Diagram I.1
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
JAKAN
3. TP. BID. PELAYANAN PERPAJAKAN
4. TP. BID. EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PAJAK
KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT
1. DIT. PERATURAN PERPAJAKAN I
Diagram I.2
Bagan Organisasi Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus
KANTOR WILAYAH
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN
BIDANG
PEMERIKSAAN,
PENYIDIKAN
DAN
PENAGIHAN
PAJAK
BIDANG
PENYULUHAN,
PELAYANAN
DAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI
DUKUNGAN
TEKNIS
KOMPUTER
SEKSI
BIMBINGAN
PEMERIKSAAN
SEKSI
BIMBINGAN
PENYULUHAN
SEKSI
KEBERATAN DAN
BANDING I
SEKSI
BIMBINGAN
KONSULTASI
SEKSI
ADMINISTRASI
PENYIDIKAN
SEKSI
BIMBINGAN
PELAYANAN
SEKSI
KEBERATAN DAN
BANDING II
SEKSI
BIMBINGAN
PENAGIHAN
SEKSI
HUBUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI
KEBERATAN DAN
BANDING III
BIDANG
DUKUNGAN
TEKNIS DAN
KONSULTASI
SEKSI
DATA DAN
POTENSI
KPP WP BESAR
ATAU
KPP MADYA
BIDANG
KEBERATAN
DAN BANDING
SUBBAGIAN
BANTUAN HUKUM
DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN
TATA USAHA D AN
RUMAH TANGGA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI
KEBERATAN DAN
BANDING IV
Diagram I.3
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
BIDANG
PEMERIKSAAN,
PEMERIKSAAN,
PENYIDIKAN,
PENYIDIKAN
DAN
DAN
PENAGIHAN
PENAGIHAN
PAJAK
PAJAK
BIDANG
BIDANG
KERJA SAMA,
KERJASAMA,
EKSTENSIFIKASI,
EKSTENSIFIKASI
DAN PENILAIAN
BIDANG
BIDANG
DUKUNGAN
DUKUNGAN
TEKNIS DAN
TEKNIS
DAN
KONSULTASI
KONSULTASI
DAN PENILAIAN
SUBBAGIAN
BANTUAN HUKUM
DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN
KEUANGAN
BIDANG
BIDANG
PENYULUHAN,
PENYULUHAN,
PELAYANAN,
PELAYANAN
DANHUBUNGAN
HUBUNGAN
DAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT
SEKSI
KERJASAMA
PERPAJAKAN
SEKSI
BIMBINGAN
PEMERIKSAAN
SEKSI
BIMBINGAN
PENYULUHAN
SEKSI
BIMBINGAN
KONSULTASI
SEKSI
BIMBINGAN
EKSTENSIFIKASI
SEKSI
ADMINISTRASI
PENYIDIKAN
SEKSI
BIMBINGAN
PELAYANAN
SEKSI
PENGURANGAN,
KEBERATAN DAN
BANDING II
SEKSI
BIMBINGAN
PENAGIHAN
SEKSI
HUBUNGAN
MASYARAKAT
SEKSI
PENGURANGAN,
KEBERATAN DAN
BANDING III
SEKSI
DATA DAN
POTENSI
SEKSI
BIMBINGAN
PENDATAAN DAN
PENILAIAN
SEKSI
BIMBINGAN
PENGENAAN
KPP MADYA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
BIDANG
PENGURANGAN,
PENGURANGAN,
KEBERATAN,
KEBERATAN
DAN BANDING
BANDING
DAN
SEKSI
DUKUNGAN
TEKNIS
KOMPUTER
SUBBAGIAN
TATA USAHA D AN
RUMAH TANGGA
SEKSI
PENGURANGAN,
KEBERATAN DAN
BANDING I
SEKSI
PENGURANGAN,
KEBERATAN DAN
BANDING IV
KPP PRATAMA
KP2KP
Diagram I.4
SUBBAGIAN
UMUM
BAGIAN UMUM
SEKSI
PENGOLAHAN
DATA DAN
INFORMASI
SEKSI
PELAYANAN
SEKSI
PENAGIHAN
SEKSI
PENGAWASAN
DAN
KONSULTASI
I
SEKSI
PEMERIKSAAN
SEKSI
PENGAWASAN
DAN
KONSULTASI
II
SEKSI
PENGAWASAN
DAN
KONSULTASI
III
SEKSI
PENGAWASAN
DAN
KONSULTASI
IV
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Diagram I.5
SUBBAGIAN
UMUM
BAGIAN UMUM
SEKSI
PENGOLAHAN
DATA DAN
INFORMASI
SEKSI
PELAYANAN
SEKSI
PENAGIHAN
SEKSI
EKSTENSIFIKASI
PERPAJAKAN
SEKSI
PEMERIKSAAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI
PENGAWASAN DAN
KONSULTASI
I
SEKSI
PENGAWASAN DAN
KONSULTASI
II
SEKSI
PENGAWASAN DAN
KONSULTASI
III
SEKSI
PENGAWASAN DAN
KONSULTASI
IV
KP2KP
Diagram I.6
PETUGAS
TATAUSAHA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Selain unit vertikal, DJP juga memiliki unit pelaksana teknis, yaitu Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan (PPDDP)/Data Processing Center (DPC) yang bertugas melaksanakan
pengolahan data dan dokumen perpajakan.
