Anda di halaman 1dari 3

Entrepreneurship Masuki Dunia Kedokteran

Rabu, 22 September 2010 | 12:18


Sejak tahun 2009, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
menyelenggarakan Blok XXIII, yakni Health Care Entrepreneurship (HC-E), sebagai blok
pilihan (elektif) yang unik pada fase terakhir program studi sarjana kedokteran. Hal itu
dilakukan dalam rangka pelaksanaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Blok XXIII tersebut, akan diberikan selama lima minggu, dengan bobot 4 SKS. Tujuannya,
agar sarjana kedokteran mampu beralih profesi menjadi businessman.

Kepada para calon dokter diberikan wawasan dan pemahaman tentang hakikat
entrepreneurship yang berlandaskan kreativitas, inovasi, analisis risiko, dan terobosan-
terobosan baru. Mereka juga perlu memahami peranti entrepreneurship agar dapat menunjang
dan mengembangkan praktek dokter serta mampu memberikan kontribusi-kontribusinya
kepada masyarakat secara lebih baik.

Entrepreneurship tidak selalu indentik dengan berdagang. Kewirausahaan dimaksudkan
untuk memberikan pendidikan agar dokter tidak hanya sebagai pegawai, tetapi berani
melakukan terobosan dan inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan, ujar Koordinator
blok Health care Entrepreneurship Universitas Atma Jaya, Lukas Kristanda.

Kualitas Hidup
Tujuan Blok Entrepreneurship adalah mempersiapkan mahasiswa sebagai dokter yang
mampu memperbesar kontribusi profesionalnya dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat, melalui pemahaman dan penerapan konsep dasar dan keterampilan
kewirausahaan (entrepreneurship). Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan diri
menjadi pribadi tangguh dengan pola pikir kewirausahaan, mengembangkan dan menerapkan
sikap dan keterampilan kewirausahaan, dan menguasai konsep dasar wirausaha, serta
melakukan perencanaan yang berkaitan dengan perwujudan gagasan inovatif dalam proyek
entrepreneurial.

Mereka diharapkan dapat menyusun rencana wirausaha (entrepreneurial business plan, E-biz
plan) serta mengelola faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dan pertumbuhan usaha
yang digelutinya. Dokter adalah pekerjaan yang mandiri. Para dokter dapat membuka
praktik dokternya sendiri. Oleh karena itu, perlu pendidikan para dokter menjadi
wirausahawan dengan membuka klinik kesehatan dan kegiatan kesehatan lainnya sehingga
membuka lapangan kerja, tandas Lukas.

Pendidikan kewirausahaan bagi para dokter diharapkan bisa memberikan alternatif pelayanan
kesehatan bagi kemanusiaan. [D-11]








Pelayanan Kesehatan Memerlukan Prinsip
Entrepreneurship
Hits
:
1614

Selasa, 15 Maret 2011 14:10
CE News, Tangerang: Setelah selama ini bergelut dalam bidang properti, Dr Ir. Ciputra kini
melebarkan sayap bersama jajarannya dalam Ciputra Group ke bidang pelayanan kesehatan.
Ekspansi lintas bidang ini ditandai dengan mulai dibangunnya Ciputra Hospital yang
dibangun di kompleks perumahan Citra Raya, Cikupa, Tangerang.

"rumah sakit Ciputra Hospital ini kelak
diharapkan dapat menjadi salah satu penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, Ciputra Hospital dapat dijadikan sebagai tempat rujukan masyarakat yang
membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih memadai," ujar Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tangerang Drg Nanik, Selasa (15/3).

Dia menambahkan, dengan adanya rumah sakit baru ini, masyarakat juga memiliki tumpuan
dalam menanggulangi penyebaran penyakit endemis (filariasis, demam berdarah, AIDS,) dan
penyakit tidak menular (diabetes, jantung, kanker, dan sebagainya).

Pak Ci menuturkan bahwa Ciputra Hospital yang pelaksanaan topping off-nya dilaksanakan
hari ini merupakan realisasi dari komitmen Ciputra Group untuk menyajikan pelayanan prima
dalam bidang pelayanan kesehatan. Ini karena, menurut Pak Ci, cita-citanya tidak hanya
bagaimana membangun kota, tetapi ia ingin membangun kehidupan. Baginya, sarana
prasarana fisik hanya alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar, bukan tujuan itu sendiri.

Masih dalam bingkai entrepreneurship, Pak Ci dalam sambutannya di hadapan stakeholder
dan tamu undangan lainnya saat topping off juga menggarisbawahi bahwa dalam pelayanan
kesehatan pun diperlukan adanya penerapan prinsip-prinsip entrepreneurship. Prinsip inovasi,
misalnya, akan bisa mendorong sebuah rumah sakit untuk bisa terus melakukan pembaruan
dalam melayani pasien.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa rumah sakit 4 lantai yang memiliki motto "You Partner in
Health" ini ditargetkan akan selesai dibangun dan dibuka pada bulan September tahun ini.
rumah sakit senilai Rp 110 miliar ini memiliki berbagai jenis fasilitas dan layanan, di
antaranya 16 tempat tidur (berbagai kelas dari kelas 3 hingga VIP), dan 23 tempat tidur
prosedur khusus.

Target utama layanan kesehatan rumah Sakit Ciputra Hospital ialah warga Citra Raya dan
sekitarnya. Meskipun sebagai sebuah bisnis, rumah sakit ini seperti harapan Pak Ci dan dinas
kesehatan setempat juga tidak meninggalkan warga kurang mampu. Diberikan subsidi bagi
pasien kelas tiga yang membutuhkan bantuan.

Pembangunan Ciputra Hospital di Cikupa Tangerang ini menjadi perwujudan salah satu dari
3 konsep entrepreneurship yang dirancang Pak Ci: pendidikan (education entrepreneur),
kesehatan (health entrepreneur), dan seni (artpreneurship). Dalam pendidikan, kita sudah
ketahui kiprah sekolah dan universitas milik Ciputra. Sementara dalam bidang seni, akan
diwujudkan dalam Ciputra World, Jakarta, yang kini tengah dibangun. (*/Akhlis)

Anda mungkin juga menyukai