Dalam
Oleh :
Oktavia Anggraini
1815040141
Dosen Pengampu:
1441 H / 2020 M
LAPORAN ANALISIS KASUS
1. Gambaran Kasus
2. Identitas Gejala
3. Etiologi
5. Treatment
Melakukan berbagai aktifitas seperti pada pasien sindrom asperger
yang sudah dewasa bisa dengan mengajarkan beberapa gerakan
contohnya bermain basket.
Menggunakan kacamata bagi yang sensitif cahaya dan penutup
telingan bagi yang sensitif suara. Dalam hal ini bisa dilakukan
pembiasaan terhadap kesensitifan tersebut.
Melakukan pengobatan dengan pendekatan pertimbangan yaitu
membantu pasien mengembangkan perilaku sosial dengan
mencontohkan berbagai perilaku yang patut untuk ditiru. Dan
membiasakan mereka berinteraksi dalam kelompok.
Terapi komunikasi dan strategi bahasa. Seperti mengajarkan frase dan
terapi ini juga meliputi perilaku nonverbal, baik dalam mengenal dan
membaca perilaku tersebut.
Selanjutnya bisa melakukan treatment dengan pelatihan keterampilan
sosial dengan tujuan untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan
pelatihan relaksasi.
Treatment selanjutnya yaitu mendorong mereka untuk
mengembangkan keahlian. Dan dengan keahliannya itu mungkin akan
membantu mereka berinteraksi dengan orang lain contohnya kealian
akan membuat orang lain memuji dan menghormatinya.
Treatment selanjutnya yaitu dengan obat-obatan. Cukup banyak obat-
obatan yang digunakan dalam penanganan beberapa gejala sindrom
asperger misalnya antipsikotik, selective serotonin reuptake inhibitor
(SSSRI), clonidine, naltrone, gejala ini termasuk gerakan stereotip.
Namun tidak ada obat yang bisa digunakan secara rutin untuk
mengobati sindrom asperger.