Diagram I.7
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN
RUMAH TANGGA
DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
PENYIMPANAN
SUBBAGIAN
TATA USAHA D AN
KEUANGAN
BIDANG
PEMINDAIAN
DOKUMEN DAN
PEREKAMAN DATA
DOKUMEN
SEKSI
PENGUMPULAN
DOKUMEN
SEKSI
PEMINDAIAN
DOKUMEN
SEKSI
PENYIMPANAN
DOKUMEN
SEKSI
PEREKAMAN DAN
TRANSFER DATA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 4 of 20 - Pages (15, 10, 14, 11) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 4 of 20 - Pages (15, 10, 14, 11) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 3 of 20 - Pages (9, 16, 12, 13) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 3 of 20 - Pages (9, 16, 12, 13) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 4 of 20 - Pages (15, 10, 14, 11) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 4 of 20 - Pages (15, 10, 14, 11) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 3 of 20 - Pages (9, 16, 12, 13) 8/14/2009 6:36 PM
Tabel II.2
Asumsi Makro
Rencana 2008
Realisasi 2007
1.
2.
3.
4.
Inflasi (%)
Tingkat bunga SBI rata-rata 3 bulan (%)
Nilai tukar (Rp/US$1)
5.
ICP (US$/barel)
6.
APBN
Realisasi 2008
APBN-P
6,3
6,8
6,4
6,2
6,6
8,0
9.140
6,0
7,5
9.100
6,5
7,5
9.100
11,1
9,3
9.692
69,7
60,7
95,0
96,8
0,899
1,034
0,927
0,931
3. Realisasi Penerimaan
Tahun 2008, pertumbuhan realisasi penerimaan pajak tanpa PPh Migas sebesar
29,27% dibandingkan dengan realisasi tahun 2007, sedangkan pertumbuhan realisasi
penerimaan pajak termasuk PPh Migas mencapai 33,99%.
Pertumbuhan per jenis pajak terdiri dari pertumbuhan penerimaan PPh Non Migas sebesar
28,63%, PPN dan PPnBM sebesar 35,09%, PBB dan BPHTB sebesar 4,66%, Pajak Lainnya
sebesar 10,61%, dan PPh Migas sebesar 75,03%.
