DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
NAMA : FITHRIYYAH
NIM : P07125218008
TINGKAT/REG : IV/A
TAHUN 2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Asuhan Keperawatan Gigi Dan Mulut Ini Telah Melakukan
Bimbingan Dan Konsultasi Hingga Akhirnya Selesai Dan Telah Mendapatkan Persetujuan
Dari Pembimbing Pada Tanggal Okteber 2021
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
“Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Keluarga II” ini tepat waktu.
Laporan ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar pembuatan laporan ini. Namun, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan laporan ini kedepannya.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan “Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
Keluarga II” ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca daan menjadi inspirasi bagi
penulis.
Fithriyyah
3
DAFTAR ISI
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : KSP
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna
untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang
sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut
WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan. Menurut UU No. 36 tentang kesehatan, kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, bahwa setiap kegiatan dalam upaya
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, serta
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional (Depkes RI,
2009).
Pembangunan kesehatan merupakan suatu intervensi untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia, salah satu diantaranya pembangunan kesehatan gigi. Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan gigi, diantaranya derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat yang optimal, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan
perubahan cara pandang (minsdset) program layanan kesehatan dari paradigma sakit ke
paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia sehat 2010. Untuk mecapai tujuan dan
sasaran pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat, dari
kelompok masyarakat terbesar hingga kelompok terkecil, seperti keluarga sebagai salah
satu strategi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berperan sebagai agen
perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling
ketergantungan. Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu
merupakan bagian dari keluarga. Keluarga juga memiliki berbagai fungsi yaitu fungsi
afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi biologis,
fungsi psikolog, dan fungsi pendidikan.
Asuhan keperawatan gigi keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan gigi kepada keluarga untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan gigi keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan gigi. Tujuan utama pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut keluarga
adalah tercapainya keluarga yang mandiri dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi
dan mulut dan terpenuhinya kebutuhan keluarga dalam memperoleh pelayanan kesehatan
gigi yang optimal, bermutu, tersrtuktur, dan berkesinambungan.
Didalam konsep asuhan keperawatan gigi dan mulut keluarga terdapat berbagai tahap
dalam setiap pelayanannya, diantaranya yaitu tahap pengkajian, tahap diagnosa, tahap
perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi yang hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan gigi profesional, seperti perawat gigi.
8
Perawat gigi merupakan salah satu tenaga kesehatan profesional pada pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
2. Mempersiapkan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
3. Melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
B. Sasaran
Sasaran kegiatan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Keluarga ini ditujukan kepada
keluarga Pak Mahdi di Desa Manyang Cut, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.
C. Analisis Situasi
1. Data Lingkungan
9
Gambar 1.2 : Tampak halaman samping kanan rumah pak Mahdi
10
2. Data Pengkajian Kesehatan Gigi Dan Mulut Meliputi Data Subjektif Dan Data Objektif
Tabel 1 : Data Pengkajian Meliputi Data Subjektif Keluarga Pak Mahdi
No. Nama Frekuensi Waktu Menyikat Gigi Mengetahui Kebiasaan Pernah Mendapat Pengolesan Pernah Pernah
Menyikat Penyakit Makan Buah Memeriksa Penyuluhan Fluor Berkumur Merasakan
Gigi Gigi Dan Sayur Gigi dengan Obat Sakit
Kumur
