Anda di halaman 1dari 14

Investasi Dalam Sekuritas Hutang dan Ekuitas

Disusun Untuk Nilai UAS Pada Mata Kuliah Akuntansi Keuangan II



Artikel

Oleh
La Ode Aliman H
NIM. 921 410 178




PRODI S1 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO 2012
ABSTRAK
Investasi merupakan komitmen saat ini untuk alokasi sumber daya tertentu
untuk periode waktu tertentu dengan mengharapkan penerimaan sumber daya
dimaksud dimasa depan sebagai kompensasi bagi investor atas waktu
pelaksanaan komitmen, tingkat inflasi yang diharapkan dan resiko atas
ketidakpastian pembayaran. Salah satu alasan utama berinvestasi adalah
mempersiapkan masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan
yang disesuaikan dengan keuangan saat ini. Investasi terbagi atas dua yaitu
investasi dalam sekuritas ekuitas dan investasi sekuritas hutang. Sekuritas
ekuitas digambarklan sebagai sekuritas yang menunjukan bagian kepemilikan
seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainnya. Sedangkan
Sekuritas hutang adalah instrumen yang menunjukan hubungan kreditur dengan
suatu perusahaan. Dalam artikel ini penulis akan membahas bagaimana
akuntansi untuk investasi dalam sekuritas hutang dan ekuitas bervariasi
menurut maksud manajemen.


Kata kunci: sekuritas ekuitas, sekuritas hutang


A. PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis berkembang begitu pesat. Dalam
maningkatkan pendapatan perusahaan, salah satu upaya yang dilakukan oleh
manajemen yaitu melakukan investasi baik itu investasi dalam sekuritas hutang
ataupun investasi dalam sekuritas ekuitas. Investasi adalah aktivitas ekonomi yang
mengorbankan konsumsi pada hari ini untuk meningkatkan output untuk masa depan.
Perusahaan mempunyai motivasi yang berbeda untuk melakukan investasi dalam
sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan lain. Salah satu motivasinya adalah untuk
memdapatkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Motivasi lain dari berinvestasi dalam sekuritas ekuitas adalah untuk
mengamankan operasi atau perjanjian pembiayaan tertentu dengan perusahaan lain.
Guna memberikan informasi yang bermanfaat, perusahaan memperhitungkan
investasi berdasarkan jenis sekuritas (hutang atau ekuitas) dan maksud manajemen
berkaitan dengan investasi tersebut. Oleh karena itu, dalam artikel ini penulis akan
membahas bagaimana akuntansi untuk investasi dalam sekuritas hutang dan ekuitas
bervariasi menurut maksud manajemen.

B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Investasi
Menurut Pratomo & Nugraha (2001, p.3), berinvestasi pada dasarnya adalah
membeli suatu aset yang diharapkan dimasa datang dapat dijual kembali dengan
nilai yang lebih tinggi. Salah satu alasan utama berinvestasi adalah mempersiapkan
masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan
keuangan saat ini.
Secara teoritis pengertian investasi menurut Reilly & Norton (2003: p.5)
adalah investasi merupakan komitmen saat ini untuk alokasi sumber daya
tertentu untuk periode waktu tertentu dengan mengharapkan penerimaan
sumber daya dimaksud dimasa depan sebagai kompensasi bagi investor atas
waktu pelaksanaan komitmen, tingkat inflasi yang diharapkan dan resiko atas
ketidakpastian pembayaran.
Dalam bukunya, Jogiyanto mengungkapkan (2009, p.5), investasi dapat
didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
produktif selama periode waktu yang tertentu. Tujuan dari kegiatan investasi menurut
Jones (2002, p.3), yakni untuk meningkatkan kesejahteraan baik disaat sekarang,
maupun pada masa yang akan datang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Investasi pada aset-aset finansial (financial assets), dan
b. Investasi pada aset-aset riil (real a ssets).
Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi,
waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk
pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lainnya seperti yang diungkapkan oleh Halim (2005, p.4).
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang
dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market),
atau pasar turunan (deriva tive m arket). Investasi langsung dapat dilakukan dengan
membeli aktiva yang tidak dapat diperjual-belikan, contohnya tabungan di bank atau
sertifikat deposito. Sementara itu, investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli
surat-surat berharga dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-
aktiva keuangan dari perusahaan lain. (Jogiyanto, 2009: p.7).
Setiap orang atau organisasi memiliki tujuannya masing-masing untuk
menginvestasikan uangnya kedalam bentuk investasi yang dianggapnya paling
menguntungkan. Terdapat empat hal yang mendasari perlunya melakukan investasi
menurut Pratomo dan Nugraha (2001, p.6) yaitu:
1. Adanya kebutuhan masa depan yang belum mampu untuk dipenuhi sehingga
aset diinvestasikan dahulu untuk mendapatkan return.
2. Keinginan untuk menambah nilai aset.
3. Adanya kebutuhan untuk melidungi nilai aset yang sudah dimiliki
4. Adanya inflasi.

