PENGARUH KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP GANGGUAN DEPRESI
PADA REMAJA Oleh DEVI DWI YANTHI 1302105057 PRORAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 201 Pe!"#$%h Kel%#$"# Broken Home &e$h#'#( G#!""%#! De($e)* (#'# Re+#,# De-* D.* Y#!&h* Remaja merupakan suatu tahap peralihan dan periode perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Perkembangan ini meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi pada perubahan dalam hubungannya dengan orang tua dan cita-cita mereka. Hinton (199, dalam !usilowati" mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa perubahan hormonal, perubahan tingkat dan pola hubungan sosial sehingga remaja cenderung mempresepsikan orang tua secara berbeda. Pada masa remaja, menurut Hurlock (199#" ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam perkembangannya, yaitu$ a. %asalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi &isik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai. b. %asalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua. %asa remaja ini adalah masa dimana seseorang rentan dengan segala tekanan, eksternal maupun internal yang kemudian dapat muncul berbagai permasalahan seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba kenakalan pada remaja dan sebagainya. 'angguan suasana hati adalah salah satu contoh ekspresi yang terlihat dari remaja saat menghadapi berbagai jenis tekanan, contohnya depresi yang disebabkan oleh berbagai &aktor. 'angguan depresi memiliki pengaruh yang sangat mendalam terhadap ber&ungsinya dan penyesuaian diri pada remaja terutama pada masa perkembangannya. (epresi bila tidak dicegah atau diatasi akan berakibat sangat merugikan bagi remaja. )unuh diri adalah salah satu dampak yang paling berat karena depresi pada remaja. *ika seorang anak mengalami perlakuan yang tidak adil dari orangtuanya dan hidup dalam keluarga yang tidak harmonis maka akan menyebabkan goncangan emosi yang dapat memicu respon &isiologis dan psikologis yang mengakibatkan anak depresi. Pada saat masa inilah remaja sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua maupun orang terdekat. 'angguan depresi& adalah salah satu jenis gangguan jiwa yang paling sering terjadi. (epresi adalah gangguan mental umum yang menyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur terganggu, na&su makan, energi rendah, dan hilang konsentrasi. %asalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan indi+idu untuk mengurus tanggung jawab sehari-harinya (,H-, ./11". (epresi merupakan salah satu gangguan alamiah atau perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga, merasa kosong, dan tidak ada harapan, berpusat pada kegagalan dan menuduh diri, dan sering disertai iri dan pikiran bunuh diri (Hinton, 199". (epresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya akti+itas sosial sehari- harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi. )eberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah akti+itas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas berakti+itas, dan gangguan pola tidur. (epresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri (Hadi, .//0". )erdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa depresi adalah gangguan mental umum perasaan yang ditandai dengan sedih berlebihan yang dapat menyebabkan terganggunya akti+itas sosial. (epresi yang nyata dapat dilihat pada anak usia lebih 1/ tahun terutama pada usia remaja, di mana superego, kemampuan +erbal, kogniti& dan kemampuan menyatakan perasaannya sudah berkembang lebih matang sehingga gejala depresi pada usia ini mirip dengan gejala depresi pada orang dewasa. 1aktor penyebab depresi ada empat, yaitu$ (2rchire+, .//#" 1. 3ndi+idu, yaitu paradigma berpikir .. 4eluarga. 4eluarga adalah lingkungan awal tempat dia tinggal dan berinteraksi dengan orang terdekatnya jika orang tuanya sering bertengkar karena masalah sepele dan merasa saling direndahkan, hal ini akan menjadi puncak gangguan kejiwaan yang berujung pada broken home dan dampak yang mengikutinya seperti anti sosial. 5. %asyarakat. %asyarakat adalah lingkungan berikutnya yang juga tidak kecil pengaruhnya terhadap seseorang sebab mau tidak mau setiap diri berinteraksi dengan masyarakat. 