapat
penilaian
terhadap
semua
program
setiap
bulannya
3) Terdapat
pemantauan
dan
evaluasi
terhadap
kunjungan balita.
1) Puskesmas
yang
terjangkau
oleh
masyarakat
2) Adanya
JKN
(Jaminan Kesehatan
Nasional)
3) Adanya masyarakat
yang
sukarela
menjadi
kader
Posyandu
di
lingkungannya.
KEKURANGAN
1) Kurangnya
frekuensi
jadwal
pelaksanaan
sosialisasi
atau
penyuluhan mengenai anak balita.
1) Kesadaran masyarakat mengenai
pencegahan penyakit (preventif)
pada anak balita masih kurang
diterapkan di masyarakat.
2) Kurangnya kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya kunjungan
anak balita baik sehat maupun
sakit.
3) Frekuensi penyuluhan mengenai
kesehatan anak balita didalam
gedung masih kurang
PROSES
!
!
Kurangnya frekuensi
jadwal
! pelaksanaan
sosialisasi atau
penyuluhan mengenai
anak balita
P1
P2
!
!
P3
Rendahnya!
Cakupan!
Pelayanan!
Anak! Balita!
82,07%!
dari!target!
90%!
!
!
METHOD
!
!
!
!
!
!
MONEY
Sosialisasi mengenai kesehatan
anak balita tidak dilaksanakan
secara periodik.
Kurangnya penyuluhan Puskesmas
yang berkesinambungan kepada
masyarakat mengenai kesehatan
anak balita didalam gedung berupa
penyuluhan kepada masyarakat
mengenai kesehatan anak balita
didalam gedung.
MAN
! MACHINE
! prasarana (alat ukur
Saran dan
tinggi badan, berat badan dan
pita ukur)
tidak tersedia di
!
MTBS.
Belum !optimalnya sarana untuk
media promosi dalam
penyuluhan
!
INPUT
!
LINGKUNGAN
MATERIAL
Poliklinik KIA dan KB
digabung menjadi satu
ruangan sehingga
menganggu proses
pelayanan.
Gambar 8.
Diagram Fishbone
86
penyuluhan
Puskesmas
yang
berkesinambungan
frekuensi
jadwal
pelaksanaan
sosialisasi
atau
87
BAB VIII
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
8.1. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah diperoleh daftar masalah, maka langkah selanjutnya ialah
menyusun alternatif pemecahan penyebab masalah. Alternatif pemecahan masalah
tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 40. Alternatif Pemecahan Masalah
No
Penyebab Masalah
1.
2.
3.
4.
89
89
No
Penyebab Masalah
5. Kurangnya kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya kunjungan
anak balita baik anak dalam
keadaan sehat maupun sakit.
1)
2)
6.
1)
2)
90
alternatif
pemecahan
masalah
dapat
dilakukan
dengan
media
brosur
materi
penyuluhan
dan
mengevaluasi
penerapannya.
4) Meningkatkan peranan dan kinerja kader posyandu yaitu
dengan evaluasi kerja kader, pelatihan kader dan keaktifan
kader dalam menghimbau masyarakat.
b. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Tabel 41. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Penyelesaian
Masalah
1
2
3
4
Nilai Kriteria
M
5
3,67
5
2,67
I
4,33
4,33
5
4,33
V
2,67
3,67
4,67
3,67
Hasil Akhir
C
1,33
1,67
2,33
3,33
(M x I x V) / C
43,46
19,44
50,11
12,74
Urutan
II
III
I
IV
surat
permintaan
dan
meninjau
kembali
permintaan
penambahan sumber daya baik tenaga kerja dan sarana prasarana kepada
pihak kecamatan.
3) Membuat prioritas dalam bekerja yaitu dengan MTBS menjadi prioritas
utama dalam menjalankan tugas.
4) Meningkatkan peranan dan kinerja kader posyandu yaitu dengan
evaluasi kerja kader, pelatihan kader dan keaktifan kader dalam
menghimbau masyarakat.
