Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri merupakan salah satu hal yang penting dalam pemenuhan kebutuhan
manusia. Suatu industri harus fleksible secara teknis, ekonomis, memperhatikan aspek
keselamatan yang maksimal dan mempunyai dampak lingkungan yang minimal.
Dengan memasukkan pertimbangan aspek lingkungan, akan dapat dihasilkan suatu
industri yang tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga berwawasan lingkungan. Konsep
industri berwawasan lingkungan sangat penting untuk diterapkan mengingat daya
dukung alam semakin menurun dibandingkan pertumbuhan industri yang begitu
cepat. Sebagai contoh kawasan ekologi industri berbasis industri pengolahan tebu.
Tebu merupakan bahan baku dalam pembuatan gula. Proses pengolahan tebu menjadi
gula akan dibahas dalam makalah ini.
ula merupakan bahan kebutuhan rumah tangga dan industri, digunakan
sebagai pemanis. Saat ini produksi dalam negeri masih kurang, sehingga dipenuhi
dengan import. Pembuatan gula tidak melibatkan reaksi kimia, tetapi merupakan
proses pemisahan !at gula yang terdapat dalam tanaman tebu.
Tebu merupakan tanaman perdagangan yang menghasilkan produk gula.
"ekanisme pengolahan tebu yang baik akan menghasilkan gula yang berkualitas.
ula tebu memegang peranan penting dalam sistem ekonomi pangan di Indonesia,
karena gula termasuk sembilan bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
industri.Pada tahun #$%&, 'awa merupakan pengekspor gula terbesar kedua di dunia
setelah Kuba.
Tebu (Sacharum offinarium) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki
umur tanam kurang lebih #% bulan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga * meter di
kawasan yang mendukung. Syarat Tumbuh Tebu (Saccarum officinarum)Tebu
termasuk jenis tanaman rumput yang kokoh dan kuat. Tebu tumbuh di daerah dataran
rendah yang kering. Iklim panas yang lembab dengan suhu antara %+,-.%&,-. -urah
hujan kurang dari #// mm0tahun. Tanah tidak terlalu masam, p1 diatas 2,3.
Ketinggian kurang dari +// m dpl4mur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen
mencapai kurang lebih # tahun. 5atang tebu mengkon6ersi sinar matahari dengan
#
proses fotosintesa sehingga menjadi gula (sukrosa) selama pertumbuhan. 7eaksi
utama pada proses fotosintesa tebu 8
7eaksi8
2 -9
%
: 2 1
%
9 -
2
1
#%
9
2
: 2 9
%
;arietas Tebu yang 5aik untuk 5ahan 5aku ula
;arietas tebu sangat banyak jumlahnya, tetapi tidak semua unggul. <ang
dimaksud 6arietas unggul adalah 6arietas yang memiliki ciri.ciri sebagai berikut 8
a. Tingkat produkti6itas gula yang tinggi. Produkti6itas dapat diukur dari bobot atau
rendaman yang tinggi=
b. Tingkat produkti6itas (daya produk) yang stabil=
c. Kemampuan yang tinggi untuk di kepras= dan
d. Teloransi yang tinggi terhadap hama dan penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
#. 5agaimanakah sejarah industri gula>
%. ?pa sajakah bahan baku dan sumber pembuatan gula>
*. ?pa sajakah sifat fisika dan kimia dari tebu >
3. 5agaimanakah proses pembuatan gula dalam industri>
+. ?pa sajakah alat.alat dalam pembuatan gula>
2. ?pa sajakah produk yang dihasilkan >
@. ?pa sajakah kegunaan dari produk gula >
&. 5agaimana pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik gula>
1.3 Tujuan
#. "engetahui sejarah industri gula
%. "engetahui bahan baku dan sumber pembuatan gula
*. "engetahui sifat fisika dan kimia dari tebu
3. "engetahui proses pembuatan gula dalam industri
+. "engetahui alat.alat dalam pembuatan gula
2. ?pa sajakah produk yang dihasilkan
@. "enegtahui kegunaan dari produk gula
&. "engetahui pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik gula
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 ejarah In!ustr" #ula
Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang.orang Polinesia, kemudian
menyebar ke India. Pada tahun +#/ Sebelum "asehi, ketika menguasai India, 7aja
Darius dari Persia menemukan Abatang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa
%
lebahA. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu
sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk
menghasilkan keuntungan yang sangat besar. 7ahasia tanaman tebu akhirnya
terbongkar setelah terjadi ekspansi besar.besaran oleh orang.orang ?rab pada abad
ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 23%
mereka menemukan tanaman tebu yang sedang tumbuh dan kemudian mempelajari
cara pembuatan gula. Selama ekspansi berlanjut mereka mendirikan pengolahan.