0. Pemerintah. %isalnya karena sistem kapitalis sehingga menyebabkan banyak sekali kriminalitas kekerasan &isik hingga pembunuhan hanya karena masalah kecil. (alam proses perkembangan yang sulit dan masa-masa membingungkan, remaja membutuhkan perhatian dan bantuan dari orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau keluarganya. 4eluarga adalah tempat perkembangan awal seorang anak, sejak saat kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. )agi seorang anak, keluarga memiliki arti dan &ungsi yang +ital bagi kelangsungan hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya. 1ungsi dari keluarga adalah mengayomi seluruh anggota keluarganya sehingga tercipta rasa aman pada diri remaja. 6amun pada kenyaataan, banyak keluarga yang tidak dapat dengan seutuhnya mengayomi dan mendidik anggota keluarga maupun anaknya karena banyak orang tua yang tidak bisa membagi waktu mendidik anaknya secara langsung, kurang harmonis, sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran hebat sehingga berakhir pada perceraian. %asalah keluarga broken home bukan menjadi masalah baru tetapi merupakan masalah yang utama dari akar- akar kehidupan seorang remaja. Perceraian tersebut akan berdampak pada kondisi psikologis anak dari orang tuanya yang bercerai. Pada saat anak sudah mulai menginjak masa remaja pada saat itu anak mulai mengerti dampak yang ditimbulkan dari kedua orang tuanya yang bercerai atau memilki keluarga broken home. 4elompok anak yang sudah menginjak usia remaja pada saat mereka mengalami kasus dari perceraian kedua orang tuanya, mereka tidak lagi menyalahkan diri sendiri, tetapi mereka memiliki sedikit perasaan takut karena perubahan situasi keluarganya dan merasa cemas akibat ditinggalkan oleh salah satu orang tuanya. 3stilah broken home biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang tua yang tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. -rang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan anak di masyarakat (2rchie+,.//#". Broken home juga diartikan untuk menggambarkan keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang sejahtera dan rukun akibat dari sering terjadi kon&lik yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. %enurut para ahli, kriteria keluarga yang tidak sehat antara lain $ (!ampoerno dan 27war, 19#" a. 4eluarga tidak utuh (broken home, separation, divorce). b. 4esibukan orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah. c. Hubungan interpersonal antar anggota keluarga (ayah-ibu-anak" yang tidak baik (buruk". d. !ubstitusi ungkapan kasih sayang orangtua kepada anak, dalam bentuk materi daripada kejiwaan (psikologis". Pada dasarnya orang tua dan keluarga merupakan panutan dan teladan bagi perkembangan remaja, terutama perkembangan psikis dan emosi, orang tua juga berperan sebagai pembentuk awal karakter dari remaja tersebut. 8hompson (dalam ,ong, dkk, .//9" dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perceraian telah menimbulkan e&ek pada anak. Penelitian jangka panjang mengindikasikan banyak anak-anak menderita psikologis dan sosial selama bertahun-tahun akibat stress yang berkepanjangan dan atau stress baru dalam keluarga yang bercerai sehingga menimbulkan depresi. Peristiwa perceraian itu akan menimbulkan ketidakstabilan emosi. Remaja dengan keluarga yang broken home akan berdampak besar pada perkembangan dirinya, dampak bagi anak remaja yang ditimbulkan dari perceraian kedua orang tuanya yaitu anak akan merasa malu dengan kondisi yang dialaminya, ketidak percayaan diri terhadap kemampuan dan kedudukannya, merasa rendah diri sehingga takut untuk bergaul dengan orang lain, serta mengakibatkan perasaan sedih yang berkepanjangan yang berdampak pada hal-hal yang negati& yang akan dilakukan pada anak untuk menghilangkan rasa sedih tersebut. !ikap yang sering ditunjukkan remaja yang sedang mengalami depresi karena masalah keluarga broken home antara lain adalah remaja menjadi terlihat tertekan, suka menyendiri, berperilaku nakal, tidak pernah tersenyum, menjadi gugup, jika menghadapi masalah cepat merasa putus asa, merasa hidup ini tidak berarti, sulit bergaul karena merasa rendah diri, moti+asi belajar menjadi menurun sehingga menimbulkan kesulitan belajar sehingga membuat prestasi belajar akan menurun, bahkan remaja akan mencoba melakukan tindakan bunuh diri karena tidak bisa mengendalikan depresinya. Hal-hal seperti yang telah disebutkan diatas sebagai gejala-gejala dari depresi itu bisa sangat mengganggu kehidupan seorang remaja baik untuk diri mereka sendiri maupun lingkungan remaja itu sendiri. 