Kali Ciliwung Paket 3 terletak di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, adalah
merupakan satu sistem drainase Banjir Kanal Barat. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi,
selain itu adanya perubahan tata guna lahan daerah-daerah yang ada di sepanjang aliran
sungai yang semakin cepat tidak seimbang dengan penanganan konservasi sungai, sehingga
mengakibatkan limpasan permukaan (surface run off) menjadi semakin besar, begitu juga
dengan laju erosi, kapasitas aliran sungai yang semakin kecil tidak mampu menampung debit
banjir yang semakin besar. Untuk mengoptimalkan kapasitas aliran kali pesanggrahan perlu
dilaksanakan kegiatan normalisasi alur sungai, perkuatan tebing dan penataan serta
pemeliharaan secara berkesinambungan.
Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat seperti tersebut di atas akan dapat
diminimalkan apabila dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir yang tepat dengan
Normalisasi Kali Ciliwung, tetap diperlukan konservasi di catchmant area (DAS) Ciliwung. Oleh
sebab itu, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane melalui PPK Sungai dan Pantai,
Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane merasa perlu untuk segera
mengadakan penanganan masalah banjir di wilayah DKI Jakarta, yang disebabkan oleh luapan
Kali Ciliwung, salah satunya yaitu dengan melakukan normalisasi sungai, baik berupa
pengerukan sungai maupun upaya-upaya peningkatan kapasitas sungai serta perkuatan
tebing sungai.
1.2. MaksuddanTujuan
- Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melanjutkan pekerjaan normalisasi sebelumnya
sehingga kapasitas tampungnya dapat optimal kembali dan mengurangi resiko banjir
disekitar lokasi Kali Ciliwung yang melewati wilayah DKI Jakarta
- atau ditentukan lain sesuai
Maksud dan Tujuan pekerjaan ini dilaksa
nakan oleh pemilik proyek
1.2. PemberiTugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung
Cisadane, Satuan Kerja NVT Pelaksana
Jaringan
Sumber Air Ciliwung Cisadane
2.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan
(sesuai permintaan dokumen tender)
No. Jenis Kapasitas Jumlah
1. Excavator Standar 0,8 m3/dt 4 Unit
2. Vibro Hammer - 4 Unit
3. Ponton - 2 Unit
4. Dump Truck 18 m3 3 Unit
Peralatan kerja yang digunakan (jenis, jumlah dan kapasitas) sebenarnya sesuai dengan Lampiran ”Daftar
Peralatan Utama” untuk pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan Dokumen
Penawaran
Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum – Selama – Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan, mengacu
pada :
3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan kesiapan
Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan / persetujuan material
konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses
persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.
3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO) Sesuai dengan ketentuan didalam
dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai
dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti dengan
pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan batas waktu masa
pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan
dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh
Sosialisasi dan koordinasi tetap dilakukan selama jalannya proyek sehingga dapat memperoleh
informasi dan masukan dari masyarakat serta pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan
proyek.
kelancaran lalu lintas tetap terjaga, demikian pula halnya pada saat mobilisasi /
demobilisasi peralatan
Access Road
Existing Road
Image diatas hanya sebagai illustrasi “Pekerjaan pengaturan lalu lintas / Traffic Management” pada lokasi Jalan existing
dan jalan akses proyek. Adapun arah in-out kendaraan proyek, kondisi jalan existing sesuai dengan kondisi real di
lapangan.
Dokumen Kontrak
Pemborongan
No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Check Perubahan
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Check
Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued
FINISH
Tdk
Cek
Ya
Scope Pekerjaan
Tdk
Pelaksanaan Scope
Kontrak (sesuai bagan Alir Pemeliharaan
Pek. & BQ )
Ya
Pembuatan Gambar
Pelaksanaan / Rekayasa Perbaikan
Enginer
Tdk
Tdk
Serah Terima Akhir
Cek (FHO)
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan /
Fisik
As Build Drawi
ng Tdk
Cek
Tdk
Ya
Cek
Pekerjaan Selesai
Ya
Lokasi
Pekerjaan
Indonesia
LOKASI
PEKERJAAN
4.2.2
. Kegiatan
Utama
Elemen kunci dari pekerjaan ini adalah jalan masuk ke lokasi proyek yang terangkum
kedalam Pekerjaan Umum, sedangkan Kegiatan Utama dari proyek ini adalah :
No. JenisPekerjaan
Utama
1. GalianTanah
2 TimbunanTanahsetempat
memenuhi
syarat,
dipadatkan
3. Buangan
Tanahke Disposal
Area< 10 km
4. Buangan
TanahkeDisposal
Area> 10km
5. Pengadaan SP Type W325 B1000
6. Pemancangan SP Type W325 B1000
7. Pengadaan
SPTypeFPC320
C500
8. Pemancangan
SPTypeFPC320 C500
9. Beton Ready Mix K.225
10. Pengadaan
TiangPancang
Beton 350
x 350
mm Type B
11. Pemancangan Tiang Pancang Beton 350 x
350mm Type B
10. Penulangan
Ulir
11 Lantai Kerja B0
12 BetonReadymi
x K 300
13 Lapisan
Pondasi Bawah
penetrasi
+ t = 20cm
2. Dengan Item Pekerjaan dan Lokasi yang Pelaksanaan dalam satu area memanjang kali
Ciliwung, maka pekerjaan akan dilaksanakan secara frontal / serempak pada sisi kiri dan
kanan, artinya pelaksanaan pekerjaan pada Lokasi 1 tidak berhubungan dengan Lokasi
pekerjaan yang lain, hanya hubungan penggunaan peralatan.
3. Untuk Pekerjaan Pemancangan coorugated Sheet Pile, Pekerjaan dilakukan secara bersamaan
& Continue dan akan dilakukan oleh 2 Group Pembagian group pekerjaan berdasarkan
Jumlah alat Crawler crane & Vibrating hammer.
START
Pek. Revetment
FINISH
Galian Awal
- Pada Kondisi tertentu (Dalam hal ini paket pekerjaan berhubungan dengan Pembebasan DAS dari Permukiman),
maka pekerjaan Dapat dilaksanakan pada lokasi yang telah siap.
- Pekerjaan pada lokasi yang telah siap berhubungan dengan Jalan Akses yang ada di sisi kanan / kiri Sungai.
Adapun pada satu lokasi dengan beberapa item pekerjaan, bekerjaan akan dilakukan secara berkesinambungan /
continue
Misal;
1. Pekerjaan Pada Lokasi Sungai (Pek. Sheet Pile dan Galian Alur Sungai)
Arah Pekerjaan
Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai
warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
Tahap Berikutnya
Pek. Sheet Pile
Pek. Galian dasar sungai Arah Pekerjaan
Profil air
Tahap Berikutnya
Pek. Galian dasar sungai Arah Pekerjaan
Keterangan;
- Pek. Sheet Pile + Caping Beam pada sisi sungai warna merah
- Pek. Pile + Caping Beam (sbg jangkar) pada sisi sungai warna Hijau
- Pek. Galian dasar tanah sungai Profil air
- Pek. Jalan Inspeksi warna k uning tua
Tahap Berikutnya
- Secara umum, pekerjaan akan dilaksanakan secara simultan / continue pada lokasi pekerjaan
dengan penggunaan peralatan yang selalu bekerja tidak ada alat stand by
2. Akses Road
Assumsi Mobilisasi alat dan Material:
- Transportasi / Mobilisasi Alat Kerja kelokasi proyek dari Jalan Existing
- Transportasi Material ke lokasi proyek menggunakan transportasi Darat. Untuk lokasi tertentu, missal lokasi sisi
lainnya yang tidak dimungkinkan via darat, maka material dapat dilangsir dari sisi yang dapat via darat dengan
pontoon.
- Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada peralatan kerja yang statis
- Personil yang ditempatkan pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebelumnya akan di koordinasikan dengan Pihak
Pemilik (Owner) dan Instansi terkait lainya.
- Jalan akes ke lokasi sungai dari Sisi Timur dan Barat terdiri dari Jalan Pemukiman yang sempit dan ada beberapa
jalan Perumahan yang Cukup lebar.
- Secara umum, Mobilisasi alat ataupun material dapat melalui Sisi Hilir ataupun Hulu. Untuk kondisi dimana Sisi
Hulu / Hilir pada paket dilelangkan tidak dapat dilalui, pekerjaan dapat menggunakan lokasi Hilir / hulu pada paket
lain yang memungkinkan.
- Pada saat pelaksanaan, sebelum pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu akan dipetakan Jalan Akses selain dari
hulu ataupun Hilir (jika memungkinkan) dari sisi Barat ataupun sisi Timur.
