Anda di halaman 1dari 205

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket


3
Provinsi : DKI Jakarta
TahunAnggaran : Tahun 2013 s/d 2016
Penawar : KSOBRANTAS- NINDYA

I. URAIAN SINGKAT / PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Kali Ciliwung merupakan salah satu sungai penyebab banjir yang terjadi di Jakarta, terutama
di Kota Administrasi Jakarta Barat, Timur, Utara, Selatan,dan Pusat, dimana setiap ahunnya
selalu mengakibatkan dampak kerugian yang luas, baik kerugian materiil (direct losses) yang
berupa kerusakan bangunan, kerusakan sarana dan prasarana serta kemacetan lalu-lintas
yang terjadi hampir di setiap sudut kota, maupun kerugian im-materiil (indirect losses) yang
berupa gangguan kesehatan, perasaan stress dan was-was serta dampak-dampak social
lainnya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan instabilitas kehidupan bermasyarakat, sosial,
politik dan ekonomi.

Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, adalah
merupakan satu sistem drainase Banjir Kanal Barat. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi,
selain itu adanya perubahan tata guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang aliran
sungai yang semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai, sehingga
mengakibatkan limpasan permukaan (surface run off) menjadi semakin besar, begitu juga
dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang semakin kecil tidak mampu menampung debit
banjir yang semakin besar. Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu
dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai, perkuatan tebing dan penataan serta
pemeliharaan secara berkesinambungan.

Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat seperti tersebut di atas akan dapat
diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir yang tepat dengan
Normalisasi Kali Ciliwung, tetap diperlukan konservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh
sebab itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai dan Pantai,
Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane merasa perlu untuk segera
mengadakan penanganan masalah banjir di wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan
Kali Ciliwung, salah satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa
pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai serta perkuatan
tebing sungai.

1.2. MaksuddanTujuan
- Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan normalisasi sebelumnya
sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan mengurangi resiko banjir
disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah DKI Jakarta
- atau ditentukan lain sesuai
Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksa
nakan oleh pemilik proyek

1.2. PemberiTugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung
Cisadane, Satuan Kerja NVT Pelaksana
Jaringan
Sumber Air Ciliwung Cisadane

1.3. Sumber Dana


APBN tahun 2013 sd 2016 pada Satuan Kerja NVT PelaksanaJaringanSumber Air Ciliwung
Cisadane, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

1.4. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan (sesuai
tender dokumen)

Normalisasi Kali Ciliwung


1.5. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 1260 (Seribu Dua Ratus Enam Puluh) hari
kalender dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender
Dokumen.

1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan


Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan metode Network Planing (Jika dipersyaratkan) dan
Jadual Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar carth dan S-Curve.

1.7. Hari Kerja Efektif


1.5.1. Secara Umum, Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja
1.5.2. Jam kerja efektif per hari :
- Jam kerja efektif normal = 7 Jam/hari ± 1 Jam istirahat - Jam kerja efektif
lembur = 10 Jam/hari ± 2 Jam istirahat
- Jam kerja efektif 2 shift = 14 Jam/hari ± 2 Jam istirahat

1.8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi teknis yang
ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan
dengan Quality Control Plan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan koordinasi
dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic kendaraan/peralatan proyek
dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3 proyek.

II. LINGKUP PEKERJAAN


2.1. Lingkup Pekerjaan
Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi dengan nilai Rp. 250 milyar s/d Rp. 500 milyar Pada PPK Sungai dan
Pantai Satker NVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane Tahun
Anggaran 2013

Nama Paket Pekerjaan : Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3

2.2. Uraian Singkat Pekerjaan:


Peningkatan jaringan sarana/ prasarana pengendalian banjir berupa galian saluran, perkuatan tebing,
retaining wall dan pemancangan sheet pile

2.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan
(sesuai permintaan dokumen tender)
No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Excavator Standar 0,8 m3/dt 4 Unit
2. Vibro Hammer - 4 Unit
3. Ponton - 2 Unit
4. Dump Truck 18 m3 3 Unit

Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan Lampiran ”Daftar
Peralatan Utama” untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan Dokumen
Penawaran

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan


No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan
1. Pemancangan Sheet Pile
2. Relokasi Utilitas PDAM
3 Relokasi Utilitas PLN
4. Relokasi Utilitas Telekomunikasi
5. Relokasi Utilitas Gas
6. Pintu Klep ø 60 cm
7. Pintu Klep ø 80 cm
8. Pintu Klep ø 100 cm

Sebagai pekerjaan utama adalah: No.


Jenis Pekerjaan Utama
1. Galian Tanah
2 Timbunan Tanah setempat memenuhi syarat, dipadatkan
Normalisasi Kali Ciliwung
3. Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
4. Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan SP Type FPC320 C500
8. Pemancangan SP Type FPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350 mm Type B
10. Penulangan Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 Beton Readymix K 300
13 Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi t = 20 cm

Sebagai pekerjaan penunjang/sementara adalah: No. Jenis


Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Kisdam/Dewatering (Dinding Penahan
Tebing)
2. Stripping
3. Bekisting, ekspose multipleks 9 mm
4. Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
5 Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup
U-Ditch
6. Gorong -Gorong ø 60 cm
7. Gorong -Gorong ø 80 cm
8. Gorong -Gorong ø 100 cm

III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN


Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil pekerjaan sesuai
dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya
diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama (PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO).

Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum – Selama – Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan, mengacu
pada :

3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :


Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi Teknis, Tata cara
pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis
Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi,

3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan kesiapan
Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material
konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses
persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.

3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri dari personal
inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan mengacu pada denah pentahapan

Normalisasi Kali Ciliwung


yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan
tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas)
dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi
lapangan yang ada dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
3.3.1. Pengaturan Lokasi
Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang disesuaikan
dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.

3.3.2. Urutan pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan dan sangat
penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga, alat, material sesuai
dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

3.3.3. Metode kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara rinci sesuai
dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan didalam
dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk menentukan keperluan alat, material
dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas yang telah dirancang dan juga
berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target
komitment kontrak.

3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)


Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan maka
dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality
Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses pengadaan
dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.

3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)


Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain harus dijamin
yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.

3.4. Pengendalian Waktu


Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan keperluan alat,
bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis
dapat dikendalikan dengan benar.

3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO) Sesuai dengan ketentuan didalam
dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai
dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti dengan
pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan batas waktu masa
pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan
dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh

Normalisasi Kali Ciliwung


tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari
segala macam tuntutan

3.6. Sosialisasi dan Koordinasi


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kontraktor bersama - sama konsultan pengawas dan pemilik
pekerjaan beserta instansi terkait melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat agar masyarakat
bisa memahami kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat meminimalisir timbulnya konflik atau
persepsi - persepsi negatif dari masyarakat.

Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat memperoleh
informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan
proyek.

METODE SOSIALISASI DAN KOORDINASI


1. MASYARAKAT DI SEKITAR LOKASI PEKERJAAN
1.1. Sosialisasi melalui media suratkabar khususnya lokal, selain daripada itu dapat dilakukan melalui
tatap muka langsung di lokasi proyek dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat,
perangkat desa atau kecamatan.
1.2 Hari pertemuan dipilih pada hari dimana masyarakat kurang melakukan aktivitas sehari - hari dan
diinformasilkan 7 (tujuh) hari sebelum acara sosialisasi dimulai,tempatnya di balai pertemuan
di tingkat Kecamatan atau di Balai Desa , dengan kata lain tempat acara sosialisasi harus mudah
dicapai tanpa menggunakan kendaraan, sehingga masyarakat dapat hadir untuk
mendengarkan penjelasan.
1.3. Sosialisasi mengenai pengadaan Material Pekerjaan, Alat Kerja dan Lokasi Pekerjaan
1.4. Dukungan masyarakat akan diminta secara tertulis pada saat itu juga, yang ditandatangani oleh
Kepala Desa atas nama masyarakat.
1.5. Masyarakat akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapatatau
pandangannya pada acara sosialisasi tersebut.
1.6. Apabila terjadi pertentangan/perbedaan pendapat akan diselesaikan secaramusyawarah dan
mufakat dengan melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk tokoh masyarakat.

2. PADA SAAT PELAKSANAAN / PENGATURAN LALU LINTAS / MANAJEMENT LALU


LINTAS
Secara umum, pekerjaan dilaksanakan pada lokasi dimana aktivitas lalu lintas masih berjalan  keluar
masuk jalan akses ke lokasi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, lalu lintas existing tidak
terganggu,
Untuk itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

2.1. Pengaturan lalu lintas.


2.1.1. Koordinasi dengan pihak yang berwenang
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan pihak
DLLAJR dan kepolisian sector setempat, sehingga diharapkan

kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat mobilisasi /
demobilisasi peralatan

2.1.2. Petugas Bendera

Normalisasi Kali Ciliwung


Petugas bendera ditempatkan di semua tempat kegiatan pelaksanaan yang
menggangu arus lalu lintas, terutama pada keluar masuk jalan akse kerja.

2.1.3. Rambu-rambu lalu lintas


Rambu lalu lintas dengan material, Bentuk dan dimensi mengacu pada spesifikasi
teknis dan gambar kerja dibuat dengan jumlah dan jenis sesuai dokumen pelelangan
dan kebutuhan dilapangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll. Rambu-rambu lalu lintas
ini dipasang pada lokasi pekerjaan yang bersinggungan dengan lokasi
existing/kepentingan publik/pengguna jalan.

rambu-rambu lalu lintas lainnya

Access Road

Existing Road

Image diatas hanya sebagai illustrasi “Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management” pada lokasi Jalan existing
dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai dengan kondisi real di
lapangan.

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Dokumen Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan dgDireksi Pemahaman Ketentuan Perijinan dg Pihak Terkait


pengawas & Konsultan Dokumen Kontrak
Pengawas

Survey Bersama & Pengukuran


Keterangan :

Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pekerjaan Pelaksanaan Item


Kontrak Berikutnya Pekerjaan

No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok

Request Item Pekerjaan


Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
BQ
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
& Test 
No Ok Pengendalian
Ok Mutu)
FINISH
Request Item Pekerjaan - Approved
Berikutnya Konsultan
Pengawas &
No
Owner
Ok

Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan

Normalisasi Kali Ciliwung


Lihat
halaman berikutnya

FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Selesai Survey dan


Pengukuran disetujui
- Stake Out, Pengukuran,
Patok-patok
- dsb

ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan

Proposal / pengajuan Desain Konstruksi Compare danchecking terhadap tender


baru utk beberapa item pekerjaan atau drawing (dokumen tender )
seluruh item pekerjaan

Check Perubahan

Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing

Persetujuan Konsultan
Pengawas

Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check

Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued

FINISH

Reference to next Construction


(same work)

BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Normalisasi Kali Ciliwung


START
Kontrak Pek.

Koordinasi dg Pihak Owner Pemahaman Syarat Perijinan dg Pihak Terkait


& Konsultan Pengawas Kontrak

Tdk

Cek

Ya

Scope Pekerjaan

Masukan dari Pihak Owner Sosialisasi & Penyuluhan


& Konsultan Pengawas Pra Konstruksi

Tdk

Cek Uji Alir & UjiFungsi


Bangunan Irigasi
Ya

Pemeriksaan Bersama Tdk


Scope Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Cek
Serah terima Pekerjaan
Ya (PHO)

Pelaksanaan Scope
Kontrak (sesuai bagan Alir Pemeliharaan
Pek. & BQ )

Ya
Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / Rekayasa Perbaikan
Enginer
Tdk
Tdk
Serah Terima Akhir
Cek (FHO)

Ya

Gambar Pelaksanaan FINISH

Pelaksanaan Pekerjaan /
Fisik

As Build Drawi
ng Tdk
Cek
Tdk
Ya
Cek
Pekerjaan Selesai
Ya

Normalisasi Kali Ciliwung


IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN
4.1. Identifikasi Lapangan
Lokasi Proyek sesuai yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya (sesuai tender dokumen)

Peta Lokasi Pekerjaan

Normalisasi Kali Ciliwung


ZOOM

Lokasi
Pekerjaan

Lokasi Proyek adalah Kali Ciliwung,


DKI Jakarta

Normalisasi Kali Ciliwung


PLAN (LAYOUT PEKERJAAN) BY SATELITE
Catatan;
- Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi Lokasi Pekerjaan
pada ini (kondisi pada saat Pelelangan)
- Layout/ Foto dibawah hanya sebag
ai Petunjuk lokasi erjaan
pek yang akan
dilaksanakan

Indonesia

PROPINSI DKI JAKARTA

LOKASI
PEKERJAAN

CILIWUNG PAKET 3 (P199 sd 303)


JEMBATAN KALIBATA SAMPAI DENGAN JEMBATAN BESI CONDET

4.2. Penguasaan Lapangan


4.2.1. Umum

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan secara umum akan duraikan pada Bagar Alir Pekerjaan Secara Garis Besar (pada
lembar berikutnya)
- Adalah memungkinkan selama tahapan pelaksanaan terjadi perubahan terhadap hal - hal sebagai berikut :
 Metode pelaksanaan yang akan diterapkan
 Sumber daya
 Urutan kegiatan pekerjaan
 Estimasi waktu pelaksanaan sampai selesai

- Faktor yang dapat mengubah jadwal pelaksanaan konstruksi antara lain :


 Tambahan detail metode pelaksanaan yang dilakukan setelah design final selesai
seluruhnya.
 Kerangka waktu pelaksanaan yang diharapkan
 Umpan balik dari pemberi kerja / konsultan pengawas
 Kondisi aktual lapangan (Lahan berupa pembebasan Pemukiman di daerah Bantaran kali
Ciliwung)  Cuaca

4.2.2
. Kegiatan
Utama
Elemen kunci dari pekerjaan ini adalah jalan masuk ke lokasi proyek yang terangkum
kedalam Pekerjaan Umum, sedangkan Kegiatan Utama dari proyek ini adalah :

No. JenisPekerjaan
Utama
1. GalianTanah
2 TimbunanTanahsetempat
memenuhi
syarat,
dipadatkan
3. Buangan
Tanahke Disposal
Area< 10 km
4. Buangan
TanahkeDisposal
Area> 10km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan
SPTypeFPC320
C500
8. Pemancangan
SPTypeFPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan
TiangPancang
Beton 350
x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350mm Type B
10. Penulangan
Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 BetonReadymi
x K 300
13 Lapisan
Pondasi Bawah
penetrasi
+ t = 20cm

4.2.3. Uraian Pekerjaan Secara Garis Besar


1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Lokasi dan Item Pekerjaan Sesuai dengan BQ danGambar
Kerja / Gambar Pelelangan

2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area memanjang kali
Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal / serempak pada sisi kiri dan
kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada Lokasi 1 tidak berhubungan dengan Lokasi
pekerjaan yang lain, hanya hubungan penggunaan peralatan.

3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan dilakukan secara bersamaan
& Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group  Pembagian group pekerjaan berdasarkan
Jumlah alat Crawler crane & Vibrating hammer.

Normalisasi Kali Ciliwung


Flow Chart

START

Pek. Turap Beton Lok. Saluran


(Kiri-Kanan Kali)
Pek. Jembatan 1 Unit

Pek. Galian Saluran


Pek. Concrete Sheet Pile &
Pile
Pek. Bore Pile

Pek. Instalasi U ditch dan


Pek. Caping Beam /Beton Gorong-Gorong
Pek. Abutment
Penutup

Pek. Pintu Klep


Pek. Girder
Pek. Galian dasar Sungai
(s/d elevasi rencana) &
Buangan
Pek. Bridge Slab
Pek. Instalasi Trash Rack

Pek. Jalan Inspeksi


Pek. Timbunan utk Tanggul
Pek. Railling Bridge

Pek. Revetment

Pek. Lainnya sesuai BQ dan


Gambar Kerja

FINISH

ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERSAMAAN / FRONTAL


Ilustrasi Pekerjaan Sheet Pile dan Galian Alur Sungai
Assumsi;
- Lokasi Pekerjaan memanjang dengan panjang sesuai ganmbar kerja
- Sedimen / Rencana Galian Alur sungai cukup besar dan rencana bentang cukup lebar dari kondisi existing yang ada
- Menghindari kondisi stand by Peralatan kerja
- Pekerjaan Frontal dimungkinkan pada kondisi Waktu Pelaksanaan sangat kritis yang disebabkan oleh keterikatan
dengan pihak 3  Pemukiman yang harus dibebaskan.

Galian Awal

Normalisasi Kali Ciliwung


Galian Awal Spare Lokasi yang tidak digali Renc. Pekerjaan Sheet Pile
utk Pek. Dudukan Caping Beam

Pekerjaan Galian awal & Start Pekerjaan Sheet Pile

Pekerjaan Caping Beam, Sheet Pile dan Galian Akhir

ILUSTRASI PEKERJAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN / CONTINUE


- Secara Umum, Pekerjaan pada lokasi Sungai / Kali, Pekerjaan dilakukan dari Hulu ke Hilir, Khususnya pekerjaan
Galian Alur Sungai

- Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari Permukiman),
maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.

- Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri Sungai.

Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara berkesinambungan /
continue

Misal;
1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai)

Normalisasi Kali Ciliwung


Tahap awal

Arah Pekerjaan
Keterangan; 
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai 
warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
Tahap Berikutnya
Pek. Sheet Pile
Pek. Galian dasar sungai Arah Pekerjaan

Keterangan;  warna merah

Normalisasi Kali Ciliwung


Arah Pekerjaan
Keterangan; 
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai 
warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
Tahap Berikutnya
Pek. Sheet Pile
Pek. Galian dasar sungai Arah Pekerjaan

Keterangan;  warna merah


- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau - Pek. Galian dasar tanah sungai 

Profil air

Tahap Berikutnya
Pek. Galian dasar sungai Arah Pekerjaan

Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai  warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai  warna Hijau
- Pek. Galian dasar tanah sungai  Profil air
- Pek. Jalan Inspeksi  warna k uning tua
Tahap Berikutnya
- Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan
dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja  tidak ada alat stand by

Normalisasi Kali Ciliwung


4.2.4. Rencana Mobilisasi Alat, Personil, material pekerjaan & Sirkulasi Alat Mobilisasi /pengiriman
peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi
peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya
alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam
pekerjaan nantinya.

Lokasi Rencana base Camp, Akses Road, Permasalahan dan Solusinya;

1. Base Camp dan Stock Pile


- Rencana menggunakan Lahan pada sekitar lokasi pekerjaan yang cukup luas sepanjang lokasi pekerjaan
- Kontraktor akan menggunakan lahan tersebut dan seijin Pihak Owner dan pihak terkait lainnya.
- Setelah disepakati oleh kedua belah pihak, selanjutnya kontraktor akan mendirikan base camp dan Stock Pile
beserta kelengkapannya sesuai yang dipersyaratkan.
- Sekeliling Lokasi base camp akan di beri pagar seng sebagai pembatas (dengan pintu masukkeluar) yang dicat
dan diberi logo kontraktor dan symbol lainnya yang dipersyaratkan.