2. Tujuan dan Resiko Investasi
Suatu perusahaan melakukan investasi tentunya didasarkan pada tujuan
tertentu yang kemungkinan berbeda dengan perusahaan lain. Dalam uraian di depan
telah disebutkan bahwa salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari keuntungan.
Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan
tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung. Dari
tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan investasi adalah
sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain
seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan
ekspansi, kepentingan sosial.
c. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan
sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
d. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk
produk yang dihasilkan.
e. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Samuelson dan Nordhaus (1999:485) mengemukakan bahwa investasi
adalah aktivitas ekonomi yang mengorbankan konsumsi pada hari ini untuk
meningkatkan output untuk masa depan. Namun Halim (2003:47) mengemukakan
bahwa investasi pun memiliki resiko. Resiko tersebut umumnya meliputi:
a. Resiko bisnis (business risk), yaitu resiko yang timbul akibat menurunnya
profitabilitas perusahaan emiten.
b. Resiko likuiditas (liquidity risk), yaitu yang berkaitan dengan kemampuan
saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa
mengalami kerugian.
c. Resiko tingkat bunga (interest rate risk), yaitu resiko yang timbul akibat
perubahan tingkat bunga yang belaku dipasar.
d. Resiko pasar (market risk), yaitu resiko yang timbul akibat dari kondisi
Negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian
lainnya.
e. Resiko daya beli (purchasing rist), yaitu resiko yang timbul akibat dari
pengaruh tinkat perubahan inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan
berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun yang diperoleh dari
investasi.
f. Resiko mata uang (currency rist), yaitu resiko yang timbul dari pengaruh
perubahan nilai tukar mata uang domestic dengan mata uang Negara lain.