!
Kegiatan
Membuat
media promosi
yang menarik
seperti brosur
kemudian
disebarkan ke
masyarakat
yang memiliki
balita
serta
memberikan
materi
Tujuan
1.
penyuluhan
dan
mengevaluasi
penerapannya
Meningkatkan
tingkat
kesadaran,
pengetahuan, dan
kepatuhan orang
tua
yang
memiliki
anak
balita
tentang
pentingnya
kunjungan balita
baik
dalam
keadaan
2.
sehat
maupun sakit.
Mendorong
orang tua yang
memiliki
anak
balita
agar
mengetahui,
mengerti
dan
melakukan
kunjungan balita
untuk
mengevaluasi
pertumbuhan dan
perkembangan
anak .
Sasaran
Tempat
Penanggu
ng Jawab
Pelaksa
na
Orang
tua yang
memiliki
balita,
Kader
Posyandu,
Puskesmas
Kelurahan
Pondok
Labu
Kepala
puskesmas,
kepala
Program
KIA,
MTBS
Dokter
muda,
kader
Waktu
Satu kali
per bulan
setiap
pelaksanaa
n posyandu
Dana
Metode
Kriteria
Keberhasilan
Dana
Melakukan
swadaya
penyuluhan
secara
oral
kepada orang
tua
yang
memiliki
balita
yang
datang
ke
posyandu.
Memberikan
penyuluhan
secara
visual
kepada orang
tua
yang
memiliki
balita
yang
datang
ke
posyandu dan
puskesmas
Media&
visual& yaitu&
brosur& telah& tercetak&
dan& tersebar&
ke&
masyarakat.&
Penyuluhan&
terlaksana&
baik& secara&
aktif& maupun&
pasif&
kepada&peser
ta&
Orang&
tua&
balita&
mengerti&
dan&
menerapkan&
hal& yang&
telah&
dijelaskan&
dalam&
penyuluhan.&
94
No.
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Tempat
Penanggu
ng Jawab
Pelaksa
na
Membuat surat
permintaan
dan meninjau
kembali
permintaan
penambahan
sumber daya
baik
tenaga
kerja
dan
sarana
prasarana
kepada pihak
kecamatan.
Puskesm
as
Kecamat
an
Cilandak
Puskesmas
Kecamatan
Cilandak
Kepala
Puskesmas
Kepala
puskesm
as,
dokter
dan
kepala
program
MTBS
Setiap
bulan
Daya
swadaya
Membuat
surat tertulis
mengenai
peninjauan
kembali
permintaan
tenaga kerja
dan alat ukur
Terdapat
penambahan
tenaga
kesehatan yang
membantu
pelayanan
MTBS
Terdapat alat
ukur yang
memfasilitasi
proses
pelayanan
MTBS
Membuat
prioritas dalam
bekerja yaitu
dengan MTBS
menjadi
prioritas utama
dalam
menjalankan
tugas.
Meningkatkan efisiensi
pelayanan MTBS
sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan MTBS.
Dokter
penanggu
ng jawab
MTBS
Puskesmas
Kelurahan
Pondok
Labu
Kepala
Puskesmas
Dokter
penangg
ung
jawab
MTBS
Selama
pelayanan
MTBS
berlangung
Dana
swadaya
Pembuatan
jadwal
pelaksanaan
pelayanan
MTBS
Proses pelayanan
MTBS berjalan
dengan lancar,
efektif dan efisien
Waktu
Dana
Metode
Kriteria
Keberhasilan
No.
Kegiatan
Meningkatkan
peranan
dan
kinerja kader
posyandu yaitu
dengan
evaluasi kerja kader,
pelatihan kader
dan keaktifan
kader
dalam
menghimbau
masyarakat.
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan
peranan Kader
kader dalam masyarakat
sehingga
akan
meningkatkan
tingkat
kesadaran, pengetahuan,
dan kepatuhan orang tua
yang memiliki anak balita
tentang
pentingnya
kunjungan balita baik
dalam
keadaan
sehat
maupun sakit
Tempat
Penanggu
ng Jawab
Pelaksa
na
Waktu
Posyandu
Kepala
puskesmas,
kepala
program
KIA
Kepala
program
KIA
Setiap
pelaksaan
posyandu
Dana
Dana
swadaya
Metode
Kriteria
Keberhasilan
Melakukan
peninjauan
Kader&aktif&dala
membina&
terhadap
masyarakat&
kinerja kader
Memberikan
khususnya&ora
pengarahan
ng&
kepada
tua&yang&memi
kader
liki& balita&
mengenai
pelayanan
Orang&tua&b
anak balita
Memberikan
alita&
motivasi
mengerti&dan&
kepada
menerapkan&
kader agar
hal&
tetap
aktif
yang&telah&
dalam
diarahakan&ol
menjalankan
tugas&
eh& kader&
KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan penyuluhan di
Posyandu Anggur 1 mencakup
pelayanan balita.
6.
7.
Agustus
2
3
September
2
3
Oktober
2
3
97
No
KEGIATAN
9.
10.
11.
Agustus
1
September
4
Oktober
4
98
BAB IX
HASIL PELAKSANAAN
9.1.Penelitian Pengaruh Tingkat Pengetahuan Terhadap Kunjungan
Anak Balita di Posyandu Anggur 1 Kelurahan Pondok Labu
9.1.1.
Karakteristik Responden
Dari keseluruhan proses pengumpulan data yang telah
tabel
distribusi
frekuensi
responden
yang
Usia
Persentase
Kategori
Frekuensi
N = 47
21 - 25 Tahun
26 - 29 Tahun
30 - 33 Tahun
34 - 37 Tahun
38 - 41 Tahun
42 - 45 Tahun
7
12
11
14
2
0
14,9
25,5
23,4
29,8
4,3
0
> 46 Tahun
2,1
(%)
99
Tingkat
Pendidikan
Tidak Sekolah
TK
SD
SMP
SMA
SMK
D3
S1
Frekuensi
N = 47
0
0
2
12
19
7
3
4
Persentase
(% )
0
0
4,3
25,5
40,4
4,9
6,4
8,5
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja
33
14
70,2
29,8
Status
Ekonomi
Rendah
Sedang
Tinggi
3
38
6
6,4
80,9
12,8
Kunjungan
Hamil K4
Tidak
Ya
0
47
0
100
Persalinan
Nakes
Tidak
Ya
0
47
0
100
Kunjungan
Nifas
Tidak
Ya
0
47
0
100
Variabel
Kategori
Berdasarkan
yang
Variabel
Usia
Jenis
Kelamin
DATA ANAK
Kategori
Frekuensi
N = 47
Persentase
(%)
12 - 18 Bulan
19 - 24 Bulan
25 - 30 Bulan
31 - 36 Bulan
37 - 42 Bulan
43 - 48 Bulan
49 - 54 Bulan
> 55 Bulan
11
4
8
5
6
9
3
1
23,4
8,5
17
10,6
12,8
19,1
6,4
2,1
Laki - Laki
18
38,3
Perempuan
29
61,7
Alamat
RT 6
RT 7
RT 8
RT 9
RT 10
RT 11
RT 12
Frekuensi
N = 47
6
5
4
11
3
14
4
Persentase
(% )
12,8
10,6
8,5
23,4
6,4
29,8
8,5
Kunjungan
Anak
> 8x Kunjungan
< 8x Kunjungan
12
35
25,5
74,5
Vitamin A
Tidak
Ya
6
41
12,8
87,2
Gizi Lebih
2,1
Gizi Normal
37
78,7
Gizi Kurang
Gizi Buruk
8
1
17
2,1
Variabel
Status Gizi
Kategori
Berdasarkan
tabel
karakteristik
distribusi
frekwensi
Analisis Bivariat
Tabel 46. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Terhadap
Kunjungan Anak Balita di Posyandu Anggur I
Kelurahan Pondok Labu
Metode Analisis
Paired Samples
T - Test
Pada
Variabel
Pre Test
Post Test
penelitian
Mean
5,66
6,94
ini
dilakukan
t - value
p - value
-9,225
0,000
penyuluhan,
sehingga
mendapatkan
penyuluhan,
sedangkan
perlakuan
II
adalah
dengan
isi
penyuluhan
adalah
mengenai
untuk
mengikuti
penelitian
sebanyak
47
9.2.2.
