Anda di halaman 1dari 172

Normalisasi Kali Ciliwung

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3
Provinsi : DKI Jakarta
Tahun Anggaran : Tahun 2013 s/d 2016
Penawar : KSO BRANTAS - NINDYA

I. URAIAN SINGKAT / PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kali Ciliwung merupakan salah satu sungai penyebab banjir yang terjadi di Jakarta, terutama
di Kota Administrasi Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan,dan Pusat, dimana setiap ahunnya
selalu mengakibatkan dampak kerugian yang luas, baik kerugian materiil (direct losses) yang
berupa kerusakan bangunan, kerusakan sarana dan prasarana serta kemacetan lalu-lintas
yang terjadi hampir di setiap sudut kota, maupun kerugian im-materiil (indirect losses) yang
berupa gangguan kesehatan, perasaan stress dan was-was serta dampak-dampak social
lainnya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan instabilitas kehidupan bermasyarakat, sosial,
politik dan ekonomi.

Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, adalah
merupakan satu sistem drainase Banjir Kanal Barat. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi,
selain itu adanya perubahan tata guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang aliran
sungai yang semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai, sehingga
mengakibatkan limpasan permukaan (surface run off) menjadi semakin besar, begitu juga
dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang semakin kecil tidak mampu menampung debit
banjir yang semakin besar. Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu
dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai, perkuatan tebing dan penataan serta
pemeliharaan secara berkesinambungan.

Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat seperti tersebut di atas akan dapat
diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir yang tepat dengan
Normalisasi Kali Ciliwung, tetap diperlukan konservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh
sebab itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai dan Pantai,
Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane merasa perlu untuk segera
mengadakan penanganan masalah banjir di wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan
Kali Ciliwung, salah satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa
pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai serta perkuatan
tebing sungai.

1.2. Maksud dan Tujuan
- Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan normalisasi sebelumnya
sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan mengurangi resiko banjir
disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah DKI Jakarta
- atau ditentukan lain sesuai Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemilik proyek

1.2. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan
Sumber Air Ciliwung Cisadane

1.3. Sumber Dana
APBN tahun 2013 sd 2016 pada Satuan Kerja NVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Ciliwung
Cisadane, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

1.4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan (sesuai
tender dokumen)




Normalisasi Kali Ciliwung


1.5. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 1260 (Seribu Dua Ratus Enam Puluh) hari kalender
dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender Dokumen.

1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network Planing (Jika
dipersyaratkan) dan Jadual Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar carth dan S-Curve.

1.7. Hari Kerja Efektif
1.5.1. Secara Umum, Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja
1.5.2. Jam kerja efektif per hari :
- Jam kerja efektif normal = 7 Jam/hari 1 Jam istirahat
- Jam kerja efektif lembur = 10 Jam/hari 2 Jam istirahat
- Jam kerja efektif 2 shift = 14 Jam/hari 2 Jam istirahat

1.8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi
teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum
(jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan
koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic
kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3
proyek.

II. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Lingkup Pekerjaan
Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi dengan nilai Rp. 250 milyar s/d Rp. 500 milyar Pada PPK
Sungai dan Pantai Satker NVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane Tahun
Anggaran 2013

Nama Paket Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3

2.2. Uraian Singkat Pekerjaan:
Peningkatan jaringan sarana/ prasarana pengendalian banjir berupa galian saluran, perkuatan
tebing, retaining wall dan pemancangan sheet pile

2.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan
(sesuai permintaan dokumen tender)

No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Excavator Standar 0,8 m3/dt 4 Unit
2. Vibro Hammer - 4 Unit
3. Ponton - 2 Unit
4. Dump Truck 18 m3 3 Unit

Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan
Lampiran Daftar Peralatan Utama untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu
kesatuan dengan Dokumen Penawaran











Normalisasi Kali Ciliwung


Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan
1. Pemancangan Sheet Pile
2. Relokasi Utilitas PDAM
3 Relokasi Utilitas PLN
4. Relokasi Utilitas Telekomunikasi
5. Relokasi Utilitas Gas
6. Pintu Klep 60 cm
7. Pintu Klep 80 cm
8. Pintu Klep 100 cm

Sebagai pekerjaan utama adalah:
No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Galian Tanah
2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,
dipadatkan
3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan SP Type FPC320 C500
8. Pemancangan SP Type FPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350 mm Type B
10. Penulangan Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 Beton Readymix K 300
13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm

Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah:
No. Jenis Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Kisdam/Dewatering (Dinding Penahan
Tebing)
2. Stripping
3. Bekisting, ekspose multipleks 9
mm

4. Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x
100 (pabrikasi)
5 Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup
U-Ditch
6. Gorong -Gorong 60 cm
7. Gorong -Gorong 80 cm
8. Gorong -Gorong 100 cm




Normalisasi Kali Ciliwung


III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil
pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil
pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama
(PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO).

Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum Selama Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan,
mengacu pada :

3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan
rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi,

3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan /
persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection &
cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan
perijinan yang berlaku.

3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri
dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan
mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya
berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan
item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan
suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
3.3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.

3.3.2. Urutan pekerjaan
Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan
dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga,
alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

3.3.3. Metode kerja
Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara
rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang
dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk
menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target
produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian
mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.

3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan
maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali
Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop
drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan
tenaga pelaksana trampil.

3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain
harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.




Normalisasi Kali Ciliwung


3.4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah
dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.

3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka
pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan
teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti
dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan
batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh
pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah
diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik
proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan

3.6. Sosialisasi dan Koordinasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor bersama - sama konsultan pengawas
dan pemilik pekerjaan beserta instansi terkait melakukan sosialisasi kepada masyarakat
setempat agar masyarakat bisa memahami kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat
meminimalisir timbulnya konflik atau persepsi - persepsi negatif dari masyarakat.

Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat
memperoleh informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah yang timbul
selama pelaksanaan proyek.

METODE SOSIALISASI DAN KOORDINASI
1. MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI PEKERJAAN
1.1. Sosialisasi melalui media suratkabar khususnya lokal, selain daripada itu dapat
dilakukan melalui tatap muka langsung di lokasi proyek dengan melibatkan tokoh
masyarakat setempat, perangkat desa atau kecamatan.
1.2 Hari pertemuan dipilih pada hari dimana masyarakat kurang melakukan aktivitas
sehari - hari dan diinformasilkan 7 (tujuh) hari sebelum acara sosialisasi
dimulai,tempatnya di balai pertemuan di tingkat Kecamatan atau di Balai Desa ,
dengan kata lain tempat acara sosialisasi harus mudah dicapai tanpa menggunakan
kendaraan, sehingga masyarakat dapat hadir untuk mendengarkan penjelasan.
1.3. Sosialisasi mengenai pengadaan Material Pekerjaan, Alat Kerja dan Lokasi Pekerjaan
1.4. Dukungan masyarakat akan diminta secara tertulis pada saat itu juga, yang ditanda
tangani oleh Kepala Desa atas nama masyarakat.
1.5. Masyarakat akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat
atau pandangannya pada acara sosialisasi tersebut.
1.6. Apabila terjadi pertentangan/perbedaan pendapat akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dengan melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk
tokoh masyarakat.

2. PADA SAAT PELAKSANAAN / PENGATURAN LALU LINTAS / MANAJEMENT LALU
LINTAS
Secara umum, pekerjaan dilaksanakan pada lokasi dimana aktivitas lalu lintas masih
berjalan keluar masuk jalan akses ke lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan,
lalu lintas existing tidak terganggu,
Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

2.1. Pengaturan lalu lintas.
2.1.1. Koordinasi dengan pihak yang berwenang
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan
pihak DLLAJR dan kepolisian sector setempat, sehingga diharapkan



Normalisasi Kali Ciliwung

kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat
mobilisasi / demobilisasi peralatan

2.1.2. Petugas Bendera
Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
menggangu arus lalu lintas, terutama pada keluar masuk jalan akse kerja.

2.1.3. Rambu-rambu lalu lintas
Rambu lalu lintas dengan material, Bentuk dan dimensi mengacu pada
spesifikasi teknis dan gambar kerja dibuat dengan jumlah dan jenis sesuai
dokumen pelelangan dan kebutuhan dilapangan. Dalam pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti
palu, gergaji, dll. Rambu-rambu lalu lintas ini dipasang pada lokasi
pekerjaan yang bersinggungan dengan lokasi existing/kepentingan
publik/pengguna jalan.




rambu-rambu lalu lintas lainnya




Image diatas hanya sebagai illustrasi Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management pada lokasi
Jalan existing dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai
dengan kondisi real di lapangan.
Access Road
Existing Road



Normalisasi Kali Ciliwung









Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan








































Dokumen Kontrak
Pemborongan
Perijinan dg Pihak Terkait

Pemahaman Ketentuan
Dokumen Kontrak
Koordinasi/rundingan dg Direksi
pengawas & Konsultan
Pengawas
Survey Bersama & Pengukuran
Keterangan :
Pelaksanaan Item
Pekerjaan
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya
Engineering & Addendum
Kontrak
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
- Shop Drawing &
BQ

- Spesifikasi teknis
(termasuk Inspeksi
& Test
Pengendalian
Mutu)

- Approved
Konsultan
Pengawas &
Owner


Request For Inspection/work
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Request Item Pekerjaan
Berikutnya
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Lihat
halaman
berikutnya
START

FINISH




Normalisasi Kali Ciliwung


FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)












































Selesai Survey dan
Pengukuran disetujui
- Stake Out, Pengukuran,
Patok-patok
- dsb
ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan

Compare dan checking terhadap tender
drawing (dokumen tender )

Proposal / pengajuan Desain Konstruksi
baru utk beberapa item pekerjaan atau
seluruh item pekerjaan
Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing
Perubahan

Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Reference to next Construction
(same work)
issued

Repair

Final
Check
Check
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Check
Ok

Approved for Construction
START

FINISH




Normalisasi Kali Ciliwung


BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI



















































SELESAI

Pemahaman Syarat
Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Sosialisasi & Penyuluhan
Pra Konstruksi
Perijinan dg Pihak Terkait
Scope Pekerjaan
Koordinasi dg Pihak Owner
& Konsultan Pengawas
Masukan dari Pihak Owner
& Konsultan Pengawas
Cek

Tdk
Ya
Pemeriksaan Bersama
Scope Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Pelaksanaan Scope
Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )
Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer
Cek
Tdk
Ya
Gambar Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan /
Fisik
Cek
Tdk
Ya
Pekerjaan Selesai
Serah terima Pekerjaan
(PHO)
Pemeliharaan
Tdk
Perbaikan
Ya
Serah Terima Akhir
(FHO)
As Build Drawing
Cek
Tdk
Ya
FINISH

START
Kontrak Pek.


Uji Alir & Uji Fungsi
Bangunan Irigasi
Cek
Tdk
Ya



Normalisasi Kali Ciliwung


IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN
4.1. Identifikasi Lapangan
Lokasi Proyek sesuai yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya (sesuai tender
dokumen)

Peta Lokasi Pekerjaan










Normalisasi Kali Ciliwung


ZOOM




















Lokasi
Pekerjaan
Lokasi Proyek adalah Kali Ciliwung,
DKI Jakarta



Normalisasi Kali Ciliwung


PLAN (LAYOUT PEKERJAAN) BY SATELITE



PROPINSI DKI JAKARTA
















Catatan;
- Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi Lokasi Pekerjaan
pada ini (kondisi pada saat Pelelangan)
- Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan
Indonesia

LOKASI
PEKERJAAN



Normalisasi Kali Ciliwung


CILIWUNG PAKET 3 (P199 sd 303)
JEMBATAN KALIBATA SAMPAI DENGAN JEMBATAN BESI CONDET

















Lok. Hilir :
Jembatan Kalibata
Lok. Hulu : Jembatan
Besi Condet



Normalisasi Kali Ciliwung


4.2. Penguasaan Lapangan
4.2.1. Umum
Pekerjaan secara umum akan duraikan pada Bagar Alir Pekerjaan Secara Garis Besar
(pada lembar berikutnya)
- Adalah memungkinkan selama tahapan pelaksanaan terjadi perubahan terhadap
hal - hal sebagai berikut :
Metode pelaksanaan yang akan diterapkan
Sumber daya
Urutan kegiatan pekerjaan
Estimasi waktu pelaksanaan sampai selesai

- Faktor yang dapat mengubah jadwal pelaksanaan konstruksi antara lain :
Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design final
selesai seluruhnya.
Kerangka waktu pelaksanaan yang diharapkan
Umpan balik dari pemberi kerja / konsultan pengawas
Kondisi aktual lapangan (Lahan berupa pembebasan Pemukiman di daerah
Bantaran kali Ciliwung)
Cuaca

4.2.2. Kegiatan Utama
Elemen kunci dari pekerjaan ini adalah jalan masuk ke lokasi proyek yang terangkum
kedalam Pekerjaan Umum, sedangkan Kegiatan Utama dari proyek ini adalah :

No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Galian Tanah
2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat,
dipadatkan
3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan SP Type FPC320 C500
8. Pemancangan SP Type FPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350 mm Type B
10. Penulangan Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 Beton Readymix K 300
13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm












Normalisasi Kali Ciliwung


4.2.3. Uraian Pekerjaan Secara Garis Besar
1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Lokasi dan Item Pekerjaan Sesuai dengan BQ dan
Gambar Kerja / Gambar Pelelangan

2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area memanjang
kali Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal / serempak pada
sisi kiri dan kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada Lokasi 1 tidak
berhubungan dengan Lokasi pekerjaan yang lain, hanya hubungan penggunaan
peralatan.

3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan dilakukan secara
bersamaan & Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group Pembagian group
pekerjaan berdasarkan Jumlah alat Crawler crane & Vibrating hammer.


Flow Chart









































START
Pek. Turap Beton
(Kiri-Kanan Kali)
Drain
Lok. Saluran
Pek. Concrete Sheet Pile &
Pile
Pek. Caping Beam / Beton
Penutup
FINISH
Pek. Jalan Inspeksi
Pek. Timbunan utk Tanggul
Pek. Galian Saluran
Pek. Instalasi U ditch dan
Gorong-Gorong
Pek. Pintu Klep
Pek. Instalasi Trash Rack
Pek. Galian dasar Sungai
(s/d elevasi rencana) &
Buangan
Pek. Revetment
Pek. Lainnya sesuai BQ dan
Gambar Kerja
Pek. Jembatan 1 Unit
Pek. Bore Pile
Pek. Abutment
Pek. Girder
Pek. Bridge Slab
Pek. Railling Bridge



Normalisasi Kali Ciliwung


ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERSAMAAN / FRONTAL
Ilustrasi Pekerjaan Sheet Pile dan Galian Alur Sungai
Assumsi;
- Lokasi Pekerjaan memanjang dengan panjang sesuai ganmbar kerja
- Sedimen / Rencana Galian Alur sungai cukup besar dan rencana bentang cukup lebar dari kondisi
existing yang ada
- Menghindari kondisi stand by Peralatan kerja
- Pekerjaan Frontal dimungkinkan pada kondisi Waktu Pelaksanaan sangat kritis yang disebabkan oleh
keterikatan dengan pihak 3 Pemukiman yang harus dibebaskan.

Galian Awal











Pekerjaan Galian awal & Start Pekerjaan Sheet Pile








Pekerjaan Caping Beam, Sheet Pile dan Galian Akhir










Renc. Pekerjaan Sheet Pile Spare Lokasi yang tidak digali
utk Pek. Dudukan Caping Beam
Galian Awal



Normalisasi Kali Ciliwung


ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN / CONTINUE
- Secara Umum, Pekerjaan pada lokasi Sungai / Kali, Pekerjaan dilakukan dari Hulu ke Hilir, Khususnya
pekerjaan Galian Alur Sungai

- Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari
Permukiman), maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.

- Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri
Sungai.

Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara
berkesinambungan / continue

Misal;
1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai)
Tahap awal










Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau

Tahap Berikutnya












Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
- Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air














Arah Pekerjaan
Arah Pekerjaan
Pek. Galian dasar sungai
Pek. Sheet Pile



Normalisasi Kali Ciliwung


Tahap Berikutnya










Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
- Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air
- Pek. Jalan Inspeksi warna kuning tua




Tahap Berikutnya
- Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan
dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja tidak ada alat stand by

4.2.4. Rencana Mobilisasi Alat, Personil, material pekerjaan & Sirkulasi Alat
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang
berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di
lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.

Lokasi Rencana base Camp, Akses Road, Permasalahan dan Solusinya;

1. Base Camp dan Stock Pile
- Rencana menggunakan Lahan pada sekitar lokasi pekerjaan yang cukup luas sepanjang lokasi
pekerjaan
- Kontraktor akan menggunakan lahan tersebut dan seijin Pihak Owner dan pihak terkait lainnya.
- Setelah disepakati oleh kedua belah pihak, selanjutnya kontraktor akan mendirikan base camp dan
Stock Pile beserta kelengkapannya sesuai yang dipersyaratkan.
- Sekeliling Lokasi base camp akan di beri pagar seng sebagai pembatas (dengan pintu masuk-
keluar) yang dicat dan diberi logo kontraktor dan symbol lainnya yang dipersyaratkan.

2. Akses Road
Assumsi Mobilisasi alat dan Material:
- Transportasi / Mobilisasi Alat Kerja kelokasi proyek dari Jalan Existing
- Transportasi Material ke lokasi proyek menggunakan transportasi Darat. Untuk lokasi tertentu,
missal lokasi sisi lainnya yang tidak dimungkinkan via darat, maka material dapat dilangsir dari sisi
yang dapat via darat dengan pontoon.
- Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada peralatan kerja yang
statis
- Personil yang ditempatkan pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya akan di koordinasikan
dengan Pihak Pemilik (Owner) dan Instansi terkait lainya.


Penjelasan Akses Road (berdasar hasil survey);
- Pada sisi Timur dan Barat Sungai, kondisi Penuh dengan Perumahan dan Pemukimam Penduduk.

- Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan
ada beberapa jalan Perumahan yang Cukup lebar.

Arah Pekerjaan
Pek. Galian dasar sungai




Normalisasi Kali Ciliwung

- Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi
dimana Sisi Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan
lokasi Hilir / hulu pada paket lain yang memungkinkan.

- Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses
selain dari hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.

- Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan
Sosialsasi pada Pihak terkait.

- Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat
proses pelaksanaan konstruksi.

- Jika pada beberapa lokasi (STA Pekerjaan) tidak memungkinkan Mobilisasi lewat darat, maka
mobilisasi dapat lewat sungai dengan bantuan Ponton dan perahu bermotor.

- Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan
tender Dokumen


Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;

Lokasi Hilir yang memungkinkan Lokasi Hulu yang tidak memungkinkan















Diperkirakan ada Akses Road / Jalan kerja dapat
melewati Lokasi Hilir

Ket;
- Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika
kondisi akses road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir
- Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan

PENGAMANAN UTILITAS
- Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari
kemungkinan banjir dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol
(akibat kegiatan pemancangan atau pelaksanaan konstruksi tanggul).

- Selama pelaksanaan, kontraktor akan bertanggung jawab atas kelangsungan bangunan/infrastruktur
lainnya yang ada, misalnya : pipa air minum, tiang listrik serta konstruksi jembatan serta struktur
bangunan lainnya.



Lokasi akses terdiri
atas jlan
pemukiman yang
sangat padat dan
kecil (umumnya
setapak) dan tidak
dapat digunakan
untuk mobilisasi alat
ataupun material



Normalisasi Kali Ciliwung
V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Lokasi, Urutan Pekerjaan dan Flow Cart

Lokasi : Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar
kerja).

Urutan Pelaksanaan
Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Umum Persiapan
- Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

2. Pekerjaan Tanah
- Stripping
- Galian Alur Sungai
- Galian Struktur
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton
3.1. Pekerjaan Turap Beton
3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring

3.1.2. Pekerjaan Back Pile
- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B

3.1.3. Pekerjaan Balok Penghubung
- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

3.1.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K.225
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.2. Pekerjaan Revetment
- Pengadaan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Pemancangan mini pile beton 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Lantai Kerja BO K-125
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K-225
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.3. Pekerjaan Saluran dan Pintu Air
- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch
- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)



Normalisasi Kali Ciliwung
- Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.4. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan
- Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125
- Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.5. Penanaman Pohon
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.6. Penanaman Relokasi Utilitas
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

4. Pekerjaan Lainnya sesuai gambar dan BQ












































Normalisasi Kali Ciliwung

Kondisi Existing
- Foto existing berikut hanaya sebagai contoh kondisi existing sungai yang ada
- Assumsi sementara, kondisi adalah typekal pada semua paket pekerjaan
- Untuk Cross section / kondisi yang berbeda, pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan
















Pengambilan Foto dari arah Hilir (pengampilan
dari sisi barat)
- Kondisi Sisi Barat

- Kondisi Sisi Timur
























Potongan dari Hulu Sungai

Bagian Hilir
U
Bagian Hulu
Sisi Barat Sisi Timur



Normalisasi Kali Ciliwung

Assumsi Urutan Pekerjaan Berdasarkan Kondisi Existing;
- Sebagian besar Mobilisasi Peralatan dan material akan melalui sisi sungai dengan kondisi lapangan
cukup landai dan cukup lebar
- Assumsi Pada saat pelaksanaan Lahan pekerjaan sudah bebas seluruhnya.
- Urutan / bagan alir pekerjaan secara garis besar akan diuraikan pada lembar berikutnya.
- Melihat Kondisi yang ada, secara umum, Pekerjaan Galian Alur Sungai sebagai berikut



Potongan dari Hulu Sungai








































Sisi Timur
Type 1;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen /
rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali

Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah
berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak
dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian
alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah
menuju pinggir kali dengan lansir / estafet

Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile

Sisi Barat



Normalisasi Kali Ciliwung



Potongan dari Hulu Sungai


































Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya











Type 1;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali

Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile

Type 1;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali

Sisi Timur
Sisi Barat



Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART / BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM
























































Traffic Management
Lok. Turap Beton
START

Met. Pelaksanaan
Pekerjaan
Kontrak Kerja
Mobilisasi &
Demobilisasi (Pek.
Pendahuluan)
Survey Lokasi &
Pengukuran
Shop Drawing
Lok. Jembatan Lok. Drainase
Pek. Pedahuluan Lainnya
Pek. Bongkaran &
Stripping
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tahap Awal
(lok. tertentu)
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan Tahap
Awal (lok. tertentu)
Cek
Ok
No
A
Pek. Kisdam
Cek
Ok
No
Pek. Bore Pile
Cek
Ok
No
Pek. Galian Struktur
Cek
Ok
No
B
Pek. Galian Struktur
Cek
Ok
No
Pek. Sub Grade
Preparation
Cek
Ok
No
Pek. Urugan Pasir &
Pemadatan
Cek
Ok
No
C



Normalisasi Kali Ciliwung



























































A
Pek. Sheet Pile (type
sesuai BQ & Gambar
kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Pile (type sesuai BQ
& Gambar kerja) sbg
jangkar
Cek
Ok
No
Pek. Steel Sheet Pile (type
sesuai BQ & Gambar
kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek. Strand (antara Sheet
Pile dan Pile)

Cek
Ok
No
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Galian Alur sungai
Tahap Selanjutnya
Cek
Ok
No
Pek. Jalan Inspeksi
Cek
Ok
No
Pek. Ground Anchor
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan untuk
Tanggul
Cek
Ok
No
Pek. Revetment
A1
A-A
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
B
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek. Lean Concrete
Cek
Ok
No
Pek. Pile Cap (termasuk
lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Abutment (termasuk
lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Bongkaran Kisdam &
Bearing Pad
Cek
Ok
No
Pek. Pengadaan dan
Erection I Girder
Cek
Ok
No
Pek. Slab Bridge (termasuk
lean concrete, Pembesian
& Form work)
Cek
Ok
No
Pek. Pylon (termasuk lean
concrete, Pembesian &
Form work)
Cek
Ok
No
B-B
C
Pek. Installasi U Ditch
(Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Gorong-
gorong (Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Pintu Klep
(Type sesuai BQ &
gaambar Kerja)
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Trastrak/
Saringan Sampah (Type
sesuai BQ & gaambar
Kerja)
Cek
Ok
No
C-C



Normalisasi Kali Ciliwung



























































FINISH

Catatan;
Tanda Relation adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada
lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuai Flow chart berikutya yang dimaksud /
Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda
relation ( ) tersebut.
A1
Pek. Mini Pile 28, L=6m
Cek
Ok
No
Pek. Cut Top Pile
Cek
Ok
No
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work)
Cek
Ok
No
Pek.Kolom (termasuk lean
concrete, Pembesian &
Form work) sbg Frame
Cek
Ok
No
Pek.Kolom (termasuk lean
concrete, Pembesian &
Form work) sbg Frame
Cek
Ok
No
B-B
Pek. Lainnya sesuai BQ
dan Gambar Kerja
Cek
Ok
No
Pek. Concrete Tile K-300
(warna)
Cek
Ok
No
Pek. Railling Jembatan
Cek
Ok
No
Pek. Kabel Stayed (Sling
kawat baja dia. 20 cm)

Cek
Ok
No
A-A C-C



Normalisasi Kali Ciliwung

5.2. Penggambaran Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan
5.2.1.1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan
pengurusan perijinan dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan
lokasi & peralatan, puskesmas / rumah sakit.

Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya dengan berkoordinasi
dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat
Perijinan dengan pihak terkait;
DLLAJR & Kepolisian = Traffic Manajemen
Dinas Pertamanan = Pohon
PDAM, PLN, TELKOM, dsb = Pemilik Utilitas
Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya

Survey & Pengukuran



Mobilisasi Personil



Mobilisasi alat

















Dsb (sesuai Daftar Pengadaan Peralatan)

Penyediaan listrik



Foto Proyek /
Dokumentasi



Penyediaan Air Kerja





Shop Drawing & As Built
Drawing




Pagar Proyek, Peralatan K3



Pekerjaan lainnya sesuai
yang dipersyaratkan dalam
dokumen pelelangan (Bq)








Jika ada



Normalisasi Kali Ciliwung

5.2.1.2. PERALATAN K3 (yang dipakai oleh para pekerja proyek)
Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang
digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan
ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses
konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang
bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib
digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu
lingkungan konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat
penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor
berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/
perlengkapan perlindungan diri (APD = Alat Pelindung Diri)
atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua
karyawan yang bekerja, yaitu :




1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat
karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang
keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian
yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti
betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.





2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari
bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.





3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau
serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran
sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu
diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah
mengelas.





4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama
penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab
tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung
tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang
seperti medorong gerobag cor secara terus-menerus dapat mengakibatkan lecet pada
tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.





5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar
benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang
berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi
yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.





Normalisasi Kali Ciliwung




6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh
mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya
buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.





7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan
memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak memadai, segera
hubungi Pihak pemadam kebakaran.




8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja
konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan
oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan
murah ketimbang sudah kejadian.







9. Rambu dan Petunjuk Safety
Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan
pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana rambu dimaksud dan
berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau pihak lain.










10. ALat Keamana ketika Bekerja Di atas Air
Penggunaan alat angkut dan Pakaian Pelampung selama proses pekerjaan
Berlangsung. Pakaian pelampung wajib dipakai oleh semua pekerjan yang
bekerja di lokasi air.


















Normalisasi Kali Ciliwung

5.2.1.3. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank


- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon
dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang
sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar
untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi
pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk
mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir
oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan
menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk
pengukuran waterpass

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments
atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan
pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Galian, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan lain-lain sesuai
dengan pekerjaan yang dilelangkan.


5.2.1.4. Pekerjaan Saluran Air Hujan
1. Pekerjaan dimaksudkan Pada saat Proses Pelaksanaan Pekerjaan sedang
berlangsung, tampungan & aliran air tetap dapat mengalir / tidak menggenang
dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan (khususnya pelaksanaan
pekerjaan tanah)

2. Pembuatan saluran utk Penanganan Aliran air dilakukan sepanjang daerah lokasi
pekerjaan dan sampai ke lokasi saluran existing terdekat Aliran air yang tidak
tergenang dan tidak mengganggu pekerjaan. Lokasi Saluran air hujan ini
nantinya sebagai struktur Drainase.

5.2.1.5. Pekerjaan Persiapan Lainnya
1. Testing-testing
Sebelum dilakukan pekerjaan, perlu dilakukan testing / pengujian material,
terutama test material Beton dan Sheet Pile.

Pengujian / testing dilakukan sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
dan standar yang berlaku umum.

Tahapan Slump Beton (untuk Uji tekan beton)
Setiap 5 ( lima ) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau
kubus beton atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis, untuk dibawa ke
laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur 28 hari. Silinder atau
kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.












Normalisasi Kali Ciliwung



Gambar. Pengetesan
Slump Beton dan
Pembuatan Benda Uji Test
Beton







Gambar Tahapan Test Beton


Peralatan yang
dipakai :

Selinder / Kubus
beton, Alat ukur /
meteran

las dari plat /
triplek, sendok
adukan



QA / QC Engineer bertanggung jawab atas segala kegiatan konstruksi dilapangan
sebagai berikut :
- Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes di proyek.
- Melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi dan tes kepada direksi/pengawas.
- Menjamin peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan inspeksi dan tes maupun
pengukuran sudah terkalibrasi.
- Mengendalikan dan mengirim sample bahan yang telah disetujui oleh
direksi/pengawas untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium pengujian.
- Membuat laporan hasil pengujian kepada pihak direksi/pengawas.
- Memelihara kelangsungan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO dan K3 serta
meningkatkan daya guna dan hasil gunanya bagi perusahaan.

Teknisi Laboratorium
- Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan sebagai
bahan laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang mewakilinya maupun
kepada Quantity Engineer.
- Melakukan pengujian terhadap seluruh raw material dari berbagai sumber yang
digunakan dalam proses pekerjaan lapangan.
- Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber sumber material yang
sesuai dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan di
lapangan.
- Merencanakan Job Mix Material untuk digunakan dalam pekerjaan beton.
- Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan baik tes
langsung di lapangan maupun tes di laboratorium.
- Memonitor kalibrasi alat alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya.

PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN



KODE
I / T

J E N I S
INSPEKSI / TES

FREKWENSI
INSPEKSI / TES

KRITERIA
KEBERTERIMAAN

A L A T
INSPEKSI / TES

METODE
INSPEKSI / TES

PENANGGUNG
JAWAB

A.
I.1


PENGUKURAN
Survey
(INSPEKSI)





Tiap titik BM / STA

o Elevasi dan Koordinat
mengikuti BM yang
telah ditetapkan
bersama-sama antara
Direksi, Konsultan dan
Kontraktor

o Theodolith; Total
station
o Waterpass/Water
Level
o Meteran

Data Survey dan
Joint Survey

Q/Assurance .
Surveyor.


B.
I.1

PEKERJAAN TANAH
Galian Biasa /
Excavation
(INSPEKSI)




Tiap 25 m bidang
pekerjaan atau
ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.



Batas Luas & Elevasi
Galian sesuai Patok Tanda


Waterpas/Water Level


Metode/Instruksi Kerja
Inspeksi Pekerjaan
Tanah


Q/Assurance &
Laborat
Surveyor




Normalisasi Kali Ciliwung

T.1

Galian Biasa /
Excavation
(TES)







Sand Cone Test

AASHTO T-99.
atau ditentukan lain
sesuai dengan
spesifikasi teknis


Quality Assurance &
Laborat

I.2.


Borrow Material
(INSPEKSI



Tiap 500 matau
1000m =Kepadatan
dan 5000m=CBR,
atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan
dari direksi
pekerjaan.


o Bebas dari Bahan
Organik.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 20 cm.
o Bukan Jenis OL, OH, PT.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis
dan arahan dari direksi
pekerjaan.



o Visual.
o Meteran.
o Alat-Alat Tes
Tanah
Laboratorium
sesuai Spesifikasi.


Metode/Instruksi
Kerja Inspeksi
Pekerjaan Tanah


Q/Assurance &
Laborat


T.2

Borrow Material
(TES)


T Tiap 500 matau
1000m =Kepadatan
dan 5000m=CBR,
atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan
dari direksi
pekerjaan.



o CBR 6%.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 30 cm.
Kepadatan = 100%
MDD.
o Tebal Hamparan tiap
lapis 30 cm.
Kepadatan = 95%
MDD.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari
direksi pekerjaan.


o Alat-Alat Tes Tanah
Laboratorium sesuai
Spesifikasi.
o Sand Cone

o AASHTO T-99.
o ASTM D1557 dan
Aastm D1556
o atau ditentukan lain
sesuai dengan
spesifikasi teknis






Q/Assurance &
Laborat


D.
I.1.

PERSIAPAN
TANAH DASAR
(INSPEKSI)


Tiap 100 m atau
ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.


o Tidak boleh kering
atau retak.
o Variasi Kerataan
Permukaan Tanah
Maksimum 12 mm.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis
dan arahan dari direksi
pekerjaan.


o Waterpas/Water
Level.
o Meteran.
o Straightedge.
o Visual.

Metode/Instruksi
Kerja Inspeksi
Pekerjaan Tanah
Dasar.

Q/Assurance &
Laborat.
Surveyor.


T.1


PERSIAPAN
TANAH DASAR
(TES)


Tiap 100 m atau
ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.

o Kepadatan Tanah
95%. ( Kedalaman 20
cm),
o CBR min. 6%.
o atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi
teknis dan arahan dari
direksi pekerjaan.


Alat-Alat Tes Tanah
Laboratorium sesuai
Spesifikasi

o AASHTO T-180.
o AASHTO T-193.
o atau ditentukan lain
sesuai dengan
spesifikasi teknis


Q/Assurance &
Laborat.
Surveyor.


T.1

Spun Pile
(INSPEKSI)

Tiap batang / titik

o Tiap Material pancang
dari Supplier
o Sesuai gambar kerja

o Alat-alat PDA test
o Alat-alat laboratorium
sesuai standard

Inspeksi Kerja Beton

o Q/Assurance &
Laborat
o Pelaksana lapangan


I.2


Spun Pile
(TEST)

Tiap batang

o Kuat tekan
karakteristik (sesuai
spesifikasi teknis)


o Alat-alat laboratorium
sesuai standard

Sesuai spesifikasi

Quality Assurance &
Laborat


T.1

Sheet Pile
(INSPEKSI)

Tiap batang

o Tiap Material Sheet
Pile dari Supplier
o Sesuai gambar kerja

o Alat-alat laboratorium
sesuai standard

Inspeksi Kerja Beton

o Q/Assurance &
Laborat
o Pelaksana lapangan


I.2


Sheet Pile
(TEST)

Tiap batang

o Kuat moment
horizontal / momen
krek (sesuai spesifikasi
teknis)


o Alat-alat laboratorium
sesuai standard

Sesuai spesifikasi

Quality Assurance &
Laborat




Normalisasi Kali Ciliwung

Beton


Sesuai standar
persyaratan
AASHTO T 126 (ASTM C
192) dan persyaratan lain
yang ditentukan dalam
dokumen spesifikasi


Kubus / Silinder

AASHTO T 126
(ASTM C 192)

Dan Persyaratan lain
yang ditentukan
dalam dokumen
spesifikasi


o Q/Assurance &
Laborat

Besi Beton

Sesuai Standar
persyaratan :
Baja Anyaman sesuai
AASHTO M 55
Baja tarik sesuai
AASHTO M 31
dan persyaratan lain yang
ditentukan dalam
dokumen spesifikasi


Uji tarik/strength

AASHTO M55 dan M31

o Q/Assurance &
Laborat

2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.
- Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek
dipergunakan Sistim Manajemen Mutu Standard ISO yang dimiliki kontraktor
dengan cara antara lain :
Membuat Rencana Mutu Proyek.
Membuat Prosedur Kerja.
Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.
Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah
memenuhi persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah
memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan
setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan betul-betul telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu Rencana Mutu
Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu
cara pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan
Audit Mutu Eksternal yang dilaksanakan secara periodik selama periode
kontrak.