pengolahan gula di berbagai daratan lain yang mereka kuasai, termasuk di ?frika
4tara dan Spanyol. ula dikenal oleh orang.orang barat Bropa sebagai hasil dari
Perang Salib pada abad ke.##. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan
Crempah baruA yang enak ini. ula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun
#/$$. ?bad.abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar.besaran perdagangan
barat Bropa dengan dunia timur, termasuk di dalamnya adalah impor gula. Pada abad
ke.#+, pemurnian gula di Bropa umumnya dilakukan di ;enice. ;enice tidak bisa lagi
melakukan monopoli ketika ;asco da ama berlayar ke India pada tahun #3$& dan
mendirikan perdagangan di sana. Selanjutnya tanaman tebu dibudidayakan di
berbagai perkebunan besar di kawasan.kawasan lain di dunia seperti di India,
Indonesia, Dilipina dan kawasan Pasifik.
Pa$r"k gula te$u !" H"n!"a Belan!a sek"tar tahun 1%&'
Pada tahun #@+/ terdapat #%/ pabrik pemurnian gula yang beroperasi di 5ritania
dengan hanya menghasilkan */./// ton per tahun. Pada tahap ini gula masih
merupakan sesuatu yang mewah dan memberi keuntungan yang sangat besar sehingga
gula dijuluki Cemas putihA. Keadaan ini juga berlaku di negara.negara Bropa 5arat
lainnya. Ketika orang.orang 5elanda mulai membuka koloni di Pulau 'awa kebun.
kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan.tuan tanah pada abad ke.#@, pertama
*
di sekitar 5ata6ia, lalu berkembang ke arah timur. Penanaman tebu ini salah satunya
di lembagakan oleh kebijakan culturstelsel untuk memacu produksi ula yang
dimulai di tahun #&*/. Daerah perkebunan tebu selanjutnya tumbuh sejak tahun
#&3/an dan berkembang sampai abad berikutnya adalah daerah pesisir utara dari
-irebon hingga Semarang, di sebelah selatan unung "uria hingga 'uwana, daerah
kerajaan (Vorstenlanden), "adiun, Kediri, 5esuki, di sepanjang Probolinggo hingga
"alang melalui Pasuruan, dari Surabaya 5arat Daya sampai ke 'ombang.
2.2 Bahan Baku Dan um$er Pem$uatan Te$u
1. Bahan Baku Utama (
Tebu dengan rendemen tinggi, cukup umur dan tidak rusak, karena terlalu lama
disimpan.
2. Bahan Penunjang (
a. ?ir proses 8 dilakukan pengolahan dahulu, diambil dari waduk0sungai Kegunaan 8
sebagai air imbibisi, pelarut,pencuci 0pengencer larutan gula.
b. Kapur tohor (-a9) 8 Digunakan untuk pemurnian nira mentah, yang
didapatkandari tobong kapur setelah mengalami pembakaran.Dalam proses
pemurnian akan lebih baik menggunakan larutan kapur atau -a(91)
%
disebut
susu kapur, dari pada menggunakan padatan -a9. "anfaat penggunaan susu
kapur 8 "emperpanjang waktu kontak (susu kapur dan nira) sebelum pemanasan
"encegah in6ersi gula, "encegah korosi alat akibat nira bersifat asam.