Tabel II.3
Pertumbuhan
(%)
2008
238,74
327,49
37,18%
44,00
194,74
155,19
29,55
2,74
426,23
382,22
77,02
250,48
209,64
30,93
3,03
571,10
494,08
75,03%
28,63%
35,09%
4,66%
10,61%
33,99%
29,27%
13
Tabel II.4
14
URAIAN
2003
2004
2005
2006
Rata-rata
2003 - 2007
2007
2008
340,93
403,10
493,92
636,15
706,11
979,52
242,05
280,56
347,03
409,20
490,99
658,67
204,15
238,98
298,34
358,05
426,23
571,10
19,78
22,94
34,99
43,19
44,01
77,02
185,37
216,04
263,35
314,86
382,22
494,08
15,86
17,06
24,84
20,01
19,04
19,36
33,99
16,46
16,55
21,90
19,56
21,39
19,17
29,27
4,10
5,00
5,60
5,60
6,30
6,20
Inflasi (%)
5,06
6,40
17,10
6,80
6,59
11,06
10
9,37
11,72
16,16
12,78
13,31
12,67
17,95
11
6,50
5,34
8,68
7,23
5,74
6,70
16,04
12
7,09
4,83
5,74
6,78
8,09
6,50
11,32
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 6 of 20 - Pages (23, 18, 22, 19) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 5 of 20 - Pages (17, 24, 20, 21) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 5 of 20 - Pages (17, 24, 20, 21) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 6 of 20 - Pages (23, 18, 22, 19) 8/14/2009 6:36 PM
Outbound Call Center yang berfungsi sebagai unit yang melakukan pengawasan untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, idealnya melaksanakan kegiatan:
penanganan wajib pajak terdaftar yang tidak menyampaikan SPT (wajib pajak non-filer);
perluasan basis subjek dan objek pajak (program ekstensifikasi);
pelaksanaan survei kepada masyarakat/wajib pajak terkait dengan pelaksanaan kewajiban
perpajakan;
pengawasan dan penggalian potensi perpajakan (program intensifikasi); dan
proses penagihan.
Untuk tahun 2008, kegiatan yang telah dilaksanakan Outbound Call Center adalah
penanganan wajib pajak non-filer, pelaksanaan program ekstensifikasi, dan pelaksanaan
survei.
4. Program PINTAR
Sebagai kelanjutan dari proses reformasi administrasi perpajakan, DJP telah mempersiapkan
modernisasi tahap kedua melalui program PINTAR. Program ini merupakan program
penyempurnaan sistem administrasi perpajakan yang meliputi pengembangan sistem dan
proses bisnis perpajakan, manajemen sumber daya manusia, kepatuhan perpajakan, dan
manajemen perubahan.
Penyempurnaan sistem administrasi perpajakan secara komprehensif melalui program
PINTAR bertujuan:
meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak; dan
memperbaiki tata kelola administrasi perpajakan dengan memperkuat mekanisme
transparansi dan akuntabilitas di DJP.
19
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 5 of 20 - Pages (17, 24, 20, 21) 8/14/2009 6:36 PM
Terhadap pegawai yang diduga melanggar kode etik atau peraturan disiplin dengan ancaman
hukuman disiplin tingkat berat akan diproses oleh pihak eksternal yaitu Inspektorat Bidang
Investigasi (IBI) Inspektorat Jenderal, Departemen Keuangan. Sedangkan terhadap pelanggaran
yang diancam dengan hukuman disiplin tingkat ringan dan sedang akan diproses oleh pihak
internal yaitu Direktorat KITSDA atau unit vertikal yang merupakan atasan langsung dari pegawai
yang diduga melakukan pelanggaran.
Sebagai institusi yang melaksanakan pelayanan publik, DJP memiliki kepentingan untuk
mengetahui sampai sejauh mana kualitas pelayanan yang telah diberikan memenuhi harapan
stakeholders DJP, yakni pemerintah, masyarakat, dan pegawai DJP. Penilaian stakeholders
terhadap pelayanan DJP tercermin dari berbagai survei yang dilakukan antara lain oleh
Departemen Keuangan bersama dengan Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Universitas
Indonesia dan Transparansi Internasional Indonesia.
1. Survei Opini
Survei Opini mencakup tiga survei yaitu Survei Opini Pegawai, Survei Opini Pelanggan, dan
Survei Opini Publik terhadap lembaga pelayanan publik di Departemen Keuangan. Survei
tersebut dilaksanakan di Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan
Sulawesi Selatan.
Survei Opini Pegawai bertujuan untuk memperoleh gambaran penilaian antara harapan dan
kenyataan pegawai DJP terhadap kondisi DJP setelah modernisasi. Secara umum pegawai
DJP merasa puas terhadap tiga belas komponen yang disurvei.
Dari Survei Opini Pegawai diketahui pula bahwa harapan pegawai terhadap komponen
pengelolaan sumber daya manusia dan remunerasi masih lebih tinggi dari kenyataannya.
