Anda di halaman 1dari 5

3.1.

Definisi Operasional
Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh adalah rasio lemak tubuh yang dihitung dengan cara berat
badan dalam kilogram dibagi tinggi badan da
Alat ukur : Timbangan dan Microtoise
Cara ukur :
1. Mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan
2. Mengukur tinggi badan dengan menggunakan microtoa
3. Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan rumus
metrik:
Berat badan (Kg)
IMT = ------------------------------------------
[Tinggi badan (m)]
2
Skala: Ordinal, dimana indeks massa tubuh dibagi menjadi < 18.5 termasuk kurus,
18.5-22.9 termasuk normal, >23 termasuk gemuk.
Tabel. Kategori nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)




Pola Makan (Makanan Berlemak Tinggi)
Dalam penelitian ini variable yang ingin diteliti dari pola makan ditekankan pada
kadar lemak tinggi dalam makanan dan hubungannya dengan kadar kolesterol.

Makanan berlemak tinggi adalah Makanan berlemak tinggi adalah jumlah dari kadar
lemak total dalam seluruh makanan yang dikonsumsi oleh responden dalam 24 jam
terakhir dan jumlahnya melebihi 30% dari kebutuhan kalori harian berdasarkan Usia,
Jenis Kelamin serta Aktivitas Fisik. Makanan berlemak tinggi dikategorikan menjadi:
a. Tidak Tinggi
b. Tinggi
Cara ukur:
1. Menggolongkan kebutuhan kalori harian responden berdasarkan Jenis Kelamin
Usia dan Aktivitas Fisik
2. Melihat hasil catatan food diary tiap responden dan menentukan batasan
kebutuhan lemak setiap responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Aktifitas
Fisik
Dari (Tabel. 3) dapat dihitung Batas kebutuhan lemak harian dengan cara:
Batas kebutuhan lemak harian = kebutuhan kalori x 30%
Tabel. Kebutuhan lemak harian berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat
aktivitas

Batas Kebutuhan Lemak per Hari (kkal)

Laki-laki Perempuan
Tingkat
aktivitas
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
Usia (tahun)

19-20 780 840 900 600 660 720
21-25 720 840 900 600 660 720
26-30 720 780 900 540 600 720
31-35 720 780 900 540 600 660
36-40 720 780 840 540 600 660
41-45 660 780 840 540 600 660
46-50 660 720 840 540 600 660
51-55 660 720 840 480 540 660
56-60 660 720 780 480 540 660
61-65 600 720 780 480 540 600
66-70 600 660 780 480 540 600

3. Menghitung kadar lemak pada tiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi.
Kadar lemak dari setiap bahan makanan atau masakan yang dikonsumsi dihitung
dengan ukuran 100 gram per bahan makanan (Tabel. 2) dikalikan jumlah
konsumsi per 100 gram kemudian dikalikan lagi dengan kadar kalori dalam setiap
1 gram lemak (1 gram lemak = 9 kalori).
Kadar lemak = bm x jk x klg
Keterangan:
bm = kadar lemak yang terkandung dalam setiap bahan makanan/masakan* per
100 gram (gram) pada tabel

Makanan Lemak Makanan Lemak Makanan Lemak
Beras pecah kulit 1.9 udang segar 0.2 Taoge 0.2
Bihun 0.1 udang kering 2.3 Apel 0.4
jagung kuning 3.4 selada air 0.3 Belimbing 0.4
jagung segar 1.3 kacang ijo 1.2 jambu biji 0.3
Kentang 0.1 kelapa muda 0.1 jambu air 0.2
Singkong 0.3 Kenari 66 Duku 0.2
Macaroni 0.4 Kwaci 42.1 Durian 3
Maizena 0 Nangka 0.1 Kedondong 0.1
mie basah 3.3 Oncom 6 Mangga 0.2
mie kering 11.8 pete segar 2 Nanas 0.2
nasi (beras giling) 0.1 susu kedelai 2.5 Papaya 0
pati singkong (tapioka) 3.3 Tahu 4.6 pisang ambon 0.2
roti putih 1.2 Tempe 1.3 Rambutan 0.1
Sagu,tepung 0.2 Kecap 1.3 Salak 0
Talas 0.2 Santan murni 34.3 Sawo 1.1
tape singkong 0.1 terasi merah 3.5 Semangka 0.2
tepung beras 0.5 Bayam 0.5 Sirsak 0.3
tepung terigu 1.3 bawang bombay 0.2 Srikaya 0.6
ubi rambat (merah) 0.7 bawang merah 0.2 es krim 12.5
Ayam 25 bawang putih 0.3 Mentega 81.6
Bebek 28.6 bangkuang 0.2 susu sapi 3.5
daging asap 6 Buncis 0.2 Keju 20.3
daging sapi 14 daun bawang 0.7 telur ayam 11.5
hati sapi 3.2 daun kacang panjang 0.4 telur bebek(itik) 14.3
Otak 8.6 daun melinjo 1.3 telur bebek asin 13.3
Usus 7.2 daun pepaya 1.2 minyak kelapa 98
Bandeng 4.8 daun singkong 0.1 Terong 0.2
Bawal 1.7 kangkung 0.3 tomat masak 0.3
gabus,segar 1.7 kacang buncis 0.2 Wortel 0.3
gabus,kering 4 kacang kapri 0.4 Alpukat 6.5
ikan asin,kering 1.5 kacang panjang 0.3 nangka muda 0.4
ikan mas 2 Katuk 1 pepaya muda 0.1
ikan segar 4.5 kemangi 0.5 Pare 0.3
Kakap 0.7 Ketimun 0.1 Rebung 0.3
Kembung 1 kol kembang 0.2 Sawi 0.3
Keong 1 labu siam 0.1 pindang laying 2.8
Kepiting 3.8 Lobak 0.1 sarden kaleng 27
Kerang 1.1 Belut 27 pindang banyar 4.2

* Pada masakan berupa sayur hanya dilakukan penjumlahan kadar lemak
dari bahan makanan sayur-sayuran utama dengan mengabaikan kadar
lemak dalam penggunaan bumbu/bahan dapur serta minyak. Pada masakan
berupa goreng-gorengan dilakukan penjumlahan kadar lemak dari bahan
makanan utama dengan kadar lemak dalam minyak yang digunakan per
100 gram.
jk = jumlah konsumsi bahan makanan per 100 gram**
**Takaran sesuai dengan takaran ukuran rumah tangga yang tertera pada
Tabel

Kebutuhan Kalori (kkal)

Laki-laki Perempuan
Tingkat
aktivitas
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
Usia (tahun)

19-20 2600 2800 3000 2000 2200 2400
21-25 2400 2800 3000 2000 2200 2400
26-30 2400 2600 3000 1800 2000 2400
31-35 2400 2600 3000 1800 2000 2200
36-40 2400 2600 2800 1800 2000 2200
41-45 2200 2600 2800 1800 2000 2200
46-50 2200 2400 2800 1800 2000 2200
51-55 2200 2400 2800 1600 1800 2200
56-60 2200 2400 2600 1600 1800 2200
61-65 2000 2400 2600 1600 1800 2000
66-70 2000 2200 2600 1600 1800 2000

klg = 9 kalori (jumlah kalori yang terkandung dalam tiap 1 gram lemak)
4. Menjumlahkan perhitungan kadar lemak setiap makanan yang dikonsumsi setiap
responden dalam 24 jam
5. Menentukan hasil penjumlahan kadar lemak yang dikonsumsi dalam satuan
kilokalori (Total Konsumsi Lemak)***
a. Tinggi
Apabila Total Konsumsi Lemak responden dalam satu hari (24 jam) > dari
Batas kebutuhan lemak per hari
b. Tidak tinggi
Apabila Total Konsumsi Lemak responden dalam satu hari (24 jam) > dari
Batas kebutuhan lemak per hari
Keterangan:
*** Total Konsumsi Lemak (24 jam) dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
kadar lemak yang terkandung dalam setiap makanan yang dikonsumsi
responden dalam 24 jam terakhir (pagi, siang dan malam).

Alat ukur: Food recall (kuesioner), kalkulator
Skala: ordinal
Koding:
Kode 1: Tidak Tinggi
Kode 5: Tinggi

Anda mungkin juga menyukai