Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan(V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi(R) di antara mereka Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu berbanding lurus dengan beda potensial(V) yang diterapkan kepadanya. Ilustrasi Hukum Ohm Hukum Ohm dikemukakan oleh Georg Simon Ohm, fisikawan dari erman pada tahun 182. Hukum Ohm kemudian dipublikasikan pada tahun 182! melalui sebuah paper yang ber!udul "he Gal#ani$ %ir$uit In#estigated &athemati$all'. Berikut ini "ontoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan lampu #$D. %enerapan Hukum Ohm &enghitung Resistor Seri %ada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor totalnya dengan men(umlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal ini menga"u pada pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri selalu sama. &angkaian &esistor 'eri &enghitung )apasitor Seri %ada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor totalnya diperoleh dengan perhitungan berikut. &angkaian (apasitor 'eri Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor I = V / R RANGKAIAN HAMBATAN DISUSUN SERI DAN PARALEL SERI R = R1 + R2 + R3 + ... V = V1 + V2 + V3 + ... I = I1 = I2 = I3 = ... PARALEL 1 = 1 + 1 + 1 R R1 R2 R3 V = V1 = V2 = V3 = ... I = I1 + I2 + I3 + ... ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK !" adalah energi yang dipakai (terserap) oleh hambatan R. ! = V I # = V$#/R = I$R# Joule = Watt.detik KWH = Kilo.Watt.jam DAYA LISTRIK P" adalah energi listrik yang terpakai setiap detik. P = !/# = V I = V$/R = I$R I* Rangkaian Seri Dua buah elemen berada dalam susunan seri !ika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menu!u elemen pembawa arus pada suatu !aringan. (arena semua elemen disusun seri, maka !aringan tersebut disebut rangkaian seri* Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. II* Resistor Seri )ntuk memperoleh hambatan total dari se!umlah * resistor yang disusun seri, maka digunakan persamaan berikut : R" + R1 , R2 , R- , . , R/ () +. ,persm. -. )ntuk besarnya arus pada resistor seri, ditentukan dari hukum Ohm : I + 0 1 R" ,/mpere.+++++ ,persm. 0. 1egangan pada masing2masing elemen ditentukan dari hukum Ohm : V1 + I R12 V2 + I R22*** V/ + I R/ ,3olt....,persm. 4. Daya yang diberikan pada masing2masing tahanan ditentukan dengan menggunakan sembarang salah satu dari tiga persamaan dibawah ini, misalnya untuk &-. 31 + V1 I1 + I12 R1 + V12 1R1 ,5att. ++,persm. 6. Daya yang diberikan oleh sumber adalah sebesar : 3 + 0 I ,5att. ++++++++,persm. 7. )ntuk sembarang kombinasi tahanan seri : 3 + 31 , 32 , 3- , .** , 3/ ,5att. +,persm. 8. Berarti bahwa : daya yang diberikan oleh sumber sama dengan daya yang diserap oleh tahanan. III* S4&50R "0G6/G6/ S0RI 'umber tegangan dapat dihubungkan se"ara seri. 1egangan 1otal ditentukan dengan : 2 %en!umlahan sumber dengan polaritas yang sama 2 %engurangan sumber dengan polaritas yang berlainan IV* H4)4& "0G6/G6/ )IR%HO77 4tk R6/G)* S0RI 9enyatakan bahwa : umlah /l!abar %otensial yang naik dan turun pada sebuah kalang tertutup ,atau lintasan. sama dengan nol. Dinyatakan !uga sebagai : 2 S 3 : ; atau S 3naik : S 3turun +. ,persm. <. V* 30R"4)6R6/ 080&0/ S0RI $lemen pada rangkaian seri dapat dipertukarkan dengan tanpa mempengaruhi hambatan total, arus, daya pada masing2masing elemen VI* 6"4R6/ 30&56GI "0G6/G6/ Dalam sebuah rangkaian seri : 1egangan pada elemen penghambat akan terbagi sebagaimana besar harga hambatan. umlah !atuh tegangan pada tahanan seri akan sama besar dengan tegangan yang digunakan. /turan %embagi 1egangan menyatakan bahwa : 1egangan pada sebuah tahanan dalam rangkaian seri adalah sama dengan harga tahanan tersebut dikalikan dengan tegangan total yang digunakan pada elemen seri dibagi dengan hambatan total elemen seri. VII* H6&56"6/ D686& D6RI S4&50R "0G6/G6/ = 'etiap sumber tegangan mempunyai Hambatan Dalam. = Dalam semua analisis rangkaian yang digunakan adalah 2 'umber tegangan ideal ,tanpa hambatan dalam. 2 1egangan keluaran sebesar $ >olt baik dalam keadaan tanpa beban maupun berbeban penuh. = Dalam praktek : 2 1egangan keluaran akan sebesar $ >olt hanya bila dalam keadaan tanpa beban ,I# : ;., bila berbeban maka tegangan keluaran sumber tegangan akan berkurang karena adanya !atuh tegangan pada hambatan dalam. Dalam menggunakan Hk. 1egangan (ir"hoff pada kalang tertutup maka : $ ? I# &d ? 3# : ; ++++++++++. ,persm. @. karena $ : 3*#, maka 3*# ? I# &d ? 3# : ; 3# : 3*# 2 I# &d,+.,persm. A. !ika nilai &d tidak tersedia, maka &d dapat diperoleh dengan persamaan &d : ,3*#B I#. ? &#++++++..,persm. -;.. 'ehingga didapatkan persamaan untuk sembarang selang tegangan atau arus, besar hambatan dalam ditentukan oleh : &d : S 3#B S I#++++++++++.,persm. --. (etr. : I# : /rus berbeban, 3# : 1egangan berbeban &d : Hambatan dalam, 3*# : 1egangan tanpa beban
adi untuk sembarang selang tegangan atau arus, besar hambatan dalam : &d : 3# B 3*#, dimana menun!ukkan perubahan yang tertentu