Diagram III.1
Cukup Puas
Puas
Gap 1
n = 6047
21
Survei Opini Pelanggan DJP dilakukan kepada wajib pajak dengan indikator survei berupa
keterbukaan atau kemudahan akses terhadap informasi termasuk persyaratan dan
prosedur, sikap dan ketrampilan petugas, akses terhadap layanan dan hasil akhir layanan.
Hasil menunjukkan 62,78% responden menyatakan puas, 30,83% responden menyatakan
cukup puas dan sisanya menyatakan belum puas.
Diagram III.2
100%
80%
60%
40%
Puas
20%
Cukup Puas
0%
Tidak Puas
Pendaftaran Permohonan
MPWP
PKP
Restitusi
PPN
Penerbitan
SPMKP
Keberatan Pembebasan
Penetapan
PPh Impor
Pajak
SKB PPh
Impor
Pengurangan
PBB
Laporan
Bulanan
Lainnya
Pada Survei Opini Publik terhadap Lembaga Pelayanan Publik di Departemen Keuangan
termasuk DJP, hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang masih harus ditingkatkan
atas pelayanan publik yaitu antara lain informasi layanan yang diberikan oleh Departemen
Keuangan, penerapan sistem dan prosedur yang masih tidak sesuai, sosialisasi kebijakan
yang kurang intensif, dan budaya kerja dan organisasi yang harus dibangun.
22
Diagram III.3
INDEKS SUAP 15 INSTITUSI PUBLIK DI INDONESIA DAN
RATA-RATA JUMLAH UANG YANG DIBAYARKAN PER TRANSAKSI
Polisi (n=1218)
48%
Rp2.273.000
41%
Rp3.272.000
Imigrasi (n=363)
34%
Rp2.807.000
DLLAJR (n=774)
33%
Rp1.543.000
33%
Rp4.219.000
32%
Rp7.555.000
Pelindo (n=425)
30%
Rp2.678.000
Pengadilan (n=204)
30%
Rp102.421.000
21%
Rp3.953.000
21%
Rp2.059.000
17%
Rp4.709.000
15%
Rp5744.000
BPOM (n=387)
14%
Rp4.438.000
MUI (n=177)
10%
Rp1.678.000
14%
Rp8.502.000
C. Rencana Strategis
Sebagaimana telah disampaikan secara garis besar pada Bab I Pendahuluan,
Rencana Strategis DJP Tahun 2008-2012 merupakan dokumen perencanaan yang
berisi visi, misi, nilai, tujuan, sasaran, strategi, program dan indikator kinerja DJP
untuk periode lima tahun mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Penyusunan
Rencana Strategis DJP mengacu kepada Rencana Strategis Departemen Keuangan
Tahun 2005-2009, dengan memperhatikan harapan stakeholders serta kondisi
internal maupun eksternal DJP.
Melalui Rencana Strategis DJP 2008-2012, DJP menetapkan empat tujuan strategis beserta
sasarannya masing-masing, yaitu:
1. Peningkatan pelayanan perpajakan, dengan sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan
kualitas pelayanan, efektivitas penyuluhan, dan efektivitas kehumasan. Program DJP yang
dijalankan pada tahun 2008 untuk pencapaian tujuan dan sasaran ini antara lain adalah
penyempurnaan modul pelayanan menggunakan teknologi informasi, pemantauan dan evaluasi
layanan unggulan, peningkatan jumlah dan fungsi pojok pajak dan mobil pajak keliling, dan
peningkatan frekuensi penayangan iklan layanan masyarakat di media cetak dan elektronik.