2. Akses Road
Assumsi Mobilisasi alat dan Material:
- Transportasi / Mobilisasi Alat Kerja kelokasi proyek dari Jalan Existing
- Transportasi Material ke lokasi proyek menggunakan transportasi Darat. Untuk lokasi tertentu, missal lokasi sisi
lainnya yang tidak dimungkinkan via darat, maka material dapat dilangsir dari sisi yang dapat via darat dengan
pontoon.
- Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada peralatan kerja yang statis
- Personil yang ditempatkan pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya akan di koordinasikan dengan Pihak
Pemilik (Owner) dan Instansi terkait lainya.

Penjelasan Akses Road (berdasar hasil survey);


- Pada sisi Timur dan Barat Sungai, kondisi Penuh dengan Perumahan dan Pemukimam Penduduk.

- Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan ada beberapa
jalan Perumahan yang Cukup lebar.

- Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi dimana Sisi
Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan lokasi Hilir / hulu pada paket
lain yang memungkinkan.

- Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses selain dari
hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.

- Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan Sosialsasi
pada Pihak terkait.

- Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat proses
pelaksanaan konstruksi.

Normalisasi Kali Ciliwung


- Jika pada beberapa lokasi (STA Pekerjaan) tidak memungkinkan Mobilisasi lewat darat, maka mobilisasi dapat
lewat sungai dengan bantuan Ponton dan perahu bermotor.

- Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan tender
Dokumen

Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;

Lokasi Hilir yang memungkinkan Lokasi Hulu yang tidak memungkinkan

Lokasi akses terdiri


atas jlan
pemukiman yang
sangat padat dan
kecil (umumnya
setapak) dan tidak
dapat digunakan
untuk mobilisasi alat
Diperkirakan ada Akses Road / Jalan kerja dapat ataupun material
melewati Lokasi Hilir

Ket;
- Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika kondisi akses
road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir
- Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan

PENGAMANAN UTILITAS
- Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari kemungkinan banjir
dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol (akibat kegiatan pemancangan atau
pelaksanaan konstruksi tanggul).

- Selama pelaksanaan, kontraktor akan bertanggung jawab atas kelangsungan bangunan/infrastrukturlainnya yang
ada, misalnya : pipa air minum, tiang listrik serta konstruksi jembatan serta struktur bangunan lainnya.

Normalisasi Kali Ciliwung


V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Lokasi, Urutan Pekerjaan dan Flow Cart

Lokasi : Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar kerja).

Urutan Pelaksanaan
Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Umum Persiapan
- Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

2. Pekerjaan Tanah
- Stripping
- Galian Alur Sungai
- Galian Struktur
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

3. Pekerjaan Konstruksi Perkuatan Beton


3.1. Pekerjaan Turap Beton
3.1.1. Pekerjaan Sheet Pile
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pengadaan Steel Sheet Pile
- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring

3.1.2. Pekerjaan Back Pile


- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B

3.1.3. Pekerjaan Balok Penghubung


- Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2"
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

3.1.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam)


- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K.225
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.2. Pekerjaan Revetment


- Pengadaan mini pile beton Δ 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Pemancangan mini pile beton Δ 28 cm, L = 6 m' (termasuk tulangan)
- Lantai Kerja BO K-125
- Penulangan Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K-225
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna) Item Pek. Sesuai BQ dalam
Tender Dokumen

3.3. Pekerjaan Saluran dan Pintu Air


- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch

Normalisasi Kali Ciliwung


- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)

- Pengadaandan PemasanganGorong – Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)


- Pengadaandan Pemasangan Trashrack(Type sesuaiBQ dangambar kerja)
Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.4. Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Jembatan


- Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125
- Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m) Item Pek. Sesuai BQ dalam
Tender Dokumen

3.5. Penanaman Pohon


Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

3.6. Penanaman Relokasi Utilitas Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen

4. Pekerjaan Lainnya sesuai gambar dan BQ

Normalisasi Kali Ciliwung


Kondisi Existing
- Foto existing berikut hanaya sebagai contoh kondisi existing sungai yang ada
- Assumsi sementara, kondisi adalah typekal pada semua paket pekerjaan
- Untuk Cross section / kondisi yang berbeda, pekerjaan akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan

Bagian Hilir

Bagian Hulu

Pengambilan Foto dari arah Hilir (pengampilan


dari sisi barat)
- Kondisi Sisi Barat

- Kondisi Sisi Timur

Sisi Barat Sisi Timur

Normalisasi Kali Ciliwung


Potongan dari Hulu Sungai
Assumsi Urutan Pekerjaan Berdasarkan Kondisi Existing;
- Sebagian besar Mobilisasi Peralatan dan material akan melalui sisi sungai dengan kondisi lapangan cukup
landai dan cukup lebar
- Assumsi Pada saat pelaksanaan Lahan pekerjaan sudah bebas seluruhnya.
- Urutan / bagan alir pekerjaan secara garis besar akan diuraikan pada lembar berikutnya.
- Melihat Kondisi yang ada, secara umum, Pekerjaan Galian Alur Sungai sebagai berikut

Sisi Barat Sisi Timur

Potongan dari Hulu Sungai

Type 1; Type 2;
Assumsi; Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimenberlumpur
/ / lunak, dimana dump truck tidak
rencana galian alur sungai
mendekati Excavato
r dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju alur sungai / Tidak ada Space kerja
pinggir kali - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah
menuju pinggir kali dengan/ lansir
estafet

Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi dari
jauh
tepi bantaran sungai
pekerjaan
dan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir”
galian material hasil
dengan Ponton Temporary Stock Pile

Normalisasi Kali Ciliwung


Sisi Barat Sisi Timur

Potongan dari Hulu Sungai

Type 1; Type 1;
Assumsi; Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasikeras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali pinggir kali

Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi dari
jauh
tepi bantaran sungai
pekerjaan
dan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengankondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir” material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile

Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya

Normalisasi Kali Ciliwung


FLOW CHART / BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SECARA UMUM

START

Kontrak Kerja

Mobilisasi &
Demobilisasi (Pek.
Pendahuluan)

Survey Lokasi &


Pengukuran

Met. Pelaksanaan Shop Drawing


Pekerjaan

Traffic Management

Pek. Pedahuluan Lainnya

Lok. Turap Beton Lok. Jembatan Lok. Drainase

Pek. Bongkaran & Pek. Kisdam Pek. Galian Struktur


Stripping

No No No
Cek Cek Cek

Ok Ok Ok

Pek. Galian Tahap Awal Pek. Bore Pile Pek. Sub Grade
(lok. tertentu) Preparation

No No No
Cek Cek Cek

Ok Ok Ok

Pek. Timbunan Tahap Pek. Galian Struktur Pek. Urugan Pasir &
Awal (lok. tertentu) Pemadatan

No No No
Cek Cek Cek

Ok Ok Ok

A B C

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung
A1 B-B A-A C-C

Pek. Mini Pile


∆ 28, L=6m Pek. Kabel Stayed (Sling
kawat baja dia. 20 cm)

No No
Cek Cek

Ok Ok

Pek. Cut Top Pile Pek. Railling Jembatan

No No
Cek Cek

Ok Ok

Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work
No
Cek

Ok

Pek.Kolom (termasuk lean


concrete, Pembesian &
Formwork sb Frame

No
Cek

Ok

Pek.Kolom (termasuk lean


concrete, Pembesian &
Formwork sb Frame

No
Cek

Ok

Pek. Concrete Tile K-300


(warna)

No
Cek

Ok

Pek. Lainnya sesuai BQ


dan Gambar Kerja

No
Cek

Ok

FINISH Catatan;
TandaRelation” ” adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada
lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuaichart
Flow berikutya yang dimaksud /
Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda
relation ( ) tersebut.

5.2. Penggambaran Urutan Pelaksanaan Pekerjaan


5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan
5.2.1.1. Pekerjaan Persiapan & Mobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi/Persiapan, melakukan Sosialisasi ke masyarakat dan pengurusan perijinan
dengan pihak terkait untuk pengendalian lalulintas, keamanan lokasi & peralatan, puskesmas /
rumah sakit.

Sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya dengan berkoordinasi


dengan tokoh masyarakat & aparatur pemerintah setempat
Perijinan dengan pihak terkait;

DLLAJR & Kepolisian = Traffic Manajemen

Dinas Pertamanan = Pohon

PDAM, PLN, TELKOM, dsb = Pemilik UtilitasJika ada
 Pihak terkait lainnya / Pemilik Utilitas lainnya

Survey & Pengukuran Mobilisasi Personil Mobilisasi alat

Dsb (sesuai Daftar Pengadaan Peralatan)

Penyediaan listrik Foto Proyek / Penyediaan Air Kerja


Dokumentasi

Normalisasi Kali Ciliwung


Shop Drawing & As Built Pagar Proyek,PeralatanK3 Pekerjaan lainnya sesuai
Drawing yang dipersyaratkan dalam
dokumen pelelangan (Bq)

5.2.1.2. PERALATAN K3 (yang dipakai oleh para pekerja proyek)


Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang
digunakan untuk melindungi seseorang dari
kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa
terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib
digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu
lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan
oleh seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan
konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang


sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan
konstraktor berkewajiban menyediakan semua
keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri
(APD = Alat Pelindung Diri) atau personal protective
Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :

1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh
yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang
pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan
juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor.
Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam
setiap tahunnya.

2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu
memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka
oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu
harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas .

3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang
beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya
pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.

Normalisasi Kali Ciliwung


4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung
tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan
kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-
menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag .

5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar
benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang
berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi
yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

6. PenutupTelinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi
yang dikeluarkanoleh
mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya
buat jangka panjang, bila setiap
mendengar
hari .
suara bising tanpa penutup telinga ini

7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan


)
Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukantindakan dengan
memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak memadai, segera
hubungi Pihak pemadam kebakaran.

Normalisasi Kali Ciliwung


8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja
konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan
oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan
murah ketimbang sudah kejadian.

9. Rambu dan Petunjuk Safety


Pekerjaan ini dilakukan di dan
awalselama proses pekerjaan berlangsung. pelaksanaan
pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana rambu dimaksud dan
berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau pihak lain.

10. ALat Keamana ketika Bekerja Di atas Air


Penggunaan alat angkut dan Pakaian Pelampung selama proses pekerjaan
Berlangsung. Pakaian pelampung wajib dipakai oleh semua pekerjan yang
bekerja di lokasi air.

5.2.1.3. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank

- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat
diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam
gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama dengan
kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang sudah
berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk pengukuran
waterpass

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan
rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti :
Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Galian, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

5.2.1.4. Pekerjaan Saluran Air Hujan


1. Pekerjaan dimaksudkan Pada saat Proses Pelaksanaan Pekerjaan sedang berlangsung,
tampungan & aliran air tetap dapat mengalir / tidak menggenang dan tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan (khususnya pelaksanaan pekerjaan tanah)

2. Pembuatan saluran utk Penanganan Aliran air dilakukan sepanjang daerah lokasi pekerjaan
dan sampai ke lokasi saluran existing terdekat  Aliran air yang tidak tergenang dan tidak
mengganggu pekerjaan. Lokasi Saluran air hujan ini nantinya sebagai struktur Drainase.

5.2.1.5. Pekerjaan Persiapan Lainnya


1. Testing-testing
Sebelum dilakukan pekerjaan, perlu dilakukan testing / pengujian material, terutama test
material Beton dan Sheet Pile.

Pengujian / testing dilakukan sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dan
standar yang berlaku umum.

Tahapan Slump Beton (untuk Uji tekan beton)


Setiap 5 ( lima ) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau kubus beton
atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis, untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui
strength capacity pada umur 28 hari. Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal
dan lokasi pengecoran.

Normalisasi Kali Ciliwung


Peralatan yang
dipakai :

Selinder / Kubus
beton, Alat ukur /
meteran
Gambar. Pengetesan
las dari plat /
Slump Beton dan Gambar Tahapan Test Beton triplek, sendok
Pembuatan Benda Uji Test
adukan
Beton

QA / QC Engineer bertanggung jawab atas segala kegiatan konstruksi dilapangan sebagai


berikut :
- Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes di proyek.
- Melaporkan hasil pelaksanaan inspeksi dan tes kepada direksi/pengawas.
- Menjamin peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan inspeksi dan tes maupun
pengukuran sudah terkalibrasi.
- Mengendalikan dan mengirim sample bahan yang telah disetujui olehdireksi/pengawas untuk
dilakukan pengetesan dilaboratorium pengujian.
- Membuat laporan hasil pengujian kepada pihak direksi/pengawas.
- Memelihara kelangsungan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO dan K3 serta
meningkatkan daya guna dan hasil gunanya bagi perusahaan.

Teknisi Laboratorium
- Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan sebagai bahan
laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang mewakilinya maupun kepada Quantity
Engineer.
- Melakukan pengujian terhadap seluruh raw material dari berbagai sumber yang digunakan
dalam proses pekerjaan lapangan.
- Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber – sumber material yang sesuai
dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan di lapangan.
- Merencanakan Job Mix Material untuk digunakan dalam pekerjaan beton.
- Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan baik tes langsung
di lapangan maupun tes di laboratorium.
- Memonitor kalibrasi alat – alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya.

PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN

Normalisasi Kali Ciliwung


KODE J E N I S FREKWENSI KRITERIA A L A T METODE PENANGGUNG
JAWAB
I / T INSPEKSI / TES INSPEKSI / TES KEBERTERIMAAN INSPEKSI / TES INSPEKSI / TES

A. PENGUKURAN Tiap titik BM / STA o Elevasi dan Koordinat o Theodolith; Total Data Survey dan  Q/Assurance .
I.1 Survey mengikuti BM yang station Joint Survey  Surveyor.
(INSPEKSI ) telah ditetapkan o Waterpass/Water
bersama-sama antara Level
Direksi, Konsultan dan o
Meteran
Kontraktor

B. PEKERJAAN TANAH
I.1 Galian Biasa / Tiap 25 m’ bidang Batas Luas & Elevasi Waterpas/Water Level Metode/Instruksi Kerja  Q/Assurance &
Excavation pekerjaan atau Galian sesuai Patok Tanda Inspeksi Pekerjaan Laborat
(INSPEKSI ) ditentukan lain sesuai Tanah  Surveyor
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung
teknis)

Beton Sesuai standar Kubus / Silinder AASHTO T 126 o Q/Assurance &


persyaratan (ASTM C 192) Laborat
AASHTO T 126 (ASTM C
192) dan persyaratan lain Dan Persyaratan lain
yang ditentukan dalam yang ditentukan
dokumen spesifikasi dalam dokumen
spesifikasi

Besi Beton Sesuai Standar Uji tarik/strength AASHTO M55 dan M31 o Q/Assurance &
persyaratan : Laborat
Baja Anyaman sesuai
AASHTO M 55
Baja tarik sesuai
AASHTO M 31
dan persyaratan lain yang
ditentukan dalam
dokumen spesifikasi

2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.


- Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek dipergunakan
Sistim Manajemen Mutu Standard ISO yang dimiliki kontraktor dengan cara antara lain :
▪Membuat Rencana Mutu Proyek.
▪Membuat Prosedur Kerja.
▪Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.
▪Membuat Rencana Inspeksi dan Test.
- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah
ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi dan setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan
betul-betul telah memenuhi persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu
Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan ) berdasarkan Spesifikasi Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara
pengendalian mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu
Eksternal yang dilaksanakan secara periodik selama periode kontrak.

Tujuan;
- Menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spek. dan gambar kerja  tidak ada
perbaikan / pembongkaran yang berakibat mundurnya jadwal pelaksanaan.
- Dengan terkendalinya Material dan Pekerjaan, maka prediksi item pekerjaan tepat
waktu dan akhirnya secara keseluruhan pekerjaan tepat waktu pelaksanaan.

3. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan dan Sub kontraktor
untuk pekerjaan khusus / spesifik
Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara teratur dan
periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi
tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil sesuai
spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan
supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor akan mencari pengganti
dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi /
Owner

Normalisasi Kali Ciliwung


4. Antisipasi waktu kritis
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
dengan jadwal waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi menjadi jadwal 2
(dua) mingguan, mingguan hingga harian.

Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “Up Date” sesuai
pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan
tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam
kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut dapat dipenuhi.

5.2.2. TAHAP KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (URUTAN PEKERJAAN DENGAN GAMBAR)

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN RELOKASI


1.1. Pekerjaan Testing-Testing Pra Pekerjaan
- Test Sondir (12 Meter)
- Test dengan Bor Mesin (20 meter)

Penyelidikan Tanah (Pengeboran tanah, termasuk SPT dan Laporan). Maksud:


- Untuk mengetahui karekteristik tanah pada lokasi Rencana konstruksi dan Pelaksanan Pekerjaan yang
tepat.

Penyelidikan Tanah meliputi;


- Hand Boring
- Sondir (DCPT) - Coring

Pelaksanaan:
Pengujian tanah akan dilakukan oleh badan independen (tenaga dan Peralatan) yang disetujui oleh Owner
dan Konsultan Pengawas (Pihak universitas, laboratorium PU atau badan lainnya) atau ditentukan lain sesuai
tender dokumen

1. Hand Borring
Peralatan yang digunakan :
- Mata bor tanah
- Stang Bor Per 1m
- Pemutar dan T konektor
Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan keadaan bawah pernukaan tanah dengan cara
mengebor, dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara memutar mata bor tanah dengan
menggunakan rod (pipa bor) yang terbatas hingga maksimum kedalaman 6 m sampai 10 m, atau dalam
proyek ini pekerjaan sampai kedalaman 12 m

Hasil yang diperoleh :


- Stratifikasi tanah dengan hasil tanah yang terambil
- Sampel tanah Disturbed

2. Sondir (DCPT)
SONDIR atau DCPT alias Tes Penusukkan Kerucut Londo Sondir atau nama lainnya Ducth Cone Penetration
Test atau Cone Penetration Test adalah metode pengetesan tanah dengan menggunakan cone pada ujung
alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah tergantung kebutuhannya atau jenis tanah
tersebut.

Normalisasi Kali Ciliwung


Dari uji ini dapat didapat 3 data yaitu,
1) Cone Resistance (qc)
2) Friction (fc)

3) Total Friction (Tfc)

3. Coring
Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik bawah
permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik dengan melalui
pengujian lapangan dan laboratorium.

Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery) mencapai 100%.
Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang diperoleh selama proses
pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat tergantung dari core recovery-nya.

Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang disesuaikan
dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi
bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya ketidakseragaman jenis tanah.
Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan tabung penginti “single”, ”double”
ataupun ”triple” core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan tanah, tanah
pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian pinggiran core
barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan juga tergantung pada kondisi tanah
yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan
digunakan Diamond Bit.

4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter)
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro

Uraian
Tujuan ;
Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan mempertimbangkan
beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang dan jumlahnya).

Pelaksanaan ;
- Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro

- Pelaksanaan sondir berat akan dilakukan hingga kedalaman 30 – 50 m atau sesuai petunjuk Pimpro
(dalam proyek ini kedalaman yag diminta adalah 20 meter).

- Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan sondir berat

- Pembobokan / pembongkaran perkerasan existing pada lokasi pile cap

- Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan pengujian SPT tiap
interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro dan digambar pada suatu kertas
grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan
Pelekat).

Normalisasi Kali Ciliwung


1.2. Pembersihan Semak Belukar dan Pemotongan Pohon Dia. <20 cm

Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan
dari material yang tidak
diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak,
rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak,
dll)

Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain saw
- Bulldozer
- Excavator Loading

Dump Truck  hauling &


-
Dumping ke disposal area /
lokasi pembuangan

Hasil pembersihan langsung


dituang ke dalam bak dump
truck untuk kemudian dibuang
dengan menggunakan dump
truck ke lokasi yang telah
ditentukan / disposal area atau
jika diijinkan Hasil pembersihan
kayu dan ranting dikumpulkan
untuk kemudian dibakar.
Pengumpulan dan pembakaran
dilakukan pada lokasi yang
dianggap aman, dijaga dan tidak
membahayakan/merugikan
lingkungan sekitar. Sisa
Pembakaran yang sudah padam
sama sekali ditanam dan diurug
kembali secara rapi.

Normalisasi Kali Ciliwung


Pembersihan pada Lokasi Lereng existing

1.3. Pembongkaran Bangunan Lama


- Pekerjaan dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan
- Jenis pekerjaan Pemngkaran Bangunan Lama

Acuan;
- Pembongkaran Bangunan yaitu Pembongkaran dan penghancuran semua kawasan tempat rumah, jalan,
saluran. Untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan menggunakan excavator untuk
meruntuhkan bangunan kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu
lokasi yang mempermudah untuk mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang
sesuai persetujuan
Direksi.

Normalisasi Kali Ciliwung


pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan
dengan menggunakan excavator untuk
meruntuhkan bangunan

kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer


untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang
mempermudah untuk mengangkut dengan
menggunakan dump truck dan kemudian dibuang
sesuai persetujuan Direksi.

Loading dapat menggunakan Excavator ataupun


dengan Wheel Loader

1.4. Penebangan Pohon dan Pendongkelan Tanggul > 20 cm


- Penebangan pohon
Pohon-pohon yang tidak dipertahankan kelangsungan hidupnya harus ditebang hingga akarakarnya atau
ditebang hingga dekat dengan permukaan tanah, dan harus di pindahkan dari lokasi pekerjaan bersama
semua bahan yang timbul dari pohon tersebut. Adapun penggunaan peralatan untuk pekerjaan ini adalah
chain saw untuk penebangan pohon dan apabila diperlukan dibantu dengan penggunaan alat Excavator,
Bulldozer.

- Pendongkelan tanggul (Grubbing)


Pekerjaan pendongkelan (grubbing) dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan pada seluruh kawasan
selesai. Sisa-sisa pohon besar (agak besar) terletak dibawah tanah dari pohon yang tidak bisa dibersihkan
dengan alat-alat untuk pembersihan harus didongkel (grubbing) dengan cara digali atau ditarik dengan
bulldozer yang dilengkapi dengan rantai besi. Hasil grubbing akan dibakar atau ditumpuk disuatu tempat
atas petunjuk direksi.

1.5. Relokasi Utilitas


Pekerjaan adalah;
- Relokasi Utilitas PDAM
- Relokasi Utilitas PLN
- Relokasi Utilitas GAS
- Relokasi Utilitas Telekomunikasi
Normalisasi Kali Ciliwung
Assumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat Bantu
2. Lokasi pekerjaan : material/bahan yang dipindah/direlokasi

Uraian ;
1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas 2.
Penentuan material yang akan direlokasi.
3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit di lokasi
yang ditentukan.
4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb)
5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.
6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi penampungan
sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak dari kegiatan proyek yang
sedang berlangsung.
7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencanadan telah
disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan yang ada.
8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapimaterial yang
dipakai adalah material existing yang telah ada .

2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
Normalisasi Kali Ciliwung
Type 1;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang

- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen

Type 2;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan Timbunan
tanah sampai elevasi
rencana

- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
via Timbunan tanah
sesuai gambar kerja

Ket;

= Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan

= Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile
dilaksanakan

Normalisasi Kali Ciliwung


2.1. Stripping

Stripping / Kosrekan
- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah
Peralatan: kemudian dipadatkan.
Bulldozer  Stripping
-
- Wheel Loader Loading

- Dump Truck hauling &Dumping ke disposal area/


lokasi pembuangan

2.2. Timbunan
2.2.1. Timbunan tanah Setempat
2.2.2. Timbunan tanah dari Luar

Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat


Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck

Normalisasi Kali Ciliwung


Timbunan tanah dari Luar Equipment;
Material on Quarry / Borrow Pit Area - Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools

Normalisasi Kali Ciliwung


Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
 Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

Penghamparan Penghamparan

Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatan dengan alat Vibro Roller Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang
dari 10 cm

dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan


ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka penghamparan
awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer

Normalisasi Kali Ciliwung


Penghamparan
denganBulldozer Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader

Proses Penimbunan dan Pemadatan


1. Materialdihampar
denganmetodelayerperlayer
denganketebalan
tiaplayernya
sama.

2. Timbunandenganelevasi corss
, se
ction dan
kelandaianesuai
s gam
bar erja.
k Sebelum
dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

3. Penghamparan
dilakukan dari
pinggir timbunan
terus kearah
sumbu timbun
an dandari arah
rendah
menuju arah yang lebih tinggi

4.
Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm

Normalisasi Kali Ciliwung


Perapihan dengan Excavator (trimming)
Dari sisibawahtanggul - Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentukakhir tanggulmempunyaitoleransi ±0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya

Dari sisi bawah tanggul

2.3. Galian
AlurSungai
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen

- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan

- Pekerjaan Galian Alur


Sungai Sampai elevasi
rencana Caping Beam /
Pile Cap
- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen

Normalisasi Kali Ciliwung


Galian dengan Excavator  untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan
dapat dilakukan dengan alat berat

Handling Material

Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan
Perataan excavated material pada alokasi disposal area

Normalisasi Kali Ciliwung


PEKERJAAN KONSTRUKSI

3. PEKERJAAN TURAP BETON


3.1. Pekerjaan Turap Beton
- Pengadaan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan SP Type FPC320 C500
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan dengan Preboring

Ilustrasi Pekerjaan di lapangan:


1. Pengadaan dan Pemancangan
Pengadaan dan Transportasi Material Sheet
Pile

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung
Gambar diatas hanya sebagai ilustrasi “ pekerjaan Sheet Pile Beton”. Adapun Type Sheet Pile (Corrugated atau Flat) sesuai
dengan gambar kerja dan BQ untuk proyek dimaksud

Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan
Pekerjaan:
- Pemancangan dengan Ponton

- Pemancangan
dilakukan
pada lokasi
dimana
Pemacangan
lewat darat
tidak dapat
dikerjakan 
hanya bisa
lewat
kali/sungai

- Pemancangan dengan Preboring


 Pekerjaan pada lokasi tertentu yang diassumsikan terdapat lapisan tanah keras
 Setelah dapat menembus lapisan tanah keras, pekerjaan pemancangan dilanjutkan kembali

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan dikerjakan pada
-
saat ketemu lapisan tanah
keras

Preboring berakhir setelah


-
menembus lapisan tanah
yang telah ditentukan ,
kemudian auger flight
diangkat .

Selanjutnya di mulai
-
pemancangan dengan
Vibro Hammer

3.2. Pekerjaan Back Pile


- Pengadaan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
- Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x 350 mm Type B
Pengadaan Material
- Material dari Supplier di pruduksi
dengan dimensi, kekuatan dan bentuk
sesuai pemesanaan dari kontraktor
(mengacu pada spesifikasi teknis
)
- Material dibawa ke lokasi pekerjaan,
selanjutnya di letakkan pada stock
pile kontraktor

Pemancangan
Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis;

Normalisasi Kali Ciliwung


- Tiang pancang harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar standar yang berlaku di Indonesia (PBI
1971)dan atau standar yang lain seperti JIS atau BritishStandard Code.
- Tiang pancang dipancang dengan metode Palu Gravitasi atau Palu Diesel.

Pekerjaan Tiang pancang di darat


Peralatan;
1. Crane withileP Hamm er
2. Alat bantu
 Pemancangan pertama dengan
Tiang Pertama setelah ditentukan
titik vertical dan Horizontal
 Tiang pancang ke 2 disambung
dengan tiang pancang pertama
sesuai dengan shop drawing dan
instruksi dari engineer

 Pemancangan dilaksanakan sampai


didapat Final set (S) yang
disyaratkan sesuai spesifikasi teknis
 Pemancangan dpt menggunakan
Pile Follower jika tiang pancang
terakhir tdk mencapai elevasi
rencana

Normalisasi Kali Ciliwung


DETAILCUT TOPPILE PemecahanKepalaTiangPancang
Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan
setelah dilakukan test pada titik-titik yang
mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang
diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


 Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan
melakukan pemotongan elevasi top kepala
tiang dengan menggunakan gerinda potong
yangdimaksudkanuntuk menunjukkanbatas
potongan agar pembobokan rapi tidak
melewati batas potongan.
 Diatas batas potongan tersebut pembobokan
tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel
dsb) hingga batas besi tulangan yang harus
masuk ke poer .
 Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji
besi dan sisa tiang dibuang ke disposal area.
 Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat
menggunakan Mesin Las.

3.3. PekerjaanBalokPenghubung
- Pengadaan &Pemasangan Strand
Diameter 12
.7 mmdengan PipaHDPE 1/2
"
- Pengadaan &Pemasangan round
G Anchoragedia. 22mm L= 25 meter

Untuk Ground Anchor, Pekerjaan pada lokasi Steel Sheet Pile sesuai gambar kerja

Tahapan Pekerjaan Strand

Normalisasi Kali Ciliwung


1.Pembobokan/ Lubangpada Pile dan Sheet Pile 2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya
(Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE
)

3.Pembungkus Pipa HDPE 4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem

Normalisasi Kali Ciliwung


5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah
6.Penutupan Lubang dengan Mortar
diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain
sesuai gambar kerja

7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
 walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.

gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi


“ Pekerjaan Pematian pada sisi wall
dengan klem dan baji”. Untuk konstruksi
sebenarnya sesuai dengan gambar kerja

8. Dilanjutkan dengan Pekerjaan Caping Beam

3.4. Pekerjaan Pile Cap (Caping Beam) - Penulangan


Ulir
- Bekisting Multiplek 9 mm
- Beton Ready Mix K.225

Normalisasi Kali Ciliwung


Penulangan Ulir

- Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang


diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan
bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin (sesuai dengan
prosedur ACI 315).
- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat
- Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor dipasang
sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja
tulangan adalah sebagai berikut;
 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara
atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran
 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa
dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila
keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan
berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton ditempatkan

Normalisasi Kali Ciliwung


langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang
berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan
korosif lainnya.

 Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos langsung


dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati untuk
pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini

Bekisting Multiplek 9 mm Uraian :


- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau
ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan balok kayu sebagai
rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan
bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal
atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat
celah/bocor.
- Lokasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)

Normalisasi Kali Ciliwung


Beton Ready Mix K.225

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengecoran dengan Beton
-
Ready Mix dengan mutu
beton sesuai yang
dipersyaratkan

Pemadatan dengan
-
Menggunakan Concrete
Vibrator

Beton Ready Mix

Normalisasi Kali Ciliwung


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton
yang bagustergantung dariproporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah

- Terlalubanyakair menyebabkan
kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan


menambahkan kerikil danpasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer - Gunakanselalukerikilyangbersih
-
Alat bantu lainnya
-

Uraian Singkat

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

 Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

 Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).

Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
 Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus

- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Caping
Beam / Pile
- Pembesian
- Bekisting

- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan

FINISH

Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya Sesuai Gambar
Kerja

Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti pekerjaan Caping
Beam pada lokasi sheet pile beton seperti

Normalisasi Kali Ciliwung


Sand Bag Turap
Pada Lokasi Tertentu, pada
pekerjaan Turap, diperlukan
Kisdam/Dewatering (Dinding
Penahan Tebing).
Pekerjaan Kisdam diassumsikan
dengan menggunakan Sand bad /
Karung pasir

- Pengadaan Steel Sheet Pile


- Pemancangan Steel Sheet Pile
- Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

Pengadaan dan Transportasi


Material Sheet Pile

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemancangan Steel Sheet Pile
-
dengan Vibro Hammer

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Galian sampai
-
elevasi yang memungkinkan
alat drilling dapat
bermanuver

Pelubangan Steel Pile


-
Pengeboran dengan Drilling
-
machine

Normalisasi Kali Ciliwung


1. Drilling / Pengeboran Lubang Anchor
Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek inirotary adalah
,/ Rock Drill breaker. Kotoran atau Lumpur hasil pengeboran
drilling
dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor.
Diameter pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan
kemiringan sudut sesuai Gambar kerja.

1. Pemasukan Pipa Groting Ke 2. Pemasangan Anchor Pemasangan


Anchor
Lokasi Lubang Anchor
Ujung salah satu anchor fixed (mati)
dan ujung lainnya bebas (sesuai
gambar kerja

( 4 meter untuk penempatan bond


length dan 4.5 cm free length berisi
kabel angkur dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar kerja )

Stressing Anchor

Normalisasi Kali Ciliwung


Foto diatas hanya sebagai Ilustrasi Tahapan Pekerjaan “ Ground Anchor” . Adapun pada pelaksanaan, pekerjaan akan
dilaksanakan sesuai dengan dimensi, ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan Steel Pile Dan Anchor selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Lantai Kerja,
Pembesian dan Pengecoran Pile Cap

Pekerjaan Caping
Beam
- Pembesian
- Bekisting

- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan

FINISH

Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya sesuai Tender
Dokumen

Normalisasi Kali Ciliwung


Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
-
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
-
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
-
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
 Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos
langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini

Bekisting Multiplek 9 mm

Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

Beton Ready Mix

Normalisasi Kali Ciliwung


Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang
baik
- Kualitas beton
yang bagustergantung dariproporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah

- Terlalubanyakair menyebabkan
kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan


menambahkan kerikil danpasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer - Gunakanselalukerikilyangbersih
-
Alat bantu lainnya
-

Uraian Singkat

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

 Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

 Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).

Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
 Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus

- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

4. PEKERJAAN SALURAN DAN PINTU AIR

Normalisasi Kali Ciliwung


- Pengadaan dan pemasangan U-Ditch uk 80 x 100 (pabrikasi)
- Pengadaan dan pemasangan Plat Beton Tutup U-Ditch
- Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Gorong – Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)
- Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)

Pekerjaan termasuk pekerjaan Galian Struktur

Pengadaan dan Pemasangan U-Ditch uk. 80 x 100 (pabrikasi)


Assumsi:
1 Pekerjaan dilakukan secara mekanik (dengan alat berat), manual (tenaga manusia ) dan alat bantu 2 Lokasi
pekerjaan : Saluran Precast pada saluran sesuai gambar kerja dan BQ.

Uraian:

Sebelumnya Pekerjaan Struktur telah dilaksanakan

Galian dilaksanakan di
lokasi rencana Drainase
sampai dengan dasar
(dimonitor oleh tim
surveyor)

Untuk Perapihan hasil galian


akhir dan lokasi yang tidak
dapat dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan tenaga
manusia dan alat bantu

1. Material
Saluran/Precast
Material Saluran (Precast) dengan
mutu dan bentuk sesuai gambar
kerja dan spesifikasi dihasilkan
oleh supplier (termasuk dalam
material Pabrikasi).

Material Precast di hantar dari


Pabrik ke lokasi pekerjaan,
tepatnya disamping lokasi
pekerjaan yang telah dipersiapkan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Pemasangan
Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan jarak maksimum
20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as
saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.

Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan
bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator dengan
tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang
dibuat dan sebaiknya dari arah hilir ke hulu.

Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat dikerjakan dengan Stamper atau
lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.

2. Urugan Pasir
Penghamparan material pasir
dengan tebal sesuai gambar
kerja.
Pemadatan dengan Hand
Tamper.

Normalisasi Kali Ciliwung


3. Penyiapan Saluran Beton Tipe U
Saluran Beton Tipe U diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap untuk
di instalasi

4. Saluran Beton Tipe U dipasang


satu persatu disambungkan di
Lokasi pekerjaan.

5. Pekerjaan Sambungan antar profil


Tahapan pekerjan
Pengambungan dan material
penyambungan dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis
dan Gambar rencana

6. Penimbunan kembali.
Lokasi dibersihkan dari material
sisa dan kotoran sebelum di
timbun. Penimbunan
dilaksanakan layer/layer, dan
dipadatkan dengan Hand
stamper.

Normalisasi Kali Ciliwung


7. Penutupan U ditch
Tutup Udict Ptacetak (dimensi
dan mutu sesuai tender
dokumen) didatangkan dan di
installasi di lokasi pekerjaan

Galian

Intallasi U Ditch Precats Sebelumnya Pekerjaan Urugan Pasir Telah


dilaksanakan

Timbunan Kembali dipadatkan Installasi Penutup

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengadaan dan Pemasangan Gorong Gorong (Type sesuai BQ dan gambar kerja)

Normalisasi Kali Ciliwung


1. Galian
Galian
dilaksanakan
lokasi Gorong-
gorong tersebut
sampai dengan
dasar (dimonitor
oleh tim surveyor)

Untuk Perapihan
hasil galian akhir
dan lokasi yang
tidak dapat
dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan
tenaga manusia
dan alat bantu

Normalisasi Kali Ciliwung


2. Penyiapan Sub Grade
Dilaksanakan Perapihan sub
grade dengan perapihan
secara manual dan
dilanjutkan pemadatan tanah
dasar dengan Hand
Stamper,diset elevasi inlet &
outlet sesuai desain
(dimonitor oleh tim surveyor
).

3. Selanjutnya digelar Blinding


Stones dengan tebal sesuai
dengan gambar kerja.
Perataan dengan tenaga
manusia dan alat Bantu.
Pemadatan dengan hand
stamper

4. Setelah stake out, disiapkan


form work untuk pengecoran
lantai kerja. Pengecoran
lantai kerja (beton klas E)
dilaksanakan dengan
memperhatikan elevasi dan
kerataan permukaannya
.(dimonitor oleh team
surveyor).

Normalisasi Kali Ciliwung


5.Penyiapan Gorong-gorong
Pipa Beton Ø dalam sesuai
gambar kerja

Gorong-gorong diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap
untuk di instalasi.

Instalasigorong-gorong(erection) menggunakanexcavator atau catrol 6. Instalasi dan Penyambungan


Material Gorong-gorong
diatas Penopang Beton
Gorong-gorong tahap 1.
Pada saat yang sama juga
dikerjakan struktur pada
in/out let (beton kelas D)
sesuai gambar kerja.

Normalisasi Kali Ciliwung


7. Pengecoran Penopang Beton
Gorong-gorong tahap 2
(termasuk pembesian dan
Bekisting)

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatandengan hand tamper (Tampak Depan) 8.Penimbunan material sesuai
gambar kerja.

Lokasi dibersihkan dari


material sisa dan kotoran
sebelum di timbun.
Penimbunan dilaksanakan
layer/layer, tebal 15 cm dan
dipadatkan dengan Hand
stamper atau Pedesterian
roller.

Pemadatan dengan Pedesterian Roller (Tampak Samping)

Inlet dan Out Let

Hanya sebagai contoh, untuk


struktur sebenarnya sesuai
gambarkerja.

Outlet pada lokasi Ciliwung


dipasang Pintu Klep

Normalisasi Kali Ciliwung


Pintu Klep / Flap Valve Gate;

Cara Kerja Flap Valve gate (Pintu Klep


Otomatis)
- Mencegahan Aliran air Kembali ke Hulu
 Aliran Satu Arah

- Beroperasi secara otomatis Dengan


Tekanan Kepala Diferensial Kecil
- Dipakai untuk Pengendalian Banjir dan
Pengendalian Salinitas di Daerah Banjir
- Lokasi pekerjaan dimuka Saluran
Gorong-Gorong

Pemasangan;
- Saluran Gorong-gorong telah terpasang
- Pemasangan dengan Detail yang dipersyaratkan dari Pabrik Pembuat. Pemasangan Oleh Pekerja dan alat bantu
- Pemasangan Pada
sisi Buka
pada sisi
Kali Ciliwung, sisi
danpenutuppada lokasi
mulut gorong-gorong

Kondisi : Air Banjir (sungai ) tidak Masuk Ke Hulu / Saluran Gorong - Gorong
- Pintu Otomatis pada pipa akan menutup rapat karena Elevasi air banjir yang mengakibatkan tekanan
pada pintu sisi luar lebih besar dari pada tekanan di saluran gorong-gorong / pintu sisi dalam

SUNGA
I

Normalisasi Kali Ciliwung


Kondisi : Air Normal Sungai
- Pintu Otomatis pada pipa akan membuka karena Elevasi air di sungai lebih rendah dari elevasi Air Gorong-
gorong / Hulu yang mengakibatkan tekanan pada pintu sisi dalam lebih besar dari pada tekanan di luar

SUNGAI

Pengadaan dan Pemasangan Trashrack (Type sesuai BQ dan gambar kerja)


Prinsip utama dari desain Trashrack (saringan sampah):
- Kemiringan saringan sampah adalah
60° - 80° terhadapdatar atau ditentuk
an lain sesuaitender
dokuman

- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang
tetapi tetap harusbisa
diangkat untuk perbaikan

- Gunakan hanya batangbesi vertikal, yangdiperkuat besi horisontal dibelakangnya sehingga


mempermudah proses pembersihan nantinya.

- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan
tersumbat 100% danmuka air
maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya

- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan mudah diangkut

- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk tempat
berdiri

Normalisasi Kali Ciliwung


Gambar ”hanya sebagai contoh” Konstruksi
Pemasangan Trasrack secara umum Foto ”hanya sebagai contoh” Pekerjaan Trasrack yang baik
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya
Gambar Tender dokumen
dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen

Pekerjaan:
Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
-
bangunantelahselesai
Material sesuai gambar kerja dan spek.
-
Teknis
Pemasangan oleh pekerja dan alat
-
bantu

Normalisasi Kali Ciliwung


5. PEKERJAAN TANAH (terutama Galian Alur Sungai)
Secara Umum, dengan kondisi yang ada, diassumsikan pekerjaan dilaksanakan dengan Beberapa Type pekerjaan

Dengan Kondisi yang ada, Pekerjaan Galian dibagi menjadi; Type 1;


Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen /
rencana galian alur sungai mendekati Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali
- Pembuatan Ramp Jika diperlukan

Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator
- Proses Pekerjaan;
 Excavator ditepi bantaran situ menggali
 Hasil galian dari excav
ator dituang / di tempatkan
ke dalam dump
truck
 Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan

(disposal area
)

Normalisasi Kali Ciliwung


Bantaran /
tepi Situ

Excavation & Loading Ke lok. Pembuangan Dumping

Normalisasi Kali Ciliwung


Tampak Samping Tampak Atas

Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas
sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet

Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator - Proses
Pekerjaan;
 Excavator ditepi bantaran situ menggali

Hasil galian dari excavator dituang / di tempatkan ke dalam dump truck
 Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)

Pekerjaan terdiri atas 2 Cara;


1. Galian dengan bantuan Ponton / Excavator diatas Ponton

Normalisasi Kali Ciliwung


Excavator (keruk)  diatas
Ponton
Untuk mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran kali

Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut
material ex kerukan dari
bantaran kali ke dalam bak
dump truck

Dump Truck
Untuk menghantar material ex
kerukan ke lokasi pembuangan

Normalisasi Kali Ciliwung


Traffic Management

Bantaran /
tepi kali

Keruk Lumpur Temporary Place & Loading Ke lok. Pembuangan Dumping

Galian dengan bantuan


Ponton / Excavator diatas
Ponton
Excavator (keruk) diatas
Ponton
Untuk mengeruk lumpur /
sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran
kali

2. Galian dengan dari Tepi dengan Excavator dan Langsir

Excavator mengeruk lumpur /


sedimen kali. Material hasil
kerukan di tuang sementara /
temporary place di bantaran kali
(estafet)

Dilanjutkan loading/
menggangkut material ex
kerukan dari bantaran kali ke
dalam bak dump truck oleh
excavator di tepi bantaran kali

Normalisasi Kali Ciliwung


Traffic Management

Bantaran /
tepi kali

Keruk Lumpur Temporary Place & Loading Ke lok. Pembuangan Dumping

Normalisasi Kali Ciliwung


Type 3;

Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir” material hasil
galian dengan Ponton Temporary Stock Pile
- Proses Pekerjaan;

Excavator diatas pontoon menggali

Hasil galian dari excavator diatas pontoon dituang / di tempatkan diatas pontoon material (temporary place)

Temporary place (pontoon) menghantar material ke tepi bantaran situ ==> “langsir”

Temporary Ponton dapat ditarik sling dari darat ataupun dapat ditarik dengan perahu motor.

Loading material dari temporary place / pontoon material dengan excavator service ke dump truck  Selanjutnya
material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan (disposal area)

Galian dasar pada lokasi Tengah Sungai / Kali atau pekerjaan tidak dapat dilakukan dari darat.

Normalisasi Kali Ciliwung


Bantaran /
tepi Situ

Keruk Lumpur Temporary Place Loading Ke lok. Pembuangan Dumping

Tampak Samping Tampak Atas

Tampak Samping Tampak Atas

Handling Material

Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan

Normalisasi Kali Ciliwung


Perataan excavated material pada alokasi disposal area

5. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH TANGGUL & REVETMENT


- Sebelum Pekerjaan Revetment dilaksanakan, Pekerjaan Timbunan Tanah untuk Tanggul akan dilaksanakan
dengan Lokasi, Bentuk sesuai Gambar Kerja
- Konstruksi Tanggul terdiri atas Tangul Existing dan Tanggul dari Pekerjaan Timbunan Tanah sesuai BQ dan
Gambnar Kerja

Assumsi Lok. Tanggul Assumsi Lok. Tanggul


& Revetment & Revetment

5.1. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH TANGGUL


5.1.1. Timbunan tanah Setempat

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat


Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan
Peralatan: Excavator dan Dump Truck

5.1.2. Timbunan tanah dari Luar

Normalisasi Kali Ciliwung


Timbunan tanah dari Luar Equipment;
Material on Quarry / Borrow Pit Area - Wheel Loader
- Dump truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank Truck
- Tools

Normalisasi Kali Ciliwung


Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
 Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan

Penghamparan Penghamparan

Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatan dengan alat Vibro Roller Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh kurang
dari 10 cm

dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan


ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka penghamparan
awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer

Normalisasi Kali Ciliwung


Penghamparan
denganBulldozer Dilanjutkan Penghamparan dengan Motor Grader

Proses Penimbunan dan Pemadatan


1. Materialdihampar
denganmetodelayerperlayer
dengan ketebalan
tiaplayernyasama.

2. Timbunandenganelevasi corss
, se
ction dan
kelandaianesuai
s gam
bar erja.
k Sebelum
dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

3. Penghamparan
dilakukan dari
pinggir timbunan
terus kearah
sumbu timbun
an dandari arah
rendah
menuju arah yang lebih tinggi

4.
Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm

Normalisasi Kali Ciliwung


Perapihan dengan Excavator (trimming)
Dari sisibawahtanggul - Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang / permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentukakhir tanggulmempunyaitoleransi ±0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya

Dari sisi Atas tanggul

Normalisasi Kali Ciliwung


5.2. PEKERJAAN REVETMENT

Normalisasi Kali Ciliwung


 SesuaiBQ, Dimana terdapat pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile
∆ 28 cm, L=6 m’, diassumsikan pada tertentu,
lokasi pekerjaan Tidak
berhubungan dengan lokasi Turap Beton atau ditentukan lain sesuai tender
dokumen dan kondisi di lapangan pada saat pelaksanaan proyek.

Item Pekerjaan;
- Pengadaan dan Pemancangan mini∆ 28Pile
cm, L=6 m’ (termasuk Cut Top
Pile
- Lantai Kerja
- Pembesian dan Bekisting Multiplek 9 mm untuk Pile cap dan Balok
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete -300Tile
Warna
( K )

Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelumnya Pekerjaan Sub grade preparation danaksanakan
Triming dil
- Pekerjaan Triming dilaksanakan pada lokasi tebing / tanggul hasil pekerjaan Timbunan ataupun
Pekerjaan Pembersihan dan Sripping Pada Lokasi Tebing / existing

Perapihan dengan Excavator (trimming) Pembersihan dan Striping Pada Lokasi Tebing existing
- Pada Lokasi Timbunan -

Pada Lokasi Timbunan ataupun existing (excavator


dari atas)

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Struktur
Pengadaan dan Pemancangan mini Pile ∆ 28 cm, L=6 m’
Transportasi material tiang pancang

Proses Pemancangan

Peralatan :
- 1 Unit Mini Pilling / Drop Hammer.
- Alat bantu

Pemecahan Kepala Tiang Pancang


DETAIL CUT TOP PILE Pemotongan tiang pancang dapat dilakukan setelah
dilakukan Loading test (test PDA) pada titik-titik
yang mewakili dan hasil kuat dukung ijin yang
diperoleh telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


 Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan
melakukan pemotongan elevasi top kepala tiang
dengan menggunakan gerinda potong yang
dimaksudkanuntuk menunjukkan batas
potongan agar pembobokan rapi tidak melewati
batas potongan.
 Diatas batas potongan tersebut pembobokan
tiang dilakukan secara manual (Godam, Betel
dsb) hingga batas besi tulangan yang
harus
masuk ke poer .
 Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji
besi dan sisa tiang dibuang disposal
ke area.
 Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat
menggunakan Mesin Las.

Normalisasi Kali Ciliwung


Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan yang sudah
disetujui konsultan pengawas.

Urutan Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile

TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

2. Pekerjaan Pile Cap

TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Caping Beam - Pengecoran dengan mutu beton FINISH
- Pembesian sesuai yang dipersyaratkan Dilanjutkan pekerjaan Lainnya
- Bekisting sesuai Tender Dokumen

3. Pekerjaan Kolom

Normalisasi Kali Ciliwung


TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

4. Pekerjaan Balok

TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

Normalisasi Kali Ciliwung


5. Pekerjaan Kolom Berikutnya

TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

6. Pekerjaan Ring Balok / Balok Penutup

TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN

Normalisasi Kali Ciliwung


7. Pekerjaan Pemasangan Concrete Tile

Normalisasi Kali Ciliwung


TAMPAKSAMPING TAMPAKDEPAN

Uraian

Perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran


-
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat
suhu dingin (sesuai dengan prosedur ACI 315).
Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan
-
Gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan
kawat bendrat
Pemasangan baja tulangan di dalam konstruksi beton cor
-
dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut;
 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran
 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan
tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai
yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan
dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur,
atau untuk beton ditempatkan langsung di atas tanah atau
batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

 Untuk beton yang terendam/tertanam atau terekspos


langsung dengan cuaca tanah tetapi masih dapat diamati
untuk pemeriksaan, dipasang sesuai dengan table dibawah
ini

Normalisasi Kali Ciliwung


Bekisting Multiplek 9 mm

Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu
dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.

Beton Ready Mix

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang


baik
- Kualitas beton
yang bagustergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air

- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah

- Terlalubanyak air menyebabkan kualitas beton buruk

- Penting untuk mengukur dan


menambahkan kerikil danpasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer - Gunakanselalukerikilyangbersih
-
Alat bantu lainnya
-

Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer. - Pelaksanaan pengecoran.
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

 Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
 Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
 Kondisi Khusus

- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

Pengadaan dan Pemasangan Concrete Tile K-300 (Warna)


- Material Concrete Tile dipabrikasi sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar kerja
- Material didatangkan ke lokasi Pekerjaan, untuk selanjutnya diletakkan pada lokasi stok pile / di sekitar lokasi
Rencana pemasangan.
- Concrete Tile yang sudah siap di angkut dengan dilengkapi data testing material, test kubus beton dan curing
serta sudah mendapat persetujuan dari engineer penanggung jawab, diangkat menggunakan tenaga Manual ke
atas flat back truck, tiap lapisan tumpukan Concrete Tile diberi ganjal kayu untuk menjaga agar tidak rusak saat truk
berjalan. Saat penurunan dilaksanakan dengan hatihati tanpa menimbulkan tegangan yang berlebihan pada tiang
pancang sehingga dapat menimbulkan kerusakan atau patah.

Pemasangan Concrete Tile


- Pasangan Bouwplank/patok-patok elevasi pemasangan Concrete Tile
- Siapkan /ratakan tanah sisi bagian kali yang akan dipasang Concrete Tile dengan tenaga Manual - Pemasangan
Concrete Tile dipasang/disusun sesuai dengan gambar kerja pada sisi miring kali.
- Motif/susunan Concrete Tile dipasang rapat sesuai dengan Gambar atau dengan persetujuan Direksi.
- Pemasangan Concrete Tile harus rata tidak boleh tumpang tindih.
- Sebelum pengecoran beton, dilakukan pemerikasaan kembali penempatan dan kebersihan besi tulangan.
- Peralatan : Alat Bantu
- Tenaga : Pekerja, tukang, Mandor
- Bahan : Concrete Tile

Normalisasi Kali Ciliwung


6. PEKERJAAN JALAN INSPEKSI DAN JEMBATAN
Pekerjaan adalah;
- Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm
- Lantai Kerja BO K-125
- Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
- Jembatan Beton Bertulang (lebar 2 m, Bentang 50 m)

6.1. JALAN INSPEKSI


- Pekerjaan paket ini sebagai pedestrian dan areal jogging track.
- Persiapan, perkerasan tanah dasar, alas sirtu, pemasangan paving block, pola paving block sesuai dengan
gambar dan arahan direksi.

Paving Blok Warna, tebal = 8


cm, K-400

Lantai Kerja BO K-125

Lapisan Pondasi Bawah +


penetrasi (sirtu), t = 40 cm
0.5m Sesuai Gambar 0.5m

Lapisan Pondasi Bawah + penetrasi (sirtu), t = 40 cm


Assumsi;
1. Pekerjaan Oleh Pekerja dan alat bantu
2. Lokasi :Sesuai
Gambar Kerja

Uraian
1. Material adalah sirtu, bersih dan bebas dari material organic atau material yang tidak
dipersyaratkan. Spesifikasi umum sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

2. Pelaksanaan
- Material
dihantar
ke lokasidenganDumpTruck
- Lapisandihambar secara
berlapis-lapis Kepermukaan
yangtelah disiapka
n dandisebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap lapis tidak lebih dari 20 cm.

Tebal sesuai Gambar kerja


- Penghamparan oleh Pekerja dan Alat bantu
- Pemadatan dengan Baby Roler ataupun / Kombinasi Hand Stamper

Pemadatan dengan Baby Roller

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatan dengan Baby Roller

Pemadatan dengan Hand Stamper

Normalisasi Kali Ciliwung


Lantai Kerja BO K-125 (Beton Ready Mix)

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang


baik
- Kualitas beton yang bagustergantung dariproporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan betonkurang
berkualitas dan lemah
- Terlalubanyakair menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkanerikil
k danpasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakanselalukerikilyangbersih

Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer
-
Alat bantu lainnya
-

Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
 Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke
tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar
tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

 Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi

kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

 Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.

 Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.


 Kondisi Khusus

- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete
Normalisasi Kali Ciliwung
admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
Paving Blok Warna, tebal = 8 cm, K-400
Assumsi:

1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)


2. Lokasi pekerjaan : Pedestrian dan areal Jogging Track dan lokasi lain sesuai gambar kerja dan BQ.

Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan sesuai dengan
gambar rencana/yang dipersyaratkan

Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.

1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru danmaterial Paving
existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja dan BQ

2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test kubus atau
dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam dokumen
lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan usulan/proposal pengadaan kepada
pihak owner/pemilik pekerjaan.

3. Material Timbunan dan pengisian pasir.


Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed sand), pasir
(natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Material
tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu (sesuai dengan spesifikasi teknis).

4. Pemasangan paving block.


Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan (diatas sand
bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi pinggir (straight edge) dan
berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar. Sambungan, termasuk potongan (chamfer)
diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar
kerja dan spesifikasi teknis .

Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak dapat diisi
dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong. Pemotongan dikerjakan
dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran
sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur yang lebih dari 6mm tidak diterima.

Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya
block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari 6 mm, yang diukur
dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton tersebut. Semua sambungan rapi
dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang
telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton mempunyai lereng melintang minimum 4%.

Finish

Normalisasi Kali Ciliwung


Lokasi dengan Timbunan dan Revetment yang berdekatan

6.2. JEMBATAN

Normalisasi Kali Ciliwung


Yang berhubungan dengan Pekerjaan ini.

Bore Pile
-
Galian Struktur
-

Kisdam / Dewatering (Jembatan)


Kisdam dengan Steel sheet Pile (SSP)

Pengadaan dan Transportasi


Material Sheet Pile

- Kisdam / Dewatering (Jembatan)

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengeringan
1. Lokasi disekitar pekerjaan di beri
saluran dan lubang sumpit untuk
pengumpul air semala proses
pekerjaan berlangsung
2. Peralatan Pompa air dengan
kapasitas yang memadai (dimana
alat tersebut diperkirakan mampu
untuk menyedot air yang ada
selama pekerjaan berlangsung
atau lingkungan menjadi kering)
di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Bore Pile

Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran

Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran

Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran

Normalisasi Kali Ciliwung


Galian Struktur dan Cut Top Pile
 untuk lokasi yang memungkinkan pekerjaan
Galian dengan Excavator
dapat dilakukan dengan alat berat

DETAILCUTTOPPILE BORPILE
Pemecahan Kepala Bor Pile
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Galian struktur sampai
dengan elevasi rencana telah selesai dilaksanakan.
 Pemotongan Tiang Bor Pile diawali dengan melakukan pemotongan
elevasi top kepala tiang dengan menggunakan gerindayang
potong
dimaksudkan untuk menunjukkan batas potongan agar
pembobokan rapi tidak melewati batas potongan.
 Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan secara
manual (betel dan godam / palu) atau dengan menggunakan alat
jack hammerhingga batasbesi tulanganyang harusmasuk kepile
cap. Besi tulangan ini nantinya akan dirangkai dengan pembesian
pada pile cap.
 Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang

dibuang ke disposal area.

Normalisasi Kali Ciliwung


Struktur Abutment
Pelaksanaan Abutment dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari Abutment yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini
sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender
document.

Tahap 1 : pasir urug & Lean concrete

Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
Posisi pembesian utk abutment
-
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.

Tahap 3 : Form work


Rencana formwork sesuai dengan
-
shop drawing & disetujui direksi
Sebelum pengecoran, form work
-
& Tulangan di cek dan disetujui
oleh engineer

Normalisasi Kali Ciliwung


Tahap 4 :Pengecoran Concrete
Pengecoran dilaksanakan dengan
-
Beton dari Truck Mixer

Mutu beton sesuai gambar kerja


-
dan spek. Teknis

Pemadatan dengan concrete


-
vibrator

Step 5 : Finishing and Curing


Curing as soon as opened form
-
work
Curing by watering & curing
-
compound

Tahap 6 : Tulangan Abutment

Normalisasi Kali Ciliwung


Step 7 : Formwork Abutment

Step 8 : Concreting Abutment

Tahap 9 : Finishing & Curing

Tahap 10 : Back Fiiling

Setelah Struktur Abutment dan


Pylon bawah selesai, dilanjutkan
dengan pembongkaran Kisdam

Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton;


1. Fungsi;
Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering  proses pemadatan / kering beton tidak terlalu cepat
atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama

2. Pelaksanaan;
Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)
Normalisasi Kali Ciliwung
3. Metode;
- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak - Dengan
selimut terpal / goni basah

4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan


4.1. Jika terlalu panas (>32°C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat, maka perlu dilakukan antisipasi
sebagai berikut;
- Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari
- Kadar material beton dijaga
- Perkiraan jika akan terjadi hujan
- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic)
- Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan

Pekerjaan Girder
Tahapan pelaksaan dibawah hanya sebagai “Ilustrasi Pelaksanaan dari Pekerjaan Bearing Pad” , sedang pada
pelaksanaan dilapangan  Konstruksi Bearing Pad sesuai dengtan gambar kerja , Spesifikasi teknis dan BQ

Normalisasi Kali Ciliwung


1. Mortar Pad

Concreting Mortar
Pad
- Finished

2. Bearing Pad
Instalation
- Instalation
- Finished

Material:
- Non Shrink Mortar
- Bearing Pad, dimensi sesuai gambar kerja
- Besi Tulangan / Steel Mesh dengan Ø sesuai
gambar kerja & spek. Teknis
- Kayu Kaso
- Multi Block, dsb

Peralatan
- Theodolite
3. Adukan nonshrink mortar dilekatkan / diyuang
- Ember, sikat kawat
ke dalam cetakan yang telah disetujui dalam
- Mortar Mixer
gambar kerja oleh Konsultan Pengawas
- Sekop, cetok dsb
4. Untuk memperkuat posisi bearing
pad, mortar
pad dibuat lebih tinggi 1 cmatau ditentukan
Pelaksanaan:
lain, dari elevasi rencana, yang berfungsi untuk
1.Bagian dasar untuk mortar pad dibersihkan dari
mengunci posisi bearing pad atau bearing pad
kotoran dan permukaannya dikasarkan
dibenamkan 1 cm di dalam mortar
5. Setelah mortar pad kering dan cukup umur,
2.Membuat cetakan dari kaso dan multiblock dengan
bearing pad dapat dilekatkan diatasnya
posisi yang telah ditentukan. Check posisi dan
6. Selanjutnya erection girder dapatdilaksanakan.
elevasinya oleh surveyor

Pengadaan dan Erection Girder


- Pengadaan / Pabrikasi Girder Pelaksanaan.
1. Pelaksaan produksi oleh specialis Sub
Kontraktor
2. Material I girder adalah segmental.
3. Segmental I Girder dihantar ke lokasi pekerjaan
Normalisasi Kali Ciliwung
Pabrikasi - Concreting - Pemberian Kode - Erection dan Delivery
- Pembesian - Curring material ke lokasi
- Pemasangan Ducting - Test By Hammer pekerjaan / stock yard
Tendon

Normalisasi Kali Ciliwung


Segmental Jointed With
PreStressing
Girder - Grouting Delivery Precast Pre
Grouting material - Patching Of Girder Stressed unit Type I
- Girder To Work Site

Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan
alat berat
(cara mekanik
)
2. LokasipekerjaanJembatan
:

Normalisasi Kali Ciliwung


Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit - Selanjutnya
Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang

Normalisasi Kali Ciliwung


Erection Girder Pada lokasi yang telah ditentukan
- Setelah Unit I Girder pada Tempatnya, selanjutnya dilakukan Pekerjaan Erection
- Erection dilakukan dengan Service Crane 2 Unit yang ditempatkan pada sisi 2 Abutment
- Girder ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan

Normalisasi Kali Ciliwung


Slab Bridge
Material yang :
5
1. Besi beton, kayu kaso ¾/7 dan
dibutuhkan
2. Beton dengan kelas sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja
3. Air
4. Kawat 0.5 cm untuk deck slab stoper
5. Pipa
6. Roskam / Jidar
7. Sapu kawat untuk mengkasarkan permukaan deck slab
8. Kawat bendrat, dll.

Pelaksanaan pekerjaan Deck Slab.


1. Perakitan tulangan deck slab dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja yang sudah disiapkan sebelumnya.
Antara RCslab dan
tulangan yang
paling bawah harus diberitahu
beton
yang
berfungsi sebagai penyangga
agar selimut beton yang telah direncanakan dapat terealisasi setelah pengecoran.

2. Untuk mengatur elevasi dari deck


sebelumnya
slab dipasang tulangan vertikal yang diberi petunjuk informasi
ketinggian deck slab rencana ( dapat berupa tanda merah dengan menggunakan selotyp merah agar terlihat
dengan jelas). Panduan tersebut dibuat setiap 2 m dengan dibantu oleh surveyor penentu elevasinya.

3. Supaya permukaan sesuai dengan ketinggian deck slab rencana dan merata dipasang rel dari pipa / besi
untuk memudahkan saat meratakan permukaan deck slab. Selanjutnya prmukaan deck slab diksarkan
dengan jidar atau roskam.

Slab / Lantai Jembatan Reinforcement and


preparing of
Red Mark concreting

Concrete Tahu

RC Plate

Wood as border of
Jidar concreting

Concrete Tahu
RC Plate

Normalisasi Kali Ciliwung


Stopper &
Concreteing Sketch

Continue
Concreting by
Concrete Pump

Compaction by
concrete Vibrator

5. Pemasangan kawat nyamuk pada etiap


s joint antara pengecoran atau tempat berhenti
pengecoran yang telah direncanakan.

6. Sebelum dilaksanakan pengecoran deck slab maka semua area yang akan dicor harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kompressor, selain itu juga harus
diteliti mengenai adanya celah– celah yang masih belum tertutup agar segera ditutup.
7. Setelah semuanya siap maka pengecoran dapat dilaksanakan, pengecoran
dilaksanakan dengan bantuan concrete pump truck, fresh beton segera diratakan dan
diberi vibrator, penggunaanvibrator pada suatutempat tidak lebih dari 3 detik untuk
mencegah segresi.

8. Selanjutnya dilakukan pengasaran permukaan deck


slab dengan sapu kawat rambesi
yang sudah disiapkan.

9. Jika semua telah dilaksanakan den


gan baik dan selesai dilanjutkandengan melakukan
curing dengan menyiram air kepermukaan deck slab secara berkala atau dengan cara
menutup deck slab dengan karung basah.

Reinforcing Steel and Form Work

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengecoran dengan concrete
Pemadatan dengan ConcreteVibrator
Pump

Pengecoran
Pengecoran dari sisi Abutmen Pengecoran dengan
Concrete Pump

Pemadatan dengan
concrete Vibrator

Normalisasi Kali Ciliwung


Dilanjutkan dengan Pekerjaan;
- Pekerjaan Dudukan pagar
- Pekerjaan Struktur Pylon
- Intallasi Sling Kawat Baja sesuai gambar kerja
- installasi Pemasangan Pagar Besi Jembatan

Assumsi:
- Pekerjaan Jembatan dengan bentuk seperti Jembatan kabel Stayed
- Diassumsikan, Kabel Stayed dan Struktur Pylon tidak merupakan main Struktur karena Slab jembatan sudah
ditopang dengan Gelagar I Girder.

5.3. Metode Kerja / METODOLOGI

5.3.1. Pekerjaan Pendahuluan / Persiapan


1. Access Road / Jalan kerja sementara
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, terlebih dahulu meminta ijin memanfaatkan jalan
access yang ada / jalan existing ke lokasi dengan lebar jalan dimana dimaksudkan peralatan
dan material dapat mencapai ke lokasi pekerjaan. Pemanfaatan jalan ini seijin pihak terkait
(DLLAJ, Kepolisian dan pihak terkait lainya).

2. Mobilisasi dan Demobilisasi Kegiatan mobilisasi meliputi :


- Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana lapangan
yang diusulkan.
- Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.
Normalisasi Kali Ciliwung
- Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi yaitu meliputi kegiatan:
pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan
seperti kondisi semula. Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak
dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan persetujuan Direksi/Pimpro.

Uraian
a. Mobilisasi sumberdaya manuasia dilakuakn secara berangsur-angsur baik jumlah
maupun kualifikasi/kompetensi disesuaikan dengan jadwal proyek dan
persyaratan.
b. Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.
c. Jadwal mobilisasi peralatan serta jumlah peralatan yang dibutuhkan disesesuai
dengan Time Schedule.
d. Mobilisai juga dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan, hal ini
dilakukan pada waktu pekerjaan pengecoran.
e. Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :

Normalisasi Kali Ciliwung


3. Pembuatan KantorDireksidanGudang Material
Kantor proyek (direksi keet) dan Gudang Material berupa bangunan sementara.
Untuk bangunan sementara dibuat bangunan yang cukup mudah dalam
pembongkarannya jika proyek telah selesai.

Kantor direksi dan Gudang Material sementara dibuat rangka dan kuda-kuda dari
kayu dan dinding dari triplek serta atap dari seng gelombang dan lantai dari beton
rabat. Dengan luas sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Bill of Quantity dan
Spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pelaksanaannya dibuat dengan tenaga
orang serta alat bantu antara lain gergaji, palu, meteran, pahat dan lainnya. Setelah
jadi dilengkapidenganmeja, kursi , whiteboard,dsb sesuaikebutuhanyang
diperlukan (untuk kantor direksi).

Normalisasi Kali Ciliwung


Ukuran hanya sebagai Contoh (bukan acuan), Untuk ukuran sebenarnya sesuai yang
dipersyaratkan atau sesuai kondisi dilapangan.
Base Camp

6 7 8
5 9

Stock
Yard
Jala
nKerj
1 a

KETERANGAN
:
8 1.Kantor
Kontraktor
2.Mess
4 Pekerja
3.Labora
4.tGudan
3 5g.Musholl
a
6.Kanti
2 n
7.Klini
k
8.Mobil & Motor
pool
9.Pos
Jaga
10.Tandon Air

1
0
Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi”Pembuatan base camp” dilokasi proyek. Ukuran dan bentuk sebenarnya akan sesuai
Lapangan dan
Kondisi
Kebutuhan

FASILITAS KONTRAKTOR / DIREKSI KEET

BARAK PEKERJA/BASE
CAMP DIREKSI
KEET

Normalisasi Kali Ciliwung


GUDANG/STORAGE BENGKEL KERJA/WORK SHOP

> Worshop and office Fabrication

Gudang/Storage

4. Pembuatan Papan Nama Proyek danPagar Base camp


Papan Nama Proyek
Setelah Direksi keet selesai selanjutnya dipasang papan nama proyek yang terbuat
dari papan dan rangka dari kayu balok yang tertuliskan nama proyek, nomor proyek,
Biaya Proyek, Tahun Anggaran dan nama kontraktor pelaksana atau ditentukan
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Pagar Base camp.


Lokasi Base camp perlu dibuat pagar dengan lokasi yang telah
ditentukan (yang bersinggungan dengan Publik) yang terbuat
dari seng gelombang setinggi minimum 180 s/d 200 cm dari
permukaan tanah dengan rangka kayu atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis. Pagar pengaman ini dimaksudkan untuk
mempermudah pengamanan dan pengawasan material yang
masuk serta mempermudah pengontrolan keluar masuk orang
dalam lingkungan base camp.

Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah : a.
Bahan : kaso kayu Borneo 5/7, seng gelombang BJLS 32, cat, dan pasak.
b. Alat : Alat bantu

Metoda Pelaksanaan :
- Memotong kayu kaso sesuai dengan tinggi pagar rencana sebagai dudukan pagar seng,
dibentuk sedemikian rupa agar pagar seng dapat berdiri dengan kokoh / tegak.
- Memasangkan seng gelombang pada tiang kaso yang telah didirikan pada keliling area proyek
- Mengecat pagar dengan warna yang kontras/standar.

Normalisasi Kali Ciliwung


5. Penyediaan Air Kerja dan Listrik Kerja
Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek / sumur bor atau air PAM, untuk
keperluan air kerja dan dalam lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan
bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja. Pengolahan Limbah Buangan / Kotoran ,
dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank

Penyediaan listrik dari penyambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan
dengan daya cukup atau pengadaan listrik swadaya dengan menggunakan Genset yang akan
dimobilisasi dengan daya yang cukup selama masa pelaksanaan pekerjaan.

6. Dokumentasi dan Administrasi Proyek


Selama pelaksanaan proyek perlu dokumentasi foto yang yang mengambarkan pekerjaan dari
0% sampai 100% , yang terkumpul dalam album untuk laporan Mingguan dan bulanan atau
ditentukan sesuai spesifikasi teknis dan akan diserahkan kepada pemilik proyek.

Semua adminsitrasi proyek dari ; Kontrak kerja, Perijinan, Shop drawing, Request pekerjaan,
Progress pekerjaan berupa harian , mingguan dan bulanan, suratmenyurat, As build drawing,
Pengarsipan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelancaran proses pekerjaan dsb
dilaksanakan oleh pihak kontraktor secara sistemmatis, rapi dan akurat dengan melaksanakan
prosedur-prosedur yang ada pada sistem Standard ISO yang dimiliki Kontraktor

7. Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank

Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark kawasan


yang sudah ada, dengan memindahkan elevasi ke patok beton yang
tertanam dengan baik dan benar.

Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah : a. Bahan :
Cat / penanda, Balok kayu 6/12, papan kayu
b. Alat : Theodolite, untuk menentukan titik koordinat Autolevel, untuk menentukan elevasi dan

Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu
dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik
BM tersebut masih baik atau sudah rusak.

- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan
bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan
staking out selama pelaksanaan pekerjaan.

- Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm dengan
pondasi tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
dan petunjuk direksi.

Normalisasi Kali Ciliwung


- Pembuatan Patok kayu setiap jarak 75 m s/d 100 m, dimana ukuran patok kayu 0.40 x
0.80 x 0.30, atau ditentukan lain sesuai sesuai spesifikasi teknis dan gambar kerja.

- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang
surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-
peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan
baak ukur aluminium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass.

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey
lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering,
dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik
seperti : Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Strktur Drinase, dsb, sesuai dengan pekerjaan
yang dilelangkan.

Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran di lapangan kontraktor akan


berkoordinasi dengan Pihak Owner. Pekerjaan pengukuran dilaksanakan sesuai
spesifikasi teknis dan sampai mendapat persetujuan dari engineer lapangan.

FLOW CHART
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH
MARK)

PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN

PENGUKURAN KONDISI SURVEY DAN PENANDAAN


EXISTING LOKASI PEKERJAAN.

8. Tanggap lingkungandan Periijinan

Kontraktor akan melakukan ijin – ijin yang berkaitan langsung dan tidak langsung ke
Pihak Terkait, baik itu Pihak Instansi Pemerintah dan Pihak swasta / di luar Instansi
Pemerintah (juga pihak-pihak yang terkait disekitar lingkungan proyek / sosialisasi), Ini penting
dilakukan untuk menjamin “Kelancaran Proses” pelaksanaan pekerjaan agar dapat dicapai
“Tepat Waktu” sesuai jadwal / schedule pelaksanaan. Dalam pelaksanaan perijinan ini,
kontraktor akan meminta kerjasama dan bantuan dari Pihak pemilik Proyek untuk
memudahkan Proses perijinan terkait.
8.1. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami di sini juga menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan
system mutu yang dimiliki serta memberitahukan / ijin setiap akan melaksanakan
tahapan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta
untuk menghindari terjadinya pekerjaan bongkar pasang yang berakibat pada
keterlambatan dan penambahan biaya.