c. 5elerang 8 4ntuk menetralkan kelebihan kapur dan sebagai pemucat (bleaching),
digunakan gas S9
%
didapat dari tobong belerang
d. Phosphat 8 4ntuk meningkatkan efektifitas pada pemurnian nira mentah. 'umlah
tergantung kebutuhan.
e. Dlokulan 8 Digunakan untuk pemurnian nira dan penjernihan air proses Dalam
pemurnian nira mentah digunakan untuk mempercepat proses pengendapan dan
mengikat bahan.bahan koloid
3
f. "g9 8 untuk pencucian kerak pada ketel
g. Ea-l 8 untuk regenerasi softener
h. Ea91 8 untuk membersihkan e6aporator dan deaerator air umpan ketel
2.3 ")at )"s"ka !an k"m"a !ar" te$u
Komponen utama terdapat dalam senyawa disakaridaa dan senyawa monosakarida
a. Senyawa Disakarida
Sifat.sifat fisik sukrosa8
#.
Eama senyawa 8 Sukrosa
%.
7umus molekul 8 -
#%
1
%%
9
##
*.
5erat molekul 8 *3%,* g0mol
3.
5entuk 8 Padatan
+.
Farna 8 Putih
2.
5au 8 Khas karamel
@.
Densitas 8 #,+&@ g0cm
*
&.
Kelarutan, %+
o
- 8 %/// g0G air
$.
Titik leleh, # atm 8 #&2
/
-
Sifat.sifat kimia sukrosa 8
#. "udah larut dalam air
%. 5ersifat mirip asam
*. Dapat berkaramelisasi pada suhu tinggi
3. Dalam suasana asam mudah terhidrolisa menjadi gula reduksi, peristiwa ini
disebut in6erse.
7eaksi 8
-
#%
1
%%
9
##
: 1
%
9 H. -
2
1
#%
9
2
: -
2
1
#%
9
+.stabil dalam suasana alkalis
2. "udah dirusak oleh jasad renik
+
C O
C
C C
C
H
O C
CH
2
OH
O
C
C C
OH
OH
OH
CH
2
OH
OH
OH
OH
ambar # Struktur kimia sukrosa.
b. Senyawa monosakarida
Sifat fisik dan kimia dari fruktosa 8
#. 7umus molekul 8 -
2
1
#%
9
2
%. "assa molekul 8 #&/.#2
*. Titik leleh 8 #/*
o
-
3. Farna 8 putih
Sifat fisik dan kimia dari glukosa 8
#. Eama senyawa 8 lukosa (d.)(I.)
%. 7umus molekul 8 -
+
1
##
9
+
.-19
*. "assa molekul 8 #&/.#2
3. 5entuk dan warna 8 rhombik
+. Densitas 8 #.+3 gr0cm
*
2. Titik leleh 8 #32J-
komposisi atau Kandungan Tebu
*+m,+s"s" *a!ar
Sukrosa ##.#$K
ula reduksi /,+.#,+K
Senyawa anorganik /,+.#,+K
?sam anorganik /,#+K
Sabut #2.#$K
Lat warna &.$K
?ir 2+.@+K
2.- Pr+ses Pem$uatan #ula Dalam In!ustr"
2
#. Penyiapan0preparasi tebu.
Tebu hasil panen, sebelum masuk ke penggilingan dibersihkan dengan air
yang bertekanan tinggi. Proses penggilingan tebu melibatkan % tahap, yaitu
pemotongan (breaking) dan pencacahan0penggilingan (grinding) tebu.
Pemotongan (breaking)
Proses ini bertujuan untuk membuka sel.sel tebu, sehingga tahap penggilingan
selanjutnya akan lebih mudah. Pada proses ini biasanya digunakan knives,
shredders, crusher atau kombinasi ketiga alat tersebut.