2. Peningkatan kepatuhan wajib pajak, dengan sasarannya yaitu mengefektifkan pengawasan
wajib pajak non-filer, meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui pembetulan SPT,
mengoptimalkan pelaksanaan penagihan dan kegiatan intelijen perpajakan, dan meningkatkan
efektivitas pemeriksaan dan penyidikan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, di tahun
23
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 7 of 20 - Pages (25, 32, 28, 29) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 7 of 20 - Pages (25, 32, 28, 29) 8/14/2009 6:36 PM
b. Sasaran Khusus
- WP dalam rangka penggalian potensi dan perbaikan administrasi
- 200 WP besar OP
- KADIN
- PERBANAS dan HIMBARA
- Asosiasi profesi (IDI, IDAI, IDGI, Ikatan Advokat Indonesia, PPAT, PII, Ikatan Arsitek Indonesia,
IAI, dan ISEI)
- Pekerja seni komersial (PARSI, PARFI, komedian, penyanyi, musisi, sutradara, model, dan
peragawati)
- Komunitas hobi dan olah raga (DHCI, IMBI, PPMK, Ferrari, Ducati, kolektor lukisan, Lions Club,
klub menyelam, golf, dan menembak)
- Asosiasi pengusaha (HPMI, IWAPI, HIPPI, JCII)
- Anggota DPR RI
- Anggota DPD
- Pejabat Departemen/Kabinet Indonesia Bersatu
- Pejabat pemerintah daerah (Muspida Tk. I dan Muspida Tk. II)
- Pejabat TNI/Mabes TNI (AL, AU, dan AD)
- Kepolisian RI
- Departemen Keuangan
- Mahkamah Agung
- KPK, Komnas HAM, Komisi Yudisial
- Kejaksaan Agung
26
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 8 of 20 - Pages (31, 26, 30, 27) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 7 of 20 - Pages (25, 32, 28, 29) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 9 of 20 - Pages (33, 40, 36, 37) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 10 of 20 - Pages (39, 34, 38, 35) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 10 of 20 - Pages (39, 34, 38, 35) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 9 of 20 - Pages (33, 40, 36, 37) 8/14/2009 6:36 PM
BAB V
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Selain perencanan, perekrutan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya
manusia (SDM), aspek-aspek lain yang penting dalam manajemen SDM adalah
sistem remunerasi, pengukuran kinerja, serta sistem reward dan punishment.
Untuk meningkatkan kualitas SDM, DJP juga telah menetapkan nilai-nilai organisasi
untuk memberikan arahan mengenai budaya organisasi DJP yaitu Profesionalisme,
Integritas, Teamwork dan Inovasi (PASTI).
Diagram V.1
22%
Laki-laki
Perempuan
78%
Diagram V.2
9.437
8.000
6.000
5.840
5.544
5.160
4.000
3.595
2.000
355
334
SD
SLTP
71
SMU
D-1
D-2
D-3
S-1
S-2
28
130
S-3
Lain-lain
33
Diagram V.3
6.000
JUMLAH KARYAWAN
5.014
5.000
3.900
4.000
3.396
3.190
3.138
3.000
2.343
2.277
2.000
1.000
550
4
230
27
38
15
23
)
na
ta
Tk
.I
(II
I/c
I/bc
(II
Pe
Pe
Pe
na
ta
Pe
(II
I/d
m
)
bi
n
m
Pe
a
bi
(IV
m
na
bi
/ab
na
Tk
)
.I
Pe
U
ta
(
m
IV
m
bi
/b
a
na
)
M
ud
U
ta
a
m
(IV
a
/c
M
)
ad
ya
((IIV
Vd/
d) )
La
in
-l
ai
n
)
I/ad
ud
a
Pe
Pe
na
ta
na
ta
Tk
.I
ud
a
(II
(II
/d
c)
II/
k.
I
tu
rT
ng
a
ng
a
Pe
ud
a
ng
a
Pe
Pe
(II
tu
r(
/b
/a
(II
Tk
.I
ud
a
tu
rM
tu
rM
ng
a
Pe
Ju
ru
d)
(I/
c)
Tk
.I
(I/
Ju
ru
((bI/
)b)
Ju
ru
(I/
M
Ju
ru
ud
a
ud
a
Tk
.I
a)
Diagram V.4
10231
10000
8000
6000
5558
3904
4000
2000
158
< 21 tahun
21 -30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
> 50 tahun
Diagram V.5
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4872
4035
4000
3060
2000
567
an
a
ks
la
Si
ta
Pe
rC
to
pe
ra
Ju
r
on
ra
be
Ke
ah
la
ne
Pe
505
ta
so
l
i
al
on
ng
Fu
on
si
ng
Fu
si
al
P
re
s
tR
ep
un
co
Ac
Pe
ni
ik
em
er
ta
en
el
Es
la
sa
tiv
e
IV
on
III
Es
el
on
II
on
el
Es
34
555
299
551
46
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 10 of 20 - Pages (39, 34, 38, 35) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 9 of 20 - Pages (33, 40, 36, 37) 8/14/2009 6:36 PM
a. Internalisasi langsung melalui tatap muka baik dalam acara khusus internalisasi maupun
dengan memasukkan materi kode etik ke dalam kurikulum kelas-kelas diklat, workshop,
serta melalui outbond. Internalisasi dilakukan dengan metode Adult Learning Process
(ALP) sehingga pegawai tidak hanya memperoleh informasi satu arah, namun dapat terlibat
secara aktif dalam menggali kode etik dan nilai-nilai organisasi. Internalisasi secara langsung
dilaksanakan terhadap seluruh pegawai DJP, namun untuk tahun 2008 lebih difokuskan
bagi pegawai DJP di luar wilayah Jawa dan Bali, mengingat unit kantor di wilayah tersebut
baru menerapkan sistem administrasi perpajakan modern pada tahun 2008.
b. Internalisasi tidak langsung dilaksanakan melalui penerbitan buku saku Kode Etik dan buku
saku Pelayanan Prima, pembuatan leaflet, kalender, reminder, pemuatan materi kode etik
dan nilai-nilai organisasi pada aplikasi e-learning serta website DJP.
c. Internalisasi melalui pemantauan pada unit-unit vertikal untuk melihat secara langsung tingkat
kepatuhan pegawai terhadap berbagai ketentuan terkait kepatuhan pegawai. Untuk tahun
2008, kegiatan ini difokuskan pada unit-unit vertikal di wilayah Jawa dan Bali.
2. Penegakan Disiplin
Penegakan disiplin merupakan salah satu aspek pengelolaan pegawai yang bertujuan
untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta
menjamin dipatuhinya kode etik dan aturan disiplin oleh pegawai. Pengenaan hukuman
(penerbitan surat peringatan maupun keputusan penjatuhan hukuman disiplin) merupakan
hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh atasan pegawai, Direktorat Kepatuhan Internal dan
Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA), maupun Inspektorat Bidang Investigasi (IBI)
Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan. Pada tahun 2008, hukuman disiplin dijatuhkan
terhadap 406 pegawai yang terbukti melanggar ketentuan kepegawaian mulai dari yang
ringan seperti pelanggaran dalam menaati ketentuan jam kerja, sampai dengan yang berat
seperti penyalahgunaan wewenang.
Tabel V.1
No
Hal
2007
Kenaikan
2008
Jumlah
Surat Peringatan I
65
109
44
67,69
Surat Peringatan II
26
24
-2
-7,69
14
22
57,14
105
155
50
47,62
Tingkat Ringan
36
98
62
172,22
Tingkat Sedang
37
61
24
64,86
Tingkat Berat
72
88
16
22,22
145
247
102
70,34
0,00
254
406
152
59,84
37
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 12 of 20 - Pages (47, 42, 46, 43) 8/14/2009 6:36 PM
Pengiriman
Surat Pemberitahuan
Hasil Penelitian (SPHP) dan
undangan pembahasan
akhir
Penjelasan sengketa
dengan WP/Pemeriksa dan
dibuatkan Berita Acara
Permintaan data/penjelasan/
data tambahan kepada WP
Penerbitan
Surat Keputusan Keberatan/
Nonkeberatan
39
Diagram VI.2
Penyelesaian Proses Keberatan/Nonkeberatan PPh dan PPN secara Nasional Tahun 2008
.
.
BERKAS
.
.
.
.
.
.
an
Diagram VI.3
50.000
.
45.000
40.000
BERKAS
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
40
.
.
Distribusi Putusan Banding dan Gugatan Berdasarkan Amar Putusan yang Diterima DJP Tahun 2008
Jenis Putusan
Banding
Gugatan
Jumlah
Menolak
157
116
273
Mengabulkan Sebagian
661
10
671
Mengabulkan Seluruhnya
668
32
700
Membatalkan
58
34
92
49
52
296
200
496
Menambah
Dihapus
3. Peninjauan Kembali
Dasar hukum Peninjauan Kembali (PK) adalah Pasal 77 ayat (3) UU Pengadilan Pajak yang
menyatakan bahwa Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali
atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.