Mandi Mandi Setelah Sebelum Ya Tidak Ya Tidak
Pagi Sore Makan Tidur
1. Mahdi 2x √ √ - - - √ - √ Tidak Tdk Pernah Belum Tdk Pernah Pernah
2. Dahniar 2x √ √ - - - √ - √ Tidak Tdk Pernah Belum Pernah Pernah
3. Dini Aulia 2x √ √ - - - √ - √ Tidak Tdk Pernah Belum Pernah Pernah
4. M. Alhafidh 2x √ √ - - - √ - √ Tidak Tdk Pernah Belum Tdk Pernah Pernah
Jenis
No. Nama Umur D M F DMF-T CI DI OHI-S Katagori PTI
kelamin
1. Mahdi 45 tahun L 2 3 0 5 1.6 1.6 3.2 Buruk 0%
2. Dahniar 39 tahun P 3 0 0 3 1.6 1.8 3.4 Buruk 0%
3. Dini Aulia 17 tahun P 2 1 0 3 1.3 1.8 3.1 Sedang 0%
4. M. Alhafidh 12 tahun L 2 0 0 2 1 1.5 2.5 Sedang 0%
Jumlah 9 4 0 13 5.5 6.7 12.2 0%
Rata-rata 2.2 1 0 3.2 1.3 1.6 3 Sedang 0%
11
Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif di atas, diperoleh kondisi kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulut dengan nilai rata-rata sebagai berikut :
DMF-T = 1,6
OHI-S = 2,6
Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal menurut Depkes RI Tahun
2010 adalah :
Def-t =≤2
DMF-T = ≤ 2
OHI-S = ≤ 1,2
3. Data Pendukung
Berdasarkan anamnesis terhadap keluarga mengenai perilaku kesehatan gigi dan
mulut diperoleh hasil bahwa keluarga Pak Mahdi tersebut belum sepenuhnya mengerti
tentang bagaimana cara merawat gigi secara benar dan hal-hal yang berdampak buruk
bagi kesehatan gigi dan mulut. Keluarga Pak Mahdi juga sering mengonsumsi
makanan kariogenik, yaitu makanan yang tidak baik bagi kesehatan gigi.
12
Data pendukung didapat berdasarkan anamnese tentang riwayat kesehatan umum dan riwayat kesehatan gigi keluarga Pak Mahdi:
a. Riwayat Kesehatan Umum
13
cemas/takut untuk diperiksa ulang?
Pasien mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar 0 4
Pasien melakukan menyikat gigi minimal 2 kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam 0 4
Pasien menyikat gigi dengan cara yang benar, tepat dan cermat 0 4
Pasien mengurangi makanan yang manis dan lengket 0 4
Pasien memperbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang berserat 0 4
Pasien mempunyai kebiasaan sebagai berikut :
- Minum teh / kopi 4 0
- Minum minuman beralkohol 0 4
- Minum minuman bersoda 0 4
- Merokok 0 4
- Mengunyah satu sisi 3 1
- Mengunyah sirih/tembakau 0 4
-Menggigit-gigit benda keras 2 2
- Bruxism 0 4
14
D. Identifikasi Masalah
Kebersihan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut dapat diketahui dari target
nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, def-t ≤ 2, OHI-S ≤ 1.2, PTI ≥ 20%, CPITN ≥ 3
sextan sehat (Depkes RI, 2000). Berdasarkan penjaringan data yang dilakukan terhadap
keluarga Pak Mahdi diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
DMF-T = 3,2 dimana D = 2,2 M = 1 F = 0 dan menurut target nasional DMF-T ≤ 2.
Berarti keadaan ini sudah mencapai target nasional.
OHI-S =3,0 dimana DI = 1,6 dan CI =1,3 sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤
1,2. Berarti keadaan ini belum mencapai target nasional dan perlu di lakukan tindakan
pembersihan karang gigi.
E. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah di uraikan di atas
maka dapat di rumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut pada keluarga Pak Mahdi di desa Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab.
Pidie Jaya?
2. Bagaimana cara menurunkan angka D (Decay) pada DMF-T pada keluarga Pak
Mahdi di desa Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya?
3. Bagaimana cara menurunkan angka OHI-S keluarga Pak Mahdi di desa Manyang
Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya?
F. Penyebab masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap keluarga Pak Mahdi di desa
Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya diperoleh kurangnya pengetahuan keluarga
Pak Mahdi tentang kesehatan gigi dan mulut serta cara pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut.
G. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan
mulut, mencegah kejadian penyakit gigi dan mulut, serta meningkatkan status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada keluarga Pak Mahdi di desa Manyang
Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pada keluarga Pak Mahdi di desa Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya.
b. Menurunkan angka D (Decay) pada indeks DMF-T pada keluarga Pak Mahdi desa
Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab. Pidie Jaya.
c. Menurunkan angka OHI-S Pak Mahdi di desa Manyang Cut, kec. Meuredu, Kab.