Penggilingan (Grinding)
Proses ini bertujuan untuk menghancurkan bagian dalam tebu dan
mengekstraknya dengan penambahan air imbibisi. Proses ini secra umum
menggunakan +.2 rol gilingan dalam # unit gilingan. Bkstraksi tebu dilakukan
dengan memerah cacahan tebu menggunakan tekanan akan menghasilkan ampas
tebu yang masih banyak mengandung gula, sehingga untuk menekan kadar gula
dalam ampas tebu seminimal mungkin perlu ditambahkan air imbibisi yang
berguna untuk mengekstrak gula yang masih tertinggal dalam ampas. Bkstrak tebu
(nira) dan bagasse akan dihasilkan dari proses ini (Eeulicht 7 M Shular ' #$$@).
2. Pemurn"an N"ra
@
Setelah tebu diperah dan diperoleh Cnira mentahA (raw juice), lalu dimurnikan.
Dalam nira mentah mengandung sukrosa, gula in6ert (glukosa:fruktosa) = !at bukan
gula, terdiri dari atom.atom (-a,De,"g,?l) yang terikat pada asam.asam, asam
organik dan anorganik, !at warna, lilin, dan sebagainya. Pada proses pemurnian !at.
!at bukan gula akan dipisahkan dengan !at yang mengandung gula.
Pemurnian dimaksudkan untuk memisahkan kotoran.kotoran yang terbawa
nira, hingga diperoleh gula yang jernih.
Kotoran.kotoran yang terkandung dalam nira antara lain8
#. Suspensi kasar yang terdiri dari tanah, ampas, dan lain.lain
%. Suspensi koloid diantaranya protein, lemak, lilin, tepung, gum dan
phosphatida.
*. Lat.!at yang menimbulkan warna dan kekeruhan misalnya klorofil, besi
oksida dan sebagainya
Proses pemurnian ini dapat dilakukan baik secara fisis maupun kimiawi. Secara
fisis dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, dan
pemberian bahan pengendap.
5erdasarkan cara penjernihan nira dikenal * macam cara penjernihan8
a. Defekasi
Dalam cara ini nira mentah ditambah -a(91)
%
dalam keadaan dingin sampai
suasana larutan nira menjadi alkalis, kemudian dididihkan dan dibiarkan agar kotoran
mengendap. Kelebihan cara defekasi adalah prosesnya pemurniannya dengan biaya
lebih murah dan produk yang dihasilkan bebas residu belerang.
Kelemahan cara defekasi adalah pengendapan kurang baik dibandingkan proses
sulfitasi dan karbonatasi, sehingga produksi gula yang dihasilkan kurang seragam.
?da tiga cara pemurian secara defekasi8
Defekasi Dingin
&
Proses dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan susu kapur pada nira
mentah, pada temperatur rendah atau suhu kamar. Penambahan kapur tersebut
bertujuan untuk menetralkan asam.asam yang terdapat di dalam nira, dan membentuk
garam.garam (gumpalan) yang mengendap. Penambahan kapur dilakukan hingga p1
larutan menjadi @.%.&.*, nira dipanaskan sampai pada titik didihnya (:#/+ J-),
dengan tujuan8
I. aram.garam kapur dalam nira dapat terbentuk dengan cepat dan
menghasilkan gumpalan yang besar sehingga mudah diendapkan.
II. "engendapkan kotoran yang hanya mengendap pada temperatur yang tinggi,
seperti protein.
III. "ematikan mikroorganisme.
I;. Eira yang telah mengalami pemanasan sampai pada titik didihnya, lalu
dimasukkan ke dalam bejana pengambangan (expander) untuk mengeluarkan
udara.udara yang terdapat dalam nira. as.gas dan udara yang terdapat dalam
nira harus dikeluarkan karena dapat mengganggu dalam proses pengendapan.
Selanjutnya nira dimasukkan ke dalam alat pengendap untuk memisahkan
endapan yang terjadi dengan nira yang jernih.
Defekasi Panas
Proses pemurnian dengan cara ini dilakukan dengan menambahkan air kapur pada
nira yang telah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu @/.$/ J-. Pemanasan ini
bertujuan untuk mendapatkan proses pemurnian yang berlangsung dengan baik dan
cepat. Setelah penambahan air kapur, nira dimasukkan ke dalam alat pengendap.