- Setelah terpetakan, Mobilisasi alat dan material dapat melalui Jalan existing tersebut dengan Ijin dan Sosialsasi
pada Pihak terkait.
- Kontraktor akan memelihara dan juga memperbaikin kerusakan jalan umum yang digunakan akibat proses
pelaksanaan konstruksi.
- Seluruh pekerjaan Jalan Kerja / akses road mengacu pada Spesifikasi teknis dan ketentuan lain dalan tender
Dokumen
Foto Rencana akses jalan kerja dengan Kondisi Existing yang ada;
Ket;
- Foto diatas hanya sebagai gambaran Lokasi Hulu / Hilir, dimana maksud adalah penggambaran jika kondisi akses
road dapat di jangkau dari Hulu / Hilir
- Kondisi sebenarnya sesuai dengan paket Yang dilelangkan
PENGAMANAN UTILITAS
- Selama pelaksanaan pekerjaan kontraktor akan menjaga fungsi tanggul yang sudah ada, dari kemungkinan banjir
dan rob akibat pasang air laut yang dapat mengakibatkan banjir/tanggul jebol (akibat kegiatan pemancangan atau
pelaksanaan konstruksi tanggul).
- Selama pelaksanaan, kontraktor akan bertanggung jawab atas kelangsungan bangunan/infrastrukturlainnya yang
ada, misalnya : pipa air minum, tiang listrik serta konstruksi jembatan serta struktur bangunan lainnya.
Lokasi : Pekerjaan di Propinsi DKI Jakarta, Tepatnya di Aliran Kali Ciliwung (sesuai gambar kerja).
Urutan Pelaksanaan
Secara umum Pekerjaan akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Umum Persiapan
- Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
2. Pekerjaan Tanah
- Stripping
- Galian Alur Sungai
- Galian Struktur
- Timbunan tanah setempat
- Timbunan tanah dari luar
- Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
- Buangan Tanah ke Disposal Area > 10 km
3.6. Penanaman Relokasi Utilitas Item Pek. Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
Bagian Hilir
Bagian Hulu
Type 1; Type 2;
Assumsi; Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimenberlumpur
/ / lunak, dimana dump truck tidak
rencana galian alur sungai
mendekati Excavato
r dapat berdiri di atas sedimen / rencana galian
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju alur sungai / Tidak ada Space kerja
pinggir kali - Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah
menuju pinggir kali dengan/ lansir
estafet
Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi dari
jauh
tepi bantaran sungai
pekerjaan
dan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir”
galian material hasil
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Type 1; Type 1;
Assumsi; Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak
keras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasikeras, dimana dump truck dapat langsung ke lokasi
sedimen / rencana galian alur sungai mendekati sedimen / rencana galian alur sungai mendekati
Excavator Excavator
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju
pinggir kali pinggir kali
Type 3;
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi dari
jauh
tepi bantaran sungai
pekerjaan
dan melalui darat tidak dapat dilakukan
- Dengankondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir” material hasil galian
dengan Ponton Temporary Stock Pile
Illustrasi Pekerjaan Type Galian alur Sungai akan dijelaskan pada lembar berikutnya
START
Kontrak Kerja
Mobilisasi &
Demobilisasi (Pek.
Pendahuluan)
Traffic Management
No No No
Cek Cek Cek
Ok Ok Ok
Pek. Galian Tahap Awal Pek. Bore Pile Pek. Sub Grade
(lok. tertentu) Preparation
No No No
Cek Cek Cek
Ok Ok Ok
Pek. Timbunan Tahap Pek. Galian Struktur Pek. Urugan Pasir &
Awal (lok. tertentu) Pemadatan
No No No
Cek Cek Cek
Ok Ok Ok
A B C
No No
Cek Cek
Ok Ok
No No
Cek Cek
Ok Ok
Pek.Caping Beam
(termasuk lean concrete,
Pembesian & Form work
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
No
Cek
Ok
FINISH Catatan;
TandaRelation” ” adalah : Hubungan pekerjaan yang terjadi jika pada
lokasi tersebut tidak terdapat pekerjaan sesuaichart
Flow berikutya yang dimaksud /
Normalisasi Kali Ciliwung
Pekerjaan langsung ke item pekerjaan berikutnya yang ditunjukan oleh tanda
relation ( ) tersebut.
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh
yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang
pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan
juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor.
Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam
setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu
memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka
oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu
harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas .
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang
beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang
terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya
pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar
benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang
berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi
yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
6. PenutupTelinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi
yang dikeluarkanoleh
mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya
buat jangka panjang, bila setiap
mendengar
hari .
suara bising tanpa penutup telinga ini
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat
diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam
gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama dengan
kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan
Normalisasi Kali Ciliwung
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang sudah
berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk pengukuran
waterpass
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments atau approval.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan
rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti :
Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Galian, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan lain-lain sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.
2. Pembuatan saluran utk Penanganan Aliran air dilakukan sepanjang daerah lokasi pekerjaan
dan sampai ke lokasi saluran existing terdekat Aliran air yang tidak tergenang dan tidak
mengganggu pekerjaan. Lokasi Saluran air hujan ini nantinya sebagai struktur Drainase.
Pengujian / testing dilakukan sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dan
standar yang berlaku umum.
Selinder / Kubus
beton, Alat ukur /
meteran
Gambar. Pengetesan
las dari plat /
Slump Beton dan Gambar Tahapan Test Beton triplek, sendok
Pembuatan Benda Uji Test
adukan
Beton
Teknisi Laboratorium
- Bertanggung jawab atas segala dokumentasi pengujian mutu pekerjaan sebagai bahan
laporan kepada Pihak Pemberi Tugas atau yang mewakilinya maupun kepada Quantity
Engineer.
- Melakukan pengujian terhadap seluruh raw material dari berbagai sumber yang digunakan
dalam proses pekerjaan lapangan.
- Melakukan survey material dan mengidentifikasi sumber – sumber material yang sesuai
dengan spesifikasi yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan di lapangan.
- Merencanakan Job Mix Material untuk digunakan dalam pekerjaan beton.
- Melaksanakan seluruh pengetesan atas segala hasil pekerjaan di lapangan baik tes langsung
di lapangan maupun tes di laboratorium.
- Memonitor kalibrasi alat – alat laborat yang sudah ditentukan jadwalnya.
A. PENGUKURAN Tiap titik BM / STA o Elevasi dan Koordinat o Theodolith; Total Data Survey dan Q/Assurance .
I.1 Survey mengikuti BM yang station Joint Survey Surveyor.
(INSPEKSI ) telah ditetapkan o Waterpass/Water
bersama-sama antara Level
Direksi, Konsultan dan o
Meteran
Kontraktor
B. PEKERJAAN TANAH
I.1 Galian Biasa / Tiap 25 m’ bidang Batas Luas & Elevasi Waterpas/Water Level Metode/Instruksi Kerja Q/Assurance &
Excavation pekerjaan atau Galian sesuai Patok Tanda Inspeksi Pekerjaan Laborat
(INSPEKSI ) ditentukan lain sesuai Tanah Surveyor
spesifikasi teknis dan
arahan dari direksi
pekerjaan.
Besi Beton Sesuai Standar Uji tarik/strength AASHTO M55 dan M31 o Q/Assurance &
persyaratan : Laborat
Baja Anyaman sesuai
AASHTO M 55
Baja tarik sesuai
AASHTO M 31
dan persyaratan lain yang
ditentukan dalam
dokumen spesifikasi
Tujuan;
- Menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spek. dan gambar kerja tidak ada
perbaikan / pembongkaran yang berakibat mundurnya jadwal pelaksanaan.
- Dengan terkendalinya Material dan Pekerjaan, maka prediksi item pekerjaan tepat
waktu dan akhirnya secara keseluruhan pekerjaan tepat waktu pelaksanaan.
3. Kerjasama dengan pihak Supplier untuk penggunaan Bahan bangunan dan Sub kontraktor
untuk pekerjaan khusus / spesifik
Kontraktor akan menjalin kerjasama dengan Sub kontraktor dan Supplier yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner. Secara teratur dan
periodik, kontraktor akan mengevaluasi hasil kerja dan bahan, dimana hasil evaluasi
tersebut menjadi acuan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil sesuai
spesifikasi teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan
supplier selama proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor akan mencari pengganti
dengan pihak lain yang berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi /
Owner
Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “Up Date” sesuai
pelaksanaan dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan
tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam
kerja atau cara lain sehingga keterlambatan tersebut dapat dipenuhi.
Pelaksanaan:
Pengujian tanah akan dilakukan oleh badan independen (tenaga dan Peralatan) yang disetujui oleh Owner
dan Konsultan Pengawas (Pihak universitas, laboratorium PU atau badan lainnya) atau ditentukan lain sesuai
tender dokumen
1. Hand Borring
Peralatan yang digunakan :
- Mata bor tanah
- Stang Bor Per 1m
- Pemutar dan T konektor
Metode pemboran ini adalah metode untuk mendapatkan keadaan bawah pernukaan tanah dengan cara
mengebor, dioperasikan dengan tenaga manusia yaitu dengan cara memutar mata bor tanah dengan
menggunakan rod (pipa bor) yang terbatas hingga maksimum kedalaman 6 m sampai 10 m, atau dalam
proyek ini pekerjaan sampai kedalaman 12 m
2. Sondir (DCPT)
SONDIR atau DCPT alias Tes Penusukkan Kerucut Londo Sondir atau nama lainnya Ducth Cone Penetration
Test atau Cone Penetration Test adalah metode pengetesan tanah dengan menggunakan cone pada ujung
alat ini. Besarnya cone yang digunakan dapat diubah-ubah tergantung kebutuhannya atau jenis tanah
tersebut.
3. Coring
Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data geologi teknik bawah
permukaan tanah (insitu testing) yang akan digunakan untuk analisa geologiteknik dengan melalui
pengujian lapangan dan laboratorium.
Pada setiap pemboran inti diusahakan agar perolehan contoh inti tanah (Core recovery) mencapai 100%.
Core Recovery itu sendiri artinya adalah presentasi tanah/batuan yang diperoleh selama proses
pengeboran. Urutan stratigrafi tanah yang diperoleh sangat tergantung dari core recovery-nya.
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang disesuaikan
dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat dilakukan lebih dalam lagi
bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya ketidakseragaman jenis tanah.
Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan tabung penginti “single”, ”double”
ataupun ”triple” core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan tanah, tanah
pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian pinggiran core
barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan juga tergantung pada kondisi tanah
yang akan dibor. Untuk type soil akan digunakan mata bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan
digunakan Diamond Bit.
4. Pekerjaan Sondir termasuk Laporan / Test dengan Bor Mesin (20 meter)
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat ( mekanik), alat laboratorium dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Sesuai dengan petunjuk direksi Lapangan /Pimpro
Uraian
Tujuan ;
Sondir dilakukan untuk mengetahui data tanah. Dari data tersebut dan dengan mempertimbangkan
beban rencana dapat ditentukan jumlah kebutuhan tiang (Typer, panjang dan jumlahnya).
Pelaksanaan ;
- Penentuan lokasi Sondir dengan persetujuan direksi/pimpro
- Pelaksanaan sondir berat akan dilakukan hingga kedalaman 30 – 50 m atau sesuai petunjuk Pimpro
(dalam proyek ini kedalaman yag diminta adalah 20 meter).
- Pemboran hingga kedalaman > 30 m atau sesuai petunjuk Pimpro / direksi dengan pengujian SPT tiap
interval 5 m dan dibuat laporan sesuai format yang disetujui Pimpro dan digambar pada suatu kertas
grafik yang menunjukan hubungan antara kedalaman dan nilai conus dan JHP (Jumlah Hambatan
Pelekat).
Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan
dari material yang tidak
diperlukan sesuai dengan
spesifikasi teknis ( semak,
rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak,
dll)
Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain saw
- Bulldozer
- Excavator Loading
Acuan;
- Pembongkaran Bangunan yaitu Pembongkaran dan penghancuran semua kawasan tempat rumah, jalan,
saluran. Untuk pekerjaan bongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan menggunakan excavator untuk
meruntuhkan bangunan kemudian didorong dengan menggunakan bulldozer untuk dikumpulkan pada satu
lokasi yang mempermudah untuk mengangkut dengan menggunakan dump truck dan kemudian dibuang
sesuai persetujuan
Direksi.
Uraian ;
1. Koordinasi dengan Pihak Pemilik Itilitas 2.
Penentuan material yang akan direlokasi.
3. Untuk rencana lokasi pekerjaan yang diperkirakan terdapat Utilitas kabel, dilaksanakan test pit di lokasi
yang ditentukan.
4. Pekerjaan penyediaan tempat lokasi relokasi (galian dsb)
5. Pembongkaran material dari tempat lokasi exsisting dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.
6. Material di angkut dan ditempatkan Langsung di pasang di tempat relokasi / pada lokasi penampungan
sementara yang disediakan. Selama disimpan, material dijaga agar tidak rusak dari kegiatan proyek yang
sedang berlangsung.
7. Pemasangan material pada tempat/lokasi baru yang telah ditentukan dalam gambar rencanadan telah
disetujui oleh direksi. Pemasangan ini mengikuti schedule pelaksanaan pekerjaan yang ada.
8. Pelaksanaan pemasangan material seperti pekerjaan pemasangan pada material baru, tapimaterial yang
dipakai adalah material existing yang telah ada .
2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
Normalisasi Kali Ciliwung
Type 1;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
- Pekerjaan berikutnya
sesuai tender dokumen
Type 2;
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan
- Pekerjaan Timbunan
tanah sampai elevasi
rencana
- Pekerjaan
Pemancangan Sheet
Pile dan Tiang Pancang
via Timbunan tanah
sesuai gambar kerja
Ket;
= Lokasi Galian tanah / Kupasan sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile dilaksanakan
= Lokasi Timbunan Tanah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan Sheet Pile dan Back Pile
dilaksanakan
Stripping / Kosrekan
- Pengupasan lapisan top soil (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya,
kemudian bekas akar diisi dengan tanah
Peralatan: kemudian dipadatkan.
Bulldozer Stripping
-
- Wheel Loader Loading
lokasi pembuangan
2.2. Timbunan
2.2.1. Timbunan tanah Setempat
2.2.2. Timbunan tanah dari Luar
Penghamparan Penghamparan
Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan
Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka penghamparan
awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer
2. Timbunandenganelevasi corss
, se
ction dan
kelandaianesuai
s gam
bar erja.
k Sebelum
dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
3. Penghamparan
dilakukan dari
pinggir timbunan
terus kearah
sumbu timbun
an dandari arah
rendah
menuju arah yang lebih tinggi
4.
Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm
2.3. Galian
AlurSungai
Pekerjaan Tanah untuk pekerjaan Pendahuluan sebelum Pekerjaan Konstruksi / Struktur
Dilaksanakan
Typical Cross Section sesuai tender Dokumen
- Pekerjaan Pembersihan
dan kupasan lokasi
pekerjaan
Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan
Perataan excavated material pada alokasi disposal area
Pada Lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi di lapangan, Pekerjaan Pemacangan dapat dilakukan dengan
Pekerjaan:
- Pemancangan dengan Ponton
- Pemancangan
dilakukan
pada lokasi
dimana
Pemacangan
lewat darat
tidak dapat
dikerjakan
hanya bisa
lewat
kali/sungai
Selanjutnya di mulai
-
pemancangan dengan
Vibro Hammer
Pemancangan
Sesuai Ketentuan Spesifikasi teknis;
3.3. PekerjaanBalokPenghubung
- Pengadaan &Pemasangan Strand
Diameter 12
.7 mmdengan PipaHDPE 1/2
"
- Pengadaan &Pemasangan round
G Anchoragedia. 22mm L= 25 meter
Untuk Ground Anchor, Pekerjaan pada lokasi Steel Sheet Pile sesuai gambar kerja
3.Pembungkus Pipa HDPE 4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem
7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.
Pemadatan dengan
-
Menggunakan Concrete
Vibrator
- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah
- Terlalubanyakair menyebabkan
kualitas beton buruk
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya Sesuai Gambar
Kerja
Pada Lokasi back Pile, Pekerjaan Caping Beam / Pile Cap dilaksanakan dengan tahapan sama seperti pekerjaan Caping
Beam pada lokasi sheet pile beton seperti
Stressing Anchor
Pekerjaan Caping
Beam
- Pembesian
- Bekisting
- Pengecoran dengan
mutu beton sesuai
yang dipersyaratkan
FINISH
Dilanjutkan pekerjaan
Lainnya sesuai Tender
Dokumen
Bekisting Multiplek 9 mm
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah
- Terlalubanyakair menyebabkan
kualitas beton buruk
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton
pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat
dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
Uraian:
Galian dilaksanakan di
lokasi rencana Drainase
sampai dengan dasar
(dimonitor oleh tim
surveyor)
1. Material
Saluran/Precast
Material Saluran (Precast) dengan
mutu dan bentuk sesuai gambar
kerja dan spesifikasi dihasilkan
oleh supplier (termasuk dalam
material Pabrikasi).
Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan
bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator dengan
tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang
dibuat dan sebaiknya dari arah hilir ke hulu.
Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat dikerjakan dengan Stamper atau
lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.
2. Urugan Pasir
Penghamparan material pasir
dengan tebal sesuai gambar
kerja.
Pemadatan dengan Hand
Tamper.
6. Penimbunan kembali.
Lokasi dibersihkan dari material
sisa dan kotoran sebelum di
timbun. Penimbunan
dilaksanakan layer/layer, dan
dipadatkan dengan Hand
stamper.
Galian
Untuk Perapihan
hasil galian akhir
dan lokasi yang
tidak dapat
dijangkau dengan
excavator, galian
menggunakan
tenaga manusia
dan alat bantu
Gorong-gorong diangkut ke
lokasi pekerjaan dan siap
untuk di instalasi.
Pemasangan;
- Saluran Gorong-gorong telah terpasang
- Pemasangan dengan Detail yang dipersyaratkan dari Pabrik Pembuat. Pemasangan Oleh Pekerja dan alat bantu
- Pemasangan Pada
sisi Buka
pada sisi
Kali Ciliwung, sisi
danpenutuppada lokasi
mulut gorong-gorong
Kondisi : Air Banjir (sungai ) tidak Masuk Ke Hulu / Saluran Gorong - Gorong
- Pintu Otomatis pada pipa akan menutup rapat karena Elevasi air banjir yang mengakibatkan tekanan
pada pintu sisi luar lebih besar dari pada tekanan di saluran gorong-gorong / pintu sisi dalam
SUNGA
I
SUNGAI
- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang
tetapi tetap harusbisa
diangkat untuk perbaikan
- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan
tersumbat 100% danmuka air
maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya
- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan mudah diangkut
- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk tempat
berdiri
Pekerjaan:
Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
-
bangunantelahselesai
Material sesuai gambar kerja dan spek.
-
Teknis
Pemasangan oleh pekerja dan alat
-
bantu
Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator
- Proses Pekerjaan;
Excavator ditepi bantaran situ menggali
Hasil galian dari excav
ator dituang / di tempatkan
ke dalam dump
truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area
)
Type 2;
Assumsi;
- Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur / lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas
sedimen / rencana galian alur sungai / Tidak ada Space kerja
- Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir kali dengan lansir / estafet
Pekerjaan:
- Pekerjaan ditepi bantaran kali untuk dilakukan pekerjaan pengerukan sedimen
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dapat dilakukan dengan excavator - Proses
Pekerjaan;
Excavator ditepi bantaran situ menggali
Hasil galian dari excavator dituang / di tempatkan ke dalam dump truck
Selanjutnya material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan
(disposal area)
Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut
material ex kerukan dari
bantaran kali ke dalam bak
dump truck
Dump Truck
Untuk menghantar material ex
kerukan ke lokasi pembuangan
Bantaran /
tepi kali
Dilanjutkan loading/
menggangkut material ex
kerukan dari bantaran kali ke
dalam bak dump truck oleh
excavator di tepi bantaran kali
Bantaran /
tepi kali
Pekerjaan:
- Pekerjaan dengan jarak lokasi jauh dari tepi bantaran
- Dengan kondisi lokasi galian demikian, maka pelaksanaan galian dilakukan dengan metode “langsir” material hasil
galian dengan Ponton Temporary Stock Pile
- Proses Pekerjaan;
Excavator diatas pontoon menggali
Hasil galian dari excavator diatas pontoon dituang / di tempatkan diatas pontoon material (temporary place)
Temporary place (pontoon) menghantar material ke tepi bantaran situ ==> “langsir”
Temporary Ponton dapat ditarik sling dari darat ataupun dapat ditarik dengan perahu motor.
Loading material dari temporary place / pontoon material dengan excavator service ke dump truck Selanjutnya
material hasil galian di buang / dumping dengan dump truck di lokasi pembuangan (disposal area)
Galian dasar pada lokasi Tengah Sungai / Kali atau pekerjaan tidak dapat dilakukan dari darat.
Handling Material
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan
Penghamparan Penghamparan
Pemadatan
Penyiraman air jika kadar air tidak sesuai dengan
yang dipersyaratkan
Pada kondisi Tertentu, dimana penghamparan Awal tidak dapat dilakukan oleh Motor Grader, Maka penghamparan
awal dapat dilakukan dengan bantuan Bulldozer
2. Timbunandenganelevasi corss
, se
ction dan
kelandaianesuai
s gam
bar erja.
k Sebelum
dilaksanakan
penimbunan daerah / area yang akan dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-2
dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi)
3. Penghamparan
dilakukan dari
pinggir timbunan
terus kearah
sumbu timbun
an dandari arah
rendah
menuju arah yang lebih tinggi
4.
Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan maksimal 20 cm atau Timbunan dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam
lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm
Item Pekerjaan;
- Pengadaan dan Pemancangan mini∆ 28Pile
cm, L=6 m’ (termasuk Cut Top
Pile
- Lantai Kerja
- Pembesian dan Bekisting Multiplek 9 mm untuk Pile cap dan Balok
- Pengadaan dan Pemasangan Concrete -300Tile
Warna
( K )
Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelumnya Pekerjaan Sub grade preparation danaksanakan
Triming dil
- Pekerjaan Triming dilaksanakan pada lokasi tebing / tanggul hasil pekerjaan Timbunan ataupun
Pekerjaan Pembersihan dan Sripping Pada Lokasi Tebing / existing
Perapihan dengan Excavator (trimming) Pembersihan dan Striping Pada Lokasi Tebing existing
- Pada Lokasi Timbunan -
Proses Pemancangan
Peralatan :
- 1 Unit Mini Pilling / Drop Hammer.
- Alat bantu
Urutan Pekerjaan
1. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Mini Pile
3. Pekerjaan Kolom
4. Pekerjaan Balok
Uraian
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk
beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos atau ditentukan
lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
sebagai bentuk dan balok kayu sebagai rangka/penyambung
antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang
proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk
ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak /
Vertikal, bekisting dibantu
dengan benang vertikal atau
unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun
multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
- Kurangnyasemendalamcampuranmenyebabkan
betonkurang
berkualitas dan lemah
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke lokasi
pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer. - Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan
pengecoran sebelumnya telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui
oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke tempat
bekisting/lokasi pekerjaan. Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh truck mixer, penuangan beton
dibantu dengan menggunakan concrete pump. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak
mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan pelaksanaan
sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete admixture) pada
material beton readymix
- Penggunaan tersebut dengan persetujuan Ahli / Pengawas
Uraian
1. Material adalah sirtu, bersih dan bebas dari material organic atau material yang tidak
dipersyaratkan. Spesifikasi umum sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.
2. Pelaksanaan
- Material
dihantar
ke lokasidenganDumpTruck
- Lapisandihambar secara
berlapis-lapis Kepermukaan
yangtelah disiapka
n dandisebarkan
dalam lapisan yang merata dengan ketebalan tiap lapis tidak lebih dari 20 cm.
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer
-
Alat bantu lainnya
-
Uraian Singkat
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
- Pelaksanaan pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah
lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
Penuangan dilakukan secara langsung dari truck mixer, dibantu dengan talang cor (jika diperlukan) ke
tempat bekisting/lokasi pekerjaan. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar
tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator
dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi
kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera
pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin
meninggi. Saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup.
Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan sesuai dengan
gambar rencana/yang dipersyaratkan
Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.
1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru danmaterial Paving
existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja dan BQ
2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis
- Paving Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan
- Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test kubus atau
dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam dokumen
lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan usulan/proposal pengadaan kepada
pihak owner/pemilik pekerjaan.
Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak dapat diisi
dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong. Pemotongan dikerjakan
dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran
sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur yang lebih dari 6mm tidak diterima.
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya
block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari 6 mm, yang diukur
dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton tersebut. Semua sambungan rapi
dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang
telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton mempunyai lereng melintang minimum 4%.
Finish
6.2. JEMBATAN
Bore Pile
-
Galian Struktur
-
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran
DETAILCUTTOPPILE BORPILE
Pemecahan Kepala Bor Pile
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Galian struktur sampai
dengan elevasi rencana telah selesai dilaksanakan.
Pemotongan Tiang Bor Pile diawali dengan melakukan pemotongan
elevasi top kepala tiang dengan menggunakan gerindayang
potong
dimaksudkan untuk menunjukkan batas potongan agar
pembobokan rapi tidak melewati batas potongan.
Diatas batas potongan tersebut pembobokan tiang dilakukan secara
manual (betel dan godam / palu) atau dengan menggunakan alat
jack hammerhingga batasbesi tulanganyang harusmasuk kepile
cap. Besi tulangan ini nantinya akan dirangkai dengan pembesian
pada pile cap.
Kemudian besi dipotong menggunakan gergaji besi dan sisa tiang
Tahap 2 : Pembesian
-Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
Posisi pembesian utk abutment
-
disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap
kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.
2. Pelaksanaan;
Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)
Normalisasi Kali Ciliwung
3. Metode;
- Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak - Dengan
selimut terpal / goni basah
Pekerjaan Girder
Tahapan pelaksaan dibawah hanya sebagai “Ilustrasi Pelaksanaan dari Pekerjaan Bearing Pad” , sedang pada
pelaksanaan dilapangan Konstruksi Bearing Pad sesuai dengtan gambar kerja , Spesifikasi teknis dan BQ
Concreting Mortar
Pad
- Finished
2. Bearing Pad
Instalation
- Instalation
- Finished
Material:
- Non Shrink Mortar
- Bearing Pad, dimensi sesuai gambar kerja
- Besi Tulangan / Steel Mesh dengan Ø sesuai
gambar kerja & spek. Teknis
- Kayu Kaso
- Multi Block, dsb
Peralatan
- Theodolite
3. Adukan nonshrink mortar dilekatkan / diyuang
- Ember, sikat kawat
ke dalam cetakan yang telah disetujui dalam
- Mortar Mixer
gambar kerja oleh Konsultan Pengawas
- Sekop, cetok dsb
4. Untuk memperkuat posisi bearing
pad, mortar
pad dibuat lebih tinggi 1 cmatau ditentukan
Pelaksanaan:
lain, dari elevasi rencana, yang berfungsi untuk
1.Bagian dasar untuk mortar pad dibersihkan dari
mengunci posisi bearing pad atau bearing pad
kotoran dan permukaannya dikasarkan
dibenamkan 1 cm di dalam mortar
5. Setelah mortar pad kering dan cukup umur,
2.Membuat cetakan dari kaso dan multiblock dengan
bearing pad dapat dilekatkan diatasnya
posisi yang telah ditentukan. Check posisi dan
6. Selanjutnya erection girder dapatdilaksanakan.
elevasinya oleh surveyor
Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan
temporary bridge sebagai sarana langsir material Girder
Assumsi;
1. Pekerjaan menggunakan
alat berat
(cara mekanik
)
2. LokasipekerjaanJembatan
:
3. Supaya permukaan sesuai dengan ketinggian deck slab rencana dan merata dipasang rel dari pipa / besi
untuk memudahkan saat meratakan permukaan deck slab. Selanjutnya prmukaan deck slab diksarkan
dengan jidar atau roskam.
Concrete Tahu
RC Plate
Wood as border of
Jidar concreting
Concrete Tahu
RC Plate
Continue
Concreting by
Concrete Pump
Compaction by
concrete Vibrator
6. Sebelum dilaksanakan pengecoran deck slab maka semua area yang akan dicor harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kompressor, selain itu juga harus
diteliti mengenai adanya celah– celah yang masih belum tertutup agar segera ditutup.
7. Setelah semuanya siap maka pengecoran dapat dilaksanakan, pengecoran
dilaksanakan dengan bantuan concrete pump truck, fresh beton segera diratakan dan
diberi vibrator, penggunaanvibrator pada suatutempat tidak lebih dari 3 detik untuk
mencegah segresi.
Pengecoran
Pengecoran dari sisi Abutmen Pengecoran dengan
Concrete Pump
Pemadatan dengan
concrete Vibrator
Assumsi:
- Pekerjaan Jembatan dengan bentuk seperti Jembatan kabel Stayed
- Diassumsikan, Kabel Stayed dan Struktur Pylon tidak merupakan main Struktur karena Slab jembatan sudah
ditopang dengan Gelagar I Girder.
Uraian
a. Mobilisasi sumberdaya manuasia dilakuakn secara berangsur-angsur baik jumlah
maupun kualifikasi/kompetensi disesuaikan dengan jadwal proyek dan
persyaratan.
b. Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.
c. Jadwal mobilisasi peralatan serta jumlah peralatan yang dibutuhkan disesesuai
dengan Time Schedule.
d. Mobilisai juga dilakukan pada malam hari untuk menghindari kemacetan, hal ini
dilakukan pada waktu pekerjaan pengecoran.
e. Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :
Kantor direksi dan Gudang Material sementara dibuat rangka dan kuda-kuda dari
kayu dan dinding dari triplek serta atap dari seng gelombang dan lantai dari beton
rabat. Dengan luas sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Bill of Quantity dan
Spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Pelaksanaannya dibuat dengan tenaga
orang serta alat bantu antara lain gergaji, palu, meteran, pahat dan lainnya. Setelah
jadi dilengkapidenganmeja, kursi , whiteboard,dsb sesuaikebutuhanyang
diperlukan (untuk kantor direksi).
6 7 8
5 9
Stock
Yard
Jala
nKerj
1 a
KETERANGAN
:
8 1.Kantor
Kontraktor
2.Mess
4 Pekerja
3.Labora
4.tGudan
3 5g.Musholl
a
6.Kanti
2 n
7.Klini
k
8.Mobil & Motor
pool
9.Pos
Jaga
10.Tandon Air
1
0
Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi”Pembuatan base camp” dilokasi proyek. Ukuran dan bentuk sebenarnya akan sesuai
Lapangan dan
Kondisi
Kebutuhan
BARAK PEKERJA/BASE
CAMP DIREKSI
KEET
Gudang/Storage
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah : a.
Bahan : kaso kayu Borneo 5/7, seng gelombang BJLS 32, cat, dan pasak.
b. Alat : Alat bantu
Metoda Pelaksanaan :
- Memotong kayu kaso sesuai dengan tinggi pagar rencana sebagai dudukan pagar seng,
dibentuk sedemikian rupa agar pagar seng dapat berdiri dengan kokoh / tegak.
- Memasangkan seng gelombang pada tiang kaso yang telah didirikan pada keliling area proyek
- Mengecat pagar dengan warna yang kontras/standar.
Penyediaan listrik dari penyambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan
dengan daya cukup atau pengadaan listrik swadaya dengan menggunakan Genset yang akan
dimobilisasi dengan daya yang cukup selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Semua adminsitrasi proyek dari ; Kontrak kerja, Perijinan, Shop drawing, Request pekerjaan,
Progress pekerjaan berupa harian , mingguan dan bulanan, suratmenyurat, As build drawing,
Pengarsipan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelancaran proses pekerjaan dsb
dilaksanakan oleh pihak kontraktor secara sistemmatis, rapi dan akurat dengan melaksanakan
prosedur-prosedur yang ada pada sistem Standard ISO yang dimiliki Kontraktor
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah : a. Bahan :
Cat / penanda, Balok kayu 6/12, papan kayu
b. Alat : Theodolite, untuk menentukan titik koordinat Autolevel, untuk menentukan elevasi dan
Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu
dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik
BM tersebut masih baik atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan
bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan
staking out selama pelaksanaan pekerjaan.
- Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm dengan
pondasi tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis
dan petunjuk direksi.
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang
surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-
peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan
baak ukur aluminium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass.
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk
mendapatkan comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey
lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering,
dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik
seperti : Pekerjaan Sheet Pile, Pekerjaan Strktur Drinase, dsb, sesuai dengan pekerjaan
yang dilelangkan.
FLOW CHART
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH
MARK)
PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN
Kontraktor akan melakukan ijin – ijin yang berkaitan langsung dan tidak langsung ke
Pihak Terkait, baik itu Pihak Instansi Pemerintah dan Pihak swasta / di luar Instansi
Pemerintah (juga pihak-pihak yang terkait disekitar lingkungan proyek / sosialisasi), Ini penting
dilakukan untuk menjamin “Kelancaran Proses” pelaksanaan pekerjaan agar dapat dicapai
“Tepat Waktu” sesuai jadwal / schedule pelaksanaan. Dalam pelaksanaan perijinan ini,
kontraktor akan meminta kerjasama dan bantuan dari Pihak pemilik Proyek untuk
memudahkan Proses perijinan terkait.
8.1. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami di sini juga menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan
system mutu yang dimiliki serta memberitahukan / ijin setiap akan melaksanakan
tahapan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta
untuk menghindari terjadinya pekerjaan bongkar pasang yang berakibat pada
keterlambatan dan penambahan biaya.
- Setiap tahapan suatu jenis pekerjaan dibuat dokumentasinya untuk keperluan laporan
pelaksanaan proyek.
- Kegiatan pembuatan shop drawing, as built drawing, dokumentasi berlangsung sejak
proyek dimulai hingga berakhirnya masa pelaksanaan proyek.
- Material beton menggunakan beton dengan mutu kelas sesuai spesifikasi teknis standard pengujian
yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Baja tulangan digunakan Mutu baja yang digunakan sesuai spesifikasi teknis standard pengujian yang
diminta dalam dokumen pelelangan.
4. Pemancangan
- Sebelum pemancangan dilakukan, dibangun/dibuat guide beam pada posisi pemancangan dengan
material dari baja profil jenis WF dengan jarak elevasi tinggi dari tanah dasar 1 s/d 2 meter.
- Guide beam dibuat dengan kekuatan yang mampu menahan beban-beban pada saat pemancangan
dan stabil.
- Tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) vertical dan dimonitor dengan alat ukur (Theodolit) dan
unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.
- Sebelum dipancang, tiang Sheet Beton (Flat atau Corrugated) dengan Vibro hammer harus dalam
posisi sentries.
- Penggetaran dilakukan berkala (sequence), pada 8 sampai 10 buah Sheet Pile Beton Baru kemudian
digetarkan.
- Pada saat pemancangan, antara Sheet Pile Beton satu dengan Sheet Pile Beton disampingnya (yang
telah terpancang) jika terjadi kerenggangan/kemiringan dapat dirapatkan dengan dengan bantuan
trek beam/sling yang ditarik.
- Pemancangan dilakukan sampai Sheet Pile Beton mencapai elevasi kedalaman rencana/sesuai
gambar rencana.
- Pemotongan kepala Sheet Pile Beton dengan tenaga manusia dan alat bantu berupa : Gerinda, palu,
pahat dan sikat kawat.
Type Sheet Pile sesuai dengan Pekerjaan yang
dilelangkan
Tdk
Check
Ya
Proses pemancangan
Pemasangan Sheet Pile Beton
pada alat pancang Vibro Hammer
Pemancangan dilaksanakan
Tdk
Check
Ya
FINISH
Peralatan Kerja;
- Crane Service = 2 Unit (Sisi kiri dan kanan Kali) - Diesel /Vibro Hammer = 2 Unit (Sisi kiri
dan kanan Kali)
- Alat bantu = Ls
2.3. Pemancangan
- Setelah titk pancang dipreboring, kemudian tiang pancang didirikan vertical dan dimonitor dengan
alat ukur (Theodolit) dan unting-unting dalam 2 arah yang saling tegak lurus.
- Sebelum dipancang, tiang pancang dengan diesel hammer harus dalam posisi sentries.
- Sebagai alas hammer atau “cushion” digunakan jenis kayu yang cukup baik atau playwood yang
diganti secara periodik.
- Kepala tiang pancang dilindungi dari impact langsung hammer dengan bantalan dari papan atau
playwood dengan ketebalan 10 cm.
- Tiang pancang diberi tanda dengan cat warna yang menyolok tiap interval 50 cm dan dicatat
dengan seksama jumlah pukulan dari permulaan sampai akhir pada formulir “Pile Driving Log”
yang di tandatangani KonsultanPengawas.
- Pemancangan dilaksanakan secara kontinyu sampai mencapai “Pile Penetration” seperti
ditentukan oleh Konsultan dengan syarat “Set” tertentu tanpa mendekati
“Ram Stroke” yang dianggap kritis oleh “Manufacturer” dan tidak melampaui jumlah pukulan total
yang ditentukan
- Sambungan tiang pancang dengan menggunakan Electrode Las AWS E-6013
- Sebelum “final Penetration” dibuat kalendering secara seksama diatas kertas millimeter blok yang
diletakkan pada tiang pancang dan pengambilan final setnya harus mendapat persetujuan lebih
dulu dari Konsultan Pengawas / Direksi.
Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan yang
sudah disetujui konsultan pengawas.
Proses pemancangan
Pemasangan tiang pancang pada
alat pancang
Cek
Tdk
Ya
Pemancangan dilaksanakan
Ya
Cek
Tdk
Ya
Cek
Tdk
Ya
Cek
Tdk
Pemotongan tiang pancang / Cut
top pile Ya
FINISH
4.1. Pengadaan & Pemasangan Strand Diameter 12.7 mm dengan Pipa HDPE 1/2" &
Referensi;
Untuk komponen penghubung antara sheet pile dengan back pile adalah Strand dia. 12,7 mm, pembungkus
Pipa HDPE , pengaku tidak ada, system peng-angkuran klem dan baji, walling peng Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.
Kuat uji putus strand ± 17.0 ton, kuat leleh strand ± 15.0 ton dan tegangan pemasangan strand 6 – 9 ton.
- Strand perlu diberi tegangan (sesuai kondisi tanah) pada saat pemaangan agar antara Sheet Pile dengann
Back Pile dapat bekerja menjadi satu kesatuan dalam menahan tekanan tanah lateral.
- Hasil uji Tarik Strand menunjukkan bahwa Strand telah putus pada saat diberi gaya tarik sebesar > 17 ton.
Wedges dan open barrel (klem & baji ) juga telah dilakukan uji laboratorium dengan kekuatan
pecah/hancur setelah diberi beban tarik sebesar >20 ton.
Tahapan Pekerjaan Strand
1.Pembobokan / Lubang pada Pile dan Sheet Pile 2.Pemasangan Kabel Strand beserta Asesoriesnya
(Klem, Beji dan Pembungkus Pipa HDPE)
3.Pembungkus Pipa HDPE 4.Pematian kabel Strand dengan baji dan dikuti
dengan Klem
7.
Penarikan dan Pematian Kabel strand
pada sisi lainnya
walling peng-Angkuran UNP 200.90.8
dengan panjang walling 1.00 m.
2. Pekerjaan Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat – alat yang digunakan untuk proses drilling, grouting,
maupun stressing
Pekerjaan grouting dilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama atau dalam
kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. Komposisi material grouting yang
digunakan sesuai persyaratan Tender Dokumen (komposisi 1 zak portland cement ( 1 zak = 50 kg ) + air +
gram grout additive, dengan water cement ratio yang dipersyaratkan)
Peralatan
- Bar Bender dan Bar Cutter
Normalisasi Kali Ciliwung
- Alat bantu lainnya (termasuk Crane untuk erection material)
Uraian :
- Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan dengan mutu dan ukuran sesuai
dengan standard yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain dalam Gambar
Rencana, digunakan besi dari mutu :
- Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek
- Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang
diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender
dikerjakan pada saat suhu dingin.
dan
Daftar pembengkokan tulangan Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi
(BAR BENDING) ke lokasi pekerjaan
Pemeriksaan material
-Test tarik
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan :
Diameter
-
Jumlah
- Perbaikan pemasangan
Lokasi
-
Tidak
Hasil
Baik
FINISH
Uraian :
- Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm untuk beton biasa dan 18mm untuk beton ekspos
atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis sebagai bentuk dan balok kayu
sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek).
- Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada
perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
- Untuk mendapatkan bentuk vertikal pada Struktur Tegak / Vertikal, bekisting dibantu dengan benang
vertikal atau unting-unting
- Pada tiap sambungan antar lempeng multipiek ataupun multipiek itu sendiri diusahakan tidak terdapat
celah/bocor.
- LOkasi yang tinggi, bekisting dibantu dengan Scafollding / Perancah)
Uraian :
Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
- Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) yang dicampur dalam Batching plant didatangkan
ke lokasi pekerjaan dalam bentuk beton ready mix dan dihantar dengan Truck mixer.
Selama pengiriman, silinder mixer/wadah beton pada truck mixer terus berputar mengaduk material
beton dengan putaran yg telah dipersyaratkan sehingga kondisi material beton tetap terjaga mutunya
dan tidak kering
Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu tempat
penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai kayu yang lebih tinggi dari
tanah sekitar 10 cm dan kantong semen ditumpuk tidak melebihi 2 m atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke
lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Tiap pengiriman baru
dipisah dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut aturan
pengirimannya.
- Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta dan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar lain yang diminta/ditunjukan pada
dokumen lelang.
- Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang (sesuai SII-0013-82,
NI-8 type I dan persyaratan lain yang ditentukan)
- Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organic.
Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis
- Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan
beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat
persetuan dari direksi pekerjaan
- Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang. Mutu beton yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah beton dengan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis dalam
dokumen lelang. Karakteristik dari mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
pelelangan
- Pencampuran Untuk beton dengan pertimbangan lain pada bagian –bagian tertentu dapat
menggunakan beton konvensional dengan persetujuan dari konsultan pengawas :
o Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer / Batching
Plant) o Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.
o Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen yang telah ditakar,
selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
o Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam campuran bahan kering. Seluruh
air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu
pencampuran untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar
waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3
Pelaksanaan pengecoran.
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya dengan penghisap debu, kompressor dan atau air.
- Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah
disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum
instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh
direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
- Untuk lokasi yang tidak dapat langsung dituang dari truck mixer, penuangan dilakukan secara
mekanik, dengan cara beton dari truck mixer dituang ke bak Concrete Pump untuk selanjutnya
dituangkan langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5
meter atau 2 meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang
vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong
udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton
dimungkinkan pemadatan sudah cukup. Atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
lelang.
Kondisi Khusus
- Pada saat dimana dibutuhkan percepatan perkerasan umur beton agar tercapai ketepatan
pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka Perlu ditambahkan bahan khusus (concrete
admixture) pada material beton readymix
FLOW CHART
1. Persiapan
Tidak
Hasil
Tidak
Test
Ya
2. Pekerjaan Dilapangan
Persiapan cor :
Talang, bucket, alat angkut
-
adukan/bucket, dll
Tenaga kerja
-
PEKERJAAN
PEMERIKSAAN Pengadukan campuran
BETON beton
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil
Keropos Bagus
Perbaikan
Pekerjaan diterima
spesifikasi teknis
Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg
Tidak
Hasil
Baik
Evaluasi
Tidak Baik
Hasil
Evaluasi
Pekerjaan diterima
Catatan :
Perbaikan campuran
Bangunan -
Perbaikan cara kerja
dibongkar -
Dll.
-
Pembangunan
Kembali
Tipe 1 : Pek. Galian Tanah & = 1. Excavator (keruk & Loading) Dipinggir
Pembuangan material bantaran sungai
hasil kerukan Untuk mengeruk dasar sungai. Material hasil
galian dasar sungai di tuang Langsung ke
Metode Langsung dalam bak dump truck
dari pinggir sungai /
darat 2. Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke
lokasi pembuangan / Disposal area
Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan
Dengan Ponton
Proses Galian dan hauling Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen
Slip roda
/ rencana galian alur sungai
Galian sedimen dapat dilakukan dari tengah menuju pinggir
kali dengan lansir / estafet
Tipe 3 : Pek. Galian Tanah & = 1. 2. Excavator (keruk & Loading) Diatas Ponton Untuk
Pembuangan material mengeruk dasar sungai. Material hasil galian
hasil kerukan sementara di tempatkan di atas pontoon
(temporary)
Metode dari sungai
(by pontoon) Hauling selanjutnya dari pontoon dengan excavator
dilaksanakan Loading ke bak Dump Truck (di lokasi
point Loading dan dumping yang telah ditentukan)
Dump Truck
Untuk menghantar material ex Galian ke lokasi
Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat (Unsuitablematerial) diangkut dengan dump
truck dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada
saat pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar selama dalam perjalanan tidak ada cairan
yang tercecer di jalan
Perataan & Perapihan excavated material pada alokasi disposal
area
No
Cek
Ok
FINISH
“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
No
Temporary placed / langsir Cek
Ok
FINISH
“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
No
Temporary placed Ex. Material Cek
kerukan di atas pontoon
Ok
FINISH
“Jika dipersyaratkan“
Perapian di damping Area oleh
Buldozer
No
Cek
Ok
FINISH
6.2.Galian Struktur
Assumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Galian struktur dan lokasi lain yang telah ditentukan
Uraian :
Urutan Kerja :
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas
cat.
3. Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.
Material hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan (suitable) dibuang
disekitar lokasi pekerjaan dan akan digunakan sebagai Timbunan Kembali.
Galian Tanah
pada lokasi
Galian Excavation
/ dengan Perapihan Galian /Galian dengan lokasi tak
menggunakan Excavator terjangkau alat berat
batas dan elevasi rencana penggalian dengan memasang patok – patok yang ditandai dengan
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
PERBAIKAN OK
INSPECT
ION
TIDAK
Material terpakai/ dapat Material Tidak
OK dimanfaatkan terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan
FINISH
Pembuangan Hasil
galian ke disposal area
PEKERJAAN
TIMBUNAN/URUGAN
TANAH
Assumsi;
- Pekerjaan dilakukan dengan alat barat (mekanik) - Lokasi pekerjaan : sesuai dengan gambar kerja.
Digunakan untuk memberi air pada material jika kadar air kurang sesuai yang
dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
1. Pekerjaan dilakukan
dengan lingkup pekerjaan
adalah;
- Pembersihan di lokasi stock pile (material
) hasi galian
- Penggalian
/ Loading
- Alat bantu
Uraian Pekerjaan;
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lokasi Sumber Bahan, penggalian dan pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan material Timbunan
- Pengangkutan
- Penghamparan
- Pemadatan
2. Material
Material diambil dari lokasi pekerjaan galian yang telah disetujui oleh konsultan pengawas
berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang ada.
Material terdiri atas bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Bahan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut
AASHTO M145 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
Pengujian material dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 6% setelah 4 hari
perendaman, bila dipadatkan sampai 100% atau > 90% kepadatan kering maksimum (MDD) sesuai
dengan ketentuan SNI 03-1742-1989 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
Material yang digunakan memiliki nilai aktif tidak lebih besar dari 1,25 atau derajat pengembangan
yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
3. Persiapan;
3.1. Mobilisasi peralatan
4. Pelaksanaan Pekerjaan.
4.1. Persiapan Lokasi pekerjaan / sub grade preparation
Permukaan lokasi pekerjaan timbunan telah dikupas dan dibersihkan dari material yang
dipersyaratkan untuk dihilangkan dengan kedalaman kupasan / galian sesuai yang dipersyaratkan.
4.2. Menimbun kembali lubang hasil galian dari hasil kupasan/ pembersihan, dengan material yang
dipersyaratkan, sampai didapat kerataan elevasi.
4.3.5. Pemadatan dengan alat berat berupa vibratory roller. Untuk pemadatan yang tidak dapat
dicapai dengan alat pemadat mesin gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin
penumbuk loncat mekanis atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam horizontal
dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.
4.3.6. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing pemadatan oleh alat berat sesuai dengan
trial pemadatan yang telah disetujui.
Pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar, dipadatkan
sampai 95% kepadatan kering maksimum/laboratorium sesuai AASHTO T99 atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
2. Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar harus
dipadatkan sampai dengan 100% kepadatan kering
3. Pengujian akan dilakukan pada tiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuaidengan
AASHTO T191 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis. Pengujian dilakukan
setiap 200 m bahan timbunan yang dihampar atau ditentukan lain sesuai spesifikasi
teknis.
4.3.7. Kadar air selama pemadatan sesuai dengan yang dipersyaratkan, jika tidakmaka dapat
dilakukan penyiraman selama pemadatan berlangsung. Apabila tanah timbunan tidak
mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air menggunakan water tank
sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan
dulu sebelum dipadatkan.
4.3.8. Pekerjaan dilakukan dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.
persyaratan teknis
Pemadatan dengan alat Vibro Roller Penghamparan dilaksanakan layer perlayer dengan
ketebalan maksimum 20 cm dan tidak boleh
kurang dari 10 cm
FLOW CHART
Galian dan
Transportasi
Forming Finish
Grade
Area Timbunan
Cek Top
Spreding Layer 1
Level
Ketebalan >20cm
Selesai
Cek density
of layer 1
Spreding of layer
2N
7. PEKERJAAN JEMBATAN
7.1. Pek. Bore Pile
Assumsi
1. Pekerjaan dilaksanakan dengan alat berat (mekanik)
2. Lokasi : Sebagai pondasi pada Pek. Struktur beton (Abutment / Pier) sesuai gambar kerja
Uraian;
Peralatan yang digunakan ;
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan Bor
Pile
Pekerjaan
Pengeboran
Pekerjaan
Struktur Bore Pile
- Pengecoran
FLOW CHART
Pengeboran Lanjutan
den an Drillin
Pengisian air
Pemasangan keranjang
besi
Pengangkatan casing
FINISH
4.Pembersihan lubang dengan
Cleaning bucket 8.Pencabutan temporary
casing & pembersihan tanah
Uraian :
1. Persiapan
1.1. Pengadaan Girder
Jumlah kebutuhan Girder sesuai dengan dokumen pelelangan (Pek. Tahap selanjutnya)
Sebelum girder dipabrikasi, kontraktor akan membuat reguest pengadaan sesuai ukuran/dimensi
yang tertera dalam gambar rencana, hingga disetujui Pimpro. Pengadaan oleh Supplier Spesialis
Pembuat Segmental Girder dan disetujui oleh Owner
2. Produksi.
Berdasarkan persetujuan tersebut, Pihak Supplier akan mulai memproduksi girder sesuai ukuran/dimensi
dan mutu yang diminta serta melaksanakan delivery ke job site sesuai waktu yang telah ditetapkan
dengan tahapan sebagai berikut :
2.1 Persiapan Produksi Girder. -
Persiapan bahan.
- Persiapan Alat.
- Persiapan tenaga kerja.