Pengajuan PK ke Mahkamah Agung disampaikan dalam bentuk Memori PK, sedangkan
kewajiban menjawab DJP atas pengajuan Peninjauan Kembali oleh wajib pajak disampaikan
dalam bentuk Kontra Memori PK. Selama tahun 2008 DJP telah mengajukan PK sebanyak
114 dan Kontra Memori PK yang disampaikan sebanyak 184.
Dalam tahun 2008, DJP menerima Putusan PK dari Mahkamah Agung berjumlah 85 putusan.
Distribusi Putusan PK dari Mahkamah Agung berdasarkan jenis amar putusan dan tahun
diajukannya permohonan dapat disampaikan sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2008 | Direktorat Jenderal Pajak
41
Diagram VI.4
160
140
87
120
BERKAS
100
90
80
70
75
60
93
50
40
30
PBB/BPHTB
37
20
PPN
10
0
PPh
Memori PK
Kontra Memori PK
Diagram VI.5
60
BERKAS
50
40
53
30
20
1
Membatalkan
10
0
18
Pemohon PK : DJP
13
Menolak
Mengabulkan
Pemohohon PK : WP
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 12 of 20 - Pages (47, 42, 46, 43) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 11 of 20 - Pages (41, 48, 44, 45) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 13 of 20 - Pages (49, 56, 52, 53) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 14 of 20 - Pages (55, 50, 54, 51) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 14 of 20 - Pages (55, 50, 54, 51) 8/14/2009 6:36 PM
Diagram VII.1
4.0
3.5
3,0
JUTA
2.5
2.0
1.5
1.0
Badan
0,5
Bendaharawan
Orang Pribadi
2005
2006
2007
2008
Jumlah Wajib Pajak terdaftar dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.
Diagram VII.2
12
10
JUTAAN
8
6
4
Badan
Bendaharawan
Orang Pribadi
2004
2005
2006
2007
2008
48
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 13 of 20 - Pages (49, 56, 52, 53) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 14 of 20 - Pages (55, 50, 54, 51) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 14 of 20 - Pages (55, 50, 54, 51) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 13 of 20 - Pages (49, 56, 52, 53) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 15 of 20 - Pages (57, 64, 60, 61) 8/14/2009 6:36 PM
Diagram VIII.1
Untuk mendukung kegiatan penyidikan, sepanjang tahun 2008 DJP telah bekerja sama
dengan instansi penegak hukum seperti PPATK, POLRI, dan KPK. Kerja sama tersebut meliputi
pendidikan, pelatihan, dan koordinasi kegiatan penyidikan.
Selama tahun 2008 jumlah berkas penyidikan yang telah selesai dan diserahkan ke kejaksaan
sebanyak 35 berkas. Jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh kasus yang disidik oleh
DJP dan telah disidangkan dan divonis oleh Pengadilan Negeri adalah sebagai berikut:
Tabel VIII.1
Jumlah Penyelesaian Penyidikan dan Jumlah Kerugian Negara Akibat Kasus yang Disidik DJP
Jumlah Penyelesaian Penyidikan
Status
Tahun 2007
Penyidikan yang di proses
Tahun 2007
(Miliar Rp)
Tahun 2008
Tahun 2008
(Miliar Rp)
107
111
2.310,98
2.235,80
24
1.416,44
19
11
515,87
131,19
71,16
21
35
587,03
1.547,64
10
11
276,53
182,56
13
101,96
463,58
C. Penagihan
Kinerja penagihan dapat diukur dari jumlah tunggakan pajak yang dapat dicairkan. Kegiatan
penagihan berperan penting dalam pencapaian target penerimaan pajak secara nasional dan
berpengaruh pada peningkatan kepatuhan sukarela (voluntary compliance) wajib pajak.
Kegiatan penagihan DJP pada tahun 2006-2008 dapat dilihat pada grafik perkembangan
tunggakan dan pencairan piutang pajak berikut.