Defekasi Sacharat
Proses pemurnian dengan cara ini dilakukan dengan membagi nira mentah
menjadi dua bagian. 5agian pertama ditambah air kapur hingga p1 nya menjadi #/.
##, dalam kondisi ini kapur bereaksi dengan sukrosa membentuk kalsium sakharat.
Eira kedua dipanaskan sampai suhu @/ J-. Kedua nira tersebut dicampurkan hingga
menghasilkan endapan yang lebih besar, sehingga mudah untuk diendapkan dan
dihasilkan larutan nira yang lebih jernih.
b. Sulfitasi
$
5ahan additi6e dalam proses ini adalah -a(91)
%
dan gas S9
%
. Ke dalam nira,
mula.mula ditambahkan -a(91)
%
berlebih yaitu sekitar #K lebih banyak dari berat
kapur yang diperlukan (diperhitungkan).
"aksud penambahan -a(91)
%
yang berlebih adalah untuk menetralkan asam.
asam yang terdapat dalam nira, dan membantu pengendapan.Sisa -a(91)
%
yang
masih ada dinetralkan dengan jalan memasukkan gas S9
%
, proses netralisai ini
dilakukan pada suhu @/.&/
/
-.
7eaksi yang terjadi pada proses ini8
S9
%
: 1
%
9 1
%
S9
*
-a(91)
%
: 1
%
S9
3
-aS9
*
: %1
%
9
-a(91)
%
: S9
%
-aS9
*
: 1
%
9
7eaksi antara nira dan gas S9
%
akan membentuk endapan -aS9
*
, yang berfungsi
untuk memperkuat endapan yang telah terjadi sehingga tidak mudah terpecah.as S9
%
selain berlaku sebagai !at penetral, juga bersifat sebagai !at penghilang warna
(bleaching agent). Dengan cara S9
%
memperlambat reaksi antara asam amino dan gula
reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya !at warna gelap. -ara sulfitasi ini
menghasilkan gula S1S (Superior 1ead Sugar) yang berwarna putih.
Sulfitasi dapat dilakukan dengan cara dingin atau panas.
Sulfitasi dingin
Eira mentah ditambah dengan -a(91)
%
tanpa pemanasan terlebih dahulu. Setelah
itu dipanaskan sampai mendidih dan kotorannya diendapkan.
Sulfitasi panas
Pada proses sulfitasi terbentuk garam -aS9
*
yang lebih mudah larut dalam
keadaaan dingin, sehingga waktu dipanaskan akan terjadi endapan pada pipa
pemanas.
4ntuk mencegah hal ini pelaksanaan proses sulfitasi dimodifikasi sebagai berikut8
Dimulai dengan nira mentah yang dipanaskan sampai @/.&/
/
-, ditambah
-a(91)
%
, disulfitasi kemudian dipanaskan sampai mendidih dan akhirnya diendapkan.
Pada suhu kira.kira @+
/
- kelarutan -aS9
*
paling kecil.
Dibandingkan dengan cara defekasi proses sulfit memberikan keuntungan antara
lain8
#/
Kotoran lebih mudahMcepat mengendap, sehingga menaikkkan kapasitas alat
pengendap.
"assecuite (bubur kristal gula) lebih encer dan lebih mudah mengendapkannya.
Kristalisasi lebih baik dan warna gula lebih putih.
Penghematan waktu dalam pengendapan dan pemasakan.
Kapasitas sentrifuge lebih besar.
-ara sulfitasi ini mempunyai kelemahan.kelemahan antara lain8
Deposit nira kental dalam alat pemanas dan penguapan (e6aporator) lebih banyak
5iaya perawatan dan in6estasi yang lebih besar diperlukan, karena masalah korosi
yang lebih besar.
c. Karbonatasi
Pada pemurnian secara karbonatasi, bahan aditif yang ditambahkan adalah
-a(91)
%
dan gas -9
%
. Kapur yang diberikan banyaknya sekitar #/ N berat yang
digunakan dalam proses sulfitasi. Sisa kapur dalam nira dinetralkan dengan gas -9
%
dari pembakaran batu kapur(-a-9
*
).