4esadaran emosi sangat diperlukan untuk mencegah seorang remaja yang terjebak dalam suasana hati seperti sedih yang berlebihan akibat memiliki keluarga broken home. %enurut !egal (.//5, cit Haydemans, .//9", kesadaran emosi sangat penting bagi seseorang sebab tanpa kesadaran emosi, tanpa kemampuan untuk mengenal dan menghargai perasaan yang dialami, serta bertindak jujur sesuai dengan perasaan tersebut, indi+idu akan mengalami banyak kesulitan dalam kehidupannya, tidak dapat mengambil keputusan dengan mudah, dan sering terombang-ambing oleh berbagai keadaan yang terjadi disekelilingnya. 'angguan depresi yang dialami remaja dengan keluarga broken home dapat diobati dan dipulihkan melalui konseling atau psikoterapi dan beberapa diantaranya memerlukan tambahan terapi &isik maupun kombinasi keduanya, karena ada beberapa &aktor yang saling berinteraksi untuk timbulnya gangguan depresi, penatalaksanaan yang komprehensi& sangat diperlukan. 8erapi gangguan depresi& memerlukan peran serta indi+idu yang bersangkutan, keluarga maupun praktisi medis dan paramedis yang pro&essional untuk dapat mempercepat proses penyembuhannya. Hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua yaitu, orang tua harus menciptakan kondisi lingkungan rumah yang baik, memberi contoh yang baik, dan bersikap harmonis di rumah. !ehingga akan membentuk karakter anak yang baik pula. (ari penulisan ini diharapkan orang tua lebih memperhatikan perkembangan anak dan tidak hanya mementingkan egonya masing-masing seperti berpisah atau bercerai, karena sikap orang tua itu sangat berpengaruh pada perkembangan anak terutama remaja karena setiap anak akan selalu membutuhkan dukungan dari kedua orangtuanya dan ingin mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtuanya secara langsung. (engan cara memberikan perhatian yang sama sebelum dan sesudah masa perceraian orang tua, dengan cara itu orang tua bisa tetap menciptakan suasana yang nyaman dan tetap menerapkan kedisiplinan pada remaja di rumah agar para remaja tidak mencari kasih sayang diluar lingkungan keluarga dan tidak melakukan hal yang dapat merugikan dirinya sendiri. %enurut 4artini 4artono, :!ikap dan perilaku orang tua dalam hubungan dengan anak-anak mempengaruhi setiap pertumbuhan dan perkembangan;. )agi para remaja yang memiliki keluarga broken home dalam menghadapi permasalahan yang ada diharapkan dapat bersikap optimis, mencoba menerima keadaan yang terjadi, berusaha untuk tegar, tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negati& dan tidak memiliki persepsi yang negati& terhadap keluarga yang dimilikinya agar tingkat depresi yang dialami dapat berkurang. *adi gangguan depresi yang dialami remaja sebagian besar disebabkan oleh keluarga. Remaja dengan keluarga broken home akan berdampak pada psikologis anak dan prilakunya. 4eadaan keluarga yang tidak harmonis atau broken home merupakan &aktor penentu bagi perkembangan kepribadian remaja yang tidak sehat. Peran keluarga sangat mempengaruhi perkembangan remaja, seharusnya orangtua dapat mengendalikan egonya dan berusaha menghindari terjadinya perceraian serta mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perceraian bagi perkembangan anak saat ini. D#/&#$ P%)�# 2rchie+o. .//#. (epresi< Perlu Penyelesaian =ang %enyeluruh. 3slamuda. Hadi, P. .//0. (epresi dan !olusinya. =ogyakarta$ 8ugu. Hinton, *. 199. (epresi dan Perawatannya. *akarta$ (ian Rakyat. Hurlock. 199#. Psikologi Perkembangan, !uatu Pendekatan !epanjang Rentang 4ehidupan. 2lih )ahasa$ ,ijaya. *akarta$ >rlangga. (>disi 4elima". !ampoerno dan 27war. 19#.Psikologi 4eluarga. =ogyakarta$ Pustaka )elajar. ,anti, 8heodora. ./1/. (ampak Psikologis Perceraian -rang 8ua Pada Remaja 2wal. !kipsi, 1akultas Psikologi ?ni+ersitas katolik !oegijapranata. ,ong, (.@. Hockenbrry, %. ,illson, (. ,inkelstein, %.@. !chwart7, P. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1, disi !. .//9. *akarta $ )uku 4edokteran >'A