3. Investasi Dalam Sekuritas Hutang
Sekuritas hutang adalah instrumen yang menunjukan hubungan kreditor
dengan suatu perusahaan. Sekuritas hutang meliputi sekuritas pemerintah AS,
sekuritas pemerintah daerah, sekuritas persahaan , hutang konvertibel, kertas
komersial/warkat niaga. Piutang dagang dan piutang pinjaman bukan merupakan
sekuritas hutang karena tidak memnuhi definisi sekuritas.
Investasi dalam sekuritas dikelompokan menjadi tiga kategori terpisah untuk
tujuan akuntansi dan pelaporan yaitu:
a. Dimiliki sampai jatuh tempo
Sekuritas hutang yang menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan
dimiliki sampai jatuh yempo. Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai
jatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Jika
manajemen berniat memiliki sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan tidak
mempunyai rencana untuk menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah relevan
untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini.
Terakhir, karena sekuritas yang dimiliki samapi jatuh tempo tidak sesuai dengan nilai
wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yanng dilaprkan atau
modal yang dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yanhg
tersedia untuk dijual. Misalnya Robinson Company membeli obligasi 8% evermaster
Corporaton bernilai pari $100.000 pada tanggal 1 januari 2006, pada diskonto dengan
embayar $92.278. obligasi ini jatuh tempo tanggal 1 januari 2011, bunga dibayar
setiap tanggal 1 juli dan 1 januari. Robinon mencatat investasi ini sebagai berikut.
Sekuritas yang dimiliki samapi jatuh tempo 92.278
Kas 92.278
Robinson menginginkan akun sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo
untuk menunujukan jenis sekuritas hutang yang dibeli. Metode bunga efektif
diterapkan pada investasi obligasi dengan cara yang sama seperti yang diuraiakn
untuk hutang obligasi. Suku bunga efektif atau hasil dihitung pada saat investasi
dilakukan dan dikenakan pada jumlah tercatat awalnya (nilai buku) atas setiap
periode bunga ntuk menghitung pendapatan bunga. Jumlah tercata investasi akan
bertambah dengan diskonto yang diamortisassi yang diamortisasi atau berkurang
dengan premi yang diamortisasi dalam setiap periode.
Penjualan sekuritas hutang yang dimiliki sampai jatuh tempo menjelang
tanggal jatuh temponya, dapat dianggap sebgai penjualan pada saat jatuh tempo
sehingga perubahan suku bunga tidak akan mempengaruhi nilai wajar sekuritas itu
secara signifikan. Penjualan semacam itu dapat dianggap penjualan pada saat jatuh
tempo dan niat awal perusahaan untuk menhan investasi itu sampai jatuh tempo tdak
akan dipertanyakn.
b. Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Keuntunagn dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan
perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia yang dijual dicatat dalam akun
keuntungan dan kerugian kepemilikan ayng belum direalisasi. Perusahaan seperi
Amazon menambahkan (mengurangkan) jumlah ini terhadap laba konfrehensif
lainnya pada periode tersebut. Laba konfrehensif lainnya kemudia ditambahakan ke
(dikrangkan dari) akumulasi laba konfrehensif lainnhya yang ditunjukan sebagai
komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perusahaan
melaporkan dalam neraca, sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar, tetapi
tidak melaporakan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual. Pendekatan ini emngurangi volatilitas laba bersih. Contoh,
Asumsi bahwa Graft Corporation membeli 10%, lima tahun, senilai $100.000 pada
tanggal 1 januari 2006, dengan dibayar setiap tangal 1 juli dan 1 jannuari. Obligasi itu
dijual dengan ahrga $108.111, yang emnghasilakn premi obligasi sebesar $8.111 dan
suku bunga efektif 8%.
1 januari 2006
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 108.111
Kas 108.111
Untuk jurnal pencatatan bunga pada tanggal 1 juli 2006 adalah sebagai berikut.
Kas 5.000
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 676
Pendapatan bunga 4.324
Pada tanggal 31 desember 2006 ayat jurnal untuk mengakui pendapatan bunga
Piutang bunga 5.000
Sekurittas yang tersedia untuk dijual 703
Pendapatan bunag 4.297
c. Sekuritas Perdagangan
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode
waku ayng singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan
sering dilakuakn, dan sekurtias perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari
selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang
dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam.
Sekuritas ini dilporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagi bagian dari laba bersih.
Keuntungan atau kerugian kepemilkan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar
sekuritas dari satu periode ke periode lainnya tidak termasuk pendapatan dividen atau
bungan ayng telah diakui tetapi belum diterima. Singkatnya FASB memutuskan u
ntuk menyesuaikan sekuritas perdagangan dan nilai wajar pada setiap tanggal
pelaporan. Selain itu, perubahan nilai juga dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih,
bukan laba konfrehensif lainyya. Contohnya, asumsikan bahwa pada tanggal 31
desember 2007 Western Publising Corporation menetapkan portofolio sekurtoias
perdaganganya sebagimana ditunjukan dalam ilustrsi berikut:
Portofolio Sekuritas Hutang Perdagangan
31 Deember 2007

Investasi Biaya Nilai Wajar Keuntungan
(kerugian)
yg belum
direalisasi
Obligasi 10% Burlington Northern $ 48.860 $ 51.500 $ 7.640
Obligasi 11% Gm Corporation 184.230 175.200 (9.030)
Obligasi 8% Time Warner 86.360 91.500 5.140
Total Portofolio $ 316.450 $ 318.200 3.750
Saldo penyesuaian nilai wajar
sekuritas sebelumnya 0
Penyesuaian nilai wajar sekuritas $ 3.750