7eaksi yang terjadi pada proses ini yaitu8
-a(91)
%(aO)
: -9
%(g)
-a-9
*(S)
Bndapan -a-9
*
dapat menyerap !at.!at berwarna dan gum (pentosan).Proses
karbonatasi dapat dilakukan pada suhu rendah maupun suhu tinggi. 'ika suhu sangat
tinggi, di atas $/
/
-, maka gula pereduksi akan mengalami dekomposisi dan warna
nira menjadi gelap. 5ila suhu proses dipertahankan ++
/
-, akan dihasilkan gula yang
sangat putih, lebih putih daripada gula hasil proses sulfitasi.
Proses penjernihan secara karbonatasi menghasilkan gula S1S berwarna putih.
Kotoran.kotoran yang telah menggumpal dari proses.proses di atas selanjutnya
diendapkan di dalam pesawat pengendap, (clarifier). Kemudian endapan dipisahkan
dari nira jernih encer. Terhadap endapan yang masih mengandung nira, dilakukan
filtrasi untuk mendapatkan niranya dengan menggunakan alat filter.frame press atau
filter 6akum yang berputar.
Tahap akhir dari proses pemurnian nira dialirkan ke bejana pengendap (clarifier)
sehingga diperoleh nira jernih dan bagian yang terendapkan adalah nira kotor. Eira
jernih dialirkan ke proses selanjutnya (Penguapan), sedangkan nira kotor diolah
dengan rotary 6acuum filter menghasilkan nira tapis dan blotong. Eira tapis
selanjutnya dikembalikan pada awal proses pemurnian nira sedangkan kotoran
(blotong) akan terkumpul sebagai limbah.
3. Pengua,an N"ra .E/a,+ras"0
##
Gangkah selanjutnya dalam proses pengolahan gula adalah proses penguapan.
Penguapan dilakukan dalam 6akum multiple effect e6aporator. Tujuan dari penguapan
ini adalah untuk memisahkan air yang terkandung dalam nira encer sehingga
didapatkan larutan nira pekat. Penguapan air diusahakan mendekati keadaan jenuh
sehingga mengurangi beban penguapan pada tahap kristalisasi. Proses penguapan ini
terdiri dari % tahap (Eeulicht 7 M Shular ' #$$@), yaitu8
#. Pemekatan nira dalam e6aporator.
%. Pengupan dalam vacuum pans untuk kristalisasi.
Proses penguapan nira tidak dilakukan pada suhu tinggi untuk mencegah
kerusakan gula.ula yang dipanaskan pada suhu tinggi akan membentuk karamel
yang berwarna cokelat tua, sehingga mempengaruhi warna kristal gula yang
dihasilkan.4paya yang dilakukan dalam mengurangi terjadinya karamel selama
proses penguapan adalah dengan menjalankan proses penguapan pada tekanan yang
rendah (vacuum). Eira kental yang dihasilkan dari proses penguapan kemudian diberi
gas S9
%
untuk memucatkan warna, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kristal
gula yang lebih putih.Eira kental dengan kandungan berupa 2+K padatan dan *+K air
dihasilkan dari proses penguapan tahap pertama.
#%
3. Kristalisasi Eira Kental
Proses kristalisasi adalah proses pembentukan kristal gula. Sebelum dilakukan
kristaliasi dalam pan masak ( crystallizer ) yaitu tempat dimana nira pekat hasil
penguapan dipanaskan terus.menerus sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga
timbul kristal gula. Sedangkan campuran nira kental dan kristal gula disebut
massecuite.
Langkah pertama dari proses kristalisasi adalah menarik masakan (nira
pekat) untuk diuapkan sehingga mendekati kondisi jenuhnya. Dengan
pemekatan secara terus menerus, koefsien kejenuhannya akan
meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akan terbentuk suatu pola
kristal sukrosa.
Titik kristalisasi gula tebu terjadi pada @&.&/
/
5riN. Karena itu hasil akhir
penguapan di dalam e6aporator tidak boleh melebihi @&
/
5riN, agar tidak
menimbulakn kesukaran.kesukaran karena adanya kristal.kristal.
