Anda di halaman 1dari 16

Perkembangan Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

Indonesia
International Financial Reporting Standards (IFRS) menjadi trend topic yang hangat bagi
akuntan dan top manajemen pada perusahaan-perusahaan yang sudah terjun di Bursa Efek
global dan juga para akademisi serta para Auditor yang akan melakukan pemeriksaan pada
perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan IFRS tersebut !aka pada tanggal "#-$$
%anuari $&"" telah diadakan 'elatihan Internasional ()*)+ untuk IFRS dan 'enyusunan
,amus Akuntansi Indonesia yang diselenggarakan oleh 'enelitian dan 'elatihan Ekonomika
dan Bisnis ('$EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis -.!
'ada pelatihan tersebut ada banyak hal menarik yang disampaikan oleh para pembi/ara dari
anggota 0SA, IAI dan akademisi -.! yaitu 0r Setiyono1 ,antor Akuntan 'ublik '23
0johan 'innar4an1 SE1 BA'1 dari Akademisi -.! yaitu 'rof 0r Slamet Sugiri1 !BA dan
'rof 0r Su4ardjono1 ! S/ 'ada 'elatihan tersebut se/ara umum peserta yang berpartisipasi
sebagian besar adalah para akademisi dan staf akuntansi dan Auditor
Sebelum membahas lebih detail tentang perkembangan di Indonesia1 tentu kita akan bertanya
kenapa di Indonesia harus melakukan kon5ergensi IFRS6 -ntuk menja4ab pertanyaan
tersebut tentu tidak lepas dengan kepentingan global yaitu agar dapat meningkatkan daya
informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia disamping itu
,on5ergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota .$&
forum1 7asil dari pertemuan pemimpin negara .$& forum di 2ashington 031 "8 9o5ember
$&&: se/ara prinsip-prinsip .$& yang di/anangkan sebagai berikut;
1. Strengthening Transparency and Accountability
2. Enhancing Sound Regulation
3. Promoting integrity in Financial ar!ets
". Rein#orcing International $ooperation
%. Re#orming International Financial Institutions
1. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia.
Pada periode 197319!"1 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk ,omite
'rinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi1 yang
kemudian dikenal dengan 'rinsip-prinsip Akuntansi Indonesia ('AI)
Pada periode 19!"199"1 komite 'AI melakukan re5isi se/ara mendasar 'AI "<#= dan
kemudian menerbitkan 'rinsip Akuntansi Indonesia "<:> ('AI "<:>) !enjelang akhir "<<>1
,omite standar akuntansi memulai suatu re5isi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan
interpretasi atas standar tersebut Re5isi tersebut menghasilkan =8 pernyataan standar
akuntansi keuangan1 yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB
Pada periode 199"#$$"1 ada perubahan ,iblat dari -S .AA' ke IFRS1 hal ini ditunjukkan
Sejak tahun "<<>1 telah menjadi kebijakan dari ,omite Standar Akuntansi ,euangan untuk
menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar
akuntansi keuangan Indonesia 0an pada tahun "<<81 IAI melakukan re5isi besar untuk
menerapkan standar-standar akuntansi baru1 yang kebanyakan konsisten dengan IAS
Beberapa standar diadopsi dari -S .AA' dan lainnya dibuat sendiri
Pada periode #$$%#$$!1 merupakan kon5ergensi IFRS )ahap "1 Sejak tahun "<<8 sampai
tahun $&"&1 buku Standar Akuntansi ,euangan (SA,) terus dire5isi se/ara
berkesinambungan1 baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru 'roses
re5isi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal " *ktober "<<81 " %uni "<<<1 " April
$&&$1 " *ktober $&&>1 " %uni $&&?1 " September $&&#1 dan 5ersi " %uli $&&< 'ada tahun
$&&? dalam kongres IAI (3ek @agi nanti) A di %akarta ditetapkan bah4a kon5ergensi penuh
IFRS akan diselesaikan pada tahun $&&: )arget ketika itu adalah taat penuh dengan semua
standar IFRS pada tahun $&&: 9amun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah Sampai
akhir tahun $&&: jumlah IFRS yang diadopsi baru men/apai "& standar IFRS dari total ==
standar
Berikut adalah Roadmap kon5ergensi IFRS di Indonesia;
PSAK disa&kan #3 'esember #$$9(
1. 'SA, " (re5isi $&&<); Penya&ian 'aporan (euangan
2. 'SA, $ (re5isi $&&<); 'aporan Arus (as
3. 'SA, > (re5isi $&&<); 'aporan (euangan (onsolidasian dan 'aporan (euangan
Tersendiri
4. 'SA, 8 (re5isi $&&<); Segmen )perasi
5. 'SA, "$ (re5isi $&&<); *agian Partisipasi dalam +entura *ersama
6. 'SA, "8 (re5isi $&&<); In,estasi Pada Entitas Asosiasi
7. 'SA, $8 (re5isi $&&<); (ebi&a!an A!untansi- Perubahan Estimasi A!untansi- dan
(esalahan
8. 'SA, >: (re5isi $&&<); Penurunan .ilai Aset
9. 'SA, 8# (re5isi $&&<); Pro,isi- 'iabilitas (ontin&ensi- dan Aset (ontin&ensi
10.'SA, 8: (re5isi $&&<); Aset Tida! 'ancar yang /imili!i untu! /i&ual dan )perasi
yang /ihenti!an
Interpretasi disa&kan #3 'esember #$$9(
1. ISA, # (re5isi $&&<); ,onsolidasi Entitas Bertujuan ,husus
2. ISA, <; 'erubahan atas @iabilitas 'urna *perasi1 @iabilitas Restorasi1 dan @iabilitas
Serupa
3. ISA, "&; 'rogram @oyalitas 'elanggan
4. ISA, ""; 0istribusi Aset 9onkas ,epada 'emilik
5. ISA, "$; 'engendalian Bersama Entitas; ,ontribusi 9onmoneter oleh Benturer
PSAK disa&kan sepan)ang #$$9 *ang ber+aku e,ekti, ta&un #$1$(
1. ''SA, "; 'en/abutan 'SA, =$; Akuntansi ,ehutanan1 'SA, =8; Akuntansi
'endapatan %asa )elekomunikasi1 dan 'SA, =#; Akuntansi 'enyelenggaraan %alan
)ol
2. ''SA, $; 'en/abutan 'SA, >"; Akuntansi 2aran dan 'SA, >=; Akuntansi Anjak
'iutang
3. ''SA, =; 'en/abutan 'SA, 8>; Akuntansi Restrukturisasi -tang 'iutang
bermasalah
4. ''SA, >; 'en/abutan 'SA, =" (re5isi $&&&); Akuntansi 'erbankan1 'SA, >$;
Akuntansi 'erusahaan Efek1 dan 'SA, ><; Akuntansi Reksa 0ana
5. ''SA, 8; 'en/abutan ISA, &?; Interpretasi atas 'aragraf "$ dan "? 'SA, 9o 88
("<<<) tentang Instrumen 0eri5atif !elekat pada ,ontrak dalam !ata -ang Asing