54
Diagram VIII.2
50
45.17
45.17
TRILIUN
RUPIAH
TRILYUN
RUPIAH
32.28
32.28
31.91
31.91
2006
2007
2008
Pada akhir tahun 2008 jumlah saldo akhir piutang pajak mengalami peningkatan yang
diakibatkan adanya penurunan pencairan piutang pajak dan peningkatan penambahan piutang
pajak. Berdasarkan kondisi tersebut maka pada tahun 2008, DJP telah memfokuskan diri pada
beberapa hal antara lain validasi tunggakan pajak nasional, penyempurnaan kebijakan, fokus
dan strategi penagihan. Khusus untuk fokus dan strategi penagihan 2008, DJP melakukan
pemetaan terhadap keseluruhan tunggakan pajak secara nasional yang meliputi sebaran
wilayah, jenis usaha wajib pajak, sektor usaha, serta kriteria piutang pajak.
Strategi kegiatan penagihan yang diterapkan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Sita, Lelang, dan Blokir
Kegiatan sita pada tahun 2008 diprioritaskan pada penyitaan aset wajib pajak/penanggung
pajak berupa aset moneter seperti deposito, tabungan, saldo rekening koran, giro,
obligasi, saham, dan surat berharga lainnya, termasuk piutang atau tagihan kepada pihak
lain. Pemblokiran terhadap rekening wajib pajak merupakan tindakan yang sangat efektif
untuk mencairkan tunggakan pajak. Perkembangan kegiatan pemblokiran yang dilakukan
tahun 2006 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada grafik berikut.
Diagram VIII.3
1200
1109
1000
831
800
600
400
200
201
0
2006
2007
2008
55
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 15 of 20 - Pages (57, 64, 60, 61) 8/14/2009 6:36 PM
BAB IX
DJP dalam Pergaulan Internasional
DJP menaruh perhatian yang cukup besar terhadap perannya dalam komunitas
perpajakan internasional. Beberapa kegiatan yang cukup penting dilaksanakan dalam
lingkup pergaulan internasional diuraikan sebagai berikut.
57
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 16 of 20 - Pages (63, 58, 62, 59) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 16 of 20 - Pages (63, 58, 62, 59) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 15 of 20 - Pages (57, 64, 60, 61) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 17 of 20 - Pages (65, 72, 68, 69) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 18 of 20 - Pages (71, 66, 70, 67) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 18 of 20 - Pages (71, 66, 70, 67) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 17 of 20 - Pages (65, 72, 68, 69) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 17 of 20 - Pages (65, 72, 68, 69) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 18 of 20 - Pages (71, 66, 70, 67) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 18 of 20 - Pages (71, 66, 70, 67) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 17 of 20 - Pages (65, 72, 68, 69) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 19 of 20 - Pages (73, 80, 76, 77) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 20 of 20 - Pages (79, 74, 78, 75) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 20 of 20 - Pages (79, 74, 78, 75) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 19 of 20 - Pages (73, 80, 76, 77) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 19 of 20 - Pages (73, 80, 76, 77) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 20 of 20 - Pages (79, 74, 78, 75) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 20 of 20 - Pages (79, 74, 78, 75) 8/14/2009 6:36 PM
1502 AZWIR LAPORAN LAYOUT.indd, Flat 19 of 20 - Pages (73, 80, 76, 77) 8/14/2009 6:36 PM
DAFTAR TABEL
Diagram I.1
Tabel II.1
Diagram I.2
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Diagram I.5
Diagram I.6
Tabel II.7
Diagram I.7
Diagram II.1
Diagram II.2
Diagram III.1
Diagram III.2
Diagram III.3
Diagram V.1
Diagram V.2
Diagram V.3
Diagram V.4
Diagram V.5
Diagram VI.1
Diagram VI.2
Tabel XI.4
Diagram VII.2
Diagram VIII.1
Diagram VIII.2
Diagram VIII.3
Diagram I.3
Diagram I.4
II.2
II.3
II.4
II.5
Tabel II.6
Tabel II.8
Tabel III.1
Tabel IV
Tabel VI.2
Tabel VII.1
Tabel VIII
Tabel V.1
Diagram VI.3
Diagram VI.4
Diagram VI.5
Diagram VII.1
Diagram IX.1
Diagram XI.1
Tabel VI.1
Tabel XI.1
Tabel XI.2
Tabel XI.3
Tabel XI.7
Tabel XI.8
Tabel XI.9
Tabel XI.10
Tabel XI.11
Tabel XI.12
Tabel XI.13
Tabel XI.14
Tabel XI.15
Tabel XI.5
Tabel XI.6
Tabel XI.16
77