Gangkah selanjutnya yaitu memasukkan bibit gula yang berupa kristal.kristal gula
halus kedalam pan masak kemudian melakukan proses pembesaran kristal.
Pemasukan bibit gula bertujuan agar pembentukan kristal gula bisa berlangsung
serempak dan homogen. Pada proses masak ini kondisi kristal harus dijaga jangan
sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak beraturan.
#*
Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan dialirkan ke palung
pendingin (receiver) untuk proses kristalisasi. Tujuan dari palung pendingin ialah
melanjutkan proses kristalisasi yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya
pendinginan di palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan
nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa pada kristal
yang telah terbentuk. 4ntuk lebih menyempurnakan dalam proses kristalisasi maka
palung pendingin dilengkapi pengaduk agar dapat sirkulasi.
Tingkat masakan (kristalisasi) tergantung pada kemurnian nira kental. ?pabila 1K
nira kental P &+ K maka dapat dilakukan empat tingkat masakan (?5-D). Dan
apabila 1K nira kental Q &+ K dilakukan tiga tingkat masakan (?-D).
#3
+. Pemisahan Kristal
Setelah masakan didinginkan proses selanjutnya adalah pemisahan. Proses ini
bertujuan 4ntuk memisahkan kristal gula dari cairannya(molasse), dalam proses ini
dapat dilakukan dengan cara pemutaran menggunakan puteran(centrifuge). Dalam
pemisahan ini, terlebih dahulu 6iskositas molasse dikurangi dengan memberikan air.
Kemudian dilakukan pemutaran dan kristal gula yang diperoleh dikeringkan.
Pada alat centrifuge ini terdapat saringan. Sistem kerja lat ini yaitu dengan
menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan diputar dan strop(-ampuran larutan
dan kristal gula) akan tersaring dan kristal gula tertinggal dalam puteran. Pada proses
ini dihasilkan gula kristal dan tetes. ula kristal didinginkan dan dikeringakan untuk
menurunkan kadar airnya. Tetes di transfer ke Tangki tetes untuk di jual.
2. Pengeringan Kristal ula
?ir yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira.kira
%/K . ula yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering, untuk
menjaga agar tidak rusak selama penyimpanan, gula tersebut harus dikeringkan
terlebih dahulu. pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau dengan memakai
udara panas kira.kira &/
/
-.
Pengeringan gula secara alami dilakukan dengan melewatkan S1S pada talang
goyang yang panjang. Dengan melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan
dingin. Proses pengeringan dengan cara ini membutuhkan ruang yang lebih luas
dibandingkan cara pemanasan. Karena itu, pabrik.pabrik gula menggunakan cara
pemanasan.
#+
2.5 Alat-Alat Dalam Pembuatan Gula
1. esin elektrolisa yang terdiri dari
a) "esin pengerja pendahulu (;oorbewer kers) yang terdiri dari 4nigator "ark
I; dan -ane knife.
b) ?lat gilingan terdiri dari + buah gilingan dan * rol
penggiling.
%. "esin pemurnian nira yang terdiri dari 8
a. Tabung Defekator
b. ?lat Pengendap
c. 7otary ;acuum Dilter
*. "esin penguap yang terdiri dari 8
a. 5eberapa e6aporator
b. Kondesor
c. "ichaelispot
d. Pompa 6akum
3. "esin kristalisasi terdiri dari 8
a. Pan 6akum
b. Palung pendingin (kultrog)
+. "esin putaran gula (centrifugal)
a. 5roadbent
b. 5atch Sangerhausen
c. Fester Stated --S
d. 5"? &+/ K
2. "esin pengering
@. "esin pembangkit tenaga uap0listrik
"esin "odern yang Digunakan dalam Pembuatan ula
a) 5oiler
b) Diffuser
c) -larifier
d) ;akum Putar
e) B6aporator "ajemuk(multiple effect e6aporator)
f) Sentrifugasi
g) 7esin
#2
h) 7eco6ery
2.1 Pr+!uk Utama Dan Pr+!uk am,"ngan
#. Produk utama
Produk utama nya adalah ula Putih atau S1S (superieure hoofd source) yang
dihasilkan dari tebu hijau dan gula kuning dari tebu bakar.