Tujuan;
- Menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spek. dan gambar kerja tidak
ada perbaikan / pembongkaran yang berakibat mundurnya jadwal
pelaksanaan.
- Dengan terkendalinya Material dan Pekerjaan, maka prediksi item pekerjaan
tepat waktu dan akhirnya secara keseluruhan pekerjaan tepat waktu
pelaksanaan.

3. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan
dan Sub kontraktor untuk pekerjaan khusus / spesifik
Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara
teratur dan periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan,
dimana hasil evaluasi tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.

Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil
sesuai spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub
kontraktor dan supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor
akan mencari pengganti dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan
atas persetujuan dari direksi / Owner







Normalisasi Kali Ciliwung

4. Antisipasi waktu kritis
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat
waktu, dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi
menjadi jadwal 2 (dua) mingguan, mingguan hingga harian.

Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di Up Date sesuai
pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka
keterlambatan tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya
dengan menambah jam kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut
dapat dipenuhi.

5.2.2. TAHAP KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (URUTAN PEKERJAAN DENGAN
GAMBAR)

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN RELOKASI
1.1. Pekerjaan Testing-Testing Pra Pekerjaan
- Test Sondir (12 Meter)
- Test dengan Bor Mesin (20 meter)

Penyelidikan Tanah (Pengeboran tanah, termasuk SPT dan Laporan).
Maksud:
- Untuk mengetahui karekteristik tanah pada lokasi Rencana konstruksi dan Pelaksanan
Pekerjaan yang tepat.

Penyelidikan Tanah meliputi;
- Hand Boring
- Sondir (DCPT)
- Coring

Pelaksanaan:
Pengujian tanah akan dilakukan oleh badan independen (tenaga dan Peralatan) yang disetujui
oleh Owner dan Konsultan Pengawas (Pihak universitas, laboratorium PU atau badan lainnya)
atau ditentukan lain sesuai tender dokumen

1. Hand Borring
Peralatan yang digunakan :
- Mata bor tanah
- Stang Bor Per 1m
- Pemutar dan T konektor
Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan keadaan bawah pernukaan tanah
dengan cara mengebor, dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara memutar
mata bor tanah dengan menggunakan rod (pipa bor) yang terbatas hingga maksimum
kedalaman 6 m sampai 10 m, atau dalam proyek ini pekerjaan sampai kedalaman 12 m

Hasil yang diperoleh :
- Stratifikasi tanah dengan hasil tanah yang terambil
- Sampel tanah Disturbed

2. Sondir (DCPT)
SONDIR atau DCPT alias Tes Penusukkan Kerucut Londo Sondir atau nama lainnya Ducth
Cone Penetration Test atau Cone Penetration Test adalah metode pengetesan tanah dengan
menggunakan cone pada ujung alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah
tergantung kebutuhannya atau jenis tanah tersebut.

Dari uji ini dapat didapat 3 data yaitu,
1) Cone Resistance (qc)
2) Friction (fc)
3) Total Friction (Tfc)



Normalisasi Kali Ciliwung

3. Coring
Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik
bawah permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik
dengan melalui pengujian lapangan dan laboratorium.

Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery)
mencapai 100%. Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang
diperoleh selama proses pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat
tergantung dari core recovery-nya.

Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang
disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat
dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan
tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan
tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan
pada bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan
juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata
bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.

4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter)
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro

Uraian
Tujuan ;
Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan
mempertimbangkan beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang
dan jumlahnya).

Pelaksanaan ;
- Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro

- Pelaksanaan sondir berat akan dilakukan hingga kedalaman 30 50 m atau sesuai
petunjuk Pimpro (dalam proyek ini kedalaman yag diminta adalah 20 meter).

- Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan sondir berat

- Pembobokan / pembongkaran perkerasan existing pada lokasi pile cap

- Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan
pengujian SPT tiap interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro
dan digambar pada suatu kertas grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan
nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan Pelekat).














Normalisasi Kali Ciliwung

1.2. Pembersihan Semak Belukar dan Pemotongan Pohon Dia. <20 cm











Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan
dari material yang tidak
diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak,
rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak,
dll)

Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain saw
- Bulldozer
- Excavator Loading
- Dump Truck hauling &
Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan

Hasil pembersihan langsung
dituang ke dalam bak dump
truck untuk kemudian dibuang
dengan menggunakan dump
truck ke lokasi yang telah
ditentukan / disposal area atau
jika diijinkan Hasil pembersihan
kayu dan ranting dikumpulkan
untuk kemudian dibakar.
Pengumpulan dan pembakaran
dilakukan pada lokasi yang
dianggap aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan
lingkungan sekitar. Sisa
Pembakaran yang sudah padam
sama sekali ditanam dan diurug
kembali secara rapi.


Pembersihan pada Lokasi Lereng existing






Normalisasi Kali Ciliwung

1.3. Pembongkaran Bangunan Lama
- Pekerjaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan
- Jenis pekerjaan Pemngkaran Bangunan Lama

Acuan;
- Pembongkaran Bangunan yaitu Pembongkaran dan penghancuran semua kawasan tempat
rumah, jalan, saluran. Untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan
menggunakan excavator untuk meruntuhkan bangunan kemudian didorong dengan
menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang mempermudah untuk
mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang sesuai persetujuan
Direksi.









pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan
dengan menggunakan excavator untuk
meruntuhkan bangunan

kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer
untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang
mempermudah untuk mengangkut dengan
menggunakan dump truck dan kemudian dibuang
sesuai persetujuan Direksi.

Loading dapat menggunakan Excavator ataupun
dengan Wheel Loader



1.4. Penebangan Pohon dan Pendongkelan Tanggul > 20 cm
- Penebangan pohon
Pohon-pohon yang tidak dipertahankan kelangsungan hidupnya harus ditebang hingga akar-
akarnya atau ditebang hingga dekat dengan permukaan tanah, dan harus di pindahkan dari
lokasi pekerjaan bersama semua bahan yang timbul dari pohon tersebut. Adapun penggunaan
peralatan untuk pekerjaan ini adalah chain saw untuk penebangan pohon dan apabila
diperlukan dibantu dengan penggunaan alat Excavator, Bulldozer.

- Pendongkelan tanggul (Grubbing)
Pekerjaan pendongkelan (grubbing) dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan pada seluruh
kawasan selesai. Sisa-sisa pohon besar (agak besar) terletak dibawah tanah dari pohon yang
tidak bisa dibersihkan dengan alat-alat untuk pembersihan harus didongkel (grubbing) dengan
cara digali atau ditarik dengan bulldozer yang dilengkapi dengan rantai besi. Hasil grubbing
akan dibakar atau ditumpuk disuatu tempat atas petunjuk direksi.









Normalisasi Kali Ciliwung

1.5. Relokasi Utilitas
Pekerjaan adalah;
- Relokasi Utilitas PDAM
- Relokasi Utilitas PLN
- Relokasi Utilitas GAS
- Relokasi Utilitas Telekomunikasi

Assumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : material/bahan yang dipindah/direlokasi

Uraian ;
1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas
2. Penentuan material yang akan direlokasi.
3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit
di lokasi yang ditentukan.
4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb)
5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan
alat bantu.
6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi
penampungan sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak
dari kegiatan proyek yang sedang berlangsung.
7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencana
dan telah disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan
yang ada.
8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapi
material yang dipakai adalah material existing yang telah ada .

































Normalisasi Kali Ciliwung

2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen







Type 1;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang

- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen








Type 2;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan Timbunan
tanah sampai elevasi
rencana

- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
via Timbunan tanah
sesuai gambar kerja


Ket;

= Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan


= Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back
Pile dilaksanakan















Normalisasi Kali Ciliwung

2.1. Stripping



Peralatan:
- Bulldozer Stripping
- Wheel Loader Loading
- Dump Truck hauling & Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan


Stripping / Kosrekan
- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan.



2.2. Timbunan
2.2.1. Timbunan tanah Setempat
2.2.2. Timbunan tanah dari Luar

Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat
Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck
























Normalisasi Kali Ciliwung

Timbunan tanah dari Luar
Material on Quarry / Borrow Pit Area



Equipment;
- Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools
































Normalisasi Kali Ciliwung

Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

Penghamparan




Penghamparan







Pemadatan






Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan




Pemadatan dengan alat Vibro Roller



dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan
ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang
dari 10 cm









Normalisasi Kali Ciliwung

Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka
penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer

Penghamparan dengan Bulldozer









Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader






Proses Penimbunan dan Pemadatan
1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap layernya sama.

2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah
menuju arah yang lebih tinggi



4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan
tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan
tebal padat kurang dari 10 cm












Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan



Normalisasi Kali Ciliwung

Perapihan dengan Excavator (trimming)
Dari sisi bawah tanggul



- Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentuk akhir tanggul mempunyai toleransi 0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya


Dari sisi bawah tanggul









2.3. Galian Alur Sungai
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen







- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan Galian Alur
Sungai Sampai elevasi
rencana Caping Beam /
Pile Cap
- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen


Galian dengan Excavator untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan
dapat dilakukan dengan alat berat












Normalisasi Kali Ciliwung








Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan
diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan

Perataan excavated material pada alokasi disposal area

































Normalisasi Kali Ciliwung
PEKERJAAN KONSTRUKSI

3. PEKERJAAN TURAP BETON
3.1. Pekerjaan Turap Beton
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring

Ilustrasi Pekerjaan di lapangan:
1. Pengadaan dan Pemancangan






Pengadaan dan Transportasi Material Sheet
Pile



















Normalisasi Kali Ciliwung


































Normalisasi Kali Ciliwung








Gambar diatas hanya sebagai ilustrasi pekerjaan Sheet Pile Beton. Adapun Type Sheet Pile (Corrugated
atau Flat) sesuai dengan gambar kerja dan BQ untuk proyek dimaksud

Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan
Pekerjaan:
- Pemancangan dengan Ponton





- Pemancangan
dilakukan
pada lokasi
dimana
Pemacangan
lewat darat
tidak dapat
dikerjakan
hanya bisa
lewat
kali/sungai


- Pemancangan dengan Preboring
Pekerjaan pada lokasi tertentu yang diassumsikan terdapat lapisan tanah keras
Setelah dapat menembus lapisan tanah keras, pekerjaan pemancangan dilanjutkan kembali





- Pekerjaan dikerjakan pada
saat ketemu lapisan tanah
keras

- Preboring berakhir setelah
menembus lapisan tanah
yang telah ditentukan ,
kemudian auger flight
diangkat .

- Selanjutnya di mulai
pemancangan dengan
Vibro Hammer




Normalisasi Kali Ciliwung

3.2. Pekerjaan Back Pile
- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B




Pengadaan Material
- Material dari Supplier di pruduksi
dengan dimensi, kekuatan dan bentuk
sesuai pemesanaan dari kontraktor
(mengacu pada spesifikasi teknis)
- Material dibawa ke lokasi pekerjaan,
selanjutnya di letakkan pada stock
pile kontraktor


Pemancangan
Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis;
- Tiang pancang harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar standar yang berlaku di Indonesia (PBI
1971) dan atau standar yang lain seperti JIS atau BritishStandard Code.
- Tiang pancang dipancang dengan metode Palu Gravitasi atau Palu Diesel.




Pekerjaan Tiang pancang di darat
Peralatan;
1. Crane with Pile Hammer
2. Alat bantu
Pemancangan pertama dengan
Tiang Pertama setelah ditentukan
titik vertical dan Horizontal
Tiang pancang ke 2 disambung
dengan tiang pancang pertama
sesuai dengan shop drawing dan
instruksi dari engineer






Pemancangan dilaksanakan sampai
didapat Final set (S) yang
disyaratkan sesuai spesifikasi teknis
Pemancangan dpt menggunakan
Pile Follower jika tiang pancang
terakhir tdk mencapai elevasi
rencana














Normalisasi Kali Ciliwung


DETAIL CUT TOP PILE




Pemecahan Kepala Tiang Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan
setelah dilakukan test pada titik-titik yang
mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang
diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan
melakukan pemotongan elevasi top kepala
tiang dengan menggunakan gerinda potong
yang dimaksudkan untuk menunjukkan batas
potongan agar pembobokan rapi tidak
melewati batas potongan.
Diatas batas potongan tersebut pembobokan
tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel
dsb) hingga batas besi tulangan yang harus
masuk ke poer .
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji
besi dan sisa tiang dibuang ke disposal area.
Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat
menggunakan Mesin Las.


3.3. Pekerjaan Balok Penghubung
- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

Untuk Ground Anchor, Pekerjaan pada lokasi Steel Sheet Pile sesuai gambar kerja








Tahapan Pekerjaan Strand

1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile




2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya
(Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)






Normalisasi Kali Ciliwung

3.Pembungkus Pipa HDPE




4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem




5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah
diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain
sesuai gambar kerja




6.Penutupan Lubang dengan Mortar







7.



Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.

gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi
Pekerjaan Pematian pada sisi wall
dengan klem dan baji. Untuk konstruksi
sebenarnya sesuai dengan gambar kerja

8. Dilanjutkan dengan Pekerjaan Caping Beam



















Normalisasi Kali Ciliwung

3.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K.225





Penulangan Ulir





















Normalisasi Kali Ciliwung






- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
- Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini


Bekisting Multiplek 9 mm
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton
ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan
balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada
perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang
vertikal atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat
celah/bocor.
- Lokasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)




















Normalisasi Kali Ciliwung





























Normalisasi Kali Ciliwung

Beton Ready Mix K.225





- Pengecoran dengan Beton
Ready Mix dengan mutu
beton sesuai yang
dipersyaratkan

- Pemadatan dengan
Menggunakan Concrete
Vibrator



















Normalisasi Kali Ciliwung

Beton Ready Mix








Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah

- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

- Gunakan selalu kerikil yang bersih



Uraian Singkat

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix

- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas





Normalisasi Kali Ciliwung





Pekerjaan Caping
Beam / Pile
- Pembesian
- Bekisting








- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan








FINISH

Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya Sesuai Gambar
Kerja



Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti
pekerjaan Caping Beam pada lokasi sheet pile beton seperti





Pada Lokasi Tertentu, pada
pekerjaan Turap, diperlukan
Kisdam/Dewatering (Dinding
Penahan Tebing).
Pekerjaan Kisdam diassumsikan
dengan menggunakan Sand bad /
Karung pasir


Sand Bag Turap



Normalisasi Kali Ciliwung

- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter





Pengadaan dan Transportasi
Material Sheet Pile



















- Pemancangan Steel Sheet Pile
dengan Vibro Hammer



















Normalisasi Kali Ciliwung









- Pekerjaan Galian sampai
elevasi yang memungkinkan
alat drilling dapat
bermanuver

- Pelubangan Steel Pile

- Pengeboran dengan Drilling
machine









Normalisasi Kali Ciliwung








1. Drilling / Pengeboran Lubang Anchor




Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotary
drilling,/ Rock Drill breaker. Kotoran atau Lumpur hasil pengeboran
dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor.
Diameter pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan
kemiringan sudut sesuai Gambar kerja.



1. Pemasukan Pipa Groting Ke
Lokasi Lubang Anchor



2. Pemasangan Anchor



Pemasangan Anchor

Ujung salah satu anchor fixed (mati)
dan ujung lainnya bebas (sesuai
gambar kerja

( 4 meter untuk penempatan bond
length dan 4.5 cm free length berisi
kabel angkur dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar kerja )








Stressing Anchor



Foto diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Ground Anchor . Adapun pada pelaksanaan,
pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan dimensi, ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknis.



Normalisasi Kali Ciliwung










Normalisasi Kali Ciliwung

Pekerjaan Steel Pile Dan Anchor selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Lantai Kerja,
Pembesian dan Pengecoran Pile Cap





Pekerjaan Caping
Beam
- Pembesian
- Bekisting








- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan








FINISH

Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya sesuai Tender
Dokumen


















Normalisasi Kali Ciliwung






- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
- Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini


Bekisting Multiplek 9 mm





Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
















Normalisasi Kali Ciliwung

Beton Ready Mix








Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah

- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

- Gunakan selalu kerikil yang bersih



Uraian Singkat

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix

- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas




Normalisasi Kali Ciliwung
4. PEKERJAAN SALURAN DAN PINTU AIR
- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch
- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)

Pekerjaan termasuk pekerjaan Galian Struktur

Pengadaan dan Pemasangan U-Ditch uk. 80 x 100 (pabrikasi)
Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanik (dengan alat berat), manual (tenaga manusia ) dan alat bantu
2 Lokasi pekerjaan : Saluran Precast pada saluran sesuai gambar kerja dan BQ.

Uraian:

Sebelumnya Pekerjaan Struktur telah dilaksanakan








Galian dilaksanakan di
lokasi rencana Drainase
sampai dengan dasar
(dimonitor oleh tim
surveyor)









Untuk Perapihan hasil galian
akhir dan lokasi yang tidak
dapat dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan tenaga
manusia dan alat bantu






1. Material
Saluran/Precast
Material Saluran (Precast) dengan
mutu dan bentuk sesuai gambar
kerja dan spesifikasi dihasilkan
oleh supplier (termasuk dalam
material Pabrikasi).

Material Precast di hantar dari
Pabrik ke lokasi pekerjaan,
tepatnya disamping lokasi
pekerjaan yang telah dipersiapkan.






Normalisasi Kali Ciliwung





Pekerjaan Pemasangan
Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan jarak maksimum
20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as
saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.

Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan
bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator dengan
tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang
dibuat dan sebaiknya dari arah hilir ke hulu.

Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat dikerjakan
dengan Stamper atau lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.





2. Urugan Pasir
Penghamparan material pasir
dengan tebal sesuai gambar
kerja.
Pemadatan dengan Hand
Tamper.











Normalisasi Kali Ciliwung





3. Penyiapan Saluran Beton Tipe U
Saluran Beton Tipe U diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap untuk
di instalasi







4. Saluran Beton Tipe U dipasang
satu persatu disambungkan di
Lokasi pekerjaan.






5. Pekerjaan Sambungan antar profil
Tahapan pekerjan
Pengambungan dan material
penyambungan dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis
dan Gambar rencana

6. Penimbunan kembali.
Lokasi dibersihkan dari material
sisa dan kotoran sebelum di
timbun. Penimbunan
dilaksanakan layer/layer, dan
dipadatkan dengan Hand
stamper.







7. Penutupan U ditch
Tutup Udict Ptacetak (dimensi
dan mutu sesuai tender
dokumen) didatangkan dan di
installasi di lokasi pekerjaan




Normalisasi Kali Ciliwung

Galian






Intallasi U Ditch Precats



Sebelumnya Pekerjaan Urugan Pasir Telah
dilaksanakan



Timbunan Kembali dipadatkan



Installasi Penutup




























Normalisasi Kali Ciliwung

Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)












1. Galian
Galian
dilaksanakan
lokasi Gorong-
gorong tersebut
sampai dengan
dasar (dimonitor
oleh tim surveyor)









Untuk Perapihan
hasil galian akhir
dan lokasi yang
tidak dapat
dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan
tenaga manusia
dan alat bantu





Normalisasi Kali Ciliwung





2. Penyiapan Sub Grade
Dilaksanakan Perapihan sub
grade dengan perapihan
secara manual dan
dilanjutkan pemadatan tanah
dasar dengan Hand
Stamper,diset elevasi inlet &
outlet sesuai desain
(dimonitor oleh tim surveyor).






3. Selanjutnya digelar Blinding
Stones dengan tebal sesuai
dengan gambar kerja.
Perataan dengan tenaga
manusia dan alat Bantu.
Pemadatan dengan hand
stamper






4. Setelah stake out, disiapkan
form work untuk pengecoran
lantai kerja. Pengecoran
lantai kerja (beton klas E)
dilaksanakan dengan
memperhatikan elevasi dan
kerataan permukaannya
.(dimonitor oleh team
surveyor).








5.Penyiapan Gorong-gorong
Pipa Beton dalam sesuai
gambar kerja

Gorong-gorong diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap
untuk di instalasi.





Normalisasi Kali Ciliwung


Instalasi gorong-gorong (erection) menggunakan excavator atau catrol



6. Instalasi dan Penyambungan
Material Gorong-gorong
diatas Penopang Beton
Gorong-gorong tahap 1.
Pada saat yang sama juga
dikerjakan struktur pada
in/out let (beton kelas D)
sesuai gambar kerja.








7. Pengecoran Penopang Beton
Gorong-gorong tahap 2
(termasuk pembesian dan
Bekisting)




























Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatan dengan hand tamper (Tampak Depan)



8. Penimbunan material sesuai
gambar kerja.

Lokasi dibersihkan dari
material sisa dan kotoran
sebelum di timbun.
Penimbunan dilaksanakan
layer/layer, tebal 15 cm dan
dipadatkan dengan Hand
stamper atau Pedesterian
roller.



Pemadatan dengan Pedesterian Roller (Tampak Samping)











Inlet dan Out Let

Hanya sebagai contoh, untuk
struktur sebenarnya sesuai
gambarkerja.

Outlet pada lokasi Ciliwung
dipasang Pintu Klep














Normalisasi Kali Ciliwung

Pintu Klep / Flap Valve Gate;











Cara Kerja Flap Valve gate (Pintu Klep
Otomatis)
- Mencegahan Aliran air Kembali ke Hulu
Aliran Satu Arah
- Beroperasi secara otomatis Dengan
Tekanan Kepala Diferensial Kecil
- Dipakai untuk Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Salinitas di Daerah Banjir
- Lokasi pekerjaan dimuka Saluran
Gorong-Gorong


Pemasangan;
- Saluran Gorong-gorong telah terpasang
- Pemasangan dengan Detail yang dipersyaratkan dari Pabrik Pembuat. Pemasangan Oleh Pekerja dan
alat bantu
- Pemasangan Pada sisi Buka pada sisi Kali Ciliwung, dan sisi penutup pada lokasi mulut gorong-gorong

Kondisi : Air Banjir (sungai ) tidak Masuk Ke Hulu / Saluran Gorong - Gorong
- Pintu Otomatis pada pipa akan menutup rapat karena Elevasi air banjir yang mengakibatkan tekanan
pada pintu sisi luar lebih besar dari pada tekanan di saluran gorong-gorong / pintu sisi dalam


































SUNGAI



Normalisasi Kali Ciliwung

Kondisi : Air Normal Sungai
- Pintu Otomatis pada pipa akan membuka karena Elevasi air di sungai lebih rendah dari elevasi Air
Gorong-gorong / Hulu yang mengakibatkan tekanan pada pintu sisi dalam lebih besar dari pada
tekanan di luar



















Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
Prinsip utama dari desain Trashrack (saringan sampah):
- Kemiringan saringan sampah adalah 60 - 80 terhadap datar atau ditentukan lain sesuai tender
dokuman

- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang tetapi tetap harus bisa
diangkat untuk perbaikan

- Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di belakangnya sehingga
mempermudah proses pembersihan nantinya.

- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan tersumbat 100% dan muka air
maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya

- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan mudah
diangkut

- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk
tempat berdiri
















SUNGAI



Normalisasi Kali Ciliwung




Gambar hanya sebagai contoh Konstruksi
Pemasangan Trasrack secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pekerjaan:
- Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai
- Material sesuai gambar kerja dan spek.
Teknis
- Pemasangan oleh pekerja dan alat
bantu




Foto hanya sebagai contoh Pekerjaan Trasrack yang baik
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan
Gambar Tender dokumen






































Normalisasi Kali Ciliwung
5. PEKERJAAN TANAH (terutama Galian Alur Sungai)
Secara Umum, dengan kondisi yang ada, diassumsikan pekerjaan dilaksanakan dengan Beberapa
Type pekerjaan

Dengan Kondisi yang ada, Pekerjaan Galian dibagi menjadi;
Type 1;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali
- Pembuatan Ramp Jika diperlukan


Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator
- Proses Pekerjaan;
Excavator ditepi bantaran situ menggali
Hasil galian dari excavator dituang / di tempatkan ke dalam dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)


















Normalisasi Kali Ciliwung































Tampak Samping



Tampak Atas















Excavation & Loading Ke lok. Pembuangan Dumping
Bantaran /
tepi Situ



Normalisasi Kali Ciliwung

Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat
berdiri di atas sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet


Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator
- Proses Pekerjaan;
Excavator ditepi bantaran situ menggali
Hasil galian dari excavator dituang / di tempatkan ke dalam dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)


Pekerjaan terdiri atas 2 Cara;
1. Galian dengan bantuan Ponton / Excavator diatas Ponton








Excavator (keruk) diatas
Ponton
Untuk mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran kali

Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut
material ex kerukan dari
bantaran kali ke dalam bak
dump truck

Dump Truck
Untuk menghantar material ex
kerukan ke lokasi pembuangan















Normalisasi Kali Ciliwung




























Galian dengan bantuan
Ponton / Excavator diatas
Ponton
Excavator (keruk) diatas
Ponton
Untuk mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran
kali


2. Galian dengan dari Tepi dengan Excavator dan Langsir





Excavator mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran kali
(estafet)

Dilanjutkan loading /
menggangkut material ex
kerukan dari bantaran kali ke
dalam bak dump truck oleh
excavator di tepi bantaran kali










Keruk Lumpur Temporary Place & Loading
Ke lok. Pembuangan Dumping
Bantaran /
tepi kali
Traffic Management



Normalisasi Kali Ciliwung



























































Keruk Lumpur Temporary Place & Loading
Ke lok. Pembuangan Dumping
Bantaran /
tepi kali
Traffic Management



Normalisasi Kali Ciliwung

Type 3;


Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode langsir
material hasil galian dengan Ponton Temporary Stock Pile
- Proses Pekerjaan;
Excavator diatas pontoon menggali
Hasil galian dari excavator diatas pontoon dituang / di tempatkan diatas pontoon material (temporary
place)
Temporary place (pontoon) menghantar material ke tepi bantaran situ ==> langsir
Temporary Ponton dapat ditarik sling dari darat ataupun dapat ditarik dengan perahu motor.
Loading material dari temporary place / pontoon material dengan excavator service ke dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)


Galian dasar pada lokasi Tengah Sungai / Kali atau pekerjaan tidak dapat dilakukan dari darat.




















Normalisasi Kali Ciliwung















Tampak Samping



Tampak Atas




Tampak Samping



Tampak Atas




Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan
diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan

Perataan excavated material pada alokasi disposal area









Keruk Lumpur Temporary Place Loading Ke lok. Pembuangan Dumping
Bantaran /
tepi Situ



Normalisasi Kali Ciliwung
5. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH TANGGUL & REVETMENT
- Sebelum Pekerjaan Revetment dilaksanakan, Pekerjaan Timbunan Tanah untuk Tanggul akan
dilaksanakan dengan Lokasi, Bentuk sesuai Gambar Kerja
- Konstruksi Tanggul terdiri atas Tangul Existing dan Tanggul dari Pekerjaan Timbunan Tanah sesuai
BQ dan Gambnar Kerja





5.1. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH TANGGUL
5.1.1. Timbunan tanah Setempat
5.1.2. Timbunan tanah dari Luar

Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat
Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck























Assumsi Lok. Tanggul
& Revetment
Assumsi Lok. Tanggul
& Revetment



Normalisasi Kali Ciliwung

Timbunan tanah dari Luar
Material on Quarry / Borrow Pit Area



Equipment;
- Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools
































Normalisasi Kali Ciliwung

Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

Penghamparan




Penghamparan







Pemadatan






Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan




Pemadatan dengan alat Vibro Roller



dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan
ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang
dari 10 cm









Normalisasi Kali Ciliwung

Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka
penghamparan awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer

Penghamparan dengan Bulldozer









Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader






Proses Penimbunan dan Pemadatan
1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap layernya sama.

2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari arah rendah
menuju arah yang lebih tinggi



4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan
tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan
tebal padat kurang dari 10 cm












Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan



Normalisasi Kali Ciliwung

Perapihan dengan Excavator (trimming)
Dari sisi bawah tanggul



- Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentuk akhir tanggul mempunyai toleransi 0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya


Dari sisi Atas tanggul













































Normalisasi Kali Ciliwung

5.2. PEKERJAAN REVETMENT


Sesuai BQ, Dimana terdapat pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile
28 cm, L=6 m, diassumsikan pada lokasi tertentu, pekerjaan Tidak
berhubungan dengan lokasi Turap Beton atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen dan kondisi di lapangan pada saat pelaksanaan proyek.



Item Pekerjaan;
- Pengadaan dan Pemancangan mini Pile 28 cm, L=6 m (termasuk Cut Top
Pile
- Lantai Kerja
- Pembesian dan Bekisting Multiplek 9 mm untuk Pile cap dan Balok
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)





Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelumnya Pekerjaan Sub grade preparation dan Triming dilaksanakan
- Pekerjaan Triming dilaksanakan pada lokasi tebing / tanggul hasil pekerjaan Timbunan ataupun
Pekerjaan Pembersihan dan Sripping Pada Lokasi Tebing / existing

Perapihan dengan Excavator (trimming)
- Pada Lokasi Timbunan

Pada Lokasi Timbunan ataupun existing (excavator
dari atas)


Pembersihan dan Striping Pada Lokasi Tebing existing
-









Normalisasi Kali Ciliwung

Pekerjaan Struktur
Pengadaan dan Pemancangan mini Pile 28 cm, L=6 m
Transportasi material tiang pancang





Proses Pemancangan



Peralatan :
- 1 Unit Mini Pilling / Drop Hammer.
- Alat bantu








DETAIL CUT TOP PILE




Pemecahan Kepala Tiang Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan setelah
dilakukan Loading test (test PDA) pada titik-titik
yang mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang
diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan
melakukan pemotongan elevasi top kepala tiang
dengan menggunakan gerinda potong yang
dimaksudkan untuk menunjukkan batas
potongan agar pembobokan rapi tidak melewati
batas potongan.
Diatas batas potongan tersebut pembobokan
tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel
dsb) hingga batas besi tulangan yang harus
masuk ke poer .
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji
besi dan sisa tiang dibuang ke disposal area.
Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat
menggunakan Mesin Las.

Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan
yang sudah disetujui konsultan pengawas.




Normalisasi Kali Ciliwung

Urutan Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile




















2. Pekerjaan Pile Cap





















Pekerjaan Caping Beam
- Pembesian
- Bekisting


- Pengecoran dengan mutu beton
sesuai yang dipersyaratkan



FINISH
Dilanjutkan pekerjaan Lainnya
sesuai Tender Dokumen












TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN



Normalisasi Kali Ciliwung

3. Pekerjaan Kolom






















4. Pekerjaan Balok


































TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN



Normalisasi Kali Ciliwung

5. Pekerjaan Kolom Berikutnya























6. Pekerjaan Ring Balok / Balok Penutup

































TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN



Normalisasi Kali Ciliwung

7. Pekerjaan Pemasangan Concrete Tile























Uraian






- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
- Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini






TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN



Normalisasi Kali Ciliwung

Bekisting Multiplek 9 mm





Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.


Beton Ready Mix








Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah

- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas

- Gunakan selalu kerikil yang bersih



Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat.
Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta
bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang
diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh
truck mixer, penuangan beton dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).




Normalisasi Kali Ciliwung
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix

- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas


Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)
- Material Concrete Tile dipabrikasi sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar kerja
- Material didatangkan ke lokasi Pekerjaan, untuk selanjutnya diletakkan pada lokasi stok pile / di
sekitar lokasi Rencana pemasangan.
- Concrete Tile yang sudah siap di angkut dengan dilengkapi data testing material, test kubus beton
dan curing serta sudah mendapat persetujuan dari engineer penanggung jawab, diangkat
menggunakan tenaga Manual ke atas flat back truck, tiap lapisan tumpukan Concrete Tile diberi ganjal
kayu untuk menjaga agar tidak rusak saat truk berjalan. Saat penurunan dilaksanakan dengan hatihati
tanpa menimbulkan tegangan yang berlebihan pada tiang pancang sehingga dapat menimbulkan
kerusakan atau patah.

Pemasangan Concrete Tile
- Pasangan Bouwplank/patok-patok elevasi pemasangan Concrete Tile
- Siapkan /ratakan tanah sisi bagian kali yang akan dipasang Concrete Tile dengan tenaga Manual
- Pemasangan Concrete Tile dipasang/disusun sesuai dengan gambar kerja pada sisi miring kali.
- Motif/susunan Concrete Tile dipasang rapat sesuai dengan Gambar atau dengan persetujuan Direksi.
- Pemasangan Concrete Tile harus rata tidak boleh tumpang tindih.
- Sebelum pengecoran beton, dilakukan pemerikasaan kembali penempatan dan kebersihan besi
tulangan.
- Peralatan : Alat Bantu
- Tenaga : Pekerja, tukang, Mandor
- Bahan : Concrete Tile





















Normalisasi Kali Ciliwung
6. PEKERJAAN JALAN INSPEKSI DAN JEMBATAN
Pekerjaan adalah;
- Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125
- Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m)

6.1. JALAN INSPEKSI
- Pekerjaan paket ini sebagai pedestrian dan areal jogging track.
- Persiapan, perkerasan tanah dasar, alas sirtu, pemasangan paving block, pola paving block
sesuai dengan gambar dan arahan direksi.



Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
Assumsi;
1. Pekerjaan Oleh Pekerja dan alat bantu
2. Lokasi :Sesuai Gambar Kerja

Uraian
1. Material adalah sirtu, bersih dan bebas dari material organic atau material yang tidak
dipersyaratkan. Spesifikasi umum sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

2. Pelaksanaan
- Material dihantar ke lokasi dengan Dump Truck
- Lapisan dihambar secara berlapis-lapis Kepermukaan yang telah disiapkan dan disebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap lapis tidak lebih dari 20 cm.
- Tebal sesuai Gambar kerja
- Penghamparan oleh Pekerja dan Alat bantu
- Pemadatan dengan Baby Roler ataupun / Kombinasi Hand Stamper

Pemadatan dengan Baby Roller




Lapisan Pondasi Bawah +
penetrasi (sirtu), t = 40 cm
Lantai Kerja BO K-125
Paving Blok Warna, tebal = 8
cm, K-400
Sesuai Gambar
Kerja
0.5m 0.5m



Normalisasi Kali Ciliwung

Pemadatan dengan Baby Roller








Pemadatan dengan Hand Stamper








Lantai Kerja BO K-125 (Beton Ready Mix)







Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih




Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak
lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta
beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi



Normalisasi Kali Ciliwung
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas


Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
Assumsi:
1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)
2. Lokasi pekerjaan : Pedestrian dan areal Jogging Track dan lokasi lain sesuai gambar kerja dan
BQ.

Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan
sesuai dengan gambar rencana/yang dipersyaratkan

Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.

1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru dan
material Paving existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja
dan BQ

2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test
kubus atau dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam
dokumen lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan
usulan/proposal pengadaan kepada pihak owner/pemilik pekerjaan.

3. Material Timbunan dan pengisian pasir.
Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed
sand), pasir (natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu
(sesuai dengan spesifikasi teknis).

4. Pemasangan paving block.
Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan
(diatas sand bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi
pinggir (straight edge) dan berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar.
Sambungan, termasuk potongan (chamfer) diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau
lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis .

Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak
dapat diisi dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong.
Pemotongan dikerjakan dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang
menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur
yang lebih dari 6mm tidak diterima.