Normalisasi Kali Ciliwung


8.2. Gambar Kerja ( Shop Drawing ), As Built Drawing dan Dokumentasi
- Pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan diawali dengan pembuatan usulan shop drawing
untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
- Shop Drawing dibuat oleh Site Engineer (masing-masing bidang) dan ditandatangani
oleh Project Manager sebelum diserahkan ke Konsultan Pengawas.
- Shop Drawing yang telah disetujui Konsultan Pengawas di-distribusikan ke masing-
masing Pelaksana Proyek untuk dijadikan acuan pelaksanaan tiap jenis pekerjaan.
- Hasil pelaksanaan tiap-tiap jenis pekerjaan dituangkan dalam As Built Drawing.

- Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya untuk keperluan laporan
pelaksanaan proyek.
- Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing, dokumentasi berlangsung sejak
proyek dimulai hingga berakhirnya masa pelaksanaan proyek.

8.3. Material / Bahan


Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material / bahan yang akan dipergunakan
diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari MK/Pengawas.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi dengan
spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan /
RKS dan ketentuan teknik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai
dengan standart yang dipersyaratkan.

10. Pek. Persiapan Lainnya


Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan seperti : - Pengadaan alat komunikasi lapangan lengkap - Pembuatan
dan pengadaan As built Drawing.
- Perlengkapan lainnya yang diminta
dalam dokumen pelelangan.

Normalisasi Kali Ciliwung


5.3.2. Pekerjaan Struktur / Fisik 1. Pekerjaan
Sheet Pile beton Assumsi:
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi : Perkuatan Sisi sungai Kiri dan kanan Kali Ciliwung sesuai gambar kerja
Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls
Uraian
1. Persiapan Lahan Kerja
Lokasi Pemancangan dari darat
- Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.

Lokasi Pemancangan dari Kali


- Crane berdiri di atas Ponton yang telah di stabilkan dengan jangkar

2. Pematokan Titik Pancang Sheet Pile


- Pematokan titik-titik pancang sheet pile dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved / disetujui oleh
Konsutan Pengawas.

3. Fabrikasi material sheet pile


- Fabrikasi sheet Pile beton (Flat atau Corrugated) dicetak setelah gambar disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

- Cetakan dibuat dari baja untuk menjamin keseragaman dan keakuratan.

- Permukaan dilapisi dengan minyak cetakan sebelum dilakukan pengecoran

- Material beton menggunakan beton dengan mutu kelas sesuai spesifikasi teknis standard pengujian
yang diminta dalam dokumen pelelangan.

- Baja tulangan digunakan Mutu baja yang digunakan sesuai spesifikasi teknis standard pengujian yang
diminta dalam dokumen pelelangan.

- Perawatan/curing dengan ketentuan sperti spesifikasi dalam dokumen lelang.

4. Pemancangan
- Sebelum pemancangan dilakukan, dibangun/dibuat guide beam pada posisi pemancangan dengan
material dari baja profil jenis WF dengan jarak elevasi tinggi dari tanah dasar 1 s/d 2 meter.

- Guide beam dibuat dengan kekuatan yang mampu menahan beban-beban pada saat pemancangan
dan stabil.

- Tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) vertical dan dimonitor dengan alat ukur (Theodolit) dan
unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.

- Sebelum dipancang, tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) dengan Vibro hammer harus dalam
posisi sentries.

Normalisasi Kali Ciliwung


- Vibro hammer menggetarkan Sheet Pile Beton (Flat atau Corrugated) yang selanjutnya Sheet Pile
Beton akan terbenam kedalam tanah dengan adanya gaya gravitasi dan beban dari Sheet Pile Beton
itu sendiri

- Penggetaran dilakukan berkala (sequence), pada 8 sampai 10 buah Sheet Pile Beton Baru kemudian
digetarkan.

- Pada saat pemancangan, antara Sheet Pile Beton satu dengan Sheet Pile Beton disampingnya (yang
telah terpancang) jika terjadi kerenggangan/kemiringan dapat dirapatkan dengan dengan bantuan
trek beam/sling yang ditarik.

- Pemancangan dilakukan sampai Sheet Pile Beton mencapai elevasi kedalaman rencana/sesuai
gambar rencana.

- Pemotongan kepala Sheet Pile Beton dengan tenaga manusia dan alat bantu berupa : Gerinda, palu,
pahat dan sikat kawat.
Type Sheet Pile sesuai dengan Pekerjaan yang
dilelangkan

LOKASI PINGGIR KALI  NO AIR

Normalisasi Kali Ciliwung


DARI LOKASI SUNGAI

Normalisasi Kali Ciliwung


FLOW CHART

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Order & Pabrikasi Oleh Supplier / Mobilisasi Peralatan Pemancangan


Sub Kontraktor (Crane with Vibro Hammer)

Tdk
Check

Ya

Pengangkutan material Sheet Pile Penentuan titik pancang/setting


Beton diatas trailer out lokasi Sheet Pile Beton

Transportasi material Sheet Pile


Beton Pemasangan Guide Beam

Penempatan Sheet Pile Beton di


stock area

Proses pemancangan
Pemasangan Sheet Pile Beton
pada alat pancang Vibro Hammer

Pemancangan dilaksanakan

Tdk
Check

Ya

Pemancangan selesai / Sheet Pile


Beton telah terpancang

Pemotongan kepala Sheet Pile &


dilanjutkan pekerjaan caping

FINISH

Normalisasi Kali Ciliwung


2. Pekerjaan Tiang Pancang Beton
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Turap Beton sebagai Jangkar / Perkuatan untuk Gaya Horizontal dan Pada Lokasi
Revetment

Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali) - Diesel /Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri
dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls

2.1. Persiapan Lahan Kerja


- Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
- Pekerjaan Pemancangan dilakukan dengan Crane with Diesel Hammer.

2.2. Pematokan Titik Pancang


- Pematokan titik-titik pancang dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved / disetujui oleh Konsutan
Pengawas.
- Patok titik pancang dimonitor dan dijaga agar tetap pada posisinya .

2.3. Pemancangan
- Setelah titk pancang dipreboring, kemudian tiang pancang didirikan vertical dan dimonitor dengan
alat ukur (Theodolit) dan unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.
- Sebelum dipancang, tiang pancang dengan diesel hammer harus dalam posisi sentries.
- Sebagai alas hammer atau “cushion” digunakan jenis kayu yang cukup baik atau playwood yang
diganti secara periodik.
- Kepala tiang pancang dilindungi dari impact langsung hammer dengan bantalan dari papan atau
playwood dengan ketebalan 10 cm.
- Tiang pancang diberi tanda dengan cat warna yang menyolok tiap interval 50 cm dan dicatat
dengan seksama jumlah pukulan dari permulaan sampai akhir pada formulir “Pile Driving Log”
yang di tandatangani KonsultanPengawas.
- Pemancangan dilaksanakan secara kontinyu sampai mencapai “Pile Penetration” seperti
ditentukan oleh Konsultan dengan syarat “Set” tertentu tanpa mendekati
“Ram Stroke” yang dianggap kritis oleh “Manufacturer” dan tidak melampaui jumlah pukulan total
yang ditentukan
- Sambungan tiang pancang dengan menggunakan Electrode Las AWS E-6013
- Sebelum “final Penetration” dibuat kalendering secara seksama diatas kertas millimeter blok yang
diletakkan pada tiang pancang dan pengambilan final setnya harus mendapat persetujuan lebih
dulu dari Konsultan Pengawas / Direksi.

Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan yang
sudah disetujui konsultan pengawas.

Normalisasi Kali Ciliwung


Pengadaan Material
- Material dari Supplier di
pruduksi dengan dimensi,
kekuatan dan bentuk sesuai
pemesanaan dari kontraktor
(mengacu pada spesifikasi
teknis)
- Material dibawa ke lokasi
pekerjaan, selanjutnya di
letakkan pada stock pile
kontraktor

Pekerjaan Tiang pancang di


darat
Peralatan;
1. Crane withPile Hammer
2. Alat bantu
 Pemancangan pertama
dengan Tiang Pertama setelah
ditentukan titik vertical dan
Horizontal
 Tiang pancang ke 2
disambung dengan tiang
pancang pertama sesuai
dengan shop drawing dan
instruksi dari engineer

Normalisasi Kali Ciliwung


 Pemancangan dilaksanakan
sampai didapat Final set (S)
yang disyaratkan sesuai
spesifikasi teknis
 Pemancangan dpt
menggunakan Pile Follower
jika tiang pancang terakhir tdk
mencapai elevasi rencana

Pemecahan Kepala Tiang


Pancang
Pemotongan tiang pancang dapat
dilakukan setelah dilakukan
Loading test (test PDA) pada titik-
titik yang mewakili dan hasil kuat
dukung ijin yang diperoleh telah
memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


 Pemotongan Tiang Pancang diawali dengan melakukan pemotongan elevasi
top kepala tiang dengan menggunakan gerinda potong yang dimaksudkan
untuk menunjukkan batas potongan agar pembobokan rapi tida
k melewati
batas potongan.
 Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan secara manual
(Godam, Betel dsb) hingga batas besi tulangan yang harus masuk ke poer .
 Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang dibuang ke
disposal area.
 Untuk tiang pancang baja, pemotongan dapat menggunakan Mesin Las.

FLOW CHART TIANG PANCANG BETON

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Pengangkutan material tiang Penentuan titik pancang/setting out


pancang diatas trailer lokasi tiang pancang

Transportasi material tiang pancang Aproval/persetujuan

Penempatan tiang di lokasi


pekerjaan

Proses pemancangan
Pemasangan tiang pancang pada
alat pancang

Cek
Tdk

Ya

Pemancangan dilaksanakan

Ya
Cek
Tdk

Ya

Penyambungan tiang pancang

Cek
Tdk

Ya

Pemancangan selesai / tiang telah Pemancangan dilaksanakan


terpancang

Cek
Tdk
Pemotongan tiang pancang / Cut
top pile Ya

FINISH

Normalisasi Kali Ciliwung


3. Pekerjaan Steel Sheet Pile Assumsi:
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi : Perkuatan Sisi sungai Kiri dan kanan Kali Ciliwung sesuai gambar kerja
Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls
Uraian;
- Pekerjaan dilaksanakan dengan detail pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pekerjaan pada Sheet Pile
Beton yang telah diuraikan pada Lembar sebelumnya.
- Crane berdiri di atas plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
- Pemancangan dengan bantuan Guide Frame
- Pemacangan dengan Alat Vibro Hammer

Pengadaan dan Transportasi


Material Sheet Pile

Normalisasi Kali Ciliwung


4. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 mm L = 25 meter

4.1. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Referensi;
Untuk komponen penghubung antara sheet pile dengan back pile adalah Strand dia. 12,7 mm, pembungkus
Pipa HDPE , pengaku tidak ada, system peng-angkuran klem dan baji, walling peng Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.

Kuat uji putus strand ± 17.0 ton, kuat leleh strand ± 15.0 ton dan tegangan pemasangan strand 6 – 9 ton.
- Strand perlu diberi tegangan (sesuai kondisi tanah) pada saat pemaangan agar antara Sheet Pile dengann
Back Pile dapat bekerja menjadi satu kesatuan dalam menahan tekanan tanah lateral.

- Hasil uji Tarik Strand menunjukkan bahwa Strand telah putus pada saat diberi gaya tarik sebesar > 17 ton.
Wedges dan open barrel (klem & baji ) juga telah dilakukan uji laboratorium dengan kekuatan
pecah/hancur setelah diberi beban tarik sebesar >20 ton.
Tahapan Pekerjaan Strand

1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile 2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya
(Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)

3.Pembungkus Pipa HDPE 4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem

Normalisasi Kali Ciliwung


5.Pemasukan ke lobang ujung Kabel Strand yang telah 6.Penutupan Lubang dengan Mortar
diikat dengan Baji dan Klem atau ditentukan lain
sesuai gambar kerja

7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
 walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.

gambar disamping hanya sebagai Ilustrasi “


Pekerjaan Pematian pada sisi wall dengan
klem dan baji”. Untuk konstruksi sebenarnya
sesuai dengan gambar kerja

4.2. Pengadaan & Pemasangan Ground Anchorage dia. 22 =


mm25 Lmeter
Peralatan Kerja;
- Rock Drilling
- hydraulic pump
- StressingJack
- Aklat bantu lainnya

1. Penentuan Elevasi dan Marking


Proses ini dilakukan untuk menentukan ground anchor dan posisi capping beam pada posisi yang sesuai
dengan gambar shop drawing.

2. Pekerjaan Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat – alat yang digunakan untuk proses drilling, grouting,
maupun stressing

3. Pekerjaan Drilling Tanah


Jenis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotary drilling, Rock Drill breaker. Kotoran atau
Lumpur hasil pengeboran dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor. Diameter
pengeboran dan kedalaman sesuai gambar kerja dengan kemiringan sudut sesuai Gambar kerja.

4. Instalasi Tendon Anchor

Normalisasi Kali Ciliwung


Strand yang digunakan sesuai dengan Gambar kerja. perakitan tendon dilakukan di proyek. Tendon
dimasukkan ke dalam lubang dengan cara manual. Sebelum instalasi tendon dilakukan, air bertekanan
disemprotkan ke dalam lubang untuk mengeluarkan lumpur sisa pengeboran.

5. Grouting Tendon Anchor

Pekerjaan grouting dilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama atau dalam
kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. Komposisi material grouting yang
digunakan sesuai persyaratan Tender Dokumen (komposisi 1 zak portland cement ( 1 zak = 50 kg ) + air +
gram grout additive, dengan water cement ratio yang dipersyaratkan)

6. Stressing Tendon Anchor


Alat yang digunakan untuk penarikan tendon anchor adalah satu unit hydraulic pump dan satu unit
Stressing Jack, yang sesuai dengan tipe tendon anchor dan gaya yang bekerja pada tendon tersebut.
Operasional penarikan tendon anchor di proyek dicatat dalam suatu lampiran stressing record yang
mencatat pressure gaya pada Hydrolick Jack dan panjang elongasi yang terjadi pada strand. Mutu
grouting minimal saat stressing adalah 30 MPa. Stressing yang dilakukan untuk setiap ground anchor
adalah dua cycle ( 125 % dari gaya yang bekerja ) dan satu lock off ( 110 % dari gaya yang bekerja ) atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dalam tender Dokumen.

Normalisasi Kali Ciliwung


5. Pekerjaan Beton Bertulang
5.1. Pek. Pembesian.
Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia ) dan alat bantu berupa bar benderdan bar cutter
2. Lokasi pekerjaan : Struktur beton bertulang

Peralatan
- Bar Bender dan Bar Cutter
Normalisasi Kali Ciliwung
- Alat bantu lainnya (termasuk Crane untuk erection material)

Uraian :
- Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan dengan mutu dan ukuran sesuai
dengan standard yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain dalam Gambar
Rencana, digunakan besi dari mutu :

Mutu Baja tulangan adalah BJTP U-24 (fy = 240 Mpa)


Mutu Baja tulangan adalah BJTD U-40 (fy =400 Mpa)
Atau ditentukan lain di dalam dokumen spesifikasi teknis pada dokumen lelang

- Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek
- Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang
diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender
dikerjakan pada saat suhu dingin.
dan

- Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan


persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat
dan

FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Daftar pembengkokan tulangan Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi
(BAR BENDING) ke lokasi pekerjaan

Penyimpanan di stock material/gudang proyek

Pemeriksaan material
-Test tarik

Baik Hasil Tidak


Test

Penimbangan Cari material baru


material

Pabrikasi & pemasangan


Pemotongan dan
pembengkokan

Pemasangan di lapangan

Pemeriksaan :
Diameter
-
Jumlah
- Perbaikan pemasangan
Lokasi
-

Tidak
Hasil

Baik

FINISH

Siap di cor beton

Normalisasi Kali Ciliwung


5.2. Pemasangan Bekisting
Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara manual dan alat bantu (termasuk Crane untuk erection material dan
Scafollding)
2. Lokasi pekerjaan : pada pekerjaan beton/struktur

Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos
atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan balok kayu
sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada
perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang
vertikal atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat
celah/bocor.
- LOkasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)

5.3. Pekerjaan Beton Assumsi :


Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) yaitu; o Mixer/Batching
plant : Sebagai Produksi Beton o Concrete Pump : Sebagai alat bantu
penuang o Concrete vibrator : Sebagai alat pemadat beton Lokasi
pekerjaan : Pada pekerjaan struktur

Uraian :
Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.

- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.

Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk material
beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton tetap terjaga mutunya
dan tidak kering

Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat
penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari
tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke
lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Tiap pengiriman baru
dipisah dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut aturan
pengirimannya.

- Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta dan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar lain yang diminta/ditunjukan pada
dokumen lelang.

- Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang (sesuai SII-0013-82,
NI-8 type I dan persyaratan lain yang ditentukan)

- Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis

Normalisasi Kali Ciliwung


- Aggregat, kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi
dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.

Pencampuran dan Penakaran.


- Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang
disyaratkan dalam PBI-1971 dan standard lain yang ditentukan dalam spesifikasi teknis.

- Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan
beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.

Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat
persetuan dari direksi pekerjaan

- Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang. Mutu beton yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis dalam
dokumen lelang. Karakteristik dari mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
pelelangan

- Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian –bagian tertentu dapat
menggunakan beton konvensional dengan persetujuan dari konsultan pengawas :
o Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer / Batching
Plant) o Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
o Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah ditakar,
selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
o Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan kering. Seluruh
air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar
waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3

Pelaksanaan pengecoran.
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.

- Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah
disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum
instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh
direksi/owner dan pengawas pekerjaan.

- Untuk lokasi yang tidak dapat langsung dituang dari truck mixer, penuangan dilakukan secara
mekanik, dengan cara beton dari truck mixer dituang ke bak Concrete Pump untuk selanjutnya
dituangkan langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter atau 2 meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).

- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang
vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong
udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton

Normalisasi Kali Ciliwung


- Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan

dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
lelang.

Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.

Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton  agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete
admixture) pada material beton readymix

- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

FLOW CHART
1. Persiapan

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemeriksaan Material

Tidak
Hasil

Cari Bahan lagi


Ya

Buat Campuran Percobaan

Tidak
Test

Buat Campuran Lagi

Ya

Pekerjaan Beton dilapangan

2. Pekerjaan Dilapangan

Normalisasi Kali Ciliwung


Persiapan bangunan :
Pemeriksaan ukuran, elevasi Persiapan alat & bahan :
- Persiapan material (jumlah &
Pemeriksaan cetakan beton -
-
Pemeriksaan tulangan (jumlah, kualitas)
-
ukuran, bentuk) Persiapan alat (,vibrator)
Pemeriksaan material yang akan
-
- Persiapan alat bantu (lampu,
tertanam (kalau ada) -
tenda, dll)

Persiapan cor :
Talang, bucket, alat angkut
-
adukan/bucket, dll
Tenaga kerja
-

PEKERJAAN
PEMERIKSAAN Pengadukan campuran
BETON beton

Ambil kubus beton


Pengecoran & pemadatan

Pemeliharaan

Bongkar Cetakan

Pemeriksaan Hasil

Keropos Bagus

Perbaikan

Test umur 28 hari Baik

Pekerjaan diterima

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Pemeriksaan Kubus

Ambil kubus beton

spesifikasi teknis
Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg

Tidak
Hasil

Baik

Evaluasi

Perbaikan Test umur 28 hari Pekerjaan diteruskan


Campuran

Tidak Baik
Hasil

Evaluasi

Pekerjaan diterima

Catatan :
Perbaikan campuran
Bangunan -
Perbaikan cara kerja
dibongkar -
Dll.
-

Pembangunan
Kembali

Normalisasi Kali Ciliwung


6. PEKERJAAN TANAH
6.1. Galian Alur Sungai Pengertian Secara
Umum;
Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi alur sungai, biasanya perairan dangkal
seperti danau, Pelebaran sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke
lokasi lain.

Tahapan Pekerjaan Galian tanah dasar sungai / Keruk sedimen


Sesuai Lokasi pekerjaan, Pekerjaan dibagi menjadi 4 Tipe Pekerjaan berdasarkan Peralatan dan Metode kerja
yang digunakan;

Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Tipe 1 : Pek. Galian Tanah & = 1. Excavator (keruk & Loading)  Dipinggir
Pembuangan material bantaran sungai
hasil kerukan Untuk mengeruk dasar sungai. Material hasil
galian dasar sungai di tuang Langsung ke
 Metode Langsung dalam bak dump truck
dari pinggir sungai /
darat 2. Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke
lokasi pembuangan / Disposal area

Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

ProsesGaliandanhauling Lokasi pekerjaandiassumsikankondisi tanah agak


keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung
Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan
Tipe 2 : Pek. Keruk Lumpur & = 1. Excavator (keruk)  diatas Ponton Untuk mengeruk
Pembuangan material hasil lumpur / sedimen kali. Material hasil kerukan di tuang
kerukan sementara / temporary place di bantaran kali (lokasi
bantaran kali memungkinkan untuk melakukan
 Metode langsir / estafet temporary
(tanpa menggunakan pontoon apung place)
untuk 2.
temporary place) 3. Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut material ex kerukan
dari Temporary Place ke dalam bak dump truck

Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan

Normalisasi Kali Ciliwung


Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

Dengan Ponton

Proses Galian dan hauling Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen
Slip roda
/ rencana galian alur sungai
Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir
kali dengan lansir / estafet

Tanpa Ponton / Langsir Darat


Proses Galian dan hauling Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen /
 Slip roda
rencana galian alur sungai
Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir
kali dengan lansir / estafet

Tipe Pekerjaan Peralatan & kegunaan

Tipe 3 : Pek. Galian Tanah & = 1. 2. Excavator (keruk & Loading)  Diatas Ponton Untuk
Pembuangan material mengeruk dasar sungai. Material hasil galian
hasil kerukan sementara di tempatkan di atas pontoon
(temporary)
 Metode dari sungai
(by pontoon) Hauling selanjutnya dari pontoon dengan excavator
dilaksanakan Loading ke bak Dump Truck (di lokasi
point Loading dan dumping yang telah ditentukan)

Dump Truck
Untuk menghantar material ex Galian ke lokasi

Normalisasi Kali Ciliwung


pembuangan / Disposal area

Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.

Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.

Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi


Proses Galian bantaran sungai dan pekerjaan melalui darat tidak
dapat dilakukan
Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka
pelaksanaan galian dilakukan dengan metode
“langsir” material hasil
galian dengan Ponton
Temporary Stock Pile

Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).

Normalisasi Kali Ciliwung


HAULING / DISPOSAL MATERIAL
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km

 Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan
Perataan & Perapihan excavated material pada alokasi disposal
area

FLOW CHART (Tipe 1)

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Penentuan & Pengukuran Penentuan Akses ke lokasi


Lokasi Pekerjaan Pekerjaan

Mobilisasi Peralatan &


Personil

Pek. Pengerukan Dasar Sungai


oleh excavator dipinggir sungai

No
Cek

Ok

Loading oleh excavator

Transportasi material ex. Kerukan ke


lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /


disposal area atau Timbunan

FINISH

“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer

No
Cek

Ok

FINISH

FLOW CHART (Tipe 2)

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Penentuan & Pengukuran Penentuan Akses ke lokasi


Lokasi Pekerjaan Pekerjaan

Mobilisasi Peralatan &


Personil

Pek. Pengerukan Dasar sungai oleh


excavator (dengan / tidak pakai
pontoon)

No
Temporary placed / langsir Cek

Ok

Loading oleh excavator ditempat


langsiran

Transportasi material ex. Kerukan ke


lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /


disposal area atau Timbunan

FINISH

“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer

No
Cek

Ok

FINISH

FLOW CHART (Tipe 3)

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Penentuan & Pengukuran Penentuan Akses ke lokasi


Lokasi Pekerjaan Pekerjaan

Mobilisasi Peralatan &


Personil

Pek. Pengerukan Dasar sungai


oleh excavator diatas Ponton

No
Temporary placed Ex. Material Cek
kerukan di atas pontoon
Ok

Loading oleh excavator (material


ex.kerukan dari pontoon )

Transportasi material ex. Kerukan ke


lok. pembuangan / disposal area

Dumping di lokasi pembuangan /


disposal area atau Timbunan

FINISH

“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer

No
Cek

Ok

FINISH

6.2.Galian Struktur
Assumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Galian struktur dan lokasi lain yang telah ditentukan

Uraian :

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaaan ini harus meliputi semua galian struktur pada segala jenis tanah dalam batas rencana yang ada
dalam gambar, pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan material yang tidak terpakai,
pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian , sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian,
kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan
Pengawas.

Urutan Kerja :
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas

cat.

3. Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.

Material hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan (suitable) dibuang
disekitar lokasi pekerjaan dan akan digunakan sebagai Timbunan Kembali.

Galian Tanah
pada lokasi
Galian Excavation
/ dengan Perapihan Galian /Galian dengan lokasi tak
menggunakan Excavator terjangkau alat berat

batas dan elevasi rencana penggalian dengan memasang patok – patok yang ditandai dengan

Pemadatan dasar galian dengan hand stamper


Pembuangan Material Galian

FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN

Normalisasi Kali Ciliwung


START

SURVEYING WORKS

EXCAVATION

MATERIAL HASIL Check


GALIAN

PERBAIKAN OK

INSPECT
ION

TIDAK
Material terpakai/ dapat Material Tidak
OK dimanfaatkan terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan

FINISH

Pembuangan Hasil
galian ke disposal area

Sesuai Persyaratan yang


ditentukan dalam Dokumen
Lelang
Penimbunan di lokasi Penimbunan langsung di
penimbunan lokasi Pek. penimbunan
sementara/stok area

PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUGAN
TANAH

6.3. Timbunan Tanah


- Timbunan tanah setempat
- Timbunan Tanah dari Luar

Assumsi;
- Pekerjaan dilakukan dengan alat barat (mekanik) - Lokasi pekerjaan : sesuai dengan gambar kerja.

Peralatan pekerjaan yang dipergunakan;

Normalisasi Kali Ciliwung


- Wheel Loader
Untuk Pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi Tanah Dari Luar
- Excavator
Untuk Pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi galian Tanah Setempat
- Dump Truck
Untuk mengantar material timbunan ke lokasi pekerjaan
- Motor Grader (jika diperlukan Bulldozer)
Digunakan sebagai penghampar material di lokasi pekerjaan.
- Vibratory Roller

Digunakan untuk memberi air pada material jika kadar air kurang sesuai yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis

1. Pekerjaan dilakukan
dengan lingkup pekerjaan
adalah;
- Pembersihan di lokasi stock pile (material
) hasi galian
- Penggalian
/ Loading

Digunakan sebagai alat pemadat


- Water tank Truck

- Alat bantu

Uraian Pekerjaan;
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lokasi Sumber Bahan, penggalian dan pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan material Timbunan

- Pengangkutan
- Penghamparan
- Pemadatan

2. Material
 Material diambil dari lokasi pekerjaan galian yang telah disetujui oleh konsultan pengawas
berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
 Material terdiri atas bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi pekerjaan.
 Bahan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut
AASHTO M145 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
 Pengujian material dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 6% setelah 4 hari
perendaman, bila dipadatkan sampai 100% atau > 90% kepadatan kering maksimum (MDD) sesuai
dengan ketentuan SNI 03-1742-1989 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
 Material yang digunakan memiliki nilai aktif tidak lebih besar dari 1,25 atau derajat pengembangan
yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.

3. Persiapan;
3.1. Mobilisasi peralatan

Normalisasi Kali Ciliwung


3.2. Persiapan gambar kerja
3.3. Pengendalian lalu lintas
3.4. Request pekerjaan
3.5. Pengukuran;
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas pekerjaan Timbunan, elevasi rencana,
kelandaian dsb. Pengukuran dillakukan sesuai dengan prosedure yang telah ditetapkan dalam
spek. teknis

4. Pelaksanaan Pekerjaan.
4.1. Persiapan Lokasi pekerjaan / sub grade preparation
Permukaan lokasi pekerjaan timbunan telah dikupas dan dibersihkan dari material yang
dipersyaratkan untuk dihilangkan dengan kedalaman kupasan / galian sesuai yang dipersyaratkan.

4.2. Menimbun kembali lubang hasil galian dari hasil kupasan/ pembersihan, dengan material yang
dipersyaratkan, sampai didapat kerataan elevasi.

4.3. Proses Penimbunan dan Pemadatan


4.3.1. Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan ketebalan tiap layernya sama
(masimal Penghamparan adalah 25 cm sesuai persyaratan spesifikasi tekni).
4.3.2. Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian sesuai gambar kerja. Sebelum
dilaksanakan penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil
untuk penimbunan (patok-2 dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi). Untuk
Pekerjaan pada proyek ini, pekerjaan timbunan telah dbatasi dengan konstruksi
Pasangan batu sebagai retaining wall dan slope proteksi
4.3.3. Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah sumbu timbunan dan dari
arah rendah menuju arah yang lebih tinggi

4.3.4. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 25 cm atau


Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan
kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20
cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm

4.3.5. Pemadatan dengan alat berat berupa vibratory roller. Untuk pemadatan yang tidak dapat
dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin
penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal
dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.

4.3.6. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing pemadatan oleh alat berat sesuai dengan
trial pemadatan yang telah disetujui.
Pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar, dipadatkan
sampai 95% kepadatan kering maksimum/laboratorium sesuai AASHTO T99 atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.

2. Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus
dipadatkan sampai dengan 100% kepadatan kering

Normalisasi Kali Ciliwung


maksimum/laboratorium sesuai AASHTO T99 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi
teknis

3. Pengujian akan dilakukan pada tiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuaidengan
AASHTO T191 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Pengujian dilakukan
setiap 200 m bahan timbunan yang dihampar atau ditentukan lain sesuai spesifikasi
teknis.

4.3.7. Kadar air selama pemadatan sesuai dengan yang dipersyaratkan, jika tidakmaka dapat
dilakukan penyiraman selama pemadatan berlangsung. Apabila tanah timbunan tidak
mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air menggunakan water tank
sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan
dulu sebelum dipadatkan.

4.3.8. Pekerjaan dilakukan dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

5. Jumlah Passing Compaction.


Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah disetujui, sesuai
dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan  sesuai

Pengadaan Material Timbunan

Timbunan tanah Setempat Timbunan tanah dari Luar


Pengadaan Material di Lokasi Galian yang telah ditentukan Material on Quarry / Borrow Pit Area
Peralatan: Excavator dan Dump Truck

persyaratan teknis

Penghamparan dan Pemadatan



Pekerjaan Timbunan dilakukan Layer per layer dengan ketebalan layer sesuai yang dipersyaratkan
Penghamparan Penghamparan

Normalisasi Kali Ciliwung


Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan

Pemadatan dengan alat Vibro Roller Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh
kurang dari 10 cm

dipasang profil untuk penimbunan (patok-2 dan


ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)

Perapihan dengan Excavator (trimming)


Dari sisibawahtanggul - Kelebihan timbunan pada kedua lereng akan
dibuang (Timming) dengan bulldozer / excavator
- Bidang/ permukaan timbunan tanggul diratakan
sehingga membentuk profil seperti gambar
rencana.
- Bentukakhir tanggulmempunyai toleransi ± 0,05
m untuk tinggi dan 0,1 untuk lebarnya
- Pekerjaan Triming juga digunakan sebagai persiapan
pekerjaan Treatment selanjutnya

Normalisasi Kali Ciliwung


Dari sisi bawah tanggul

FLOW CHART

Normalisasi Kali Ciliwung


Mulai

Galian di Borrow Pit area/


Setempat
Compactor of
Layer 2N
Tdk dipakai dipakai

Tanpa Proses Trial Pemadatan


Selanjutnya Cek density
of layer 2N

Galian dan
Transportasi
Forming Finish
Grade

Area Timbunan

Cek Top
Spreding Layer 1
Level

Ketebalan >20cm

Compactor of Final Compaction


Layer 1

Cek ketebalan Cek density


Padat = Max= 20cm

Selesai
Cek density
of layer 1

Spreding of layer
2N

7. PEKERJAAN JEMBATAN
7.1. Pek. Bore Pile
Assumsi
1. Pekerjaan dilaksanakan dengan alat berat (mekanik)
2. Lokasi : Sebagai pondasi pada Pek. Struktur beton (Abutment / Pier) sesuai gambar kerja

Uraian;
Peralatan yang digunakan ;

Normalisasi Kali Ciliwung


- Crane dengan Peralatan Bor, crane juga sebagai alat bantu untuk pemasangan keranjang besi
(pembesian)
- Pipa trimie
- Truck mixer
- Alat bantu

Material yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah;


- Beton cor dengan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis
- Keranjang besi / Reinforced Cage dengan Ø besi dan mutu sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknis.
- Seleuruh Material didatangkan dari kota pekan baru

Pelaksanaan pekerjaan Bor Pile seperti pada uraian di bawah:


1. Penentuan titik pengeboran sesuai gambar rencana.
2. Mesin bor yang digunakan dilengkapi dengan “Kelly Bar” dan Auger Soil/Clay Auger.
3. Setelah titik siap, mesin bergerak menuju titik (“peg”0, lalu meletakkan “auger soil” tepat diatasnya
dan menyetel “kelly bar” pada posisinya (kedudukan vertikal).
4. Reamers arms yg ada pada Auger soil dimaksudkan untuk menghasilkan ukuran lubang lebih besar
dgn maksud “temporary casing” mudah dipasang pada lubang bor. Bilamana diperlukan akan
dipergunakan rock auger dan / atau core barrel untuk menembus lapisan tanah yang lebih keras /
cadas
5. Pemasangan “Casing” pada permulaan pengeboran dengan kedalaman 3 m s/d max 6m. Casing ini
bisa dianggap sebagai leading sehingga proses pengeboran selanjutnya dapat tegak lurus/vertikal.
6. Pengisian air pada lubang selama pengeboran berlangsung.
7. Setelah pengeboran menemukan air tanah, “Auger Soil” diganti dengan “Drilling Bucket” yang
mempunyai kemampuan menangkap/mengumpulkan hasil tanah pengeboran ke dalam “bucketnya”
.
8. Apabila terjadi kelongsoran yang besar (akibat dinding tidak stabil), tuang cairan penstabil
“Pozzolite” agar berat jenis air meningkat sehingga kelongsoran dapat dikurangi
9. Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman yang diinginkan/mencapai lapisan yang baik seperti yang
ditemukan dalam investigasi tanah.
10. Pengeboran selesai , selanjutnya dilakukan pembersihan lubang dari lumpur/sedimen yang ada
dengan “Cleaning bucket”. Pekerjaan dilakukan beberapa kali sampai lubang benar-benar bersih dari
sedimen/Lumpur
11. Pemasukan rangka/pembesian yang telah jadi (rangka sudah dibentuk di bengkel kerja) ke dalam
lubang bor dimana rangka besi/baja diberi roda bantu pada tiga titik pada sisi luar bentuk rangka.
12. Setelah rangka terpasang, masukan potongan pipa tremie (dlm keadaan tersambung) ke dalam
lubang bor secara berlahan-lahan. Ketinggian pipa tremie (bagian bawah) terhadap dasar lubang
berjarak 20 – 30 cm.
13. Untuk menjaga air dalam pipa tremie tidak kontak langsung dengan beton yang dituang, lubang pipa
tremie bagian bawah diisi dengan bahan “impermeable” seperti”styrofoam pellet”. Pengecoran
beton langsung dituang dari truck mixer menuju lubang tremie melalui pipa corong yang telah
disediakan secara berkesinambungan. Ujung tremie dijaga selalu “terendam” didalam lapisan beton.
14. Penuangan beton dilanjutkan sampai dengan < 0,50 m diatas Cut off level, maksudnya agar beton
yang paling awal dituang (sudah tercampur dengan sedimen/lumpur) dapat terbuang, dan
meyakinkan bahwa beton yang baik (tidak terkontaminasi) tercapai s/d C.O.L yang ditentukan.
15. Setelah pengecoran selesai, casing dicabut secara berlahan.

Normalisasi Kali Ciliwung


Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran

Pekerjaan Bor
Pile

Pekerjaan
Pengeboran

Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran

FLOW CHART

Normalisasi Kali Ciliwung


Foto-Foto Pelaksanaan Pekerjaan
START

Penentuan Titik Bor

Pengeboran Auger Soil


1.Pengeboran pertama dengan
5. Pemasangan keranjang
AUGER
besi/tulangan
Pemasangan Casing

Pengeboran Lanjutan

den an Drillin

Pengisian air

ada luban 2. Pemasangan Temporary 6. Pemasangan pipa trimie


Pembersihan lubang Bor Casing
dengan Cleaning Bucket

Pemasangan keranjang
besi

Pemasangan pipa trimie 7. Pengecoran beton ready


mix
3.Pengeboran sisi lubang
dengan Bor silinder/Drilling
Bucket
Pengecoran beton

Pengangkatan casing

FINISH
4.Pembersihan lubang dengan
Cleaning bucket 8.Pencabutan temporary
casing & pembersihan tanah

7.2. Pek. Girder Assumsi :


1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan

Pengadaan I Girder Assumsi :


1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)

Normalisasi Kali Ciliwung


2. Lokasi pekerjaan : Pabrikasi Segmental Girder

Uraian :
1. Persiapan
1.1. Pengadaan Girder
Jumlah kebutuhan Girder sesuai dengan dokumen pelelangan (Pek. Tahap selanjutnya)

Sebelum girder dipabrikasi, kontraktor akan membuat reguest pengadaan sesuai ukuran/dimensi
yang tertera dalam gambar rencana, hingga disetujui Pimpro. Pengadaan oleh Supplier Spesialis
Pembuat Segmental Girder dan disetujui oleh Owner

2. Produksi.
Berdasarkan persetujuan tersebut, Pihak Supplier akan mulai memproduksi girder sesuai ukuran/dimensi
dan mutu yang diminta serta melaksanakan delivery ke job site sesuai waktu yang telah ditetapkan
dengan tahapan sebagai berikut :
2.1 Persiapan Produksi Girder. -
Persiapan bahan.
- Persiapan Alat.
- Persiapan tenaga kerja.
- Gambar dan metode kerja.
- Laboratorium.

