Ilustrasi
Formula di atas, memang tidak benar menurut kaidah ilmu matematika, bahkan, anak saya pun
protes melihat judul tersebut dan memaksa saya agar menaruh angka yang benar menurut
perhitungan umum yang seharusnya. Ya! Siapa pun tahu jika 1+2 pasti menghasilkan jumlah 3.
Tetapi saya meletakkan jumlah lain yang memang tidak umum; tidak benar sepenuhnya
menurut kaidah ilmu matematika, tetapi sebenarnya perlu untuk diketahui dan membantu Anda
mencapai keberhasilan dalam kepemimpinan Anda.
Mengapa 12? Coba gunakan kedua tangan Anda sekarang. Tangan kanan menunjukkan angka
2, dan yang kiri 1, dan berkatalah 1+2 sambil menggabungkan kedua tangan Anda. Nah, yang
akan Anda hitung adalah jumlah jari yang digabungkan, dan ketika dihitung pasti berjumlah tiga.
Tetapi, coba dekatkan kedua tangan Anda. Sekarang Anda bisa menyebut 12 juga, bukan?
Umumnya, formula penambahan ini memang menghasilkan hanya 3, tetapi di jiwa pemimpin
visioner, ketika tangan kanan menunjuk 2 dan tangan kiri menunjuk 1, hasilnya bisa juga
terbaca 12. Mustahil? Tentu tidak! Apa saja bisa tercapai jika kita berani menetapkan sejauh
mana kita berani bermimpi dan mencapai apa yang kita tetapkan. Tidak masalah meski yang
ada di tangan saat ini hanya 3, kita tetap bisa membentang hingga 12 jika kita mau! Sepanjang
kita berani bermimpi, sepanjang itu kita memiliki visi.
Mengapa perlu keberanian untuk bermimpi? Ini bukan main-main. Sungguh-sungguh perlu
keberanian besar untuk bermimpi dan ketetapan hati mewujudkannya. Berbeda dengan
berkhayal, di mana proyeksi keinginan hanya sebatas angan-angan yang tak berdasar. Mimpi
digerakkan oleh motivasi mengubah keadaan, mengarahkan segala usaha mencapai tujuan,
dan memimpin perubahan diri (self transformation). Jadi, jika Anda punya mimpi tanpa tujuan,
Anda hanya sedang berkhayal.
Pemimpin yang membiasakan diri melihat jauh ke depan, adalah pemimpin dengan mimpi
besar: seorang visioner untuk dirinya, dan orang-orang yang dipimpinnya. Yang berani
memroyeksikan mimpinya, dan mengarahkan orang lain mencapainya bersama. Seorang
pemimpin tanpa visi, seumpama seorang yang mengancingkan baju dari atas pada lobang yang
salah, maka lobang kancing berikutnya pun akan menempati tempat yang salah. Pemimpin
tanpa visi, akan membuat langkah salah, membingungkan, dan tidak tepat dan itu akan diikuti
oleh orang-orang yang dipimpinnya. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai dengan cara ini.
Pemimpin dengan mimpi adalah pemimpin dengan optimisme dan energi positif besar, yang
mampu melihat bahwa jika 1+2 bisa berjumlah 3 tetapi juga mampu meyakinkan orang lain
untuk dapat melihat hasil 12 dari perhitungan yang sama. Ia senantiasa melihat resources dan
peluang tak terbatas dari fakta yang ada. Pemimpin seperti inilah yang dapat membawa
perubahan signifikan bagi dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Sekarang ini, lebih banyak pemimpin yang bergulat pada masalah dan fakta mengikat, yang
memutuskan untuk mencari kesalahan daripada jalan ke luar. Pemimpin yang menantikan
timnya bekerja dengan hasil tanpa memberikan bimbingan jelas. Pemimpin yang duduk di kursi
bos membaca berita dan menyampaikan fakta buruk tentang keadaan ekonomi terpuruk
kepada anak buahnya, daripada memberi motivasi tentang roda bisnis yang terus berputar yang
akan membawa keadaan sulit ini berganti baik. Pemimpin yang menantikan laporan dan
menyalahkan sistem manajemen yang tidak efektif, bukannya yang menyelidiki keadaan dan
merancang sistem yang lebih baik. Sekarang ini, lebih banyak pemimpin yang bekerja dari
kerja keras orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin seperti ini tidak mengembangkan spirit
visioner dalam kepemimpinannya, dan kehilangan arah pada pencapaian tujuannya sendiri.
Apa pun gaya kepemimpinan Anda, spirit visioner harus hidup dan berkembang dalam pola
kepemimpinan yang Anda lakukan setiap hari. Spirit visioner adalah salah satu yang
membedakan fungsi dan peran Anda sebagai pemimpin dari orang lain. Ini yang menjadikan
kepemimpinan Anda berhasil.