Pidie Jaya
15
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
1. Menentukan Prioritas Masalah
Dilihat dari indentifikasi masalah dapat dilihat adanya kesenjangan antara hasil yang
didapatkan dengan standar yang telah di tetapkan. Untuk itu perlu di buat urutan
prioritas masalah.
16
3. POA (Plan Of Action)
Agar pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sesuai sasaran, maka
disusunlah Plan Of Action (POA) yang berisi rencana pelayanan sebagai berikut :
Tabel 5 : Tabel Plan Of Action (POA) Kegiatan Asuhan Keperawatan Gigi Pada Keluarga Pak Mahdi
Indikator
No. Tahap Kegiatan Tujuan Uraian Kegiatan Sasaran Waktu Lokasi Pelaksana
Keberhasilan
Melakukan Desa
Mengetahui status pemeriksaan Keluarga 13 Manyang Adanya perizinan dan
Pengumpulan Fithriyyah
1. Persiapan kesehatan gigi dan subjektif dan Pak September Cut juga kesepakatan dari
data (Operator)
mulut pemeriksaan Mahdi 2021 anggota keluarga
objektif
Melakukan Menjelaskan Desa Fithriyyah
Pelaksana- Meningkatkan
penyululuhan dan tentang penyebab Keluarga 19 Manyang (Operator) Keluarga memahami
an dan kesehatan gigi dan
2. arahan tentang gigi berlubang, Pak September Cut tentang cara menjaga
Promotif mulut yang
kesehatan gigi teknik menyikat Mahdi 2021 kesgilut
Kegiatan optimal
dan mulut gigi dan karang gigi
Scalling dan 20 Desa Fithriyyah Karang gigi sudah tak
Membersihkan Keluarga
pengolesan tooth Mengurangi angka September Manyang (Operator) ada lagi dan telah
3. Preventif karang gigi, dan Pak
mousse (CPP- OHI-S 2021 Cut dilakukan pengolesan
mencegah karies Mahdi
ACP) tooth mousse
Untuk mengetahui 20 Desa Fithriyyah
Melakukan Pemeriksaan
program yang Keluarga September Manyang (Operator) Semua kegiatan telah
evaluasi tentang laporan kegiatan
4. Evaluasi telah dilaksanakan, Pak 2021 Cut dilaksanakan sesuai
tidakan yang telah yang telah
membandingkan Mahdi rencana
dilakukan dilaksanakan
hasil perawatan
17
B. Implementasi
Pelaksanaan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga adalah satu pelayanan asuhan
professional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
Pak Mahdi di Desa Manyang Cut meliputi upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut
(promotif) serta pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif). Berikut kegiatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut :
1. Upaya Promotif
Upaya promotif merupakan suatu upaya atau rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan sasaran dalam hal
pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan mulut secara optimal. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut;
Memberikan penyuluhan kepada keluarga Pak Mahdi sesuai satpel dengan
menggunakan modul yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2021. Materi
penyuluhan yang disampaikan berupa masa erupsi gigi, karies, kalkulus, rampant
karies, gingivitis, halitosis, cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan
buruk terhadap kesehatan gigi, dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif yaitu suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah Kesehatan /
penyakit yang dilakukan pada tanggal 20 September 2021. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan, yaitu :
Melakukan pendampingan sikat gigi secara rutin
Melakukan scalling
Melakukan pengolesan topikal aplikasi toothmouse (CPP-ACP) kepada anak pak
Mahir, yaitu: M. Al-Hafidh yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2021.
C. Evaluasi
1. Evaluasi Kegiatan
Terlaksananya pengkajian, diagnosa dan perencanaan, impelemntasi yang dilakukan
pada keluarga Pak Mahdi di Desa Manyang Cut berdasarkan hasil yang telah
diperoleh dari pengumpulan data dan pemeriksaan berjalan lancar sesuai dengan yang
diharapkan. Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat memehami materi yang
disampaikan dengan baik sehingga sasaran dapat menjelaskan kembali cara menyikat
gigi yang baik sesuai dengan yang telah didemonstrasikan terlebih dahulu
2. Evaluasi hasil
Setelah dilakukannya tindakan promotif dan preventif, keadaan gigi geligi anggota
keluarga meningkat menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.
18
Tabel 1.5 : Hasil dari Evaluasi
D. Hambatan
a. Hambatan Teknis
Kurangnya kemauan Pak Mahdi dan istri untuk dilakukan scalling. Cara
mengatasinya dengan memberi pengetahuan dan gambaran tentang bahaya
karang gigi yang dibiarkan dan bahaya karies gigi yang tidak segera dilakukan
perawatan.
Kurangnya kemauan anak Pak Mahdi yang kedua yang berumur 12 tahun,
hanya mau diperiksa tanpa dilakukan apapun. Cara mengatasinya bisa dengan
dilakukan pendekatan seperti komunikasi terapeutik serta memahami macam
macam karakter dari setiap anak, sehingga anak mau diberi perawatan.
b. Hambatan Program
Kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga dilakukan di
Desa Manyang Cut, sehingga kurang tersedianya alat, sehingga pasien harus
dirujuk ke klinik gigi atau puskesmas terdekat.
Kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga waktunya
bersamaan dengan jam kerja kepala keluarga serta jam sekolah anak, cara
mengatasinya perlu diadakan pengaturan jadwal dan perijinan dengan pihak
keluarga. Sehingga pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini dapat
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan dengan
hasil memperoleh data tentang kesehatan gigi dan mulut sebuah keluarga di desa
Manyang Cut berjalan dengan lancar.
Berdasarkan tingkat pengetahuan setelah diberikan penyuluhan, maka dapat diketahui
bahwa sudah meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dari yang
tidak tahu menjadi tahu, sehingga mereka diharapkan dapat mengubah pola perilaku
mereka dari yang tidak baik menjadi lebih baik.
Dilihat berdasarkan kegiatan yang dilakukan maka :
Promotif
Penyuluhan tentang erupsi gigi, karies, kalkulus, karies rampan, gingivitis, halitosis,
cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan buruk terhadap kesehatan gigi,
dan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Preventif
1. Melakukan pendampingan sikat gigi secara rutin
2. Melakukan scalling
3. Melakukan pengolesan topikal aplikasi tooth mousse (CPP-ACP)
B. Saran
Saran yang dianjurkan untuk keluarga pak Mahdi adalah :
Lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat
gigi minimal 2 kali sehari yaitu setelah makan dan sebelum tidur malam serta
menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar
Mengatur pola makan dengan memperbanyak makan makanan bergizi, berserat, dan
berair serta mengurangi makanan manis dan melekat yang dapat memperburuk
kondisi Kesehatan gigi dan mulut
Menggunakan kedua sisi rahang untuk mengunyah makanan agar terhindar dari
karang gigi
Mengunjungi pelayanan kesehatan gigi minimal 6 bulan sekali, serta memanfaatkan
pelayanan yang ada.
Lebih baik setelah makan paling kurang berkumur-kumur agar sisa makanan yang
menempel dipermukaan gigi hilang
Lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi anaknya, karena peran orang tua
sangatlah penting dalam pemeliharaan kesehatan gigi anaknya
Orang tua senantiasa membimbing anak dalam melakukan pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sariningsih. 2012 dan Kemenkes RI. 2011. Hasil riset Persatuan Dokter Gigi Indonesia
(PDGI).
Asni. 2008. Pengaruh Kesehatan Gusi pada Anak Kelas IV dan V SD Negeri Limbung Putri
Kec. Bajeng Kab Gowa Tahun 2008.
Depkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar Kebersihan Gigi Dan Mulut. Depertemen Kesehatan
RI.Jakarta.
Megananda, H. T,H., Neneg. N.,2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Gigi EGC.48.
21