Anda di halaman 1dari 6

Jenis Debitur Jangka Waktu Plafond

PNS Pemda & PNS Non Pemda 12 Tahun dibatasi oleh ketentuan maksimal angsuran
terhadap gaji bersih sesuai ledger
CPNS Pemda & CPNS Non
Pemda
5 Tahun dibatasi oleh ketentuan maksimal angsuran
terhadap gaji bersih sesuai ledger
Pensiunan Sendiri/Janda/Duda 10 Tahun s.d Rp.150 Juta
Kepala Daerah & Wakil Kepala
Daerah
Sesuai Masa Jabatan dibatasi oleh ketentuan maksimal angsuran
terhadap gaji bersih sesuai ledger
Anggota DPR/DPD Maksimal 3 Bulan Sebelum Masa
Jabatan Terakhir
Anggota TK I s.d Rp.350 Juta
Anggota TK II s.d Rp.300 Juta
Karyawan Swasta 5 Tahun s.d Rp.100 Juta

redit konsumtif atau Guna Bhakti adalah kredit yang diberikan bank untuk membiayai pembelian
barang, yang tujuannya tidak untuk usaha tetapi untuk pemakaina pribadi, sifat penggunaan
dananya non-revolving dan jenis kredit pada umumnya term loan, KPR, car loan.

Sasaran dari Kredit Guna Bhakti adalah :
1. PNS Pemda
2. PNS Non Pemda
3. CPNS Pemda
4. CPNS Non Pemda
5. Pensiunan
6. Anggota DPRD


Maksimal Plafon :
a. PNS Pemda, PNS Non Pemda, CPNS Pemda, CPNS Non Pemda dan Pensiunan plafond kredit
dibatasi dengan kemampuan membayar Angsuran berdasarkan prosentase gaji dan jangka waktu.
b. Anggota DPRD plafond kredit dibatasi dengan:
DPRD Tingkat I : maksimal Rp. 250 juta
DPRD Tingkat II : maksimal Rp. 200 juta
Maksimal 5 (lima) tahun

Angsuran Maksimal :
- PNS dan CPNS Pemda maksimal sebesar 60 % dari gaji bersih
- PNS dan CPNS Non Pemda maksimal sebesar 50 % dari gaji bersih
- Pensiunan maksimal sebesar 60 % dari gaji bersih
- Anggota DPRD maksimal sebesar 60 % dari gaji bersih

Jangka Waktu :
- PNS dan CPNS Pemda maksimal 8 (delapan) tahun
- PNS dan CPNS Non Pemda maksimal 5 (lima) tahun
- Pensiunan maksimal 5 (lima) tahun
- Anggota DPRD sesuai masa jabatan



Tingkat suku bunga :
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Agunan Tambahan :
PNS Pemda : Fasilitas kredit dengan plafond diatas Rp. 100 juta menggunakan tambahan agunan fisik
yang bankable dan marketable atau cash collateral dan disarankan milik sendiri, minimal sebesar
100% dari tambahan plafond kredit yang tidak menggunakan agunan.
Non Pemda : Fasilitas kredit dengan plafond diatas Rp. 50 juta menggunakan tambahan agunan fisik
yang bankable dan marketable atau cash collateral dan disarankan milik sendiri, minimal sebesar
100% dari tambahan plafond kredit yang tidak menggunakan agunan.
CPNS : Fasilitas kredit dengan plafond di atas Rp. 35 juta menggunakan tambahan agunan fisik yang
bankable dan marketable atau cash collateral dan disarankan milik sendiri, minimal sebesar 100%
dari tambahan plafond kredit yang tidak menggunakan agunan.
Pensiunan : Fasilitas kredit dengan plafond diatas Rp. 50 juta menggunakan tambahan agunan fisik
yang bankable dan marketable atau cash collateral dan disarankan milik sendiri, minimal sebesar
100% dari tambahan plafond kredit yang tidak menggunakan agunan.
Anggota DPRD : Fasilitas kredit dengan plafond diatas Rp. 100 juta menggunakan tambahan agunan
fisik yang bankable dan marketable atau cash collateral dan disarankan milik sendiri, minimal
sebesar 100% dari tambahan plafond kredit yang tidak menggunakan agunan.

Biaya - biaya (*sewaktu - waktu bisa berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku) :
- Provisi 0,2%
- Biaya premi asuransi
- Biaya materai


Persyaratan Umum :
- Fotocopy identitas diri beserta suami/istri
- Fotocopy surat nikah dan kartu keluarga
- Fotocopy kartu pegawai (Karpeg)
- Asli Surat Keputusan Pengangkatan Calon Pegawai
- Asli Surat Pengangkatan Pegawai
- Asli Surat Keputusan kepegawaian terakhir

Istilah Istilah dalam Kredit :
- Agunan : Jaminan untuk kredit
- Plafon : Batas tertinggi peminjaman kredit
Dalam buku Marketing Revolution Karya besar Tung Desem Waringin ada beberapa cara sehingga
penawaran kita dapat langsung tercapai kepada target market yang kita tuju.
Menurut beliau, pada umumnya seseorang yang bergerak dibidang marketing biasanya hanya
melakukan beberapa cara/pilar marketing saja, bahkan ada yang sudah bertahun-tahun hanya
menggunakan cara yang itu-itu juga. Padahal jika sebuah perusahaan atau seorang marketing
mampu menguasai kedua belas cara ini, maka bisa dipastikan hasil yang didapat akan jauh lebih
memuaskan.
Berikut Kedua belas cara yang akan kita bahas :
1. Publisitas / Press Release
Banyak orang yang jarang menggunaka sarana press release atau jikapun mereka menggunakan
masih terbatas pada cara yang manual atau tidak efektif dalam mencapai target konsumennya.
Disini ada beberapa cara agar publisitas atau press release yang kita bisa menyentuh banyak orang /
konsumen :
- Layak untuk diberitakan / bisa menarik perhatian orang
- Kirim kepada lebih dari satu sumber press release

2. Referral
Dalam melakukan penawaran, kita bisa melakukan cara referral misal denga cara member get
member seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan pembuat kartu kredit. Karena sistem referral
ini terbukti sangat ampuh untuk meningkatkan jumlah konsumen. Logikanya khan lebih baik orang
lain yang mencarikan konsumen buat kita, daripada kita kerja keras mencari sendiri dan hasilnya pun
tidak semaksimal seperti kita mengajak orang untuk menawarkan produk / jasa kita.

3. Endorsement
Endorsement ini bentuknya hanpir sama dengan referral, hanya jika satu orang referral biasanya
mengajak paling banyak beberapa orang saja, akan tetapi jika endorsement ini satu orang bisa
mengajak ratusan hingga ribuan orang untuk membeli produk atau jasa kita.
Orang yang tepat untuk dijadikan endorsement adalah para tokoh masyarakat atau orang yang
mempunyai organisasi dibidangnya, misal rektor, kepala sekolah, dokter dll.
Kita bisa menawarkan produk / jasa gratis kepada orang (tokoh) tersebut, sebelum kita memintanya
untuk melakukan endorsement terhadap produk kita.

4. Periklanan
Mungkin sebagian besar para pemasar sudah mengetahui cara melakukan program periklanan ini,
seperti melalui Televisi, Radio, Majalah, Surat Kabar, Spanduk, Baliho, Brosur, Katalog, Website,
Kartu nama dll.

5. Direct Mail
Direct Mail ini contohnya surat penawaran, faksimile, email, SMS, Katalog.
Dalam melakukan direct mail biasanya lebih tertuju langsung ke target konsumen, karena
sebelumnya kita sudah tahu telebih dahulu data informasi calon konsumen. Hal ini berbeda dengan
iklan yang siapapun bisa membacanya.

6. Direct Sales
Direct sales ini biasanya dilakukan langsung oleh tim penjual kepada target marketnya. Oleh karena
itu para sales perusahaan adalah ujung tombak penting dari penjualan perusahaan. Maka sudah
selayaknya mereka ini bisa diberi insentif yang lebih agar dapat memacu untuk menggunakan
kemampuannya dengan maksimal.

7. Direct Agent
Direct agent dilakukan jika produk atau jasa kita memiliki jangkauan pemasaran yang luas. Hal ini
bisa dilakukan dengan sistem cabang, distributor atau franchise.

8. Host Beneficiary
Host beneficiary sama dengan kita melakukan promosi langsung kepada customer perusahaan lain.

9. Telemarketing
Melakukan penawaran kepada target konsumen dengan menggunakan fasilitas telepon. Oleh karena
itu kita seharusnya sudah mempunyai sales script yang sangat teruji agar tenaga telemarketing
diperusahaan kita bisa menyentuh target konsumen yang dituju.

10. Joint Venture
Melakukan penawaran silang kepada perusahaan kompetitor yang mempunyai produk atau jasa
yang sejenis dengan produk kita. Misalnya kita kelebihan order dan sudah tidak bisa menangani
order tersebut, maka solusinya yaitu kita berikan bagian order kita kepada kompetitor kita, sehingga
nantinya jika mereka juga mengalami hal yang serupa dengan kita diharapkan akan berbagi dengan
kita. Hal ini bisa menciptakan iklim bisnis yang sehat dan saling menguntungkan.

11. Mengadakan Seminar
Memperkenalkan produk kita melalui seminar ini hasilnya jauh lebih efektif ketimbang kita
melakukan penawaran besar-besaran hanya melalui iklan semata.

12. Canvasing
Sebelumnya kita harus bisa mengukur dengan canvasing ini apakah hasilnya akan relevan dengan
dana yang kita keluarkan. Karena tanpa adanya survei maka hanya akan menghamburkan dana
marketing yang bisa membuat perusahaan bisa mengalami kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai