Anda di halaman 1dari 2

Jangan Pernah Lelah Beramal

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain". (Q.S. Al Insyirah: )
Ayyuhal Ikhwah rahimakumullah.
Tidak dipungkuri lagi dalam pandangan kita sebagai kader dakwah bahwa tabiat seorang
mukmin sejati adalah berbuat, berbuat dan terus berbuat. Sehingga seluruh waktunya
selalu diukur dengan produktivitas amalnya. Ia tidak akan pernah diam karena diam tanpa
amal menjadi aib bagi orang beriman. Seorang mukmin akan terus mencermati peluang-
peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu kita ingat dalam sanubari yang paling dalam
bahwa 'nganggur' dapat menjadi pintu kehancuran. Tidaklah mengherankan banyak ayat
maupun hadits yang memotivasi agar selalu berbuat dan berupaya untuk menghindari diri
dari sikap malas dan lemah. Malas dan lemah berbuat dianggap sebagai sikap dan siat
buruk yang harus dijauhi orang-orang beriman. Mengingat tugas dan tanggung jawab
yang kita emban sangat besar dan masih banyak agenda yang menanti untuk diselesaikan
maka segeralah untuk menyiapkan diri menunaikannya. !asanya perlu dicamkan dalam
benak pikiran kita akan nasehat syaikh "bdul #ahab "$$am% '&ikiran tak dapat dibatasi,
lisan tak dapat dibungkam, anggota tubuh tak dapat diam. 'arena itu jika kamu tidak
disibukan dengan hal-hal besar maka kamu akan disibukan dengan hal-hal kecil'. (leh
karena itu !asulullah S"#. segera memberangkatkan para sahabat dalam ekspedisi militer
yang beruntun sesudah )adar untuk meminimalisir konlik internal yang amat mungkin
terjadi lantaran berhenti sesudah amal besar.
Ayyuhal ikhwah rahimakumullah.
Setiap kesempatan yang diberikan kepada seorang mukmin maka setiap saat itu pula ada
satu kaedah perintah secara implisit untuk dapat mengukir prestasi dirinya. "gar apa yang
dilakukannya dengan berputarnya waktu mampu disesuaikan dengan tuntutan $aman dan
kapabilitas rijal-nya. Seperti kaedah dakwah yang memaparkan, 'setiap dakwah ada
marhalah *tahapan+nya dan setiap marhalah ada tuntutannya dan setiap tuntutan ada
orangnya'. Sangat mudah untuk dipahami bila setiap waktu ada tuntutannya maka kita
mesti menyelaraskan diri agar sesuai dengannya. Tuntutan ini selaras dengan amanah yang
diembankan kepada kita saat ini. ,an dalam pandangan Islam setiap amanah merupakan
sesuatu tugas yang tidak boleh dikhianati atau diabaikan hingga tidak dapat
menunaikannya dengan baik. Inilah kesempatan emas bagi kita untuk mengukir ukiran
terindah dalam hidup kita secara personal maupun kolekti agar kita mampu memberikan
cermin indah bagi orang lain ataupun generasi berikutnya. Inilah saat yang tepat bagi kita
mengukir prestasi. &ergunakanlah sebaik-baiknya agar kita memiliki investasi besar dalam
dakwah ini.
Ayyuhal ikhwah rahimakumullah.
'ita telah mahum bahwa kemarin kita telah memaksimalkan tadhiyah untuk jihad siyasi.
,an kitapun telah mengetahui balasan yang diberikan "llah atas upaya maksimal kita.
-amun bukan berarti kita telah selesai dalam amal jihadiyah ini. melainkan kita menindak
lanjuti prosesi amal ini. "genda besar yang dapat kita lakukan adalah%
!ertama, "e#$%ery tarbiyah, maksudnya adalah mengembalikan iklim tabawi seperti
semula yang menanamkan sikap komitmen pada Islam sikap kekokohan maknawi dan
militansi nilai-nilai dakwah. )egitu pula tentang apakah perjalanan li.a tarbawinya
sebagaimana perjalanan di waktu normal. Memang kita akui bahwa saat kemarin
perjalanan li.a tarbawi ini sedikit mengalami 'gangguan'. /uga kondisi ruhaniyah dan moral
para kader dakwah yang selalu menjadi pijakan dasar bagi para kader apakah dalam
kondisi prima ataukah sebaliknya. Sehingga aktivitas yang biasa dilakukan melalui mabit-
mabit dapat dikerjakan atau jalasah ruhiyah yang selalu diagendakan bagi akhwat dan
lainnya. 0al ini tentu berdasarkan pada pandangan bahwa tarbiyahlah yang menjadi pijkan
dakwah kita sehingga aktivitas ini harus segera diin'asy *disegarkan+ kembali. Ayyuhal
ikhwah rahimakumullah.
&edua, 'aushi(atut 'ajnid ()kspansi "ekrutmen), sesudah banyak orang yang
berhimpun dalam barisan dakwah ini maka kita harus memberikan hak tarbiyah mereka.
"palagi mereka pun sesungguhnya sangat menanti kehadiran kader dakwah untuk bisa
membina diri mereka dan menjadikan mereka sebagai bagian dari mesin besar dakwah ini.
&ada waktu yang lalu rekrutmen kader terbatas pada satu pintu tertentu, yakni kalangan
akademisi. ,i hari ini segmentasi rekrutmen sudah sangat beragam. Sehingga para junud
dakwah ini harus dapat mengantisipasi untuk memperluas wilayah pembinaan di berbagai
kalangan. (rang-orang yang telah berhimpun itu secara tidak langsung mengandung
tanggung jawab untuk membina mereka menjadi kader yang sesunguhnya. Ayyuhal
ikhwah rahimakumullah.
&etiga, 'a(amu* +,aty, memperdalam kualitas dan kemampuan diri. Sudah kita ketahui
bahwa semakin banyak amanah yang dipercayakan umat kepada kita maka harus semakin
meningkat kualitas dan kemampuan kita untuk dapat menunaikannya. ,an sekarang
amanah yang diserahkan kepada kita pun dengan urusan yang beragam. Sehingga kita pun
selayaknya memperdalam kemampuan kita untuk dapat menyelesaikan urusan orang
banyak yang beragam itu.
Ayyuhal ikhwah rahimakumullah.
&eempat, 'a*-iyatu .illah, memperkokoh hubungan dengan "llah S#T. yang dapat
menjadikan diri kita mampu dan kuat tidak lain karena hubungan yang kuat pula pada
"llah S#T. sehingga kita tidak boleh mengabaikan amal-amal yang menghantar diri kita
ke arah itu. ,an amaliyah ini sedapat mungkin menjadi harian kader yang selalu menghias
pada jiwa dan raganya. Semoga "llah senantiasa memberikan kekuatan kepada diri kita
untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang kita emban hari ini. "mien. Wallahu 'alam
bishshawab. 1,an katakanlah% 1)ekerjalah kamu, maka "llah dan !asul--ya serta orang-
orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada *"llah+
2ang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan--ya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan1. *3.S. "t Taubah% 456+.
/+epartemen &aderisasi +!! !&S0

Anda mungkin juga menyukai