2.2 Pembesian.
- Setting girder pada meja cetakan.
- Pemotongan dan Pembengkokan besi dengan Bar cutter dan bar bender.
- Pasang support ducting.
- Setting pembesian di atas meja cetakan.

2.3 Cetakan.
- Pemasangan ducting dan pengecekan koordinat tendon.
- Penutupan cetakan dan pengecekan dimensi serta panjang Girder.

2.4 Pengecoran.
- Pengecoran dilakukan dengan dengan mutu beton dan standar test sesuai dengan spesifikasi
teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Pemadatan menggunakan 2 Jenis Vibrator, external dan internal vibrator.
- Pengecoran dilakukan layer per layer.

2.5 Covering dan curing.


- Perawatan beton dilakukan dengan terpal/karung yang dibasahi agar tidak terjadi retak.
- Untuk percepatan produksi bisa dilakukan dengan steam curing.

2.6 Buka cetakan.


- Buka cetakan/demoulding bisa dilaksanakan apabila umur beton minimal telah mencapai sesuai
yang diminta dalam spesifikasi teknis.

2.7. Delivery
- Unit Segmental I Girder dari Supplier / Pabrikasi dihantar ke base camp.
- Selanjutnya unit segmental tersebut di susun menjadi 1 unit girder utuh di base camp, untuk
selanjutnya di laksanakan pekerjaan stressing.

2.8. Stressing.
Pelaksanaan Stressing dilakukan apabila kekuatan beton minimal mencapai 85 % dari mutu beton
rencana atau sesuai initial jacking force yang telah disetujui Konsultan/Pimpro, dengan tahapan
sebagai berikut:
2.8.1. Tahapan Persiapan ;

Normalisasi Kali Ciliwung


- Perkuatan stressing bed.
- Persiapan pemotongan strand menggunakan disc cutter.

2.8.2. Tahapan Pelaksanaan ;


- Penusukan cable strand ke dalam cable duct.
- Pemasangan Jack gun/prestressing jack untuk proses penarikan.
- Pada saat dilakukan stressing dijaga agar urutan penarikan dan besarnya gaya penarikan
sesuai dengan jacking forde yang telah disetujui.
- Untuk mengontrol tegangan dan perpanjangan kabel (cable elongation), stressing /
penarikan dilaksanakan dengan step tekanan tiap 1000 psi hingga mencapai tekanan
stressing yang direncanakan dan pembacaan elongation akan dicatat dan dibandingkan
dengan elongation teoritis yang telah dihitung untuk mengetahui mutu strand yang
dipergunakan, Faktor perbedaan yang dapat diterima sesuai dengan spesifikasi teknis
yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Untuk pelaksanaan pekerjaan stressing ini kontraktor akan bekerja sama dengan
subkontraktor yang ahli dalam system prestressing dan akan menyampaikannya secara
resmi kepada Pimpro siapa sub kontraktor pelaksana prestressing tersebut.

2.8.3. Tahap Akhir ;


- Pekerjaan Grouting. Pekerjaan grouting dapat dilaksanakan setelah stressing record
disetujui oleh pihak Konsultan / Pimpro / Direksi.
- Pemotongan kabel baja prategang (cable strand) yang berada pada angkur minimum 2
cm dari tepi terluar baji.
- Anchorage head dispatching / ditutup dengan mortar semen untuk mencegah keluarnya
bahan grouting dari sela-sela strand atau baji, lalu dibiarkan selama 24 jam sebelum
digrouting.
- Pembersihan tendon yang berisi strand dengan menggunakan air bersih yang
disemprotkan kedalamnya, lalu air dikeluarkan dengan menggunakan air compressor,
hingga duct tersebut kering dan bersih dari minyak.
- Mempersiapkan campuran Cement grout sesuai dengan komposisi campuran rencana
yang disetujui sebagai berikut ;
 Pertama air dimasukan ke dalam electrical mixer, kemudian secara perlahan-lahan
dimasukkn semen dan setelah merata baru dimasukan “grout admixture”.
 Lama pencampuran cement grout lebih kurang 2 menit sampai cream atau pasta.

 Cement grout diinjeksikan ke dalam duct.


 Cement grout diinjeksikan ke dalam duct dengan tekanan sekitar 0,25 M/m2, dari
arah satu sisi sampai penuh yakni jika adonan telah keluar dari grout outlet ujung
lainnya sama dengan adonan yang masuk, kemudian lubang grouting yang kedua
tadi kita tutup dan pekerjaan stressing selesai.
3. Delivery / Pengiriman.
- Erection girder dari Base Camp ke atas Boggie dengan 2 buah crane. - Untuk
pengiriman girder ke job site dilakukan dengan Boggie.

Normalisasi Kali Ciliwung


Erection dengan System Service Crane
Uraian :
1. Persiapan
1.1. Koordinasi dengan instasi terkait. Koordinasi dimaksudkan untuk menentukan waktu yangaman
untuk melaksanakan erection girder.
1.2. Pemeriksaan Girder
Pemeriksaan Girder bertujuan untuk pengecekan kondisi fisik beton, stressing, joint dll sebelum
erection dilaksanakan. Pemeriksaan ini juga meliputi pemeriksaan panjang girder dan panjang
bentang actual.
1.3. Girder dan dudukan di abutment (bearing pad) diberi notasi angka untuk memudahkandalam
pelaksanaan.
1.4. Pelaksanaan Erection secara umum dan maksimal akan dilakukan pada malam hari,dimana
diassumsikan Traffic Existing berkurang kepadatannya.

2. Pengamanan Lalu Lintas


Untuk pengamanan arus lalu lintas akan dilaksanakan langkah langkah antisipatif dengan mempersiapkan
fasilitas sbb. :
2.1. Barier dan pagar seng untuk pengamanan jalan.
2.2. Rambu – rambu pengalihan jalan, perlambatan, percepatan, dan sebagainya. Serta menempatkan
flagmen untuk memberikan tanda bagi pemakai jalan  Sesuai Kebutuhan.

3. Peralatan
3.1. Crane, dengan kapasitas memadai, 2 unit.
3.2. Bogie trailer sebagai alat angkut girder ke lokasi pekerjaan 3.3. Welding machine 7 KVA
3.4. Blunder potong.

4. Jalan Kerja dan Lokasi Erection Girder


Jalan kerja meliputi jalan lama / Existing dan Jalan Baru untuk jalan kerja di lokasi pekerjaan

5. Kebutuhan Alat, Bahan dan Tenaga

6. Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan temporary bridge sebagai sarana
langsir material Girder

Normalisasi Kali Ciliwung


Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Jembatan

Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit -
Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang

Normalisasi Kali Ciliwung


Erection Girder Pada lokasi yang telah ditentukan
- Setelah Unit I Girder pada Tempatnya, selanjutnya dilakukan Pekerjaan Erection
- Erection dilakukan dengan Service Crane 2 Unit yang ditempatkan pada sisi 2 Abutment
- Girder ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan

Normalisasi Kali Ciliwung


Dilanjutkan Pekerjaan Beton bertulang. Detail Pekerjaan sesuai dengan Penjelasan pada lembar sebumnya
8. JALAN ISPEKSI
8.1. Timbunan Sirtu
- Pekerjaan paket ini sebagai pedestrian dan areal jogging track.
- Persiapan, perkerasan tanah dasar, alas sirtu, pemasangan paving block, pola paving block dan pengisian pasir
pengisi harus sesuai dengan gambar dan arahan direksi .

Paving Blok Warna, tebal = 8 cm,


K-400

Lantai Kerja BO K-125

Lapisan Pondasi Bawah +


penetrasi (sirtu), t = 40 cm
0.5m 2m 0.5m

Normalisasi Kali Ciliwung


Pelaksanaan
- Material dihantar ke lokasi dengan Dump Truck /
Pick Up
- Lapisan dihambar secara berlapis-lapis
Kepermukaan yang telah disiapkan dan disebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap
lapis tidak lebih dari 20 cm.
- Tebal sesuai Gambar kerja
- Penghamparan oleh Pekerja dan Alat bantu
- Pemadatan dengan Baby Roler ataupun /
Kombinasi Hand Stamper

Pemadatan dengan Baby Roller

Pemadatan dengan Hand Stamper

Dilanjutkan pekerjaan Lantai Kerja

Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang


baik
- Kualitas beton yang bagustergantung dari proporsi bahan
pembuatnya seperti semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan betonkurang
berkualitas dan lemah
- Terlalubanyakair menyebabkankualitasbetonburuk
- Penting untuk mengukur menambahkan
dan erikil
k dan pasir
secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakanselalukerikilyangbersih

Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer
-
Alat bantu lainnya
-

Uraian Singkat

Normalisasi Kali Ciliwung


- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
 Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
 Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak
terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
 Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
 Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran.
Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat
frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan
sudah cukup.
 Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
 Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton  agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete
admixture) pada material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas

Normalisasi Kali Ciliwung


8.2. Paving Block Assumsi:
1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)
2. Lokasi pekerjaan : Pedestrian dan areal Jogging Track dan lokasi lain sesuai gambar kerja dan BQ.

Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan sesuai dengan
gambar rencana/yang dipersyaratkan

Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.

1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru danmaterial Paving
existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja dan BQ

2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis - Paving
Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan - Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test kubus atau
dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam dokumen
lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan usulan/proposal pengadaan kepada
pihak owner/pemilik pekerjaan.

3. Material Timbunan dan pengisian pasir.


Material yang dipergunakan untuk timbunan dan pengisian terdiri dari pasir kerikil (crushed sand), pasir
(natural sand) atau kombinasi dari keduanya atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Material
tersebut dibersihkan dan bebas dari material yang mengganggu (sesuai dengan spesifikasi teknis).

4. Pemasangan paving block.


Paving block yang telah didatangkan ke lokasi pekerjaan dipasang pada lokasi pekerjaan (diatas sand
bedding) dengan tenaga manusia. Paving dipasang dimulai dari ujung atau sisi pinggir (straight edge) dan
berjalan ke depan diatas sand bedding yang sudah digelar. Sambungan, termasuk potongan (chamfer)
diantara paving block, tidak kurang 2 mm atau lebih dari 6 mm lebar atau ditentukan lain sesuai gambar
kerja dan spesifikasi teknis .

Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak dapat diisi
dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong. Pemotongan dikerjakan
dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran
sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur yang lebih dari 6mm tidak diterima.

Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya
block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari 6 mm, yang diukur
dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton tersebut. Semua sambungan rapi
dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang
telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton mempunyai lereng melintang minimum 4%.
FLOW CHART PEKERJAAN PAVING BLOK

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Pekerjaan Lantai Kerja BO K-


Pengecekan Paving block :
125
Ukuran
-
Mutu Paving block
-
Kesesuaian dengan spesifikasi
- yang diminta
Tdk
Cek

Tdk Ok
Hasil

Cari Material di lain lokasi


Ok

Material Paving block didatangkan ke


stock area/gudang

Paving block didatang ke lokasi


pekerjaan

Pekerjaan pemasangan Paving block


dengan tenaga manusia

Tdk
Cek

Ok

Pemadatan paving block dengan alat


pemadat

Pemasangan selanjutnya secara


bertahap

FINISH

9. PEKERJAAN LAINNYA
9.1. PENANAMAN POHON
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Treimbesi -
Pengadaan dan Penanaman Pohon Mahoni -
Pengadaan dan Penanaman Pohon Glodogan

Normalisasi Kali Ciliwung


Assumsi:
1. Pekerjaan dengan cara manual (pekerja dan alat Bantu)
2. Lokasi pekerjaan : Jalur Hijau / Sesuai Gambar kerja

Uraian:
1. Material dan jenis tanaman sesuai dengan spesifikasi teknis, Gambar kerja dan BQ ( diameter pohon 8
sampai 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan).
2. Perabukan/pemberian humus jika di tunjukan/sesuai dengan gambar rencana.
3. Perawatan

Pelaksanaan Pekerjaan

1. Material pohon yang telah disetujui, didatangkan ke lokasi pekerjaan.

2. Pekerjaan penanaman pohon dilakukan pada musim yang dapat menghasilkan hasil yang diharapkan
( dalam hal ini musim hujan).

3. Sebelum penanaman, dibuat lubang ukuran 2 m x 2 m atau ditentukan lain sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan, dengan kedalaman 1 m. Dilanjutkan dengan penanaman pohon pada lokasi/lubang yang
telah dipersiapkan. Persiapan dibuat untuk pematokan dan pengikatan yang benar pada tanaman yang
baru ditanam.

4. Pembersihan permukaan disekitar tanaman dibersihkan dari bebatuan berdiameter lebih dari 5 cm,
kain-kain bekas yang lebar, akar-akar dan sampah-sampah lain selama operasi penanaman.

5. Bila perabukan ditunjukan dalam gambar rencana, lokasi tanaman/lahan yang ditanami diberi rabuk
dalam waktu 24 jam sejak penanaman selesai dikerjakan, bilamana cuaca dan kondisi tanah
mengijinkan, atau dalam waktu yang lebih awal yang memungkinkan.

6. Perawatan daerah/lokasi penanaman dengan dilakukan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi teknis didalam dokumen pelelangan.
FLOW CHART PEKERJAAN PENANAMAN POHON

Normalisasi Kali Ciliwung


START

Pengadaan material Penanaman Pohon


Pohon

Order material Pohon Persiapan lahan Pekerjaan


(Pembersihan dan striping
)

Material sesuai spesifikasi


teknis
Tidak
Check

Ok
Tidak
Check Galian lubang tanaman

Ok

Delivery material Pohon + Tidak


media tanah Check

Ok

Pek. Penanaman Pohon &


Akar+media tanah

Perabukan (jika
dipersyaratkan)
Tidak
Check

Ok
Tidak
Check
Pembuatan patok support dan
Ok pengikatan pohon pada patok

Perawatan dengan
Penyiraman & persyaratan
Tidak
yang telah ditentukan Check

Ok

Pembersihan permukaan
tanah sekitar tanaman

FINISH
Tidak
Check

Ok

10. PEKERJAAN PENDUKUNG LAINNYA


10.1. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan dan Subkontraktor untuk
pekerjaan khusus / spesifik
Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang berkompeten
dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara teratur dan periodik, kontraktor akan

Normalisasi Kali Ciliwung


mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi tersebut menjadi acuan selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil sesuai spesifikasi
teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan supplier selama
proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor akan mencari pengganti dengan pihak lain yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner

10.2. Pengendalian kwalitas dan Kuantitas pekerjaan.


- Untuk menjamin terlaksananya pengendalian kwalitas/mutu proyek dipergunakan Sistim
Manajemen Mutu Standard ISO (standard International) yang dimiliki kontraktor dengan cara
antara lain :
Membuat Rencana Mutu Proyek.

Membuat Prosedur Kerja.


Membuat Instruksi Kerja Pekerjaan.


Membuat Rencana Inspeksi dan Test.


- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi persyaratan
spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam
persyaratan spesifikasi dan setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan betul-betul telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan )
berdasarkan Spesifikasi Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara pengendalian
mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu Eksternal yang
dilaksanakan secara periodik selama periode kontrak.

10.3. Aspek Teknis keselamatan kerja dan Keamanan Aset


Pada pelaksanaan pekerjaan ini, khususnya aspek teknis keselamatan kerja, kontraktor akan
menerapkan “Prosesur Pelaksanaan K -3”.

Untuk Prosedur Pelaksanaan K-3 dan Ketenaga Kerjaan , Pihak Kontraktor / Penyedia Jasa
mempergunakan prosedur-prosedur kerja yang ditetapkan dan telah mendapat Sertifikat Sistem
Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia
dan Sertifikat OHSAS.

Dalam hal Keamanan aset, kontraktor akan bekerjasama dengan Pihak keamanan terkait, kemanan
dari internal yang menggunakan tenaga yang handal di bidangnya.

Kontraktor juga akan mengadakan Program Asuransi saat dimulai, proses dan akhir pelaksaan proyek
sesuai yang ditentukan dalam spesifikasi teknis / dokumen Pelelangan.
LOGO / SIMBOL – SIMBOL K3

Normalisasi Kali Ciliwung


- Pengadaan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA KERJA

10.4. Penanganan Material / Bahan Pekerjaan.


10.4.1. Beton

bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari lokasi Batching Plant  Batching
Plant. Untuk lokasi tertentu dengan Concrete Mixer

10.4.2. Tiang Pancang dan Sheet Pile


- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Tiang Pancang dari Supplier langsung ke
stock pile dalam area proyek.

10.4.3. Material Lain


- Untuk baja tulangan, kayu, dsb material didatangkan ke base camp untuk selanjutnya
disimpan dalam gudang Proyek / Storage

10.5. Antisipasi waktu kritis


Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dengan jadwal
waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, dijabarkan lagi menjadi jadwal 2 (dua) mingguan,
mingguan hingga harian.

Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “Up Date” sesuai pelaksanaan
dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan tersebut harus dapat

Normalisasi Kali Ciliwung


digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam kerja atau cara lain sehingga
keterlambatan tersebut dapat dipenuhi.

Normalisasi Kali Ciliwung


VI. PENUTUP
Untuk Pekerjaan yang tidak diuraikan dalam Makalah Metode kerja ini , akan dilaksanakan sesuai dengan;
1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan pelaksanaan yang
dijelaskan di dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen tambahan /
addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan.

2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar Kerja / Shop drawing.

3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh standard yang
ditentukan dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen tambahan /
addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di lingkungan Negara Republik Indonesia.

4. Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.

5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan Spesifikasi teknis
dan Gambar Kerja .

Jakarta, 05 Juni 2013


KSO BRANTAS - NINDYA

IR. NUR TJAHJA, MT.


Kuasa KSO

Normalisasi Kali Ciliwung


Normalisasi Kali Ciliwung

Anda mungkin juga menyukai