%. Produk Sampingan
a. Gimbah ampas ( 5aggase dan "olasse)
aggase dan molasse dihasilkan sebagai produk samping dari proses
pembuatan gula. aggase merupakan ampas yang dihasilkan dari bagian dalam tebu
setelah diekstrak. 5iasanya baggase dapat digunakan sebagai bahan bakar, bahan baku
kertas, dan makanan ternak. !olasse atau sirup hitam digunakan sebagai makanan
sapi, pembutan rum, dan sumber karbon bagi industri fermentasi (?ustin T #$&3).
b. Gimbah padat ( 5lotong0"4D)
5lotong0"4D adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses klarifikasi.
Gimbah ini termasuk partikel yang tidak larut dan dari komposisinya baik untuk
dijadikan bahan pupuk organik dan sebagai bahan untuk memperbaiki komposisi
tanah. Komposisi 5loong0"4D (K) dapat dilihat pada tabel .
Tabel * Komposisi 5lotong
*+m,+s"s" 2unlah .30
-a9 #.3
"g9 /,+.#,+
Total ?bu /.%/
ula +.#+
c. Gimbah Tetes (-air)
Tetes atau molasses merupakan produk sisa pada proses pembuatan gula.
Penggunaan tetes sebagian besar untuk industri fermentasi seperti alcohol, pabrik
"S, pabrik pakan ternak dan lain.lain.
Penggunaan tetes sebagai pakan ternak sebagai sumber energi dan meningkatkan
nafsu makan, selain itu juga untuk meningkatkan kualitas bahan pakan dengan
peningkatan daya cernanya.

2.4 Man)aat atau )ungs" !ar" ,r+!uk terse$ut
"anfaat atau fungsi dari gula adalah 8
#@
a. Pemberi rasa manis pada makanan atau minuman.
b. "enjadi makanan bagi sel.sel tubuh manusia karena gula merupakan sumber
karbohidrat yang akan diolah menjadi glukosa.
c. Tidak mengandung garam mineral.
d. Pembasmi kuman pada luka
ula merupakan pembasmi kuman yang sangat efektif. "asyarakat setempat
menaburi luka terbuka dengan gula pasir, dengan tujuan agar proses
penyembuhannya lebih cepat.
e. Digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan
menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet,pengunaangula
pasir minimal *K atau */ gram0kg bahan.
!. pendongkrak nilai nutrisi.
BAB III
PENUTUP
3.1 . *es"m,ulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut
#. Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa
atau enau, serta cairan batang tebu
%. Sukrosa memiliki rumus molekul -
#%
1
%%
9
##,
dengan berat molekul *3%,* g0mol,
memiliki bentuk padatan dan berwarna putih. Sukrosa berbau khas karamel
dengan densitas #,+&@ g0cm
*
kelarutan, %+
o
- %/// g0G air serta titik leleh, #
atm#&2
/
-
#&
*. ?da beberapa metode pemanenan tebu, diantaranya adalah dengan cara ditebang
langsung dan dibakar terlebih dahulu.
3. Proses pembuatan gula dari bahan baku tebu secara umum dilakukan dengan
tahap yaitu penggilingan tebu, pemurnian nira mentah, penguapan nira encer,
kristalisasi nira kental, pemisahan kristal dan pengeringan kristal.
+. Pada pemrosesan gula dari tebu menghasilkan limbah atau hasil samping, antara
lain ampas, blotong dan tetes yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, pupuk,
dan pulp.
D?DT?7 P4ST?K?
9ctarina.emilda.%/#%.laporankerjapraktek.Palembang8Politekniknegerisriwijaya
www.scribd.com
http8www.pembuatan.gula.blogspot.com
http8www.proses.pengolahan.tebu.blogspot.co.id.html
www.wikiepedia.com
#$

Anda mungkin juga menyukai