PSAK *ang disa&kan 19 Februari #$1$(
" 'SA, "< ($&"&); Aset tidak ber4ujud
$ 'SA, "> ($&"&); Biaya Situs 2eb
= 'SA, $= ($&"&); 'endapatan
4. 'SA, # ($&"&); 'engungkapan 'ihak-'ihak Cang Berelasi
5. 'SA, $$ ($&"&); ,ombinasi Bisnis (disahkan = !aret $&"&)
6. 'SA, "& ($&"&); )ransaksi !ata -ang Asing (disahkan $= !aret $&"&
# ISA, "= ($&"&); @indung 9ilai In5estasi 9eto dalam ,egiatan -saha @uar 9egeri
-.posure 'ra,t Pub+i/ 0earing #7 Apri+ #$1$
1. E0 'SA, $> ($&"&); Imbalan ,erja
2. E0 'SA, ": ($&"&); 'rogram !anfaat 'urnakarya
= E0 ISA, "?; 'erjanjian ,onsesi %asa (IFRI3 "$)
> E0 ISA, "8; Batas Aset Imbalan 'asti1 'ersyaratan 'endanaan !inimum dan
Interaksinya
8 E0 'SA, =; @aporan ,euangan Interim
6. E0 ISA, "#; @aporan ,euangan Interim dan 'enurunan 9ilai
-.posure 'ra,t PSAK Pub+i/ 0earing 1" 1u+i #$1$
" E0 'SA, ?&; Instrumen ,euangan; 'engungkapan
$ E0 'SA, 8& (R $&"&); Instrumen ,euangan; 'enyajian
= E0 'SA, : (R $&"&); 'eristi4a Setelah )anggal 9era/a
> E0 'SA, 8= (R $&"&); 'embayaran Berbasis Saham
-.posure 'ra,t PSAK Pub+i/ 0earing 3$ Agustus #$1$
1. E0 'SA, >? (Re5isi $&"&) 'ajak 'endapatan
$ E0 'SA, ?"; Akuntansi 7ibah 'emerintah 0an 'engungkapan Bantuan 'emerintah
= E0 'SA, ?=; 'elaporan ,euangan dalam Ekonomi 7iperinflasi
4. E0 ISA, ":; Bantuan 'emerintah-)idak Ada Relasi Spe/ifik dengan Akti5itas
*perasi
8 E0 ISA, $&; 'ajak 'enghasilan-'erubahan dalam Status 'ajak Entitas atau 'ara
'emegang Sahamnya
Kenda+a da+am &armonisasi PSAK ke da+am IFRS
1. 0e4an Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya
2. IFRS berganti terlalu /epat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih
dilakukan1 pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut
3. ,endala bahasa1 karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dan a/apkali ini tidaklah mudah
4. Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap -ntuk mengadopsi IFRS banyak
metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan
5. ,esiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS
6. Support pemerintah terhadap issue kon5ergensi
2an,aat Konvergensi IFRS se/ara umum ada+a&(
a. !emudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar
Akuntansi ,euangan yang dikenal se/ara internasional 0enhance comparability1.
b !eningkatkan arus in5estasi global melalui transparansi
c. !enurunkan biaya modal dengan membuka peluang #und raising melalui pasar modal
se/ara global
d !en/iptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan
e. !eningkatkan kualitas laporan keuangan1 dengan antara lain1 mengurangi kesempatan
untuk melakukan earning management
" Reklasifikasi antar kelompok surat berharga (se/urities) dibatasi
/enderung dilarang
$ Reklasifikasi dari dan ke FB)'@1 0I@ARA9.
= Reklasifikasi dari @DR ke AFS1 0I@ARA9.
