Anda di halaman 1dari 1

Khasiat Kayu Secang Sebagai Kelator Zat Besi Penderita Thalassemia

Tumbuhan secang (Caesalpinia sappan)


merupakan tumbuhan perdu dari suku polong-
polongan dengan tinggi 5-10 meter,
mempunyai daun mejemuk menyirip yang
panjangnya mencapai 50 cm, setiap sirip
mempunyai 10-20 pasang anak daun, dengan
panjangnya 10-25 mm. Bunga berwarna kuning
dan mahkota berbentuk tabung. Buah berwarna
kuning kehijauan pada waktu muda dan polong berwarna hitam panjang 8-10 cm, lebar 3-4
cm, berisi 3-4 biji.
Tumbuhan Secang telah lama digunakan oleh masyarakat indonesia sebagai obat
penawar racun, pengobatan diare, malaria, disentri dan masih banyak lagi (Hariana, 2004)..
Bagian dari tumbuhan Secang yang paling banyak digunakan adalah bagian kayu atau
batangnya. Bagian kayu secang mengandung beberapa senyawa yang berkhasiat seperti tanin,
asam galat, resin, flavonoid dan brazilin.
Komponen senyawa organik seperti flavonoid ini, dapat berfungsi sebagai kelator
(Agen Pengikat) logam yang sangat diperlukan bagi penderita Thalassemia yang sering
mendapatkan transfusi darah. Transfusi darah berulang-ulang sering mengakibatkan
kelebihan zat besi dalam jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ-
organ tubuh seperti hati, limpa, ginjal,jantung dan pankreas. Kelebihan besi di dalam tubuh
bisa menjadi senyawa radikal bebas seperti senyawa radikal hidroksil yang bersifat toksik.
Diperlukan agen kelator untuk mengeluarkan kelebihan besi didalam tubuh.
Tumbuhan secang mengandung flavonoid tinggi tinggi yang berpotensi sebagai
kelator besi alami asal herbal. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Safitri (2002),
menyebutkan bahwa ekstrak kayu secaang mengandung lima senyawa aktif sebagai
antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas dan berperan sebagai kelator besi,
diantaranya adalah senyawa Brazilin yang memiliki gugus katekol pada struktur senyawanya
yang mengindikasikan bahwa brazilin dapat berfungsi sebagai
kelator besi. Senyawa flavonoid dan brazilin dapat berikatan
dengan besi dan mengeluarkannya melalui sistem ekskresi yaitu
keringat, urin dan feses.
Dewasa ini ekstrak kayu secang telah dikembangkan
menjadi minuman kesehatan bagi penderita thalassemia. Berbagai
bentuk sediaan seperti sirup, granul dan lain sebagainya diciptakan
untuk kepraktisan penggunaannya. Inovasi ini dapat meningkatkan
minat penderita Thalassemia dalam mengkonsumsi obat untuk
kesehatan mereka.
Sumber :
1. Hariana, H. A., 2004, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Seri 1,
Penebar Swadaya. Jakarta.
2. Safitri, R. 2002. Karakterisasi Sifat Antioksidan In Vitro Beberapa Senyawa Yang Terkandung Dalam
Tumbuhan Secang (Caesalpinnia sappan, L.).Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas
Padjadjaran. Bandung
Nama: AHMAD SAZALI
NPM: 140410100078
BIOLOGI FMIPA UNPAD

Anda mungkin juga menyukai