Pada tanggal akuisis, sekuritas perdagangan ini dicatat pada biaya atau harga
pokok, termasuk komisi pialang dan pajak, dalam akun yang berjudul sekuritas
perdagangan. Total portofolio perdagangan western adalah $314.450. keuntungan
kotor yang belum direalisasi adalah $12.780 ($7.640 + $5.140) dan kerugian kotor
yang belum direalisasi adalah $9.030, yang menghasilakn keutungan bersih yang
belum direalisasi sebesar $3.750. nilai wajar sekuritas perdagangan ini adlah $3750
lebih tinggi dari pada harga pokonya.
Pada tanggal 31 desember, dibuat ayat jurnal penyesuaian ke uatu penyisihan
penilaian, yang disebut dengan penyesuaian nilai wajar sekuritas (perdagangan)
mencatyat kenaikan nilai tersebut dan untuk mencata keuantugan kepemilikan yang
belum terealisasi:
31 desember 2007
Penyesuaian nilai wajar sekuritas (perdagangan) 3750
Keuntunagn/kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-laba
3750
Karena saldo akun penyesuaian nilai wajar sekuritas suatu debet maka saldo
itu ditambahkan ke biaya akuan sekuritas perdagangan untuk mendapatkan nilai
wajar perdagangan sekuritas tersebut. Nilai wajar sekurtias adalah jumlah yang
dilaporkan di neraca.

4. Investasi dalam Sekurutas Ekuitas
Sekuritas ekuitas digambarklan sebagai sekuritas yang menunjukan bagian
kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainnya.
Sekuritas ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh atau melepaskan bagian
kepemilikan denagn harga yang sudah disepakati atau yang dapat ditentukan seperti
warran , hak, serat opsi beli atau opsi jual. Sekuritas hutang konvertibel dan saham
preferen yang dapat ditebus tidaj diperlukan sebagai sekuritas ekuitas. Pada saat
sekuritas ekluitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beli sekuritas tersebut
ditambah komisi pialang dan ongkos lainnya. Yang berkitang dengan pembelian itu.
Sampai dimana satu perusahaan (onvestor) memperolrh bagian atas saham
biasa perusahaan lain (investe) niasanya menengtukan perlakuan akuntansi untyuk
investasi tersebut sesudah akuisisi. Investasi oleh suatu perusahaanh dalam saham
nbaisa perusahaan dapat diklasifikasikan menurut peresentasi saham dengan hak
suara investe yang dimiliki investor yaitu:
a. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wjar)
Apabila seorang investoir memiliki hak kurang dari 20%, maka diasumsikan
bahwa investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai pengaruh
terhadap investe. Dalam hal ini, jika harga pasar tersedia, maka investee itu dinilai
dan dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar. Metode
nilai wajar mengharuskan perusahaan mengklasifikasikan sekurita sekuitas pada saat
akuisisi sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas perdagangan
karaena sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka sekuritas ini
toidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual pada saat diperoleh dicatat pada biaya
atau harga pokonya. Untuk menggambarkannya, asumsikan bahwa pada tanggal 3
november 2007, republik corporation membeli saham biasa 3 perusahaan, dan setiap
investasi menunjukan hak kurang dari 20%:

Biaya
Northwest Industries, Inc. $529.700
Cambell Soup Co 317.500
St. Regis Pulp Co 141.350
Total biaya $718.550
Investasi ini akan dicatat republik sebagi berikut:
3 November 2007
Sekuritas yang tersedia untuk dijual 718.550
Kas 718.550
Pada tanggal 6 desember 2007 republik menerima dividen tunai sebesar
$4.200 atas investasinya dalam saham biasa Camppbel Soup Co. Dividen tunai ini
dicatat sebagi berikut:
6 Desember 2007
Kas 4.200
Pendapatan diividen 4.200
Ketika perusahaan investee melaporkan laba bersih untuk tahun berjalan,
tetapi hanya Cammpbl soup yang memngumumkan dan membayar dividen kepada
republik. Namun, seperti ditujukan sebelumnnya jika seorang investor memiliki
kurang dari 20% saham biasa perusahaan lain, maka dianggap perusahaan itu
memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap investee. Akibatnya, laba bersih yang
dihasilkan investee tidak dianggap sebgai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari
investasi oleh investor.

b. Kepemilikan antar 20% dan 50%
Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan
investee dan karenanya tidak memiliki kedandali hukum, akan tetapi, investasi dalam
saham yang hak suara kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan
untuk menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan
keuangan pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan dapat ditunjukan
dalam beberapa cara contohnya adalah perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi
dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antar perusahaan yang materiil,
pertukaran personil manajerial, atau ketergantungan teknologi.
Pertimbangan penting lainnya adalah besarnya kepemilikan investor bila
dikaitkan dengan pemusatan kepemilikan sajham lainnya. Untuk mecapai tingkat
keseragaman yang layak dalam penerapan kriteria pengaruh yang signifikan, profesi
akuntan menyimpulkan bahwa investasi (langsung atau tidak langsiung) sebsar 20%
atau lebih dalam saham dengan hak suara investee harus mengarah pada anggapan
bahwa bila tidak ada bukti yang menunjukan sebaliknya maka investor memiliki
kemampuan untuk menjalankan pengaruh yang signifikan terhadap investee. Dalam
hal terdapat pengaruh yang signifikan investor diharuskan untuk menghitungkan
investasi itu dengan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas diketahui adanya
hubungan ekonomi yang nyata anatara investor dan investee. Investasi pada awalnya
dicata pada biaya saham yang diperoleh tetapi kemudian disesuaikan pada setiap
periode untuk memperhitungkan perbahan aktiva bersih investee. Yaitu, jumlah
tercatat investee secara periodik ditambah(dikurangi) dengan bagian proporsional
investor atas laba (rugi) investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima
investor dari investee. Metode ekuitas mengakui bahwa laba investee akan menambah
aktiva bersih investee, dan bahkan kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva
bersih tersebut.


c. Kepemilikan lebih daari 50%
Jika satu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% yaitu hak
mengendalikan dalam perusahaan lain, maka perusahaan investor disebut sebagi
perusahaan induk. Dan perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak.
Investasi dalam saham biasa perusahaan anak disajikan sebagai investasi jangka
panjang dalam lapran keuangan tersendiri yang dibuat oleh perusahaan induk.
Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu
investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi. Laporan
keuangan konsolidasi memperlakuakn perusahaan induk dan anak sebagai suatu
entitas ekonomi.

C. PENUTUP
1. Simpulan
Dari uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagi berikut:
1) Sekeuritas hutang adalah instrumen yang menunjukan hubungan kreditr dengan
suatu perusahaan. Sekrtitas hutang meliputi sekuritas pemerintah AS, sekuritas
pemerintah daerah, sekuritas persahaan , hutang konvertibel, kertas
komersial/warkat niaga. Piutang dagang dan piutang pinjaman bukan merupakan
sekuritas hutang karena tidak memnuhi definisi sekuritas. Investasi dalam
sekuritas dikelompokan menjadi tiga kategori terpsah untuk tujuan akuntansi dan
pelaporan yaitu:
Dimiliki sampai jatuh tempo
Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Sekuritas Perdagangan
2) Sekuritas ekuitas digambarklan sebagai sekuritas yang menunjukan bagian
kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainyya.
Sekuritas ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh atau melepaskan bagian
kepemilikan denagn harga yang sudah disepakati atau yang dapat ditentukan
seperti warran , hak, serat opsi beli atau opsi jual. Sekuritas hutang konvertibel
dan saham preferen yang dapat ditebus tidaj diperlukan sebagai sekuritas ekuitas.
Pada saat sekuritas ekluitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beliu
sekuritas rtersebut ditambah komisi pialang dan ongkos lainnya. Investasi oleh
suatu perusahaanh dalam saham nbaisa perusahaan dapat diklasifikasikan
menurut peresentasi saham dengan hak suara investe yang dimiliki investor yaitu:
Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wjar) investor mempunyai hak
pasif.
Kepemilikan antar 20% dan 50%
Kepemilikan lebih daari 50%

DAFTAR PUSTAKA
Kieso. Donald E. Dkk. Akuntansi Intermediate. 2002. Jakarta; Erlangga.

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1992667-tujuan-
investasi /#ixzz1xjtzKRTu.
Diunduh Hari Minggu, 10 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai