ilmiah seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Menurut Pateda (1993), karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Jadi karya ilmiah ditulis bukan sekadar untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan dan alat) tetapi juga mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan materi. Hal ini disebabkan karena karya ilmiah dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 1. Reproduktif; artinya bahwa maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang sama oleh pembaca. 2. Tidak ambigu; artinya tidak memiliki makna yang ganda, akibat dari penulis yang tidak bisa menyusun kalimat dengan baik. 3. Tidak emotif; artinya tidak melibatkan aspek-aspek perasaan penulis. Harus rasional, tanpa diberi tambahan pendapat subjektif dan emosional penulisnya. 4. Menggunakan bahasa yang baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf. 5. Penggunaan istilah-istilah keilmuan. Penulis karya ilmiah harus mempergunakan istilah-istilah keilmuan bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu yang tidak dikuasai oleh penulis pada bidang ilmu yang lain. 6. Bersifat Denotatif; artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi penulisan dan tidak membingungkan pembaca. 7. Rasional; artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancar dan kecermatan dalam penulisan. 8. Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap bab. 9. Bersifat langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah hendaknya tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan atau paparan yang hendak disampaikan kepada pembaca. 10. Penggunaan kalimat efektif, artinya kalimat itu padat berisi, tidak berkepanjangan (bertele-tele), sehingga makna yang hendak disampaikan kepada pembaca tepat mencapai sasaran. 1. Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca 2. Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan koherensi, mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
4. Berdasarkan landasan teori yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan subjektivitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan pada teori- teori tertentu yang dikuasai secara mendalam oleh penulis. 5. Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu, artinya tulisan ilmiah itu ditulis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu. 6. Memiliki sumber penopang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus mempergunakan landasan teori berupa teori yang mutakhir (terbaru)
7. Bertanggung jawab, artinya sumber data, buku acuan dan kutipan harus bertanggung jawab disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah.