Anda di halaman 1dari 3

“Leadership is an Action not Position”, “Bos is Always Right”, “Leader vs Manager”, dll.

Kata-kata tersebut
tidak jarang mewarnai Wall-wall Facebook, Twitter ataupun Medsos teman-teman kita sehari-hari. tidak
jarang banyak teman-teman yang pasang status-status seperti diatas ketika sedang “Galau” kepada Bos
nya di kantor ataupun galau terhadap para pemimpin organisasinya.
Teman-teman sekalian, bagi Anda para profesional, pemilik bisnis dan juga para pemimpin Organisasi
yang pernah atau sedang mengelola sebuah team pasti bisa sedikit memaklumi jika ada status-status
galau yang mengkritik kepemimpinan seseorang, karena bagi mereka yang pernah memimpin pasti
semua mengakui bahwa memimpin itu memang bukanlah perkara gampang dan betul betul butuh
kemampuan yang berbeda untuk mencapai level seorang Pemimpin yang baik.
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa orang banyak sekali mengkomplain atasannya? atau
mengapa dikantor-kantor sering kita temui bahwa orang banyak merasa tidak nyaman ketika dipimpin
oleh seseorang?, dan bagaimana seharusnya pemimpin memperlakukan teamnya ?.
Dari sudut pandang seorang anak buah, Saya melihat bahwa sebetulnya tugas seorang pemimpin
bukanlah “Menyenangkan” anak Buahnya sendiri, namun lebih dari itu bahwa seorang pemimpin
mengemban tugas jauh lebih besar yaitu mencapai tujuan organisasinya dengan baik dan juga tidak
pernah ada yang jelas mengatakan bahwa tujuan tersebut harus dicapai dengan syarat sang anak buah
harus juga nyaman. itulah realitasnya.
Namun demikian di sisi lain, banyak juga diantara kita yang memang belum benar benar memahami dan
memaknai dengan baik hakekat bagaimana menjadi pemimpin ataupun bagaimana memilih pemimpin
yang benar. dalam sebuah organisasi perusahaan misalnya. Hanya karena pernah menjadi Salesman
dengan penjualan terbaik maka lalu diangkatlah sang salesman menjadi Manager, tanpa
mempertimbangkan hal-hal lainnya. padahal menjadi Salesman dengan penjualan tertinggi dan menjadi
Sales Manager adalah hal yang benar-benar berbeda. Ketika menjadi Salesman, kita hanya memikirkan
dan mengelola pelanggan kita. namun ketika menjadi Manager maka kita tidak lagi menngelola
pelanggan secara langsung, melainkan juga mengelola orang-orang di team kita. Dan itu benar-benar hal
yang berbeda.
Contoh lain yang biasa juga terjadi misalnya di bidang Akunting. hanya karena seseorang sangat rajin,
dan cermat dalam mengelola report keuangan maka tiba-tiba orang tersebut bisa ditunjuk sebagai
Manager tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya. Dan hal-hal semacam inilah yang kemudian sering
memunculkan masalah kepemimpinan di kemudian hari.
Bagi Anda yang sedang, sudah ataupun sedang “ngebet” jadi Pemimpin, saya akan sharingkan 4 tahap
kepemimpinan yang saya yakin sangat penting dan harus Anda kuasai sebelum Anda menjadi Pemimpin
Sesungguhnya. ke-4 tahap ini adalah- tahap-tahap yang Wajib anda kuasai secara berurutan tanpa
mengusasi tahap pertama, mustahil anda bisa menguasai tahap yang kedua, begitupun seterusnya.
Berikut adalah ke-4 tahap tersebut :
1. Memimpin diri Sendiri.
Nah…, tahap pertama ini sangatlah simple tapi pasti banyak orang lupa dan tidak menyadari, bahwa jika
Anda belum bisa memimpin diri sendiri, maka bermimpi lah untuk menjadi pemimpin. Hal ini menjadi
sangat penting dan mendasar. Banyak dari kita sangat Pandai berbicara dan meletupkan Ide, namun
ketika kita sedang sendiri, seringkali kita malah dipimpin oleh kemalasan kita, kecerobohan kita dan
ketidak pedulian kita. ironis bukan?.
Contoh paling konkret sebagai pengingat bagaimana memimpin diri sendiri adalah ketika kita sudah
benar-benar menentukan Komitmen terhadap diri sendiri. Nilai Komitmen terhadap diri sendiri adalah
sama dengan peraturan dalam organisasi, jika seseorang melanggarnya maka harus ada
konsekuensinya. Namun demikian celakanya kita seringkali lalai dalam hal ini.
Contoh paling sederhana adalah sebagai berikut: Kita berjanji kepada diri kita sendiri bahwa mulai besok
kita akan olah raga pagi rutin demi menjaga kebugaran tubuh. Hari pertama,kedua ketiga mungkin tidak
masalah. namun memasuki hari ke delapan maka rasa malas menyelimuti diri kita untuk beranjak dari
tempat tidur padahal kita sudah terbangun, dan berbagai alasan di dalam hati mulai membantu
kemalasan kita untuk melanggar komitmen. akhirmya kita tidak jadi berolahraga. nah inilah yang saya
katakan sebagai kita dipimpin oleh kemalasan kita, sehingga kita melanggar komitmen tadi, dan ini sama
artinya bahwa kita belum mampu memimpin diri kita sendiri.
Gagal dalam memimpin diri sendiri masih lebih enak daripada gagal menjadi pemimpin sesungguhnya,
karna paling tidak ketika kita gagal dalam memimpin diri sendiri, orang lain tidak akan ada yang
mengkomplain diri kita hehehe.
2. Memimpin orang lain
Poin Kedua setelah Anda mampu memimpin diri Anda sendiri adalah bagaimana caranya Anda
memimpin orang lain, yang di maksud memimpin orang lain disini sebetulnya lebih kepada kemampuan
anda dalam mepengaruhi atau memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan apa yang kita
perintahkan, atau menyetujui apa yang kita usulkan.
Bagi para Pria terutama yang sudah menikah, excercise yang bagus adalah bagaimana anda dapat
memimpin pasangan Anda, bagaimana Anda sebagai laki-laki dapat mempengaruhi dan meyakinkan
pasangan Anda untuk menerima pendapat Anda dan memintamya untuk melakukan apa yang kita
perintahkan.
Atau dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita bisa meyakinkan orang lain baik itu teman sejawat, atasan
atu juga pelanggan kita maka kita sudah bisa dikatakan memimpin orang lain, kemampuan kita dalam
memberikanpengaruh kepada orang lain sangat menentukan disini.
Untuk dapat melakukan hal ini, Anda Wajib punya mental pemenang, apa itu? yaitu suatu sikap percaya
terhadap diri sendiri yang kuat baik dalam perkataan, perbuatam maupun sikap yang ditunjukan kepada
orang lain bahwa Anda adalah orang yang mampu mempengaruhi dan berpengaruh terhadap orang lain.
Untuk dapat memiliki mental pemenang tentunya perlu di latih dan di biasakan, salah satu caranya
adalah dengan selalu berani mengemukakan pendapat dan mempertahankannya di hadapan orang lain,
terutama orang-orang yang ingin kita pipmpin.
3. Memimpin Team
Apa bedanya memimpin Team dengan memimpin orang lain?, memimpin team berarti memimpin
sekelompok orang atau memimpin orang lain lebih dari satu orang.yang pasti berbeda dengan poin
kedua diatas memimpin orang lain.
Nah di poin ini tantangannya lebih menarik lagi, karena kita akan berhadapan dengan lebih dari satu
orang, dan tentunya punya latar belakang dan kepentingan yang berbeda-beda. dalam hal ini tentunya
Mental pemenang Anda harus lebih juara dan kuat lagi, selain itu memimpin banyak kepala juga berarti
ada tanggung jawab yang lebih besar karena berhubungan dengan orang-orang yang lebih banyak.
Kemampuan Anda dalam menilai dan menyimpulkan tiap-tiap individu juga menjadi sangat penting,
karena ini berhubungan langsung dengan cara anda berhadapan dan melakukan pendekatan kepada
anggota team anda masing-masing. disinilah faktor kepemimpinan seungguhnya mulai di uji, mulai dari
cara kita menilai tiap-tiap Anggota team kita, bagaimana kita bersikap, merumuskan tujuan/visi,
melakukan perencanaan, mengarahkan, meyakinkan sampai dengan bagaimana kita mencontohkan dan
bertanggung jawab atas semua keputusan kita. Semua faktor-faktor tersebut diatas akan sangat
menentukan kualitas kepemimpinan kita.
4. Memimpin Organisasi
Nah, tahapan ini adalah tahapan yang tertinggi dalam kepemimpinan, yaitu memimpin Organisasi.
sebetulnya ketika Anda sudah sampai tahap ketiga yaitu memimpin sebuah Team dengan baik, harusnya
Anda sudah bisa dan cakap dalam memimpin organisasi, namun demikian realitanya tetap saja banyak
yang gagal dalam memimpin organisasi walaupun dirinya sudah sukses dalam memimpin sebuah team.
Apa yang salah sesungguhnya?, sebetulnya kesalahannya sangat simple yaitu pada perspektif dalam
memandang Organisasi yang di samakan dengan team. banyak orang mengira hal tersebut adalah sama
padahal jelas-jelas dua hal yang berbeda.
Mari saya beri contoh di kehidupan nyata. seseorang sebelumnya cukup sukses dalam memimpin
departemen Marketing kemudian di promosi menjadi GM yang membawahi berbagai departemen baik
dari Dept. Marketing, Sales, Acounting dan Logistik. Karena merasa sebelumnya cukup mampu
membawahi teamnya di Dept Marketing dengan banyak Ide-ide yang menumbuhkan penjualan yang
tinggi, maka ketika menjadi GM, dirinya berfikir bahwa dengan Ide-ide “kreatif” yang terus ditumbuhkan di
semua Departemen maka organisasi akan berjalan dengan baik, dirinya lupa bahwa ada dept Akunting
yang memang harus tetap di jalur yang semestinya sebagai bagian dari kontrol organisasi, dan ini
kemudian memunculkan benturan-benturan yang tidak semestinya.
Selain kesalahan dalam perspektif pandangan, hal lain yang perlu diperhatikan oleh dalam memimpin
organisasi juga adalah faktor-faktor kepentingan dalam organisasi itu sendiri. dalam organisasi biasanya
terdiri dari sekelompok bagian organisasi-organisasi kecil atau team-team didalamnya yang mana
pemimpin Organisasi memiliki tugas untuk melakukan sinkronisasi dari team-team tersebut untuk
mencapai tujuan organisasinya.
Tantangan lain dalam memimpin organisasi yang perlu Anda ketahui juga adalah dalam hal tatanan
sistem dan peraturan yang berlaku. dua hal ini jugamenjadi tantangan tersendiri dalam tahap
kepemimpinan ini. yaitu bagaimana seorang Pemimpin organisasi dapat membuat, menentukan sistem
dan peraturan dalam oragnisasinya, yang mana sistem dan peraturan ini merupakan tools yang sangat
penting dalam menjalankan roda organisasi.
Ke empat tahapan diatas adalah tahapan-tahapan yang Wajib Anda pahami dan kuasai jika anda benar-
benar ingin menjadi pemimpin yang baik. Uraian yang singkat tersebut diatas memang akan menjadi
lebih dalam lagi jika ingin kita jabarkan lebih detail. namun percayalah bahwa satu-satumya jalan untuk
dapat menjadi pemimpin yang baik sesuai dengan keempat tahapan tersebut hanyalah dengan jalan
berlatih, berlatih dan berlatih.

Anda mungkin juga menyukai