Normalisasi Kali Ciliwung
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa
adanya block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari
6 mm, yang diukur dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton
tersebut. Semua sambungan rapi dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang
menodai atau mencoreng permukaan yang telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton
mempunyai lereng melintang minimum 4%.


Finish





Lokasi dengan Timbunan dan Revetment yang berdekatan







Normalisasi Kali Ciliwung

6.2. JEMBATAN








Yang berhubungan dengan Pekerjaan ini.
- Kisdam / Dewatering (Jembatan)
- Bore Pile
- Galian Struktur


Kisdam / Dewatering (Jembatan)
Kisdam dengan Steel sheet Pile (SSP)





Pengadaan dan Transportasi
Material Sheet Pile
























Normalisasi Kali Ciliwung











Pengeringan
1. Lokasi disekitar pekerjaan di beri
saluran dan lubang sumpit untuk
pengumpul air semala proses
pekerjaan berlangsung
2. Peralatan Pompa air dengan
kapasitas yang memadai (dimana
alat tersebut diperkirakan mampu
untuk menyedot air yang ada
selama pekerjaan berlangsung
atau lingkungan menjadi kering)
di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.


















Normalisasi Kali Ciliwung

Bore Pile





Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran






Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran






Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran











Normalisasi Kali Ciliwung

Galian Struktur dan Cut Top Pile

Galian dengan Excavator untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan
dapat dilakukan dengan alat berat











DETAIL CUT TOP PILE BOR PILE



Pemecahan Kepala Bor Pile
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Galian struktur sampai
dengan elevasi rencana telah selesai dilaksanakan.
Pemotongan Tiang Bor Pile diawali dengan melakukan pemotongan
elevasi top kepala tiang dengan menggunakan gerinda potong yang
dimaksudkan untuk menunjukkan batas potongan agar
pembobokan rapi tidak melewati batas potongan.
Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan secara
manual (betel dan godam / palu) atau dengan menggunakan alat
jack hammer hingga batas besi tulangan yang harus masuk ke pile
cap. Besi tulangan ini nantinya akan dirangkai dengan pembesian
pada pile cap.
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang
dibuang ke disposal area.






















Normalisasi Kali Ciliwung

Struktur Abutment
Pelaksanaan Abutment dibawah ini hanya sebagai ILUSTRASI dari tahap pelaksanaan pekerjaan Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari Abutment yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini
sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing)
pada dokumen lelang/Tender document.





Tahap 1 : pasir urug & Lean concrete








Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.







Tahap 3 : Form work
- Rencana formwork sesuai dengan
shop drawing & disetujui direksi
- Sebelum pengecoran, form work
& Tulangan di cek dan disetujui
oleh engineer














Normalisasi Kali Ciliwung




Tahap 4 :Pengecoran Concrete
- Pengecoran dilaksanakan dengan
Beton dari Truck Mixer

- Mutu beton sesuai gambar kerja
dan spek. Teknis

- Pemadatan dengan concrete
vibrator






Step 5 : Finishing and Curing
- Curing as soon as opened form
work
- Curing by watering & curing
compound







Tahap 6 : Tulangan Abutment




















Normalisasi Kali Ciliwung




Step 7 : Formwork Abutment















Step 8 : Concreting Abutment










Tahap 9 : Finishing & Curing

Tahap 10 : Back Fiiling

Setelah Struktur Abutment dan
Pylon bawah selesai, dilanjutkan
dengan pembongkaran Kisdam


Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton;
1. Fungsi;
Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering proses pemadatan / kering beton
tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama

2. Pelaksanaan;
Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)

3. Metode;
- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak
- Dengan selimut terpal / goni basah





Normalisasi Kali Ciliwung
4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan
4.1. Jika terlalu panas (>32C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat, maka perlu
dilakukan antisipasi sebagai berikut;
- Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari
- Kadar material beton dijaga
- Perkiraan jika akan terjadi hujan
- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic)
- Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan

Pekerjaan Girder
Tahapan pelaksaan dibawah hanya sebagai Ilustrasi Pelaksanaan dari Pekerjaan Bearing Pad,
sedang pada pelaksanaan dilapangan Konstruksi Bearing Pad sesuai dengtan gambar kerja ,
Spesifikasi teknis dan BQ











1. Mortar Pad

Concreting Mortar
Pad
- Finished











2. Bearing Pad
Instalation
- Instalation
- Finished





3. Adukan non shrink mortar dilekatkan / diyuang
ke dalam cetakan yang telah disetujui dalam
gambar kerja oleh Konsultan Pengawas
4. Untuk memperkuat posisi bearing pad, mortar
pad dibuat lebih tinggi 1 cm atau ditentukan
lain, dari elevasi rencana, yang berfungsi untuk
mengunci posisi bearing pad atau bearing pad
dibenamkan 1 cm di dalam mortar
5. Setelah mortar pad kering dan cukup umur,
bearing pad dapat dilekatkan diatasnya
6. Selanjutnya erection girder dapat dilaksanakan.


Material:
- Non Shrink Mortar
- Bearing Pad, dimensi sesuai gambar kerja
- Besi Tulangan / Steel Mesh dengan sesuai
gambar kerja & spek. Teknis
- Kayu Kaso
- Multi Block, dsb

Peralatan
- Theodolite
- Ember, sikat kawat
- Mortar Mixer
- Sekop, cetok dsb

Pelaksanaan:
1.Bagian dasar untuk mortar pad dibersihkan dari
kotoran dan permukaannya dikasarkan

2.Membuat cetakan dari kaso dan multiblock dengan
posisi yang telah ditentukan. Check posisi dan
elevasinya oleh surveyor





Normalisasi Kali Ciliwung

Pengadaan dan Erection Girder
- Pengadaan / Pabrikasi Girder
Pelaksanaan.
1. Pelaksaan produksi oleh specialis Sub Kontraktor
2. Material I girder adalah segmental.
3. Segmental I Girder dihantar ke lokasi pekerjaan





Pabrikasi
- Pembesian
- Pemasangan Ducting
Tendon





- Concreting
- Curring
- Test By Hammer





- Pemberian Kode








- Erection dan Delivery
material ke lokasi
pekerjaan / stock yard





















Normalisasi Kali Ciliwung

Segmental Jointed With
Grouting material






Pre Stressing Girder







- Grouting
- Patching Of Girder
-






Delivery Precast Pre
Stressed unit Type I
Girder To Work Site





Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan

















Normalisasi Kali Ciliwung

Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses
Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit
- Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang































Normalisasi Kali Ciliwung

Erection Girder Pada lokasi yang telah ditentukan
- Setelah Unit I Girder pada Tempatnya, selanjutnya dilakukan Pekerjaan Erection
- Erection dilakukan dengan Service Crane 2 Unit yang ditempatkan pada sisi 2 Abutment
- Girder ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan




























Normalisasi Kali Ciliwung

Slab Bridge


Material yang dibutuhkan :
1. Besi beton, kayu kaso dan
5
/
7

2. Beton dengan kelas sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja
3. Air
4. Kawat 0.5 cm untuk deck slab stoper
5. Pipa
6. Roskam / Jidar
7. Sapu kawat untuk mengkasarkan permukaan deck slab
8. Kawat bendrat, dll.

Pelaksanaan pekerjaan Deck Slab.
1. Perakitan tulangan deck slab dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang sudah disiapkan sebelumnya.
Antara RC slab dan tulangan yang paling bawah harus diberi beton tahu yang berfungsi sebagai penyangga
agar selimut beton yang telah direncanakan dapat terealisasi setelah pengecoran.

2. Untuk mengatur elevasi dari deck slab sebelumnya dipasang tulangan vertikal yang diberi petunjuk informasi
ketinggian deck slab rencana ( dapat berupa tanda merah dengan menggunakan selotyp merah agar terlihat
dengan jelas). Panduan tersebut dibuat setiap 2 m dengan dibantu oleh surveyor penentu elevasinya.

3. Supaya permukaan sesuai dengan ketinggian deck slab rencana dan merata dipasang rel dari pipa / besi
untuk memudahkan saat meratakan permukaan deck slab. Selanjutnya prmukaan deck slab diksarkan
dengan jidar atau roskam.



Slab / Lantai Jembatan

Red Mark
Jidar
Concrete Tahu
RC Plate
Wood as border of
concreting
Concrete Tahu
RC Plate



Reinforcement and
preparing of
concreting


















Normalisasi Kali Ciliwung





5. Pemasangan kawat nyamuk pada setiap joint antara pengecoran atau tempat berhenti
pengecoran yang telah direncanakan.

6. Sebelum dilaksanakan pengecoran deck slab maka semua area yang akan dicor harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kompressor, selain itu juga harus
diteliti mengenai adanya celah celah yang masih belum tertutup agar segera ditutup.
7. Setelah semuanya siap maka pengecoran dapat dilaksanakan, pengecoran
dilaksanakan dengan bantuan concrete pump truck, fresh beton segera diratakan dan
diberi vibrator, penggunaan vibrator pada suatu tempat tidak lebih dari 3 detik untuk
mencegah segresi.

8. Selanjutnya dilakukan pengasaran permukaan deck slab dengan sapu kawat ram besi
yang sudah disiapkan.

9. Jika semua telah dilaksanakan dengan baik dan selesai dilanjutkan dengan melakukan
curing dengan menyiram air kepermukaan deck slab secara berkala atau dengan cara
menutup deck slab dengan karung basah.


Stopper &
Concreteing Sketch

Continue
Concreting by
Concrete Pump

Compaction by
concrete Vibrator



Reinforcing Steel and Form Work




Pengecoran dengan Concrete Pump
Pemadatan dengan concrete Vibrator











Normalisasi Kali Ciliwung

Pengecoran

Pengecoran dari sisi Abutmen



Pengecoran dengan
Concrete Pump

Pemadatan dengan
concrete Vibrator























Dilanjutkan dengan Pekerjaan;
- Pekerjaan Dudukan pagar
- Pekerjaan Struktur Pylon
- Intallasi Sling Kawat Baja sesuai gambar kerja
- installasi Pemasangan Pagar Besi Jembatan

Assumsi:
- Pekerjaan Jembatan dengan bentuk seperti Jembatan kabel Stayed
- Diassumsikan, Kabel Stayed dan Struktur Pylon tidak merupakan main Struktur karena Slab jembatan
sudah ditopang dengan Gelagar I Girder.















Normalisasi Kali Ciliwung
5.3. Metode Kerja / METODOLOGI

5.3.1. Pekerjaan Pendahuluan / Persiapan
1. Access Road / Jalan kerja sementara
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, terlebih dahulu meminta ijin
memanfaatkan jalan access yang ada / jalan existing ke lokasi dengan lebar jalan
dimana dimaksudkan peralatan dan material dapat mencapai ke lokasi pekerjaan.
Pemanfaatan jalan ini seijin pihak terkait (DLLAJ, Kepolisian dan pihak terkait
lainya).

2. Mobilisasi dan Demobilisasi
Kegiatan mobilisasi meliputi :
- Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor
maupun pelaksana lapangan yang diusulkan.
- Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.
- Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi
yaitu meliputi kegiatan: pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah
tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak
dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan
persetujuan Direksi/Pimpro.
Uraian
a. Mobilisasi sumberdaya manuasia dilakuakn secara berangsur-angsur baik jumlah
maupun kualifikasi/kompetensi disesuaikan dengan jadwal proyek dan
persyaratan.
b. Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.
c. Jadwal mobilisasi peralatan serta jumlah peralatan yang dibutuhkan disesesuai
dengan Time Schedule.
d. Mobilisai juga dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan, hal ini
dilakukan pada waktu pekerjaan pengecoran.
e. Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :



























Normalisasi Kali Ciliwung
























3. Pembuatan Kantor Direksi dan Gudang Material
Kantor proyek (direksi keet) dan Gudang Material berupa bangunan sementara.
Untuk bangunan sementara dibuat bangunan yang cukup mudah dalam
pembongkarannya jika proyek telah selesai.

Kantor direksi dan Gudang Material sementara dibuat rangka dan kuda-kuda dari
kayu dan dinding dari triplek serta atap dari seng gelombang dan lantai dari beton
rabat. Dengan luas

sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Bill of Quantity dan
Spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pelaksanaannya dibuat dengan tenaga
orang serta alat bantu antara lain gergaji, palu, meteran, pahat dan lainnya. Setelah
jadi dilengkapi dengan meja, kursi , white board, dsb sesuai kebutuhan yang
diperlukan (untuk kantor direksi).























Normalisasi Kali Ciliwung

Ukuran hanya sebagai Contoh (bukan acuan), Untuk ukuran sebenarnya sesuai yang
dipersyaratkan atau sesuai kondisi dilapangan.

Base Camp
4
1
2
3
5
6 7
8
9
KETERANGAN :
1. Kantor Kontraktor
2. Mess Pekerja
3. Laborat
4. Gudang
5. Musholla
6. Kantin
7. Klinik
8. Mobil & Motor pool
9. Pos Jaga
Jalan
Kerja
10. Tandon Air
10
8
Stock Yard


Gambar diatas hanya sebagai IlustrasiPembuatan base camp dilokasi proyek. Ukuran dan bentuk sebenarnya akan sesuai Kondisi
Lapangan dan Kebutuhan


FASILITAS KONTRAKTOR / DIREKSI KEET


BARAK PEKERJA/BASE CAMP
DIREKSI KEET















Normalisasi Kali Ciliwung


GUDANG/STORAGE
Gudang/Storage
BENGKEL KERJA/WORK SHOP
> Worshop and office Fabrication



4. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Pagar Base camp
Papan Nama Proyek
Setelah Direksi keet selesai selanjutnya dipasang papan nama proyek yang terbuat
dari papan dan rangka dari kayu balok yang tertuliskan nama proyek, nomor proyek,
Biaya Proyek, Tahun Anggaran dan nama kontraktor pelaksana atau ditentukan
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pagar Base camp.
Lokasi Base camp perlu dibuat pagar dengan lokasi yang telah
ditentukan (yang bersinggungan dengan Publik) yang terbuat
dari seng gelombang setinggi minimum 180 s/d 200 cm dari
permukaan tanah dengan rangka kayu atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis. Pagar pengaman ini dimaksudkan untuk
mempermudah pengamanan dan pengawasan material yang
masuk serta mempermudah pengontrolan keluar masuk orang
dalam lingkungan base camp.



Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
a. Bahan : kaso kayu Borneo 5/7, seng gelombang BJLS 32,
cat, dan pasak.
b. Alat : Alat bantu

Metoda Pelaksanaan :
- Memotong kayu kaso sesuai dengan tinggi pagar rencana sebagai dudukan
pagar seng, dibentuk sedemikian rupa agar pagar seng dapat berdiri dengan
kokoh / tegak.
- Memasangkan seng gelombang pada tiang kaso yang telah didirikan pada
keliling area proyek
- Mengecat pagar dengan warna yang kontras/standar.







Normalisasi Kali Ciliwung

5. Penyediaan Air Kerja dan Listrik Kerja
Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek / sumur bor atau air PAM,
untuk keperluan air kerja dan dalam lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja. Pengolahan Limbah
Buangan / Kotoran, dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank

Penyediaan listrik dari penyambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan dengan daya cukup atau pengadaan listrik swadaya dengan
menggunakan Genset yang akan dimobilisasi dengan daya yang cukup selama masa
pelaksanaan pekerjaan.

6. Dokumentasi dan Administrasi Proyek
Selama pelaksanaan proyek perlu dokumentasi foto yang yang mengambarkan
pekerjaan dari 0% sampai 100% , yang terkumpul dalam album untuk laporan
Mingguan dan bulanan atau ditentukan sesuai spesifikasi teknis dan akan diserahkan
kepada pemilik proyek.

Semua adminsitrasi proyek dari ; Kontrak kerja, Perijinan, Shop drawing, Request
pekerjaan, Progress pekerjaan berupa harian , mingguan dan bulanan, surat-
menyurat, As build drawing, Pengarsipan, dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan kelancaran proses pekerjaan dsb dilaksanakan oleh pihak kontraktor secara
sistemmatis, rapi dan akurat dengan melaksanakan prosedur-prosedur yang ada
pada sistem Standard ISO yang dimiliki Kontraktor

7. Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank

Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark
kawasan yang sudah ada, dengan memindahkan elevasi ke
patok beton yang tertanam dengan baik dan benar.





Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
a. Bahan : Cat / penanda, Balok kayu 6/12, papan kayu
b. Alat : Theodolite, untuk menentukan titik koordinat Autolevel,
untuk menentukan elevasi dan

Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan
waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang
sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar
untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.

- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi
pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk
mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan.

- Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm
dengan pondasi tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis dan petunjuk direksi.

- Pembuatan Patok kayu setiap jarak 75 m s/d 100 m, dimana ukuran patok kayu
0.40 x 0.80 x 0.30, atau ditentukan lain sesuai sesuai spesifikasi teknis dan
gambar kerja.



Normalisasi Kali Ciliwung
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir
oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan
menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan baak ukur
aluminium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass.

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro
untuk mendapatkan comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil
pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai
acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Sheet Pile,
Pekerjaan Strktur Drinase, dsb, sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran di lapangan
kontraktor akan berkoordinasi dengan Pihak Owner. Pekerjaan pengukuran
dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan sampai mendapat persetujuan dari
engineer lapangan.

FLOW CHART













8. Tanggap lingkungan dan Periijinan
Kontraktor akan melakukan ijin ijin yang berkaitan langsung dan tidak langsung ke
Pihak Terkait, baik itu Pihak Instansi Pemerintah dan Pihak swasta / di luar Instansi
Pemerintah (juga pihak-pihak yang terkait disekitar lingkungan proyek / sosialisasi),
Ini penting dilakukan untuk menjamin Kelancaran Proses pelaksanaan pekerjaan
agar dapat dicapai Tepat Waktu sesuai jadwal / schedule pelaksanaan. Dalam
pelaksanaan perijinan ini, kontraktor akan meminta kerjasama dan bantuan dari
Pihak pemilik Proyek untuk memudahkan Proses perijinan terkait.
8.1. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami di sini juga menerapkan standarisasi prosedur sesuai
dengan system mutu yang dimiliki serta memberitahukan / ijin setiap akan
melaksanakan tahapan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan serta untuk menghindari terjadinya pekerjaan bongkar
pasang yang berakibat pada keterlambatan dan penambahan biaya.

8.2. Gambar Kerja ( Shop Drawing ), As Built Drawing dan Dokumentasi
- Pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan diawali dengan pembuatan usulan
shop drawing untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
- Shop Drawing dibuat oleh Site Engineer (masing-masing bidang) dan
ditandatangani oleh Project Manager sebelum diserahkan ke Konsultan
Pengawas.
- Shop Drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas di-distribusikan ke
masing-masing Pelaksana Proyek untuk dijadikan acuan pelaksanaan tiap
jenis pekerjaan.
- Hasil pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan dituangkan dalam As Built
Drawing.
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH
MARK)

PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN
PENGUKURAN KONDISI
EXISTING
SURVEY DAN PENANDAAN
LOKASI PEKERJAAN.



Normalisasi Kali Ciliwung
- Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya untuk
keperluan laporan pelaksanaan proyek.
- Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing, dokumentasi
berlangsung sejak proyek dimulai hingga berakhirnya masa pelaksanaan
proyek.

8.3. Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material / bahan yang akan
dipergunakan diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari
MK/Pengawas.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi
dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada
persyaratan / RKS dan ketentuan teknik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang
dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.

10. Pek. Persiapan Lainnya
Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran
dalam pelaksanaan pekerjaan seperti :
- Pengadaan alat komunikasi lapangan lengkap
- Pembuatan dan pengadaan As built Drawing.
- Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan.







































Normalisasi Kali Ciliwung

5.3.2. Pekerjaan Struktur / Fisik
1. Pekerjaan Sheet Pile beton
Assumsi:
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi : Perkuatan Sisi sungai Kiri dan kanan Kali Ciliwung sesuai gambar kerja

Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls

Uraian
1. Persiapan Lahan Kerja
Lokasi Pemancangan dari darat
- Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.

Lokasi Pemancangan dari Kali
- Crane berdiri di atas Ponton yang telah di stabilkan dengan jangkar

2. Pematokan Titik Pancang Sheet Pile
- Pematokan titik-titik pancang sheet pile dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved /
disetujui oleh Konsutan Pengawas.

3. Fabrikasi material sheet pile
- Fabrikasi sheet Pile beton (Flat atau Corrugated) dicetak setelah gambar disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

- Cetakan dibuat dari baja untuk menjamin keseragaman dan keakuratan.

- Permukaan dilapisi dengan minyak cetakan sebelum dilakukan pengecoran

- Material beton menggunakan beton dengan mutu kelas sesuai spesifikasi teknis
standard pengujian yang diminta dalam dokumen pelelangan.

- Baja tulangan digunakan Mutu baja yang digunakan sesuai spesifikasi teknis standard
pengujian yang diminta dalam dokumen pelelangan.

- Perawatan/curing dengan ketentuan sperti spesifikasi dalam dokumen lelang.

4. Pemancangan
- Sebelum pemancangan dilakukan, dibangun/dibuat guide beam pada posisi
pemancangan dengan material dari baja profil jenis WF dengan jarak elevasi tinggi
dari tanah dasar 1 s/d 2 meter.

- Guide beam dibuat dengan kekuatan yang mampu menahan beban-beban pada saat
pemancangan dan stabil.

- Tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) vertical dan dimonitor dengan alat ukur
(Theodolit) dan unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.

- Sebelum dipancang, tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) dengan Vibro hammer
harus dalam posisi sentries.

- Vibro hammer menggetarkan Sheet Pile Beton (Flat atau Corrugated) yang
selanjutnya Sheet Pile Beton akan terbenam kedalam tanah dengan adanya gaya
gravitasi dan beban dari Sheet Pile Beton itu sendiri



Normalisasi Kali Ciliwung
- Penggetaran dilakukan berkala (sequence), pada 8 sampai 10 buah Sheet Pile Beton
Baru kemudian digetarkan.

- Pada saat pemancangan, antara Sheet Pile Beton satu dengan Sheet Pile Beton
disampingnya (yang telah terpancang) jika terjadi kerenggangan/kemiringan dapat
dirapatkan dengan dengan bantuan trek beam/sling yang ditarik.

- Pemancangan dilakukan sampai Sheet Pile Beton mencapai elevasi kedalaman
rencana/sesuai gambar rencana.

- Pemotongan kepala Sheet Pile Beton dengan tenaga manusia dan alat bantu berupa :
Gerinda, palu, pahat dan sikat kawat.

Type Sheet Pile sesuai dengan Pekerjaan yang
dilelangkan









LOKASI PINGGIR KALI NO AIR


















Normalisasi Kali Ciliwung

DARI LOKASI SUNGAI


























Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART



























































Proses pemancangan
Transportasi material Sheet Pile
Beton
Penentuan titik pancang/setting
out lokasi Sheet Pile Beton
Pemasangan Guide Beam
Penempatan Sheet Pile Beton di
stock area
Pemasangan Sheet Pile Beton
pada alat pancang Vibro Hammer
Pemancangan dilaksanakan
Pemancangan selesai / Sheet Pile
Beton telah terpancang
Pemotongan kepala Sheet Pile &
dilanjutkan pekerjaan caping
Check
Tdk
Ya
Pengangkutan material Sheet Pile
Beton diatas trailer
Check
Tdk
Ya
Order & Pabrikasi Oleh Supplier /
Sub Kontraktor

Mobilisasi Peralatan Pemancangan
(Crane with Vibro Hammer)

START

FINISH



Normalisasi Kali Ciliwung

2. Pekerjaan Tiang Pancang Beton
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Turap Beton sebagai Jangkar / Perkuatan untuk Gaya Horizontal dan
Pada Lokasi Revetment

Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Diesel /Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls

2.1. Persiapan Lahan Kerja
- Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
- Pekerjaan Pemancangan dilakukan dengan Crane with Diesel Hammer.

2.2. Pematokan Titik Pancang
- Pematokan titik-titik pancang dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved / disetujui
oleh Konsutan Pengawas.
- Patok titik pancang dimonitor dan dijaga agar tetap pada posisinya .

2.3. Pemancangan
- Setelah titk pancang dipreboring, kemudian tiang pancang didirikan vertical dan
dimonitor dengan alat ukur (Theodolit) dan unting-unting dalam 2 arah yang saling
tegak lurus.
- Sebelum dipancang, tiang pancang dengan diesel hammer harus dalam posisi
sentries.
- Sebagai alas hammer atau cushion digunakan jenis kayu yang cukup baik atau
playwood yang diganti secara periodik.
- Kepala tiang pancang dilindungi dari impact langsung hammer dengan bantalan dari
papan atau playwood dengan ketebalan 10 cm.
- Tiang pancang diberi tanda dengan cat warna yang menyolok tiap interval 50 cm
dan dicatat dengan seksama jumlah pukulan dari permulaan sampai akhir pada
formulir Pile Driving Log yang di tandatangani KonsultanPengawas.
- Pemancangan dilaksanakan secara kontinyu sampai mencapai Pile Penetration
seperti ditentukan oleh Konsultan dengan syarat Set tertentu tanpa mendekati
Ram Stroke yang dianggap kritis oleh Manufacturer dan tidak melampaui jumlah
pukulan total yang ditentukan
- Sambungan tiang pancang dengan menggunakan Electrode Las AWS E-6013
- Sebelum final Penetration dibuat kalendering secara seksama diatas kertas
millimeter blok yang diletakkan pada tiang pancang dan pengambilan final setnya
harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Konsultan Pengawas / Direksi.

Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence
pemancangan yang sudah disetujui konsultan pengawas.




Pengadaan Material
- Material dari Supplier di
pruduksi dengan dimensi,
kekuatan dan bentuk sesuai
pemesanaan dari kontraktor
(mengacu pada spesifikasi
teknis)
- Material dibawa ke lokasi
pekerjaan, selanjutnya di
letakkan pada stock pile
kontraktor



Normalisasi Kali Ciliwung




Pekerjaan Tiang pancang di
darat
Peralatan;
1. Crane with Pile Hammer
2. Alat bantu
Pemancangan pertama
dengan Tiang Pertama setelah
ditentukan titik vertical dan
Horizontal
Tiang pancang ke 2
disambung dengan tiang
pancang pertama sesuai
dengan shop drawing dan
instruksi dari engineer






Pemancangan dilaksanakan
sampai didapat Final set (S)
yang disyaratkan sesuai
spesifikasi teknis
Pemancangan dpt
menggunakan Pile Follower
jika tiang pancang terakhir tdk
mencapai elevasi rencana






Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan melakukan pemotongan elevasi
top kepala tiang dengan menggunakan gerinda potong yang dimaksudkan
untuk menunjukkan batas potongan agar pembobokan rapi tidak melewati
batas potongan.
Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan secara manual
(Godam, Betel dsb) hingga batas besi tulangan yang harus masuk ke poer .
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang dibuang ke
disposal area.
Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat menggunakan Mesin Las.


Pemecahan Kepala Tiang
Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat
dilakukan setelah dilakukan
Loading test (test PDA) pada titik-
titik yang mewakili dan hasil kuat
dukung ijin yang diperoleh telah
memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.











Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART TIANG PANCANG BETON



























































Proses pemancangan
Ya
Pengangkutan material tiang
pancang diatas trailer
Transportasi material tiang pancang
Penentuan titik pancang/setting out
lokasi tiang pancang
Aproval/persetujuan
Penempatan tiang di lokasi
pekerjaan
Pemasangan tiang pancang pada
alat pancang
Pemancangan dilaksanakan
Penyambungan tiang pancang
Pemancangan selesai / tiang telah
terpancang
Pemotongan tiang pancang / Cut
top pile
Cek
Tdk
Ya
Cek
Tdk
Ya
Cek
Tdk
Ya
Pemancangan dilaksanakan
Cek
Tdk
Ya
START

FINISH



Normalisasi Kali Ciliwung

3. Pekerjaan Steel Sheet Pile
Assumsi:
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi : Perkuatan Sisi sungai Kiri dan kanan Kali Ciliwung sesuai gambar kerja

Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls

Uraian;
- Pekerjaan dilaksanakan dengan detail pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pekerjaan
pada Sheet Pile Beton yang telah diuraikan pada Lembar sebelumnya.
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
- Pemancangan dengan bantuan Guide Frame
- Pemacangan dengan Alat Vibro Hammer





Pengadaan dan Transportasi
Material Sheet Pile

































Normalisasi Kali Ciliwung

4. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

4.1. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Referensi;
Untuk komponen penghubung antara sheet pile dengan back pile adalah Strand dia. 12,7 mm,
pembungkus Pipa HDPE , pengaku tidak ada, system peng-angkuran klem dan baji, walling peng-
Angkuran UNP 200.90.8 dengan panjang walling 1.00 m.

Kuat uji putus strand 17.0 ton, kuat leleh strand 15.0 ton dan tegangan pemasangan strand
6 9 ton.
- Strand perlu diberi tegangan (sesuai kondisi tanah) pada saat pemaangan agar antara Sheet
Pile dengann Back Pile dapat bekerja menjadi satu kesatuan dalam menahan tekanan tanah
lateral.

- Hasil uji Tarik Strand menunjukkan bahwa Strand telah putus pada saat diberi gaya tarik
sebesar > 17 ton. Wedges dan open barrel (klem & baji ) juga telah dilakukan uji
laboratorium dengan kekuatan pecah/hancur setelah diberi beban tarik sebesar >20 ton.

Tahapan Pekerjaan Strand

1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile




2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya
(Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)




3.Pembungkus Pipa HDPE




4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem















Normalisasi Kali Ciliwung

5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah
diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain
sesuai gambar kerja




6.Penutupan Lubang dengan Mortar







7.



Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.

gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi
Pekerjaan Pematian pada sisi wall dengan
klem dan baji. Untuk konstruksi sebenarnya
sesuai dengan gambar kerja

4.2. Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter
Peralatan Kerja;
- Rock Drilling
- hydraulic pump
- Stressing Jack
- Aklat bantu lainnya

1. Penentuan Elevasi dan Marking
Proses ini dilakukan untuk menentukan ground anchor dan posisi capping beam pada posisi
yang sesuai dengan gambar shop drawing.

2. Pekerjaan Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat alat yang digunakan untuk proses
drilling, grouting, maupun stressing

3. Pekerjaan Drilling Tanah
Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotary drilling, Rock Drill breaker.
Kotoran atau Lumpur hasil pengeboran dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam
lubang bor. Diameter pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan kemiringan
sudut sesuai Gambar kerja.

4. Instalasi Tendon Anchor
Strand yang digunakan sesuai dengan Gambar kerja. perakitan tendon dilakukan di proyek.
Tendon dimasukkan ke dalam lubang dengan cara manual. Sebelum instalasi tendon
dilakukan, air bertekanan disemprotkan ke dalam lubang untuk mengeluarkan lumpur sisa
pengeboran.

5. Grouting Tendon Anchor


Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan grouting dilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama
atau dalam kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. Komposisi
material grouting yang digunakan sesuai persyaratan Tender Dokumen (komposisi 1 zak
portland cement ( 1 zak = 50 kg ) + air + gram grout additive, dengan water cement ratio
yang dipersyaratkan)

6. Stressing Tendon Anchor
Alat yang digunakan untuk penarikan tendon anchor adalah satu unit hydraulic pump dan satu
unit Stressing Jack, yang sesuai dengan tipe tendon anchor dan gaya yang bekerja pada
tendon tersebut. Operasional penarikan tendon anchor di proyek dicatat dalam suatu lampiran
stressing record yang mencatat pressure gaya pada Hydrolick Jack dan panjang elongasi yang
terjadi pada strand. Mutu grouting minimal saat stressing adalah 30 MPa. Stressing yang
dilakukan untuk setiap ground anchor adalah dua cycle ( 125 % dari gaya yang bekerja )
dan satu lock off ( 110 % dari gaya yang bekerja ) atau ditentukan lain sesuai spesifikasi
teknis dalam tender Dokumen.







Normalisasi Kali Ciliwung

5. Pekerjaan Beton Bertulang
5.1. Pek. Pembesian.
Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat bantu berupa bar bender
dan bar cutter
2. Lokasi pekerjaan : Struktur beton bertulang

Peralatan
- Bar Bender dan Bar Cutter
- Alat bantu lainnya (termasuk Crane untuk erection material)

Uraian :
- Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan dengan mutu
dan ukuran sesuai dengan standard yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Rencana, digunakan besi dari mutu :

Mutu Baja tulangan adalah BJTP U-24 (fy = 240 Mpa)
Mutu Baja tulangan adalah BJTD U-40 (fy =400 Mpa)
Atau ditentukan lain di dalam dokumen spesifikasi teknis pada dokumen lelang

- Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek

- Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang
diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan
dikerjakan pada saat suhu dingin.

- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat












Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN
























































Tidak
Pabrikasi & pemasangan
Baik Tidak
Baik
Daftar pembengkokan tulangan
(BAR BENDING)
Pemeriksaan material
-Test tarik
Penimbangan
material
Cari material baru
Pemotongan dan
pembengkokan
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan :
- Diameter
- Jumlah
- Lokasi
Siap di cor beton
Perbaikan pemasangan
Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi
ke lokasi pekerjaan
Penyimpanan di stock material/gudang proyek
Hasil
Test
Hasil
START

FINISH




Normalisasi Kali Ciliwung

5.2. Pemasangan Bekisting
Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual dan alat bantu (termasuk Crane untuk erection
material dan Scafollding)
2. Lokasi pekerjaan : pada pekerjaan beton/struktur

Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk
beton ekspos atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek,
didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan
tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu
dengan benang vertikal atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan
tidak terdapat celah/bocor.
- LOkasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)

5.3. Pekerjaan Beton
Assumsi :
Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) yaitu;
o Mixer/Batching plant : Sebagai Produksi Beton
o Concrete Pump : Sebagai alat bantu penuang
o Concrete vibrator : Sebagai alat pemadat beton
Lokasi pekerjaan : Pada pekerjaan struktur

Uraian :
Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant
didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck
mixer.

Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk
material beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton
tetap terjaga mutunya dan tidak kering

Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat
penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih
tinggi dari tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Material campuran beton (semen, pasir,
aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat
penyimpanan/Gudang/Storage. Tiap pengiriman baru dipisah dan ditandai dengan maksud
agar pemakaian semen dilakukan menurut aturan pengirimannya.

- Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta
dan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar lain yang
diminta/ditunjukan pada dokumen lelang.

- Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang (sesuai
SII-0013-82, NI-8 type I dan persyaratan lain yang ditentukan)

- Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan
air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organic.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis


Normalisasi Kali Ciliwung

- Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan
dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.

Pencampuran dan Penakaran.
- Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai
yang disyaratkan dalam PBI-1971 dan standard lain yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis.

- Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan
pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh
direksi pekerjaan.

Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan
mendapat persetuan dari direksi pekerjaan

- Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang. Mutu
beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen lelang. Karakteristik dari mutu beton sesuai dengan
spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan

- Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian bagian tertentu dapat
menggunakan beton konvensional dengan persetujuan dari konsultan pengawas :
o Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer / Batching
Plant)
o Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
o Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah
ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
o Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan
kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah
berlangsung bagian. Waktu pencampuran untuk mesin kapasitas m3 atau
kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk
tiap penambahan 0,5 m3

Pelaksanaan pengecoran.
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat,
paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

- Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran
sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah
diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

- Untuk lokasi yang tidak dapat langsung dituang dari truck mixer, penuangan dilakukan
secara mekanik, dengan cara beton dari truck mixer dituang ke bak Concrete Pump untuk
selanjutnya dituangkan langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter atau 2 meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar
tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak
terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton

- Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan
indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan
rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan


Normalisasi Kali Ciliwung
dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis
dalam dokumen lelang.

Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai
ketepatan pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan
bahan khusus (concrete admixture) pada material beton readymix

- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas


FLOW CHART
1. Persiapan



































Ya
Ya
Pemeriksaan Material
Buat Campuran Percobaan
Pekerjaan Beton dilapangan
Cari Bahan lagi
Tidak
Buat Campuran Lagi
Tidak
Hasil
Test


Normalisasi Kali Ciliwung

2. Pekerjaan Dilapangan














































Persiapan bangunan :
- Pemeriksaan ukuran, elevasi
- Pemeriksaan cetakan beton
- Pemeriksaan tulangan (jumlah,
ukuran, bentuk)
- Pemeriksaan material yang akan
tertanam (kalau ada)
Persiapan alat & bahan :
- Persiapan material (jumlah &
kualitas)
- Persiapan alat (,vibrator)
- Persiapan alat bantu (lampu,
tenda, dll)

Persiapan cor :
- Talang, bucket, alat angkut
adukan/bucket, dll
- Tenaga kerja
Pengadukan campuran
beton
Pengecoran & pemadatan
Ambil kubus beton
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil
Keropos Bagus
Perbaikan
Pekerjaan diterima
Baik
Test umur 28 hari
PEKERJAAN
PEMERIKSAAN
BETON


Normalisasi Kali Ciliwung

Pekerjaan Pemeriksaan Kubus














































Ambil kubus beton
Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi teknis
Tidak
Baik
Evaluasi
Test umur 28 hari Perbaikan
Campuran
Pekerjaan diteruskan
Tidak Baik
Pekerjaan diterima
Evaluasi
Bangunan
dibongkar
Catatan :
- Perbaikan campuran
- Perbaikan cara kerja
- Dll.
Pembangunan
Kembali
Hasil
Hasil


Normalisasi Kali Ciliwung

6. PEKERJAAN TANAH
6.1. Galian Alur Sungai
Pengertian Secara Umum;
Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi alur sungai, biasanya perairan
dangkal seperti danau, Pelebaran sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau
membuangnya ke lokasi lain.

Tahapan Pekerjaan Galian tanah dasar sungai / Keruk sedimen
Sesuai Lokasi pekerjaan, Pekerjaan dibagi menjadi 4 Tipe Pekerjaan berdasarkan Peralatan
dan Metode kerja yang digunakan;

Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Tipe 1 :




Pek. Galian Tanah &
Pembuangan material
hasil kerukan

Metode Langsung
dari pinggir sungai /
darat



=










1.





2.




Excavator (keruk & Loading) Dipinggir
bantaran sungai
Untuk mengeruk dasar sungai. Material hasil
galian dasar sungai di tuang Langsung ke
dalam bak dump truck

Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke
lokasi pembuangan / Disposal area

Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

Proses Galian dan hauling



Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator



















Normalisasi Kali Ciliwung

Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Tipe 2 :




Pek. Keruk Lumpur &
Pembuangan material
hasil kerukan

Metode langsir /
estafet
(tanpa menggunakan
pontoon apung untuk
temporary place)








=
















1.






2.




3.




Excavator (keruk) diatas Ponton
Untuk mengeruk lumpur / sedimen kali. Material
hasil kerukan di tuang sementara / temporary
place di bantaran kali (lokasi bantaran kali
memungkinkan untuk melakukan temporary
place)

Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut material ex
kerukan dari Temporary Place ke dalam bak
dump truck

Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan


Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

Dengan Ponton

Proses Galian dan hauling



Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen
/ rencana galian alur sungai Slip roda
Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir
kali dengan lansir / estafet



Tanpa Ponton / Langsir Darat

Proses Galian dan hauling



Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen /
rencana galian alur sungai Slip roda
Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir
kali dengan lansir / estafet





Normalisasi Kali Ciliwung

Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Tipe 3 :




Pek. Galian Tanah &
Pembuangan material
hasil kerukan

Metode dari sungai
(by pontoon)



=










1.









2.




Excavator (keruk & Loading) Diatas Ponton
Untuk mengeruk dasar sungai. Material hasil
galian sementara di tempatkan di atas
pontoon (temporary)

Hauling selanjutnya dari pontoon dengan
excavator dilaksanakan Loading ke bak Dump
Truck (di lokasi point Loading dan dumping
yang telah ditentukan)

Dump Truck
Untuk menghantar material ex Galian ke
lokasi pembuangan / Disposal area

Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.


Proses Galian


Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi
bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak
dapat dilakukan
Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka
pelaksanaan galian dilakukan dengan metode
langsir material hasil galian dengan Ponton
Temporary Stock Pile
























Normalisasi Kali Ciliwung

HAULING / DISPOSAL MATERIAL
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan
diratakan. Pada saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam
perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan

Perataan & Perapihan excavated material pada alokasi disposal
area











































Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART (Tipe 1)




















































Penentuan & Pengukuran
Lokasi Pekerjaan
Penentuan Akses ke lokasi
Pekerjaan


Pek. Pengerukan Dasar Sungai
oleh excavator dipinggir sungai

Mobilisasi Peralatan &
Personil


Cek
Ok


No


Loading oleh excavator

Transportasi material ex. Kerukan ke
lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /
disposal area atau Timbunan

Perapian di damping Area oleh
Buldozer

Cek
Ok


No


Jika dipersyaratkan
START

FINISH
FINISH


Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART (Tipe 2)




















































Penentuan & Pengukuran
Lokasi Pekerjaan
Penentuan Akses ke lokasi
Pekerjaan


Mobilisasi Peralatan &
Personil


Temporary placed / langsir

Cek
Ok


No


Loading oleh excavator ditempat
langsiran

Transportasi material ex. Kerukan ke
lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /
disposal area atau Timbunan

Perapian di damping Area oleh
Buldozer

Cek
Ok


No


START

FINISH
FINISH
Jika dipersyaratkan
Pek. Pengerukan Dasar sungai oleh
excavator (dengan / tidak pakai
pontoon)



Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART (Tipe 3)




















































Penentuan & Pengukuran
Lokasi Pekerjaan
Penentuan Akses ke lokasi
Pekerjaan


Pek. Pengerukan Dasar sungai
oleh excavator diatas Ponton

Mobilisasi Peralatan &
Personil


Temporary placed Ex. Material
kerukan di atas pontoon

Cek
Ok


No


Loading oleh excavator (material
ex.kerukan dari pontoon )

Transportasi material ex. Kerukan ke
lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /
disposal area atau Timbunan

Perapian di damping Area oleh
Buldozer

Cek
Ok


No


START

FINISH
FINISH
Jika dipersyaratkan


Normalisasi Kali Ciliwung

6.2.Galian Struktur
Assumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Galian struktur dan lokasi lain yang telah ditentukan

Uraian :
Pekerjaaan ini harus meliputi semua galian struktur pada segala jenis tanah dalam batas rencana
yang ada dalam gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan material
yang tidak terpakai, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian , sesuai
spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum
dalam gambar dan petunjuk konsultan Pengawas.

Urutan Kerja :
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-
batas dan elevasi rencana penggalian dengan memasang patok patok yang ditandai dengan
cat.

3. Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.

Material hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan (suitable) dibuang
disekitar lokasi pekerjaan dan akan digunakan sebagai Timbunan Kembali.

Galian Tanah pada lokasi Galian / Excavation dengan
menggunakan Excavator



Perapihan Galian /Galian dengan lokasi tak
terjangkau alat berat





Pemadatan dasar galian dengan hand stamper
Pembuangan Material Galian









Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN

















































Check
TIDAK OK
SURVEYING WORKS

EXCAVATION

MATERIAL HASIL
GALIAN

PERBAIKAN
INSPECT
ION
OK
TIDAK
Material Tidak
terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan

Pembuangan Hasil
galian ke disposal area

Material terpakai/ dapat
dimanfaatkan
Penimbunan langsung di
lokasi Pek. penimbunan

Penimbunan di lokasi
penimbunan
sementara/stok area

PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUGAN
TANAH
START

FINISH

Sesuai Persyaratan yang
ditentukan dalam Dokumen
Lelang


Normalisasi Kali Ciliwung

6.3. Timbunan Tanah
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan Tanah dari Luar

Assumsi;
- Pekerjaan dilakukan dengan alat barat (mekanik)
- Lokasi pekerjaan : sesuai dengan gambar kerja.

Peralatan pekerjaan yang dipergunakan;
- Wheel Loader
Untuk Pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi Tanah Dari Luar
- Excavator
Untuk Pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi galian Tanah Setempat
- Dump Truck
Untuk mengantar material timbunan ke lokasi pekerjaan
- Motor Grader (jika diperlukan Bulldozer)
Digunakan sebagai penghampar material di lokasi pekerjaan.
- Vibratory Roller
Digunakan sebagai alat pemadat
- Water tank Truck
Digunakan untuk memberi air pada material jika kadar air kurang sesuai yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
- Alat bantu

Uraian Pekerjaan;
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lokasi Sumber Bahan, penggalian dan pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan material Timbunan

1. Pekerjaan dilakukan dengan lingkup pekerjaan adalah;
- Pembersihan di lokasi stock pile (material hasi galian)
- Penggalian / Loading
- Pengangkutan
- Penghamparan
- Pemadatan

2. Material
Material diambil dari lokasi pekerjaan galian yang telah disetujui oleh konsultan
pengawas berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
Material terdiri atas bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
Bahan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6
menurut AASHTO M145 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
Pengujian material dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 6% setelah 4
hari perendaman, bila dipadatkan sampai 100% atau > 90% kepadatan kering
maksimum (MDD) sesuai dengan ketentuan SNI 03-1742-1989 atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis.
Material yang digunakan memiliki nilai aktif tidak lebih besar dari 1,25 atau derajat
pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis.

3. Persiapan;
3.1. Mobilisasi peralatan
3.2. Persiapan gambar kerja
3.3. Pengendalian lalu lintas
3.4. Request pekerjaan
3.5. Pengukuran;


Normalisasi Kali Ciliwung
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas pekerjaan Timbunan, elevasi
rencana, kelandaian dsb. Pengukuran dillakukan sesuai dengan prosedure yang telah
ditetapkan dalam spek. teknis

4. Pelaksanaan Pekerjaan.
4.1. Persiapan Lokasi pekerjaan / sub grade preparation
Permukaan lokasi pekerjaan timbunan telah dikupas dan dibersihkan dari material yang
dipersyaratkan untuk dihilangkan dengan kedalaman kupasan / galian sesuai yang
dipersyaratkan.

4.2. Menimbun kembali lubang hasil galian dari hasil kupasan/ pembersihan, dengan
material yang dipersyaratkan, sampai didapat kerataan elevasi.

4.3. Proses Penimbunan dan Pemadatan
4.3.1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap
layernya sama (masimal Penghamparan adalah 25 cm sesuai persyaratan
spesifikasi tekni).
4.3.2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja.
Sebelum dilaksanakan penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah
dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan ketinggiannya, kemiringan
slope stick, elevasi). Untuk Pekerjaan pada proyek ini, pekerjaan timbunan
telah dbatasi dengan konstruksi Pasangan batu sebagai retaining wall dan slope
proteksi
4.3.3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan
dan dari arah rendah menuju arah yang lebih tinggi



4.3.4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 25 cm
atau Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10
cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan
dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat
kurang dari 10 cm

4.3.5. Pemadatan dengan alat berat berupa vibratory roller. Untuk pemadatan yang
tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat
dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand
stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur
tidak lebih dari 15 cm.

4.3.6. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing pemadatan oleh alat berat sesuai
dengan trial pemadatan yang telah disetujui.
Pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar,
dipadatkan sampai 95% kepadatan kering maksimum/laboratorium sesuai
AASHTO T99 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.

2. Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar
harus dipadatkan sampai dengan 100% kepadatan kering
Arah pemadatan pada jalan lurus (dari tepi ke tengah)
As Jalan


Normalisasi Kali Ciliwung
maksimum/laboratorium sesuai AASHTO T99 atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis

3. Pengujian akan dilakukan pada tiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuai
dengan AASHTO T191 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
Pengujian dilakukan setiap 200 m bahan timbunan yang dihampar atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.

4.3.7 Kadar air selama pemadatan sesuai dengan yang dipersyaratkan, jika tidak
maka dapat dilakukan penyiraman selama pemadatan berlangsung. Apabila
tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air
menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah
terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.

4.3.8. Pekerjaan dilakukan dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi
teknis.

5. Jumlah Passing Compaction.
Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah
disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan sesuai
persyaratan teknis

Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat
Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck









Timbunan tanah dari Luar
Material on Quarry / Borrow Pit Area





Penghamparan dan Pemadatan
Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

Penghamparan


Penghamparan








Normalisasi Kali Ciliwung

Pemadatan






Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan




Pemadatan dengan alat Vibro Roller



dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan
ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh
kurang dari 10 cm




Perapihan dengan Excavator (trimming)
Dari sisi bawah tanggul



- Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentuk akhir tanggul mempunyai toleransi 0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya


Dari sisi bawah tanggul















Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART

















































Mulai
Galian di Borrow Pit area/
Setempat
dipakai Tdk dipakai
Galian dan
Transportasi
Area Timbunan
Spreding Layer 1
Ketebalan >20cm
Compactor of
Layer 1
Cek ketebalan
Padat = Max= 20cm
Cek density
of layer 1
Spreding of layer
2N
Compactor of
Layer 2N
Cek density
of layer 2N
Forming Finish
Grade
Cek Top
Level
Final Compaction
Cek density
Trial Pemadatan
Selesai
Tanpa Proses
Selanjutnya


Normalisasi Kali Ciliwung

7. PEKERJAAN JEMBATAN
7.1. Pek. Bore Pile
Assumsi
1. Pekerjaan dilaksanakan dengan alat berat (mekanik)
2. Lokasi : Sebagai pondasi pada Pek. Struktur beton (Abutment / Pier) sesuai gambar kerja

Uraian;
Peralatan yang digunakan ;
- Crane dengan Peralatan Bor, crane juga sebagai alat bantu untuk pemasangan keranjang
besi (pembesian)
- Pipa trimie
- Truck mixer
- Alat bantu

Material yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah;
- Beton cor dengan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis
- Keranjang besi / Reinforced Cage dengan besi dan mutu sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknis.
- Seleuruh Material didatangkan dari kota pekan baru

Pelaksanaan pekerjaan Bor Pile seperti pada uraian di bawah:
1. Penentuan titik pengeboran sesuai gambar rencana.
2. Mesin bor yang digunakan dilengkapi dengan Kelly Bar dan Auger Soil/Clay Auger.
3. Setelah titik siap, mesin bergerak menuju titik (peg0, lalu meletakkan auger soil tepat
diatasnya dan menyetel kelly bar pada posisinya (kedudukan vertikal).
4. Reamers arms yg ada pada Auger soil dimaksudkan untuk menghasilkan ukuran lubang
lebih besar dgn maksud temporary casing mudah dipasang pada lubang bor. Bilamana
diperlukan akan dipergunakan rock auger dan / atau core barrel untuk menembus lapisan
tanah yang lebih keras / cadas
5. Pemasangan Casing pada permulaan pengeboran dengan kedalaman 3 m s/d max 6m.
Casing ini bisa dianggap sebagai leading sehingga proses pengeboran selanjutnya dapat
tegak lurus/vertikal.
6. Pengisian air pada lubang selama pengeboran berlangsung.
7. Setelah pengeboran menemukan air tanah, Auger Soil diganti dengan Drilling Bucket
yang mempunyai kemampuan menangkap/mengumpulkan hasil tanah pengeboran ke
dalam bucketnya .
8. Apabila terjadi kelongsoran yang besar (akibat dinding tidak stabil), tuang cairan
penstabil Pozzolite agar berat jenis air meningkat sehingga kelongsoran dapat
dikurangi
9. Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman yang diinginkan/mencapai lapisan yang baik
seperti yang ditemukan dalam investigasi tanah.
10. Pengeboran selesai , selanjutnya dilakukan pembersihan lubang dari lumpur/sedimen
yang ada dengan Cleaning bucket. Pekerjaan dilakukan beberapa kali sampai lubang
benar-benar bersih dari sedimen/Lumpur
11. Pemasukan rangka/pembesian yang telah jadi (rangka sudah dibentuk di bengkel kerja)
ke dalam lubang bor dimana rangka besi/baja diberi roda bantu pada tiga titik pada sisi
luar bentuk rangka.
12. Setelah rangka terpasang, masukan potongan pipa tremie (dlm keadaan tersambung) ke
dalam lubang bor secara berlahan-lahan. Ketinggian pipa tremie (bagian bawah)
terhadap dasar lubang berjarak 20 30 cm.
13. Untuk menjaga air dalam pipa tremie tidak kontak langsung dengan beton yang dituang,
lubang pipa tremie bagian bawah diisi dengan bahan impermeable sepertistyrofoam
pellet. Pengecoran beton langsung dituang dari truck mixer menuju lubang tremie
melalui pipa corong yang telah disediakan secara berkesinambungan. Ujung tremie
dijaga selalu terendam didalam lapisan beton.
14. Penuangan beton dilanjutkan sampai dengan < 0,50 m diatas Cut off level, maksudnya
agar beton yang paling awal dituang (sudah tercampur dengan sedimen/lumpur) dapat


Normalisasi Kali Ciliwung
terbuang, dan meyakinkan bahwa beton yang baik (tidak terkontaminasi) tercapai s/d
C.O.L yang ditentukan.
15. Setelah pengecoran selesai, casing dicabut secara berlahan.






Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran






Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran






Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran









Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART

Foto-Foto Pelaksanaan Pekerjaan




1.Pengeboran pertama dengan
AUGER




5. Pemasangan keranjang
besi/tulangan




2. Pemasangan Temporary
Casing




6. Pemasangan pipa trimie





3.Pengeboran sisi lubang
dengan Bor silinder/Drilling
Bucket




7. Pengecoran beton ready
mix



4.Pembersihan lubang dengan
Cleaning bucket




8.Pencabutan temporary
casing & pembersihan tanah




Penentuan Titik Bor

Pengeboran Auger Soil


Pemasangan Casing
Pengeboran Lanjutan
dengan Drilling
Bucket

Pembersihan lubang Bor
dengan Cleaning Bucket
Pengisian air
pada lubang
bor


Pemasangan keranjang
besi


Pemasangan pipa trimie


Pengecoran beton


Pengangkatan casing



START

FINISH



Normalisasi Kali Ciliwung

7.2. Pek. Girder
Assumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan

Pengadaan I Girder
Assumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Pabrikasi Segmental Girder

Uraian :
1. Persiapan
1.1. Pengadaan Girder
Jumlah kebutuhan Girder sesuai dengan dokumen pelelangan (Pek. Tahap selanjutnya)

Sebelum girder dipabrikasi, kontraktor akan membuat reguest pengadaan sesuai
ukuran/dimensi yang tertera dalam gambar rencana, hingga disetujui Pimpro. Pengadaan
oleh Supplier Spesialis Pembuat Segmental Girder dan disetujui oleh Owner

2. Produksi.
Berdasarkan persetujuan tersebut, Pihak Supplier akan mulai memproduksi girder sesuai
ukuran/dimensi dan mutu yang diminta serta melaksanakan delivery ke job site sesuai waktu
yang telah ditetapkan dengan tahapan sebagai berikut :
2.1 Persiapan Produksi Girder.
- Persiapan bahan.
- Persiapan Alat.
- Persiapan tenaga kerja.
- Gambar dan metode kerja.
- Laboratorium.

2.2 Pembesian.
- Setting girder pada meja cetakan.
- Pemotongan dan Pembengkokan besi dengan Bar cutter dan bar bender.
- Pasang support ducting.
- Setting pembesian di atas meja cetakan.

2.3 Cetakan.
- Pemasangan ducting dan pengecekan koordinat tendon.
- Penutupan cetakan dan pengecekan dimensi serta panjang Girder.

2.4 Pengecoran.
- Pengecoran dilakukan dengan dengan mutu beton dan standar test sesuai dengan
spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Pemadatan menggunakan 2 Jenis Vibrator, external dan internal vibrator.
- Pengecoran dilakukan layer per layer.

2.5 Covering dan curing.
- Perawatan beton dilakukan dengan terpal/karung yang dibasahi agar tidak terjadi
retak.
- Untuk percepatan produksi bisa dilakukan dengan steam curing.

2.6 Buka cetakan.
- Buka cetakan/demoulding bisa dilaksanakan apabila umur beton minimal telah
mencapai sesuai yang diminta dalam spesifikasi teknis.

2.7. Delivery
- Unit Segmental I Girder dari Supplier / Pabrikasi dihantar ke base camp.


Normalisasi Kali Ciliwung
- Selanjutnya unit segmental tersebut di susun menjadi 1 unit girder utuh di base camp,
untuk selanjutnya di laksanakan pekerjaan stressing.

2.8. Stressing.
Pelaksanaan Stressing dilakukan apabila kekuatan beton minimal mencapai 85 % dari
mutu beton rencana atau sesuai initial jacking force yang telah disetujui
Konsultan/Pimpro, dengan tahapan sebagai berikut:
2.8.1. Tahapan Persiapan ;
- Perkuatan stressing bed.
- Persiapan pemotongan strand menggunakan disc cutter.

2.8.2. Tahapan Pelaksanaan ;
- Penusukan cable strand ke dalam cable duct.
- Pemasangan Jack gun/prestressing jack untuk proses penarikan.
- Pada saat dilakukan stressing dijaga agar urutan penarikan dan besarnya gaya
penarikan sesuai dengan jacking forde yang telah disetujui.
- Untuk mengontrol tegangan dan perpanjangan kabel (cable elongation),
stressing / penarikan dilaksanakan dengan step tekanan tiap 1000 psi hingga
mencapai tekanan stressing yang direncanakan dan pembacaan elongation
akan dicatat dan dibandingkan dengan elongation teoritis yang telah dihitung
untuk mengetahui mutu strand yang dipergunakan, Faktor perbedaan yang
dapat diterima sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen
pelelangan.
- Untuk pelaksanaan pekerjaan stressing ini kontraktor akan bekerja sama
dengan subkontraktor yang ahli dalam system prestressing dan akan
menyampaikannya secara resmi kepada Pimpro siapa sub kontraktor pelaksana
prestressing tersebut.

2.8.3. Tahap Akhir ;
- Pekerjaan Grouting. Pekerjaan grouting dapat dilaksanakan setelah stressing
record disetujui oleh pihak Konsultan / Pimpro / Direksi.
- Pemotongan kabel baja prategang (cable strand) yang berada pada angkur
minimum 2 cm dari tepi terluar baji.
- Anchorage head dispatching / ditutup dengan mortar semen untuk mencegah
keluarnya bahan grouting dari sela-sela strand atau baji, lalu dibiarkan selama
24 jam sebelum digrouting.
- Pembersihan tendon yang berisi strand dengan menggunakan air bersih yang
disemprotkan kedalamnya, lalu air dikeluarkan dengan menggunakan air
compressor, hingga duct tersebut kering dan bersih dari minyak.
- Mempersiapkan campuran Cement grout sesuai dengan komposisi campuran
rencana yang disetujui sebagai berikut ;
Pertama air dimasukan ke dalam electrical mixer, kemudian secara
perlahan-lahan dimasukkn semen dan setelah merata baru dimasukan
grout admixture.
Lama pencampuran cement grout lebih kurang 2 menit sampai cream atau
pasta.
Cement grout diinjeksikan ke dalam duct.
Cement grout diinjeksikan ke dalam duct dengan tekanan sekitar 0,25
M/m2, dari arah satu sisi sampai penuh yakni jika adonan telah keluar dari
grout outlet ujung lainnya sama dengan adonan yang masuk, kemudian
lubang grouting yang kedua tadi kita tutup dan pekerjaan stressing selesai.

3. Delivery / Pengiriman.
- Erection girder dari Base Camp ke atas Boggie dengan 2 buah crane.
- Untuk pengiriman girder ke job site dilakukan dengan Boggie.






Normalisasi Kali Ciliwung





Erection dengan System Service Crane
Uraian :
1. Persiapan
1.1. Koordinasi dengan instasi terkait. Koordinasi dimaksudkan untuk menentukan waktu yang
aman untuk melaksanakan erection girder.
1.2. Pemeriksaan Girder
Pemeriksaan Girder bertujuan untuk pengecekan kondisi fisik beton, stressing, joint dll
sebelum erection dilaksanakan. Pemeriksaan ini juga meliputi pemeriksaan panjang
girder dan panjang bentang actual.
1.3. Girder dan dudukan di abutment (bearing pad) diberi notasi angka untuk memudahkan
dalam pelaksanaan.
1.4. Pelaksanaan Erection secara umum dan maksimal akan dilakukan pada malam hari,
dimana diassumsikan Traffic Existing berkurang kepadatannya.

2. Pengamanan Lalu Lintas
Untuk pengamanan arus lalu lintas akan dilaksanakan langkah langkah antisipatif dengan
mempersiapkan fasilitas sbb. :
2.1. Barier dan pagar seng untuk pengamanan jalan.
2.2. Rambu rambu pengalihan jalan, perlambatan, percepatan, dan sebagainya. Serta
menempatkan flagmen untuk memberikan tanda bagi pemakai jalan Sesuai
Kebutuhan.

3. Peralatan
3.1. Crane, dengan kapasitas memadai, 2 unit.
3.2. Bogie trailer sebagai alat angkut girder ke lokasi pekerjaan
3.3. Welding machine 7 KVA
3.4. Blunder potong.

4. Jalan Kerja dan Lokasi Erection Girder
Jalan kerja meliputi jalan lama / Existing dan Jalan Baru untuk jalan kerja di lokasi pekerjaan

5. Kebutuhan Alat, Bahan dan Tenaga

6. Pelaksanaan Pekerjaan







Normalisasi Kali Ciliwung

Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan







































Normalisasi Kali Ciliwung

Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses
Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit
- Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang






























Normalisasi Kali Ciliwung

Erection Girder Pada lokasi yang telah ditentukan
- Setelah Unit I Girder pada Tempatnya, selanjutnya dilakukan Pekerjaan Erection
- Erection dilakukan dengan Service Crane 2 Unit yang ditempatkan pada sisi 2 Abutment
- Girder ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan










Dilanjutkan Pekerjaan Beton bertulang. Detail Pekerjaan sesuai dengan Penjelasan pada
lembar sebumnya















Normalisasi Kali Ciliwung

8. JALAN ISPEKSI
8.1. Timbunan Sirtu
- Pekerjaan paket ini sebagai pedestrian dan areal jogging track.
- Persiapan, perkerasan tanah dasar, alas sirtu, pemasangan paving block, pola paving block
dan pengisian pasir pengisi harus sesuai dengan gambar dan arahan direksi.





Pelaksanaan
- Material dihantar ke lokasi dengan Dump Truck /
Pick Up
- Lapisan dihambar secara berlapis-lapis
Kepermukaan yang telah disiapkan dan disebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap
lapis tidak lebih dari 20 cm.
- Tebal sesuai Gambar kerja
- Penghamparan oleh Pekerja dan Alat bantu
- Pemadatan dengan Baby Roler ataupun /
Kombinasi Hand Stamper






Pemadatan dengan Baby Roller








Pemadatan dengan Hand Stamper







Lapisan Pondasi Bawah +
penetrasi (sirtu), t = 40 cm
Lantai Kerja BO K-125
Paving Blok Warna, tebal = 8 cm,
K-400
2 m 0.5m 0.5m


Normalisasi Kali Ciliwung

Dilanjutkan pekerjaan Lantai Kerja







Peralatan:
- Batching Plant + Truck Mixer
- Alat bantu lainnya


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang
berkualitas dan lemah
- Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih



Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku
dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika
diperlukan) ke tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak
lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta
beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai.
Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari
beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan
semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus
(concrete admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

















Normalisasi Kali Ciliwung

8.2. Paving Block
Assumsi:
1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)
2. Lokasi pekerjaan : Pedestrian dan areal Jogging Track dan lokasi lain sesuai gambar kerja dan
BQ.

Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan
sesuai dengan gambar rencana/yang dipersyaratkan

Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.

1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru dan
material Paving existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja
dan BQ

2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test
kubus atau dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam
dokumen lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan
usulan/proposal pengadaan kepada pihak owner/pemilik pekerjaan.

3. Material Timbunan dan pengisian pasir.
Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed
sand), pasir (natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu
(sesuai dengan spesifikasi teknis).

4. Pemasangan paving block.
Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan
(diatas sand bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi
pinggir (straight edge) dan berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar.
Sambungan, termasuk potongan (chamfer) diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau
lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis .

Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak
dapat diisi dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong.
Pemotongan dikerjakan dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang
menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur
yang lebih dari 6mm tidak diterima.

Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa
adanya block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari
6 mm, yang diukur dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton
tersebut. Semua sambungan rapi dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang
menodai atau mencoreng permukaan yang telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton
mempunyai lereng melintang minimum 4%.










Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART PEKERJAAN PAVING BLOK


















































Pengecekan Paving block :
- Ukuran
- Mutu Paving block
- Kesesuaian dengan spesifikasi
yang diminta

Hasil
Ok

Tdk

Cari Material di lain lokasi

Material Paving block didatangkan ke
stock area/gudang

Paving block didatang ke lokasi
pekerjaan
Pekerjaan pemasangan Paving block
dengan tenaga manusia

Cek
Ok

Tdk

Pemadatan paving block dengan alat
pemadat

Pemasangan selanjutnya secara
bertahap

Pekerjaan Lantai Kerja BO K-
125

Cek
Ok

Tdk

START
FINISH



Normalisasi Kali Ciliwung

9. PEKERJAAN LAINNYA
9.1. PENANAMAN POHON
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Treimbesi
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Mahoni
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Glodogan

Assumsi:
1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)
2. Lokasi pekerjaan : Jalur Hijau / Sesuai Gambar kerja

Uraian:
1. Material dan jenis tanaman sesuai dengan spesifikasi teknis, Gambar kerja dan BQ (
diameter pohon 8 sampai 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan).
2. Perabukan/pemberian humus jika di tunjukan/sesuai dengan gambar rencana.
3. Perawatan

Pelaksanaan Pekerjaan

1. Material pohon yang telah disetujui, didatangkan ke lokasi pekerjaan.

2. Pekerjaan penanaman pohon dilakukan pada musim yang dapat menghasilkan hasil yang
diharapkan ( dalam hal ini musim hujan).

3. Sebelum penanaman, dibuat lubang ukuran 2 m x 2 m atau ditentukan lain sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan, dengan kedalaman 1 m. Dilanjutkan dengan penanaman pohon
pada lokasi/lubang yang telah dipersiapkan. Persiapan dibuat untuk pematokan dan
pengikatan yang benar pada tanaman yang baru ditanam.

4. Pembersihan permukaan disekitar tanaman dibersihkan dari bebatuan berdiameter lebih dari
5 cm, kain-kain bekas yang lebar, akar-akar dan sampah-sampah lain selama operasi
penanaman.

5. Bila perabukan ditunjukan dalam gambar rencana, lokasi tanaman/lahan yang ditanami
diberi rabuk dalam waktu 24 jam sejak penanaman selesai dikerjakan, bilamana cuaca dan
kondisi tanah mengijinkan, atau dalam waktu yang lebih awal yang memungkinkan.

6. Perawatan daerah/lokasi penanaman dengan dilakukan pekerjaan sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis didalam dokumen pelelangan.






















Normalisasi Kali Ciliwung

FLOW CHART PEKERJAAN PENANAMAN POHON

























































START

Pengadaan material
Pohon
Material sesuai spesifikasi
teknis
Tidak
Check
Ok
Order material Pohon
Delivery material Pohon +
media tanah
FINISH

Penanaman Pohon
Persiapan lahan Pekerjaan
(Pembersihan dan striping)
Tidak
Check
Ok
Galian lubang tanaman
Tidak
Check
Ok
Pek. Penanaman Pohon &
Akar+media tanah
Tidak
Check
Ok
Pembuatan patok support dan
pengikatan pohon pada patok
support
Tidak
Check
Ok
Pembersihan permukaan
tanah sekitar tanaman
Tidak
Check
Ok
Perabukan (jika
dipersyaratkan)
Tidak
Check
Ok
Perawatan dengan
Penyiraman & persyaratan
yang telah ditentukan


Normalisasi Kali Ciliwung

10. PEKERJAAN PENDUKUNG LAINNYA
10.1. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan dan Sub
kontraktor untuk pekerjaan khusus / spesifik
Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara teratur dan
periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi
tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil sesuai
spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan
supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor akan mencari pengganti
dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi /
Owner

10.2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.
- Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek dipergunakan Sistim
Manajemen Mutu Standard ISO (standard International) yang dimiliki kontraktor
dengan cara antara lain :
Membuat Rencana Mutu Proyek.
Membuat Prosedur Kerja.
Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.
Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang
telah ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan setiap hasil akhir dari setiap
pekerjaan betul-betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan
suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) berdasarkan Spesifikasi
Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara
pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu
Eksternal yang dilaksanakan secara periodik selama periode kontrak.

10.3. Aspek Teknis keselamatan kerja dan Keamanan Aset
Pada pelaksanaan pekerjaan ini, khususnya aspek teknis keselamatan kerja, kontraktor
akan menerapkan Prosesur Pelaksanaan K-3.

Untuk Prosedur Pelaksanaan K-3 dan Ketenaga Kerjaan , Pihak Kontraktor / Penyedia Jasa
mempergunakan prosedur-prosedur kerja yang ditetapkan dan telah mendapat Sertifikat
Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
Republik Indonesia dan Sertifikat OHSAS.

Dalam hal Keamanan aset, kontraktor akan bekerjasama dengan Pihak keamanan terkait,
kemanan dari internal yang menggunakan tenaga yang handal di bidangnya.

Kontraktor juga akan mengadakan Program Asuransi saat dimulai, proses dan akhir
pelaksaan proyek sesuai yang ditentukan dalam spesifikasi teknis / dokumen Pelelangan.














Normalisasi Kali Ciliwung

LOGO / SIMBOL SIMBOL K3
































10.4. Penanganan Material / Bahan Pekerjaan.
10.4.1. Beton
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari lokasi
Batching Plant Batching Plant. Untuk lokasi tertentu dengan Concrete Mixer

10.4.2. Tiang Pancang dan Sheet Pile
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Tiang Pancang dari Supplier
langsung ke stock pile dalam area proyek.

10.4.3. Material Lain
- Untuk baja tulangan, kayu, dsb material didatangkan ke base camp untuk
selanjutnya disimpan dalam gudang Proyek / Storage

10.5. Antisipasi waktu kritis
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi menjadi jadwal
2 (dua) mingguan, mingguan hingga harian.

Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di Up Date sesuai
pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan
tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam
kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut dapat dipenuhi.



KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN
KERJA
KESEHATAN
KERJA


Normalisasi Kali Ciliwung

VI. PENUTUP
Untuk Pekerjaan yang tidak diuraikan dalam Makalah Metode kerja ini , akan dilaksanakan sesuai
dengan;
1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan pelaksanaan
yang dijelaskan di dalam Spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk
dokumen tambahan / addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan.

2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar Kerja / Shop
drawing.

3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh standard yang
ditentukan dalam Spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen
tambahan / addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di lingkungan Negara Republik
Indonesia.

4. Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.

5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan Spesifikasi
teknis dan Gambar Kerja .


Jakarta, 05 Juni 2013
KSO BRANTAS - NINDYA





IR. NUR TJAHJA, MT.
Kuasa KSO

Anda mungkin juga menyukai