- Gambar dan metode kerja.
- Laboratorium.
2.2 Pembesian.
- Setting girder pada meja cetakan.
- Pemotongan dan Pembengkokan besi dengan Bar cutter dan bar bender.
- Pasang support ducting.
- Setting pembesian di atas meja cetakan.
2.3 Cetakan.
- Pemasangan ducting dan pengecekan koordinat tendon.
- Penutupan cetakan dan pengecekan dimensi serta panjang Girder.
2.4 Pengecoran.
- Pengecoran dilakukan dengan dengan mutu beton dan standar test sesuai dengan spesifikasi
teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.
- Pemadatan menggunakan 2 Jenis Vibrator, external dan internal vibrator.
- Pengecoran dilakukan layer per layer.
2.7. Delivery
- Unit Segmental I Girder dari Supplier / Pabrikasi dihantar ke base camp.
- Selanjutnya unit segmental tersebut di susun menjadi 1 unit girder utuh di base camp, untuk
selanjutnya di laksanakan pekerjaan stressing.
2.8. Stressing.
Pelaksanaan Stressing dilakukan apabila kekuatan beton minimal mencapai 85 % dari mutu beton
rencana atau sesuai initial jacking force yang telah disetujui Konsultan/Pimpro, dengan tahapan
sebagai berikut:
2.8.1. Tahapan Persiapan ;
3. Peralatan
3.1. Crane, dengan kapasitas memadai, 2 unit.
3.2. Bogie trailer sebagai alat angkut girder ke lokasi pekerjaan 3.3. Welding machine 7 KVA
3.4. Blunder potong.
6. Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk Erection dengan bentang > 25m atau diassumsikan dilakukan dengan bantuan temporary bridge sebagai sarana
langsir material Girder
Penempatan Unit I Girder pada Temporary Bride dan Dilanjutkan dengan Proses Launching dengan alat
- Penempatan Unit I Girder pada Temporarry Place dilakukan dengan bantuan Service Crane 2 Unit -
Selanjutnya Unit I Girder di dorong menuju Alat Launching.
- Diatas alat Launching, Unit I Girder didorong / ditarik ke arah sisi Abutment seberang
Peralatan:
Batching Plant + Truck Mixer
-
Alat bantu lainnya
-
Uraian Singkat
Uraian:
Pekerjaan paving block dilaksanakan setelah pekerjaan tanah telah selesai dengan kepadatan sesuai dengan
gambar rencana/yang dipersyaratkan
Pekerjaan dilakukan dengan cara manual / dengan tenaga manusia dan alat mekanik.
1. Material Paving didatangkan ke lokasi pekerjaan. Material terdiri atas material baru danmaterial Paving
existing yang telah dibongkar (relokasi) dengan lokasi sesuai gambar kerja dan BQ
2. Bentuk / dimensi dari material paving ditentukan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis - Paving
Blok tebal sesuai yang dipersyaratkan - Dimensi material sesuai dengan persyaratan teknis.
- Kekuatan tekan dari paving block sesuai yang dipersyaratkan yang dibuktikan dengan test kubus atau
dipersyaratkan lain sesuai dokumen pelelangan
- Pembuatan paving dilakukan dengan persetujuan Engineer sesuai dengan permitaan dalam dokumen
lelang. Jika didatangkan dari pabrik, kontraktor akan mengajukan usulan/proposal pengadaan kepada
pihak owner/pemilik pekerjaan.
Sela/Gap antara paving block dan sisi ujung , struktur drainase atau bangunan lain yang tidak dapat diisi
dengan paving block utuh , diisi dengan paving block yang telah dipotong. Pemotongan dikerjakan
dengan Hydraulic splitter, a mansonry saw, atau alat lain yang menghasilkan bentuk yang baik. Ukuran
sela/gap antar block dan sisi ujung atau structur yang lebih dari 6mm tidak diterima.
Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan akan menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya
block beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari 6 mm, yang diukur
dengan mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan blok beton tersebut. Semua sambungan rapi
dan rapat, tanpa adanya adukan atau bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang
telah selesai dikerjakan. Permukaan blok beton mempunyai lereng melintang minimum 4%.
FLOW CHART PEKERJAAN PAVING BLOK
Tdk Ok
Hasil
Tdk
Cek
Ok
FINISH
9. PEKERJAAN LAINNYA
9.1. PENANAMAN POHON
- Pengadaan dan Penanaman Pohon Treimbesi -
Pengadaan dan Penanaman Pohon Mahoni -
Pengadaan dan Penanaman Pohon Glodogan
Uraian:
1. Material dan jenis tanaman sesuai dengan spesifikasi teknis, Gambar kerja dan BQ ( diameter pohon 8
sampai 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan).
2. Perabukan/pemberian humus jika di tunjukan/sesuai dengan gambar rencana.
3. Perawatan
Pelaksanaan Pekerjaan
2. Pekerjaan penanaman pohon dilakukan pada musim yang dapat menghasilkan hasil yang diharapkan
( dalam hal ini musim hujan).
3. Sebelum penanaman, dibuat lubang ukuran 2 m x 2 m atau ditentukan lain sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan, dengan kedalaman 1 m. Dilanjutkan dengan penanaman pohon pada lokasi/lubang yang
telah dipersiapkan. Persiapan dibuat untuk pematokan dan pengikatan yang benar pada tanaman yang
baru ditanam.
4. Pembersihan permukaan disekitar tanaman dibersihkan dari bebatuan berdiameter lebih dari 5 cm,
kain-kain bekas yang lebar, akar-akar dan sampah-sampah lain selama operasi penanaman.
5. Bila perabukan ditunjukan dalam gambar rencana, lokasi tanaman/lahan yang ditanami diberi rabuk
dalam waktu 24 jam sejak penanaman selesai dikerjakan, bilamana cuaca dan kondisi tanah
mengijinkan, atau dalam waktu yang lebih awal yang memungkinkan.
6. Perawatan daerah/lokasi penanaman dengan dilakukan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi teknis didalam dokumen pelelangan.
FLOW CHART PEKERJAAN PENANAMAN POHON
Ok
Tidak
Check Galian lubang tanaman
Ok
Ok
Perabukan (jika
dipersyaratkan)
Tidak
Check
Ok
Tidak
Check
Pembuatan patok support dan
Ok pengikatan pohon pada patok
Perawatan dengan
Penyiraman & persyaratan
Tidak
yang telah ditentukan Check
Ok
Pembersihan permukaan
tanah sekitar tanaman
FINISH
Tidak
Check
Ok
Jika hasil Evaluasi pada sub kontraktor dan Supplier tersebut memuaskan (hasil sesuai spesifikasi
teknis), maka kontraktor akan terus menggunakan jasa dari sub kontraktor dan supplier selama
proses pelaksanaan, jika tidak maka kontraktor akan mencari pengganti dengan pihak lain yang
berkompeten dibidangnya dan atas persetujuan dari direksi / Owner
- Untuk menjamin bahwa setiap material yang akan dipergunakan telah memenuhi persyaratan
spesifikasi dan setiap proses produksi telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam
persyaratan spesifikasi dan setiap hasil akhir dari setiap pekerjaan betul-betul telah memenuhi
persyaratan spesifikasi dan gambar, diperlukan suatu Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan )
berdasarkan Spesifikasi Teknik.
- Untuk menjamin terlaksananya Sistem Jaminan Mutu maka diperlukan suatu cara pengendalian
mutu yaitu dengan melaksanakan Audit Mutu Internal dan Audit Mutu Eksternal yang
dilaksanakan secara periodik selama periode kontrak.
Untuk Prosedur Pelaksanaan K-3 dan Ketenaga Kerjaan , Pihak Kontraktor / Penyedia Jasa
mempergunakan prosedur-prosedur kerja yang ditetapkan dan telah mendapat Sertifikat Sistem
Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia
dan Sertifikat OHSAS.
Dalam hal Keamanan aset, kontraktor akan bekerjasama dengan Pihak keamanan terkait, kemanan
dari internal yang menggunakan tenaga yang handal di bidangnya.
Kontraktor juga akan mengadakan Program Asuransi saat dimulai, proses dan akhir pelaksaan proyek
sesuai yang ditentukan dalam spesifikasi teknis / dokumen Pelelangan.
LOGO / SIMBOL – SIMBOL K3
KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA KERJA
bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari lokasi Batching Plant Batching
Plant. Untuk lokasi tertentu dengan Concrete Mixer
Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “Up Date” sesuai pelaksanaan
dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan tersebut harus dapat
2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar Kerja / Shop drawing.
3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh standard yang
ditentukan dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen tambahan /
addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di lingkungan Negara Republik Indonesia.
5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan Spesifikasi teknis
dan Gambar Kerja .