BAB X
PENUTUP
10.1.Kesimpulan
Analisis
permasalahan
pada
upaya
peningkatan
pelayanan
memiliki
balita
serta
memberikan
materi
penyuluhan
dan
masyarakat
dilakukan
mengetahui
pemeriksaan
dan
memahami
pertumbuhan
dan
10.3.Keterbatasan Penelitian
1. Data Penelitian
Peneliti merasa kurang nya kelengkapan dalam pendataan yang
diperlukan sehingga memungkinkan hasil penelitian yang bias. Seperti,
pendataan imunisasi yang kurang lengkap.
Pengumpulan data melalui kuesioner cenderung tidak akurat
karena tidak semua responden mengerti pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner, dan keseriusan responden dalam menjawab pertanyaan
dikarenakan responden mengejar waktu untuk melakukan kegiatan
lainnya.
2. Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai waktu selama
tujuh minggu sudah termasuk dalam menjalankan Plan of Action, sehingga
waktu dirasakan kurang. Dalam kurun waktu tujuh minggu ini, peneliti
tidak dapat mengumpulkan sampel dari seluruh Posyandu yang berada
dalam kelurahan Pondok Labu, sehingga kemungkinan hasil yang bias
lebih besar dan akurasi yang kurang.
Harapan dari penelitian ini adalah jumlah cakupan pelayanan anak
balita meningkat, namun, karena keterbatasan waktu, peneliti tidak dapat
mengevaluasi
kedepannya.
peningkatan
cakupan
pelayanan
anak
balita
untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. BAPPENAS. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium
di
Indonesia
2011.
In:BAPPENAS,
Editors.
Jakarta:BAPPENAS;2012;p.5-11,27, 47-52.
2. BAPPENAS.
Laporan
Pembangunan
Perkembangan
Milenium.
In:
Pencapaian
Tujuan
BAPPENAS,
Editors.
Jakarta:BAPPENAS;2004;p.14,52-5.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 2019. In: Kementerian
Kesehatan
RI,
Editors.
Jakarta:Kementerian
Kesehatan
RI;2015;p.5-6,19-21,36-37.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. In:
Kementerian
Kesehatan
RI,
Editors.
Jakarta:Kementerian
Kesehatan RI;2004;p.11-5.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012. In: Kementerian Kesehatan RI,
Editors. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI;2013;p.20-3.
6. Djaja S, Wiryawan Y, Maisya IB. Tren Penyakit Penyebab
Kematian Bayi dan Anak Balita di Indonesia dalam Periode Tahun
1992-2007. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2009;8(4 Des)
7. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Buku
Bagan
Universitas
Sumatera
Utara.
Available
at:
http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/31773/4/Chapter
rd
112
Bina
Kesehatan
Masyarakat
Direktorat
Bina
Kesehatan
Ibu;2010;p.10-8
10. Nuraeni A. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Di
Puskesmas. Jakarta:Universitas Indonesia;2011;p.1-10
11. Departemen Kesehatan RI. Variabel dan Indikasi Program Gizi dan
KIA, Jakarta:Kementrian Kesehatan RI;2010;p. 8-21.
12. KMS. Depkes RI. Available at:
http://gizi.depkes.go.id/wp-
content/uploads/2012/05/Pedoman-Penggunaan-KMS_SKrd
Health
Center
2007:
Semarang:
Universitas
Diponegoro;2008;
15. Panduan Suplementasi Vitamin A. Depkes RI. Available at :
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduanrd
http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/manajemen-terpadu-