4. )idak ada lagi e2traordinary items
II. 3AAP 4S IFRS(
)erdapat beberapa /ontoh perbedaan-perbedaan yang signifikan untuk diketahui1
sebagaimana yang akan dibahas berikut ini;
a. Statemen Posisi keuangan ( sesuai IAS 1 5 IAS 3#)
,arakteristik -mum @aporan ,euangan ;
1. 'enyajian 4ajar dan kepatuhan pada SA,1 !anajemen membuat pernyataan se/ara
eksplisit dan tanpa ke/uali tentang kepatuhan terhadap SA, dalam /atatan atas
laporan keuangan
2. ,elangsungan usaha
3. 0asar akrual
4. !aterialitas dan agregasi1 ,elalaian dalam men/antumkan atau kesalahan adalah
material jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan
!aterialitas tergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian atau kesalahan
5. Saling hapus 1 )idak diperkenankan untuk saling hapus atas aset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban1 ke/uali disyaratkan E diijinkan oleh 'SA,
? Frekuensi pelaporan )ahunan
7. Informasi komparatif1 -ntuk kuantitatif maupun naratif %ika terdapat penerapan
retrospektif atau reklasifikasi1 maka laporan posisi keuangan permulaan periode
komparasi tera4al harus disajikan
: ,onsistensi penyajian
6erikut ada+a& peruba&an komponen 7aporan Keuangan *ang +engkap(
!enurut IAS " atau 'SA, " ;
@aporan 'osisi ,euangan
@aporan @aba Rugi ,omprehensif
@aporan 'erubahan Ekuitas
@aporan Arus ,as
3atatan Atas @aporan ,euangan
@aporan 'osisi ,euangan a4al (dalam hal penyajian kembali atau reklasifikasi)
%ika dibandingkan dengan 'SA, " yang lama ("<<:)1 komponennya adalah sebagai berikut;
9era/a
@aporan @aba Rugi
@aporan 'erubahan Ekuitas
@aporan Arus ,as
3atatan Atas @ aporan ,euangan
Setelah diamati ada perubahan dalam istilah yaitu 9era/a menjadi @aporan 'osisi ,euangan1
@aporan @aba Rugi menjadi @aporan @aba Rugi ,omprehensif1 dan tambahan @aporan 'osisi
,euangan a4al (dalam hal penyajian kembali atau reklasifikasi)
b. Aset 8etap9 dari segi pengakuan9 pengukuran9 pen/atatan dan pe+aporan.
Aset tetap telah diatur pada 'SA, "? atau dalam IAS "?1 terkait dengan perbedaan dan
persamaan se/ara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini;
)*'I, 3AAP IAS 1%
'engakuan
Akti5a tetap diakui sebesar biaya
perolehan
Sama
penentuan /ost
Biaya perolehan men/akup semua
pengeluaran1 termasuk administrasi dan
pengeluaran o5erhead umum1 langsung
untuk memba4a aset ke kondisi kerja bagi
perusahaan
dimaksudkan digunakan
Sama

Akti5a tetap disusutkan selama masa
manfaat
Sama
)idak ada petunjuk khusus yang
berhubungan dengan
penyusutan suatu aset tetap peralatan yang
idle dan aset tidak lan/ar yang dimiliki
untuk dijual tidak disusutkan
Suatu aset tetap disusutkan
meskipun aset tersebut idleEtidak
digunakan 9amun1 aset tidak
lan/ar yang dimiliki untuk dijual
tidak disusutkan
!asa manfaat1 nilai sisa dan metode
penyusutan ditinjau se/ara berkala dengan
alasan yang jelas
!asa manfaat1 nilai sisa dan
metode penyusutan harus dire5ie4
minimum setiap tanggal nera/a
(tiap tahun) dengan alasan pola
konsumsi atau pemanfaatan
ekonomi atas aset tersebut
'erubahan pada masa manfaat suatu akti5a
di/atat
prospektif sebagai perubahan estimasi
akuntansi
Sama
,etika suatu aset tetap terdiri dari
komponen indi5idu yang berbeda metode
atau tarif penyusutan yang sesuai1 masing-
masing komponen di/atat se/ara terpisah
(komponen
akuntansi)
sama
Re5aluasi
-mumnya1 aset tetap tidak dapat dinilai
kembali ke fair 5alue ke/uali jika penilaian
kembali dilakukan berdasarkan peraturan
pemerintah
Akti5a tetap dapat dinilai kembali
untuk fair 5alue jika semua item di
kelas yang sama dinilai kembali
pada 4aktu yang sama dan
re5aluasi disimpan up-to-date
Impairment
)idak ada panduan khusus tentang apakah
kompensasi atas kerugian atau penurunan
nilai dapat di-offset terhadap nilai ter/atat
akti5a yang hilang atau
penurunan nilai
,ompensasi atas kerugian atau
penurunan nilai tidak dapat offset
terhadap nilai ter/atat akti5a yang
hilang atau turun
0isposal
,euntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian atau pelepasan suatu akti5a
tetap diakui sebagai keuntungan atau
kerugian dalam laporan laba rugi
Sama
c. Investasi 1angka Pan)ang pada Instrument :tang dan -kuitas
Sebagaimana diatur dalam IAS =$ D =< dan IFRS # D <1 maka se/ara ringkas dapat dilihat
pada perbedaan dan persamaan IFRS dengan .AA'1 yaitu sebagai berikut;
1. IFRS dan .AA' untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2. IFRS dan .AA' menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah
methode eFuity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan lebih
dari $&G kepemilikan
3. Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya
4. 0asar konsolidasi1 IFRS dan .AA' mendasarkan pada persentasi kepemilikan (8&G)
5. IFRS dan .AA' sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Balue yaitu pilihan
menggunakan #air ,alue harus dilakukan di a4al pengakuan
6. .AA' tidak mengiHinkan re5ersal untuk beban impairment yang telah terjadi untuk
(a,ailable #or sale debt and e3uity securities+
7. IFRS tidak mengiHinkan hal yg sama untuk (a,ailable #or sale e3uity +1 namun
mengiHinkan re5ersal untuk (a,ailable #or sale debt securities+ dan (held4to4
maturity securities+
d. 7aporan Keuangan Konso+idasian
@aporan keuangan konsolidasi menurut IFRS dan 'SA, no > (re5isi $&&<) dan
perbedaannya dengan laporan keuangan konsolidasi menurut 'SA, lama dan -S .AA'
se/ara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini;
;o 2ateri<0a+ 3AAP IFRS
" )eori konsolidasi
yang mendasari
7al ini
mempengaruhi;
)eori perusahaan induk )eori entitas
pemaka
i utama laporan
keuangan
konsolidasi
'emegang saham perusahaan
induk

'enyesu
aian dan
eliminasi
'emegang saham entitas
konsolidasi (induk dan 93I)
)erbatas pada hak induk
(proporsional)
Baik hak induk maupun non
/ontrolling interest
-
'erlakuan
terhadap laba
(rugi) hak
pemegang saham
minoritas
Biaya Bagian laba untuk 93I
-
'erlakuan
terhadap hak
pemegang saham
minoritas
(nera/a)
Sebagai hutang Sebagai bagian ekuitas
$ Beberapa istilah
yang dipakai
!ajority interest (hak
pemegang saham mayoritas)
3ontrolling interest

!inority interest 9on 3ontrolling interest
= 0asar penyajian
akti5a dan hutang
perusahaan anak
7ak induk disajikan berdasar
nilai 4ajar sedangkan hak
'S! berdasar nilai buku
Semua berdasar nilai 4ajar
> .oood4ill
-
'engakuan
good4ill
7anya mengakui good4ill hak
induk
Ada $ pilihan yaitu (") hanya
mengakui good4ill hak induk
(propor-sional) atau ($)
mengakui good4ill se/ara total
-
'erlakuan
terhadap good4ill
Subyek amortisasi Bukan subyek amortisasi tetapi
subyek analisis penurunan nilai
(impairment analysist)
8erkait dengan pemba&asan topiktopik +ainn*a9 akan diba&as se+an)utn*a
dikesempatan *ang berbeda.
III. =onto& 7aporan Keuangan
6erikut ada+a& /onto& pen*a)ian +aporan keuangan sete+a& IFRS(
a. 7aporan Posisi Keuangan
b. 7aporan 7aba Rugi Kompre&ensi,
-ntuk pemperkaya keilmuan tentang IFRS dan lainnya1 para pemba/a yang ingin belajar
lebih banyak dan lengkap1 Anda dapat mempelajari IFRS dan E0 'SA, dari sumber-sumber
terper/aya yaitu;
444iasborg
444iasplus/om
444iaiglobalorid
444ifa/org
Semoga bermanfaat1
,ontributor; FaiH IamHami
Sumber ; tulisan ini diolah berdasarkan materi yang disampaikan pembi/ara dalam )*)
tersebut dan hasil diskusi peserta )*)

Anda mungkin juga menyukai